SlideShare a Scribd company logo
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
SERTIFIKASI LOKASI BERBAHAYA UNTUK PERALATAN LISTRIK 
Latar Belakang 
Pemasangan peralatan listrik pada lokasi sebuah pabrik dimana kemungkinan terjadinya api atau ledakan memerlukan peralatan bersertifikat. Peralatan yang didesain beroperasi pada daerah berbahaya dibuat dan dijamin oleh suatu agen tertentu. Pemakai atau user pada pabrik harus memastikan bahwa peralatan tersebut aman beroperasi dalam lingkungan pabrik. Klasifikasi racun atau daerah berbahaya dibuat berdasarkan adanya kandungan uap yang dapat terbakar (flammable vapors), cairan, gas, debu, fiber yang ada dan dapat menimbulkan konsentrasi untuk dapat terbakar (combustible concentration). 
LOKASI BERBAHAYA 
Di daerah Amerika Utara, NEC (National Electric Code), yang dikembangkan oleh NFPA (National Fire Protection Association), mendefinikan lokasi berbahaya sebagai ‘daerah dimana api atau ledakan mungkin terjadi karena adanya gas atau uap, cairan, debu dan fiber yang dapat terbakar’. Ketika berhadapan dengan lokasi berbahaya atau beracun, hasil yang diinginkan adalah menghilangkan kemungkinan terjadi api dan ledakan. 
Kemungkinan terjadinya api dan ledakan adalah karena tersedianya ketiga elemen dalam segitiga pemicu terjadinya api dalam waktu yang bersamaan, yaitu : 
Oxidizer (Udara atau Oksigen) 
Sumber api (thermal atau electric) 
Fuel (Gas, Uap atau bubuk/debu (powder) ) 
COMBUSTION 
Jika salah satu elemen diatas tidak ada, maka api tidak mungkin terjadi. Dalam lokasi yang berbahaya, adanya oxidizer dan fuel dalam operasional maka diperlukan mengontrol lokasi pemicu api. 
Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 1 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Klasifikasi Area 
Di Amerika, sistem untuk menyatakan lokasi berbahaya dan material disekitar lokasi tersebut dibagi dalam 3 area utama, yakni : 
1. 
Class 
2. 
Division 
3. 
Group 
Classes 
Perbedaan tipe material yang beracun dibagi dalam 3 kelas. Perbedaan kelas ini dikarenakan oleh bahaya kandungan material yang ada didalamnya, dibagi atas : 
Class I : Uap atau Gas yang dapat terbakar (Flammable vapor or gases) 
Class II : Debu yang dapat terbakar (combustible dust) 
Class III : Fiber atau partikel yang tersuspensi dalam udara yang mudah terbakar (easily ignitable fibers or lyings) 
Division 
Lokasi berbahaya dibagi dalam 2 divisi yang berbeda tergantung kemungkinan terjadinya ledakan dalam kondisi : 
Divisi I : Kondisi Operasi Normal (Normal Operating Condition) 
Divisi II : Kondisi Operasi yang Tidak Normal (Abnormal O.C.) 
Groups 
Material yang beracun dibagi dalam berbagai group tergantung karakteristik dan level ledakan yang bisa disebabkannya (level of explosive hazard). Gas atau uap beracun dibagi dalam 4 group yang dinamakan A,B,C dan D. Group A terdiri dari material yang sangat mudah meledak atau terbakar, dan Group D terdiri dari Material yang sangat sulit untuk meledak atau terbakar. Sementara untuk debu yang dapat terbakar dibagi dalam 3 group, yaitu : Group E berupa debu-debu dari metal atau logam, Group F adalah debu-debu dari karbon (black carbon), batubara (coal), kokas (coke dust), etc. , dan Group G berupa tepung, kanji, butiran (flour, starch, grain dust, etc.). dan fiber atau serat yang dapat terbakar tidak dikelompokkan dalam beberapa group, melainkan dalam satu groups seperti serat katun, wol, rami, etc. 
Klasifikasi dalam lingkup International Area 
