SlideShare a Scribd company logo
SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan Biner : 0 dan 1
Sistem Bilangan Desimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Sistem Bilangan Oktal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Sistem Bilangan Heksadesimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
10 = A
11 = B
12 = C
13 = D
14 = E
15 = F
PENJUMLAHAN BILANGAN BINER
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0 , Simpan 1
1 0 0
1 0
_______ +
1 1 0
1 1 0
1 1
________ +
1 0 0 1
PENGURANGAN BILANGAN BINER
0 - 0 = 0
1 - 1 = 0
1 - 0 = 1
0 – 1 = 1, pinjam 1
1 0 0
1 0
_______ -
1 0
1 1 0
1 1
_______ -
0 1 1
PERKALIAN BILANGAN BINER
0 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 0 = 0
1 x 1 = 1
1 0 0
1 0
_________ x
0 0 0
1 0 0
__________ +
1 0 0 0
1 1 0
1 1
________ x
1 1 0
1 1 0
_________ +
1 0 0 1 0
PEMBAGI BILANGAN BINER
1 0
11 1 1 0
1 1 -
0 0 0
PEMBAGIAN BILANGAN BINER
0 : 0 = 0
0 : 1 = 0
1 : 0 = 1
1 : 1 = 1
1 1
10 1 1 0
1 0 -
1 0
1 0 -
0 0
REPRESENTASI BILANGAN
1. FIXED POINT
fixed-point pada dasarnya adalah
sebuah integer yang skala dengan faktor
tertentu.
Contoh:
Nilai 1,23 dapat dipresentasikan sebagai 1230 dalam tipe
data fixed point dengan faktor skala 1/1000, dan nilai
1230000 dapat dipresentasikan sebagai 1230 dengan
factor skala dari 1000
NOTASI SIGN
( menentunkan bilangan – dan + )
Dalam komputer terdapat dua cara
merepresentasikan nilai negatif,
yaitu
komplemen satu (ones complement)
dan komplemen dua (twos complement).
Complement 1 dan Complement 2
dalam bilangan biner merupakan hal
yang penting untuk membuat bilangan
negatif.
COMPLEMENT 1
Yaitu dengan merubah setiap bit biner
0 1 atau dari 1 0
1 0 1 1 0 0 1 0 Bilangan Biner
0 1 0 0 1 1 0 1 Complement 1
COMPLEMENT 2
Yaitu Complement 2 = Complement 1 + 1
1 0 1 1 0 0 1 0 Bilangan Biner
0 1 0 0 1 1 0 1 Complement 1
1+ tambah 1
0 1 0 0 1 1 1 0 Complement 2
SIGNED NUMBERS
Sistem digital harus mampu menangani kedua
bilangan positif dan bilangan negatif.
Sign bilangan biner ditentukan oleh sign
dan mangitude Sign menetukan tanda positif
dan negatif sedangkan magnitude
menentukan nilai dari bilangan.
The Sign Bit
Sign Bit ditentukan oleh bit yang paling
kiri, nilainya 0 berati positif
dan 1 adalah bilangan negatif
Sign-Magnitude form
Magnitude merupakan nilai dari angka
biner yang
direpresentasikan dalam 8-bit
0 0 0 1 1 0 0 1
Sign Bit Magnitude Bits
Sign-Magnitude
25 Bilangan Desimal
0 0 0 1 1 0 0 1 Bilangan Biner
0 0 0 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 + 25
1 0 0 1 1 0 0 1 - 25
Sign Bit Magnitude bits
Complement 1
25 Bilangan Desimal
0 0 0 1 1 0 0 1 Bilangan Biner
0 0 0 1 1 0 0 1 + 25
1 1 1 0 0 1 1 0 - 25
Complement 1
Complement 2
25 Bilangan Desimal
0 0 0 1 1 0 0 1 Bilangan Biner
0 0 0 1 1 0 0 1 + 25
1 1 1 0 0 1 1 0 - 25
1 +
1 1 1 0 0 1 1 1 Complement 2
The Decimal Value of Signed Number
2⁷ 2⁶ 2⁵ 2⁴ 2³ 2² 2¹ 2°
1 0 0 1 0 1 0 1
21
1 0 0 1 0 1 0 1 - 21
Range of sign Integer Number
8 bit number sebagai ilustrasi dikarenakan 8 bit
paling umum dalam computer dinamakan BYTE.
Maka 1 byte dapat direpresentasikan dalam 256
angka yang berbeda, 16 bit didapat 65536 angka
