SlideShare a Scribd company logo
SOP
(Standar Operasional Prosedur)
BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG
2015
Oleh :
Tim Fasilitator
Setelah selesai pembelajaran, diharapkan
peserta :
• Dapat menjelaskan Pengertian SOP
• Dapat menjelaskan tujuan dan Manfaat
SOP
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
(TPK)
PENGERTIAN
SOP / SPO : Uraian tentang tahapan
proses pekerjaan yang terdiri dari
serangkaian atau beberapa kegiatan
yang melibatkan beberapa fungsi.
INSTRUKSI KERJA : Uraian tentang
langkah-langkah secara terperinci
dari suatu kegiatan yang termuat
dalam prosedur yang hanya
melibatkan satu fungsi
• Membantu pendokumentasian
sistem mutu
• Mendokumentasikan langkah-
langkah dalam melakukan suatu
kegiatan tertentu yang harus
diikuti semua personil
• Menjamin adanya konsistensi
dalam pelaksanaan setiap kegiatan
Tujuan Penyusunan SOP :
TUJUAN PENERAPAN SOP
Memproduksi komoditas yang :
• memiliki daya saing tinggi dalam hal mutu,
• ketersediaan jumlah pada waktu yang
dibutuhkan
• ramah lingkungan
Meningkatkan :
• efisiensi, produktivitas, keamanan lingkungan
• terjaganya kesehatan pekerja dan
• peningkatan pendapatan masyarakat
Manfaat SOP :
• Alat untuk melakukan pengawasan
pada setiap kegiatan
• Bukti penerapan sistem mutu
• Jaminan konsistensi pelaksanaan
kegiatan
• Dasar pelaksanaan audit internal
maupun eksternal
SOP dibuat oleh :
Sebuah tim
Kelompok
kecil dari
anggota tim
Mempunyai
keahlian
dibidangnya
CARA
MEMBUAT
SOP
 Halaman depan
 Isi SPO :
• Judul
• Tujuan
• Ruang lingkup
• Penanggung Jawab
• Acuan tahapan proses
• Peringatan keselamatan
• Prosedur kerja
• Dokumen terkait
SPO
1. Sanitasi
2. Teknis
SOP / SPO ada 2 jenis, yaitu
1. SPO Sanitasi
terdiri dari 8 kunci pokok
2. SPO Teknis
merupakan panduan untuk proses
produksi secara spesifik
Definisi higiene pangan menurut Codex
Alimentarius Commission (CAC) adalah
semua kondisi dan tindakan yang
diperlukan untuk menjamin keamanan
dan kelayakan makanan pada semua
tahap dalam rantai makanan.
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam
pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung
dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia
Prosedur untuk memelihara
kondisi sanitasi yang biasanya
berhubungan dengan seluruh
fasilitas produksi/bisnis pangan
atau area, dan tidak terbatas
pada tahap tertentu saja
Adalah :
Untuk apa program
sanitasi dilakukan ?
program sanitasi dilakukan
bukan untuk mengatasi
masalah kotornya
lingkungan/pemrosessan
bahan, tapi untuk
menghilangkan kontaminan
dari makanan dan mesin
pengolahan makanan, serta
mencegah terjadinya
kontaminasi kembali dan
kontaminasi silang
• Membantu industri pangan
dalam menerapkan Prosedur
Pengawasan Sanitasi
• Melakukan monitoring sanitasi
persyaratan & aplikasinya)
• Memelihara kondisi & praktek
sanitasi
TUJUAN SPO SANITASI :
MENGAPA
HARUS
MEMONITOR
PROSEDUR
PENGENDALIAN
SANITASI ?
Untuk mengembangkan
budaya, agar pelaku bisnis
pangan mempunyai peran
dalam mengontrol sanitasi
di unit bisnisnya sendiri
Sanitasi Industri Pangan
Usaha-usaha untuk mencegah
penyakit/kecelakaan dari konsumsi pangan
yang diproduksi dengan cara menghilangkan
atau mengendalikan faktor-faktor didalam
pengolahan pangan yang berperan dalam
pemindahan bahaya (hazard) sejak :
•penerimaan bahan baku,
•pengolahan,
•Pengemasan
•penggudangan produk akhir
•distribusi.
PROGRAM SPO SANITASI
• Menjelaskan prosedur sanitasi yang digunakan pada
unit produksi
• Membuat jadwal prosedur sanitasi
• Merupakan landasan program monitoring yang
berkesinambungan
• Mendorong perencanaan yang menjamin dilakukan koreksi
bila diperlukan
• Mengidentifikasi kecenderungan dan mencegah kembali
terjadinya masalah
• Menjamin setiap personil mengerti sanitasi
• Memberikan sarana pelatihan yang konsisten bagi personil
• Mendemonstrasikan komitmen kepada pembeli dan inspektor
• Meningkatkan praktek sanitasi dan kondisi usaha
8 KUNCI
PERSYARATAN
SANITASI
8. KUNCI PERSYARATAN
SANITASI
1. Keamanan Air
2. Keadaan dan kebersihan permukaan
yang kontak dengan makanan
3. Pencegahan kontaminasi silang,