Di luar Amerika, sistem klasifikasi yang lain dipakai. Sistem ini dikembangkan oleh IEC (Iternational Electrotechnical Commision). IEC sistem membagi area dalam klasifikasi yang berbeda dalam lingkup Zona dan Groups sebagai pembagian utamanya. 
Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 2 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Zones (Zona) 
Dibagi dalam 3 zona utama dimana campuran fluida yang dapat meledak hadir. 
Zone 0 : fluida tersebut hadir atau tetap terkandung atau akan terkandung dalam waktu yang lama pada kondisi operasi. 
Zone 1 : Fluida tersebut hadir dalam kondisi operasi normal (sama dengan standar Divisi 1 yang dipakai di Amerika dan Canada, yang telah disebutkan sebelumnya). 
Zone 2 : Hanya hadir atau terkandung dalam waktu yang singkat dan tidak mungkin ada dalam kondisi operasi abnormal. 
Groups 
Sistem IEC, menempatkan gas ke dalam 3 group tergantung kandungan atau kondisi sifatnya, seperti Auto Ignition Temperature (AIT), Minimum Igniting Current (MIC), etc. Group ini adalah (dalam contoh pembagian gas) : 
Group IIC : Asetilen, Hidrogen (eksklusif) 
Group IIB : Etilen, Etil Eter, Butadiena, Siklopropana 
Group IIA : Propana, Etana, Butana, Benzena, Etil Alkohol, Metil Etil Keton 
Lebih lanjut untuk hal ini dapat melihat attachment terkait dengan hal ini. 
Kode Temperatur 
Klasifikasi utk daerah Amerika Utara, Eropa, Australia dan bagian dunia yang lain, lokasi berbahaya juga perlu ditetapkan dalam lingkup tempertaur permukaan suatu benda yang bisa mendekati kondisi yang salah. Setiap tipe gas, uap, dan debu mempunyai AIT yang berbeda dimana pada AIT fluida tersebut akan secara spontan terbakar bukan disebabkan sumber lain di luar fluida tersebut, karena itu kode temperatur dapat membatasi penggunaan alat tertentu. Sebagai contoh, gas yang mempunyai AIT 392 degF, harus dianggap masuk dalam kode temperatur peralatan dalam notasi temperatur T3. Semakin tinggi rating T, semakin rendah temperatur permukaan yang dibolehkan. 
Metoda Proteksi 
Berbagai macam metoda proteksi yang ada yang biasa digunakan dalam kondisi yang aman pada area yang berbahaya adalah “intrinsically safe” dan “explosion proof”. 
Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 3 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Intrisically Safe 
Peralatan listrik yang berlabel instrisically safe dan desain penggabungan satu sama lain dengan kabel diharapkan tidak dapat melepaskan energi listrik atau energi panas dalam kondisi normal atau abnormal yang dapat menyebabkan pembakaran atau pengapian dalam konsentrasi pengapiannya. Dalam sistem ini, pengaman (safety barrier) harus digunakan. Safety barrier adalah alat yang dihubungkan dan diletakkan di luar area berbahaya (hazardous area) yang membatasi voltase dan arus yang dialirkan pada alat tersebut selama kondisi normal atau abnormal. Sistem ini lebih banyak diadopsi di Eropa. 
Explosion Proof (flame proof dinyatakan di Eropa) 
Alat ini terdiri dari pagar (enclosure) yang mampu menahan ledakan internal dari gas atau uap fluida proses di dekatnya. Enclosure ini juga harus dapat mencegah pengapian (ignition) dari gas/uap yang menyelimuti enclosure karena adanya ‘spark’, ‘flashes’, atau ledakan oleh uap/gas itu sendiri. Alat ini harus beroperasi pada temperatur luar yang menyelimuti atmosfir dimana alat ini tidak akan terbakar. 
Non Indecive 
Alat yang berlabel ini hanya dibolehkan dalam Divisi II atau Zona II, berdasarkan anggapan bahwa alat ini tidak akan menyebabkan ‘spark’ atau panas selama kondisi normal dan terbuat dari konstruksi minimum dalam kondisi tersebut. 
Klasifikasi Produk Eropa 
