SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat dan anugerahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya suatu halangan apapun. Makalah ini disusun berdasarkan kebutuhan mahasiswa sebagai penunjang. 
Makalah yang berjudul “SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA” makalah ini disusun secara sederhana dan sedemikian rupa dengan kesederhanaan diharapkan untuk membantu pengetahuan. Didalam makalah ini berisikan kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan yang berdasarkan Psikologi Pendidikan. Dan makalah ini berhasil di selesaikan berkat bantuan Ibu Siti Utari.Dra.,M.Kes dan Ibu Isabela,M.Psi. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. 
Surabaya,23 September 2014
1 
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA 
A. PERHATIAN 
1. Pengertian 
Dalam ilmu psikologi “Perhatian” sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar 
Contohnya : a. seorang guru harus dapat menarik perhatian siswanya untuk mendengarkan apa yang diterangkannya. 
Maksud dari perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek tertentu. 
2. Macam-macam Perhatian 
Dalam mengemukakan perhatian ini dapat ditempuh dengan cara menggolongkan menurut cara tertentu. Adapun macam-macamnya sebagai berikut: 
a. Atas dasar intensitasnya bisa dibedakan menjadi : 
1) Perhatian intensif adalah perhatian yang dikuatkan oleh rangsangan atau rasa minat untuk memperhatikan apa yang didengarnya. 
2) Perhatian tidak intensif adalah perhatian yang tidak dikuatkan oleh rangsangan atau kurang minat untuk mendengar yang ada di depannya. 
b. Atas dasar timbulnya perhatian bisa dibedakan menjadi : 
1) Perhatian spontan adalah perhatian yang seakan-akan timbul secara tidak sadar atau tanpa ada usaha. 
2) Perhatian sekehendak adalah perhatian yang timbul karena adanya usaha atau secara disengaja. 
c. Perhatian dalam arti luasnya dibedakan menjadi: 
1) Perhatian terpencar perhatian yang tertuju pada macam- macam banyak objek yang ada disekelilingnya. Contohnya kita dapati pada seorang sopir yang sedang mengemudikan mobil, yang suatu saat perhatiannya dapat tertuju pada macam-macam objek. 
2) Perhatian terpusat perhatian yang tertuju pada suatu objek tertentu atau terbatas. Contohnya perhatian yang ada pada seorang tukang jam yang sedang memperbaiki jam.
2 
3. Hal-hal yang Menarik Perhatian 
Dipandang dari segi praktis adalah sangat penting untuk menegtahui hal- hal yang menarik perhatian. Didalam hal ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu : 
a. Dipandang dari segi objek, maka dapat di rumuskan bahwa “ hal yang menarik perhatian itu hal-hal yang keluar dari konteksnya atau lain dari yang lainnya”. Kelainan atau perbedaan dari yang lain ini dapat bermacam-macam, misalnya: 
1. Dalam suatu barisan terdapat saah seorang diantara barisan itu memakai baju merah sedangkan yang lainnya memakai baju putih. 
2. Dalam suatu pertamuan hampir semua tamu duduk, kecuali seorang yang sedang mondar-mandir. 
3. Lampu dalam etalase toko yang sebentar menyala sebentar padam dari pada lampu yang lainnya yang menyala terus. 
4. Iklan surat kabar yang dipasang terbalik. 
5. Keadaan,sikap,sifat,cara berpakaian yang lain dari biasanya. 
6. Hal yang mendadak datang atau hal yang lenyap secara tiba- tiba,dan lain-lainnya. 
b. Dipandang dari subjek yang memperhatiakan maka hal yang menarik perhatian adalah yang bersangkut-paut dengan pribadi si subjek. Hal yang bersangkut-paut dengan pribadi si subjek itu juga dapat bermacam-macam misalnya: 
1. Hal-hal yang bersangkut paut dengan kebutuhan yang menarik suatu perhatian. Seperti iklan tentan obat-gobatan,iklan sewa rumah,iklan lowongan kerja,dsb. Karena hal itu menarik perhatian orang lain yang sedang membutuhkan sesuatu. 
2. Hal yang bersangkut-paut dengan kegemaran yang menarik suatu perhatian. Seperti berita tentang bulutangkis bagi yang memang menyukai bulutangkis, pentas wayang bagi yang menyukai wayang ,dsb. 
3. Hal yang bersangkut-paut dengan pekerjaan atau keahlian yang menarik suatu perhatian. Misalnya ceramah tentang tatacara merawat bayi dengan baik bagi bidan, penemuan benda kuno bagi ahli sejarah, hasil penyelidikan psikologi bagi ahli psikologi. 
4. Hal yang bersangkut-paut dengan sejarah hidup. Seperti pembicaraan tentang sejarah berdirinya Universitas PGRI Adi Buana, percakapan tentang keadaan kota Surabaya bagi anak Surabaya,dll.
3 
4. Beberapa Kesimpulan Praktis 
a. Akivitas yang diserti dengan perhatian intensif akan lebih sukses,prestasinya lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tiap pelajaran dapat di terima oleh murid dengan perhaiaan yang cukup. 
