manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...Warnet Raha
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang Bidan
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas anatomi organ genitalia feminina dan aksesoris, termasuk vulva, vagina, uterus, ovarium, dan mamae.
2) Juga membahas anatomi organ genitalia maskulina dan histologi organ reproduksi baik feminina maupun maskulina.
3) Membahas kasus Ny. Pregnita yang mengalami keluhan kehamilan dan hasil pemeriksaan menunjukkan kehamilan 8 minggu dengan ancam
Pendokumentasian asuhankebidanan ibu nifaspjj_kemenkes
Pendokumentasian merupakan aspek penting pada asuhan kebidanan ibu nifas karena memiliki berbagai fungsi seperti memberikan informasi suatu keadaan, sebagai bukti dari suatu kegiatan, dan sebagai bahan proses belajar mengajar. Dokumentasi asuhan kebidanan meliputi pengumpulan data subyektif, data obyektif, diagnosa kebidanan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan SOAP (
Ny. A datang ke dokter karena tidak menstruasi selama sebulan. Dokter melakukan tes kehamilan yang hasilnya positif, menunjukkan Ny. A sedang hamil. Faktor penyebab tidak menstruasi antara lain stres, sakit, perubahan jadwal atau konsumsi obat, berat badan berlebih atau kurang, serta salah menghitung siklus haid.
Pemeriksaan kehamilan berkala sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal. Pemeriksaan minimal dilakukan 4 kali yaitu pada trimester pertama, kedua, ketiga, dan keempat, dengan jadwal yang disarankan WHO setiap 4 minggu hingga 28 minggu, 2 minggu hingga 36 minggu, dan 1 minggu hingga melahirkan. Pemeriksaan bermanfaat untuk mendeteksi komplikasi seperti hip
Dokumen tersebut membahas beberapa tindakan ginekologi operatif yaitu dilatasi dan kuretase, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep. Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu, sedangkan ekstraksi vakum dan forcep digunakan untuk melahirkan janin. Dokumen ini menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi masing-masing
Modul ini membahas tentang menentukan diagnosis ibu bersalin berdasarkan pengkajian data subyektif dan obyektif, yang terdiri dari: (1) menganalisis data subyektif dan obyektif, (2) menetapkan diagnosis, (3) menentukan masalah, dan (4) menentukan kebutuhan ibu bersalin.
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) untuk ibu nifas memberikan nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan menyusui. Menu contohnya terdiri dari nasi, telur, daging, ikan, sayuran, buah-buahan, dan susu.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik ibu nifas, yang meliputi penjelasan tentang perubahan fisiologi pada masa nifas, standar operasional prosedur pemeriksaan fisik, dan tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada ibu nifas."
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan dan nifas beserta penatalaksanaannya, meliputi distosia akibat kelainan tenaga dan letak janin, serta komplikasi pada nifas seperti infeksi dan perdarahan."
Persalinan adalah proses pengeluaran janin dan plasenta dari rahim melalui vagina. Terdapat beberapa jenis persalinan berdasarkan cara dan usia kehamilan. Persalinan terbagi menjadi empat tahapan yang masing-masing diikuti perubahan fisiologis dan psikologis serta tindakan kebidanan.
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan terhadap Ny. N, seorang wanita berusia 28 tahun dengan status kehamilan 42 minggu (postterm). Pasien dirawat di ruang bersalin karena kehamilannya sudah melewati masa perkiraan lahir namun bayinya belum keluar. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dilakukan untuk memantau kondisi pasien dan janinnya. Terapi obat diberikan untuk memulai persalinan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut menjelaskan proses dan asuhan persalinan kala dua mulai dari tanda-tanda awal hingga kelahiran bayi beserta penatalaksanaannya oleh bidan, termasuk posisi meneran yang tepat dan tindakan pencegahan serta penanganan komplikasi.
1. Ibu hamil 36 minggu 1 hari dengan diagnosa GIIPIA0, janin berada dalam posisi punggung kanan dan kepala menghadap ke bawah.
