Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan biner, desimal, oktal, dan heksadesimal beserta penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan-bilangan tersebut. Juga dibahas tentang representasi bilangan fixed point, bilangan bulat bertanda, dan bilangan pecahan floating point dalam sistem biner.
Dokumen ini membahas tentang aritmatika biner, yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan biner. Operasi-operasi tersebut dilakukan secara digit per digit dengan memperhatikan aturan-aturan khusus sistem bilangan biner seperti penyimpanan nilai tambahan (carry) dan penggunaan komplemen kedua untuk menyatakan bilangan negatif. Diberikan juga contoh-contoh soal untuk latihan operasi-operasi ter
Dokumen ini membahas tentang operasi aritmatika dasar dalam sistem bilangan desimal, binari, oktal, dan heksadesimal. Secara singkat, dibahas tentang representasi bilangan integer dalam sistem binari menggunakan komplemen dua, serta cara melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan binari, oktal, dan heksadesimal. Dokumen ini juga memberikan contoh soal latihan untuk operasi-operasi tersebut.
Sistem bilangan membahas konversi antara bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal serta operasi aritmatika bilangan biner seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Bilangan biner penting untuk mewakili bilangan positif dan negatif dalam sistem digital.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang operasi aritmatika dasar pada sistem bilangan binari, oktal, dan heksadesimal beserta contoh-contoh perhitungannya. Dijelaskan pula representasi bilangan bulat dan operasi-operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada ketiga sistem bilangan tersebut.
Rangkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Rangkasian kombinasi seperti adder dan subtractor digunakan untuk operasi aritmatika biner seperti penjumlahan dan pengurangan; (2) Sistem bilangan biner bertanda menggunakan representasi komplemen kedua untuk menyatakan bilangan positif dan negatif; (3) Operasi aritmatika biner melibatkan aplikasi aturan-aturan logika pada tabel kebenaran rangkaian kombinasi.
Dokumen tersebut membahas tentang operasi aritmatik dalam sistem biner, oktal, dan heksadesimal. Terdapat penjelasan tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan-bilangan tersebut dengan menggunakan aturan-aturan khusus seperti carry dan borrow. Operasi pengurangan dilakukan dengan menggunakan metode komplemen satu dan dua untuk mengubahnya menjadi operasi penjumlahan. Berbagai contoh soal juga diberikan untuk memperj
1. Dokumen ini membahas tentang aritmatika biner yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, komplemen, bilangan bertanda, dan bilangan floating point.
2. Ada dua cara untuk membuat bilangan negatif yaitu dengan komplemen 1 dan komplemen 2. Bilangan bertanda dapat direpresentasikan dalam bentuk sign-magnitude dan komplemen.
3. Bilangan floating point terdiri atas mantissa dan eksponen untuk menunjukkan nilai dan tempat poin
Dokumen ini membahas tentang aritmatika biner, yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan biner. Operasi-operasi tersebut dilakukan secara digit per digit dengan memperhatikan aturan-aturan khusus sistem bilangan biner seperti penyimpanan nilai tambahan (carry) dan penggunaan komplemen kedua untuk menyatakan bilangan negatif. Diberikan juga contoh-contoh soal untuk latihan operasi-operasi ter
Dokumen ini membahas tentang operasi aritmatika dasar dalam sistem bilangan desimal, binari, oktal, dan heksadesimal. Secara singkat, dibahas tentang representasi bilangan integer dalam sistem binari menggunakan komplemen dua, serta cara melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan binari, oktal, dan heksadesimal. Dokumen ini juga memberikan contoh soal latihan untuk operasi-operasi tersebut.
Sistem bilangan membahas konversi antara bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal serta operasi aritmatika bilangan biner seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Bilangan biner penting untuk mewakili bilangan positif dan negatif dalam sistem digital.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang operasi aritmatika dasar pada sistem bilangan binari, oktal, dan heksadesimal beserta contoh-contoh perhitungannya. Dijelaskan pula representasi bilangan bulat dan operasi-operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada ketiga sistem bilangan tersebut.
Rangkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Rangkasian kombinasi seperti adder dan subtractor digunakan untuk operasi aritmatika biner seperti penjumlahan dan pengurangan; (2) Sistem bilangan biner bertanda menggunakan representasi komplemen kedua untuk menyatakan bilangan positif dan negatif; (3) Operasi aritmatika biner melibatkan aplikasi aturan-aturan logika pada tabel kebenaran rangkaian kombinasi.
Dokumen tersebut membahas tentang operasi aritmatik dalam sistem biner, oktal, dan heksadesimal. Terdapat penjelasan tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan-bilangan tersebut dengan menggunakan aturan-aturan khusus seperti carry dan borrow. Operasi pengurangan dilakukan dengan menggunakan metode komplemen satu dan dua untuk mengubahnya menjadi operasi penjumlahan. Berbagai contoh soal juga diberikan untuk memperj
1. Dokumen ini membahas tentang aritmatika biner yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, komplemen, bilangan bertanda, dan bilangan floating point.
2. Ada dua cara untuk membuat bilangan negatif yaitu dengan komplemen 1 dan komplemen 2. Bilangan bertanda dapat direpresentasikan dalam bentuk sign-magnitude dan komplemen.
3. Bilangan floating point terdiri atas mantissa dan eksponen untuk menunjukkan nilai dan tempat poin
Dokumen tersebut membahas tentang sistem digital dan konsep-konsep dasarnya. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi sistem digital dan rangkaian digital, perbedaan antara sistem digital dan rangkaian digital, representasi besaran digital dalam bentuk logika 0 dan 1, serta konversi antara berbagai sistem bilangan seperti biner, desimal, oktal dan heksadesimal.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan konversi antar sistem bilangan yang digunakan dalam sistem komputer seperti biner, oktal, desimal, dan heksadesimal beserta contoh-contoh perhitungannya."
Dokumen tersebut membahas tentang representasi bilangan bertanda pada sistem komputer, yang mencakup empat teknik representasi bilangan bertanda yaitu sign magnitude, one's complement, two's complement, dan binary coded decimal. Dokumen ini juga menjelaskan operasi aritmatika pada masing-masing teknik representasi bilangan bertanda tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem basis bilangan dan konversi antar basis bilangan decimal, hexadecimal, octal, dan binary. Terdapat tabel konversi antar basis bilangan dan contoh soal konversi beserta penjelasannya.
this article describes math theory in computer systems include integer number, number systems, conversion algorithm and technique between number systems, boolean algebra, logical gate, etc.
Dokumen tersebut membahas sistem bilangan biner, yang merupakan sistem bilangan basis dua menggunakan simbol 0 dan 1. Sistem ini digunakan sebagai dasar sistem digital dan menjelaskan cara mengkonversi bilangan desimal ke biner dan sebaliknya beserta contoh-contohnya. Juga diberikan penjelasan mengenai kondisi-kondisi yang diwakili oleh bilangan biner seperti on/off, putih/hitam, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan operasi matematika pada sistem bilangan biner. Secara singkat, dibahas tentang konversi antar sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal serta operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada sistem bilangan biner beserta penggunaan komplemen untuk mempermudah operasi pengurangan.
Bab ini membahas sistem bilangan dan sistem kode yang digunakan dalam sistem digital, yaitu bilangan desimal, biner, oktal, heksadesimal, dan BCD. Juga dibahas cara mengkonversi antar sistem bilangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan digital termasuk bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal beserta konversi antara sistem bilangan tersebut.
1. Dokumen menjelaskan berbagai sistem bilangan yang digunakan dalam komputer seperti biner, oktal, heksadesimal, dan desimal. Sistem-sistem ini berbeda dalam basis dan himpunan digitnya.