yang berbeda dan 32 bit dinyatakan dengan
4295 x 10⁹ jumlah angka yang berbeda.
Formula dari kombinasi n bits maka
total kombinasi adalah 2ⁿ untuk
complement 2 sign number maka
range dari nilai combinasi n bits
adalah :
- (2 ⁿˉ¹) sampai dengan + (2 ⁿˉ¹ -1)
Yang paling penting adalah complement 2
sedangkan Sign- Magnitude besarnya nilai
bilangan tsb (sering digunakan)
Yang bukan integer dan angka yang sangat
besar atau bilangan yang kecil diexpresikan
dengan Floating-point format.
SOAL
1. 10101₂ + 11011₂ = …………………….
2. 111001₂ - 1101₂ = …………………….
3. 1111101₂ : 101₂ = …………………….
4. 101₂ x 11001₂ = …………………….
5. 101011₂ : 101₂ = ……………………
Floating-Point Number
A Floating Point Number (bilangan real) terdiri dari dua
bagain yaitu bagian Mantissa yang merupakan floating
point bilangan yang menjelaskan mengenai magnitude
bilangan dan bagian exsponent yang merupakan bagian
floating point bilangan yang menjelaskan angka tempat
dari point desimal / biner yang dipindahkan.
Contoh :
241,506,800 maka mantisanya adalah 0,2415068
dan exponentnya adalah 9 maka floating point
bilangan tersebut 0,2415068 x 10⁹
Single-Precission Floating Point Binari Number
Single precision floating point binary number
dengan standard format dimana Sign Bit (S)
yang merupakan bit paling kiri dan exponent
(E) adalah 8 bit berikutnya dan bagian mantisa
(F) dalam 23 bit berikutnya
S Exponent (E) Mantisa (Fraction,F)
1 Bits 8 Bits 23 Bits
32 BITS
1 BIT 8 BITS 23 BIT
S EXPONENT MANTISA
Bilangan Desimal
Bilangan Desimal adalah bilangan dengan basis 10,
disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
N = 1 0 2 5 7 Bilangan Desimal
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N =1 x 10⁴ + 0 x 10³ + 2 x 10² + 5 x 10¹ + 7 x 10°
N = 10000 + 0 + 200 + 50 + 7
N = 10257
Bilangan Biner
Bilangan Biner adalah bilangan dengan basis 2,
disimbolkan dengan 0 dan 1
Untuk menjadikan bilangan biner menjadi bilangan
desimal dengan cara sbb:
N = 1 0 1 1 0 Bilangan biner
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N = 1 x 2⁴ + 0 x 2³ + 1 x 2² + 1 x 2¹ + 0 x 2°
N = 1 x 16 + 0 x 8 + 1 x 4 + 1 x 2 + 0 X 1
N = 16 + 0 + 4 + 2 + 0
N = 22 bilangan Desimal
BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER
Bilangan Biner dapat dicari dari bilangan Desimal
dengan membagi terus menerus dengan 2, sisa dari
yang terakhir sampai yang pertama merupakan
angka biner yang didapat
N = 22 Bilangan Desimal
22 : 2 = 11 sisa 0
11 : 2 = 5 sisa 1
5 : 2 = 2 sisa 1 10110
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1
N = 22 (₁₀) = 10110 (₂)
BILANGAN OKTAL
Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8,
disimbolkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Untuk menjadikan bilangan oktal menjadi bilangan desimal
dengan cara sbb:
N = 1 0 2 7 1(₈) Bilangan Oktal
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N = 1 x 8⁴ + 0 x 8³ + 2 x 8² + 7 x 8 ¹ + 1 x 8°
N = 1 x 4096 + 0 x 512 + 2 x 64 + 7 x 8 + 1 X 1
N = 4096 + 0 + 128 + 56 + 1
N = 4281 bilangan Desimal
Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal
Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan Desimal dengan