2. Kondisi umum ibu dan janin baik.
3. Ibu akan melakukan pemantauan kehamilan secara teratur.
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...Warnet Raha
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang Bidan
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas anatomi organ genitalia feminina dan aksesoris, termasuk vulva, vagina, uterus, ovarium, dan mamae.
2) Juga membahas anatomi organ genitalia maskulina dan histologi organ reproduksi baik feminina maupun maskulina.
3) Membahas kasus Ny. Pregnita yang mengalami keluhan kehamilan dan hasil pemeriksaan menunjukkan kehamilan 8 minggu dengan ancam
Pendokumentasian asuhankebidanan ibu nifaspjj_kemenkes
Pendokumentasian merupakan aspek penting pada asuhan kebidanan ibu nifas karena memiliki berbagai fungsi seperti memberikan informasi suatu keadaan, sebagai bukti dari suatu kegiatan, dan sebagai bahan proses belajar mengajar. Dokumentasi asuhan kebidanan meliputi pengumpulan data subyektif, data obyektif, diagnosa kebidanan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan SOAP (
Ny. A datang ke dokter karena tidak menstruasi selama sebulan. Dokter melakukan tes kehamilan yang hasilnya positif, menunjukkan Ny. A sedang hamil. Faktor penyebab tidak menstruasi antara lain stres, sakit, perubahan jadwal atau konsumsi obat, berat badan berlebih atau kurang, serta salah menghitung siklus haid.
Pemeriksaan kehamilan berkala sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal. Pemeriksaan minimal dilakukan 4 kali yaitu pada trimester pertama, kedua, ketiga, dan keempat, dengan jadwal yang disarankan WHO setiap 4 minggu hingga 28 minggu, 2 minggu hingga 36 minggu, dan 1 minggu hingga melahirkan. Pemeriksaan bermanfaat untuk mendeteksi komplikasi seperti hip
Dokumen tersebut membahas beberapa tindakan ginekologi operatif yaitu dilatasi dan kuretase, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep. Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu, sedangkan ekstraksi vakum dan forcep digunakan untuk melahirkan janin. Dokumen ini menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi masing-masing
Modul ini membahas tentang menentukan diagnosis ibu bersalin berdasarkan pengkajian data subyektif dan obyektif, yang terdiri dari: (1) menganalisis data subyektif dan obyektif, (2) menetapkan diagnosis, (3) menentukan masalah, dan (4) menentukan kebutuhan ibu bersalin.
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) untuk ibu nifas memberikan nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan menyusui. Menu contohnya terdiri dari nasi, telur, daging, ikan, sayuran, buah-buahan, dan susu.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik ibu nifas, yang meliputi penjelasan tentang perubahan fisiologi pada masa nifas, standar operasional prosedur pemeriksaan fisik, dan tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada ibu nifas."
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan dan nifas beserta penatalaksanaannya, meliputi distosia akibat kelainan tenaga dan letak janin, serta komplikasi pada nifas seperti infeksi dan perdarahan."
Persalinan adalah proses pengeluaran janin dan plasenta dari rahim melalui vagina. Terdapat beberapa jenis persalinan berdasarkan cara dan usia kehamilan. Persalinan terbagi menjadi empat tahapan yang masing-masing diikuti perubahan fisiologis dan psikologis serta tindakan kebidanan.
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan terhadap Ny. N, seorang wanita berusia 28 tahun dengan status kehamilan 42 minggu (postterm). Pasien dirawat di ruang bersalin karena kehamilannya sudah melewati masa perkiraan lahir namun bayinya belum keluar. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dilakukan untuk memantau kondisi pasien dan janinnya. Terapi obat diberikan untuk memulai persalinan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut menjelaskan proses dan asuhan persalinan kala dua mulai dari tanda-tanda awal hingga kelahiran bayi beserta penatalaksanaannya oleh bidan, termasuk posisi meneran yang tepat dan tindakan pencegahan serta penanganan komplikasi.
1. Ibu hamil 36 minggu 1 hari dengan diagnosa GIIPIA0, janin berada dalam posisi punggung kanan dan kepala menghadap ke bawah.
