3. KUMHS
3
⦁ MerupakanPanduanUtamadalammenetapkanklasifikasi barangyang
harus diperhatikan dandigunakan setiap saat.
⦁ T
erdiri dari 6ketentuandari WCO
⦁ KUMHS1s.d4digunakan secara berurutan.
⦁ Dalam hal KUMHS 1 tidak digunakan maka klasifikasi
dapat menggunakan KUMHS2, dst.
⦁ KUMHS5dan6digunakan tersendiri
4. KUMHS 1
4
“J
udul Bagian, Bab dan Sub-bab hanya
dimaksudkan untuk memper-mudah referensi
saja; untuk tujuan hukum, klasifikasi harus
ditentukan menurut uraian yang terdapat dalam
pos dan berbagai Catatan Bagian atau Bab yang
berkaitan serta menurut ketentuan-ketentuan
berikut ini, asalkan pos atau Catatan tersebut
tidak menentukan lain”.
5. KUMHS 1
ContohAplikasi KUMHS 1 :
Bagian I “ Binatang Hidup;produk hewani”
Bab 1 “ Binatang Hidup”
Bagaimana mengklasifikasikan gajah untuk sirkus?
→ Pos 01.06 sebagai “Binatang Lainnya” ?
Perhatikan Catatan 1 (c) Bab 1
→ binatang dari pos 95.08 dikeluarkan dari Bab 1.
Gajah untuk sirkus diklasifikasikan pada pos 95.08 dengan aplikasi KUMHS 1
dan catatan 1(c) Bab 1.
5
6. 6
Digunakan apabila KUMHS 1 tidak dapat diterapkan.
T
erdiri dari 2 ketentuan :
KUMHS 2(a) → ketentuan tentang klasifikasi barang yang
belum jadi atau belum dirakit
KUMHS 2(b) → perluasan cakupan suatu pos yang terbuat
dari dua bahan berbeda
KUMHS 2
7. 7
KUMHS 2(a)
“Setiap referensi untuk suatu barang dalam suatu pos harus
dianggap meliputi juga referensi untuk barang tersebut dalam
keadaan tidak lengkap atau belum rampung, asalkan pada saat
diajukan, barang yang tidak lengkap atau belum rampung
tersebut memiliki karakter utama dari barang itu dalam
keadaan lengkap atau rampung. Referensi ini harus dianggap
juga meliputi referensi untuk barang tersebut dalam keadaan
lengkap atau rampung (atau yang berdasarkan ketentuan ini
dapat digolongkan sebagai lengkap atau rampung), yang
diajukan dalam keadaan belum dirakit atau terbongkar”.
KUMHS 2
8. Contoh Aplikasi KUMHS 2(a):
Barang belum lengkap/jadi :
- Mobil yang belum dilengkapi roda
-Sepeda yang belum dilengkapi sadel
-Handphone tanpa keypad
-Kemeja tanpa kancing
DIKLASIFIKASIKAN
SEBAGAI BARANG
JADINYA
8
KUMHS 2
9. Barang yang belum atau tidak dirakit :
▪ Biasanya untuk memudahkan packing,
handling atau transport
▪ Untuk dirakit menggunakan baut, sekrup, mur,
atau di las, sepanjang hanya dilakukan proses
perakitan saja.
▪ Komponen/bagian yang tidak terakit yang
jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan
harus diklasifikasikan terpisah.
9
KUMHS 2
10. 10
KUMHS 2(b)
“Setiap referensi untuk suatu bahan atau zat dalam pos, harus
dianggap juga meliputi referensi untuk campuran atau
kombinasi dari bahan atau zat itu dengan bahan atau zat lain.
Setiap referensi untuk barang dari bahan atau zat tertentu
harus dianggap juga meliputi referensi untuk barang yang
sebagian atau seluruhnya terdiri dari bahan atau zat tersebut.
Barang yang terdiri lebih dari satu jenis bahan atau zat harus
diklasifikasikan sesuai prinsip dari Ketentuan 3”.
KUMHS 2
11. 11
Contoh Aplikasi KUMHS 2(b):
Ppilsaasutikterbuat dari stainless steel dianggap semata-mata hanya
perkakas dari logam dan mengabaikan bahan plastik untuk
gagangnya, sehingga dengan KUMHS 2(b) diklasifikasikan
sebagai pisau dari logam pada pos 82.11
Bagaimana mengklasifikasikan pisau
stainless steel dan gagang dari plastik?
Bab 82 perkakas logam
Bab 39 barang dari
dengan mata terbuat dari
KUMHS 2
12. 12
⦁ Digunakan apabila suatu barang secara sepintas dapat
diklasifikasikan dalam dua pos atau lebih dan KUMHS 2
tidak dapat diterapkan.
