SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
BIDANG PEREKONOMIAN
17 Oktober 2017
Pembangunan Ekonomi Baru dan Peningkatan Produktivitas Untuk Menunjang Pemerataan
1
KINERJA EKONOMI MAKRO (4 slide)
PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI REFORMASI
BIROKRASI DAN DEREGULASI (3 slide)
PEMERATAAN EKONOMI MELALUI PEMBANGUNAN
EKONOMI BARU DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS (9)
• PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI BARU
• PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
OUTLINE
2
KINERJA EKONOMI MAKRO
3
PERTUMBUHAN EKONOMI TETAP TINGGI
DENGAN INDIKATOR SOSIAL MEMBAIK
5.01
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan Ekonomi (%)
5.56 5.01 4.88 5.02
PDB Per Kapita (Rp)
5.81
5.33
Tingkat Pengangguran
10.96
10.64
Tingkat Kemiskinan
0.408
0.393
Gini Ratio
Sumber: BPS
Indikator Sosial
41,915,863
47,957,364
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 5 persen dan telah berhasil menurunkan tingkat
ketimpangan, pengangguran dan kemiskinan
4
3.72
3.00
9.32
0.47
Jan
Mar
May
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
May
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
May
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
May
Jul
Sep
2014 2015 2016 2017
Umum Inti
Administrated Price (AP) Harga Bergejolak
INFLASI MENURUN
Inflasi (%YoY)
Dalam 3 tahun pemerintahan Jokowi, laju inflasi menurun dari 4,49%YoY pada September 2014 menjadi 3,72 %YoY pada
September 2017. Realisasi inflasi 2017 juga diperkirakan berada dalam kisaran sasaran (4%±1). Inflasi pangan (VF) dari
tahun ke tahun lebih terkendali sejalan dengan perkembangan jumlah TPID.
8.38 8.36
3.35 3.02 2.66
2013 2014 2015 2016 2017*
Inflasi Tahunan (%YoY)
Perkembangan Jumlah TPID s.d September 2017
5
KINERJA SEKTOR EKSTERNAL
TERUS MEMBAIK
Defisit Transaksi Berjalan
-1.96
129.4
0
20
40
60
80
100
120
140
-5
-4
-3
-2
-1
0
Jan-14
Mar-14
May-14
Jul-14
Sep-14
Nov-14
Jan-15
Mar-15
May-15
Jul-15
Sep-15
Nov-15
Jan-16
Mar-16
May-16
Jul-16
Sep-16
Nov-16
Jan-17
Mar-17
May-17
Jul-17
Sep-17
CA (% GDP) Cadangan Devisa (Miliar USD) - rhs
Ekspor Impor (USD Juta)
14.5
12.8
-0.5
0.5
1.5
2.5
3.5
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sept
2015 2016 2017
Surplus/Defisit Ekspor Impor
1.0
-6.4
-1.7
7.2 6.3
10.9
Jan-Sept
2012
Jan-Sept
2013
Jan-Sept
2014
Jan-Sept
2015
Jan-Sept
2016
Jan-Sept
2017
Neraca Perdagangan Periode Jan-Sept (Miliar USD)
-14000
-10000
-6000
-2000
2000
6000
10000
14000
18000
22000
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (Juta US$)
Transaksi Berjalan Transaksi Modal Transaksi Finansial Neraca Keseluruhan
6
Defisit transaksi berjalan kuartal II 2017 mencapai 2 persen dari PDB, membaik dibandingkan defisit pada kuartal II 2016 (2,3
persen). Selama Januari-September 2017, total surplus perdagangan mencapai 10,9 miliar USD (tertinggi sejak tahun 2012)
7
UTANG LUAR NEGERI
TERKENDALI
Pemerintah mengelola utang luar negeri (ULN) secara hati-hati dengan kemampuan membayar yang membaik. Batas
maksimal utang luar negeri adalah 60% dari PDB (UU 17/2003 tentang Keuangan Negara).
13.9
15.96 16.51 17
2014 2015 2016 Semester I
2017
Rasio ULN Pemerintah dan Bank
Sentral
75
52
40
34 33
27
Malaysia Turki Brazil Indonesia Thailand Korea
Selatan
Rasio ULN/PDB beberapa Negera, Semester I
2017 (%) Pemerintah dan Bank Sentral
248 272 278 294
45 39 41 44
2014 2015 2016 Juli 2017
ULN didominasi oleh Utang Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Panjang
53 52.4
47 46.8
2014 2015 2016 Semester I 2017
Rasio ULN terhadap Cadangan Devisa
Sumber: Kementerian Keuangan, Bank Indonesia
PENINGKATAN DAYA SAING
MELALUI REFORMASI
BIROKRASI DAN DEREGULASI
8
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI
Pengharmonisasi Regulasi Menyederhanakan Proses Birokrasi
Memastikan Kepatuhan Hukum
“Untuk meningkatkan daya saing industri nasional, ekspor dan investasi untuk menghasilkan pertumbuhan
ekonomi yang signifikan.”
9
Capaian Paket Kebijakan Ekonomi I - XV
9
REGULASI
DICABUT
49
REGULASI
BARU
31
REGULASI
DIREVISI
Untuk mengurangi
hambatan
perekonomian
Untuk mewadahi
kebijakan baru
yang disusun
Untuk menghilangkan
pasal tertentu yang
menghambat
perekonomian
89
REGULASI
MENCABUT
YANG LAMA
35
REGULASI
DIGABUNG
Untuk
menyederhanakan
perizinan dan
peraturan
Untuk menyesuaikan peraturan
lama yang sudah tidak relevan
sistem perizinan berusaha
terintegrasi (single submission)
secara on-line
Lebih sederhana, cepat, dan murah
.
Perubahan
Paradigma
Birokrasi
Dari memberi izin menjadi
melayani (civil servant)
Termasuk
untuk UKM
melalui
3. 4.
10
Mengurangi pemberian izin yang
berulang
Di KEK, FTZ, KI, dan KEK Pariwisata
tanpa harus menunggu selesainya
seluruh proses.
Dilakukan di semua level
pemerintahan (pusat, provinsi, dan
daerah)
1. 2a.
Pengawalan
penyelesaian perzinan
(end to end
Sistem Checklist
Operasi
Data Sharing
2b.
Reformasi Perizinan
Peraturan Berusaha
Menerapkan Sistem
Terintegrasi
KONSEPSI PERCEPATAN
PELAKSANAAN BERUSAHA
EODB 2017
Rank
EODB
2016
Rank
Change
Overall 91 106 15
Starting a business 151 167 16
Dealing with Construction Permit 116 113 3
Getting Electricity 49 61 12
Registering Property 118 123 5
Getting Credit 62 70 8
Protecting Minority Investors 70 69 1
Paying Taxes 104 115 11
Trading Across Borders 108 113 5
Enforcing Contracts 166 171 5
Resolving Insolvency 76 74 2
“Indonesia is among the top 10 improvers in Doing