2. Kondisi umum ibu dan janin baik.
3. Ibu akan melakukan pemantauan kehamilan secara teratur.
Laporan ini memberikan ringkasan asuhan kebidanan terhadap Ny. S usia 28 tahun pada minggu kehamilan ke-38, meliputi pemeriksaan kehamilan, persiapan persalinan, proses persalinan sampai melahirkan bayi perempuan secara spontan, serta asuhan BBL dan nifas yang dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin menurut 7 langkah Varney. Tujuannya adalah untuk memberikan asuhan kebidanan yang mandiri pada kasus normal serta konsultasi dan kolaborasi pada kasus komplikasi. Dibahas pula tentang pengertian, etiologi, fisiologi keempat kala persalinan, delapan belas penapisan, serta faktor yang mempengaruhi persalinan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan ibu bersalin normal pada Ny. R usia 31 tahun yang sedang dalam proses persalinan kala I hingga kala III.
2. Ibu melahirkan seorang bayi laki-laki secara spontan pada pukul 05:15 dengan berat badan 2800 gram dan panjang badan 50 cm.
3. Asuhan yang diberikan meliputi pemantauan ibu dan janin, bimb
1. Ibu bernama Ny. N berusia 25 tahun sedang hamil 27 minggu 2 hari dengan keluhan sakit kepala. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum ibu dan janin baik.
Laporan kasus ini membahas asuhan kebidanan holistik terhadap Ny. M usia 30 tahun pada kehamilan trimester pertama. Ny. M mengeluh sering buang air kecil. Berdasarkan pemeriksaan objektif dan penunjang, Ny. M dinyatakan dalam kehamilan normal. Ibu diberikan edukasi tentang gizi, istirahat, dan tanda bahaya kehamilan, serta persiapan persalinan. Ibu juga diberi suplemen besi dan kalsium.
Persalinan normal adalah bayi lahir dengan presentasi kepala tanpa bantuan alat atau pertolongan khusus dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa melukai ibu dan bayi. Faktor yang berperan dalam persalinan normal adalah kekuatan his ibu, kekuatan meneran, ukuran dan posisi janin, serta kekerasan dan kelunakan jalan lahir. Kelainan his dapat terjadi karena faktor primigravida tua, keturunan, emosi, salah p
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan pemeriksaan kehamilan fisiologis pada Ny. S umur kehamilan 37 minggu 4 hari.
2. Pemeriksaan menunjukkan kehamilan tunggal, kepala, punggung kanan, dan kepala belum masuk pintu atas panggul.
3. Kondisi ibu dan janin dinyatakan baik.
2. Disusun Oleh :
Kelompok II
Dinas PKK 1 Gelombang II, 02-22 Mei 2013
•
•
•
•
•
Rahayu Ratnaningtyas
Rahmi Juli Yarti
Rasyidah
Reni Novitri
Eka Perayanti
4. Pengertian
Persalinan adalah proses
dimana bayi, plasenta dan
selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap
normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup
bulan (setelah 37 minggu)
tanpa disertai adanya penyulit
(JNPK-KR, 2008)
5. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan
menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap. Ibu belum
inpartu jika kontraksi uterus tidak
mengakibatkan perubahan serviks (JNPKKR, 2008)
7. TANDA-TANDA INPARTU
• Penipisan dan pembukaan serviks
• Kontraksi uterus yang mengakibatkan
perubahan serviks (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit)
• Cairan lendir bercampur darah (“show”)
melalui vagina
(JNPK-KR, 2007)
9. Kala I
Kala satu persalinan dimulai sejak
terjadinya kontraksi uterus yang teratur
dan meningkat (frekuensi dan
kekuatannya) hingga serviks membuka
lengkap (10 cm). Kala satu persalinan
terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan
fase aktif (JNPK-KR, 2008)
10. Fase Laten
• Dimulai sejak awal berkontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap.
• Berlangsung hingga serviks membuka
kurang dari 4 cm.