⦁ Digunakan secara berurutan dari KUMHS 3(a) sampai 3(c)
⦁ T
erdiri dari 3 ketentuan:
KUMHS 3(a) → berdasarkan uraian paling spesifik
KUMHS 3(b) → berdasarkan karakter utama barang
KUMHS 3(c) → diklasifikasikan pada pos terakhir
KUMHS 3
13. 13
KUMHS 3(a)
“Pos yang memberikan uraian yang paling spesifik, harus lebih
diutamakan dari pos yang memberikan uraian yang lebih umum.
Namun demikian, apabila dua pos atau lebih yang masing-masing pos
hanya merujuk kepada bagian dari bahan atau zat yang terkandung
dalam barang campuran atau barang komposisi atau hanya merujuk
kepada bagian dari barang dalam set yang disiapkan untuk penjualan
eceran, maka pos - pos tersebut harus dianggap setara sepanjang
berkaitan dengan barang tersebut, walaupun salah satu dari pos
tersebut memberikan uraian yang lebih lengkap atau lebih tepat”.
KUMHS 3
14. 14
Contoh Aplikasi KUMHS 3(a):
Karpet berumbai untuk mobil
57.03 Karpet berumbai
87.08 Bagian dan asesoris kendaraan
Portable Electric Shaver
85.09 Peralatan rumah tangga elektro mekanis dengan
listrik terpasang didalamnya
motor
85.10 Alat cukur, alat pangkas rambut dan penghilang
dengan motor listrik terpasang
rambut
KUMHS 3
15. 15
KUMHS 3(b)
“Barang campuran dan barang komposisi yang terdiri dari
bahan yang berbeda atau dibuat dari komponen yang berbeda,
serta barang yang disiapkan dalam set untuk penjualan eceran
yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan Referensi 3(a),
harus diklasifikasikan berdasarkan bahan atau komponen yang
memberikan karakter utama barang tersebut, sepanjang
kriteria ini dapat diterapkan”.
KUMHS 3
16. Kriteria dalam menentukan karakter utama barang sesuai
KUMHS 3(b):
⦁ Sifat dari bahan atau komponen yang terkandung.
⦁ Jumlah,kualitas,berat,atau nilai masing-masing komponen.
⦁ Peran dari komponen barang dalam kaitannya dengan fungsi
barang secara keseluruhan.
16
KUMHS 3
17. Contoh Aplikasi KUMHS 3(b):
Campuran untuk membuat bir
70% gandum (10.01) + 30% barley (10.05)
Faktor yang memberi karakter utama :
Berat/Komposisi
Diklasifikasikan sebagai gandum
pos 10.01
17
KUMHS 3
18. KUMHS 3(b)
Article Put Up In Sets
1. Terdiri dari setidaknya dua jenis barang yang
berbeda yang dapat diklasifikasikan dalam dua pos
berbeda.
2. Terdiri dari dua produk yang diajukan bersama-
sama untuk mencapai suatu tujuan atau kegunaan.
3. Dikemas dalam kemasan yang siap untuk dijual
langsung kepada konsumen tanpa dikemas ulang.
18
KUMHS 3
21. Jaket dimaksud memiliki dua jenis
dengan fungsi yang setara sehingga
dapat ditentukan karakter utamanya.
bahan
tidak
Maka
dengan aplikasi KUMHS 3(c) diklasifikasikan
pada pos terakhir yaitu 62.01
21
Wind-jaket dua sisi yang dapat dipakai bolak-
balik. Satu sisi terbuat dari katun rajutan, sisi
lain terbuat dari katun bukan rajutan
62.01 Wind-jacket rajutan dari katun
61.01 Wind-jacket dari katun bukan
rajutan
SIDE B
KUMHS 3
22. “Barang yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan ketentuan diatas,
harus diklasifikasikan dalam pos yang sesuai untuk barang yang paling
menyerupai”.
Digunakan dalam hal :
▪ Barang tidak dapat diklasifikasikan dengan KUMHS 1 s.d KUMHS
3.
▪ Tidak ada pos yang sesuai
KUMHS 4 sangat jarang digunakan mengingat lebih
dari 90% barang yang diperdagangkan sudah dapat
diklasifikasikan dalam HS
22
KUMHS 3
23. Contoh Aplikasi KUMHS 4 :
Pemanggang/barbeque yang menggunakan tenaga matahari untuk memasak makanan,
dan tidak menggunakan bahan bakar.