membagi terus menerus dengan 8, sisa dari yang terakhir
sampai yang pertama merupakan angka biner yang
didapat
Contoh 1
16(10) = 16/8 = 2, sisa 0
= 20(8)
Contoh 2
28(10) = 28/8 = 3, sisa 4
= 34(8)
212110 (₁₀) = (…….... ₈)
Solusi:
2121 : 8 = 265 sisa 1 Least Significant Digit (LSD)
265 : 8 = 33 sisa 1
33 : 8 = 4 sisa 1
4 : 8 = 0 sisa 4 Most Significant Digit (MSD)
Ditulis : 04111 atau 4111
212110 ₁₀ = 4111 ₈
4281 (₁₀)= ............. (₈)
4281 : 8 = 1 x 4096 sisa 185
185 : 8 = 0 x 512 sisa 185
185 : 8 = 2 x 64 sisa 57
57: 8 = 7 x 8 sisa 1
1: 8 = 1 x 1 sisa 0
4281 (₁₀) = 10271 (₈)
Bilangan Biner ke Bilangan Oktal
Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan biner
dengan mengelompokan 3, 3, 3 dari kanan
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 (₂) Bilangan biner
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
1 5 6 6 (₈) Bilangan Oktal
N = 1101110110 (₂) = 1566 (₈)
1 5 5 6
OKTA BINER
Contoh:
10.23 ₈ = (……………. ₂)
Solusi:
Lakukan dengan dua kali proses, yaitu:
Proses 1: OKATA DESIMAL
Proses 2: DESIMAL BINNER
Jawab:
OKTA DESIMAL
10.23 ₈ = 0.238 ₈ + 10 ₈
= Bagian1 + Bagian 2
Eksekusi Bagian 1:
0.238 = (………… ₁₀)
= 2.8ˉ¹ + 3.8-2
= 0.25 + 0.046875
= 0.296875 ₁₀
Eksekusi BagIan 2:
10₈ = (………..… ₁₀)
= 1. 8¹ + 0.8°
= 8 + 0
= 8 ₁₀
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara
menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.296875₁₀ + 8₁₀ = 8,296875₁₀
maka, didapatkan:
8,296875₁₀ = (…………………..)₂
Eksekusi Bag.2:
8₁₀ = (……………….. ₂)
8 : 2 = 4 sisa 0 Least Significant Bit (LSB)
4 : 2 = 2 sisa 0
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1 Most Significant Bit (MSB)
dituliskan menjadi: 1000 ₂
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara
menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.010101 ₂ + 1000 ₂ = 1000.010101 ₂
maka, didapatkan:
8.296875 ₁₀ = (1000.010101) ₂ = (00001000.010101) ₂
atau dengan kata lain, maka didapatkan:
10.23 ₈ = 8.296875 ₁₀ = 1000.010101 ₂
Untuk mendapatkan konversi Bilangan
Pecahan HEXA BIN, algoritmanya seperti
mendapatkan konversi Bilangan Pecahan
OKTA BINER, yakni konversikan terlebih
dahulu ke dalam DESIMAL.
Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal adalah bilangan dengan basis
16, disimbolkan
dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Untuk menjadikan bilangan hexadesimal menjadi
bilangan desimal dengan cara sbb:
1 0 A 5 B (₁₆) Bilangan Hexadesimal
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N =1x16⁴ + 0x16³ + Ax16² + 5x16¹ + Bx16°
N = 1 x 65536 + 0 x 4096 + A x 256 + 5 x 16 + B X 1
N = 65536 + 0 + 2560 + 80 + 11
N = 68187 (₁₀) bilangan Desimal
Bilangan Biner ke Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal dapat dicari dari bilangan
biner dengan mengelompokan 4, 4, 4 dari kanan
N = 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 (₂) Bilangan biner
11 0 1 1 1 0 1 1 0
3 7 6 Bilangan Hexadesimal
N = 1101110110 (₂) = 376 (₁₆)
212110 ₁₀ = (…………………… ₁₆)
Solusi:
2121 : 16 = 132 sisa 9 Least Significant Digit (LSD)
132 : 16 = 8 sisa 4
8 : 16 = 0 sisa 8 Most Significant Bit (MSB)
Dituliskan: 849 ₁₆
212110 ₁₀ = 849 ₁₆
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4

