Membangun kebiasaan belajar sejak dini melalui aktivitas terstruktur yang sesuai dengan rentang konsentrasi anak. Kebiasaan belajar membutuhkan waktu dan tempat khusus untuk belajar agar anak terbiasa berkonsentrasi. Gaya belajar anak perlu diketahui untuk memilih kegiatan belajar yang tepat.
Tahukah anda? Menciptakan kedekatan dengan anak juga dapat dilakukan saat ia belajar atau mengerjakan tugas sekolahnya.
Sumber : http://www.mari-bicara.com/
6. Bentuk belajar bisa menggambar,
menulis, membaca dan kemudian berdiskusi,
melakukan riset, mengerjakan soal, atau mewarnai.
Jadi, bukan bermain bebas.
7. Begitu anak sudah mulai memahami instruksi,
mengerjakan sesuatu dengan penuh konsetrasi
sampai selesai, berarti sudah bisa
mulai dibangun kebiasaan belajarnya.
8. Misalnya, anak sudah bisa mengerjakan
puzzle sederhana atau menggambar
di kertas kosong sampai selesai.
9. Gaya belajar tidak berkaitan langsung
dengan kebiasaan belajar.
Gaya belajar lebih untuk bentuk kegiatannya,
sedangkan kebiasaan belajar itu untuk waktunya.
10. Sebaiknya, waktu belajar ini sama setiap harinya.
Hal ini penting untuk membentuk rutinitas anak
Cari waktu dimana anak dalam kondisi fit dan tidak lelah.
Misal, sore setelah tidur siang dan mandi.
11. Tidak perlu diterapkan secara kaku.
Paling tidak, kita tahu kapan jam yang tepat
untuk 'belajar' apalagi jika anak
sudah mulai sekolah.
14. Anak kelas 1 SD, bisa bertahan
mengerjakan kegiatan selama 10-20 menit.
Anak TK berarti kurang dari itu.
15. Jika kebetulan tugas atau PR-nya belum selesai,
berarti anak perlu istirahat dulu
sebelum nanti dilanjutkan lagi.
16. Ada 3 gaya belajar anak:
visual, auditori, dan kinestetik.
Dengan tahu gaya belajar anak,
kita bisa memberi kegiatan belajar yang tepat.
17. Misal, kita ingin mengajarkan perkalian.
Yang visual bisa melihat tabel perkalian.
Yang auditori bisa mendengarkan cerita.
Yang kinestetik bisa sambil memasukkan biji/lidi ke dalam kotak.
18. Gaya belajar adalah preferensi belajar saja.
Tidak berarti anak terpaku
dengan kegiatan-kegiatan tersebut.
19. Pada jam-jam belajar, anak berhenti bermain
dan langsung melakukan kegiatan terstruktur
baik yang disiapkan orangtua atau sekolah.
20. Tempat belajar yang nyaman juga penting.
Nyaman maksudnya ada meja-kursi
dengan ukuran sesuai dan bebas gangguan.
21. Bebas gangguan artinya tidak berisik,
tidak ada TV, atau terpisah dari tempat bermain adik.
Tujuannya, agar anak bisa berkonsentrasi.