b. Perhatian spontan atau perhatian tak sengaja cenderung lebih lama dan lebih intensif daripada perhatian yang disengaja. 
c. Dalam kenyataannya sebagian besar pelajaran justru diterima oleh murid dengan perhatian yang disengaja. Sehingga guru atau pendidik seharusnya selalu berusaha menarik perhatian anak didiknya. 
B. PENGAMATAN 
1. Pengertian 
Manusia mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri maupun dunia sekitar tempatnya berada dengan melihat, mendengar, membau, atau mengecap. Cara mengenal objek tersebut itu disebut mengamati sedangkan melihat,mendengar,dan seterunya itu disebut modalitas pengamatan. Dunia pengamatan biasanya dilukiskan menurut aspek pengaturannya,supaya memungkinkan subjek untuk melkukan orientasi. Adapun peraturannya yaitu: 
a. Pengaturan menurut sudut pandang ruang. Seperti atas-bawah, kiri-kanan, juh-dekat, tinggi-rendah, dsb. 
b. Pengaturan menurut sudut pandang waktu. Seperti masa lampau, kini dan masa yang akan datang. Adalah sesuatu yang 
c. Pengaturan menurut sudut pandang gestalt.merupakan kebulatan dan dapat berdiri sendiri lepas dari yang lain misalnya: rumah,meja, orang, kursi, dan sebagainya. 
Pengaturan menurut sudut pandang arti. Objek-objek yang diamati kita beri arti atau kita amati menurut artinya. Seperti sebuah pabrik,rumah sekolah, rumah, gereja apabila di pandang dari segi bangunan. Sehingga tergantung kita yang memberi arti pada suatu objek tersebut. 
2. PENGLIHATAN 
Pengamatan itu dibedakan menurut panca indera yang di pergunakan untuk mengamati yaitu penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan atau penciuman dan pengecapan. Menurut obyek masalah penglihatan dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu melihat bentuk, melihat dalam dan melihat warna.
4 
1. Melihat bentuk 
a) Ialah melihat bentuk yang berdimensi dua. Contoh : lukisan yang tidak terlihat pada rabaan dan pengecapan. Hubungan Objek pokok dan Latar Belakang Dapat disimpulkan bahwa : 
Objek pokok lebih berbentuk, latar belakang kurang berbentuk. 
a. Objek pokok di depan, latar belakang di belakang. 
b. Latar belakang cenderung untuk meluas di belakang objek pokok. 
c. Batas-batas termasuk pada daerah objek pokok ,bukan pada latar belakang. 
Objek pokok lebih berkesan lebih mudah diingat lebih cenderung punya arti. 
Keduanya saling mengisi satu sama lain dan saling memberi arti. 
b) Hukum-Hukum Gestalt Penglihatan 
Ahli psikologi Gestalt Mazhab Berlin telah mengadakan penelitian secara luas dalam bidang penglihatan membentuk diri menjadi Gestalt-Gestalt menurut prinsip tertentu. Adapun menurut hukum-hukumnya ialah: 
a. Hukum keterdekatan artinya yang terdekat seperti masyarakat umum. 
b. Hukum ketertutupan artinya yang tertutup seperti ibarat aparat keamanan yang bertugas atau rapat yang bersifat formal. 
c. Hukum kesamaan,artinya sama-sama. Contohnya segitiga dengan segitika,lingkaran dengan lingkaran. 
c) Peranan sikap batin subjek 
Penglihatan itu ternyata meruapakan kesan yang diterima oleh si subjek yang melihat itu, terutama kalau tidak boleh dikatakan semata – mata ditentukan oleh subjek yang diamati. Gestalt itu dapat deretan menegak, deretan mendatar, deretan miring ke kiri, deretan miring ke kanan, tergantung kepada sikap batin kita. Jadi makin kurang jelas struktur medan penglihatan , makin pentinglah peranan sikap batin orang yang mengamati. Kesan penglihatan makin ditentukan sikap batin si subjek.
5 
d) Konstansi bentuk 
Dapat diketahui sesuatu subjek dari berbagai sudut, sehingga bentuk perspektifnya berlainan pula. Akan tetapi ketika dirasa (tahu, mengerti) bahwa bentuk bendanya itu tetap dan satu saja. 
2. Melihat Dalam 
Maksud melihat dalam ialah melihat objek berdimensi tiga.Salah satu gejalayang terpenting disini ialah konstansi besar. hal yang demikian itu disebabkan oleh. 
1) Objek – objek yang di hadapi tidak dilihat sebagai fenomen – fenomen yang berdiri sendiri, melainkan selalu dalam hubungan satu sama lain dalam konteks tertentu. 
2) Prinsip proposionalitas, yaitu bahwa proporsi atau perbandingan benda – benda satu terhadap yang lain serta terhadap tempatnya adalah sama. Jika sekiranya konteks benda – benda kita hilangkan maka konstansi besar juga akan hilang. 
3. Melihat Warna 
1) Nilai afektif warna 
Warna merupakan cerminan sifat tingkah laku seseorang. 
2) Nilai lambang warna 
Warna mempunyai sifat-sifat potensial dalam abstract yang dapat memberikan kesan tertentu kepada orang lain 
3. PENDENGARAN 
Mendengar adalah menangkap bunyi -bunyi dengan indra pendengar dan komunikasi vokal antara makhluk yang satu dengan yang lain. Bunyi di bagi menjadi 2 macam yaitu: 