higyene karyawan
4. Fasilitas kebersihan
5. Proteksi dari Bahan Kontaminasi
6. Penyimpanan, pelabelan bahan
berbahaya
7. Kesehatan pekerja
8. Pencegahan hama
• Suplai air aman untuk mencuci
peralatan dan bahan baku
• Suplai air aman untuk pembuatan es
• Tidak ada kontaminasi silang antara
air yang bersih dan yang tidak bersih
• Mencantumkan langkah-langkah
pembersihan sanitasi yang mencakup jenis
dan konsentrasi pembersih/sanitaiser.
3. PENCEGAHAN KONTAMINASI
SILANG, HIGYENE KARYAWAN
• Pekerja mengetahui cara mencegah kontaminasi
silang
• Pemisahan bahan mentah dan bahan jadi (produk)
• Tata ruang dapat mencegah kontaminasi silang.
• Pemisahan dan perlindungan produk selama
penyimpanan
• Pembersihan dan sanitasi daerah penanganan atau
pengolahan pangan serta peralatan ditangani dengan
baik.
4. FASILITAS
KEBERSIHAN
• Menjamin kelengkapan dan kondisi
kebersihan fasilitas cuci tangan
• Menjamin kelengkapan dan kondisi
kebersihan fasilitas sanitasi tangan
(letak, konsentrasi sanitaiser)
• Menjamin kelengkapan dan kondisi
kebersihan fasilitas toilet
5. PROTEKSI DARI BAHAN
KONTAMINASI
Untuk menjamin bahwa pangan,
pengemas pangan dan permukaan yang
kontak dengan makanan terlindung dari
berbagai cemaran mikrobiologi, kimia dan
fisik termasuk pelumas, bahan bakar,
pestisida, senyawa pembersih, sanitaiser,
kondensat dan cipratan dari lantai.
6. PENYIMPANAN, PELABELAN
BAHAN BERBAHAYA
Untuk menjamin bahwa semua
kemasan bahan kimia dilabel
dengan baik, disimpan terpisah
dari pangan dan diberi petunjuk
pemakaian.
7. KESEHATAN
PEKERJA
Untuk menjamin pengolahan
pekerja yang diagnosa dengan
penyakit atau gejala penyakit,
luka yang mungkin menjadi
sumber cemaran mikroba
8. PENCEGAHAN HAMA
Untuk menjamin tidak ada hama di
fasilitas pengolahan pangan, mencakup
prosedur pencegahan, pemusnahan
penggunaan bahan kimia untuk
mengendalikan hama.
CONTOH: SPO SANITASI
KEAMANAN AIR
CV. ....
SOP SANITASI
NO : A-01/SSOP/20...
Tanggal :
KEAMANAN AIR
Revisi : -
Halaman : 1 dari 2
Ttd Penanggungjawab : Manajer QC
• Tujuan : Menjamin bahwa penggunaan air lebih
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
berlaku
• Tanggung Jawab : Petugas QC
• Urutan Kegiatan : a. Pengendalian dan Pengawasan
b. Tindakan Koreksi
c. Rekaman
CV. ....
SOP SANITASI
NO : A-01/SSOP/20..
Tanggal :
KEAMANAN AIR
Revisi : -
Halaman : 2 dari 2
Ttd Penanggungjawab : Manajer QC
A.Pengendalian dan pengawasan
a. Air yang digunakan untuk produksi, mencuci peralatan
dan mencuci tangan harus air bersih sesuai dengan
standar air minum
b. Setiap hari sebelum mulai proses produksi dilakukan
pengecekan secara visual terhadap kejernihan, bau dan
rasa air.
c. Analisa laboratorium dilakukan minimal 6 bulan/setahun
sekali.
d. Tidak ada hubungan silang antara air bersih dan air kotor.
B. Tindakan Perbaikan
Apabila hasil sampling tidak sesuai dengan standar air minum
maka :
1. Stop produksi
2. Lakukan pengecekan penyebab air tidak aman
3. Lakukan perbaikan, sehingga air kembali aman atau
mencari pasokan lain yang lebih aman.
4. Proses produksi dapat dilanjutkan apabila mutu dan
keamanan air sudah dapat dijamin
CV. ....
SOP SANITASI
NO : A-01/SSOP/20..
Tanggal :
KEAMANAN AIR
Revisi : -
Halaman : 2 dari 3
Ttd Penanggungjawab : Manajer QC
C. Rekaman
a. Hasil analisis kimia enam bulanan/tahunan
b. Rekaman hasil monitoring nomor : ...................
(laporan inspeksi saluran pipa air).
c. Bukti pembayaran dari PAM.
CV. ....
SOP SANITASI
Nomor : A-01/SSOP/20..
Tanggal :
KEAMANAN AIR
Revisi : -
Halaman : 3 dari 3
Ttd Penanggungjawab : Manajer QC
Contoh Pengisian Form SOP Sanitasi
(Contoh Pengisian Form)
Form Nomor : FMH-01/SSOP/20..
No.
U r a i a n
Sblm
Kerja
Pagi
Sblm
Kerja
Siang
Stlh
Kerja
Sore
Slm
Kerja
Tindakan
Koreksi
Tindakan
Verifikasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Keamanan Air
 Bau, rasa dan
kejernihan
•Stop
produksi;
•Lakukan
pengecekan
dan
perbaikan
Minimal
harus
sesuai
standar air
minum
FORMULIR MONITORING DAN PENERAPAN SSOP HARIAN
Tanggal :
1 2 3 4 5 6 7
2. Kondisi dan Kebersihan Alat
yang Kontak Langsung
dengan Produk :
 Kondisi peralatan (pisau,
