SlideShare a Scribd company logo
SALURAN GASTROINTESTINAL
ESOFAGUS
INFLAMASI
PREDISPOSISI. Refluks (aliran balik) isi (esofagitis
refluks).
• Intubasi lambung yg berkepanjangan.
• Terpapar zat yg mengiritasi: alkohol, asam atau basa
korosif, cairan panas berlebihan, tembakau.
• Uremia.
• Bakteremia atau viremia.
• Infeksi jamur pd pasien yg lemah.
• Radiasi.
• Terapi antikanker yg sitotoksik.
• Berkaitan dgn kelainan deskuamatif sistemik.
Patogenesis. Multifaktorial: regurgitasi lambung yg
sering dan berlarut-larut; motilitas esofagus
terganggu; kandungan asam, asam empedu dan
lisolesitin dalam cairan regurgitasi meningkat.
• Kelemahan imunologik merupakan predisposisi infeksi
jamur atau virus.
• Kerusakan langsung akibat teh panas atau zat yg
mengiritasi seperti tembakau dan alkohol.
Morfologi. Dari ringan sampai berat.
• Hiperemia dan edema.
• Penipisan epitel skuamosa dan subskuamosa, inffiltrat
leukosit polimorfonuklear.
• Nekrosis superfisial dan ulserasi disertai rx inflamasi.
• Dengan esofagitis refluks, infiltrat eosinofil pd epitel.
LESI VASKULAR : VARISES
Lesi ini timbul pd dua pertiga pasien sirosis, tersering pd
pecandu alkohol.
Morfologi. Vena pada sumbu panjang esofagus
mengalami dilatasi dan berkelok-kelok. Umumnya pd
sepertiga bawah esofagus, langsung menonjol di
bawah mukosa atau dalam jaringan periesofageal.
• Dapat disertai ulserasi di permukaan, inflamasi dan
beku darah yg melekat.
• Sukar dipertunjukkan pd saat sesudah meninggal
karena kolaps.
Gambaran klinik. Secara klinik tenang sampai pd waktu
pembuluh darah pecah yg menimbulkan hematemesis
hebat (kemungkinan fatal 40 %);
TUMOR
JINAK. Jarang melebihi diameter 3 cm.
• Intramural atau submukosal: leiomioma, fibroma,
lipoma, hemangioma, neurofibroma, sel stromal
limfangioma.
• Mukosal: papiloma skuamosa, pseudotumor
inflamatorik (jaringan stroma fibrotik dgn peradangan
berat disertai epitel yg menipis di atasnya).
GANAS
• Karsinoma esofagus merupakan 10% dari seluruh
kanker saluran cerna.
• Tumor stromal ganas (berasal dari otot polos atau
fibroblas) jarang ditemukan.
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
Epidemiologi. Insiden bervariasi tergantung daerah
geografik. Insiden tinggi di Cina Utara, Iran, Rusia,
Afrika Selatan. Orang berkulit hitam beresiko lebih
tinggi daripada kulit putih di AS.
Etiologi dan Patogenesis. Multifaktorial, dgn interaksi
yg saling mendukung antara faktor lingkungan dan
makanan, kemungkinan dimodifikasi oleh faktor
genetik.
Morfologi. Dimulai sebagai lesi in situ: penebalan atau
penonjolan mukosa berupa bercak berwarna putih
kelabu.
• Dengan memburuknya penyakit, bercak tersebut
meluas secara longitudinal sepanjang sumbu,
sirkumferensial dan dalam.
• Pada sepertiga atas esofagus: 20%, sepertiga tengah:
50%, sepertiga bawah: 30%.
• Pola makroskopik adalah polipoid (60%), bentuk
nekrotik (25%), bentuk infiltratif difus (15%).
• Cenderung menyebar melalui sistem limfatik
submukosa ke kelenjar getah bening regional.
Penyebaran lokal dgn invasi ke struktur mediastinal yg
berdekatan.
Gambaran klinik. Gejalanya tersembunyi dan timbul
lambat, yaitu: sulit menelan, kehilangan berat badan,
lemah, perdarahan dan sepsis sekunder dari ulserasi.
Kadang-kadang terbentuk fistula ke saluran
pernapasan yg menimbulkan aspirasi.
• Reseksi kuratif dimungkinkan pd krg dr 50%
penderita.
ADENOKARSINOMA.
Merupakan 5-10% kanker esofagus.
Etiologi dan Patogenesis. Tampaknya berkembang