 sebagai tanda (signal) 
 sebagai lambang 
bunyi atau suara dapat digolongkan atas dua cara,yaitu: 
a. Berdasarkan atas keteraturan dapat di bagi menjadi 2 yaitu: 
 Gemerisik, tidak beraturan dan singkat. 
 Nada, itu beraturan dan panjang.
6 
b. Berdasarkan atas dasar: 
 tinggi rendahnya yang tergantung pada besarnya frekuensi. 
 intensitasnya yang tergantung pada amplitudonya 
 timbrenya yang tergantung pada kombinasi bermacam macam frekuensi dalam tinggi rendahnya nada 
Gestalt adl sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen sensasi yg memiliki hubungan pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. 
Gestalt di bagi menjadi 2 yaitu: 
 Gestal lokal: gestalt-gestal yang bersandarkan pengaturan ruang. 
 Gestalt temporal:gestalt-gestalt berdasarkan pengaturan waktu. 
4. RABAAN 
Istilah rabaan memiliki dua arti,yaitu: 
 Meraba sebagai perbuatan aktif 
 Pengalaman raba secara pasif, yang meliputi beberapa indera yaitu: 
a. Indera untuk sentuhan dan tekanan 
b. Indera untuk mengamati panas 
c. Indera untuk mengamati dingin 
d. Indera untuk merasa sakit 
e. Indera intuk vibrasi 
5. PEMBAUAN(Penciuman) 
Bau utama memiliki sifat khas. Menurut Henning (1924) Misalnya membedakan 6 macam bau utama yaitu, 
1. Bau bunga (bluming) 
2. Bau akar (warzig) 
3. Bau buah (cruchig) 
4. Bau getah (harzig) 
5. Bau busuk (faulig) 
6. Bau snagit (brenzlich) 
Sedangkan menurut swaatdeaker (kohnstamm dkk. 1995.103) menggolong-golongkan bau menjadi 9 macam bau,yaitu: 
1. Bau etheris 
2. Bau aromatis 
3. Bau bunga 
4. Bau amber 
5. Bau bawang
7 
6. Bau sangit 
7. Bau kapril 
8. Bau tidak sedap dan bau memuakkan 
Sedangkan menurut pendapat Nogue diklasifikasikan sebagai berikut: 
I. Bau makanan(nutritif) 
II. Bau seksual 
III. Bau pernafasan( respiratif) 
Etheris 
bunga 
Bawang 
Aromatis 
amber 
Sangit 
Memuakkan 
kapril 
Tak sedap 
6. PENGECAPAN 
Variasi pengecapan itu dibedakan menjadi banyak sekali atau akan tetapi. Indera pengecapan hanya peka terhadap empat macam rasa yaitu: 
 Manis 
 Asam 
 Asin dan 
 Pahit 
Indera pengecapan ini merupakan kombinasi dari pembau dan pengecap. 
7. BEBERAPA MASALAH PRAKTIS 
(a) Pengamatan merupakan pintu gerbang untuk masuknya pengaruh dari luar,dari dunia fisik.pengalaman maupun pendidikan. Kedudukan fungsi pengamatan yang demikian sentral maka mendapat perhatian yang secukupnya dari para pendidik. Usaha-usaha ini pada pokoknya dapat digolongkan menjadi 2 macam: 
1. Usaha Preventif yaitu penjagaan jangan sampai pancaindera menjadi cedera atau tidak normal fungsinya. 
2. Usaha Kuratif yaitu Usaha-usaha untuk memperbaiki atau menyembuhkan pancaindera yang kurang normal atau kurang sehat. 
(b) Bagi anak-anak peran pancaindera dalam menerima pendidikan atau belajar. Untuk anak-anak diharapkan dapat memperagakan apa yang telah dipelajari. Para ahli psikologi menggolong-golongkan manusia dalam menangkap dan merespon sesuatu yang sesuai dengan modalitas pengamatan sehingga ada 5 tipe: 
a. Tipe visual 
b. Tipe auditif 
c. Tipe taktil 
d. Tipe gustatif 
e. Tipe olfaktoris 
(c) Di antara kelima modalitas pengamatan yang paling penting peranannya adalah penglihatan dan pendengaran.
8 
DAFTAR PUSTAKA 
Bigot, L.C.T. et al. Leerboek der Psychologie. Groningen-Jakarta: J.B. Walters, 1950. 
Boring, L.G. Psychology for the armed services. The infan-try journal, 1945. 
Cole, L. Teaching in the Elementary School. New York : Rinehart & Co, 1951. 
Deese, J. The Psychology of learning. New York: McGrawHill,1958. 
Goldstein, K. Der Anfbau des Organismus. Den Haag: Ny.Hoof,1935. 
Helson, H. (Ed.). Theoretical Foundations of Psygology. New York, D. Van Nostrand, 1959. 
Heninning, H. Der Geruch. Leipig: Barth, 1924. 
Hilgard, E.R. theories of Learning. New York: Appleton Century, 1948. 
Hughes, A.C & Hughes, E.h. Learning and Teaching. London: Longmans, 1955. 
Humphrey, G. Thinking: an introduction to its Experimental Psychology. London: methuen, 1951. 
Kahnstamm, Ph. Et al. Inleiding in de Psychologie. Groningen-Jakarta: J.B. Wolters, 1955. 
Kouwer, B.j. & Linschoten,.J. Inleiding tot de Psychologie Assen: born, 1953. 
Kuypers, A. Inleiding in de Zielkunde.. Kampen: J.H. Kok, 1953. 
McDougall, W. Psychology.London: Oxford University Press, 1952. 
Soemadi Soerjabrata. Ichtiar Sejarah Ilmu Jawa. Yogyakarta: Usma, 1964. 
Stern, W. Allgemeine Psychologie. Den Haag: Nijhoff, 1950. 
Van Ormer, E.B Retention after interval of sleep and of waking. Archives of Phychology, 1932, 137. 
Wertheirmer, K. Productive Thinking. New York: Harper, 1945. 
Woodworth, R. S. & Marquis, D.G. Psychology. London Methuen; 1955.