CENELEC (Committee for Eletrotechnical Standarization of Europe) mengembangkan suatu klasifikasi yang mendunia, kecuali Amerika Utara untuk peralatan dalam area berbahaya. Sistem ini menggunakan seri kode untuk mengidentifikasi sertifikasi, tipe proteksi, tipe gas group, dan tipe temperatur. 
Contoh : E : Tersertifikat oleh standar CENELEC 
Ex : Proteksi/terproteksi oleh ledakan (explosion protection) 
d : Tipe proteksi 
IIC : Jenis gas 
T6 : Kode Temperatur 
Tertulis dalam kode lengkap EExdIICT6 
Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 4 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Tipe proteksi oleh CENELEC : 
o 
Oil immersion 
p 
Pressurization 
q 
Powder filling 
d 
Flame-proof 
e 
Increased Safety 
i 
Intrisic Safety 
ia – Zone 0, Zone 1, Zone 2 
ib – Zone 1, Zone 2 
m 
Encapsulation 
n 
Non Indencive (hanya Zone 0) 
Untuk kode temperatur dan kode fluida mengacu sama dengan yang telah disebutkan sebelumnya. 
Kode IP (Ingress Protection) 
IEC mempunyai system untuk mengklasifikasi tingkatan proteksi yang disediakan ‘enclosure’ melawan ukuran padatan atau cairan fluida yang melewati peralatan listrik tersebut. 
Sebagai contoh : 
IP 65 
digit pertama menyatakan tingkatan proteksi melawan partikel debu/padatan. Sedangkan digit kedua menyatakan tingkatan proteksi melawan kemungkinan masuknya air. 
Tabel Kode IP : 
1st digit 
Dust Type Protection 
2nd digit 
Water Protection 
0 
1 
2 
None 
Object 50 mm atau lebih besar 
Object 12,5 mm atau lebih besar 
0 
1 
2 
None 
Vertically falling water drops 
Vertically falling water drops with enclosure tilted up 15 degrees 
3 
4 
5 
6 
Object 2,5 mm atau lebih besar 
Object 1,0 mm atau lebih besar 
Dust Protected 
Dust tight 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
Spraying Water 
Spashing Water 
Water jets 
Powerfull Water jets 
Effect of temporary immersion in Water 
Effect of continuous immersion in water 
Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 5 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 6 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah 
NEMA Enclosure 
National Electrical Manufacturers Association (NEMA) membuat suatu standar untuk tipe proteksi pada tutup atau housing (misal : kompressor yang dibuatkan tenda atau atap sebagai proteksinya) untuk menahan kondisi lingkungan sekitar. 
NEMA membagi dalam 2 lokasi utama, yaitu lokasi tidak berbahaya (Non hazardous locations) dan lokasi berbahaya (Hazardous Locations). Definisi detail dari 2 jenis pembagian berdasar lokasi oleh NEMA tidak akan dijelaskan disini, jika diperlukan sebaiknya mengacu pada NEMA 250-1997. 
Tambahan 
Dalam publikasi IEC 60529 tingkatan klasifikasi proteksi yang disediakan pengaman (enclosure) dari sistem untuk menspesifikasi peralatan listrik , spesifikasi ini tidak memuat tingkatan proteksi karena kerusakan mekanikal, resiko ledakan, adanya uap air karena kondensasi misalnya, adanya uap yang korosif, adanya jamur, dsb. Tetapi NEMA memasukkan tes melawan kondisi lingkungan seperti korosi, karat, pembekuan, adanya minyak, dsb. Karena tes dan evaluasi proteksi berdasarkan kedua jenis standar ini berbeda maka standar IEC (IP) dan NEMA tidaklah dapat dikatakan sama. 
Perbandingan kesamaan antara kedua jenis standar ini , publikasi IEC 60529 : 
NEMA Enclosure 
Type Number 
IEC Enclosure 
Classification designation 
1 
2 
3 
3R 
3S 
4 dan 4X 
5 
6 dan 6P 
12 dan 12X 
13 
IP 10 
IP 11 
IP 54 
IP 14 
IP 54 
IP 56 
IP 52 
IP 67 
IP 52 
IP 54 
Kontributor : 
Alvin Alfiyansyah 
Process Engineer 
PT. Technip Indonesia – Balikpapan