More Related Content

What's hot

Perancangan sistem digital
Perancangan sistem digitalPerancangan sistem digital
Perancangan sistem digital
try susanto
 
15. representasi data 3 jul2
15. representasi data 3   jul215. representasi data 3   jul2
15. representasi data 3 jul2
Setia Juli Irzal Ismail
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
Setia Juli Irzal Ismail
 
13. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv113. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv1
Setia Juli Irzal Ismail
 
15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul
Setia Juli Irzal Ismail
 
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilanganMetode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
S N M P Simamora
 
Information Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryInformation Mathematics Theory
Information Mathematics Theory
S N M P Simamora
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
andrias12
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
Fransiscus Asisi
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
fajaralpindra
 
Kuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilanganKuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilangan
Nyssa Makkiyah
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
Nailul Hasibuan
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
ahmad haidaroh
 
Bab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digitalBab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digital
Frendy Kusuma
 

What's hot (15)

Perancangan sistem digital
Perancangan sistem digitalPerancangan sistem digital
Perancangan sistem digital
 
15. representasi data 3 jul2
15. representasi data 3   jul215. representasi data 3   jul2
15. representasi data 3 jul2
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
 
13. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv113. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv1
 
15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul
 
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilanganMetode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
 
Information Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryInformation Mathematics Theory
Information Mathematics Theory
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Kuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilanganKuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilangan
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 
Bab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digitalBab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digital
 

Similar to Organisasi Komputer Materi 3 dan 4

Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
Dwi Anggana
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
personal
 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
YohanesDimasWisnuWir
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
AhmadNurfauzan6
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
AsyerMilala
 
Sistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptxSistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptx
BudiSetiawan240639
 
1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo
Cak Anang Anang
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
AhMad FirMan
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
fajaralpindra
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
Nadya Olivia
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
Nadya Olivia
 
6 sistem bilangan
6 sistem bilangan6 sistem bilangan
6 sistem bilangan
teddyhadia
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
David Adi Nugroho
 
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.pptsistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
jokosunarto4
 
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
RezaPahlawan26
 
bil
bilbil
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
adealfarisi
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
adealfarisi
 
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptxPengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Riesky Ferdian
 

Similar to Organisasi Komputer Materi 3 dan 4 (20)

Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
 
Sistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptxSistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptx
 
1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
6 sistem bilangan
6 sistem bilangan6 sistem bilangan
6 sistem bilangan
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.pptsistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
 
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
 
bil
bilbil
bil
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptxPengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 

