3. Materi Perkuliahan
Model Enhanced-Entitas Relational
Database Control
Object Oriented Database
Database Terdistribusi
Perkembangan Database saat ini
Proses Perancangan Basis Data
Studi Kasus
5. Model Enchanced Entity Relational
Konsep EER
• Superclass & Subclass
• Specialization
• Hierarchy
• Latice
• Disjoint
• Non Disjoint
• Generalization
6. Database Tedistribusi
Pengenalan Sistem Basis Data Terdistribusi
• Konsep Dasar
• Keuntungan dan Kerugian
Rancangan Distribusi Basis Data
• Alokasi Data
• Fragmentasi
• Replikasi
9. Perancangan Database
Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap:
• Pengumpulan data dan analisis
• Perancangan database secara konseptual
• Pemilihan DBMS
• Perancangan database secara logika (data model
mapping)
• Perancangan database secara fisik
• Implementasi Sistem database
10. “MODEL DATA RELASIONAL”
• Apa yang kalian tau tentang model data relational.
• Sebutkan 4 Structure Query Language dan perintah-
perintahnya.
SELAMAT MENGERJAKAN
Editor's Notes
Sub-Kelas (Subclass) : • Subset dari suatu entitas yang dikelompokkan dalam pengertian tertentu yang perlu disajikan secara eksplisit. • Cotoh : Entitas PEGAWAI mempunyai beberapa subclass seperti : SEKRETARIS, TEKNISI, AHLI (gb.1)
Super-kelas (Superclass) : • Entitas yang merupakan induk dari subclass-subclassnya. • Contoh : Subclass SEKRETARIS, TEKNISI, SALES mempunyai superclass PEGAWAI (gb.1)
Spesialisasi (Spesialization) : • Proses pemecahan entitas menjadi subclass-subclass beserta atribut-atributnya. • Terdapat beberapa jenis spesialisasi seperti Disjoint Total, Disjoint Partial, Overlapping Total dan Overlapping Partial. 2 •
Generalisasi (Generalization) : • Proses penggabungan subclass-subclass menjadi suatu entitas yang lebih umum.
Database terdistribusi Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling terhubung secara logic tetapi tersebar secara fisik pada suatu jaringan computer.
Tiap-tiap site dapatmemproses transaksi lokal yaitu sebuah transaksi yang mengakses data pada satu site di mana transaksi telah ditentukan.
Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda.
Transaksi secara singkat , adalah suatu aksi program untuk mengakses suatu database. Pengaksesan ini bisa berarti menambahkan field, mengubah ataupun menghapus
Security Database :
- Journaling
- checkpoint
- enkripsi
Journaling : Suatu proses pemeliharaan dan penyimpanan log file (jurnal) dari semua perubahan yang dilakukan terhadap database untuk kemudahan recovery bila terjadi kerusakan (failure).
Checkpoint : Checkpoint adalah interval tertentu pada perjalanan transaksi basis data yang menyimpan keadaan basis data saat itu. Checkpoint dapat dilakukan untuk merecovery database secara backward (undo) maupun forward (redo).