More Related Content

What's hot

Presentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.pptPresentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.ppt
PTSINERGIIntegraServ
 
Exstinguisher (APAR)
Exstinguisher (APAR)Exstinguisher (APAR)
Exstinguisher (APAR)
Al Marson
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
Teori Api dan Pemadam.pdf
Teori Api dan Pemadam.pdfTeori Api dan Pemadam.pdf
Teori Api dan Pemadam.pdf
kepegawaianrsudcibin
 
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptx
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptxK3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptx
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptx
ZedanaDwiP
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrant
Amirul AmMu
 
Proses K3 di Pertamina
Proses K3 di PertaminaProses K3 di Pertamina
Proses K3 di PertaminaErru Azhar
 
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
Al Marson
 
APAR.pptx
APAR.pptxAPAR.pptx
APAR.pptx
MuamarDhikri1
 
Perancangan PLTG
Perancangan PLTGPerancangan PLTG
Perancangan PLTG
Novan Ardhiyangga
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Al Marson
 
TRAINING APAR.ppt
TRAINING APAR.pptTRAINING APAR.ppt
TRAINING APAR.ppt
ssuser2d0807
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
Winarso Arso
 
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiSistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
IwanSukirman
 
AULA NR 10.pptx
AULA NR 10.pptxAULA NR 10.pptx
AULA NR 10.pptx
rafael756547
 
LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)
Danu Jaya Wiguna
 
Electrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & SafetyElectrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & Safety
Yusrizal Azmi
 
Keselamatan & kesehatan kerja
Keselamatan & kesehatan kerjaKeselamatan & kesehatan kerja
Keselamatan & kesehatan kerja
Rizky Affif Hidayat
 

What's hot (20)

Presentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.pptPresentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.ppt
 
Exstinguisher (APAR)
Exstinguisher (APAR)Exstinguisher (APAR)
Exstinguisher (APAR)
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran
 
Teori Api dan Pemadam.pdf
Teori Api dan Pemadam.pdfTeori Api dan Pemadam.pdf
Teori Api dan Pemadam.pdf
 
Sop hira
Sop hiraSop hira
Sop hira
 
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptx
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptxK3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptx
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN.pptx
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrant
 
Proses K3 di Pertamina
Proses K3 di PertaminaProses K3 di Pertamina
Proses K3 di Pertamina
 
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
 
APAR.pptx
APAR.pptxAPAR.pptx
APAR.pptx
 
Perancangan PLTG
Perancangan PLTGPerancangan PLTG
Perancangan PLTG
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
 
TRAINING APAR.ppt
TRAINING APAR.pptTRAINING APAR.ppt
TRAINING APAR.ppt
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiSistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
 
AULA NR 10.pptx
AULA NR 10.pptxAULA NR 10.pptx
AULA NR 10.pptx
 
LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)LOTO Training (bahasa version)
LOTO Training (bahasa version)
 
Electrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & SafetyElectrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & Safety
 
Keselamatan & kesehatan kerja
Keselamatan & kesehatan kerjaKeselamatan & kesehatan kerja
Keselamatan & kesehatan kerja
 
Smk3 listrik
Smk3 listrikSmk3 listrik
Smk3 listrik
 

Viewers also liked

Assignment 1 fitria n h
Assignment 1   fitria n hAssignment 1   fitria n h
Assignment 1 fitria n h
Fitria Nur Hayati
 
Contractor safety management system (csms)
Contractor safety management system (csms)Contractor safety management system (csms)
Contractor safety management system (csms)
Dony Bagus Kharisma Putra
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Dianora Didi
 
Desain Mesin Penyiram Bawang Merah
Desain Mesin Penyiram Bawang MerahDesain Mesin Penyiram Bawang Merah
Desain Mesin Penyiram Bawang Merah
Bambang Sujanarko
 
Contractor Hse Handbook
Contractor Hse HandbookContractor Hse Handbook
Contractor Hse Handbook
smpr_iqbal
 
Project instrumentasi kelompok1
Project instrumentasi kelompok1Project instrumentasi kelompok1
Project instrumentasi kelompok1
yana cahyana
 
Presentasi laporan umum
Presentasi laporan umumPresentasi laporan umum
Presentasi laporan umum
Diponegoro University
 
OSHA Combustible dusts
OSHA Combustible dustsOSHA Combustible dusts
OSHA Combustible dusts
vtsiri
 
Contractor safety management system
Contractor safety  management systemContractor safety  management system
Contractor safety management system
Training HR Value Consult
 
Rantai Pasok Pertamina
Rantai Pasok PertaminaRantai Pasok Pertamina
Rantai Pasok Pertamina
Togar Simatupang
 
Sistem manajemen pertamina
Sistem manajemen pertaminaSistem manajemen pertamina
Sistem manajemen pertaminaBryan Pradinda
 
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
ShiddiqJafar
 
pertamina karen agustiawan
pertamina karen agustiawanpertamina karen agustiawan
pertamina karen agustiawan
Tri Damri
 