2. Terdapat penjelasan tentang konversi antar sistem bilangan seperti desimal ke biner, oktal, atau heksadesimal dan sebaliknya. Proses konversi melibatkan pembagian dan pengambilan sisa.
3. Ada pula penjel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan konversi antar sistem bilangan seperti desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
2) Termasuk didalamnya adalah operasi matematika dasar pada sistem bilangan biner seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
3) Juga dibahas mengenai komplemen bilangan yang digunakan untuk menyederhanakan operasi pen
Jadi yang dimaksud Representasi data yaitu kode yang memberikan tanda bilangan biner yang disepakati, yaitu 0 (nol) untuk bilangan positif dan 1 untuk bilangan negatif. Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi dengan bit-bit tanda, maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit. Dalam hal ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan biner itu sendiri dan satu bit untuk sinyal. Dalam representasi biner yang dilengkapi dengan tanda bilangan, bit tanda ditempatkan pada posisi paling kiri.
Sedangkan fungsinya, Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit) dan komponen lainnya yang menyusun sebuah komputer personal. Pengoperasian komputer digital didasarkan pada penyimpanan dan pengolahan data biner
Dokumen tersebut membahas tentang operasi dasar dalam sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal. Termasuk pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan-bilangan tersebut. Juga membahas tentang representasi bilangan bertanda menggunakan komplemen satu dan dua.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai sistem bilangan yang digunakan dalam teknik mikroprosesor, termasuk sistem desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Juga dijelaskan proses konversi antar sistem bilangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem digital dan konsep-konsep dasarnya. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi sistem digital dan rangkaian digital, perbedaan antara sistem digital dan rangkaian digital, representasi besaran digital dalam bentuk logika 0 dan 1, serta konversi antara berbagai sistem bilangan seperti biner, desimal, oktal dan heksadesimal.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan konversi antar sistem bilangan yang digunakan dalam sistem komputer seperti biner, oktal, desimal, dan heksadesimal beserta contoh-contoh perhitungannya."
Dokumen tersebut membahas tentang representasi bilangan bertanda pada sistem komputer, yang mencakup empat teknik representasi bilangan bertanda yaitu sign magnitude, one's complement, two's complement, dan binary coded decimal. Dokumen ini juga menjelaskan operasi aritmatika pada masing-masing teknik representasi bilangan bertanda tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem basis bilangan dan konversi antar basis bilangan decimal, hexadecimal, octal, dan binary. Terdapat tabel konversi antar basis bilangan dan contoh soal konversi beserta penjelasannya.
this article describes math theory in computer systems include integer number, number systems, conversion algorithm and technique between number systems, boolean algebra, logical gate, etc.
Dokumen tersebut membahas sistem bilangan biner, yang merupakan sistem bilangan basis dua menggunakan simbol 0 dan 1. Sistem ini digunakan sebagai dasar sistem digital dan menjelaskan cara mengkonversi bilangan desimal ke biner dan sebaliknya beserta contoh-contohnya. Juga diberikan penjelasan mengenai kondisi-kondisi yang diwakili oleh bilangan biner seperti on/off, putih/hitam, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan operasi matematika pada sistem bilangan biner. Secara singkat, dibahas tentang konversi antar sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal serta operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada sistem bilangan biner beserta penggunaan komplemen untuk mempermudah operasi pengurangan.
Bab ini membahas sistem bilangan dan sistem kode yang digunakan dalam sistem digital, yaitu bilangan desimal, biner, oktal, heksadesimal, dan BCD. Juga dibahas cara mengkonversi antar sistem bilangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan digital termasuk bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal beserta konversi antara sistem bilangan tersebut.
1. Dokumen menjelaskan berbagai sistem bilangan yang digunakan dalam komputer seperti biner, oktal, heksadesimal, dan desimal. Sistem-sistem ini berbeda dalam basis dan himpunan digitnya.
2. Terdapat penjelasan tentang konversi antar sistem bilangan seperti desimal ke biner, oktal, atau heksadesimal dan sebaliknya. Proses konversi melibatkan pembagian dan pengambilan sisa.
