SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
SANKSI ADMINISTRASI KEPABEANAN
di Bidang Kepabeanan
Dasar Hukum :
1.
OBYEK SANKSI ADMINISTRASI
Sanksi Administrasi berupa
denda dikenakan hanya terhadap
pelanggaran yang diatur dalam
Undang-Undang Kepabeanan
Bentuk Pengenaan Sanksi Adm
Sanksi administrasi berupa denda besarnya dinyatakan dalam
bentuk :
A. nilai rupiah tertentu
B. nilai rupiah minimum sampai dengan maksimum
C. persentase tertentu dari bea masuk yang seharusnya
dibayar
D. persentase tertentu minimum sampai dengan maksimum
dari kekurangan pembayaran bea masuk atau bea keluar
E. persentase tertentu minimum sampai dengan maksimum
dari bea masuk yang seharusnya dibayar
Adalah sanksi denda yang dikenakan dalam besaran
nilai rupiah tertentu sebagaimana tersebut dalam UU Pabean.
A. Denda dalam nilai rupiah tertentu
B.Denda dalam nilai rupiah
minimum sampai dengan
maksimum
• 1 kali pelanggaran, 1 X denda minimum
• 2 kali pelanggaran, 2 X denda minimum
• 3 s/d 4 kali pelanggaran, 5 X denda minimum
• 5 s/d 6 kali pelanggaran, 7 X denda minimum
• > 6 kali pelanggaran, 1 X denda maksimum
Jenis Pelanggaran
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan
5 (lima)
Dikenakan 7 kali denda minimum
7 x Rp. 25.000.000
Rp.175.000.000
C. Denda dalam persentase tertentu dari bea
masuk yang seharusnya dibayar
Jenis Pelanggaran
Denda = % X BMSD
Contoh Perhitungan
D. Denda dalam % tertentu minimum sampai
Golongan%denda:
• Kekurangan pembayaran ≤
50%→
• 50%<Kekurangan pembayaran ≤
• 100%<Kekurangan pembayaran
• 150%<Kekurangan pembayaran
denda100%
100% → denda 125%
≤ 150% →
≤ 200% →
denda 150%
denda 175%
dengan maksimum dari kekurangan
pembayaran bea masuk atau bea keluar
Dihitung dengan tahapan :
1. Kekurangan Bayar (%)= (BMSD – BMTD)/BMTD X 100%
2. Kekurangan Bayar (%) → Golongan % Denda
3. Denda = Golongan % Denda X (BMSD – BMTD)
D. Denda dalam % tertentu minimum sampai
dengan maksimum dari kekurangan
pembayaran bea masuk atau bea keluar
Golongan %denda:
• 200%<Kekurangan pembayaran ≤250%→
• 250%<Kekurangan pembayaran ≤300%→
• 300%<Kekurangan pembayaran ≤350%→
• 350%<Kekurangan pembayaran ≤400%→
• 400%<Kekurangan pembayaran ≤450%→
• Lebih dari 450%Kekurangan pembayaran →
denda 200%
denda 225%
denda 250%
denda 300%
denda 600%
denda 1000%
D. Untuk selisih jumlah barang ekspor curah
kena bea keluar diatur sebagai berikut sesuai
KEP-134/BC/2012
Batas toleransi selisih atas pengukuran jumlah :
• Selisih sampai dengan 0.02%tidak dilakukan penagihan atau
pengembalian bea keluar
• Selisih pengukuran antara 0.02%s.d. 1%
a.Jika ada kekurangan bea keluar dilakukan penagihan tanpa
denda administrasi
b.Jika ada kelebihan pembayaran bea keluar diberikan
pengembalian
Jenis Pelanggaran
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan
1) BM yang telah dibayar : Rp.10.000.000,-
2) BM seharusnya dibayar : Rp. 17.500.000,-
3) Kekurangan bayar BM : Rp.17.500.000 – Rp.10.000.000,- = Rp.7.500.000,-
4) Hitung persentase kurang bayar BM :
- (Rp.7.500.000,- / Rp.10.000.000,-) x 100% = 75%