Business 2017: Equal Opportunity for All”
-World Bank Group Press Release EODB 2017-
Peringkat GCI Indonesia meningkat dari 41 dari 138 negara pada tahun 2016/2017 menjadi
peringkat 36 dari 137 negara tahun 2017/2018
Kemudahan Berbisnis
Indonesia Naik ke
Peringkat 91 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Perubahan
Singapore 2 2 2 2 2 2 3 -1
Japan 9 10 9 6 6 8 9 -1
Malaysia 21 25 24 20 18 25 23 +2
China 26 29 29 28 28 28 27 +1
Thailand 39 38 37 31 32 34 32 +2
Indonesia 46 50 38 34 37 41 36 +5
India 56 59 60 71 55 39 40 -1
Brunei
Darussalam
28 28 26 - - 58 46 +12
Vietnam 65 75 70 68 56 60 55 +5
Philippines 75 65 59 52 47 57 56 +1
Kamboja 97 85 88 95 90 89 94 -5
Laos - - 81 93 83 93 98 -5
Indeks Daya Saing Indonesia Naik ke 36
PENINGKATAN DAYA SAING
11
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Moody’s: meningkatkan
outlook dari stabil
menjadi positif
JCR: meningkatkan outlook
dari stabil menjadi positif
R&I: meningkatkan
outlook dari stabil
menjadi positif
S&P: meningkatkan outlook
ke Investment Grade
Fitch:
meningkatkan
outlook dari stabil
menjadi positif
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
BBB-
BB+
BB
BB-
B+
R&I S&P
Moody’
s
JCR Fitch
SENTIMEN POSITIF DARI LEMBAGA
RATING DAN PENINGKATAN INVESTASI
7.3
8.3
4.6
5.1
5.6
6.1
6.6
7.1
7.6
8.1
8.6
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2012 2013 2014 2015 2016 2017
PMA (Bn USD)
68.8
61.0
0
10
20
30
40
50
60
70
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2012 2013 2014 2015 2016 2017
PMDN (Tn IDR)
12
PEMERATAAN EKONOMI MELALUI
PEMBANGUNAN EKONOMI BARU
DAN PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
13
 Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
 Peningkatan Produktivitas
KERANGKA KEBIJAKAN EKONOMI
• Reformasi pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
menjadi pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis
pekerjaan. Dimulai dari sektor industri, diikuti sektor
jasa dan pertanian, melalui kerjasama Pemerintah,
BUMN dan Swasta.
• Kewirausahaan untuk mendorong terciptanya
pengusaha-pengusaha baru yang mempunyai daya
saing. Mendorong pelaku usaha mikro dan kecil
berkembang menjadi pelaku usaha menengah dan
besar.
Reformulasi dan penajaman
kebijakan pengembangan industri
manufaktur, pariwisata,
perdagangan dan perikanan
Membangun
infrastruktur
strategis dan
prioritas:
pelabuhan,
bandara, bus
rapid transit,
kereta api, jalan
baru, listrik,
bendungan, dan
kilang minyak
Akses terhadap
lahan
Kesempatan
Bekerja/
Berusaha
Infrastruktur
Kualitas Sumber
Daya Manusia
Kebijakan
Ekonomi
(Quick Win)
5
• Melaksanakan reforma agraria dan hutan sosial melalui pendekatan
klaster, berbasis komoditi unggulan di KBI maupun KTI
• Redistribusi lahan sebagai modal masyarakat menengah ke bawah
• Sertifikasi dalam rangka legalisasi aset
• Implementasi kebijakan LP2B
• Menyediakan hunian penduduk miskin perkotaan.
Bantuan Sosial
Mentransformasi skema subsidi secara
bertahap menjadi bantuan tepat sasaran,
tepat waktu, dan tepat jumlah, serta
menyatukannya dengan semua bentuk
bantuan sosial
14
PEMERATAAN EKONOMI MELALUI
PEMBANGUNAN EKONOMI BARU
DAN PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
Pembangunan Pusat-Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Baru
15
16
64 24
27
13
15
Proyek
Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program
7
IRIGASI
IRIGASI
LISTRIK
1 PROGRAM
INDUSTRI
PESAWAT 1 PROGRAM
74 12
6
4
7
54
9
3
3
30
8
10
23
93
10
1
12
2
Proyek
Program
Rp884 T Rp564 T
Rp155 T
Rp444 T
Rp1.320 T
Rp11 T
Rp1.065 T
PENGELOLAAN
AIR
1 1
TANGGUL LAUT
Proyek
Program
Daftar PSN direvisi melalui Perpres No. 3/2016 j.o
Perpres No.58/2017, mencakup 245 Proyek + 2
Program, dengan estimasi total nilai investasi Rp
4.197 T
PEMERATAAN EKONOMI MELALUI
PEMBANGUNAN EKONOMI BARU
DAN PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
Peningkatan Produktivitas
17
Perbaikan
kesejahteraan
masyarakat
tersebut tidak akan
berkelanjutan jika
tidak didukung
dengan kebijakan
pemerataan
ekonomi
KEBIJAKAN
PEMERATAAN
EKONOMI
Lahan
Kesempatan
Kapasitas SDM
A
B
C
Urban Poor &
Perumahan Terjangkau
Ritel dan Pasar
Perkebunan
Pembiayaan dan
Anggaran Pemerintah
Manufaktur dan ICT
Pertanian
(Landles Farmer)
• Penetapan LP2B untuk mencegah penguasaan lahan pertanian oleh non-pertanian
• Land consolidation untuk sawah
• Riset bibit, sarana pasca panen, sinergi logistik, dan pasar bibit, alsintan dan saprodi lain
• Social Housing
• Housing financing
• Land bank dan harga tanah yang terjangkau
• Pemerintah menegakkan kebijakan tata ruang
• Pendataan dan penegakan aturan lahan kelapa sawit termasuk pendataan land bank
• Pendataan dan penetapan kebijakan replanting komoditi perkebunan lainnya
• Mengkorporasikan koperasi yang didukung swasta dan BUMN dengan tujuan meningkatkan nilai tambah
• Dukungan riset, sinergi pasar, off-taker hasil bumi, dan rantai nilai hilirisasi
• Mengembangkan industri dengan basis SDA dan rantai nilai
• Memperkecil gap bunga pembiayaan perusahaan besar dan perusahaan kecil
• Melindungi segmen pasar tertentu dari bisnis terintegrasi dan bermodal kuat
• Penataan dan pendataan dari pasar tradisional / modern, toko tradisional dan toko
modern
• Pengaturan jarak, lokasi dan zonasi pasar maupun toko modern
• Kewajiban menyerap produk setempat
• Fair access ke dalam sistem distribusi
• Penyempurnaan sistem KUR ke arah pembiayaan usaha yang non-bankable