3. Ada pula penjel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan konversi antar sistem bilangan seperti desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
2) Termasuk didalamnya adalah operasi matematika dasar pada sistem bilangan biner seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
3) Juga dibahas mengenai komplemen bilangan yang digunakan untuk menyederhanakan operasi pen
Jadi yang dimaksud Representasi data yaitu kode yang memberikan tanda bilangan biner yang disepakati, yaitu 0 (nol) untuk bilangan positif dan 1 untuk bilangan negatif. Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi dengan bit-bit tanda, maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit. Dalam hal ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan biner itu sendiri dan satu bit untuk sinyal. Dalam representasi biner yang dilengkapi dengan tanda bilangan, bit tanda ditempatkan pada posisi paling kiri.
Sedangkan fungsinya, Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit) dan komponen lainnya yang menyusun sebuah komputer personal. Pengoperasian komputer digital didasarkan pada penyimpanan dan pengolahan data biner
Dokumen tersebut membahas tentang operasi dasar dalam sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal. Termasuk pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan-bilangan tersebut. Juga membahas tentang representasi bilangan bertanda menggunakan komplemen satu dan dua.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai sistem bilangan yang digunakan dalam teknik mikroprosesor, termasuk sistem desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Juga dijelaskan proses konversi antar sistem bilangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai sistem bilangan yang digunakan dalam teknik mikroprosesor, termasuk sistem desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Juga dijelaskan proses konversi antar sistem bilangan tersebut.
Ada empat sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital yaitu desimal, biner, oktal dan heksadesimal. Sistem biner paling banyak digunakan karena secara langsung merepresentasikan logika digital, sementara oktal dan heksadesimal digunakan untuk memperpendek penyajian bilangan biner.
Ada empat sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital yaitu desimal, biner, oktal dan heksadesimal. Sistem biner paling banyak digunakan karena secara langsung merepresentasikan logika digital, sementara oktal dan heksadesimal digunakan untuk memperpendek penyajian bilangan biner.
Ada empat sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital yaitu desimal, biner, oktal dan heksadesimal. Sistem biner paling banyak digunakan karena secara langsung merepresentasikan logika digital, sementara oktal dan heksadesimal digunakan untuk memperpendek penyajian bilangan biner.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta konversi antar sistem bilangan tersebut. Secara singkat dibahas tentang basis bilangan, nilai bobot setiap digit, dan prosedur konversi antar sistem bilangan.
Sistem bilangan biner adalah sistem yang menggunakan dua nilai koefisien 0 dan 1. Bilangan biner dapat dikonversi ke sistem oktal, heksadesimal, dan desimal. Bilangan biner tanda dua komplemen digunakan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan digital.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. Sistem Bilangan Biner : 0 dan 1
Sistem Bilangan Desimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Sistem Bilangan Oktal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Sistem Bilangan Heksadesimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
10 = A
11 = B
12 = C
13 = D
14 = E
15 = F
13. REPRESENTASI BILANGAN
1. FIXED POINT
fixed-point pada dasarnya adalah
sebuah integer yang skala dengan faktor
tertentu.
Contoh:
Nilai 1,23 dapat dipresentasikan sebagai 1230 dalam tipe
data fixed point dengan faktor skala 1/1000, dan nilai
1230000 dapat dipresentasikan sebagai 1230 dengan
factor skala dari 1000
14. NOTASI SIGN
( menentunkan bilangan – dan + )
Dalam komputer terdapat dua cara
merepresentasikan nilai negatif,
yaitu
komplemen satu (ones complement)
dan komplemen dua (twos complement).
15. Complement 1 dan Complement 2
dalam bilangan biner merupakan hal
yang penting untuk membuat bilangan
negatif.