melalui perubahan displastik pd mukosa Barret.
Morfologi. Tersering berlokasi di sepertiga tengah atau
bawah.
• Sebagian besar berasal dari mukosa Barret pd daerah
displasia.
• Merupakan massa atau penonjolan nodular selain
mukosa yg intak.
• Jenis histologik (khas berdiferensiasi sedang sampai
buruk).
• Jenis intestinal: kelenjar2 kolumnar berbentuk baik.
• Difus: sel2 yg memproduksi musin menginfiltrasi
dinding secaraf difus.
Gambaran klinik. Timbul pd usia pertengahan sampai
lanjut (rata-rata 50 tahun), terutama pd laki-laki jarang
pd kulit hitam.
LAMBUNG
ANOMALI KONGENITAL
HERNIA DIAFRAGMATIK
• Kelemahan atau defek diafragma (biasanya pd bgn
kiri) memungkinkan herniasi bagian lambung ke
dalam toraks.
• Umumnya sebagian dr lambung, kadang-kadang usus
halus, hati.
• Jika banyak yg masuk ke dlm toraks, terjadi gangguan
STENOSIS PILORIK
STENOSIS PILORIK HIPERTROFIK KONGENITAL.
Hipertrofi dan kemungkinan hiperplasia otot sirkular pd
lapisan muskularis propria pilorus.
• Timbul pd 1:300 sampai 1:900 kelahiran hidup. Rasio
pria:wanita adalah 4:1.
• Diturunkan secara multifaktorial, tinggi pd bayi kembar
• Edema dan peradangan memperburuk penyempitan.
• Regurgitasi dan muntah2 pd minggu ketiga kehidupan
• Pemeriksaan fisik: peristaltis yg nyata dan teraba
massa ovoid yg kenyal.
• Insisi otot dgn ketebalan penuh (piloromiotomi) adalah
kuratif.
STENOSIS PILORIK YANG DIDAPAT.
Dapat timbul karena gastritis antral kronik, ulkus peptikum yg
dekat dgn pilorus.
Dapat menyerupai karsinoma atau limfoma pilorus atau kaput
pankreas.
INFLAMASI
GASTRITIS
Yaitu peradangan mukosa gaster. Akut atau kronik.
GASTRITIS AKUT
Suatu proses akut pd mukosa, bersifat sementara.
Patogenesis. Berkaitan dgn: pemakaian aspirin yg banyak dan
kronik, konsumsi alkohol berlebihan, perokok berat,
pengobatan kanker dgn agen kemoterapeutik, uremia, infeksi
sistemik, keracunan makanan stafilokokal, stres berat, syok,
radiasi lambung.
• Mekanisme: peningkatan produksi asam yg berdifusi
kembali, penurunan produksi bufer bikarbonat sel
permukaan, berkurangnya aliran darah pd mukosa,
kerusakan fisik lapisan mukus dan sel mukosa,
sintesis prostaglandin sitoprotektif pd mukosa tidak
adekuat.
Morfologi. Berkisar dari edema dan hiperemia sedang
sampai erosi mukosa. Neutrofil menyebuk epitel dan
dapat berkaitan dgn mengelupasnya permukaan
mukosa dgn perdarahan sampai lamina propria
(gastritis erosif hemoragik akut).
Gambaran klinik. Asimtomatik atau nyeri abdomen
ringan sampai nyeri abdomen akut dgn hematemesis.
GASTRITIS KRONIK
• Merupakan rangkaian morfologik peningkatan
peradangan mukosa disertai atrofi kelenjar mukosa.
• Atrofi kelenjar sering diikuti oleh metaplasia, displasia
dan atipia epitel permukaan.
Etiologi dan Patogenesis
Gastritis kronik adalah gambaran histologik akhir yg
umum dari berbagai kerusakan mukosa.
Kemungkinan oleh karena refluks isi duodenum yg
mengandung lisolesitin, asam empedu, tripsin dan
fosfolipase A. Dapat timbul setelah pembedahan
lambung, atau dgn melemahnya tonus sfingter pilorik.
Gastritis Campylobacter Pylori
• Campylobacter sekarang diberi nama Helicobacter.
• Akhir2 ini dikenal sebagai suatu gambaran gastritis,
tetapi peran kausalnya masih belum pasti.
• Terdapat di seluruh dunia: kolonisasi mukosa gaster
umum ditemukan (20%).
• Protease mikroba menghancurkan glikoprotein,
menimbulkan deplesi/berkurangnya mukus,