• Program pengadaan yang lebih aksesible untuk pengusaha menengah ke bawah
Reforma Agraria
• Pembagian akses lahan yang adil kepada seluruh masyarakat
• Penetapan prioritas penerima TORA berdasarkan rasio gini tanah, kemiskinan, kebutuhan lahan
• Pengembangan usaha pertanian dengan metoda aglomerasi atau cluster
Nelayan & Budidaya
Rumput Laut
• Integrasi nelayan dan rumput laut
• Aquaculture dan rantai nilai nelayan
• Investasi swasta untuk pengolahan dan off-taker rumput laut
Vokasi,
Entrepreneurship dan
Pasar Tenaga Kerja
• Identifikasi dan prioritasi sektor, sub-sektor industri unggulan dan profesi
• Skema job matching antara industri dan vokasi
• Early childhood intervension
• Fokus pada skill, collaborative, flexibility dan impact (bukan semata-mata gelar)
Sistem Pajak
Berkeadilan
• Pajak progresif, capital gain tax dan unutilized asset tax
• Belanja pemerintah yang berkadilan
Prioritas
KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI
18
Industri membutuhkan
lulusan vokasi yang
memiliki sertifikat
kompetensi
Lulusan vokasi
memiliki sertifikat
kompetensi
berdasarkan
SKKNI
Uji
kompetensi
lulusan
vokasi
SKKNI sebagai
acuan uji
kompetensi
lulusan vokasi
Sekolah menerapkan
kurikulum vokasi yang
mengacu pada SKKNI
Link & Match
Pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi isu prioritas nasional untuk menyelesaikan persoalan penyediaan tenaga kerja terampil
Suplai tenaga kerja dalam
pasar tenaga kerja tidak
sesuai dibutuhkan dunia
usaha
Penganguran berasal dari
lulusan SMK
Bonus demografi
penduduk Indonesia yang
di dominasi usia muda
51%
21%
Kebutuhan bidang
pekerjaan vokasional
dimasa mendatang (Future
of Jobs)
Bonus demografi
penduduk Indonesia 2020,
yang di dominasi usia
muda
TANTANGAN
LINK AND MATCH PENDIDIKAN
VOKASI & DUDI
Lahan Kesempatan SDM
Kebijakan
Pemerataan
Ekonomi
Vokasi
1. Perubahan
Kurikulum SMK
2. Peningkatan
Kualitas Pendidik
Vokasi
4. Terlalu Banyak
Program Studi
3. Kebutuhan
Peralatan Minimal
5. Insentif Bagi
Sekolah
19
20
PRODUKTIVITAS ANTAR SEKTOR UNTUK
MENDUKUNG KEBIJAKAN VOKASI
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
AGRICULTURE, FORESTRY AND FISHERIES
MINING & QUARRYING
MANUFACTURING INDUSTRY
ELECTRICITY & GAS SUPPLY
CONSTRUCTION
TRANSPORTATION & STORAGE
ACCOMMODATION & FOOD BEVERAGES
ACTIVITY
Produktivitas Sektoral (PDB (Rp
Miliar)/Tenaga Kerja))
2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010
PILAR 5-10
SCORE RANGKING
2014 2015 2016 2017
2016/20
17
2017/20
18
5
Higher Education and
Training
4.53 4.45 4.50 4.52 63 64
6 Goods Market Efficiency 4.54 4.43 4.40 4.59 58 43
7 Labour Market Efficiency 3.81 3.74 3.80 3.91 108 96
8
Financial Market
Development
4.45 4.19 4.33 4.50 42 37
9 Technological Readiness 3.58 3.49 3.54 3.86 91 80
10 Market Size 5.34 5.74 5.71 5.73 10 9
AVERAGE 4.38 4.34 4.38 4.52 49 41
TARGET REFORMA AGRARIA DAN
PERHUTANAN SOSIAL
21
AKSES PEMBIAYAAN MELALUI
KUR
2015
Suku Bunga 12%
Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25
Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta
7 Bank Pelaksana, 2 Perusahaan
Penjamin;
Total Penyaluran per Des 2015
sebesar Rp 22,75 Triliun dengan
1 juta akad kredit. (75,9% dari
target)
2016
Suku Bunga 9%
Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25
Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta
26 Bank, 2 Perusahaan
Pembiayaan; 10 Penjamin
Total Penyaluran per Des 2016
Rp 94,4 triliun dengan 4,3 juta
akad kredit. (94% dari target).
NPL = 0.37%
2017
Suku Bunga 9%
Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25
Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta
33 Bank, 4 Perusahaan
Pembiayaan, 1 Koperasi Simpan
Pinjam; 10 Penjamin
Target penyaluran KUR tahun
2017 sebesar Rp110Triliun,
dengan porsi KUR Mikro 81%,
KUR Ritel 18%, dan KUR TKI 1%.
PERKEMBANGAN PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
2007-2017
PENINGKATAN KEUANGAN INKLUSIF
UNTUK SELURUH MASYARAKAT INDONESIA
23
Indikator Keuangan Inklusif di Indonesia
Perpres No. 63 Tahun 2017
Sumber: DNKI, OJK IKNB
Pokja terdiri dari:
1. Pokja 1 – Edukasi Keuangan
2. Pokja 2 – Hak Properti Masyarakat
3. Pokja 3 – Fasilitasi Intermediasi & Saluran Distribusi Keuangan
4. Pokja 4 – Pelayanan Keuangan Sektor Pemerintah
5. Pokja 5 – Perlindungan Konsumen
6. Pokja 6 – Kebijakan dan Regulasi
7. Pokja 7 - Infrastruktur & Teknologi Informasi Keuangan
36%
44%
52%
60%
68%
75%
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Proyeksi Indeks Keuangan Inklusif Global Findex
1. Target ditentukan berdasarkan ekspektasi bahwa indeksi keuangan inklusif
akan naik sebesar 8% per tahun (2015-2019) untuk mencapai target utama
indeks keuangan inklusif 75% pada tahun 2019.
2. Pengertian tingkat Keuangan Inklusif adalah persentase jumlah orang
dewasa yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal
3. Acuan tingkat Keuangan Inklusif 2014 adalah menggunakan angka World
Bank Group Financial Inclusion Index
4. Survey Literasi Keuangan dan Keuangan Inklusif OJK tahun2016
menunjukan bahwa angka Keuangan Inklusif telah mencapai 63%:
http://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/DetailMateri/250
LAMPIRAN: KREDIT USAHA
RAKYAT
24
25
2007 - 2014
2015
2016
• Skema subsidi Imbal Jasa Penjaminan
(IJP) = 3.25%;
• Suku Bunga: KUR Mikro 22%, KUR Ritel
13% , KUR TKI 22%
• Target penerima : UMKM di seluruh sektor
ekonomi dan TKI
• Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 20 Juta, KUR
Ritel Rp 500 Juta
• Risk Sharing: 70% - 30% (sektor non
prioritas), 80% - 20% (sektor prioritas)
• 33 Bank Pelaksana, 4 Penjamin;
• Pengawasan oleh Bank Indonesia dan
BPKP.
• Total Penyaluran Rp 178 Triliun dengan
12,4 juta akad kredit. NPL = 3.3%
• Baki debet s.d. Des’16 Rp 34,5 triliun.
• Skema subsidi bunga
• Suku Bunga 12%
• Subsidi bunga: KUR Mikro 7%, KUR
Ritel 3%, KUR Penempatan TKI
12%(termasuk collection fee)
• Target penerima: UMKM di sektor
pertanian, perikanan, industri
pengolahan, perdagangan dan jasa
• Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta,
KUR Ritel Rp 500 Juta
• Risk Sharing: B2B
Pelaksana
• 7 Bank Pelaksana, 2 Perusahaan
Penjamin;
• Pengawasan oleh OJK dan BPKP.
• Total Penyaluran per Des 2015
sebesar Rp 22,75 Triliun dengan 1
juta akad kredit. (75,9% dari target)
• Baki debet s.d. Des’16 Rp 17,03 triliun.
• Skema subsidi bunga
• Suku Bunga 9%
• Subsidi bunga: KUR Mikro 10%, KUR
Ritel 4,5%, KUR Penempatan TKI
12%(termasuk collection fee)
• Target penerima: UMKM di sektor
pertanian, perikanan, industri
pengolahan, perdagangan dan jasa
• Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta,
KUR Ritel Rp 500 Juta
• Tarif IJP: B2B (1,5%)
Pelaksana
• 26 Bank, 2 Perusahaan Pembiayaan
• 10 Penjamin
• Pengawasan oleh OJK dan BPKP.
• Total Penyaluran per Des 2016 Rp
94,4 triliun dengan 4,3 juta akad
kredit. (94% dari target). NPL =
0.37%
• Baki debet s.d. Des’16 Rp 70,6 triliun.
2017
• Skema subsidi bunga
• Suku Bunga 9%
• Subsidi bunga: KUR Mikro 9,5%, KUR
Ritel 4,5%, KUR Penempatan TKI
12%(termasuk collection fee)
• Target penerima: UMKM di sektor
pertanian, perikanan, industri
pengolahan, perdagangan dan jasa
• Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta,
KUR Ritel Rp 500 Juta
• Tarif IJP = B2B (1,75% untuk KUR
Mikro, 1,5% untuk KUR Ritel dan KUR
TKI)
Pelaksana
• 33 Bank, 4 Perusahaan Pembiayaan,
1 Koperasi Simpan Pinjam
• 10 Penjamin
Target penyaluran KUR tahun 2017
sebesar Rp110Triliun, dengan porsi
KUR Mikro 81%, KUR Ritel 18%, dan
KUR TKI 1%.
Porsi KUR sektor produksi
ditargetkan sebesar 40%.
Perkembangan Program Kredit
Usaha Rakyat (KUR) 2007-2017
Penyaluran KUR berdasarkan
Sektor Ekonomi
Posisi 30 September 2017
Penyaluran KUR untuk sektor produksi terus meningkat yaitu: (target porsi penyaluran KUR sektor produksi tahun 2017 sebesar 40%)
• Sektor pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa – jasa = 44,8%
• Sektor pertanian, perikanan, industri, konstruksi = 31,7%
Ket:
Penyaluran KUR untuk sektor produksi terus meningkat, pada
Agustus 2017 tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi
(pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa - jasa)
sebesar 44% sedangkan sektor produksi (pertanian, perikanan,
industri, konstruksi) sebesar 31%. Capaian tersebut meningkat
dari kinerja Desember 2016 dengan porsi penyaluran KUR
sektor produksi sebesar 22%.
Dengan sektor
jasa – jasa
Tanpa Sektor Jasa -
jasa
Sektor Produksi 44.8% 31.7%
Sektor Non Produksi 55.2% 68.3%
Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta %
1 Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 14,200,627 22 10,663,720 24 2,163,159 8 3,229,088 20 16,363,786 17 13,892,808 23
2 Perikanan 870,294 1 681,000 2 276,673 1 380,173 2 1,146,966 1 1,061,173 2
3 Industri Pengolahan 2,826,427 4 1,973,148 5 1,039,847 4 1,689,631 10 3,866,275 4 3,662,779 6
4 Perdagangan 41,289,257 63 25,550,900 59 21,186,588 74 8,295,616 50 62,483,026 66 33,846,515 56
5 Konstruksi 1,095 0.003 2,400 0.01 3,495 0.006
6 Jasa-jasa 6,345,590 10 4,665,393 11 3,888,461 14 2,854,207 17 10,401,382 11 7,519,599 13
Total 65,532,194 100 43,535,256 100 28554728 100 16,451,114 100 94,261,434 100 59,986,370 100
KUR Kecil Total
Desember 2016 Juli 2017 Desember 2016 Juli 2017 Desember 2016 Sep-17
No
KUR Mikro
Sektor Ekonomi
Pertanian, Perburuan, dan
Kehutanan
23%
Perikanan
2%
Industri Pengolahan
6%
Perdagangan
56%
Konstruksi
0,1%
Jasa-jasa
13%
26
Penyaluran KUR berdasarkan Provinsi
posisi 30 September 2017
27
3,456,997
3,222,967
2,258,381
1,185,268
1,124,995
940,637
829,616
764,245
735,203
667,803
642,761
576,655
558,193
527,046
477,571
450,728
442,485
430,928
404,373
366,913
363,460
347,395
312,936
309,198
260,038
204,154
184,000
165,895
132,840
125,319
115,557
90,678
59,712
47,621
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
Bali
DKI Jakarta
Sumatera Barat
Riau
Sumatera Selatan
Jambi
DI Yogyakarta
Kalimantan Selatan
Banten
Lampung
Kalimantan Barat
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Nangroe Aceh Darussalam
Papua
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Timur
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Sulawesi Barat
Papua Barat
Kepulauan Bangka…
Maluku
Kepulauan Riau
Gorontalo
Kalimantan Utara
Maluku Utara
Penyaluran KUR s.d. 31 September 2017 Berdasarkan Provinsi
Penyaluran KUR masih didominasi di provinsi yang terletak di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran
sebesar 56%, diikuti dengan Sumatera 19% dan Sulawesi 10%.
Kinerja penyaluran KUR per Provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia.
Penyaluran KUR s.d. 30 September 2017 per Pulau ( Rp. Miliar)
11,172,377
5,288,425
2,253,797
1,839,291 1,636,251
442,038 150,390
Jawa Sumatera Sulawesi Bali Nusa Tenggara Kalimantan Papua Maluku
28
Arah Kebijakan Program Kredit Usaha Rakyat
(KUR)
TERIMA KASIH
29

