Proses komunikasi data dalam jaringan komputer terdiri dari tiga sistem utama yaitu sistem sumber, sistem transmisi, dan sistem tujuan. Data dikirimkan dari sistem sumber melalui sistem transmisi ke sistem tujuan melalui 10 tahapan proses komunikasi data. Aturan dasar komunikasi jaringan komputer mencakup aturan koneksi, format data, dan media transmisi untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan.
1. Nama: Sherli Tri Anggraini
NPM: 18311026
Kelas: SI 18 A
KOMUNIKASI DATA
A. Standar dan protocol pada jaringan
Pengertian
Protokol jaringan komputer adalah aturan yang ada dalam sebuah jaringan
komputer yang harus ditaati oleh pihak pengirim dan penerima agar dapat saling
berkomunikasi dan bertukar informasi meskipun memiliki sistem yang berbeda. Di
awal kemunculannya pada awal tahun 1970-an, protokol hanya dipakai untuk
menghubungkan beberapa node saja. Baru kemudian pada awal tahun 1990-an saat
internet tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, berbagai jenis protokol mulai
bermunculan. Namun dengan banyaknya jenis protokol tersebut malah
menimbulkan sebuah masalah, yaitu adanya ketidakcocokan dari jenis protokol
buatan pabrik tertentu dengan jenis lainnya sehingga tidak bisa saling
berkomunikasi.
Kemudian International Standard Organisation (ISO) pun membuat
standarisasi protokol yang kini dikenal dengan nama Open System Interconnection
(OSI). Namun karena model OSI adalah sebagai konsep dasar dan preferensi teori
cara bekerja sebuah protokol, TCP/IP pun akhirnya dipakai sebagai standar yang
diterima secara umum karena pemakaiannya yang semakin berkembang.
Hal – hal yang harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai berikut:
1. Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk
mengkodekan sinyal.
2. Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi yang dikirim
dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
3. Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
2. Jenis-Jenis Protokol Jaringan
Pada sebuah jaringan komputer, ada beberapa jenis protokol yang dapat digunakan.
Beberapa jenis protokol tersebut yaitu:
1. TCP/IP (Transmission Control Protokol/ Internet Protokol)
TCP/IP merupakan sebuah standar komunikasi data yang biasa digunakan
oleh komunitas internet untuk melakukan proses tukar-menukar data dari
satu komputer ke komputer lain di dalam suatu jaringan Internet. Jenis
protokol ini tidak dapat berdiri sendiri, karena protokol ini merupakan suatu
kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol
yang paling banyak digunakan. Jaringan tersebut diimplementasikan dalam
bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah umum yang
sering diberikan kepada perangkat lunak jenis ini adalah TCP/IP
stack.TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana dan disebut sebagai alamat IP (IP Address)
yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet.
2. UDP (User Datagram Protokol)
UDP merupakan salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang
mendukung suatu komunikasi tidak andal “unreliable”, tanpa adanya
koneksi “connectionless” antara host-hostdi dalam jaringan yang memakai
TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.UDP juga menyediakan
3. mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan
aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification. UDP menyediakan
penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesannya.
3. Domain Name System (DNS)
Domain Name System atau sering dikenal dengan DNS merupakan sebuah
distribute database system yang digunakan untuk melakukan pencarian
suatu identitas komputer (name resolution) di dalam sebuah jaringan yang
mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
DNS sendiri biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke jaringan
Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu
menempatkan suatu host name sebuah komputer ke dalam IP address.
4. HTTPS
HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World
Wide Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk
menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi. Selain menggunakan
komunikasi plain text, HTTPS menyandikan data sesi menggunakan
protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer
Security). Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang
memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada
umumnya port HTTPS adalah 443.
5. FTP
Saat membahas File Transfer Protocol, dari namanya saja Anda mungkin
sudah memiliki gambaran mengenai protokol apa yang dilakukan. FTP
pada prinsipnya bekerja untuk mengirimkan data. Ketika Anda download
atau upload file, FTP yang bekerja secara penuh untuk mensukseskan dua
kegiatan tersebut.
Fungsi Protokol Jaringan
1. Transmisi
Data yang ada di internet mudah sekali dilacak oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab terutama jika tidak diproteksi dengan baik. Untuk
menghindari kondisi tersebut, dibutuhkan fungsi transmission yang akan
bekerja secara akurat dalam melindungi keamanan dan data yang Anda
unggah atau transfer.
2. Flow Control
4. Bila dihitung dengan rumus matematika, kemungkinan besar kita akan
mendapatkan angka yang fantastis ketika menghitung jumlah data yang
berhasil ditransfer setiap harinya di Indonesia. Agar data-data yang
ditransfer tidak menumpuk dan membuat lalu lintas macet, digunakanlah
protokol pada jaringan. Flow control akan membantu mengatur jalannya
lalu lintas jaringan akan sesuai jalurnya, sehingga banjir data yang tidak
diinginkan tidak akan terjadi.