• Pada umumnya, fase laten berlangsung
hampir atau hingga 8 jam
(JNPK-KR, 2008)
11. Fase Aktif
• Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
meningkat secara
• Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai
pembukaan lengkap atau 10 cm
• Terjadi penurunan bagian terbawah janin
(JNPK-KR, 2007)
12. Menurut Friedman “ciri-ciri klinis kontraksi
uterus yaitu frekuensi, intensitas, dan
durasi, tidak dapat diandalkan sebagai
ukuran kemajuan persalinan dan sebagai
indeks normalitas persalinan. Selain
dilatasi serviks dan turunnya janin, tidak
ada ciri klinis pada ibu melahirkan yang
tampaknya bermanfaat untuk menilai
kemajuan persalinan.”
(Prawirohardjo, 2009)
13. Manajemen Kala I
• Pemeriksaan dan
anamnesse
• Asuhan Sayang Ibu
• Pencatatan Partograf
(JNPK-KR, 2008)
14. Kala II
Kala II dimulai dari pembukaan lengkap
(10 cm) sampai bayi lahir
(JNPK-KR, 2008)
15. Tanda & Gejala Kala II
• Ibu merasa ingin meneran bersamaan
dengan terjadinya kontraksi.
• Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan
pada rektum dan/atau vaginanya.
• Perineum menonjol.
• Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
• Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur
darah.
(JNPK-KR, 2008)
16. Manajemen Kala II
• Pemantauan pada ibu, meliputi kontraksi
uterus, tanda gejala kala II, keadaan umum
ibu, dan kemajuan persalinan
• Pemantauan pada janin, pemantauan
sebelum lahir meliputi DJJ, cairan ketuban
dan moulase. Dan sesudah lahir yaitu
APGAR skor.
• Pertolongan kala II yaitu langkah-langkah
pertolongan persalinan sesuai dengan APN
sebanyak 58 langkah
(Asrinah, 2010)
17. Kala III
Adalah sejak lahirnya bayi hingga lahirnya
plasenta. Kala III ini biasa disebut kala
pelepasan plasenta atau kala uri.
(Dasar Derek Llewellyn-Jones, 2003)
18. Tanda-tanda Pelepasan
Plasenta
• Adanya semburan darah
• Fundus naik pada abdomen dan menjadi
bulat
• Bagian tali pusat yang nampak di vulva
memanjang
• Tali pusat tidak memendek jika fundus
ditarik ke arah atas
(Dasar Derek Llewellyn-Jones, 2003)
19. Manajemen Aktif Kala III
• Pemberian oksitosin (dalam 1 menit
segera setelah bayi lahir)
• Penegangan tali pusat terkendali
• Massase fundus uteri
(Sumarah, 2009)
20. Kala IV
Kala ini sering juga disebut sebagai kala
pengawasan, kala IV ditetapkan sebagai
waktu 2 jam setelah plasenta lahir lengkap
(Dwi Asri H & Cristine Clervo P, 2010)
21. Manajemen Kala IV
• Mengawasi perdarahan postpartum
• Menjahit robekan/ laserasi jika ada
• Memeriksa bayi
(Dwi Asri H & Cristine Clervo P, 2010)
24. I. Pengumpulan/Pengkajian
Data
Hari/Tanggal
: Rabu, 15-05-2013
•
• Pukul
: 08.45 WIB
Data Subjektif :
• Nama Ibu
: Ny. R (25 tahun)
• Nama Suami
: Tn. S (28 tahun)
• Ibu mengatakan nyeri (mules) perut bagian bawah
menjalar ke pinggang
• Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah sejak
pukul 06.30 WIB
• Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua dengan
HPHT 05-08-2012
25. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Data Objektif :
TTV
TD
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,5⁰C
Palpasi
Leopold I : 35 cm, bokong
Leopold II
: pu-ki
Leopold III
: kepala
Leopold IV
: 4/5
DJJ
: 142x/i
TBJ
: 3720 gram