More Related Content

Similar to sesi-i-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk-1-.pptx

16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___EroikaSariWidiyatni
 
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018Dr. Zar Rdj
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdfIrwin Sopyanudin
 
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptxCeiSlamet
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...BappedaLampungUtara
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...MuhammadAkielElhanie
 
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...Dr. Zar Rdj
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018H2O Management
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Tony Hidayat
 
Perekonomian indonesia 2009 2014
Perekonomian indonesia 2009 2014Perekonomian indonesia 2009 2014
Perekonomian indonesia 2009 2014Dewi Rahayuningsih
 
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdf
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdfPenguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdf
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdfwinasalarina
 
Ringkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf Kalla
Ringkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf KallaRingkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf Kalla
Ringkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf KallaDr. Zar Rdj
 
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024ArvizaAzhar1
 
Evaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptx
Evaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptxEvaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptx
Evaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptxrenprogarrorena
 

Similar to sesi-i-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk-1-.pptx (20)

16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
APBN 2020
APBN 2020APBN 2020
APBN 2020
 
Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020
 
Outlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
Outlook of Indonesian Economic 2017-IndonesianOutlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
Outlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
 
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
 
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
 
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
 
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Perekonomian indonesia 2009 2014
Perekonomian indonesia 2009 2014Perekonomian indonesia 2009 2014
Perekonomian indonesia 2009 2014
 
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdf
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdfPenguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdf
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdf
 
Ringkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf Kalla
Ringkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf KallaRingkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf Kalla
Ringkasan laporan 3 tahun Jokowi-Jusuf Kalla
 
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
 
Evaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptx
Evaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptxEvaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptx
Evaluasi IKPA POLRI 18 04 2021 r1 (1).pptx
 

Recently uploaded

Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxULFAHASNAAZIZAH
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptlangkahgontay88
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 

