Dokumen tersebut merangkum teori perkembangan individu pada masa anak usia dini yang meliputi aspek fisik, kognitif, bahasa, dan sosio-emosional. Anak usia 0-8 tahun memiliki kemampuan yang berbeda pada setiap tahapan perkembangannya, sehingga stimulasi yang diberikan harus sesuai dengan kelompok usia dan kemampuannya. Teori Piaget menjelaskan empat tahapan perkembangan k
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Sifat Anak pada Masa Perkembangan
1. TEORI PERKEMBANGAN INDIVIDU:
SIFAT ANAK PADA MASA PERKEMBANGAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
UNIVERSITAS RIAU KEPUALAUN
MATA KULIAH: PSIKOLOGI PEndidikan
OLEH: FITRIA RAMADHANI AR - 19171011
2. PERNAH DENGAR ISTILAH
‘USIA EMAS’ YANG
DIKAITKAN PADA
PERKEMBANGAN ANAK?
secara umum, istilah anak usia dini
merujuk pada anak-anak berusia 0-8
tahun. Lebih lanjut, kajian rumpun
keilmuan PAUD menyebut PAUD
dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun atau
dikenal ‘usia emas’.
3. SEMENTARA RUANG LINGKUP USIA DINI MELIPUTI, BAYI
(0-1 TAHUN), BALITA (2-3 TAHUN), KELOMPOK BERMAIN
(3-6 TAHUN) DAN USIA SEKOLAH AWAL (6-8 TAHUN). DI
USIA-USIA INILAH ANAK SANGAT MEMBUTUHKAN
STIMULASI SESUAI KELOMPOK USIA DAN
KEMAMPUANNYA.
5. SIFAT DALAM
PERKEMBANG
AN FISIK
Perkembangan fisik anak usia dini berfokus pada pertambahan
berat, tinggi, otak serta keterampilan motorik kasar dan halus.
Motorik kasar bisa berupa kemampuan anak untuk bergerak,
melompat, berlarian. Ini utamanya terjadi pada anak usia 4-5
tahun yang kian bertambah kekuatannya seiring usia.
Sementara motorik halus berkaitan dengan kemampuan dan
keterampilan fisik yang lebih melibatkan otot kecil dan
koordinasi pada mata dan tangan. Misalnya melipat dan
merobek kertas, menjumput, mengupas dan sebagainya.
6. SIFAT DALAM
PERKEMBANGAN
KOGNITIFJean Piaget, Profesor Psikologi dari Universitas Geneva, Swiss, dalam Teori
Perkembangan Kognitif (Cognitive theory) menyatakan, anak-anak sebetulnya
memiliki cara berpikir layaknya orang dewasa. Setidaknya ada empat tahap
perkembangan kognitif yang dibagi Piaget dalam 4 tahap.Pertama, tahap
sensorimotor (usia 0-24 bulan) adalah masa anak masih memiliki gerak refleks
yang terbatas. Ia belum bisa mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan.
Tak heran bila Anda sering merasa bingung ketika anak usia ini rewel sedangkan
anak pun tidak dapat menjelaskan apa yang mengganggunya.Kedua, tahap
praoperasional (2-7 tahun), anak sudah mulai dapat menerima rangsangan tapi
masih terbatas. Meski masih cenderung egois, kemampuan bahasa dan
kosakatanya yang kian berkembang membantu anak untuk berkomunikasi dan
menyampaikan keinginan dan kebutuhannya. Di sinilah Anda perlu berusaha lebih
keras untuk memahaminya sekaligus mengarahkannya pada hal atau
kebiasaan yang baik.Kemudian tahap operasional konkret (7-11 tahun), anak
sudah bisa berpikir logis dan sudah mengerti konsep rasional. Selanjutnya, tahap
operasional formal (mulai 11 tahun) anak mulai memasuki fase remaja hingga siap
untuk menghadapi realita dunia pada masa dewasa.
7. SIFAT DALAM
PERKEMBANGAN
BAHASAPada masa prasekolah, perkembangan bahasa anak mulai
berkembang pesat. Bahasa bisa ia dapatkan dari
pengalaman dirinya ataupun lingkungannya. Parent Further
menyebut, anak usia 3 tahun umumnya telah mampu
mengetahui setidaknya 300 kata. Jumlah itu tidak menutup
kemungkinan berkembang menjadi 1.500 kata pada usia 4
tahun, dan mencapai 2.500 kata pada usia 5 tahun. Bantu
anak dengan melatih keterampilan bahasanya ini dengan
kegiatan membaca bersama, mengajaknya ngobrol dan
mengajukan banyak pertanyaan.Apa yang paling kamu sukai
dari kebun binatang? Apakah kamu merasa senang saat kita
melihat gajah tadi? Bisakah kamu menyebutkan apa-apa
saja yang tadi kita lihat di sana?
8. SIFAT DALAM
PERKEMBANGAN
SOSIO-EMOSIONAL
Perkembangan pada anak usia dini sebetulnya telah dimulai
sejak bayi dilahirkan. Misalnya, secara emosional bayi mulai
menghentakkan kaki ketika merasa senang, melempar
barang ketika marah dan sebagainya. Kemudian seiring
perkembangan usia dan kedekatan bayi dengan orang
dewasa, akan menjadikan mereka semakin siap menghadapi
sosialnya.
Anak usia dini umumnya memiliki rasa ingin tahu besar, unik,
suka imaginasi dan fantasi, egois, dan konsentrasi yang
relatif pendek. Itulah mengapa, seringkali pembelajaran
pada anak usia dini lebih efektif disampaikan dengan
melibatkan kegiatan atau permainan interaktif.