keranjang produk, meja
sortasi dan grading, bak
pencuci, lap produk,
sarung tangan, bahan
pengemas, timbangan)
utuh dan layak dipakai.
 Kebersihan peralatan
(sda) dalam keadaan
bersih.
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Pencegahan
Kontaminasi Silang,
Hygiene Karyawan :
 Urutan proses harus
teratur dan tidak bolak
balik
 Bahan baku dan produk
jadi/stengah jadi serta
bahan pengemas harus
terpisah
 Peralatan kotor dan bersih
tidak boleh tercampur,
disimpan dalam kondisi
bersih dan ditempat yang
bersih, tidak lembab.
1 2 3 4 5 6 7 8
Karyawan mencuci tangan
setiap akan mulai bekerja
Karyawan tidak boleh
merokok, meludah,
makan, minum dan harus
menjaga kebersihan diri
di ruang produksi.
Lampu di ruang produksi
harus berpelindung.
Ruangan tempat kerja
harus bersih.
Lanjutan pencegahan kontaminasi....
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Kondisi dan Kebersihan
Sarana Pencuci Tangan,
Toilet dan Bahan
Sanitasi :
Kondisi sarana pencuci
tangan layak dipakai
(tersedia air bersih,
sabun dan lap tangan).
Kondisi toilet layang
dipakai/bersih (tersedia
air bersih, gayung dan
sabun)
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Proteksi dari
bahan toxin/
beracun
 Selama proses
produksi tidak
terdapat
bahan toxin
dinruang
produksi.
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Penyimpanan,
pelabelan bahan
berbahaya
7. Kesehatan
pekerja
Karyawan yang
bekerja di bagian
produksi harus
sehat
(menggunakan
tutup kepala,
masker, sarung
tangan yang
bersih)
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Pengendalian Hama :
Pengendalian hama sudah
dilakukan dengan baik dan
benar.
Keterangan :
 = Memuaskan
X = Tidak Memuaskan
Menyetujui dan
Disyahkan
Tanggal,
N a m a :
Jabatan :
Tanda Tangan,
Mengetahui :
QA (Quality Assurance),
Petugas,
( ................................) ( .................................)
SOP / SPO
Teknis
SPO TEKNIS
Merupakan panduan untuk
melakukan kegiatan proses produksi
yang terdiri dari :
1. Penanggung jawab
2. Tujuan kegiatan
3. Urutan/langkah kegiatan
4. Pengawasan dan Pengendalian
5. Tindakan perbaikan
6. Rekaman
Contoh : SPO TEKNIS
PENGOLAHAN SELAI NENAS
Sortasi
Pengupasan
Penerimaan Bahan Baku
Pencucian
Penimbangan
Pemblenderan
Pemasakan
Gula,
Glukosa
Asam sitrat
Selai Nenas
Pengemasan & Pelabelan
Pengecilan ukuran
Penyimpanan
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN SELAI NENAS
• Tujuan : Menjamin nenas yang diterima sesuai dgn spesifikasi yang
ditentukan sesuai dokumen
• Tanggung Jawab : Petugas penerimaan bahan baku
• Urutan Kegiatan : a. Pengendalian dan Pengawasan
b. Tindakan Koreksi
c. Rekaman
CV. ...........
SOP TEKNIS
No. :B-01/SOP/20..
Tanggal : ...................
PENERIMAAN BAHAN
BAKU NENAS
Revisi : -
Halaman : 1 dari 2
Ttd Penanggungjawab :
A. Pengendalian dan pengawasan
1. Penerimaan bahan baku nenas dilakukan di gudang/ruang penerimaan
2. Ambil sampel nenas sesuai dengan standar prosedur pengambilan
sampel nomor PS-01/SOP/09
3. Amati keseluruhan bahan baku yang datang dan sampel secara visual
(kematangan, warna, aroma, tingkat kerusakan.
4. Bahan baku harus sesuai dengan standar bahan baku nenas nomor
SB-01/SOP/20...
B. Tindakan Perbaikan/Koreksi
1. Jika hasil sampling tidak sesuai standar bahan baku nenas nomor
SBB-01/SOP/20.. maka akan ditolak/dikembalikan
2. Menginformasikan kepada pemasok mengenai adanya ketidaksesuaian
standar pada bahan baku nenas yang dikirim.
3. Jika mengirim bahan berulang-ulang tidak sesuai dengan standar
bahan baku, maka dialihkan ke pemasok lain
C. Rekaman
Formulir penerimaan bahan baku nenas nomor FL-01/SOP/20..
CV. ...........
SOP TEKNIS
NO : B-01/SOP/20..
Tanggal : ...................
PENERIMAAN BAHAN
BAKU NENAS
Revisi : -
Halaman : 2 dari 2
Ttd Penanggungjawab :
Form No. : FL.01/SOP/20..
LAPORAN PENERIMAAN BAHAN BAKU NENAS
CV. ........... ………………………..
Kriteria
Kondisi
Koreksi
Sesuai Tidak Sesuai
Kematangan x - -
Warna x Diperam
Aroma x - -
Kerusakan (%) > 5 - Pisahkan yang rusak
dengan tidak rusak, dan
Berat
Rekomendasi : Bahan baku masih diterima dengan catatan :
1. Nenas dibayar hanya yang sesuai standar