peningkatan peradangan lokal, dan risiko ulserasi
meningkat.
Morfologi. Kolonisasi organisme berbentuk lengkung pd
lapisan mukus dan permukaan sel mukosa, dgn
sedikit atau tidak ada invasi jaringan.
Neutrofil menyebuk lapisan epitel permukaan,
menambah berbagai gambaran latar gastritis kronik.
EROSI GASTRIK AKUT DAN ULSERASI
• Fokal, perkembangan penyakit akut, etiologi defek
mukosa tidak jelas.
• Dapat timbul selama stres, krn itu disebut ulkus stres.
• Sering terlihat pd penderita dgn syok, luka bakar luas,
sepsis dan trauma berat terutama trauma kranial
(ulkus Cushing).
Patogenesis. Tidak begitu dimengerti. Dibutuhkan
sekresi asam, tetapi hipersekresi hanya pd ulkus
Cushing.
• Hipoksia mukosa dan asidosis sistemik memberikan
kemaknaan.
• Agen eksogen dpt memperburuk: aspirin, alkohol,
asap rokok, kafein, kortikosteroid, indometasin,
fenilbutason.
Morfologi.
• Erosi : hilangnya elemen epitel mukosa, di atas
muskularis mukosa.
• Ulkus. Hilangnya jaringan sampai submukosa.
• Lokasi: lesi tunggal atau multipel pd lambung dan
duodenum.
• Ulkus dan erosi kecil serta sirkular, berdiameter
kurang dari 1cm.
• Tdk berbatas jelas krn erosinya bersifat superfisial.
• Pada mulanya tdk ada reaksi radang, baru timbul
kemudian secara sekunder.
• Perdarahan masif, dapat fatal.
• Penyembuhan cepat dgn reepitelisasi lengkap setelah
faktor penyebab dikendalikan.
ULKUS PEPTIK
• Kronik, sering soliter. Lesi ini dapat timbul pd saluran
cerna yg terpapar cairan asam lambung yg agresif.
• Dua kelompok utama yaitu gastrik dan duodenal yg
berbeda secara patogenesis tetapi serupa
morfologinya.
Epidemiologi. Lesi yg ber-ulang2 tersering didiagnosa
pd orang dewasa usia pertengahan sampai tua, tetapi
dapat pula pd dewasa muda.
• Umum pd warga negara industri, prevalensi 6-14%
• Rasio pria : wanita adalah 3 : 1.
• Risiko ulkus duodenum meningkat pd hubungan
kekeluargaan derajat pertama, terutama kembar.
• Ulkus duodenum lebih sering pd pasien2 dgn sirosis
alkoholik, gagal ginjal kronik, penyakit paru obstruksi
menahun, atau h iperparatiroidisme.
Patogenesis. Masih belum banyak diketahui. Sekresi asam-
pepsin diperlukan untuk seluruhnya, tetapi gangguan
pertahanan mukosa adalah yg paling mungkin berperan.
• Pd ulkus duodenum, penyebab terpenting adalah terpapar
asam dan pepsin berlebihan.
• Pd ulkus gaster, rusaknya pertahanan mukosa adalah yg
terpenting.
• Pengaruh utama terhadap ulkus duodenum.
• Pengosongan lambung cepat yg tdk normal, shg duodenum
terpapar lbh banyak asam.
• Kepribadian: stres, kecemasan dan kelelahan berkaitan dgn
ulkus peptik terutama yg berulang.
• Pengaruh utama terhadap ulkus lambung. Kadar asam
lambung cenderung rendah sampai normal.
• Kemungkinan besar adalah defek primer pd pertahanan
mukosa lambung terhadap asam dgn kecenderungan difusi
balik asam meningkat.
• Dapat terlibat penurunan tonus sfingter pilorik dan
refluks asam empedu serta lisolesitin.
• Agen eksogen yg merusak mukosa mis, aspirin tanpa
bufer, alkohol, obat anti inflamasi non steroid dan obat
lain.
Gambaran klinik. Lesi kronik, berulang, dgn gejala yg
khas nyeri epigastrik seperti terbakar yg hilang timbul.
• Ulkus duodenum. Nyeri timbul sekitar 90 menit
sesudah makan, berkurang dengan susu, makanan,
antasid, muntah.
• Ulkus gastrik. Nyeri mulai timbul sekitar 30 menit
sesudah makan, tidak berkurang dgn memakan
sesuatu.
• Komplikasi: perdarahan, perforasi, obstruksi krn
edema atau pembentukan jaringan parut.