- Berada pada layer >50% s.d. 100% = persentase denda 125%
- Nilai denda : 125% x Rp.7.500.000,- = Rp. 9.375.000,-
5) Kurang bayar BM : Rp.7.500.000,-
Hasil Pemeriksaan :
2. Ditemukan :
-
Barang A 100 pcs, pembebanan 5 %, NP. Rp.100.000.000,-, BM Rp. 5.000.000,-
- Barang B 50 pcs, pembebanan 5 %, NP. Rp.50.000.000,-, BM Rp. 2.500.000,-
- Barang C 150 pcs, pembebanan 5 %, NP. Rp.200.000.000,-, BM Rp.10.000.000,-
- Terjadi kesalahan nilai pabean dan kurang bayar BM Rp.17.500.000 –
Rp.10.000.000,- = Rp.7.500.000,-
Penyelesaian:
Kasus (2) : terdapat kesalahan jumlah dan nilai pabean pada barang C, yang mengakibatkan
terjadinya kekurangan pembayaran BM, untuk kesalahan tersebut dilakukan perhitungan
besarnya denda dari kekurangan pembayaran dengan yang telah dibayar, yaitu:
No Jenis Barang Jumlah Pembebanan Nilai Pabean BM Bayar
1. A,B,C 300 Pcs 5% Rp.200.000.000 Rp.10.000.000
PT Jayakarta mengimpor barang ‘Z’ dari Syahru Co di
India dan diberitahukan dengan PIB Nomor 243
tanggal 05-06-2021. Bea Masuk yang dibayar
sebesar Rp. 10.000.000,-
Berdasarkan penelitian Pejabat nilai pabean yang
diberitahukan tidak benar sehingga Bea Masuk yang
seharusnya dibayar sebesar Rp. 16.000.000,-
Hitunglah besarnya sanksi administrasi yang harus
dibayar Importir !
E. Denda dalam persentase tertentu minimum
sampai dengan maksimum dari BM yang
seharusnya dibayar
Golongan % denda
Kekurangan Pembayaran BM ≤20% → denda 100%
denda 200%
denda 300%
20% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 40% →
40% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 60% →
60% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 80% → denda 400%
80% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 100% → denda 500%
Dihitung dengan tahapan :
1. Perhitungan Interval Denda (PID) = (BM Fasilitas yg
disalahgunakan : Total BM yg mendapat fasilitas) X 100%
2. PID (%) → Golongan % Denda
3. Denda = Golongan % Denda X BMSDB (jml yg bebas/keringanan)
Jenis Pelanggaran
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan
PT Saudara Kembar mengimpor barang ‘Y’ dari Yung
san Co di China dengan mendapat fasilitas. Jumlah
barang yang mendapat fasilitas 20 unit. Tarif bea
masuk 10% dan tarif akhir menjadi 5%. Total bea
masuk tanpa fasilitas adalah Rp 20.000.000. Bea
Masuk yang dibayar sebesar Rp. 10.000.000,-
Berdasarkan penelitian Pejabat terdapat 10 unit
barang X yang disalahgunakan.
Hitunglah besarnya sanksi administrasi yang harus
dibayar Importir !
Sanksi Administrasi atas impor dengan tarif
Bea Masuk 0 %
• Terhadap pelanggaran yang dikenai sanksi administrasi berupa
denda yang dihitung berdasarkan persentase dari bea masuk
• Dikenai sanksi adminstrasi berupa denda sebesar Rp
5.000.000,00 (lima juta rupiah)
• Pengenaan per PIB
• Syarat :tidak ada barang lain yang dikenai denda
Pelanggaran yang ditemukan dari hasil Audit
dikenai denda sebagaimana dimaksud dalam
• Pasal 10A ayat (8),
• Pasal 11A ayat (6),
• Pasal 45 ayat (3),
• Pasal 52 ayat (1)dan ayat (2)
Sebesar 1 (satu) kali untuk pelanggaran yang sama
Contoh Perhitungan