More Related Content

What's hot

Hasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak TunarunguHasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak Tunarungu
Arina Latifah
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
ardhian zahroni
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Dedy Wiranto
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
Riska Nur'Akhidah Sari
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
Devia Titania
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
KONASI
KONASI KONASI
KONASI
Mitha Ye Es
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
Adri Hermawan
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
miaparamita95
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Michelle Rumawir
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
Albert Aris
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
Pengembangan sikap profesional
Pengembangan sikap profesionalPengembangan sikap profesional
Pengembangan sikap profesional
FirstNanda Endra Viami
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Ova Opayanti
 

What's hot (20)

Hasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak TunarunguHasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak Tunarungu
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
 
KONASI
KONASI KONASI
KONASI
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
Pengembangan sikap profesional
Pengembangan sikap profesionalPengembangan sikap profesional
Pengembangan sikap profesional
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 

Similar to SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA

Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
Sunnii Sunnii
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
Warnet Raha
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
Operator Warnet Vast Raha
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
Muhammad Marhaban
 
Tugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikanTugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikan
Agus S. Hidayat, S.Pd
 
Materi 1 5
Materi 1 5Materi 1 5
Materi 1 5
sekar SPAG
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologieasyipha
 
Makalah psikologi umum
Makalah psikologi umumMakalah psikologi umum
Makalah psikologi umum
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah psikologi umum
Makalah psikologi umumMakalah psikologi umum
Makalah psikologi umum
Warnet Raha
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasi
DianKurniawatii
 
Filsafat perencanaan
Filsafat perencanaanFilsafat perencanaan
Filsafat perencanaan
WulanSari99
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
Annisa NC
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiKisi Maen
 
LG3_prinsip persepsi
LG3_prinsip persepsiLG3_prinsip persepsi
LG3_prinsip persepsi
Aji Guntur Setyo
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
istiyuliawati
 