More Related Content

What's hot

P petri disentri
P petri disentriP petri disentri
P petri disentri
fikri asyura
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihRahayu Wahyu Ningsih
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
FahmiIkhtiar
 
Askep kolitis
Askep kolitisAskep kolitis
Askep kolitis
Neni Rochmayati
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
ardiners
 
Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
Kharima SD
 
gastritis & esofagitis
gastritis & esofagitisgastritis & esofagitis
gastritis & esofagitis
Muhammad Nasrullah
 
131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis
shaniawira dika
 
Askep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis UlseratifAskep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis Ulseratif
Sri Nala
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
fikri asyura
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
Dian Wulansari
 

What's hot (16)

P petri disentri
P petri disentriP petri disentri
P petri disentri
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Askep kolitis
Askep kolitisAskep kolitis
Askep kolitis
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
 
Kolitis
KolitisKolitis
Kolitis
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
gastritis & esofagitis
gastritis & esofagitisgastritis & esofagitis
gastritis & esofagitis
 
131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis
 
Askep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis UlseratifAskep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis Ulseratif
 
Patofisiologi isk
Patofisiologi iskPatofisiologi isk
Patofisiologi isk
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 

Similar to Saluran gastrointestindal

Polip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptxPolip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptx
ssuser59ed7d
 
Refca colonfh
Refca colonfhRefca colonfh
Refca colonfhAri Anta
 
Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid
Rindang Abas
 
Tugas busugijati ulkus peptikum
Tugas busugijati ulkus peptikumTugas busugijati ulkus peptikum
Tugas busugijati ulkus peptikum
Tutara Maifa
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
dionziel
 
PPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptx
PPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptxPPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptx
PPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptx
adoctor277
 
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptxPPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
NurRohmahTriaRomadho
 
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptdokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
RyanAlfajri3
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolytica
AYUANISA10
 
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptxKelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
nandananda776342
 
Lapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaidLapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaid
Annisa Ocha Pratiwi
 
ca colon
ca colonca colon
ca colon
Selvia Agueda
 
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptxOverview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
mawar483217
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
FELIXDEO
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
Nde Java
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
SofiaNofianti
 

Similar to Saluran gastrointestindal (20)

Polip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptxPolip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptx
 
Refca colonfh
Refca colonfhRefca colonfh
Refca colonfh
 
Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
Tugas busugijati ulkus peptikum
Tugas busugijati ulkus peptikumTugas busugijati ulkus peptikum
Tugas busugijati ulkus peptikum
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
 
PPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptx
PPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptxPPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptx
PPT KANKER GASTER Hariady Salam.pptx
 
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptxPPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptdokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolytica
 
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptxKelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
Kelainan_GastroIntestinal_GIT.pptx
 
Lapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaidLapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaid
 
ca colon
ca colonca colon
ca colon
 
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptxOverview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
 

More from Andry Natanel

karbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasikarbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasi
Andry Natanel
 
BIOMOLEKUL
BIOMOLEKULBIOMOLEKUL
BIOMOLEKUL
Andry Natanel
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanAndry Natanel
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
Andry Natanel
 