More Related Content

What's hot

Contoh Proposal pendirian usaha
Contoh Proposal pendirian usahaContoh Proposal pendirian usaha
Contoh Proposal pendirian usahaIrvan Berutu
 
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Rizky Pradnya
 
Surat Lamaran, CV, Lampiran
Surat Lamaran, CV, LampiranSurat Lamaran, CV, Lampiran
Surat Lamaran, CV, LampiranDicky Gurnama
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...Dede Azis Nagara
 
Garuda sebagai lambang Pancasila dan Negara
Garuda sebagai lambang Pancasila dan NegaraGaruda sebagai lambang Pancasila dan Negara
Garuda sebagai lambang Pancasila dan NegaraEster Emilia
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Analisis Transaksi
Analisis TransaksiAnalisis Transaksi
Analisis TransaksiErlansaputra
 
Contoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang
Contoh Bukti Transaksi Perusahaan DagangContoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang
Contoh Bukti Transaksi Perusahaan DagangDede Azis Nagara
 
Panitia turnamen sepak bola
Panitia turnamen sepak bolaPanitia turnamen sepak bola
Panitia turnamen sepak bolasaharwakumoro
 
Mekanisme Debet Kredit
Mekanisme Debet KreditMekanisme Debet Kredit
Mekanisme Debet KreditKasmadi Rais
 
6018 p1-spk-akuntansi-jurnal
6018 p1-spk-akuntansi-jurnal6018 p1-spk-akuntansi-jurnal
6018 p1-spk-akuntansi-jurnalWinarto Winartoap
 
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Suwondo Chan
 
Tugas makalah ppkn
Tugas makalah ppknTugas makalah ppkn
Tugas makalah ppknGerbangIlmu
 
Contoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitianContoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitianYusuf Darismah
 

What's hot (20)

AD ART
AD ARTAD ART
AD ART
 
Contoh Proposal pendirian usaha
Contoh Proposal pendirian usahaContoh Proposal pendirian usaha
Contoh Proposal pendirian usaha
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
 
Surat Lamaran, CV, Lampiran
Surat Lamaran, CV, LampiranSurat Lamaran, CV, Lampiran
Surat Lamaran, CV, Lampiran
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
Soal OSN Ekonomi 2007-2010 Teori, Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Keuan...
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 
Garuda sebagai lambang Pancasila dan Negara
Garuda sebagai lambang Pancasila dan NegaraGaruda sebagai lambang Pancasila dan Negara
Garuda sebagai lambang Pancasila dan Negara
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Identitas nasional (kel 1)
Identitas nasional (kel 1)Identitas nasional (kel 1)
Identitas nasional (kel 1)
 
Analisis Transaksi
Analisis TransaksiAnalisis Transaksi
Analisis Transaksi
 
Contoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang
Contoh Bukti Transaksi Perusahaan DagangContoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang
Contoh Bukti Transaksi Perusahaan Dagang
 
Panitia turnamen sepak bola
Panitia turnamen sepak bolaPanitia turnamen sepak bola
Panitia turnamen sepak bola
 
Mekanisme Debet Kredit
Mekanisme Debet KreditMekanisme Debet Kredit
Mekanisme Debet Kredit
 
6018 p1-spk-akuntansi-jurnal
6018 p1-spk-akuntansi-jurnal6018 p1-spk-akuntansi-jurnal
6018 p1-spk-akuntansi-jurnal
 
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
 
Tugas makalah ppkn
Tugas makalah ppknTugas makalah ppkn
Tugas makalah ppkn
 
Rekonsiliasi
RekonsiliasiRekonsiliasi
Rekonsiliasi
 
Contoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitianContoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitian
 