PT. Pertamina (persero)
PT. Pertamina (persero)PT. Pertamina (persero)
PT. Pertamina (persero)pangarso_adi
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
Dian Anggraini
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
Afrian Hasendra
 

Viewers also liked (17)

Assignment 1 fitria n h
Assignment 1   fitria n hAssignment 1   fitria n h
Assignment 1 fitria n h
 
Contractor safety management system (csms)
Contractor safety management system (csms)Contractor safety management system (csms)
Contractor safety management system (csms)
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
 
Desain Mesin Penyiram Bawang Merah
Desain Mesin Penyiram Bawang MerahDesain Mesin Penyiram Bawang Merah
Desain Mesin Penyiram Bawang Merah
 
Contractor Hse Handbook
Contractor Hse HandbookContractor Hse Handbook
Contractor Hse Handbook
 
Project instrumentasi kelompok1
Project instrumentasi kelompok1Project instrumentasi kelompok1
Project instrumentasi kelompok1
 
Presentasi laporan umum
Presentasi laporan umumPresentasi laporan umum
Presentasi laporan umum
 
Presentasi pertamina
Presentasi pertaminaPresentasi pertamina
Presentasi pertamina
 
OSHA Combustible dusts
OSHA Combustible dustsOSHA Combustible dusts
OSHA Combustible dusts
 
Contractor safety management system
Contractor safety  management systemContractor safety  management system
Contractor safety management system
 
Rantai Pasok Pertamina
Rantai Pasok PertaminaRantai Pasok Pertamina
Rantai Pasok Pertamina
 
Sistem manajemen pertamina
Sistem manajemen pertaminaSistem manajemen pertamina
Sistem manajemen pertamina
 
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
 
pertamina karen agustiawan
pertamina karen agustiawanpertamina karen agustiawan
pertamina karen agustiawan
 
PT. Pertamina (persero)
PT. Pertamina (persero)PT. Pertamina (persero)
PT. Pertamina (persero)
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 

Similar to Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sertifikasi lokasi berbahaya untuk peralatan listrik

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
noussevarenna
 
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan HidupModul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidupkopishare
 
Makalah Perancangan APAR
Makalah Perancangan APAR Makalah Perancangan APAR
Makalah Perancangan APAR
Marianus Mario Medan
 
Macam-Macam alarm kebakaran
Macam-Macam  alarm kebakaran Macam-Macam  alarm kebakaran
Macam-Macam alarm kebakaran
Ali Must Can
 
Sistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranSistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaran
UTHM
 
AFF 3.ppt
AFF 3.pptAFF 3.ppt
AFF 3.ppt
NurlailiRachmi
 
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranKebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Adiba Qonita
 
Yoga (apar)
Yoga (apar)Yoga (apar)
Yoga (apar)
handiv
 
aparku1.ppt
aparku1.pptaparku1.ppt
aparku1.ppt
rahimtiarnadia
 
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
KalvinTanoyo
 
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptxMateri_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
JumadiSianturi1
 
Modul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesiaModul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesia
Abdi Rusdyanto
 
K3LH dalam PDF
K3LH dalam PDFK3LH dalam PDF
K3LH dalam PDF
Denny Yahya
 
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxPelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
WindyHansen
 
Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya
Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya
Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya
SILVIANAWANDAFENTIA1
 
LISTRIK RUANG KHUSUS.pptx
LISTRIK RUANG KHUSUS.pptxLISTRIK RUANG KHUSUS.pptx
LISTRIK RUANG KHUSUS.pptx
JhonManroe1
 
Puil bab 8
Puil bab 8Puil bab 8
Puil bab 8
aloy gus
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
CV. Global Mitra Nusantara
 
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran
Savvana27
 

Similar to Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sertifikasi lokasi berbahaya untuk peralatan listrik (20)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
 
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan HidupModul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
 
Makalah Perancangan APAR
Makalah Perancangan APAR Makalah Perancangan APAR
Makalah Perancangan APAR
 
Macam-Macam alarm kebakaran
Macam-Macam  alarm kebakaran Macam-Macam  alarm kebakaran
Macam-Macam alarm kebakaran
 
Sistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranSistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaran
 
AFF 3.ppt
AFF 3.pptAFF 3.ppt
AFF 3.ppt
 
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranKebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
 