Anti biotika
Anti biotikaAnti biotika
Anti biotika
Andry Natanel
 
Alamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasiAlamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasi
Andry Natanel
 
Alamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (bukAlamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (bukAndry Natanel
 

More from Andry Natanel (7)

karbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasikarbohidrat dan farmasi
karbohidrat dan farmasi
 
BIOMOLEKUL
BIOMOLEKULBIOMOLEKUL
BIOMOLEKUL
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikan
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Anti biotika
Anti biotikaAnti biotika
Anti biotika
 
Alamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasiAlamat alamat penting farmasi
Alamat alamat penting farmasi
 
Alamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (bukAlamat alamat penting farmas (buk
Alamat alamat penting farmas (buk
 

Recently uploaded

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Saluran gastrointestindal

  • 2. ESOFAGUS INFLAMASI PREDISPOSISI. Refluks (aliran balik) isi (esofagitis refluks). • Intubasi lambung yg berkepanjangan. • Terpapar zat yg mengiritasi: alkohol, asam atau basa korosif, cairan panas berlebihan, tembakau. • Uremia. • Bakteremia atau viremia. • Infeksi jamur pd pasien yg lemah. • Radiasi. • Terapi antikanker yg sitotoksik. • Berkaitan dgn kelainan deskuamatif sistemik.
  • 3. Patogenesis. Multifaktorial: regurgitasi lambung yg sering dan berlarut-larut; motilitas esofagus terganggu; kandungan asam, asam empedu dan lisolesitin dalam cairan regurgitasi meningkat. • Kelemahan imunologik merupakan predisposisi infeksi jamur atau virus. • Kerusakan langsung akibat teh panas atau zat yg mengiritasi seperti tembakau dan alkohol. Morfologi. Dari ringan sampai berat. • Hiperemia dan edema. • Penipisan epitel skuamosa dan subskuamosa, inffiltrat leukosit polimorfonuklear. • Nekrosis superfisial dan ulserasi disertai rx inflamasi. • Dengan esofagitis refluks, infiltrat eosinofil pd epitel.
  • 4. LESI VASKULAR : VARISES Lesi ini timbul pd dua pertiga pasien sirosis, tersering pd pecandu alkohol. Morfologi. Vena pada sumbu panjang esofagus mengalami dilatasi dan berkelok-kelok. Umumnya pd sepertiga bawah esofagus, langsung menonjol di bawah mukosa atau dalam jaringan periesofageal. • Dapat disertai ulserasi di permukaan, inflamasi dan beku darah yg melekat. • Sukar dipertunjukkan pd saat sesudah meninggal karena kolaps. Gambaran klinik. Secara klinik tenang sampai pd waktu pembuluh darah pecah yg menimbulkan hematemesis hebat (kemungkinan fatal 40 %);
  • 5. TUMOR JINAK. Jarang melebihi diameter 3 cm. • Intramural atau submukosal: leiomioma, fibroma, lipoma, hemangioma, neurofibroma, sel stromal limfangioma. • Mukosal: papiloma skuamosa, pseudotumor inflamatorik (jaringan stroma fibrotik dgn peradangan berat disertai epitel yg menipis di atasnya). GANAS • Karsinoma esofagus merupakan 10% dari seluruh kanker saluran cerna. • Tumor stromal ganas (berasal dari otot polos atau fibroblas) jarang ditemukan.
  • 6. KARSINOMA SEL SKUAMOSA Epidemiologi. Insiden bervariasi tergantung daerah geografik. Insiden tinggi di Cina Utara, Iran, Rusia, Afrika Selatan. Orang berkulit hitam beresiko lebih tinggi daripada kulit putih di AS. Etiologi dan Patogenesis. Multifaktorial, dgn interaksi yg saling mendukung antara faktor lingkungan dan makanan, kemungkinan dimodifikasi oleh faktor genetik. Morfologi. Dimulai sebagai lesi in situ: penebalan atau penonjolan mukosa berupa bercak berwarna putih kelabu. • Dengan memburuknya penyakit, bercak tersebut meluas secara longitudinal sepanjang sumbu, sirkumferensial dan dalam.