Similar to SANKSI ADMINISTRASI

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraPAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraIndah Mawarni
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnanisa93
 
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .pptPERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .pptAtomeFinance
 
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.SiPPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.SiIqbal Fauzi
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxfaridamaya2
 
minggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptx
minggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptxminggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptx
minggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptxSalsabillaPutriAyu
 
KB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNKB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNDudi Wahyudi
 
Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...
Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...
Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...Riki Ardoni
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpadlah1984
 
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...BillyReihan
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanBayu Sarjono
 

Similar to SANKSI ADMINISTRASI (16)

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraPAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
 
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .pptPERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
 
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.SiPPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
 
minggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptx
minggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptxminggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptx
minggu 4_konsep umum tarif kepabean.pptx
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
 
KB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNKB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPN
 
Ekonomi sem 2
Ekonomi sem  2Ekonomi sem  2
Ekonomi sem 2
 
P ph pasal 22
P ph pasal 22P ph pasal 22
P ph pasal 22
 
Tarif pajak
Tarif pajakTarif pajak
Tarif pajak
 
Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22
 
Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...
Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...
Perbedaan pengaturan sistem Pemotongan pajak dan Pemungutan pajak di UU PPh -...
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptx
 
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
 

More from LamanPajak

TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfTPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfLamanPajak
 
RINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfRINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfLamanPajak
 
4 RINGKASANppjk.pptx
4 RINGKASANppjk.pptx4 RINGKASANppjk.pptx
4 RINGKASANppjk.pptxLamanPajak
 
3 Struktur BTKI.pptx
3 Struktur BTKI.pptx3 Struktur BTKI.pptx
3 Struktur BTKI.pptxLamanPajak
 
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptxLamanPajak
 
Perbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdfPerbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdfLamanPajak
 
Keberatan dan Banding.pdf
Keberatan dan Banding.pdfKeberatan dan Banding.pdf
Keberatan dan Banding.pdfLamanPajak
 
LARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLamanPajak
 
Soal Hitungan KB.pdf
Soal Hitungan KB.pdfSoal Hitungan KB.pdf
Soal Hitungan KB.pdfLamanPajak
 
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdfTEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdfLamanPajak
 
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdfFASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdfLamanPajak
 
TLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdfTLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdfLamanPajak
 
2. Materi NP.pdf
2. Materi NP.pdf2. Materi NP.pdf
2. Materi NP.pdfLamanPajak
 
1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdfLamanPajak
 

More from LamanPajak (18)

TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfTPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
 
RINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfRINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdf
 
4 RINGKASANppjk.pptx
4 RINGKASANppjk.pptx4 RINGKASANppjk.pptx
4 RINGKASANppjk.pptx
 
3 Struktur BTKI.pptx
3 Struktur BTKI.pptx3 Struktur BTKI.pptx
3 Struktur BTKI.pptx
 
2 KUM HS.pdf
2 KUM HS.pdf2 KUM HS.pdf
2 KUM HS.pdf
 
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
 
NLE.pdf
NLE.pdfNLE.pdf
NLE.pdf
 
Perbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdfPerbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdf
 
Keberatan dan Banding.pdf
Keberatan dan Banding.pdfKeberatan dan Banding.pdf
Keberatan dan Banding.pdf
 
LARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdf
 
TLB_KDUB.pdf
TLB_KDUB.pdfTLB_KDUB.pdf
TLB_KDUB.pdf
 
Soal Hitungan KB.pdf
Soal Hitungan KB.pdfSoal Hitungan KB.pdf
Soal Hitungan KB.pdf
 
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdfTEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
 
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdfFASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
 
TTE_2022.pdf
TTE_2022.pdfTTE_2022.pdf
TTE_2022.pdf
 
TLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdfTLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdf
 