2. Komplain kepada pemasok untuk memperbaiki standar bahan baku yang
dikirimkan.
Pelaksana,
.............................
Penanggungjawab,
……………………
CONTOH : PROSEDUR SAMPLING
BAHAN BAKU
CV. ...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : PS-
01/SOP/20..
PROSEDUR
SAMPLING BAHAN
BAKU SELAI
Tanggal : ……… 20..
Revisi : -
Halaman : 1 dari 2
Ttd. Penanggung Jawab :
A. NENAS
1. Untuk jumlah nanas yang banyak sample diambil dari bagian
atas, tengah dan bawah, tetapi jika jumlahnya sedikit
langsung seluruhnya diperiksa kesegarannya secara visual.
2. Diperiksa warna dan aroma nanas
3. Diperiksa tingkat kebusukan/memar tidaknya
B. GULA PASIR
Pengujian I :
Sample diambil sebanyak 5 gram dihaluskan kemudian larutkan
dengan air sebanyak 50 ml.
Aduk sampai larut, kemudian amati kejernihan larutan tersebut
untuk melihat kotoran/benda asing yang mungkin terbawa.
CV. ...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : PS-
01/SOP/20..
PROSEDUR
SAMPLING BAHAN
BAKU SELAI
Tanggal : ……… 20..
Revisi : -
Halaman : 2 dari 3
Ttd. Penanggung Jawab :
Pengujian II :
Sample diambil sebanyak 5 gram dihaluskan kemudian
larutkan dengan air sebanyak 50 ml.
Aduk sampai larut, kemudian ambil dengan menggunakan
pipet, teteskan di pada refraktometer dan ukur derajat Brix-
nya (80˚Brix).
CV. ...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : PS-
01/SOP/20..
PROSEDUR
SAMPLING BAHAN
BAKU SELAI
Tanggal : ……… 20..
Revisi : -
Halaman : 3 dari 3
Ttd. Penanggung Jawab :
CONTOH : SPESIFIKASI BAHAN BAKU
SELAI NENAS
CV.
...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : SBB-01/SOP/20..
Tanggal :
SPESIFIKASI BAHAN
BAKU SELAI NENAS
Revisi : -
Halaman : 1 dari 3
Ttd. Penanggung
Jawab
:
A. NENAS
1.Jenis : Nanas Subang (Simadu)
2.Warna : Hijau kekuning-kuningan
3.Aroma : Tajam (khas nanas)
4.Tekstur : Keras
5.Tk. Kebusukan: Tidak busuk dan tidak memar.
GULA PASIR
1. Tekstur : Kering
2. Warna : Putih
3. Ukuran kristal : kristal kecil
4. Tk. pencemaran : Bebas dari kotoran/benda asing (batu, ranting,
kotoran binatang, serangga kecil, logam/paku dll.)
Batas maksimum pencemaran logm berat :
 Arsen (As) : 1,0 mg/kg
 Timbal (Pb) : 2,0 mg/kg
 Tembaga : 2,0 mg/kg
 Seng (Zn) : 40,0 mg/kg
 Timah (Sn) : 40,0 mg/kg
 Raksa (Hg) : 0,03 mg/kg
CV.
...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : SBB-01/SOP/20..
Tanggal :
SPESIFIKASI
BAHAN BAKU
SELAI NENAS
Revisi : -
Halaman : 2 dari 3
Ttd. Penanggung Jawab :
GLUKOSA
1. Warna : Bening
2. Tingkat kekentalan : Agak kental
3. Kemasan : Utuh/tidak bocor, lable/informasi lengkap.
ASAM SITRAT
1. Tekstur : Kering
2. Warna : Putih
3. Ukuran kristal : kristal kecil
4. Tingkat pencemaran : Bebas dari kotoran/benda asing (batu, ranting,
kotoran binatang, serangga kecil, logam/paku dll.)
5. Rasa : Asam
6. Kemasan : Utuh/tidak bocor, lable/informasi lengkap
CV.
...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : SBB-01/SOP/20..
Tanggal :
SPESIFIKASI
BAHAN BAKU
SELAI NENAS
Revisi : -
Halaman : 3 dari 3
Ttd. Penanggung Jawab :
SPESIFIKASI SELAI NENAS
CV.
...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : SP-01/SOP/20..
Tanggal :
SPESIFIKASI
SELAI NENAS
Revisi : -
Halaman : 1 dari 1
Ttd. Penanggung Jawab :
SELAI NENAS :
1.Warna : Kuning
2.Rasa : Manis
3.Kekentalan : dapat dioleskan tapi tidak terlalu cair dan tidak
terlalu kental
Tekstur : lembut tidak mengkristal
STANDAR KOMPOSISI
SELAI NENAS
CV.
...........
SOP TEKNIS
Bag/Nomor : SK-01/SOP/20..
Tanggal : ……………… 20..
STANDAR
KOMPOSISI
SELAI NENAS
Revisi : -
Halaman : 1 dari 1
Ttd. Penanggung Jawab :
SELAI NENAS :
1. Nenas : 500 gram
2. Gula Pasir : 200 gram
3. Glukosa Cair : 1 sdm
4. Asam Sitrat : secukupnya
5. Air : 200 ml
Keterangan Kode pada nomor SOP :
A-01/SSOP/20.. : SOP sanitasi
B-01/SOPT/20.. : SOP Teknis
FMH-01/SSOP/20.. : Formulir monitoring dan
penerapan ssop harian
FL-01/SOP/20.. : Form laporan penerimaan bahan
baku nena
SBB-01/SOP/20.. : Spesifikasi bahan baku selai nenas
SP-01/SOP/20.. : Spesifikasi selai nenas
SK-01/SOOP/20.. : Standar komposisi selai nenas
PPK-01/SOP/20.. : Prosedur peralatan kerja