  • 7. • Pada sepertiga atas esofagus: 20%, sepertiga tengah: 50%, sepertiga bawah: 30%. • Pola makroskopik adalah polipoid (60%), bentuk nekrotik (25%), bentuk infiltratif difus (15%). • Cenderung menyebar melalui sistem limfatik submukosa ke kelenjar getah bening regional. Penyebaran lokal dgn invasi ke struktur mediastinal yg berdekatan. Gambaran klinik. Gejalanya tersembunyi dan timbul lambat, yaitu: sulit menelan, kehilangan berat badan, lemah, perdarahan dan sepsis sekunder dari ulserasi. Kadang-kadang terbentuk fistula ke saluran pernapasan yg menimbulkan aspirasi. • Reseksi kuratif dimungkinkan pd krg dr 50% penderita.
  • 8. ADENOKARSINOMA. Merupakan 5-10% kanker esofagus. Etiologi dan Patogenesis. Tampaknya berkembang melalui perubahan displastik pd mukosa Barret. Morfologi. Tersering berlokasi di sepertiga tengah atau bawah. • Sebagian besar berasal dari mukosa Barret pd daerah displasia. • Merupakan massa atau penonjolan nodular selain mukosa yg intak. • Jenis histologik (khas berdiferensiasi sedang sampai buruk). • Jenis intestinal: kelenjar2 kolumnar berbentuk baik. • Difus: sel2 yg memproduksi musin menginfiltrasi dinding secaraf difus.
  • 9. Gambaran klinik. Timbul pd usia pertengahan sampai lanjut (rata-rata 50 tahun), terutama pd laki-laki jarang pd kulit hitam. LAMBUNG ANOMALI KONGENITAL HERNIA DIAFRAGMATIK • Kelemahan atau defek diafragma (biasanya pd bgn kiri) memungkinkan herniasi bagian lambung ke dalam toraks. • Umumnya sebagian dr lambung, kadang-kadang usus halus, hati. • Jika banyak yg masuk ke dlm toraks, terjadi gangguan
  • 10. STENOSIS PILORIK STENOSIS PILORIK HIPERTROFIK KONGENITAL. Hipertrofi dan kemungkinan hiperplasia otot sirkular pd lapisan muskularis propria pilorus. • Timbul pd 1:300 sampai 1:900 kelahiran hidup. Rasio pria:wanita adalah 4:1. • Diturunkan secara multifaktorial, tinggi pd bayi kembar • Edema dan peradangan memperburuk penyempitan. • Regurgitasi dan muntah2 pd minggu ketiga kehidupan • Pemeriksaan fisik: peristaltis yg nyata dan teraba massa ovoid yg kenyal. • Insisi otot dgn ketebalan penuh (piloromiotomi) adalah kuratif.
  • 11. STENOSIS PILORIK YANG DIDAPAT. Dapat timbul karena gastritis antral kronik, ulkus peptikum yg dekat dgn pilorus. Dapat menyerupai karsinoma atau limfoma pilorus atau kaput pankreas. INFLAMASI GASTRITIS Yaitu peradangan mukosa gaster. Akut atau kronik. GASTRITIS AKUT Suatu proses akut pd mukosa, bersifat sementara. Patogenesis. Berkaitan dgn: pemakaian aspirin yg banyak dan kronik, konsumsi alkohol berlebihan, perokok berat, pengobatan kanker dgn agen kemoterapeutik, uremia, infeksi sistemik, keracunan makanan stafilokokal, stres berat, syok, radiasi lambung.
  • 12. • Mekanisme: peningkatan produksi asam yg berdifusi kembali, penurunan produksi bufer bikarbonat sel permukaan, berkurangnya aliran darah pd mukosa, kerusakan fisik lapisan mukus dan sel mukosa, sintesis prostaglandin sitoprotektif pd mukosa tidak adekuat. Morfologi. Berkisar dari edema dan hiperemia sedang sampai erosi mukosa. Neutrofil menyebuk epitel dan dapat berkaitan dgn mengelupasnya permukaan mukosa dgn perdarahan sampai lamina propria (gastritis erosif hemoragik akut). Gambaran klinik. Asimtomatik atau nyeri abdomen ringan sampai nyeri abdomen akut dgn hematemesis.