sesi-i-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk-1-.pptx

  • 1. BIDANG PEREKONOMIAN 17 Oktober 2017 Pembangunan Ekonomi Baru dan Peningkatan Produktivitas Untuk Menunjang Pemerataan 1
  • 2. KINERJA EKONOMI MAKRO (4 slide) PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI REFORMASI BIROKRASI DAN DEREGULASI (3 slide) PEMERATAAN EKONOMI MELALUI PEMBANGUNAN EKONOMI BARU DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS (9) • PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI BARU • PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OUTLINE 2
  • 4. PERTUMBUHAN EKONOMI TETAP TINGGI DENGAN INDIKATOR SOSIAL MEMBAIK 5.01 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2013 2014 2015 2016 2017 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.56 5.01 4.88 5.02 PDB Per Kapita (Rp) 5.81 5.33 Tingkat Pengangguran 10.96 10.64 Tingkat Kemiskinan 0.408 0.393 Gini Ratio Sumber: BPS Indikator Sosial 41,915,863 47,957,364 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 5 persen dan telah berhasil menurunkan tingkat ketimpangan, pengangguran dan kemiskinan 4
  • 5. 3.72 3.00 9.32 0.47 Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep 2014 2015 2016 2017 Umum Inti Administrated Price (AP) Harga Bergejolak INFLASI MENURUN Inflasi (%YoY) Dalam 3 tahun pemerintahan Jokowi, laju inflasi menurun dari 4,49%YoY pada September 2014 menjadi 3,72 %YoY pada September 2017. Realisasi inflasi 2017 juga diperkirakan berada dalam kisaran sasaran (4%±1). Inflasi pangan (VF) dari tahun ke tahun lebih terkendali sejalan dengan perkembangan jumlah TPID. 8.38 8.36 3.35 3.02 2.66 2013 2014 2015 2016 2017* Inflasi Tahunan (%YoY) Perkembangan Jumlah TPID s.d September 2017 5
  • 6. KINERJA SEKTOR EKSTERNAL TERUS MEMBAIK Defisit Transaksi Berjalan -1.96 129.4 0 20 40 60 80 100 120 140 -5 -4 -3 -2 -1 0 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Mar-15 May-15 Jul-15 Sep-15 Nov-15 Jan-16 Mar-16 May-16 Jul-16 Sep-16 Nov-16 Jan-17 Mar-17 May-17 Jul-17 Sep-17 CA (% GDP) Cadangan Devisa (Miliar USD) - rhs Ekspor Impor (USD Juta) 14.5 12.8 -0.5 0.5 1.5 2.5 3.5 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sept 2015 2016 2017 Surplus/Defisit Ekspor Impor 1.0 -6.4 -1.7 7.2 6.3 10.9 Jan-Sept 2012 Jan-Sept 2013 Jan-Sept 2014 Jan-Sept 2015 Jan-Sept 2016 Jan-Sept 2017 Neraca Perdagangan Periode Jan-Sept (Miliar USD) -14000 -10000 -6000 -2000 2000 6000 10000 14000 18000 22000 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (Juta US$) Transaksi Berjalan Transaksi Modal Transaksi Finansial Neraca Keseluruhan 6 Defisit transaksi berjalan kuartal II 2017 mencapai 2 persen dari PDB, membaik dibandingkan defisit pada kuartal II 2016 (2,3 persen). Selama Januari-September 2017, total surplus perdagangan mencapai 10,9 miliar USD (tertinggi sejak tahun 2012)
  • 7. 7 UTANG LUAR NEGERI TERKENDALI Pemerintah mengelola utang luar negeri (ULN) secara hati-hati dengan kemampuan membayar yang membaik. Batas maksimal utang luar negeri adalah 60% dari PDB (UU 17/2003 tentang Keuangan Negara). 13.9 15.96 16.51 17 2014 2015 2016 Semester I 2017 Rasio ULN Pemerintah dan Bank Sentral 75 52 40 34 33 27 Malaysia Turki Brazil Indonesia Thailand Korea Selatan Rasio ULN/PDB beberapa Negera, Semester I 2017 (%) Pemerintah dan Bank Sentral 248 272 278 294 45 39 41 44 2014 2015 2016 Juli 2017 ULN didominasi oleh Utang Jangka Panjang Jangka Pendek Jangka Panjang 53 52.4 47 46.8 2014 2015 2016 Semester I 2017 Rasio ULN terhadap Cadangan Devisa Sumber: Kementerian Keuangan, Bank Indonesia
  • 8. PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI REFORMASI BIROKRASI DAN DEREGULASI 8
  • 9. PAKET KEBIJAKAN EKONOMI Pengharmonisasi Regulasi Menyederhanakan Proses Birokrasi Memastikan Kepatuhan Hukum “Untuk meningkatkan daya saing industri nasional, ekspor dan investasi untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.” 9 Capaian Paket Kebijakan Ekonomi I - XV 9 REGULASI DICABUT 49 REGULASI BARU 31 REGULASI DIREVISI Untuk mengurangi hambatan perekonomian Untuk mewadahi kebijakan baru yang disusun Untuk menghilangkan pasal tertentu yang menghambat perekonomian 89 REGULASI MENCABUT YANG LAMA 35 REGULASI DIGABUNG Untuk menyederhanakan perizinan dan peraturan Untuk menyesuaikan peraturan lama yang sudah tidak relevan
  • 10. sistem perizinan berusaha terintegrasi (single submission) secara on-line Lebih sederhana, cepat, dan murah . Perubahan Paradigma Birokrasi Dari memberi izin menjadi melayani (civil servant) Termasuk untuk UKM melalui 3. 4. 10 Mengurangi pemberian izin yang berulang Di KEK, FTZ, KI, dan KEK Pariwisata tanpa harus menunggu selesainya seluruh proses. Dilakukan di semua level pemerintahan (pusat, provinsi, dan daerah) 1. 2a. Pengawalan penyelesaian perzinan (end to end Sistem Checklist Operasi Data Sharing 2b. Reformasi Perizinan Peraturan Berusaha Menerapkan Sistem Terintegrasi KONSEPSI PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA
  • 11. EODB 2017 Rank EODB 2016 Rank Change Overall 91 106 15 Starting a business 151 167 16 Dealing with Construction Permit 116 113 3 Getting Electricity 49 61 12 Registering Property 118 123 5 Getting Credit 62 70 8 Protecting Minority Investors 70 69 1 Paying Taxes 104 115 11 Trading Across Borders 108 113 5 Enforcing Contracts 166 171 5 Resolving Insolvency 76 74 2 “Indonesia is among the top 10 improvers in Doing Business 2017: Equal Opportunity for All” -World Bank Group Press Release EODB 2017- Peringkat GCI Indonesia meningkat dari 41 dari 138 negara pada tahun 2016/2017 menjadi peringkat 36 dari 137 negara tahun 2017/2018 Kemudahan Berbisnis Indonesia Naik ke Peringkat 91 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Perubahan Singapore 2 2 2 2 2 2 3 -1 Japan 9 10 9 6 6 8 9 -1 Malaysia 21 25 24 20 18 25 23 +2 China 26 29 29 28 28 28 27 +1 Thailand 39 38 37 31 32 34 32 +2 Indonesia 46 50 38 34 37 41 36 +5 India 56 59 60 71 55 39 40 -1 Brunei Darussalam 28 28 26 - - 58 46 +12 Vietnam 65 75 70 68 56 60 55 +5 Philippines 75 65 59 52 47 57 56 +1 Kamboja 97 85 88 95 90 89 94 -5 Laos - - 81 93 83 93 98 -5 Indeks Daya Saing Indonesia Naik ke 36 PENINGKATAN DAYA SAING 11
  • 12. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Moody’s: meningkatkan outlook dari stabil menjadi positif JCR: meningkatkan outlook dari stabil menjadi positif R&I: meningkatkan outlook dari stabil menjadi positif S&P: meningkatkan outlook ke Investment Grade Fitch: meningkatkan outlook dari stabil menjadi positif 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 BBB- BB+ BB BB- B+ R&I S&P Moody’ s JCR Fitch SENTIMEN POSITIF DARI LEMBAGA RATING DAN PENINGKATAN INVESTASI 7.3 8.3 4.6 5.1 5.6 6.1 6.6 7.1 7.6 8.1 8.6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2012 2013 2014 2015 2016 2017 PMA (Bn USD) 68.8 61.0 0 10 20 30 40 50 60 70 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2012 2013 2014 2015 2016 2017 PMDN (Tn IDR) 12
  • 13. PEMERATAAN EKONOMI MELALUI PEMBANGUNAN EKONOMI BARU DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 13  Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru  Peningkatan Produktivitas