16. COMPLEMENT 1
Yaitu dengan merubah setiap bit biner
0 1 atau dari 1 0
1 0 1 1 0 0 1 0 Bilangan Biner
0 1 0 0 1 1 0 1 Complement 1
18. SIGNED NUMBERS
Sistem digital harus mampu menangani kedua
bilangan positif dan bilangan negatif.
Sign bilangan biner ditentukan oleh sign
dan mangitude Sign menetukan tanda positif
dan negatif sedangkan magnitude
menentukan nilai dari bilangan.
19. The Sign Bit
Sign Bit ditentukan oleh bit yang paling
kiri, nilainya 0 berati positif
dan 1 adalah bilangan negatif
24. The Decimal Value of Signed Number
2⁷ 2⁶ 2⁵ 2⁴ 2³ 2² 2¹ 2°
1 0 0 1 0 1 0 1
21
1 0 0 1 0 1 0 1 - 21
25. Range of sign Integer Number
8 bit number sebagai ilustrasi dikarenakan 8 bit
paling umum dalam computer dinamakan BYTE.
Maka 1 byte dapat direpresentasikan dalam 256
angka yang berbeda, 16 bit didapat 65536 angka
yang berbeda dan 32 bit dinyatakan dengan
4295 x 10⁹ jumlah angka yang berbeda.
26. Formula dari kombinasi n bits maka
total kombinasi adalah 2ⁿ untuk
complement 2 sign number maka
range dari nilai combinasi n bits
adalah :
- (2 ⁿˉ¹) sampai dengan + (2 ⁿˉ¹ -1)
27. Yang paling penting adalah complement 2
sedangkan Sign- Magnitude besarnya nilai
bilangan tsb (sering digunakan)
Yang bukan integer dan angka yang sangat
besar atau bilangan yang kecil diexpresikan
dengan Floating-point format.
29. Floating-Point Number
A Floating Point Number (bilangan real) terdiri dari dua
bagain yaitu bagian Mantissa yang merupakan floating
point bilangan yang menjelaskan mengenai magnitude
bilangan dan bagian exsponent yang merupakan bagian
floating point bilangan yang menjelaskan angka tempat
dari point desimal / biner yang dipindahkan.
Contoh :
241,506,800 maka mantisanya adalah 0,2415068
dan exponentnya adalah 9 maka floating point
bilangan tersebut 0,2415068 x 10⁹
30. Single-Precission Floating Point Binari Number
Single precision floating point binary number
dengan standard format dimana Sign Bit (S)
yang merupakan bit paling kiri dan exponent
(E) adalah 8 bit berikutnya dan bagian mantisa
(F) dalam 23 bit berikutnya
S Exponent (E) Mantisa (Fraction,F)
1 Bits 8 Bits 23 Bits
32. Bilangan Desimal
Bilangan Desimal adalah bilangan dengan basis 10,
disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
N = 1 0 2 5 7 Bilangan Desimal
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N =1 x 10⁴ + 0 x 10³ + 2 x 10² + 5 x 10¹ + 7 x 10°
N = 10000 + 0 + 200 + 50 + 7
N = 10257
33. Bilangan Biner
Bilangan Biner adalah bilangan dengan basis 2,
disimbolkan dengan 0 dan 1
Untuk menjadikan bilangan biner menjadi bilangan
desimal dengan cara sbb:
N = 1 0 1 1 0 Bilangan biner
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N = 1 x 2⁴ + 0 x 2³ + 1 x 2² + 1 x 2¹ + 0 x 2°
N = 1 x 16 + 0 x 8 + 1 x 4 + 1 x 2 + 0 X 1
N = 16 + 0 + 4 + 2 + 0
N = 22 bilangan Desimal
34. BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER
Bilangan Biner dapat dicari dari bilangan Desimal
dengan membagi terus menerus dengan 2, sisa dari
yang terakhir sampai yang pertama merupakan
angka biner yang didapat
N = 22 Bilangan Desimal
22 : 2 = 11 sisa 0
11 : 2 = 5 sisa 1
5 : 2 = 2 sisa 1 10110
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1