2. Materi NP.pdf
2. Materi NP.pdf2. Materi NP.pdf
2. Materi NP.pdf
 
1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 

Recently uploaded (11)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 

SANKSI ADMINISTRASI

  • 3. OBYEK SANKSI ADMINISTRASI Sanksi Administrasi berupa denda dikenakan hanya terhadap pelanggaran yang diatur dalam Undang-Undang Kepabeanan
  • 4. Bentuk Pengenaan Sanksi Adm Sanksi administrasi berupa denda besarnya dinyatakan dalam bentuk : A. nilai rupiah tertentu B. nilai rupiah minimum sampai dengan maksimum C. persentase tertentu dari bea masuk yang seharusnya dibayar D. persentase tertentu minimum sampai dengan maksimum dari kekurangan pembayaran bea masuk atau bea keluar E. persentase tertentu minimum sampai dengan maksimum dari bea masuk yang seharusnya dibayar
  • 5. Adalah sanksi denda yang dikenakan dalam besaran nilai rupiah tertentu sebagaimana tersebut dalam UU Pabean. A. Denda dalam nilai rupiah tertentu
  • 6. B.Denda dalam nilai rupiah minimum sampai dengan maksimum • 1 kali pelanggaran, 1 X denda minimum • 2 kali pelanggaran, 2 X denda minimum • 3 s/d 4 kali pelanggaran, 5 X denda minimum • 5 s/d 6 kali pelanggaran, 7 X denda minimum • > 6 kali pelanggaran, 1 X denda maksimum
  • 9. Contoh Perhitungan 5 (lima) Dikenakan 7 kali denda minimum 7 x Rp. 25.000.000 Rp.175.000.000
  • 10. C. Denda dalam persentase tertentu dari bea masuk yang seharusnya dibayar Jenis Pelanggaran Denda = % X BMSD
  • 12. D. Denda dalam % tertentu minimum sampai Golongan%denda: • Kekurangan pembayaran ≤ 50%→ • 50%<Kekurangan pembayaran ≤ • 100%<Kekurangan pembayaran • 150%<Kekurangan pembayaran denda100% 100% → denda 125% ≤ 150% → ≤ 200% → denda 150% denda 175% dengan maksimum dari kekurangan pembayaran bea masuk atau bea keluar Dihitung dengan tahapan : 1. Kekurangan Bayar (%)= (BMSD – BMTD)/BMTD X 100% 2. Kekurangan Bayar (%) → Golongan % Denda 3. Denda = Golongan % Denda X (BMSD – BMTD)
  • 13. D. Denda dalam % tertentu minimum sampai dengan maksimum dari kekurangan pembayaran bea masuk atau bea keluar Golongan %denda: • 200%<Kekurangan pembayaran ≤250%→ • 250%<Kekurangan pembayaran ≤300%→ • 300%<Kekurangan pembayaran ≤350%→ • 350%<Kekurangan pembayaran ≤400%→ • 400%<Kekurangan pembayaran ≤450%→ • Lebih dari 450%Kekurangan pembayaran → denda 200% denda 225% denda 250% denda 300% denda 600% denda 1000%
  • 14. D. Untuk selisih jumlah barang ekspor curah kena bea keluar diatur sebagai berikut sesuai KEP-134/BC/2012 Batas toleransi selisih atas pengukuran jumlah : • Selisih sampai dengan 0.02%tidak dilakukan penagihan atau pengembalian bea keluar • Selisih pengukuran antara 0.02%s.d. 1% a.Jika ada kekurangan bea keluar dilakukan penagihan tanpa denda administrasi b.Jika ada kelebihan pembayaran bea keluar diberikan pengembalian