Yoga (apar)
Yoga (apar)Yoga (apar)
Yoga (apar)
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.ppt
 
aparku1.ppt
aparku1.pptaparku1.ppt
aparku1.ppt
 
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
 
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptxMateri_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
 
Modul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesiaModul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesia
 
K3LH dalam PDF
K3LH dalam PDFK3LH dalam PDF
K3LH dalam PDF
 
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxPelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptx
 
Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya
Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya
Kd 3.6 jobsheet bahaya listrik dan pencegahannya
 
LISTRIK RUANG KHUSUS.pptx
LISTRIK RUANG KHUSUS.pptxLISTRIK RUANG KHUSUS.pptx
LISTRIK RUANG KHUSUS.pptx
 
Puil bab 8
Puil bab 8Puil bab 8
Puil bab 8
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
 
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran
 

Recently uploaded

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 

Recently uploaded (8)

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 

Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sertifikasi lokasi berbahaya untuk peralatan listrik

  • 1. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA SERTIFIKASI LOKASI BERBAHAYA UNTUK PERALATAN LISTRIK Latar Belakang Pemasangan peralatan listrik pada lokasi sebuah pabrik dimana kemungkinan terjadinya api atau ledakan memerlukan peralatan bersertifikat. Peralatan yang didesain beroperasi pada daerah berbahaya dibuat dan dijamin oleh suatu agen tertentu. Pemakai atau user pada pabrik harus memastikan bahwa peralatan tersebut aman beroperasi dalam lingkungan pabrik. Klasifikasi racun atau daerah berbahaya dibuat berdasarkan adanya kandungan uap yang dapat terbakar (flammable vapors), cairan, gas, debu, fiber yang ada dan dapat menimbulkan konsentrasi untuk dapat terbakar (combustible concentration). LOKASI BERBAHAYA Di daerah Amerika Utara, NEC (National Electric Code), yang dikembangkan oleh NFPA (National Fire Protection Association), mendefinikan lokasi berbahaya sebagai ‘daerah dimana api atau ledakan mungkin terjadi karena adanya gas atau uap, cairan, debu dan fiber yang dapat terbakar’. Ketika berhadapan dengan lokasi berbahaya atau beracun, hasil yang diinginkan adalah menghilangkan kemungkinan terjadi api dan ledakan. Kemungkinan terjadinya api dan ledakan adalah karena tersedianya ketiga elemen dalam segitiga pemicu terjadinya api dalam waktu yang bersamaan, yaitu : Oxidizer (Udara atau Oksigen) Sumber api (thermal atau electric) Fuel (Gas, Uap atau bubuk/debu (powder) ) COMBUSTION Jika salah satu elemen diatas tidak ada, maka api tidak mungkin terjadi. Dalam lokasi yang berbahaya, adanya oxidizer dan fuel dalam operasional maka diperlukan mengontrol lokasi pemicu api. Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 1 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
  • 2. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Klasifikasi Area Di Amerika, sistem untuk menyatakan lokasi berbahaya dan material disekitar lokasi tersebut dibagi dalam 3 area utama, yakni : 1. Class 2. Division 3. Group Classes Perbedaan tipe material yang beracun dibagi dalam 3 kelas. Perbedaan kelas ini dikarenakan oleh bahaya kandungan material yang ada didalamnya, dibagi atas : Class I : Uap atau Gas yang dapat terbakar (Flammable vapor or gases) Class II : Debu yang dapat terbakar (combustible dust) Class III : Fiber atau partikel yang tersuspensi dalam udara yang mudah terbakar (easily ignitable fibers or lyings) Division Lokasi berbahaya dibagi dalam 2 divisi yang berbeda tergantung kemungkinan terjadinya ledakan dalam kondisi : Divisi I : Kondisi Operasi Normal (Normal Operating Condition) Divisi II : Kondisi Operasi yang Tidak Normal (Abnormal O.C.) Groups Material yang beracun dibagi dalam berbagai group tergantung karakteristik dan level ledakan yang