Kontraksi
: 2x10’/20”
Kandung kemih : kosong
Nadi : 86x/i
Nafas: 22x/i
26. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Periksa dalam :
Dinding vagina : tidak ada kelainan
Posisi serviks : medial
Pembukaan : 3 cm
Penipisan
: 30%
Konsistensi : lunak
Presentasi
: LBK
Posisi : UUK-kiri depan
Ketuban : (+)
Penurunan : H I
27. II. Interpretasi Data Dasar,
Diagnosa, Masalah, Kebutuhan
• Diagnosa : Inpartu, G2 P1 A0 H1, UK 40
minggu, JTH, intrauterin, preskep, puki, kala I fase laten dengan k/u ibu dan
janin baik
• Masalah
: Ibu merasa cemas
• :Kebutuhan : Support mental, Asupan
cairan dan nutrisi
29. V. Perencanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Informed consent
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Berikan asupan cairan dan nutrisi
Berikan support mental dan hadirkan
pendamping
Memberitahu ibu cara meneran yang baik
Atur posisi yang nyaman untuk ibu
Siapkan ruangan, alat, obat dan pakaian
Pantau kemajuan persalinan
30. VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan informed consent atas semua
tindakan yang akan dilakukan
2. Memberitahu ibu bahwa hasil
pemeriksaannya baik yaitu tanda-tanda vital
normal, letak janin normal dan kontraksinya
baik
3. Memberi asupan cairan dan nutrisi pada ibu,
menganjurkan ibu untuk makan dan minum
disela-sela kontraksi
4. Beri ibu dukungan emosional dan semangat,
serta hadirkan pendamping persalinan
31. 5. Memberitahu ibu cara meneran yang baik
yaitu dengan posisi setengah duduk,
tangan diletakkan dibawah lipatan paha,
pandangan ke arah pusat dan anjurkan
ibu meneran hanya disaat ada kontraksi
6. Menganjurkan ibu mengambil posisi yang
nyaman yaitu miring kanan dan kiri
ataupun berjalan-jalan kecil
7. Melakukan persiapan pertolongan
persalinan yaitu menyiapkan ruangan,
alat-alat dan obat-obatan serta
mempersiapkan diri
32. 8. Pantau kemajuan persalinan
N
o
Pkl
TD
Suh
u
Na
di
1
09.00
120/80
36,5
2
His
Porti
o
Pem
buk
aan
Ket
uba
n
Pen
uru
nan
86 142
2x10’/20”
30%
3 cm
(+)
HI
09.30
82 138
2x10”/20”
3
10.00
84 136
3x10’/40”
4
10.30
88 140
3x10’/40”
5
11.00
86 144
3x10’/40”
6
11.30
84 138
4x10’/40”
7
12.00
88 140
4x10’/40”
8
12.30
82 136
4x10’/40”
9
13.00
84 140
4x10’/40”
10 13.30
86 144
5x10’/45”
11 14.00
88 146
5x10’/45”
12 14.30
86 148
5x10’/45”
36,5
120/80
36,5
DJ
J
(-) J
80%
8 cm (-) J
lgkp
H III
33. VII. EVALUASI
• Tanggal/Hari : Rabu, 15-05-2013
• Pukul
: 14.30 WIB
• Hasil
: kemajuan persalinan baik dengan hasil sbb :
Data Subjektif:
• Ibu mengatakan ada dorongan ingin meneran
• Ibu mengeluh mules semakin sering
• Ibu merasa ada tekanan pada anus
Data Objektif :
• k/u ibu dan janin baik
• TTV : TD : 120/80 mmHg
Nadi
: 88x/i
Suhu : 36,5⁰C
Nafas : 24x/i
• His
: 5x10’/45”
• Ketuban
: (-), jernih
• Kandung kemih : kosong
• DJJ
: 148x/i
• Inspeksi tanda gejala kala II : perineum menonjol, vulva membuka
35. II. INTERPRETASI DATA DASAR,
DIAGNOSA, MASALAH,
KEBUTUHAN
• Hari/Tanggal : Rabu, 15-05-2013
• Pukul
: 14.30 WIB
Data Subjektif:
• Ibu mengatakan ada dorongan ingin
meneran
• Ibu mengeluh mules semakin sering
• Ibu merasa ada tekanan pada anus
36. Data Objektif :
• k/u ibu dan janin baik
• TTV : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/i