Definisi belajar
Definisi belajarDefinisi belajar
Definisi belajar
Syamsul Umam
 
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Mitha Ye Es
 
Who am i
Who am iWho am i
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 

Similar to SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA (20)

Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
 
Tugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikanTugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikan
 
Materi 1 5
Materi 1 5Materi 1 5
Materi 1 5
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah psikologi umum
Makalah psikologi umumMakalah psikologi umum
Makalah psikologi umum
 
Makalah psikologi umum
Makalah psikologi umumMakalah psikologi umum
Makalah psikologi umum
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasi
 
Filsafat perencanaan
Filsafat perencanaanFilsafat perencanaan
Filsafat perencanaan
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
LG3_prinsip persepsi
LG3_prinsip persepsiLG3_prinsip persepsi
LG3_prinsip persepsi
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Definisi belajar
Definisi belajarDefinisi belajar
Definisi belajar
 
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak Kelompok 1 bab i 3 menyimak
Kelompok 1 bab i 3 menyimak
 
Who am i
Who am iWho am i
Who am i
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 

More from Nur Arifaizal Basri

CONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKALCONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKAL
Nur Arifaizal Basri
 
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
Nur Arifaizal Basri
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdf
Nur Arifaizal Basri
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Nur Arifaizal Basri
 
UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014
Nur Arifaizal Basri
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
Nur Arifaizal Basri
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
Nur Arifaizal Basri
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
Nur Arifaizal Basri
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Nur Arifaizal Basri
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Nur Arifaizal Basri
 
self control
self controlself control
self control
Nur Arifaizal Basri
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occult
Nur Arifaizal Basri
 
kepercayan diri
kepercayan dirikepercayan diri
kepercayan diri
Nur Arifaizal Basri
 
self-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteemself-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteem
Nur Arifaizal Basri
 
mengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasimengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasi
Nur Arifaizal Basri
 
KECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASIKECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASI
Nur Arifaizal Basri
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
Nur Arifaizal Basri
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
Nur Arifaizal Basri
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
Nur Arifaizal Basri
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
Nur Arifaizal Basri
 

More from Nur Arifaizal Basri (20)

CONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKALCONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKAL
 
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdf
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
 
UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
 
self control
self controlself control
self control
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occult
 
kepercayan diri
kepercayan dirikepercayan diri
kepercayan diri
 
self-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteemself-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteem
 
mengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasimengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasi
 
KECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASIKECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASI
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat dan anugerahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya suatu halangan apapun. Makalah ini disusun berdasarkan kebutuhan mahasiswa sebagai penunjang. Makalah yang berjudul “SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA” makalah ini disusun secara sederhana dan sedemikian rupa dengan kesederhanaan diharapkan untuk membantu pengetahuan. Didalam makalah ini berisikan kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan yang berdasarkan Psikologi Pendidikan. Dan makalah ini berhasil di selesaikan berkat bantuan Ibu Siti Utari.Dra.,M.Kes dan Ibu Isabela,M.Psi. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Surabaya,23 September 2014
  • 2. 1 SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA A. PERHATIAN 1. Pengertian Dalam ilmu psikologi “Perhatian” sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar Contohnya : a. seorang guru harus dapat menarik perhatian siswanya untuk mendengarkan apa yang diterangkannya. Maksud dari perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek tertentu. 2. Macam-macam Perhatian Dalam mengemukakan perhatian ini dapat ditempuh dengan cara menggolongkan menurut cara tertentu. Adapun macam-macamnya sebagai berikut: a. Atas dasar intensitasnya bisa dibedakan menjadi : 1) Perhatian intensif adalah perhatian yang dikuatkan oleh rangsangan atau rasa minat untuk memperhatikan apa yang didengarnya. 2) Perhatian tidak intensif adalah perhatian yang tidak dikuatkan oleh rangsangan atau kurang minat untuk mendengar yang ada di depannya. b. Atas dasar timbulnya perhatian bisa dibedakan menjadi : 1) Perhatian spontan adalah perhatian yang seakan-akan timbul secara tidak sadar atau tanpa ada usaha. 2) Perhatian sekehendak adalah perhatian yang timbul karena adanya usaha atau secara disengaja. c. Perhatian dalam arti luasnya dibedakan menjadi: 1) Perhatian terpencar perhatian yang tertuju pada macam- macam banyak objek yang ada disekelilingnya. Contohnya kita dapati pada seorang sopir yang sedang mengemudikan mobil, yang suatu saat perhatiannya dapat tertuju pada macam-macam objek. 2) Perhatian terpusat perhatian yang tertuju pada suatu objek tertentu atau terbatas. Contohnya perhatian yang ada pada seorang tukang jam yang sedang memperbaiki jam.
  • 3. 2 3. Hal-hal yang Menarik Perhatian Dipandang dari segi praktis adalah sangat penting untuk menegtahui hal- hal yang menarik perhatian. Didalam hal ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu : a. Dipandang dari segi objek, maka dapat di rumuskan bahwa “ hal yang menarik perhatian itu hal-hal yang keluar dari konteksnya atau lain dari yang lainnya”. Kelainan atau perbedaan dari yang lain ini dapat bermacam-macam, misalnya: 1. Dalam suatu barisan terdapat saah seorang diantara barisan itu memakai baju merah sedangkan yang lainnya memakai baju putih. 2. Dalam suatu pertamuan hampir semua tamu duduk, kecuali seorang yang sedang mondar-mandir. 3. Lampu dalam etalase toko yang sebentar menyala sebentar padam dari pada lampu yang lainnya yang menyala terus. 4. Iklan surat kabar yang dipasang terbalik. 5. Keadaan,sikap,sifat,cara berpakaian yang lain dari biasanya. 6. Hal yang mendadak datang atau hal yang lenyap secara tiba- tiba,dan lain-lainnya. b. Dipandang dari subjek yang memperhatiakan maka hal yang menarik perhatian adalah yang bersangkut-paut dengan pribadi si subjek. Hal yang bersangkut-paut dengan pribadi si subjek itu juga dapat bermacam-macam misalnya: 1. Hal-hal yang bersangkut paut dengan kebutuhan yang menarik suatu perhatian. Seperti iklan tentan obat-gobatan,iklan sewa rumah,iklan lowongan kerja,dsb. Karena hal itu menarik perhatian orang lain yang sedang membutuhkan sesuatu. 2. Hal yang bersangkut-paut dengan kegemaran yang menarik suatu perhatian. Seperti berita tentang bulutangkis bagi yang memang menyukai bulutangkis, pentas wayang bagi yang menyukai wayang ,dsb. 3. Hal yang bersangkut-paut dengan pekerjaan atau keahlian yang menarik suatu perhatian. Misalnya ceramah tentang tatacara merawat bayi dengan baik bagi bidan, penemuan benda kuno bagi ahli sejarah, hasil penyelidikan psikologi bagi ahli psikologi. 4. Hal yang bersangkut-paut dengan sejarah hidup. Seperti pembicaraan tentang sejarah berdirinya Universitas PGRI Adi Buana, percakapan tentang keadaan kota Surabaya bagi anak Surabaya,dll.