  • 18. Contoh Perhitungan 1) BM yang telah dibayar : Rp.10.000.000,- 2) BM seharusnya dibayar : Rp. 17.500.000,- 3) Kekurangan bayar BM : Rp.17.500.000 – Rp.10.000.000,- = Rp.7.500.000,- 4) Hitung persentase kurang bayar BM : - (Rp.7.500.000,- / Rp.10.000.000,-) x 100% = 75% - Berada pada layer >50% s.d. 100% = persentase denda 125% - Nilai denda : 125% x Rp.7.500.000,- = Rp. 9.375.000,- 5) Kurang bayar BM : Rp.7.500.000,- Hasil Pemeriksaan : 2. Ditemukan : - Barang A 100 pcs, pembebanan 5 %, NP. Rp.100.000.000,-, BM Rp. 5.000.000,- - Barang B 50 pcs, pembebanan 5 %, NP. Rp.50.000.000,-, BM Rp. 2.500.000,- - Barang C 150 pcs, pembebanan 5 %, NP. Rp.200.000.000,-, BM Rp.10.000.000,- - Terjadi kesalahan nilai pabean dan kurang bayar BM Rp.17.500.000 – Rp.10.000.000,- = Rp.7.500.000,- Penyelesaian: Kasus (2) : terdapat kesalahan jumlah dan nilai pabean pada barang C, yang mengakibatkan terjadinya kekurangan pembayaran BM, untuk kesalahan tersebut dilakukan perhitungan besarnya denda dari kekurangan pembayaran dengan yang telah dibayar, yaitu: No Jenis Barang Jumlah Pembebanan Nilai Pabean BM Bayar 1. A,B,C 300 Pcs 5% Rp.200.000.000 Rp.10.000.000
  • 19. PT Jayakarta mengimpor barang ‘Z’ dari Syahru Co di India dan diberitahukan dengan PIB Nomor 243 tanggal 05-06-2021. Bea Masuk yang dibayar sebesar Rp. 10.000.000,- Berdasarkan penelitian Pejabat nilai pabean yang diberitahukan tidak benar sehingga Bea Masuk yang seharusnya dibayar sebesar Rp. 16.000.000,- Hitunglah besarnya sanksi administrasi yang harus dibayar Importir !
  • 20. E. Denda dalam persentase tertentu minimum sampai dengan maksimum dari BM yang seharusnya dibayar Golongan % denda Kekurangan Pembayaran BM ≤20% → denda 100% denda 200% denda 300% 20% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 40% → 40% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 60% → 60% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 80% → denda 400% 80% < Kekurangan Pembayaran BM ≤ 100% → denda 500% Dihitung dengan tahapan : 1. Perhitungan Interval Denda (PID) = (BM Fasilitas yg disalahgunakan : Total BM yg mendapat fasilitas) X 100% 2. PID (%) → Golongan % Denda 3. Denda = Golongan % Denda X BMSDB (jml yg bebas/keringanan)
  • 24. Contoh Perhitungan PT Saudara Kembar mengimpor barang ‘Y’ dari Yung san Co di China dengan mendapat fasilitas. Jumlah barang yang mendapat fasilitas 20 unit. Tarif bea masuk 10% dan tarif akhir menjadi 5%. Total bea masuk tanpa fasilitas adalah Rp 20.000.000. Bea Masuk yang dibayar sebesar Rp. 10.000.000,- Berdasarkan penelitian Pejabat terdapat 10 unit barang X yang disalahgunakan. Hitunglah besarnya sanksi administrasi yang harus dibayar Importir !
  • 25. Sanksi Administrasi atas impor dengan tarif Bea Masuk 0 % • Terhadap pelanggaran yang dikenai sanksi administrasi berupa denda yang dihitung berdasarkan persentase dari bea masuk • Dikenai sanksi adminstrasi berupa denda sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) • Pengenaan per PIB • Syarat :tidak ada barang lain yang dikenai denda
  • 26. Pelanggaran yang ditemukan dari hasil Audit dikenai denda sebagaimana dimaksud dalam • Pasal 10A ayat (8), • Pasal 11A ayat (6), • Pasal 45 ayat (3), • Pasal 52 ayat (1)dan ayat (2) Sebesar 1 (satu) kali untuk pelanggaran yang sama