N = 22 (₁₀) = 10110 (₂)
35. BILANGAN OKTAL
Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8,
disimbolkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Untuk menjadikan bilangan oktal menjadi bilangan desimal
dengan cara sbb:
N = 1 0 2 7 1(₈) Bilangan Oktal
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N = 1 x 8⁴ + 0 x 8³ + 2 x 8² + 7 x 8 ¹ + 1 x 8°
N = 1 x 4096 + 0 x 512 + 2 x 64 + 7 x 8 + 1 X 1
N = 4096 + 0 + 128 + 56 + 1
N = 4281 bilangan Desimal
36. Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal
Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan Desimal dengan
membagi terus menerus dengan 8, sisa dari yang terakhir
sampai yang pertama merupakan angka biner yang
didapat
Contoh 1
16(10) = 16/8 = 2, sisa 0
= 20(8)
Contoh 2
28(10) = 28/8 = 3, sisa 4
= 34(8)
39. Bilangan Biner ke Bilangan Oktal
Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan biner
dengan mengelompokan 3, 3, 3 dari kanan
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 (₂) Bilangan biner
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
1 5 6 6 (₈) Bilangan Oktal
N = 1101110110 (₂) = 1566 (₈)
1 5 5 6
40. OKTA BINER
Contoh:
10.23 ₈ = (……………. ₂)
Solusi:
Lakukan dengan dua kali proses, yaitu:
Proses 1: OKATA DESIMAL
Proses 2: DESIMAL BINNER
Jawab:
OKTA DESIMAL
10.23 ₈ = 0.238 ₈ + 10 ₈
= Bagian1 + Bagian 2
Eksekusi Bagian 1:
0.238 = (………… ₁₀)
= 2.8ˉ¹ + 3.8-2
= 0.25 + 0.046875
= 0.296875 ₁₀
41. Eksekusi BagIan 2:
10₈ = (………..… ₁₀)
= 1. 8¹ + 0.8°
= 8 + 0
= 8 ₁₀
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara
menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.296875₁₀ + 8₁₀ = 8,296875₁₀
maka, didapatkan:
8,296875₁₀ = (…………………..)₂
42. Eksekusi Bag.2:
8₁₀ = (……………….. ₂)
8 : 2 = 4 sisa 0 Least Significant Bit (LSB)
4 : 2 = 2 sisa 0
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1 Most Significant Bit (MSB)
dituliskan menjadi: 1000 ₂
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara
menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.010101 ₂ + 1000 ₂ = 1000.010101 ₂
maka, didapatkan:
8.296875 ₁₀ = (1000.010101) ₂ = (00001000.010101) ₂
atau dengan kata lain, maka didapatkan:
10.23 ₈ = 8.296875 ₁₀ = 1000.010101 ₂
43. Untuk mendapatkan konversi Bilangan
Pecahan HEXA BIN, algoritmanya seperti
mendapatkan konversi Bilangan Pecahan
OKTA BINER, yakni konversikan terlebih
dahulu ke dalam DESIMAL.
44. Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal adalah bilangan dengan basis
16, disimbolkan
dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Untuk menjadikan bilangan hexadesimal menjadi
bilangan desimal dengan cara sbb:
1 0 A 5 B (₁₆) Bilangan Hexadesimal
4 3 2 1 0 Jumlah Digit
N =1x16⁴ + 0x16³ + Ax16² + 5x16¹ + Bx16°
N = 1 x 65536 + 0 x 4096 + A x 256 + 5 x 16 + B X 1
N = 65536 + 0 + 2560 + 80 + 11
N = 68187 (₁₀) bilangan Desimal
45. Bilangan Biner ke Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal dapat dicari dari bilangan
biner dengan mengelompokan 4, 4, 4 dari kanan
N = 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 (₂) Bilangan biner
11 0 1 1 1 0 1 1 0
3 7 6 Bilangan Hexadesimal
N = 1101110110 (₂) = 376 (₁₆)