Dokumen tersebut membahas tentang deteksi gas dan keselamatan kerja (K3) di bidang migas. Ia menjelaskan mengenai pentingnya mendeteksi gas-gas berbahaya di area kerja, jenis-jenis alat deteksi gas beserta prinsip kerjanya, serta prosedur operasi standar (SOP) penggunaan alat deteksi gas.
HIRADC stands for hazard identification risk assessment and determining control
HIRADC is a cool step to start identify hazard, assess risk and determine the control.
HIRADC stands for hazard identification risk assessment and determining control
HIRADC is a cool step to start identify hazard, assess risk and determine the control.
Teman, sebelum melangkah lebih jauh, kita harus mengetahui apa sebenarnya SCBA itu. SCBA adalah alat bantu pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut1. SCBA terdiri dari dari Tabung(botol) bertekanan udara masker dan peralatan-peralatan pembawa2. SCBA diisi dengan udara bebas sebagai alat bantu pernapasan.
Teman, sebelum melangkah lebih jauh, kita harus mengetahui apa sebenarnya SCBA itu. SCBA adalah alat bantu pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut1. SCBA terdiri dari dari Tabung(botol) bertekanan udara masker dan peralatan-peralatan pembawa2. SCBA diisi dengan udara bebas sebagai alat bantu pernapasan.
1. Mengenalpasti kerja-kerja penyelenggaraan pembeku (freezer)
2. Melaksanakan tugasan-tugasan berkaitan penyelenggaraan pembeku (freezer)
3. Menggunakan peralatan yang betul serta mengamalkan prosedur keselamatan, kebersihan dan etika yang bersesuaian.
3. Deteksi Gas
Mengapa perlu mendeteksi gas ?
Banyak jenis gas yang tak diinginkan di area
kerja karena memiliki potensi bahaya
Potensi Bahaya :
Kebakaran dan Peledakan
Toksik (Keracunan) - H2S
Kekurangan Oksigen
3
4. Syarat Uji Gas
1. Uji keberadaan gas diperlukan untuk semua
kerja panas (hot work) dan masuk ke ruang
terbatas (confined space) serta beberapa kerja
dingin (cold work)
2. Uji keberadaan gas dilakukan oleh personal
yang telah terlatih.
4
5. Penanggung Jawab
1. Melakukan cek dan memastikan bahwa
instrumen/alat uji gas bekerja dengan baik
sebelum digunakan di lapangan.
2. Melaksanakan uji gas pada
semua lokasi/posisi kritis.
3. Menyediakan metode kerja aman
untuk bekerja di suatu tempat/lokasi,
pemakaian APD.
5
6. GAS DETECTOR
Gas Detector : alat yang digunakan untuk mendeteksi
(mengetahui) keberadaan gas-gas di udara dan
mengukur konsentrasi/kadar gas-gas di udara.
Contoh gas-gas atau uap di udara yang diukur :
1. hidrokarbon (HC),
2. karbon monoksida (CO),
3. karbon dioksida (CO2),
4. hidrogen sulfida (H2S), oksigen (O2)
6
7. JENIS GAS DETECTOR
1. Combustible / Flammable
Gas Detector (Explosimeter)
2. Toxic Gas Detector
3. Oxygen Analyzer
4. Combination Gas Detector
7
8. PEMILIHAN GAS DETECTOR
1. Sesuai bahan yang akan
diukur
2. Efektif dan efisien
3. Tingkat ketelitian tinggi
4. Mudah dioperasikan (simpel)
5. Mudah dikalibrasi
6. Suku cadang mudah didapat
8
9. EXPLOSIMETER
Combustible/ Flammable Gas Detector
Alat yang digunakan untuk mendeteksi dan
mengukur kandungan gas atau uap suatu zat yang mudah
menyala / mudah terbakar di udara.