Organisasi Komputer Materi 3 dan 4

  • 2. Sistem Bilangan Biner : 0 dan 1 Sistem Bilangan Desimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Sistem Bilangan Oktal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Sistem Bilangan Heksadesimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 10 = A 11 = B 12 = C 13 = D 14 = E 15 = F
  • 3. PENJUMLAHAN BILANGAN BINER 0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 0 , Simpan 1
  • 4. 1 0 0 1 0 _______ + 1 1 0 1 1 0 1 1 ________ + 1 0 0 1
  • 5. PENGURANGAN BILANGAN BINER 0 - 0 = 0 1 - 1 = 0 1 - 0 = 1 0 – 1 = 1, pinjam 1
  • 6. 1 0 0 1 0 _______ - 1 0 1 1 0 1 1 _______ - 0 1 1
  • 7. PERKALIAN BILANGAN BINER 0 x 0 = 0 0 x 1 = 0 1 x 0 = 0 1 x 1 = 1
  • 8. 1 0 0 1 0 _________ x 0 0 0 1 0 0 __________ + 1 0 0 0
  • 9. 1 1 0 1 1 ________ x 1 1 0 1 1 0 _________ + 1 0 0 1 0
  • 10. PEMBAGI BILANGAN BINER 1 0 11 1 1 0 1 1 - 0 0 0
  • 11. PEMBAGIAN BILANGAN BINER 0 : 0 = 0 0 : 1 = 0 1 : 0 = 1 1 : 1 = 1
  • 12. 1 1 10 1 1 0 1 0 - 1 0 1 0 - 0 0
  • 13. REPRESENTASI BILANGAN 1. FIXED POINT fixed-point pada dasarnya adalah sebuah integer yang skala dengan faktor tertentu. Contoh: Nilai 1,23 dapat dipresentasikan sebagai 1230 dalam tipe data fixed point dengan faktor skala 1/1000, dan nilai 1230000 dapat dipresentasikan sebagai 1230 dengan factor skala dari 1000
  • 14. NOTASI SIGN ( menentunkan bilangan – dan + ) Dalam komputer terdapat dua cara merepresentasikan nilai negatif, yaitu komplemen satu (ones complement) dan komplemen dua (twos complement).
  • 15. Complement 1 dan Complement 2 dalam bilangan biner merupakan hal yang penting untuk membuat bilangan negatif.
  • 16. COMPLEMENT 1 Yaitu dengan merubah setiap bit biner 0 1 atau dari 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 Bilangan Biner 0 1 0 0 1 1 0 1 Complement 1
  • 17. COMPLEMENT 2 Yaitu Complement 2 = Complement 1 + 1 1 0 1 1 0 0 1 0 Bilangan Biner 0 1 0 0 1 1 0 1 Complement 1 1+ tambah 1 0 1 0 0 1 1 1 0 Complement 2
  • 18. SIGNED NUMBERS Sistem digital harus mampu menangani kedua bilangan positif dan bilangan negatif. Sign bilangan biner ditentukan oleh sign dan mangitude Sign menetukan tanda positif dan negatif sedangkan magnitude menentukan nilai dari bilangan.
  • 19. The Sign Bit Sign Bit ditentukan oleh bit yang paling kiri, nilainya 0 berati positif dan 1 adalah bilangan negatif
  • 20. Sign-Magnitude form Magnitude merupakan nilai dari angka biner yang direpresentasikan dalam 8-bit 0 0 0 1 1 0 0 1 Sign Bit Magnitude Bits
  • 21. Sign-Magnitude 25 Bilangan Desimal 0 0 0 1 1 0 0 1 Bilangan Biner 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 + 25 1 0 0 1 1 0 0 1 - 25 Sign Bit Magnitude bits
  • 22. Complement 1 25 Bilangan Desimal 0 0 0 1 1 0 0 1 Bilangan Biner 0 0 0 1 1 0 0 1 + 25 1 1 1 0 0 1 1 0 - 25 Complement 1
  • 23. Complement 2 25 Bilangan Desimal 0 0 0 1 1 0 0 1 Bilangan Biner 0 0 0 1 1 0 0 1 + 25 1 1 1 0 0 1 1 0 - 25 1 + 1 1 1 0 0 1 1 1 Complement 2
  • 24. The Decimal Value of Signed Number 2⁷ 2⁶ 2⁵ 2⁴ 2³ 2² 2¹ 2° 1 0 0 1 0 1 0 1 21 1 0 0 1 0 1 0 1 - 21