More Related Content

Similar to Pesentasi SOP HACCP '15.ppt

Makalah sop makmin
Makalah sop makminMakalah sop makmin
Makalah sop makminjoisola
 
CPKB.pptx
CPKB.pptxCPKB.pptx
CPKB.pptx
GirlyRisma1306
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
Danang suryo Wardhono
 
CPPOB-GMP Presentasi1.pptx
CPPOB-GMP Presentasi1.pptxCPPOB-GMP Presentasi1.pptx
CPPOB-GMP Presentasi1.pptx
ssuser25d8eb
 
SSOP (1).pptx
SSOP (1).pptxSSOP (1).pptx
SSOP (1).pptx
instrumenqc
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
sitiquraniati1
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
Danang suryo Wardhono
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
PujoyuwonoMartosuyon
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
National Standardization Agency of Indonesia
 
HACCP
HACCPHACCP
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Amirotul Khusna
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Amirotul Khusna
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
Tiara104284
 
TUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptxTUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptx
LindaIndriani6
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
Good Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).pptGood Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).ppt
ManikaSundaPeliyanty
 
4 QC.pptx
4 QC.pptx4 QC.pptx
4 QC.pptx
JemsOtniel1
 
Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdf
AlFajri60
 

Similar to Pesentasi SOP HACCP '15.ppt (20)

Makalah sop makmin
Makalah sop makminMakalah sop makmin
Makalah sop makmin
 
CPKB.pptx
CPKB.pptxCPKB.pptx
CPKB.pptx
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
GMP.ppt
 
q.pptx
q.pptxq.pptx
q.pptx
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
 
CPPOB-GMP Presentasi1.pptx
CPPOB-GMP Presentasi1.pptxCPPOB-GMP Presentasi1.pptx
CPPOB-GMP Presentasi1.pptx
 
SSOP (1).pptx
SSOP (1).pptxSSOP (1).pptx
SSOP (1).pptx
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
 
TUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptxTUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptx
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
Good Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).pptGood Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).ppt
 
4 QC.pptx
4 QC.pptx4 QC.pptx
4 QC.pptx
 
Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdf
 

Recently uploaded

Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
csooyoung073
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 

Recently uploaded (7)

Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 

Pesentasi SOP HACCP '15.ppt

  • 1. SOP (Standar Operasional Prosedur) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG 2015 Oleh : Tim Fasilitator
  • 2. Setelah selesai pembelajaran, diharapkan peserta : • Dapat menjelaskan Pengertian SOP • Dapat menjelaskan tujuan dan Manfaat SOP TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
  • 3. PENGERTIAN SOP / SPO : Uraian tentang tahapan proses pekerjaan yang terdiri dari serangkaian atau beberapa kegiatan yang melibatkan beberapa fungsi. INSTRUKSI KERJA : Uraian tentang langkah-langkah secara terperinci dari suatu kegiatan yang termuat dalam prosedur yang hanya melibatkan satu fungsi
  • 4. • Membantu pendokumentasian sistem mutu • Mendokumentasikan langkah- langkah dalam melakukan suatu kegiatan tertentu yang harus diikuti semua personil • Menjamin adanya konsistensi dalam pelaksanaan setiap kegiatan Tujuan Penyusunan SOP :
  • 5. TUJUAN PENERAPAN SOP Memproduksi komoditas yang : • memiliki daya saing tinggi dalam hal mutu, • ketersediaan jumlah pada waktu yang dibutuhkan • ramah lingkungan Meningkatkan : • efisiensi, produktivitas, keamanan lingkungan • terjaganya kesehatan pekerja dan • peningkatan pendapatan masyarakat
  • 6. Manfaat SOP : • Alat untuk melakukan pengawasan pada setiap kegiatan • Bukti penerapan sistem mutu • Jaminan konsistensi pelaksanaan kegiatan • Dasar pelaksanaan audit internal maupun eksternal
  • 7.
  • 8. SOP dibuat oleh : Sebuah tim Kelompok kecil dari anggota tim Mempunyai keahlian dibidangnya
  • 9.
  • 11.  Halaman depan  Isi SPO : • Judul • Tujuan • Ruang lingkup • Penanggung Jawab • Acuan tahapan proses • Peringatan keselamatan • Prosedur kerja • Dokumen terkait
  • 13. SOP / SPO ada 2 jenis, yaitu 1. SPO Sanitasi terdiri dari 8 kunci pokok 2. SPO Teknis merupakan panduan untuk proses produksi secara spesifik
  • 14. Definisi higiene pangan menurut Codex Alimentarius Commission (CAC) adalah semua kondisi dan tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan kelayakan makanan pada semua tahap dalam rantai makanan. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia
  • 15. Prosedur untuk memelihara kondisi sanitasi yang biasanya berhubungan dengan seluruh fasilitas produksi/bisnis pangan atau area, dan tidak terbatas pada tahap tertentu saja Adalah :
  • 17. program sanitasi dilakukan bukan untuk mengatasi masalah kotornya lingkungan/pemrosessan bahan, tapi untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan makanan, serta mencegah terjadinya kontaminasi kembali dan kontaminasi silang
  • 18. • Membantu industri pangan dalam menerapkan Prosedur Pengawasan Sanitasi • Melakukan monitoring sanitasi persyaratan & aplikasinya) • Memelihara kondisi & praktek sanitasi TUJUAN SPO SANITASI :
  • 20. Untuk mengembangkan budaya, agar pelaku bisnis pangan mempunyai peran dalam mengontrol sanitasi di unit bisnisnya sendiri
  • 21. Sanitasi Industri Pangan Usaha-usaha untuk mencegah penyakit/kecelakaan dari konsumsi pangan yang diproduksi dengan cara menghilangkan atau mengendalikan faktor-faktor didalam pengolahan pangan yang berperan dalam pemindahan bahaya (hazard) sejak : •penerimaan bahan baku, •pengolahan, •Pengemasan •penggudangan produk akhir •distribusi.
  • 22. PROGRAM SPO SANITASI • Menjelaskan prosedur sanitasi yang digunakan pada unit produksi • Membuat jadwal prosedur sanitasi • Merupakan landasan program monitoring yang berkesinambungan • Mendorong perencanaan yang menjamin dilakukan koreksi bila diperlukan • Mengidentifikasi kecenderungan dan mencegah kembali terjadinya masalah • Menjamin setiap personil mengerti sanitasi • Memberikan sarana pelatihan yang konsisten bagi personil • Mendemonstrasikan komitmen kepada pembeli dan inspektor • Meningkatkan praktek sanitasi dan kondisi usaha
  • 24. 8. KUNCI PERSYARATAN SANITASI 1. Keamanan Air 2. Keadaan dan kebersihan permukaan yang kontak dengan makanan 3. Pencegahan kontaminasi silang, higyene karyawan 4. Fasilitas kebersihan 5. Proteksi dari Bahan Kontaminasi 6. Penyimpanan, pelabelan bahan berbahaya 7. Kesehatan pekerja 8. Pencegahan hama
  • 25. • Suplai air aman untuk mencuci peralatan dan bahan baku • Suplai air aman untuk pembuatan es • Tidak ada kontaminasi silang antara air yang bersih dan yang tidak bersih
  • 26. • Mencantumkan langkah-langkah pembersihan sanitasi yang mencakup jenis dan konsentrasi pembersih/sanitaiser.
  • 27. 3. PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG, HIGYENE KARYAWAN • Pekerja mengetahui cara mencegah kontaminasi silang • Pemisahan bahan mentah dan bahan jadi (produk) • Tata ruang dapat mencegah kontaminasi silang. • Pemisahan dan perlindungan produk selama penyimpanan • Pembersihan dan sanitasi daerah penanganan atau pengolahan pangan serta peralatan ditangani dengan baik.
  • 28. 4. FASILITAS KEBERSIHAN • Menjamin kelengkapan dan kondisi kebersihan fasilitas cuci tangan • Menjamin kelengkapan dan kondisi kebersihan fasilitas sanitasi tangan (letak, konsentrasi sanitaiser) • Menjamin kelengkapan dan kondisi kebersihan fasilitas toilet
  • 29. 5. PROTEKSI DARI BAHAN KONTAMINASI Untuk menjamin bahwa pangan, pengemas pangan dan permukaan yang kontak dengan makanan terlindung dari berbagai cemaran mikrobiologi, kimia dan fisik termasuk pelumas, bahan bakar, pestisida, senyawa pembersih, sanitaiser, kondensat dan cipratan dari lantai.