  • 4. 3 4. Beberapa Kesimpulan Praktis a. Akivitas yang diserti dengan perhatian intensif akan lebih sukses,prestasinya lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tiap pelajaran dapat di terima oleh murid dengan perhaiaan yang cukup. b. Perhatian spontan atau perhatian tak sengaja cenderung lebih lama dan lebih intensif daripada perhatian yang disengaja. c. Dalam kenyataannya sebagian besar pelajaran justru diterima oleh murid dengan perhatian yang disengaja. Sehingga guru atau pendidik seharusnya selalu berusaha menarik perhatian anak didiknya. B. PENGAMATAN 1. Pengertian Manusia mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri maupun dunia sekitar tempatnya berada dengan melihat, mendengar, membau, atau mengecap. Cara mengenal objek tersebut itu disebut mengamati sedangkan melihat,mendengar,dan seterunya itu disebut modalitas pengamatan. Dunia pengamatan biasanya dilukiskan menurut aspek pengaturannya,supaya memungkinkan subjek untuk melkukan orientasi. Adapun peraturannya yaitu: a. Pengaturan menurut sudut pandang ruang. Seperti atas-bawah, kiri-kanan, juh-dekat, tinggi-rendah, dsb. b. Pengaturan menurut sudut pandang waktu. Seperti masa lampau, kini dan masa yang akan datang. Adalah sesuatu yang c. Pengaturan menurut sudut pandang gestalt.merupakan kebulatan dan dapat berdiri sendiri lepas dari yang lain misalnya: rumah,meja, orang, kursi, dan sebagainya. Pengaturan menurut sudut pandang arti. Objek-objek yang diamati kita beri arti atau kita amati menurut artinya. Seperti sebuah pabrik,rumah sekolah, rumah, gereja apabila di pandang dari segi bangunan. Sehingga tergantung kita yang memberi arti pada suatu objek tersebut. 2. PENGLIHATAN Pengamatan itu dibedakan menurut panca indera yang di pergunakan untuk mengamati yaitu penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan atau penciuman dan pengecapan. Menurut obyek masalah penglihatan dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu melihat bentuk, melihat dalam dan melihat warna.
  • 5. 4 1. Melihat bentuk a) Ialah melihat bentuk yang berdimensi dua. Contoh : lukisan yang tidak terlihat pada rabaan dan pengecapan. Hubungan Objek pokok dan Latar Belakang Dapat disimpulkan bahwa : Objek pokok lebih berbentuk, latar belakang kurang berbentuk. a. Objek pokok di depan, latar belakang di belakang. b. Latar belakang cenderung untuk meluas di belakang objek pokok. c. Batas-batas termasuk pada daerah objek pokok ,bukan pada latar belakang. Objek pokok lebih berkesan lebih mudah diingat lebih cenderung punya arti. Keduanya saling mengisi satu sama lain dan saling memberi arti. b) Hukum-Hukum Gestalt Penglihatan Ahli psikologi Gestalt Mazhab Berlin telah mengadakan penelitian secara luas dalam bidang penglihatan membentuk diri menjadi Gestalt-Gestalt menurut prinsip tertentu. Adapun menurut hukum-hukumnya ialah: a. Hukum keterdekatan artinya yang terdekat seperti masyarakat umum. b. Hukum ketertutupan artinya yang tertutup seperti ibarat aparat keamanan yang bertugas atau rapat yang bersifat formal. c. Hukum kesamaan,artinya sama-sama. Contohnya segitiga dengan segitika,lingkaran dengan lingkaran. c) Peranan sikap batin subjek Penglihatan itu ternyata meruapakan kesan yang diterima oleh si subjek yang melihat itu, terutama kalau tidak boleh dikatakan semata – mata ditentukan oleh subjek yang diamati. Gestalt itu dapat deretan menegak, deretan mendatar, deretan miring ke kiri, deretan miring ke kanan, tergantung kepada sikap batin kita. Jadi makin kurang jelas struktur medan penglihatan , makin pentinglah peranan sikap batin orang yang mengamati. Kesan penglihatan makin ditentukan sikap batin si subjek.
  • 6. 5 d) Konstansi bentuk Dapat diketahui sesuatu subjek dari berbagai sudut, sehingga bentuk perspektifnya berlainan pula. Akan tetapi ketika dirasa (tahu, mengerti) bahwa bentuk bendanya itu tetap dan satu saja. 2. Melihat Dalam Maksud melihat dalam ialah melihat objek berdimensi tiga.Salah satu gejalayang terpenting disini ialah konstansi besar. hal yang demikian itu disebabkan oleh. 1) Objek – objek yang di hadapi tidak dilihat sebagai fenomen – fenomen yang berdiri sendiri, melainkan selalu dalam hubungan satu sama lain dalam konteks tertentu. 2) Prinsip proposionalitas, yaitu bahwa proporsi atau perbandingan benda – benda satu terhadap yang lain serta terhadap tempatnya adalah sama. Jika sekiranya konteks benda – benda kita hilangkan maka konstansi besar juga akan hilang. 3. Melihat Warna 1) Nilai afektif warna Warna merupakan cerminan sifat tingkah laku seseorang. 2) Nilai lambang warna Warna mempunyai sifat-sifat potensial dalam abstract yang dapat memberikan kesan tertentu kepada orang lain 3. PENDENGARAN Mendengar adalah menangkap bunyi -bunyi dengan indra pendengar dan komunikasi vokal antara makhluk yang satu dengan yang lain. Bunyi di bagi menjadi 2 macam yaitu:  sebagai tanda (signal)  sebagai lambang bunyi atau suara dapat digolongkan atas dua cara,yaitu: a. Berdasarkan atas keteraturan dapat di bagi menjadi 2 yaitu:  Gemerisik, tidak beraturan dan singkat.  Nada, itu beraturan dan panjang.
