3. Lichenes juga disebut dengan lumut kerak.
Lichenes merupakan simbiosis mutualisme
antara Algae dengan Fungi.
Struktur tubuh Lichenes berbentuk talus,
bagian luar merupakan miselium, dan bagian
dalam tersusun atas hifa. Di antara miselium
dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae.
4. Dalam simbiosis ini, Fungi memperoleh
bahan organik dari Algae dan sebaliknya
Algae memperoleh air dan mineral dari
jamur.
Hifa Fungi berperan mempertahankan
kelembapan lingkungan yang sangat
dibutuhkan Algae untuk mensintesis
karbohidrat. Habitat Lichenes pada umumnya
melekat di bebatuan, melekat di batang
pohon, dan tempat-tempat lembap yang lain.
5. Ciri-ciri Lichenes
Lichenes tahanterhadap kekeringan dalam waktu yang
lama. Pada saat kekeringan dan tersengat
matahari secara terus-menerus, lumut ini akan kering,
tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut kerak
tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini
adalah pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu
tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
7. Reproduksi Lichenes
Reproduksi seksual Lichenes terjadi sesuai dengan
divisi Fungi dan Algae. Jika askospora atau
basidiospora bertemu dengan Algae, akan terbentuk
Lichenes baru.
Reproduksi aseksualnya dengan cara fragmentasi.
Setelah terjadi fragmentasi, terbentuklah soredia.
Soredia merupakan sel Algae yang diselubungi
oleh hifa atau miselium jamur. Soredia
membentuk tepung soredia. Tepung soredia akan
membentuk Lichenes baru jika mendapat substrat
yang sesuai.
9. 1) Krustosa (seperti kerak) yang tumbuh melekat
pada substrat. Contoh: Physeia.
2) Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat
pada substrat atau bahkan di dalam permukaannya.
Contoh: Parmelia.
3) Fruktikosa/Fruktitos (seperti rumpun) yang
berbentuk rumpun tegak dan dapat mencapai
ketinggian 10 cm. Contoh: Usnea (lumut janggut).
4) Squamulose memiliki ukuran kecil dan berdaun
dan berdaun longgar sebagai lampiran untuk substrat.
10. Contoh Lichenes dan peranannya
1) Cladonia rengiferina sebagai makanan
hewan.
2) Roccella tinctoria sebagai bahan lakmus
untuk mengukur indikator pH.
3) Cetraria islandica dan Usnea dasypoga
sebagai bahan obat-obatan
12. Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar
tumbuh-tumbuhan. Simbiosis tersebut bersifat saling
menguntungkan, yaitu jamur memperoleh zat organik
dan akar tumbuh-tumbuhan memperoleh air dan unsur
hara.
Beberapa jamur Zygomycotina, Ascomycotina, dan
Basidiomycotina dapat bersimbiosis dengan akar
tumbuhan pinus atau belinjo. Berdasarkan kedalaman
jaringan tumbuhan yang digunakan, mikoriza
digolongkan menjadi dua yaitu ektomikoriza dan
endomikoriza.
13.
14. 1) Ektomikoriza, hifa jamurnya hanya hidup
pada jaringan epidermis akar tumbuhan,
misal mikoriza
yang hidup di akar pinus.
2) Endomikoriza, hifa jamurnya menembus
sampai jaringan korteks akar, misal
mikoriza yang
hidup di akar anggrek.
15. KEUNTUNGAN MIKORIZA
1. Meningkatnya volume tanah yang dapat dijangkau oleh
akar .
2. Meningkatnya pengambilan unsur hara dan unsur hara lain.
3. Menjadikan tanaman kurang peka terhadap kekurangan air .
4. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan
patogen.
5. Meningkatkan pembentukan bintil akar pada tanaman
legum.
6. Meningkatkan kelangsungan hidup tanaman pada
lingkungan yang kurang baik.
7. Mikoriza dapat digunakan sebagai media transfer senyawa
organik dan juga mikoriza dapat membentuk enzim.
8. Jamur mikoriza juga mampu menghasilkan hormon.