bisa disebabkannya (level of explosive hazard). Gas atau uap beracun dibagi dalam 4 group yang dinamakan A,B,C dan D. Group A terdiri dari material yang sangat mudah meledak atau terbakar, dan Group D terdiri dari Material yang sangat sulit untuk meledak atau terbakar. Sementara untuk debu yang dapat terbakar dibagi dalam 3 group, yaitu : Group E berupa debu-debu dari metal atau logam, Group F adalah debu-debu dari karbon (black carbon), batubara (coal), kokas (coke dust), etc. , dan Group G berupa tepung, kanji, butiran (flour, starch, grain dust, etc.). dan fiber atau serat yang dapat terbakar tidak dikelompokkan dalam beberapa group, melainkan dalam satu groups seperti serat katun, wol, rami, etc. Klasifikasi dalam lingkup International Area Di luar Amerika, sistem klasifikasi yang lain dipakai. Sistem ini dikembangkan oleh IEC (Iternational Electrotechnical Commision). IEC sistem membagi area dalam klasifikasi yang berbeda dalam lingkup Zona dan Groups sebagai pembagian utamanya. Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 2 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
  • 3. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Zones (Zona) Dibagi dalam 3 zona utama dimana campuran fluida yang dapat meledak hadir. Zone 0 : fluida tersebut hadir atau tetap terkandung atau akan terkandung dalam waktu yang lama pada kondisi operasi. Zone 1 : Fluida tersebut hadir dalam kondisi operasi normal (sama dengan standar Divisi 1 yang dipakai di Amerika dan Canada, yang telah disebutkan sebelumnya). Zone 2 : Hanya hadir atau terkandung dalam waktu yang singkat dan tidak mungkin ada dalam kondisi operasi abnormal. Groups Sistem IEC, menempatkan gas ke dalam 3 group tergantung kandungan atau kondisi sifatnya, seperti Auto Ignition Temperature (AIT), Minimum Igniting Current (MIC), etc. Group ini adalah (dalam contoh pembagian gas) : Group IIC : Asetilen, Hidrogen (eksklusif) Group IIB : Etilen, Etil Eter, Butadiena, Siklopropana Group IIA : Propana, Etana, Butana, Benzena, Etil Alkohol, Metil Etil Keton Lebih lanjut untuk hal ini dapat melihat attachment terkait dengan hal ini. Kode Temperatur Klasifikasi utk daerah Amerika Utara, Eropa, Australia dan bagian dunia yang lain, lokasi berbahaya juga perlu ditetapkan dalam lingkup tempertaur permukaan suatu benda yang bisa mendekati kondisi yang salah. Setiap tipe gas, uap, dan debu mempunyai AIT yang berbeda dimana pada AIT fluida tersebut akan secara spontan terbakar bukan disebabkan sumber lain di luar fluida tersebut, karena itu kode temperatur dapat membatasi penggunaan alat tertentu. Sebagai contoh, gas yang mempunyai AIT 392 degF, harus dianggap masuk dalam kode temperatur peralatan dalam notasi temperatur T3. Semakin tinggi rating T, semakin rendah temperatur permukaan yang dibolehkan. Metoda Proteksi Berbagai macam metoda proteksi yang ada yang biasa digunakan dalam kondisi yang aman pada area yang berbahaya adalah “intrinsically safe” dan “explosion proof”. Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 3 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
  • 4. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Intrisically Safe Peralatan listrik yang berlabel instrisically safe dan desain penggabungan satu sama lain dengan kabel diharapkan tidak dapat melepaskan energi listrik atau energi panas dalam kondisi normal atau abnormal yang dapat menyebabkan pembakaran atau pengapian dalam konsentrasi pengapiannya. Dalam sistem ini, pengaman (safety barrier) harus digunakan. Safety barrier adalah alat yang dihubungkan dan diletakkan di luar area berbahaya (hazardous area) yang membatasi voltase dan arus yang dialirkan pada alat tersebut selama kondisi normal atau abnormal. Sistem ini lebih banyak diadopsi di Eropa. Explosion Proof (flame proof dinyatakan di Eropa) Alat ini terdiri dari pagar (enclosure) yang mampu menahan ledakan internal dari gas atau uap fluida proses di dekatnya. Enclosure ini juga harus dapat mencegah pengapian (ignition) dari gas/uap yang menyelimuti enclosure karena