  • 30. 6. PENYIMPANAN, PELABELAN BAHAN BERBAHAYA Untuk menjamin bahwa semua kemasan bahan kimia dilabel dengan baik, disimpan terpisah dari pangan dan diberi petunjuk pemakaian.
  • 31. 7. KESEHATAN PEKERJA Untuk menjamin pengolahan pekerja yang diagnosa dengan penyakit atau gejala penyakit, luka yang mungkin menjadi sumber cemaran mikroba
  • 32. 8. PENCEGAHAN HAMA Untuk menjamin tidak ada hama di fasilitas pengolahan pangan, mencakup prosedur pencegahan, pemusnahan penggunaan bahan kimia untuk mengendalikan hama.
  • 34. CV. .... SOP SANITASI NO : A-01/SSOP/20... Tanggal : KEAMANAN AIR Revisi : - Halaman : 1 dari 2 Ttd Penanggungjawab : Manajer QC • Tujuan : Menjamin bahwa penggunaan air lebih sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku • Tanggung Jawab : Petugas QC • Urutan Kegiatan : a. Pengendalian dan Pengawasan b. Tindakan Koreksi c. Rekaman
  • 35. CV. .... SOP SANITASI NO : A-01/SSOP/20.. Tanggal : KEAMANAN AIR Revisi : - Halaman : 2 dari 2 Ttd Penanggungjawab : Manajer QC A.Pengendalian dan pengawasan a. Air yang digunakan untuk produksi, mencuci peralatan dan mencuci tangan harus air bersih sesuai dengan standar air minum b. Setiap hari sebelum mulai proses produksi dilakukan pengecekan secara visual terhadap kejernihan, bau dan rasa air. c. Analisa laboratorium dilakukan minimal 6 bulan/setahun sekali. d. Tidak ada hubungan silang antara air bersih dan air kotor.
  • 36. B. Tindakan Perbaikan Apabila hasil sampling tidak sesuai dengan standar air minum maka : 1. Stop produksi 2. Lakukan pengecekan penyebab air tidak aman 3. Lakukan perbaikan, sehingga air kembali aman atau mencari pasokan lain yang lebih aman. 4. Proses produksi dapat dilanjutkan apabila mutu dan keamanan air sudah dapat dijamin CV. .... SOP SANITASI NO : A-01/SSOP/20.. Tanggal : KEAMANAN AIR Revisi : - Halaman : 2 dari 3 Ttd Penanggungjawab : Manajer QC
  • 37. C. Rekaman a. Hasil analisis kimia enam bulanan/tahunan b. Rekaman hasil monitoring nomor : ................... (laporan inspeksi saluran pipa air). c. Bukti pembayaran dari PAM. CV. .... SOP SANITASI Nomor : A-01/SSOP/20.. Tanggal : KEAMANAN AIR Revisi : - Halaman : 3 dari 3 Ttd Penanggungjawab : Manajer QC
  • 38. Contoh Pengisian Form SOP Sanitasi
  • 39. (Contoh Pengisian Form) Form Nomor : FMH-01/SSOP/20.. No. U r a i a n Sblm Kerja Pagi Sblm Kerja Siang Stlh Kerja Sore Slm Kerja Tindakan Koreksi Tindakan Verifikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Keamanan Air  Bau, rasa dan kejernihan •Stop produksi; •Lakukan pengecekan dan perbaikan Minimal harus sesuai standar air minum FORMULIR MONITORING DAN PENERAPAN SSOP HARIAN Tanggal :
  • 40. 1 2 3 4 5 6 7 2. Kondisi dan Kebersihan Alat yang Kontak Langsung dengan Produk :  Kondisi peralatan (pisau, keranjang produk, meja sortasi dan grading, bak pencuci, lap produk, sarung tangan, bahan pengemas, timbangan) utuh dan layak dipakai.  Kebersihan peralatan (sda) dalam keadaan bersih.
  • 41. 1 2 3 4 5 6 7 8 3. Pencegahan Kontaminasi Silang, Hygiene Karyawan :  Urutan proses harus teratur dan tidak bolak balik  Bahan baku dan produk jadi/stengah jadi serta bahan pengemas harus terpisah  Peralatan kotor dan bersih tidak boleh tercampur, disimpan dalam kondisi bersih dan ditempat yang bersih, tidak lembab.
  • 42. 1 2 3 4 5 6 7 8 Karyawan mencuci tangan setiap akan mulai bekerja Karyawan tidak boleh merokok, meludah, makan, minum dan harus menjaga kebersihan diri di ruang produksi. Lampu di ruang produksi harus berpelindung. Ruangan tempat kerja harus bersih. Lanjutan pencegahan kontaminasi....
  • 43. 1 2 3 4 5 6 7 8 4. Kondisi dan Kebersihan Sarana Pencuci Tangan, Toilet dan Bahan Sanitasi : Kondisi sarana pencuci tangan layak dipakai (tersedia air bersih, sabun dan lap tangan). Kondisi toilet layang dipakai/bersih (tersedia air bersih, gayung dan sabun)
  • 44. 1 2 3 4 5 6 7 8 5. Proteksi dari bahan toxin/ beracun  Selama proses produksi tidak terdapat bahan toxin dinruang produksi.
  • 45. 1 2 3 4 5 6 7 8 6. Penyimpanan, pelabelan bahan berbahaya 7. Kesehatan pekerja Karyawan yang bekerja di bagian produksi harus sehat (menggunakan tutup kepala, masker, sarung tangan yang bersih)
  • 46. 1 2 3 4 5 6 7 8 8. Pengendalian Hama : Pengendalian hama sudah dilakukan dengan baik dan benar. Keterangan :  = Memuaskan X = Tidak Memuaskan Menyetujui dan Disyahkan Tanggal, N a m a : Jabatan : Tanda Tangan, Mengetahui : QA (Quality Assurance), Petugas, ( ................................) ( .................................)
  • 48. SPO TEKNIS Merupakan panduan untuk melakukan kegiatan proses produksi yang terdiri dari : 1. Penanggung jawab 2. Tujuan kegiatan 3. Urutan/langkah kegiatan 4. Pengawasan dan Pengendalian 5. Tindakan perbaikan 6. Rekaman
  • 49. Contoh : SPO TEKNIS PENGOLAHAN SELAI NENAS
  • 50. Sortasi Pengupasan Penerimaan Bahan Baku Pencucian Penimbangan Pemblenderan Pemasakan Gula, Glukosa Asam sitrat Selai Nenas Pengemasan & Pelabelan Pengecilan ukuran Penyimpanan DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN SELAI NENAS