  • 14. KERANGKA KEBIJAKAN EKONOMI • Reformasi pendidikan dan pelatihan tenaga kerja menjadi pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis pekerjaan. Dimulai dari sektor industri, diikuti sektor jasa dan pertanian, melalui kerjasama Pemerintah, BUMN dan Swasta. • Kewirausahaan untuk mendorong terciptanya pengusaha-pengusaha baru yang mempunyai daya saing. Mendorong pelaku usaha mikro dan kecil berkembang menjadi pelaku usaha menengah dan besar. Reformulasi dan penajaman kebijakan pengembangan industri manufaktur, pariwisata, perdagangan dan perikanan Membangun infrastruktur strategis dan prioritas: pelabuhan, bandara, bus rapid transit, kereta api, jalan baru, listrik, bendungan, dan kilang minyak Akses terhadap lahan Kesempatan Bekerja/ Berusaha Infrastruktur Kualitas Sumber Daya Manusia Kebijakan Ekonomi (Quick Win) 5 • Melaksanakan reforma agraria dan hutan sosial melalui pendekatan klaster, berbasis komoditi unggulan di KBI maupun KTI • Redistribusi lahan sebagai modal masyarakat menengah ke bawah • Sertifikasi dalam rangka legalisasi aset • Implementasi kebijakan LP2B • Menyediakan hunian penduduk miskin perkotaan. Bantuan Sosial Mentransformasi skema subsidi secara bertahap menjadi bantuan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah, serta menyatukannya dengan semua bentuk bantuan sosial 14
  • 15. PEMERATAAN EKONOMI MELALUI PEMBANGUNAN EKONOMI BARU DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru 15
  • 16. 16 64 24 27 13 15 Proyek Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program 7 IRIGASI IRIGASI LISTRIK 1 PROGRAM INDUSTRI PESAWAT 1 PROGRAM 74 12 6 4 7 54 9 3 3 30 8 10 23 93 10 1 12 2 Proyek Program Rp884 T Rp564 T Rp155 T Rp444 T Rp1.320 T Rp11 T Rp1.065 T PENGELOLAAN AIR 1 1 TANGGUL LAUT Proyek Program Daftar PSN direvisi melalui Perpres No. 3/2016 j.o Perpres No.58/2017, mencakup 245 Proyek + 2 Program, dengan estimasi total nilai investasi Rp 4.197 T
  • 17. PEMERATAAN EKONOMI MELALUI PEMBANGUNAN EKONOMI BARU DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Peningkatan Produktivitas 17
  • 18. Perbaikan kesejahteraan masyarakat tersebut tidak akan berkelanjutan jika tidak didukung dengan kebijakan pemerataan ekonomi KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI Lahan Kesempatan Kapasitas SDM A B C Urban Poor & Perumahan Terjangkau Ritel dan Pasar Perkebunan Pembiayaan dan Anggaran Pemerintah Manufaktur dan ICT Pertanian (Landles Farmer) • Penetapan LP2B untuk mencegah penguasaan lahan pertanian oleh non-pertanian • Land consolidation untuk sawah • Riset bibit, sarana pasca panen, sinergi logistik, dan pasar bibit, alsintan dan saprodi lain • Social Housing • Housing financing • Land bank dan harga tanah yang terjangkau • Pemerintah menegakkan kebijakan tata ruang • Pendataan dan penegakan aturan lahan kelapa sawit termasuk pendataan land bank • Pendataan dan penetapan kebijakan replanting komoditi perkebunan lainnya • Mengkorporasikan koperasi yang didukung swasta dan BUMN dengan tujuan meningkatkan nilai tambah • Dukungan riset, sinergi pasar, off-taker hasil bumi, dan rantai nilai hilirisasi • Mengembangkan industri dengan basis SDA dan rantai nilai • Memperkecil gap bunga pembiayaan perusahaan besar dan perusahaan kecil • Melindungi segmen pasar tertentu dari bisnis terintegrasi dan bermodal kuat • Penataan dan pendataan dari pasar tradisional / modern, toko tradisional dan toko modern • Pengaturan jarak, lokasi dan zonasi pasar maupun toko modern • Kewajiban menyerap produk setempat • Fair access ke dalam sistem distribusi • Penyempurnaan sistem KUR ke arah pembiayaan usaha yang non-bankable • Program pengadaan yang lebih aksesible untuk pengusaha menengah ke bawah Reforma Agraria • Pembagian akses lahan yang adil kepada seluruh masyarakat • Penetapan prioritas penerima TORA berdasarkan rasio gini tanah, kemiskinan, kebutuhan lahan • Pengembangan usaha pertanian dengan metoda aglomerasi atau cluster Nelayan & Budidaya Rumput Laut • Integrasi nelayan dan rumput laut • Aquaculture dan rantai nilai nelayan • Investasi swasta untuk pengolahan dan off-taker rumput laut Vokasi, Entrepreneurship dan Pasar Tenaga Kerja • Identifikasi dan prioritasi sektor, sub-sektor industri unggulan dan profesi • Skema job matching antara industri dan vokasi • Early childhood intervension • Fokus pada skill, collaborative, flexibility dan impact (bukan semata-mata gelar) Sistem Pajak Berkeadilan • Pajak progresif, capital gain tax dan unutilized asset tax • Belanja pemerintah yang berkadilan Prioritas KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI 18
  • 19. Industri membutuhkan lulusan vokasi yang memiliki sertifikat kompetensi Lulusan vokasi memiliki sertifikat kompetensi berdasarkan SKKNI Uji kompetensi lulusan vokasi SKKNI sebagai acuan uji kompetensi lulusan vokasi Sekolah menerapkan kurikulum vokasi yang mengacu pada SKKNI Link & Match Pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi isu prioritas nasional untuk menyelesaikan persoalan penyediaan tenaga kerja terampil Suplai tenaga kerja dalam pasar tenaga kerja tidak sesuai dibutuhkan dunia usaha Penganguran berasal dari lulusan SMK Bonus demografi penduduk Indonesia yang di dominasi usia muda 51% 21% Kebutuhan bidang pekerjaan vokasional dimasa mendatang (Future of Jobs) Bonus demografi penduduk Indonesia 2020, yang di dominasi usia muda TANTANGAN LINK AND MATCH PENDIDIKAN VOKASI & DUDI Lahan Kesempatan SDM Kebijakan Pemerataan Ekonomi Vokasi 1. Perubahan Kurikulum SMK 2. Peningkatan Kualitas Pendidik Vokasi 4. Terlalu Banyak Program Studi 3. Kebutuhan Peralatan Minimal 5. Insentif Bagi Sekolah 19
  • 20. 20 PRODUKTIVITAS ANTAR SEKTOR UNTUK MENDUKUNG KEBIJAKAN VOKASI 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 AGRICULTURE, FORESTRY AND FISHERIES MINING & QUARRYING MANUFACTURING INDUSTRY ELECTRICITY & GAS SUPPLY CONSTRUCTION TRANSPORTATION & STORAGE ACCOMMODATION & FOOD BEVERAGES ACTIVITY Produktivitas Sektoral (PDB (Rp Miliar)/Tenaga Kerja)) 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010 PILAR 5-10 SCORE RANGKING 2014 2015 2016 2017 2016/20 17 2017/20 18 5 Higher Education and Training 4.53 4.45 4.50 4.52 63 64 6 Goods Market Efficiency 4.54 4.43 4.40 4.59 58 43 7 Labour Market Efficiency 3.81 3.74 3.80 3.91 108 96 8 Financial Market Development 4.45 4.19 4.33 4.50 42 37 9 Technological Readiness 3.58 3.49 3.54 3.86 91 80 10 Market Size 5.34 5.74 5.71 5.73 10 9 AVERAGE 4.38 4.34 4.38 4.52 49 41
  • 21. TARGET REFORMA AGRARIA DAN PERHUTANAN SOSIAL 21
  • 22. AKSES PEMBIAYAAN MELALUI KUR 2015 Suku Bunga 12% Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta 7 Bank Pelaksana, 2 Perusahaan Penjamin; Total Penyaluran per Des 2015 sebesar Rp 22,75 Triliun dengan 1 juta akad kredit. (75,9% dari target) 2016 Suku Bunga 9% Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta 26 Bank, 2 Perusahaan Pembiayaan; 10 Penjamin Total Penyaluran per Des 2016 Rp 94,4 triliun dengan 4,3 juta akad kredit. (94% dari target). NPL = 0.37% 2017 Suku Bunga 9% Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta 33 Bank, 4 Perusahaan Pembiayaan, 1 Koperasi Simpan Pinjam; 10 Penjamin Target penyaluran KUR tahun 2017 sebesar Rp110Triliun, dengan porsi KUR Mikro 81%, KUR Ritel 18%, dan KUR TKI 1%. PERKEMBANGAN PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) 2007-2017