adanya ‘spark’, ‘flashes’, atau ledakan oleh uap/gas itu sendiri. Alat ini harus beroperasi pada temperatur luar yang menyelimuti atmosfir dimana alat ini tidak akan terbakar. Non Indecive Alat yang berlabel ini hanya dibolehkan dalam Divisi II atau Zona II, berdasarkan anggapan bahwa alat ini tidak akan menyebabkan ‘spark’ atau panas selama kondisi normal dan terbuat dari konstruksi minimum dalam kondisi tersebut. Klasifikasi Produk Eropa CENELEC (Committee for Eletrotechnical Standarization of Europe) mengembangkan suatu klasifikasi yang mendunia, kecuali Amerika Utara untuk peralatan dalam area berbahaya. Sistem ini menggunakan seri kode untuk mengidentifikasi sertifikasi, tipe proteksi, tipe gas group, dan tipe temperatur. Contoh : E : Tersertifikat oleh standar CENELEC Ex : Proteksi/terproteksi oleh ledakan (explosion protection) d : Tipe proteksi IIC : Jenis gas T6 : Kode Temperatur Tertulis dalam kode lengkap EExdIICT6 Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 4 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
  • 5. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Tipe proteksi oleh CENELEC : o Oil immersion p Pressurization q Powder filling d Flame-proof e Increased Safety i Intrisic Safety ia – Zone 0, Zone 1, Zone 2 ib – Zone 1, Zone 2 m Encapsulation n Non Indencive (hanya Zone 0) Untuk kode temperatur dan kode fluida mengacu sama dengan yang telah disebutkan sebelumnya. Kode IP (Ingress Protection) IEC mempunyai system untuk mengklasifikasi tingkatan proteksi yang disediakan ‘enclosure’ melawan ukuran padatan atau cairan fluida yang melewati peralatan listrik tersebut. Sebagai contoh : IP 65 digit pertama menyatakan tingkatan proteksi melawan partikel debu/padatan. Sedangkan digit kedua menyatakan tingkatan proteksi melawan kemungkinan masuknya air. Tabel Kode IP : 1st digit Dust Type Protection 2nd digit Water Protection 0 1 2 None Object 50 mm atau lebih besar Object 12,5 mm atau lebih besar 0 1 2 None Vertically falling water drops Vertically falling water drops with enclosure tilted up 15 degrees 3 4 5 6 Object 2,5 mm atau lebih besar Object 1,0 mm atau lebih besar Dust Protected Dust tight 3 4 5 6 7 8 Spraying Water Spashing Water Water jets Powerfull Water jets Effect of temporary immersion in Water Effect of continuous immersion in water Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 5 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah
  • 6. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Sertifikasi Lokasi Berbahaya untuk Peralatan Listrik Halaman 6 dari 6 Kontributor : Alvin Alfiyansyah NEMA Enclosure National Electrical Manufacturers Association (NEMA) membuat suatu standar untuk tipe proteksi pada tutup atau housing (misal : kompressor yang dibuatkan tenda atau atap sebagai proteksinya) untuk menahan kondisi lingkungan sekitar. NEMA membagi dalam 2 lokasi utama, yaitu lokasi tidak berbahaya (Non hazardous locations) dan lokasi berbahaya (Hazardous Locations). Definisi detail dari 2 jenis pembagian berdasar lokasi oleh NEMA tidak akan dijelaskan disini, jika diperlukan sebaiknya mengacu pada NEMA 250-1997. Tambahan Dalam publikasi IEC 60529 tingkatan klasifikasi proteksi yang disediakan pengaman (enclosure) dari sistem untuk menspesifikasi peralatan listrik , spesifikasi ini tidak memuat tingkatan proteksi karena kerusakan mekanikal, resiko ledakan, adanya uap air karena kondensasi misalnya, adanya uap yang korosif, adanya jamur, dsb. Tetapi NEMA memasukkan tes melawan kondisi lingkungan seperti korosi, karat, pembekuan, adanya minyak, dsb. Karena tes dan evaluasi proteksi berdasarkan kedua jenis standar ini berbeda maka standar IEC (IP) dan NEMA tidaklah dapat dikatakan sama. Perbandingan kesamaan antara kedua jenis standar ini , publikasi IEC 60529 : NEMA Enclosure Type Number IEC Enclosure Classification designation 1 2 3 3R 3S 4 dan 4X 5 6 dan 6P 12 dan 12X 13 IP 10 IP 11 IP 54 IP 14 IP 54 IP 56 IP 52 IP 67 IP 52 IP 54 Kontributor : Alvin Alfiyansyah Process Engineer PT. Technip Indonesia – Balikpapan