3. Kontrol Koneksi
Pembahasan tentang kontrol koneksi (connection control) selalu menarik
untuk dibahas karena prokotol ini memiliki tiga fase. Pertama adalah
penetapan koneksi yang kemudian dilanjutkan dengan fase transfer data dan
terakhir menghentikan konektivitas. Ketika perangkat komputer terhubung
pada jaringan internet, connection control akan melakukan tugasnya dengan
baik. Saat terjadi error, kesalahan akan ditanggulangi secara bertahap.
4. Kontrol Error
Fungsi kontrol error (error control) jauh lebih khusus daripada connection
control karena ini bekerja secara realtime ketika terjadi kesalahan disaat
pengguna mengirimkan pesan. Kontrol error akan dilakukan di seluruh
protokol hingga ditemukan pusat kesalahannya untuk kemudian diperbaiki.
5. Encapsulation
Encapsulation merupakan proses transmisi dengan memanfaatkan suatu
protokol network yang selanjutnya akan dikemas pada protokol lainnya.
Tidak heran jika pada prosesnya, encapsulation memiliki lima tahapan
layering. Mulai dari layer utama (persiapan data), dilanjutkan dengan layer
transport, layer network, layer data ink dan terakhir adalah layer physical.
Secara sederhana, encapsulation bekerja sebagai pelengkap informasi yang
ditransfer bersamaan dengan alamat dan kode koreksi. Alamat yang
digunakan adalah alamat pengirim maupun penerima pesan.
B. Bagaimana komunikasi data dalam jaringan terjadi
Pengertian
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi data merupakan
pertukaran data antara dua perangkat melalui beberapa media transmisi. Dengan
demikian, yang dimaksud dengan proses komunikasi data dalam jaringan adalah
proses transmisi data yang berlangsung melalui satu titik ke satu titik atau satu titik
ke banyak titik.
5. Proses komunikasi data yang berlangsung dalam sistem komunikasi data umumnya
terdiri dari tiga sistem utama yaitu sistem sumber, sistem transmisi, dan sistem
tujuan.
Sistem sumber adalah sistem pengirim data yang terdiri atas sumber data
dan transmitter.
Sistem transmisi adalah sistem pengiriman data yang dapat berupa jaringan
transmisi tunggal ataupun kompleks yang menghubungkan sumber data dan
tujuan. Pengiriman data menggunakan sistem transmisi mengandung arti
bahwa data dikirimkan melalui saluran komunikasi point-to-point atau
point-to-multipoint, misalnya serat optik atau saluran komunikasi nirkabel.
Sistem tujuan adalah sistem penerimaan data terdiri atas penerima data dan
tujuan.
Proses komunikasi data dapat berlangsung dalam berbagai jenis atau tipe arah
transmisi. Salah satu tipe arah transmisi dalam komunikasi data adalah transmisi
satu arah yang dapat dipahami melalui model komunikasi data sederhana.
Berikut adalah proses komunikasi data dalam jaringan yang dikutip dari Data and
Computer Communications karya William Stallings (2007).
1. Pengguna memiliki ide
Tahap awal dari proses komunikasi data dalam jaringan adalah pengguna
memiliki ide atau gagasan dan bermaksud untuk mengirimkannya kepada
pengguna lainnya. Ide atau gagasan ini kemudian dituangkan ke dalam
bentuk pesan. Pesan ini dapat berupa teks, angka, gambar, suara, atau video.
2. Pengguna memasukkan pesan melalui perangkat masukan data
Kemudian pengguna memasukkan pesan tersebut melalui perangkat
masukan atau perangkat input seperti papan ketik komputer, mouse,
scanner, joystick dan paddle, panel sensitif sentuhan (touch screen), jenis-
jenis kamera digital dan handycam, mikrofon dan headphone, atau graphics
pads. Perangkat masukan data adalah perangkat yang digunakan untuk
menerima input atau masukan berupa data atau perintah ataupun program
yang akan diolah di dalam komputer.
3. Pemrosesan data oleh sumber data
Pesan yang telah dimasukkan melalui perangkat masukan kemudian diolah
atau diproses, dikalkulasi, dan dikelola oleh otak komputer atau CPU atau
sumber data lainnya.
6. 4. Data disimpan sementara di memori
Setiap informasi atau data kemudian ditempatkan atau dimasukkan dalam
bentuk analog atau digital serta dipecah ke dalam beberapa kelompok atau
segmen data yang disebut dengan paket. Masing-masing paket data terdiri
dari data aktual yang dikirimkan, kepala data, informasi tentang jenis data,
asal data, tempat tujuan data, dan bagaimana data tersebut disajikan ketika
sampai ke tempat tujuan.