  • 23. PENINGKATAN KEUANGAN INKLUSIF UNTUK SELURUH MASYARAKAT INDONESIA 23 Indikator Keuangan Inklusif di Indonesia Perpres No. 63 Tahun 2017 Sumber: DNKI, OJK IKNB Pokja terdiri dari: 1. Pokja 1 – Edukasi Keuangan 2. Pokja 2 – Hak Properti Masyarakat 3. Pokja 3 – Fasilitasi Intermediasi & Saluran Distribusi Keuangan 4. Pokja 4 – Pelayanan Keuangan Sektor Pemerintah 5. Pokja 5 – Perlindungan Konsumen 6. Pokja 6 – Kebijakan dan Regulasi 7. Pokja 7 - Infrastruktur & Teknologi Informasi Keuangan 36% 44% 52% 60% 68% 75% 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Proyeksi Indeks Keuangan Inklusif Global Findex 1. Target ditentukan berdasarkan ekspektasi bahwa indeksi keuangan inklusif akan naik sebesar 8% per tahun (2015-2019) untuk mencapai target utama indeks keuangan inklusif 75% pada tahun 2019. 2. Pengertian tingkat Keuangan Inklusif adalah persentase jumlah orang dewasa yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal 3. Acuan tingkat Keuangan Inklusif 2014 adalah menggunakan angka World Bank Group Financial Inclusion Index 4. Survey Literasi Keuangan dan Keuangan Inklusif OJK tahun2016 menunjukan bahwa angka Keuangan Inklusif telah mencapai 63%: http://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/DetailMateri/250
  • 25. 25 2007 - 2014 2015 2016 • Skema subsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP) = 3.25%; • Suku Bunga: KUR Mikro 22%, KUR Ritel 13% , KUR TKI 22% • Target penerima : UMKM di seluruh sektor ekonomi dan TKI • Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 20 Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta • Risk Sharing: 70% - 30% (sektor non prioritas), 80% - 20% (sektor prioritas) • 33 Bank Pelaksana, 4 Penjamin; • Pengawasan oleh Bank Indonesia dan BPKP. • Total Penyaluran Rp 178 Triliun dengan 12,4 juta akad kredit. NPL = 3.3% • Baki debet s.d. Des’16 Rp 34,5 triliun. • Skema subsidi bunga • Suku Bunga 12% • Subsidi bunga: KUR Mikro 7%, KUR Ritel 3%, KUR Penempatan TKI 12%(termasuk collection fee) • Target penerima: UMKM di sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan dan jasa • Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta • Risk Sharing: B2B Pelaksana • 7 Bank Pelaksana, 2 Perusahaan Penjamin; • Pengawasan oleh OJK dan BPKP. • Total Penyaluran per Des 2015 sebesar Rp 22,75 Triliun dengan 1 juta akad kredit. (75,9% dari target) • Baki debet s.d. Des’16 Rp 17,03 triliun. • Skema subsidi bunga • Suku Bunga 9% • Subsidi bunga: KUR Mikro 10%, KUR Ritel 4,5%, KUR Penempatan TKI 12%(termasuk collection fee) • Target penerima: UMKM di sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan dan jasa • Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta • Tarif IJP: B2B (1,5%) Pelaksana • 26 Bank, 2 Perusahaan Pembiayaan • 10 Penjamin • Pengawasan oleh OJK dan BPKP. • Total Penyaluran per Des 2016 Rp 94,4 triliun dengan 4,3 juta akad kredit. (94% dari target). NPL = 0.37% • Baki debet s.d. Des’16 Rp 70,6 triliun. 2017 • Skema subsidi bunga • Suku Bunga 9% • Subsidi bunga: KUR Mikro 9,5%, KUR Ritel 4,5%, KUR Penempatan TKI 12%(termasuk collection fee) • Target penerima: UMKM di sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan dan jasa • Plafon : KUR Mikro s.d. Rp 25 Juta, KUR Ritel Rp 500 Juta • Tarif IJP = B2B (1,75% untuk KUR Mikro, 1,5% untuk KUR Ritel dan KUR TKI) Pelaksana • 33 Bank, 4 Perusahaan Pembiayaan, 1 Koperasi Simpan Pinjam • 10 Penjamin Target penyaluran KUR tahun 2017 sebesar Rp110Triliun, dengan porsi KUR Mikro 81%, KUR Ritel 18%, dan KUR TKI 1%. Porsi KUR sektor produksi ditargetkan sebesar 40%. Perkembangan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2007-2017
  • 26. Penyaluran KUR berdasarkan Sektor Ekonomi Posisi 30 September 2017 Penyaluran KUR untuk sektor produksi terus meningkat yaitu: (target porsi penyaluran KUR sektor produksi tahun 2017 sebesar 40%) • Sektor pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa – jasa = 44,8% • Sektor pertanian, perikanan, industri, konstruksi = 31,7% Ket: Penyaluran KUR untuk sektor produksi terus meningkat, pada Agustus 2017 tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi (pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa - jasa) sebesar 44% sedangkan sektor produksi (pertanian, perikanan, industri, konstruksi) sebesar 31%. Capaian tersebut meningkat dari kinerja Desember 2016 dengan porsi penyaluran KUR sektor produksi sebesar 22%. Dengan sektor jasa – jasa Tanpa Sektor Jasa - jasa Sektor Produksi 44.8% 31.7% Sektor Non Produksi 55.2% 68.3% Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % 1 Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 14,200,627 22 10,663,720 24 2,163,159 8 3,229,088 20 16,363,786 17 13,892,808 23 2 Perikanan 870,294 1 681,000 2 276,673 1 380,173 2 1,146,966 1 1,061,173 2 3 Industri Pengolahan 2,826,427 4 1,973,148 5 1,039,847 4 1,689,631 10 3,866,275 4 3,662,779 6 4 Perdagangan 41,289,257 63 25,550,900 59 21,186,588 74 8,295,616 50 62,483,026 66 33,846,515 56 5 Konstruksi 1,095 0.003 2,400 0.01 3,495 0.006 6 Jasa-jasa 6,345,590 10 4,665,393 11 3,888,461 14 2,854,207 17 10,401,382 11 7,519,599 13 Total 65,532,194 100 43,535,256 100 28554728 100 16,451,114 100 94,261,434 100 59,986,370 100 KUR Kecil Total Desember 2016 Juli 2017 Desember 2016 Juli 2017 Desember 2016 Sep-17 No KUR Mikro Sektor Ekonomi Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 23% Perikanan 2% Industri Pengolahan 6% Perdagangan 56% Konstruksi 0,1% Jasa-jasa 13% 26
  • 27. Penyaluran KUR berdasarkan Provinsi posisi 30 September 2017 27 3,456,997 3,222,967 2,258,381 1,185,268 1,124,995 940,637 829,616 764,245 735,203 667,803 642,761 576,655 558,193 527,046 477,571 450,728 442,485 430,928 404,373 366,913 363,460 347,395 312,936 309,198 260,038 204,154 184,000 165,895 132,840 125,319 115,557 90,678 59,712 47,621 Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Barat Sumatera Utara Sulawesi Selatan Bali DKI Jakarta Sumatera Barat Riau Sumatera Selatan Jambi DI Yogyakarta Kalimantan Selatan Banten Lampung Kalimantan Barat Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Nangroe Aceh Darussalam Papua Nusa Tenggara Barat Kalimantan Timur Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Kalimantan Tengah Bengkulu Sulawesi Barat Papua Barat Kepulauan Bangka… Maluku Kepulauan Riau Gorontalo Kalimantan Utara Maluku Utara Penyaluran KUR s.d. 31 September 2017 Berdasarkan Provinsi Penyaluran KUR masih didominasi di provinsi yang terletak di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 56%, diikuti dengan Sumatera 19% dan Sulawesi 10%. Kinerja penyaluran KUR per Provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia. Penyaluran KUR s.d. 30 September 2017 per Pulau ( Rp. Miliar) 11,172,377 5,288,425 2,253,797 1,839,291 1,636,251 442,038 150,390 Jawa Sumatera Sulawesi Bali Nusa Tenggara Kalimantan Papua Maluku
  • 28. 28 Arah Kebijakan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)