  • 25. Range of sign Integer Number 8 bit number sebagai ilustrasi dikarenakan 8 bit paling umum dalam computer dinamakan BYTE. Maka 1 byte dapat direpresentasikan dalam 256 angka yang berbeda, 16 bit didapat 65536 angka yang berbeda dan 32 bit dinyatakan dengan 4295 x 10⁹ jumlah angka yang berbeda.
  • 26. Formula dari kombinasi n bits maka total kombinasi adalah 2ⁿ untuk complement 2 sign number maka range dari nilai combinasi n bits adalah : - (2 ⁿˉ¹) sampai dengan + (2 ⁿˉ¹ -1)
  • 27. Yang paling penting adalah complement 2 sedangkan Sign- Magnitude besarnya nilai bilangan tsb (sering digunakan) Yang bukan integer dan angka yang sangat besar atau bilangan yang kecil diexpresikan dengan Floating-point format.
  • 28. SOAL 1. 10101₂ + 11011₂ = ……………………. 2. 111001₂ - 1101₂ = ……………………. 3. 1111101₂ : 101₂ = ……………………. 4. 101₂ x 11001₂ = ……………………. 5. 101011₂ : 101₂ = ……………………
  • 29. Floating-Point Number A Floating Point Number (bilangan real) terdiri dari dua bagain yaitu bagian Mantissa yang merupakan floating point bilangan yang menjelaskan mengenai magnitude bilangan dan bagian exsponent yang merupakan bagian floating point bilangan yang menjelaskan angka tempat dari point desimal / biner yang dipindahkan. Contoh : 241,506,800 maka mantisanya adalah 0,2415068 dan exponentnya adalah 9 maka floating point bilangan tersebut 0,2415068 x 10⁹
  • 30. Single-Precission Floating Point Binari Number Single precision floating point binary number dengan standard format dimana Sign Bit (S) yang merupakan bit paling kiri dan exponent (E) adalah 8 bit berikutnya dan bagian mantisa (F) dalam 23 bit berikutnya S Exponent (E) Mantisa (Fraction,F) 1 Bits 8 Bits 23 Bits
  • 31. 32 BITS 1 BIT 8 BITS 23 BIT S EXPONENT MANTISA
  • 32. Bilangan Desimal Bilangan Desimal adalah bilangan dengan basis 10, disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. N = 1 0 2 5 7 Bilangan Desimal 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N =1 x 10⁴ + 0 x 10³ + 2 x 10² + 5 x 10¹ + 7 x 10° N = 10000 + 0 + 200 + 50 + 7 N = 10257
  • 33. Bilangan Biner Bilangan Biner adalah bilangan dengan basis 2, disimbolkan dengan 0 dan 1 Untuk menjadikan bilangan biner menjadi bilangan desimal dengan cara sbb: N = 1 0 1 1 0 Bilangan biner 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N = 1 x 2⁴ + 0 x 2³ + 1 x 2² + 1 x 2¹ + 0 x 2° N = 1 x 16 + 0 x 8 + 1 x 4 + 1 x 2 + 0 X 1 N = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 N = 22 bilangan Desimal
  • 34. BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER Bilangan Biner dapat dicari dari bilangan Desimal dengan membagi terus menerus dengan 2, sisa dari yang terakhir sampai yang pertama merupakan angka biner yang didapat N = 22 Bilangan Desimal 22 : 2 = 11 sisa 0 11 : 2 = 5 sisa 1 5 : 2 = 2 sisa 1 10110 2 : 2 = 1 sisa 0 1 : 2 = 0 sisa 1 N = 22 (₁₀) = 10110 (₂)
  • 35. BILANGAN OKTAL Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8, disimbolkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Untuk menjadikan bilangan oktal menjadi bilangan desimal dengan cara sbb: N = 1 0 2 7 1(₈) Bilangan Oktal 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N = 1 x 8⁴ + 0 x 8³ + 2 x 8² + 7 x 8 ¹ + 1 x 8° N = 1 x 4096 + 0 x 512 + 2 x 64 + 7 x 8 + 1 X 1 N = 4096 + 0 + 128 + 56 + 1 N = 4281 bilangan Desimal