5. Data dikirimkan ke transmitter
Data yang telah dimasukkan kemudian dikirimkan ke transmitter sebagai
rangkaian bit digital. Transmitter ini kemudian melakukan proses encoding
terhadap rangkaian bit digital tersebut kemudian mengirimkannya ke dalam
bentuk sinyal analog yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan.
Misalnya, modem yang mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal digital
dan begitu pula sebaliknya.
6. Sinyal dikirimkan melalui media transmisi
Sinyal analog ini kemudian dikirimkan melalui media transmisi. Media
transmisi atau media komunikasi data adalah jalur fisik yang harus dilewati
oleh data dari transmitter ke receiver atau penerima. Adapun macam-
macam media komunikasi dalam jaringan di antaranya adalah kabel
tembaga, serat optik, saluran komunikasi nirkabel, dan lain-lain.
7. Sinyal diterima oleh penerima
Penerima kemudian menerima sinyal yang dikirimkan melalui media
transmisi atau media komunikasi data dan mengkonversinya ke dalam
bentuk yang sesuai dengan alat atau instrumen yang dituju. Misalnya,
modem menerima sinyal analog dari media transmisi atau media
komunikasi data dan mengubahnya menjadi rangkaian bit digital yang dapat
diterima oleh sistem komputer sebagai penerima.
8. Penerima mengirim rangkaian bit digital ke tujuan
Rangkaian bit digital ini kemudian dikirim ke komputer output dimana
rangakaian bit tersebut akan disimpan untuk sementara di dalam memori
data output. Dalam beberapa kasus, sistem tujuan akan berupaya untuk
memperingatkan bila terjadi error. Dan untuk selajutnya bekerja sama
dengan sistem sumber sampai akhirnya mendapatkan data yang bebas dari
error. (Baca juga : Cara Mendeteksi Error dalam Komunikasi Data)
9. Hasil pengolahan data ditampilkan melalui perangkat keluaran
7. Data-data ini kemudian diberikan kepada pengguna melalui suatu perangkat
keluaran atau output. Perangkat keluaran adalah perangkat yang berfungsi
untuk menampilkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh otak
komputer atau CPU seperti monitor dan kartu video (video card), printer,
atau speaker.
10. Pesan diterima oleh pengguna
Tahap terakhir dari proses komunikasi data dalam jaringan adalah pesan
diterima oleh pengguna. Pesan yang diterima oleh pengguna yang dituju
adalah pesan yang sama dengan pesan yang dikirimkan oleh pengguna
sebelumnya. Atau dengan kata lain, pesan atau message yang diterima oleh
pengguna merupakan salinan dari pesan aslinya.
Perlu dipahami bahwa efektivitas sistem komunikasi data bergantung pada
empat karakteristik utama yaitu delivery, accuracy, timeliness, dan jitter.
Delivery. Sistem komunikasi data harus mengirim data ke tujuan
yang tepat dan data juga harus diterima oleh dan perangkat atau
pengguna yang dituju sebagaimana fungsi komunikasi data.
Accuracy. Sistem komunikasi data harus mengirim data secara
akurat. Data yang tidak dapat dikirimkan atau rusak akan menjadi
data yang tidak dapat digunakan oleh pengguna.
Timeliness. Sistem komunikasi data harus mengirim data dalam
jangka waktu tertentu. Dalam artian, data yang dikirim terlambat
akan sangat tidak berguna.
Jitter. Jitter mengacu pada variasi waktu data yang diterima.
4 Elemen dalam komunikasi jaringan komputer:
1. Aturan bagaimana pesan itu dikirim, diarahkan, diterima dan ditafsirkan
2. Format pesan atau unit informasi yang berpindah dari satu perangkat ke
perangkat lainnya
3. Medium yang digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan
4. Perangkat dalam jaringan yang digunakan untuk bertukar pesan
Manfaat Mempelajari Proses Komunikasi Data Dalam Jaringan
Mempelajari proses komunikasi data dalam jaringan dapat memberikan beberapa
manfaat, di antaranya adalah :
Kita mengetahui dan memahami pengertian komunikasi data.
Kita mengetahui dan memahami elemen-elemen komunikasi data.
8. Kita mengetahui dan memahami proses komunikasi data secara singkat.
C. Aturan dasar dari komunikasi jaringan computer
Standarisasi aturan dalam komunikasi data ini memiliki beberapa komponen
diantaranya sebagai berikut:
1. Aturan atau prosedur yang digunakan untuk mengatur koneksi atau
hubungan dari satu perangkat ke perangkat lainnya agar data dapat
disampaikan dengan baik.
2. Format atau bentuk data juga mempengaruhi proses transfer atau
pengiriman data agar data dapat disampaikan dengan baik.
3. Setiap perangkat yang digunakan memiliki kode-kode khusus, begitu pula
dengan data yang ditransmisikan juga memiliki makna yang yang berbeda-
beda.