Suhu : 36,5⁰C
Nafas: 24x/i
• His
: 5x10’/45”
• Ketuban : (-), jernih
• Kandung kemih : kosong
• DJJ
: 148x/i
• Inspeksi tanda gejala kala II : perineum menonjol,
vulva membuka
• Diagnosa
: Inpartu kala II
• Masalah : mules
• Kebutuhan: Asuhan sayang ibu
38. V. PERENCANAAN
1. Informed consent
2. Jelaskan hasil kemajuan persalinan
3. Membimbing ibu cara meneran yang
baik
4. Memimpin persalinan normal
39. VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan informed consent atas
tindakan yang dilakukan
2. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa
kemajuan persalinan baik dan ibu
sebentar lagi akan melahirkan bayinya
3. Membimbing ibu cara meneran yang
baik, yaitu meneran hanya disaat muncul
kontraksi
4. Memimpin persalinan normal
40. VII. EVALUASI
• Hari/Tanggal
• Pukul
• Hasil
•
•
•
•
•
•
•
: Rabu, 15-05-2013
: 15.15 WIB
:
Bayi lahir spontan segera menangis dengan kriteria :
JK
: laki-laki
APGAR score : menit 1: 7, menit 5: 8
BB
: 3300 gr
PB
: 50 cm
Anus
: berlubang
Cacat
: tidak ada
41. Keadaan Ibu :
• Data Subjektif :
• Ibu mengatakan lega setelah kelahiran bayinya
• Ibu mengatakan perutnya kembali mules
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Data Objektif :
k/u
: lemah
kesadaran : composmentis
TFU
: sepusat
Kontraksi : baik
Perdarahan: ± 125 cc
Kandung kemih: kosong
Inspeksi tanda-tanda pelepasan plasenta :
Uterus keras dan membulat
Tali pusat memanjang
Semburan darah tiba-tiba
43. II. INTERPRETASI DATA
DASAR, DIAGNOSA, MASALAH, K
EBUTUHAN
• Hari/Tanggal : Rabu, 15-05-2013
• Pukul
: 15.15 WIB
• Hasil
:
Data Subjektif :
• Ibu mengatakan lega setelah kelahiran
bayinya
• Ibu mengatakan perutnya kembali mules
44. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Data Objektif :
k/u
: lemah
kesadaran
: composmentis
TFU
: sepusat
Kontraksi
: baik
Perdarahan : ± 125 cc
Kandung kemih: kosong
Inspeksi tanda-tanda pelepasan plasenta :
Uterus keras dan membulat
Tali pusat memanjang
Semburan darah tiba-tiba
47. V. PERENCANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
Informed consent
Memberikan injeksi oksitosin 10 UI
Pemotongan dan pengikatan tali pusat
Melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
Melakukan penegangan tali pusat
terkendali
6. Melakukan massase fundus uteri
7. Memeriksa kelengkapan plasenta dan
robekan jalan lahir
48. VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan informed consent atas semua
tindakan yang dilakukan
2. Memberikan injeksi oksitosin 10 UI untuk
mencegah terjadinya perdarahan akibat
atonia uteri
3. Melakukan pemotongan tali pusat 2-3 cm
dari pusat bayi dilanjutkan dengan
pengikatan tali pusat
4. Melakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
minimal 1 jam setelah bayi lahir
49. 5. Melakukan penegangan tali pusat
terkendali bersamaan dengan dorso
kranial untuk mempercepat pelepasan
plasenta. Setelah plasenta nampak di
depan vulva, keluarkan plasenta dengan
cara memilinnya untuk mencegah
robeknya selaput ketuban
6. Melakukan massase fundus uteri selama
15 detik secara sirkuler setelah plasenta
lahir
7. Memeriksa kelengkapan plasenta dan
memeriksa adanya robekan jalan lahir
50. VII. EVALUASI
• Hari/Tanggal : Rabu, 10-05-2013