Explosimeter terdiri dari 2 (dua) jenis :
1. Portable system
2. Fixed System
9
11. 11www.akualita.com
Explosimeter Portable
Pada salah satu sisinya terpasang aspirator bulb untuk
menghisap contoh udara, dan pada sisi yang lain yang
berlawanan terpasang saluran tempat masuknya contoh
udara.
Langsung dapat digunakan untuk
mendeteksi konsentrasi gas di
udara sekeliling.
Menggunakan sampling line untuk
mempermudah pendeteksian area
tertentu seperti manhole tangki
dan lain-lain.
11
12. Explosimeter portable
Explosimeter (portable) terdiri
dari filament detector dalam
kesatuan sirkuit Jembatan
Wheatstone.
Sumber tenaga berasal dari
battery 9 Volt (enam buah
battery kering 1,5 Volt DC size
D) atau model charge dengan
tegangan listrik 110 / 220 Volt
AC.
12
13. Pengukuran Explosimeter
1. Hasil pengukuran pada Explosimeter
dalam prosentase (%) di bawah LEL
(Lower Explosivity Limit)
2. Dapat dilihat pada meter dalam
bentuk skala prosentase yang
ditunjukkan mulai dari 0 % sampai
dengan 100 % LEL.
13
15. GAS BERACUN
Pengertian berbahaya dan
beracun adalah apabila gas-gas
tersebut terhirup, terserap,
kontak dengan kulit akan
menyebabkan gangguan atau
kerusakan organ.
15
16. NILAI AMBANG BATAS GAS
(ppm)
IDLH : Immediately Dangerous to Life and Health
H2S
CO
NH3
SO2
CI2
GAS BERACUN tlv STEL IDLH
10
50
25
2
0.5
15
400
35
5
1
1.500
-
-
30
16
17. TOXIC GAS DETECTOR
Model :
- Alat Deteksi Kapsul (Tube Detector)
- Alat Deteksi Jinjing (Portable)
- Alat Deteksi Sistem Terpasang tetap ( Fixed
System)
17
Toxic Gas Detector : alat untuk mendeteksi
adanya gas-gas yang berbahaya dan
beracun bagi kehidupan.
18. Alat deteksi Jenis Kapsul
(Tube Detector)
18
1. Prinsip kerja Chemical sensor yaitu
terjadinya perubahan warna akibat bahan
pendeteksi (reagen serbuk kimia)
terpapar atau kontak dengan gas
hydrogen sulfida, panjang daerah
perubahan warna dikalibrasi menjadi
ukuran konsentrasi (ppm).
2. Wadah dari bahan
pendeteksi terbuat dari
tabung gelas atau pipa
kaca (tube).
19. Uji Kebocoran Tube Detector
19
Pasang tube yang belum dipotong kedua
ujungnya pada lobang pompa.
Pompa/ kompres dengan tangan dan lepaskan
dengan segera.
Apabila karet pompa tidak kembali seperti
semula dalam waktu minimal 10 menit berarti
pompa tersebut tidak mengalami kebocoran
dan pompa siap digunakan.
20. Cara Menggunakan
20
1. Ambil tube dan patahkan kedua
ujungnya dengan menggunakan
alat (break off husk) yang ada
pada pompa.
2. Masukan ujung tube dengan kuat
ke dalam karet pompa dan ingat
bahwa arah panah dari tube
harus menuju ke pompa.
3. Pegang pompa dengan
keempat jari diletakkan pada
front cover plate, sedangkan
ibu jari pada holding plate.
4. Kompreskan karet pompa
sekuatnya, tekanan harus
merata pada posisi
sepenuhnya.
21. Cara Menggunakan
1. Lepaskan keempat jari dengan serentak, maka pompa
akan melakukan penghisapan secara otomatis terhadap
gas yang diukur, sampai pompa kembali tegang seperti
semula.
2. Ulangi proses ini apabila diperlukan dan proses tersebut
harus dilakukan beberapa kali.
3. Hasil pembacaan konsentrasi gas tertera dalam tube
dalam satuan ppm.
4. Keuntungan : waktu penyimpanan lebih lama,
5. Kekurangan : harganya yang cukup mahal dan sekali pakai
terus dibuang.