  • 51. • Tujuan : Menjamin nenas yang diterima sesuai dgn spesifikasi yang ditentukan sesuai dokumen • Tanggung Jawab : Petugas penerimaan bahan baku • Urutan Kegiatan : a. Pengendalian dan Pengawasan b. Tindakan Koreksi c. Rekaman CV. ........... SOP TEKNIS No. :B-01/SOP/20.. Tanggal : ................... PENERIMAAN BAHAN BAKU NENAS Revisi : - Halaman : 1 dari 2 Ttd Penanggungjawab : A. Pengendalian dan pengawasan 1. Penerimaan bahan baku nenas dilakukan di gudang/ruang penerimaan 2. Ambil sampel nenas sesuai dengan standar prosedur pengambilan sampel nomor PS-01/SOP/09 3. Amati keseluruhan bahan baku yang datang dan sampel secara visual (kematangan, warna, aroma, tingkat kerusakan. 4. Bahan baku harus sesuai dengan standar bahan baku nenas nomor SB-01/SOP/20...
  • 52. B. Tindakan Perbaikan/Koreksi 1. Jika hasil sampling tidak sesuai standar bahan baku nenas nomor SBB-01/SOP/20.. maka akan ditolak/dikembalikan 2. Menginformasikan kepada pemasok mengenai adanya ketidaksesuaian standar pada bahan baku nenas yang dikirim. 3. Jika mengirim bahan berulang-ulang tidak sesuai dengan standar bahan baku, maka dialihkan ke pemasok lain C. Rekaman Formulir penerimaan bahan baku nenas nomor FL-01/SOP/20.. CV. ........... SOP TEKNIS NO : B-01/SOP/20.. Tanggal : ................... PENERIMAAN BAHAN BAKU NENAS Revisi : - Halaman : 2 dari 2 Ttd Penanggungjawab :
  • 53. Form No. : FL.01/SOP/20.. LAPORAN PENERIMAAN BAHAN BAKU NENAS CV. ........... ……………………….. Kriteria Kondisi Koreksi Sesuai Tidak Sesuai Kematangan x - - Warna x Diperam Aroma x - - Kerusakan (%) > 5 - Pisahkan yang rusak dengan tidak rusak, dan Berat Rekomendasi : Bahan baku masih diterima dengan catatan : 1. Nenas dibayar hanya yang sesuai standar 2. Komplain kepada pemasok untuk memperbaiki standar bahan baku yang dikirimkan. Pelaksana, ............................. Penanggungjawab, ……………………
  • 54. CONTOH : PROSEDUR SAMPLING BAHAN BAKU
  • 55. CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : PS- 01/SOP/20.. PROSEDUR SAMPLING BAHAN BAKU SELAI Tanggal : ……… 20.. Revisi : - Halaman : 1 dari 2 Ttd. Penanggung Jawab : A. NENAS 1. Untuk jumlah nanas yang banyak sample diambil dari bagian atas, tengah dan bawah, tetapi jika jumlahnya sedikit langsung seluruhnya diperiksa kesegarannya secara visual. 2. Diperiksa warna dan aroma nanas 3. Diperiksa tingkat kebusukan/memar tidaknya
  • 56. B. GULA PASIR Pengujian I : Sample diambil sebanyak 5 gram dihaluskan kemudian larutkan dengan air sebanyak 50 ml. Aduk sampai larut, kemudian amati kejernihan larutan tersebut untuk melihat kotoran/benda asing yang mungkin terbawa. CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : PS- 01/SOP/20.. PROSEDUR SAMPLING BAHAN BAKU SELAI Tanggal : ……… 20.. Revisi : - Halaman : 2 dari 3 Ttd. Penanggung Jawab :
  • 57. Pengujian II : Sample diambil sebanyak 5 gram dihaluskan kemudian larutkan dengan air sebanyak 50 ml. Aduk sampai larut, kemudian ambil dengan menggunakan pipet, teteskan di pada refraktometer dan ukur derajat Brix- nya (80˚Brix). CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : PS- 01/SOP/20.. PROSEDUR SAMPLING BAHAN BAKU SELAI Tanggal : ……… 20.. Revisi : - Halaman : 3 dari 3 Ttd. Penanggung Jawab :
  • 58. CONTOH : SPESIFIKASI BAHAN BAKU SELAI NENAS
  • 59. CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : SBB-01/SOP/20.. Tanggal : SPESIFIKASI BAHAN BAKU SELAI NENAS Revisi : - Halaman : 1 dari 3 Ttd. Penanggung Jawab : A. NENAS 1.Jenis : Nanas Subang (Simadu) 2.Warna : Hijau kekuning-kuningan 3.Aroma : Tajam (khas nanas) 4.Tekstur : Keras 5.Tk. Kebusukan: Tidak busuk dan tidak memar.
  • 60. GULA PASIR 1. Tekstur : Kering 2. Warna : Putih 3. Ukuran kristal : kristal kecil 4. Tk. pencemaran : Bebas dari kotoran/benda asing (batu, ranting, kotoran binatang, serangga kecil, logam/paku dll.) Batas maksimum pencemaran logm berat :  Arsen (As) : 1,0 mg/kg  Timbal (Pb) : 2,0 mg/kg  Tembaga : 2,0 mg/kg  Seng (Zn) : 40,0 mg/kg  Timah (Sn) : 40,0 mg/kg  Raksa (Hg) : 0,03 mg/kg CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : SBB-01/SOP/20.. Tanggal : SPESIFIKASI BAHAN BAKU SELAI NENAS Revisi : - Halaman : 2 dari 3 Ttd. Penanggung Jawab :
  • 61. GLUKOSA 1. Warna : Bening 2. Tingkat kekentalan : Agak kental 3. Kemasan : Utuh/tidak bocor, lable/informasi lengkap. ASAM SITRAT 1. Tekstur : Kering 2. Warna : Putih 3. Ukuran kristal : kristal kecil 4. Tingkat pencemaran : Bebas dari kotoran/benda asing (batu, ranting, kotoran binatang, serangga kecil, logam/paku dll.) 5. Rasa : Asam 6. Kemasan : Utuh/tidak bocor, lable/informasi lengkap CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : SBB-01/SOP/20.. Tanggal : SPESIFIKASI BAHAN BAKU SELAI NENAS Revisi : - Halaman : 3 dari 3 Ttd. Penanggung Jawab :
  • 63. CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : SP-01/SOP/20.. Tanggal : SPESIFIKASI SELAI NENAS Revisi : - Halaman : 1 dari 1 Ttd. Penanggung Jawab : SELAI NENAS : 1.Warna : Kuning 2.Rasa : Manis 3.Kekentalan : dapat dioleskan tapi tidak terlalu cair dan tidak terlalu kental Tekstur : lembut tidak mengkristal
  • 65. CV. ........... SOP TEKNIS Bag/Nomor : SK-01/SOP/20.. Tanggal : ……………… 20.. STANDAR KOMPOSISI SELAI NENAS Revisi : - Halaman : 1 dari 1 Ttd. Penanggung Jawab : SELAI NENAS : 1. Nenas : 500 gram 2. Gula Pasir : 200 gram 3. Glukosa Cair : 1 sdm 4. Asam Sitrat : secukupnya 5. Air : 200 ml
  • 66. Keterangan Kode pada nomor SOP : A-01/SSOP/20.. : SOP sanitasi B-01/SOPT/20.. : SOP Teknis FMH-01/SSOP/20.. : Formulir monitoring dan penerapan ssop harian FL-01/SOP/20.. : Form laporan penerimaan bahan baku nena SBB-01/SOP/20.. : Spesifikasi bahan baku selai nenas SP-01/SOP/20.. : Spesifikasi selai nenas SK-01/SOOP/20.. : Standar komposisi selai nenas PPK-01/SOP/20.. : Prosedur peralatan kerja