  • 7. 6 b. Berdasarkan atas dasar:  tinggi rendahnya yang tergantung pada besarnya frekuensi.  intensitasnya yang tergantung pada amplitudonya  timbrenya yang tergantung pada kombinasi bermacam macam frekuensi dalam tinggi rendahnya nada Gestalt adl sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen sensasi yg memiliki hubungan pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Gestalt di bagi menjadi 2 yaitu:  Gestal lokal: gestalt-gestal yang bersandarkan pengaturan ruang.  Gestalt temporal:gestalt-gestalt berdasarkan pengaturan waktu. 4. RABAAN Istilah rabaan memiliki dua arti,yaitu:  Meraba sebagai perbuatan aktif  Pengalaman raba secara pasif, yang meliputi beberapa indera yaitu: a. Indera untuk sentuhan dan tekanan b. Indera untuk mengamati panas c. Indera untuk mengamati dingin d. Indera untuk merasa sakit e. Indera intuk vibrasi 5. PEMBAUAN(Penciuman) Bau utama memiliki sifat khas. Menurut Henning (1924) Misalnya membedakan 6 macam bau utama yaitu, 1. Bau bunga (bluming) 2. Bau akar (warzig) 3. Bau buah (cruchig) 4. Bau getah (harzig) 5. Bau busuk (faulig) 6. Bau snagit (brenzlich) Sedangkan menurut swaatdeaker (kohnstamm dkk. 1995.103) menggolong-golongkan bau menjadi 9 macam bau,yaitu: 1. Bau etheris 2. Bau aromatis 3. Bau bunga 4. Bau amber 5. Bau bawang
  • 8. 7 6. Bau sangit 7. Bau kapril 8. Bau tidak sedap dan bau memuakkan Sedangkan menurut pendapat Nogue diklasifikasikan sebagai berikut: I. Bau makanan(nutritif) II. Bau seksual III. Bau pernafasan( respiratif) Etheris bunga Bawang Aromatis amber Sangit Memuakkan kapril Tak sedap 6. PENGECAPAN Variasi pengecapan itu dibedakan menjadi banyak sekali atau akan tetapi. Indera pengecapan hanya peka terhadap empat macam rasa yaitu:  Manis  Asam  Asin dan  Pahit Indera pengecapan ini merupakan kombinasi dari pembau dan pengecap. 7. BEBERAPA MASALAH PRAKTIS (a) Pengamatan merupakan pintu gerbang untuk masuknya pengaruh dari luar,dari dunia fisik.pengalaman maupun pendidikan. Kedudukan fungsi pengamatan yang demikian sentral maka mendapat perhatian yang secukupnya dari para pendidik. Usaha-usaha ini pada pokoknya dapat digolongkan menjadi 2 macam: 1. Usaha Preventif yaitu penjagaan jangan sampai pancaindera menjadi cedera atau tidak normal fungsinya. 2. Usaha Kuratif yaitu Usaha-usaha untuk memperbaiki atau menyembuhkan pancaindera yang kurang normal atau kurang sehat. (b) Bagi anak-anak peran pancaindera dalam menerima pendidikan atau belajar. Untuk anak-anak diharapkan dapat memperagakan apa yang telah dipelajari. Para ahli psikologi menggolong-golongkan manusia dalam menangkap dan merespon sesuatu yang sesuai dengan modalitas pengamatan sehingga ada 5 tipe: a. Tipe visual b. Tipe auditif c. Tipe taktil d. Tipe gustatif e. Tipe olfaktoris (c) Di antara kelima modalitas pengamatan yang paling penting peranannya adalah penglihatan dan pendengaran.
  • 9. 8 DAFTAR PUSTAKA Bigot, L.C.T. et al. Leerboek der Psychologie. Groningen-Jakarta: J.B. Walters, 1950. Boring, L.G. Psychology for the armed services. The infan-try journal, 1945. Cole, L. Teaching in the Elementary School. New York : Rinehart & Co, 1951. Deese, J. The Psychology of learning. New York: McGrawHill,1958. Goldstein, K. Der Anfbau des Organismus. Den Haag: Ny.Hoof,1935. Helson, H. (Ed.). Theoretical Foundations of Psygology. New York, D. Van Nostrand, 1959. Heninning, H. Der Geruch. Leipig: Barth, 1924. Hilgard, E.R. theories of Learning. New York: Appleton Century, 1948. Hughes, A.C & Hughes, E.h. Learning and Teaching. London: Longmans, 1955. Humphrey, G. Thinking: an introduction to its Experimental Psychology. London: methuen, 1951. Kahnstamm, Ph. Et al. Inleiding in de Psychologie. Groningen-Jakarta: J.B. Wolters, 1955. Kouwer, B.j. & Linschoten,.J. Inleiding tot de Psychologie Assen: born, 1953. Kuypers, A. Inleiding in de Zielkunde.. Kampen: J.H. Kok, 1953. McDougall, W. Psychology.London: Oxford University Press, 1952. Soemadi Soerjabrata. Ichtiar Sejarah Ilmu Jawa. Yogyakarta: Usma, 1964. Stern, W. Allgemeine Psychologie. Den Haag: Nijhoff, 1950. Van Ormer, E.B Retention after interval of sleep and of waking. Archives of Phychology, 1932, 137. Wertheirmer, K. Productive Thinking. New York: Harper, 1945. Woodworth, R. S. & Marquis, D.G. Psychology. London Methuen; 1955.