  • 36. Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan Desimal dengan membagi terus menerus dengan 8, sisa dari yang terakhir sampai yang pertama merupakan angka biner yang didapat Contoh 1 16(10) = 16/8 = 2, sisa 0 = 20(8) Contoh 2 28(10) = 28/8 = 3, sisa 4 = 34(8)
  • 37. 212110 (₁₀) = (…….... ₈) Solusi: 2121 : 8 = 265 sisa 1 Least Significant Digit (LSD) 265 : 8 = 33 sisa 1 33 : 8 = 4 sisa 1 4 : 8 = 0 sisa 4 Most Significant Digit (MSD) Ditulis : 04111 atau 4111 212110 ₁₀ = 4111 ₈
  • 38. 4281 (₁₀)= ............. (₈) 4281 : 8 = 1 x 4096 sisa 185 185 : 8 = 0 x 512 sisa 185 185 : 8 = 2 x 64 sisa 57 57: 8 = 7 x 8 sisa 1 1: 8 = 1 x 1 sisa 0 4281 (₁₀) = 10271 (₈)
  • 39. Bilangan Biner ke Bilangan Oktal Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan biner dengan mengelompokan 3, 3, 3 dari kanan 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 (₂) Bilangan biner 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 5 6 6 (₈) Bilangan Oktal N = 1101110110 (₂) = 1566 (₈) 1 5 5 6
  • 40. OKTA BINER Contoh: 10.23 ₈ = (……………. ₂) Solusi: Lakukan dengan dua kali proses, yaitu: Proses 1: OKATA DESIMAL Proses 2: DESIMAL BINNER Jawab: OKTA DESIMAL 10.23 ₈ = 0.238 ₈ + 10 ₈ = Bagian1 + Bagian 2 Eksekusi Bagian 1: 0.238 = (………… ₁₀) = 2.8ˉ¹ + 3.8-2 = 0.25 + 0.046875 = 0.296875 ₁₀
  • 41. Eksekusi BagIan 2: 10₈ = (………..… ₁₀) = 1. 8¹ + 0.8° = 8 + 0 = 8 ₁₀ Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini: Bag.1 + Bag.2 = 0.296875₁₀ + 8₁₀ = 8,296875₁₀ maka, didapatkan: 8,296875₁₀ = (…………………..)₂
  • 42. Eksekusi Bag.2: 8₁₀ = (……………….. ₂) 8 : 2 = 4 sisa 0 Least Significant Bit (LSB) 4 : 2 = 2 sisa 0 2 : 2 = 1 sisa 0 1 : 2 = 0 sisa 1 Most Significant Bit (MSB) dituliskan menjadi: 1000 ₂ Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini: Bag.1 + Bag.2 = 0.010101 ₂ + 1000 ₂ = 1000.010101 ₂ maka, didapatkan: 8.296875 ₁₀ = (1000.010101) ₂ = (00001000.010101) ₂ atau dengan kata lain, maka didapatkan: 10.23 ₈ = 8.296875 ₁₀ = 1000.010101 ₂
  • 43. Untuk mendapatkan konversi Bilangan Pecahan HEXA BIN, algoritmanya seperti mendapatkan konversi Bilangan Pecahan OKTA BINER, yakni konversikan terlebih dahulu ke dalam DESIMAL.
  • 44. Bilangan Hexadesimal Bilangan hexadesimal adalah bilangan dengan basis 16, disimbolkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F Untuk menjadikan bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal dengan cara sbb: 1 0 A 5 B (₁₆) Bilangan Hexadesimal 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N =1x16⁴ + 0x16³ + Ax16² + 5x16¹ + Bx16° N = 1 x 65536 + 0 x 4096 + A x 256 + 5 x 16 + B X 1 N = 65536 + 0 + 2560 + 80 + 11 N = 68187 (₁₀) bilangan Desimal
  • 45. Bilangan Biner ke Bilangan Hexadesimal Bilangan hexadesimal dapat dicari dari bilangan biner dengan mengelompokan 4, 4, 4 dari kanan N = 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 (₂) Bilangan biner 11 0 1 1 1 0 1 1 0 3 7 6 Bilangan Hexadesimal N = 1101110110 (₂) = 376 (₁₆)
  • 46. 212110 ₁₀ = (…………………… ₁₆) Solusi: 2121 : 16 = 132 sisa 9 Least Significant Digit (LSD) 132 : 16 = 8 sisa 4 8 : 16 = 0 sisa 8 Most Significant Bit (MSB) Dituliskan: 849 ₁₆ 212110 ₁₀ = 849 ₁₆