• Pukul
: 15.30 WIB
• Hasil
:
Data Subjektif :
• Ibu mengatakan merasa lelah setelah proses persalinan dan lega
telah melahirkan bayinya
Data Objektif :
• Plasenta lahir lengkap dengan selaput ketuban utuh
• k/u
: baik
• kesadaran : composmentis
• TTV
: TD
: 120/80 mmHg
Nadi
: 86x/i
Suhu
: 36,5⁰C
Nafas : 22x/i
• TFU
: 2 jari dibawah pusat
• Kontraksi
: baik
• Kandung kemih: kosong
• Perdarahan : ± 200 cc
52. II. INTERPRETASI DATA
DASAR, DIAGNOSA, MASALAH, K
EBUTUHAN
• Hari/Tanggal : Rabu, 15-05-2013
• Pukul
: 15.30 WIB
Data Subjektif :
• Ibu mengatakan merasa lelah setelah proses persalinan dan lega
telah melahirkan bayinya
•
•
•
•
•
•
•
Data Objektif :
k/u
: baik
kesadaran : composmentis
TTV
: TD
: 120/80 mmHg
Suhu : 36,5⁰C
TFU
: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi
: baik
Kandung kemih: kosong
Perdarahan : ± 200 cc
Nadi
: 86x/i
Nafas : 22x/i
53. • Diagnosa
• Masalah
• Kebutuhan
: postpartum kala IV
: ibu merasa lelah
: Istirahat yang cukup
Asupan cairan dan nutrisi
55. V. PERENCANAAN
1. Informed consent
2. Observasi kontraksi, TTV dan perdarahan
3. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang
cukup
4. Memberikan asupan cairan dan nutrisi
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan
mobilisasi dini
6. Mengevaluasi kehilangan darah
7. Mendokumentasikan semua tindakan dan
melengkapi partograf
56. VII. PELAKSANAAN
1. Melakukan informed consent atas semua tindakan
yang dilakukan
2. Mengobservasi TTV, kontraksi, dan perdarahan
- 2-3 kali pada 15 menit pertama post partum
- Setiap 15 menit pada 1 jam pertama post
partum
- Setiap 30 menit pada 1 jam kedua post
partum
3. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat agar
kondisi ibu dapat pulih kembali
57. 4. Memberikan asupan cairan dan nutrisi
sebagai pengganti energi yang hilang
selama proses persalinan
5. Menganjurkan ibu melakukan mobilisasi
dini setelah 2-6 jam post partum untuk
mempercepat involusi
6. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah
7. Mendokumentasikan semua tindakan dan
melengkapi partograf
58. VII. EVALUASI
• Hari/tanggal
: Rabu, 15-05-2013
• Pukul
: 17.30 WIB
• Hasil
:
Data Subjektif :
• Ibu merasa bahagia atas kelahiran bayinya
Data Objektif :
• k/u : baik
• kesadaran : composmentis
• TTV
: TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88x/i
Suhu : 36,5⁰C
Nafas : 24x/i
• Kontraksi : baik
• TFU
: 2 jari dibawah pusat
• Laserasi
: tidak ada
• Perdarahan : normal
• Jumlah perdarahan selama persalinan : ± 325 cc
59. REFERENSI
JNPK-KR. 2008. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
Nurasiah, Ai. 2012. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. Bandung
: Refika Aditama
Asri Dwi, Clervo P Cristin. 2010. Asuhan Persalinan Normal.
Yogyakarta : Nuha Medika
Asrinah dkk. 2010. Asuhan kebidanan masa persalinan. Yogyakarta
: Graha Ilmu
Liu,David T.Y. 2008. Manual Persalinan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Penerbit
Fitramaya
Llewellyn-Jones,D. 2002. Dasar-Dasar Obstetri & Ginekologi.
Jakarta : Hipokrates
Prawirohardjo,S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Kriebs, Jan M. 2010. Buku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC