Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...yohana premavari
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur
Executive Summary Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Major Threat dalam perusahaan
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...yohana premavari
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
1. Pembelian dan pengeluaran kas. 2. Produksi. 3. Penjualan dan penerimaan kas. 4. Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas bisnis di atas dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal. Siklus proses bisnis pendukung: manajemen sumber daya manusia dan siklus penggajian.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...yohana premavari
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
3. Fungsi Dasar dari SIA
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis
organisasi secara efisien dan efektif.
• Menangkap data transaksi pada dokumen-dokumen sumber.
• Mencatat data transaksi kedalam jurnal-jurnal, dimana catatan
tersebut dibuat secara kronologis dari apa yang telah terjadi.
• Posting data dari jurnal-jurnal ke buku besar, yang menyingkat
data dengan jenis rekening.
(Romney and Steinbart, 2015)
4. Fungsi Dasar dari SIA
2. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
bagi manajemen.
• Dalam sistem manual, informasi ini disediakan dalam bentuk lapor
an kedalam dua kategori utama:
• Laporan keuangan
• Laporan manajerial
(Romney and Steinbart, 2015)
5. Fungsi Dasar dari SIA
3. Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup).
• Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah
handal.
• Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan
sesuai dengan tujuan manajemen.
• Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi, termasuk data.
(Romney and Steinbart, 2015)
6. Subsistem dasar dalam SIA
01
02
03
Siklus pendapatan : mencakup kegiatan
penjualan dan penerimaan dalam bentuk
uang tunai.
Siklus pengeluaran: mencakup kegiatan
pembelian dan pembayaran dalam bentuk
uang tunai.
Siklus penggajian sumber daya manusia
mencakup kegiatan mengontrak dan meng
gaji pegawai.
7. Subsistem dasar dalam SIA
04
05
03
Siklus produksi: mencakup kegiatan meng
ubah bahan mentah(baku) menjadi produk
setengah jadi sampai barang jadi.
Siklus keuangan : mencakup kegiatan un
tuk mendapatkan dana dari investor dan
kreditor dan membayar mereka kembali.
(Romney and Steinbart, 2015)
8. Subsistem dasar dalam SIA
(Romney and Steinbart, 2015)
Siklus
pengeluaran
Sumber daya
manusia
Siklus
produksi
Siklus
pendapatan
Siklus
keuangan
Buku besar & Sistem pelaporan
9. Siklus pemrosesan data
(Romney and Steinbart, 2015)
Memasukan (Input)
Data
Simpan (Storage)
Data
Proses (Processing)
Data
Hasil (Output)
Information
01
02
03
04
Siklus pemrosesan data terdiri dari empat langkah
10. Pemicu input data biasanya adalah pelaksanaan beberapa aktivitas bisnis.
Data tentang tiga sisi tiap aktivitas bisnis yang harus dikumpulkan adalah :
1. Tiap kegiatan yang menjadi perhatian.
2. Sumber daya-sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan.
3. Para pelaku yang terlibat di dalam setiap kegiatan.
Siklus pemrosesan data
11. Siklus pemrosesan data : Input Data
1. Dahulu, perusahaan kebanyakan menggunakan dokumen sumber untuk
mengumpulkan data awal tentang aktivitas bisnis, dan kemudian
memindahkan data tersebut ke komputer.
2. Akan tetapi sekarang, sebagian besar data tentang aktivitas bisnis
langsung dicatat oleh komputer melalui tampilan untuk entry data.
12. Siklus Pemrosesan
Data
Pengendalian atas pengumpulan data dapat diperbaiki dengan :
• Sebelum penomoran setiap dokumen sumber dan penggunaan dokumen
turnaround.
• Perbaikan pengendalian muncul baik dengan membeli dokumen sumber yg
sudah dicetak nomornya atau dengan mengatur sistemnya agar secar
otomatis memberikan nomor urut pada transaksi baru.
• Sumber data yang bekerja secara otomatis
Input data
13. Fungsi (kegiatan) bisnis
yang umum dan dokumen sumber.
Dokumen sumber Kegiatan (fungsi) bisnis
Pesanan penjualan Menerima pesanan pelanggan
Tanda pengiriman Mengirim pesanan
Daftar pembayaran Menerima uang tunai
Slip penyimpanan Menyimpan tanda terima tunai
Memo kredit Menyesuaikan akun pelanggan
Siklus Pendapatan
14. Fungsi (kegiatan) bisnis
yang umum dan dokumen sumber.
Dokumen sumber Fungsi
Daftar permintaan barang Permintaan atas barang
Pesanan pembelian Pesanan atas barang
Laporan penerimaan Penerimaan atas barang
Cek Pembayaran atas barang
Siklus Pengeluaran
15. Fungsi (kegiatan) bisnis
yang umum dan dokumen sumber.
Dokumen sumber Fungsi
Formulir pajak (Form W4) Kumpulan data iuran pegawai
Kartu jam kerja Catat jam kerja pegawai
Catatan waktu kerja Catat waktu yang dihabiskan
untuk pekerjaan tertentu.
Siklus Sumber Daya Manusia
16. Fungsi (kegiatan) bisnis
yang umum dan dokumen sumber.
Dokumen sumber Fungsi
Voucer jurnal Catat posting ke buku besar
Buku Besar Dan Sistem Pelaporan
17. Siklus Pemrosesan Data : Pemrosesan Data
• Proses batch adalah proses pembaruan secara periodik atas data yang disimpan
tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat.
• Proses On-line atau real time adalah Proses pembaruan yang dilakukan secara
langsung setelah terjadinya transaksi.
18. Siklus Pemrosesan Data : Penyimpanan Data
• Entitas adalah sesuatu yang disimpan informasinya.
• Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik khusus
yang harus disimpan.
19. • Setelah data transaksi ditangkap dalam dokumen sumber, langkah
selanjutnya adalah mencatat data tersebut kedalam jurnal.
• Ayat jurnal dibuat untuk tiap-tiap transaksi yang menunjukkan rekening
dan jumlah debit dan kredit.
• Pencatatan kedalam jurnal umum dilakukan apabila transaksi jarang
terjadi atau tidak rutin.
• Proses pencatatan ke jurnal khusus dilakukan apabila jumlah transaksi
besar atau terjadinya transaksi berulang-ulang.
• Ada empat jenis transaksi yang paling umum digunakan untuk mencatat
transaksi kedalam jurnal khusus, yaitu :
Pencatatan Data Transaksi dalam Jurnal
20. Pencatatan Data Transaksi dalam Jurnal
n
e
r
i
m
a
a
n
K
a
s
3 P
e
m
b
e
l
i
a
1
2
3
4
Penjualan Kredit
Penerimaan Kas
Pembelian Kredit
Pengeluaran Kas
21. 1. Buku besar digunakan untuk meringkas status keuangan, termasuk saldo
lancar, dari rekening individu.
2. Buku besar terdiri dari aktiva, hutang, kekayaan (modal), pendapatan, dan
rekening biaya dari organisasi.
3. Semua catatan buku besar pembantu didata secara terperinci bagi rekening
buku besar yang mempunyai banyak sub rekening individu.
4. Rekening apakah yang biasa digunakan dalam buku besar pembantu ?
• Piutang dagang
• Persediaan
• Hutang dagang
Posting Transaksi ke Buku Besar
22. Posting
Transaksi
ke Buku
Besar
1. Disebut apakah rekening buku besar yang berhubungan ke
buku besar pembantu ?
• Rekening pengendali
2. Rekening pengendali terdiri jumlah total dari semua rekening
individu dalam buku besar pembantu.
23. Apakah
Bagan
Perkiraan
Itu?
• Bagan perkiraan adalah daftar dari semua
rekening buku besar yang digunakan oleh
organisasi.
• Pentingnya bagan perkiraan yang memadai
(cukup rinci) untuk memenuhi kebutuhan
informasi organisasi.
24. 1. Fungsi kedua SIA adalah menyediakan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen.
2. Informasi yang disediakan SIA terbagi dalam dua kategori
utama, yaitu :
• Laporan keuangan
• Laporan manajerial
SIA Menyediakan Informasi Untuk Pengambilan Keputusan
25. • Menyiapkan neraca percobaan
• Membuat jurnal penyesuaian
• Menyiapkan neraca percobaan setelah penyesuaian
• Menghasilkan laporan rugi laba
• Membuat jurnal penutup
• Menghasilkan neraca saldo
• Menyiapkan laporan aliran kas
Laporan Keuangan
26. Laporan Manajerial
• SIA juga harus mampu menyediakan bagi para
manajernya dengan rinci tentang informasi operasion
al yang dilaksanakan organisasi.
• Ada dua jenis laporan manajerial yang penting, yaitu :
• Anggaran
• Laporan Kinerja
27. Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Internal
• Fungsi ketiga SIA adalah menyediakan pengendalian internal yang memadai
untuk mencapai tiga tujuan dasar berikut :
1. Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah handal.
2. Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai
dengan tujuan manajemen.
3. Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi, termasuk data.
28. Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Internal
1. SIA juga harus mampu menyediakan bagi para manajernya dengan
rinci tentang informasi operasional yang dilaksanakan organisasi.
2. Ada dua jenis laporan manajerial yang penting, yaitu :
• Anggaran
• Laporan Kinerja
29. Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Internal
• Dua metode penting untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, yaitu:
1. Menyediakan dokumentasi yang memadai atas seluruh aktivitas
bisnis.
2. Memastikan pemisahan tugas yang efektif.
30. Apakah Pemisahan Tugas Itu?
1. Pemisahan tugas berkenaan dengan pembagian tanggung jawab ke
beberapa pegawai atas bagian-bagian dari sebuah transaksi.
2. Fungsi-fungsi yang seharusnya dilakukan oleh orang yang berbeda
adalah :
• Pengesahan transaksi
• Pencatatan transaksi
• Penjagaan aset (harta)
31. Thank you
Do You Have Any Questions?
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Teknokrat Indonesia