21
22. Reagen dalam Tube Detector
Coklat
Hitam
Coklat
Violet
Timbal Asetat
Tembaga Asetat
Hidrazin
Hidrazin
Hydrogen sulfida
Karbon
Monoksida
Karbon Dioksida
1.
2.
3.
Perubahan
Warna
ReagenJenis GasNo.
22
23. Alat Deteksi Jinjing (Portable)
Prinsip kerja secara Electrochemical sensor diatur oleh 2 buah
elektroda yang berada dalam elektrolit dan ditutup suatu
membran yang memungkinkan gas masuk kedalamnya.
Reaksi gas dengan elektrolit akan menghasilkan arus listrik,
semakin besar konsentrasi gas yang masuk, semakin cepat
reaksi elektrokimia, sehingga arus makin besar.
Arus listrik ini dihubungkan dengan amplifier untuk
menggerakkan galvanometer
Capillary Entrance
O-ring
Membrane
Electrolytic fluid
Sensing Electrode
Reference Electrode
Counter Electrode
23
26. OXYGEN ANALYZER
Tujuannya adalah untuk melindungi
pekerja akibat dari suatu kekurangan
oksigen, terutama pada kegiatan
Confined space.
Prinsip kerja Oxygen analyzer
adalah Electrochemical sensor.
26
Oksigen analyzer adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur konsentrasi oksigen dalam suatu
lokasi
27. Oxygen Analyzer
Uji Kelebihan/ kekurangan Oxygen :
27
Harus dikerjakan sebelum masuk ke dalam vesel atau
peralatan yang tidak berventilasi dan berisi nitrogen atau
gas inert.
Uji selalu dilakukan apabila tidak yakin kadar oksigen di
dalam vesel.
Uji dilaksanakan menggunakan monitor oksigen untuk
continuous checking dan multi gas detector untuk spot
checking.
29. Alat Deteksi Terpasang Tetap
(Fixed System)
Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan kondisi
tempat kerja atau kebocoran di lokasi kerja.
29
Untuk dapat menilai apakah kondisi tempat kerja
memenuhi persyaratan atau tidak mengganggu
kesehatan, perlu dilakukan monitoring baik untuk
kurun waktu tertentu maupun terus menerus.
30. Penempatan
Penempatan alat deteksi terpasang tetap ditentukan
berdasarkan 3 faktor :
30
I. Batas keliling daerah berbahaya (radius 50-75 ft).
II. Atmosfer tempat kerja, lalu lintas personil
keluar masuk daerah berbahaya.
III. Dekat dengan sumber kebocoran dalam
daerah berbahaya.
31. Alarm Gas Monitor
Alarm dari pabrikan berbunyi bila mencapai :
31
5% LEL dan 10% LEL (combustible)
19.5% dan 23.5% (oxygen)
10 ppm dan 15 ppm (hydrogen
sulphide)
25 ppm dan 200 ppm (carbon
monoxide)
Low Battery
Low pump flow
Temperature
32. KALIBRASI
32
a. Setiap alat ukur harus dilakukan kalibrasi
secara periodik.
b. Dengan kalibrasi dapat diketahui sensor
masih berfungsi dengan baik.
c. Kalibrasi dilakukan untuk mengatur ulang
pembacaan dengan menggunakan gas
standard.
33. Kalibrasi
33
d. Setiap peralatan
mempunyai
karakteristik tersendiri,
untuk
mengkalibrasi harus
mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan
oleh
pabrik pembuatnya.
e. Sebaiknya kalibrasi
dilakukan
setiap alat pendeteksi akan
digunakan.
34. s.o.p – GAS DETECTOR
34
34
₪ ON
₪ Cek baterai – power – catu daya
₪ Flushing dengan Fresh Air (Udara segar)
₪ Kalibrasi
₪ Pengukuran
₪ Pencatatan (recording)
₪ Flushing dengan Fresh Air
₪ OFF