Terdapat beberapa jenis pemanggang pada HS yang semuanya menggunakan bahan bakar
sbb.:
Kasus thn 2005 : mengingat tidak ada pos yang lebih sesuai pada HS maka
pemanggang dengan tenaga matahari diklasifikasikan pada pos paling menyerupai
sesuai KUMHS 4 pada pos 7321.11. (dalam BTBMI 2007 sudah di amandemen)
7321.11 Pemanggang Bahan Bakar Gas atau Bahan Bakar Lain
7321.12 Bahan Bakar Cair
7321.19 Bahan Bakar Padat
KUMHS 4
24. ◼ Terdiri dari dua ketentuan dan merupakan aturan tambahan
mengenai pengemas dan bahan kemasan.
◼ Pada intinya mengatur bahwa barang yang dikemas dengan suatu
kemasan diklasifikasikan menurut barang tersebut, dengan syarat :
1 - Dibentuk secara khusus untuk memuat barang tertentu
2 - Dapat digunakan untuk jangka panjang
3- Diajukan bersama barang dalam kemasan 4 -
Biasa dijual bersama barang tersebut
5 - Tidak memberi karakter utama bagi keseluruhan barang
▪ Contoh : tas kamera, tas instrumen musik, koper
senapan, tas instrumen gambar, yang diimpor
bersama barangnya.
24
KUMHS 5
25. 25
KUMHS 5 (a)
“T
as kamera, tas instrumen musik, kopor senapan, tas
instrumen gambar
, kotak kalung dan kemasan semacam itu,
dibentuk secara khusus atau pas untuk menyimpan barang
atau perangkat barang tertentu, cocok untuk penggunaan
jangka panjang dan diajukan bersama dengan barangnya,
harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila kemasan
tersebut memang dijual dengan barang tersebut. Namun
demikian, ketentuan ini tidak berlaku untuk kemasan yang
memberikan seluruh karakter utamanya”.
KUMHS 5
26. 26
KUMHS 5 (b)
“Berdasarkan aturan dari Ketentuan 5 (a) di atas, bahan
pembungkus dan kemasan pembungkus yang diajukan bersama
dengan barangnya, harus diklasifikasikan menurut barangnya,
apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut memang
biasa digunakan untuk membungkus barang tersebut. Namun
demikian, Ketentuan ini tidak mengikat apabila bahan atau
kemasan pembungkus tersebut secara nyata cocok untuk
digunakan berulang-ulang”.
KUMHS 5
27. 27
“Untuk tujuan hukum klasifikasi barang dalam subpos
dari suatu pos harus ditentukan berdasarkan uraian
dari subpos tersebut dan catatan subpos
bersangkutan, serta Ketentuan di atas dengan
penyesuaian seperlunya, dengan pengertian bahwa
yang
Kecuali
setara
apabila
hanya subpos
diperbandingkan.
menentukan lain, untuk keperluan
yang dapat
konteksnya
Ketentuan ini
diberlakukan juga catatan Bagian dan catatan Bab”.
KUMHS 6
28. Contoh Aplikasi KUMHS 6:
Pakaian pelindung untuk dokter bedah, terbuat dari karet
40.15 Pakaian dan Asesoris pakaian dari karet…
- Sarung tangan, mitten dan mitt :
4015.11 - - Untuk bedah
4015.19 - - Lain-lain
4015.90 - Lain-lain
Sesuai KUMHS 6, penetapan klasifikasi dilakukan dengan membandingkan pos
yang setara pada tingkat satu takik, sehingga barang tersebut diklasifikasikan pada
pos 4015.90
28
KUMHS 6
29. JENIS CATATAN
29 Teknik Klasifikasi Barang 14/11/2020
▪ Catatan definitif
-Barang …dimasukkanpadapos….
▪ Catatanexclusive
-Barang…dikeluarkandaripos....
▪ Catatanillustratif
- BarangAmeliputi….,kecualiB
▪ Catatanpenjelasan/ petunjukklasifikasi.
- Y
angdimaksud “catatanbagianumumadalah…..
30. JENIS-JENIS CATATAN
30
Eksklusif : mengeluarkan barang tertentu dari
suatu pos/subpos dan memasukkannya dlm
pos/subpos lainnya.
Contoh :
Cat. 1 Bab 01;
Cat. 1 Bab 02;
Cat. 1 Bab 03, dst.
31. 31
Contoh :
Cat. 4 Bab 30
Ilustratif : memberikan gambaran terhadap
pengertian atau istilah yg perlu dijabarkan lebih
lanjut.
Contoh :
Cat. 3 Bab 42
Definitif : menjelaskan pengklasifikasian suatu
barang pada pos atau sekumpulan pos tertentu.
32. Penjelasan : menguraikan pengertian-pengertian
yang bersifat teknis.
Contoh :
Cat. 2 Bab 03;
Cat. 1
Bab 09;
Cat. 2
Bag. XV.
32