Enkripsi : Penyandian (encoding) data dengan menggunakan algoritma khusus yang membuat data tidak dapat dibaca oleh program tanpa kunci decryption
Concurrency : sebuah mekanisme pada system basis data yang mengijinkan banyak transaksi pada saat bersamaan untuk mengakses data yang sama tanpa adanya gangguan. Commit, rollback, deadlock
Recovery : pemulihan kembali suatu database pada kondisi yang benar, sebelum terjadi failure
• Data warehouse : kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant, dan non volatile untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Basis data aktif yang juga disebut Active Database adalah suatu sistem basis data yang tidak hanya menyimpan data tetapi juga dapat melakukan suatu aksi tertentu terhadap sebuah event dengan menambahkan suatu elemen dinamis dan memiliki kemampuan memantau event untuk mendeteksi ketika data tertentu dimasukkan, dihapus, diubah, atau dipilih kemudian secara otomatis mengeksekusi suatu aksi sebagai respon dari event yang terjadi dan kondisi tertentu terpenuhi. Basis data aktif merupakan aspek prosedural dari keseluruhan lingkungan yang dikelola oleh basis data dan terdeklarasi eksplisit.Basis data aktif merupakan kombinasi dari basis data statis tradisional dan active rules , yang berarti mekanisme secara otomatis untuk memelihara integritas data dan memberi fasilitas dalam memperlengkapi fungsionalitas basis data. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang menjadi sifat dari tingkah laku rule dalam sebuah basis data aktif yaitu :1.Termination, suatu eksekusi dari aksi dapat menyebabkan terjadinya event yang lain dan bisa jadi event ini merupakan rule lain yang dijalankan. Apabila tidak ada suatu kondisi terminal, maka hal ini akan terus berulang menjadi loop tanpa akhir. 2. Priority, jika beberapa rule di-trigger oleh event yang sama, maka harus dieksekusi berdasarkan urutan rule-nya.3 Error handling, jika eksekusi dari rule menghasilkan error maka sistem harus bisa menangani. Basis data aktif sebagai basis data dengan rule memiliki beberapa ciri-ciri tertentu, antara lain :1. Secara alami bersifat algoritmik,2. Kondisi yang ditetapkan adalah data pengguna3. Deskripsi kerjanya adalah mengubah dan meng-query data oleh pengguna sesuai dengan rule yang dijalankan4. Output yang ditentukan secara lengkap oleh spesifikasi dari query/perubahan yang dilakukanFasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh basis data aktif antara lain logika pengolahan ada di dalam database dan dikelola oleh DBMS dan tidak dikelola oleh program aplikasi, bentuk monitoring event dan kondisi yang mempengaruhi data disediakan oleh DBMS, serta sarana untuk men-trigger logika ada di dalam DBMSPerbedaan Basis Data Aktif dan PasifSistem basis data konvensional disebut basis data pasif dalam arti manipulasi data bisa dijalankan oleh database hanya dengan perintah yang diberikan langsung oleh pengguna atau program aplikasi yang terletak di luar basis data. Sedangkan basis data aktif merupakan pengembangan dari database yang memindahkan sifat reactive program ke dalam database.Salah satu contoh fungsi yang secara efisien dapat dilakukan oleh basis data aktif, akan tetapi di dalam basis data pasif harus diprogram di dalam aplikasi adalah integrity constraint dan triggers. Basis data pasif memiliki keterbatasan untuk mengontrol bentuk-bentuk integrity constraint seperti adanya data tertentu yang harus memenuhi nilai unik atau beberapa data yang harus berisi keterhubungan dengan data lain. Selain itu pada penggunaan triggers pada basis data pasif, jika terjadi perubahan pada konstrain atau triggers itu sendiri maka harus bisa menemukan dan memodifikasi program atau kode yang relevan di setiap aplikasi. Sedangkan pada basis data aktif, memiliki kemampuan untuk mengontrol integrity constraint pada keseluruhan database dan penggunaan triggers yang mampu menjalankan suatu aksi ketika mendeteksi suatu kejadian tertentu tanpa mencari kode-kode yang relevan pada program aplikasi untuk ikut diubah.Arsitektur Basis DataArsitektur basis data aktif yang sering digunakan termasuk dalam sistem arsitektur berlapis ( layered architecture ) dimana semua komponen basis data aktif terletak “di atas” basis data konvensional. Pada sistem arsitektur ini, basis data konvensional bisa diubah menjadi basis data aktif tanpa perlu memodifikasi basis data pasif secara keseluruhan. Bentuk dari arsitektur basis data pasif digambarkan sebagai berikut :Sedangkan bentuk dari arsitektur basis data aktif digambarkan sebagai berikut:Komponen Pembangun Basis Data AktifBasis data aktif dibangun dengan masih memiliki kemampuan atau fasilitasfasilitas dari basis data pasif, seperti konkurensi, query language, konstrain. Hanya saja pada basis data aktif lebih menekankan pada fungsi-fungsi tertentu yang mampu memberikan mekanisme yang sangat kuat dengan input atau event yang sederhana tapi bisa melakukan perubahan yang sangat besar secara otomatis.