  • 13. GASTRITIS KRONIK • Merupakan rangkaian morfologik peningkatan peradangan mukosa disertai atrofi kelenjar mukosa. • Atrofi kelenjar sering diikuti oleh metaplasia, displasia dan atipia epitel permukaan. Etiologi dan Patogenesis Gastritis kronik adalah gambaran histologik akhir yg umum dari berbagai kerusakan mukosa. Kemungkinan oleh karena refluks isi duodenum yg mengandung lisolesitin, asam empedu, tripsin dan fosfolipase A. Dapat timbul setelah pembedahan lambung, atau dgn melemahnya tonus sfingter pilorik.
  • 14. Gastritis Campylobacter Pylori • Campylobacter sekarang diberi nama Helicobacter. • Akhir2 ini dikenal sebagai suatu gambaran gastritis, tetapi peran kausalnya masih belum pasti. • Terdapat di seluruh dunia: kolonisasi mukosa gaster umum ditemukan (20%). • Protease mikroba menghancurkan glikoprotein, menimbulkan deplesi/berkurangnya mukus, peningkatan peradangan lokal, dan risiko ulserasi meningkat. Morfologi. Kolonisasi organisme berbentuk lengkung pd lapisan mukus dan permukaan sel mukosa, dgn sedikit atau tidak ada invasi jaringan. Neutrofil menyebuk lapisan epitel permukaan, menambah berbagai gambaran latar gastritis kronik.
  • 15. EROSI GASTRIK AKUT DAN ULSERASI • Fokal, perkembangan penyakit akut, etiologi defek mukosa tidak jelas. • Dapat timbul selama stres, krn itu disebut ulkus stres. • Sering terlihat pd penderita dgn syok, luka bakar luas, sepsis dan trauma berat terutama trauma kranial (ulkus Cushing). Patogenesis. Tidak begitu dimengerti. Dibutuhkan sekresi asam, tetapi hipersekresi hanya pd ulkus Cushing. • Hipoksia mukosa dan asidosis sistemik memberikan kemaknaan. • Agen eksogen dpt memperburuk: aspirin, alkohol, asap rokok, kafein, kortikosteroid, indometasin, fenilbutason.
  • 16. Morfologi. • Erosi : hilangnya elemen epitel mukosa, di atas muskularis mukosa. • Ulkus. Hilangnya jaringan sampai submukosa. • Lokasi: lesi tunggal atau multipel pd lambung dan duodenum. • Ulkus dan erosi kecil serta sirkular, berdiameter kurang dari 1cm. • Tdk berbatas jelas krn erosinya bersifat superfisial. • Pada mulanya tdk ada reaksi radang, baru timbul kemudian secara sekunder. • Perdarahan masif, dapat fatal. • Penyembuhan cepat dgn reepitelisasi lengkap setelah faktor penyebab dikendalikan.
  • 17. ULKUS PEPTIK • Kronik, sering soliter. Lesi ini dapat timbul pd saluran cerna yg terpapar cairan asam lambung yg agresif. • Dua kelompok utama yaitu gastrik dan duodenal yg berbeda secara patogenesis tetapi serupa morfologinya. Epidemiologi. Lesi yg ber-ulang2 tersering didiagnosa pd orang dewasa usia pertengahan sampai tua, tetapi dapat pula pd dewasa muda. • Umum pd warga negara industri, prevalensi 6-14% • Rasio pria : wanita adalah 3 : 1. • Risiko ulkus duodenum meningkat pd hubungan kekeluargaan derajat pertama, terutama kembar. • Ulkus duodenum lebih sering pd pasien2 dgn sirosis alkoholik, gagal ginjal kronik, penyakit paru obstruksi menahun, atau h iperparatiroidisme.
  • 18. Patogenesis. Masih belum banyak diketahui. Sekresi asam- pepsin diperlukan untuk seluruhnya, tetapi gangguan pertahanan mukosa adalah yg paling mungkin berperan. • Pd ulkus duodenum, penyebab terpenting adalah terpapar asam dan pepsin berlebihan. • Pd ulkus gaster, rusaknya pertahanan mukosa adalah yg terpenting. • Pengaruh utama terhadap ulkus duodenum. • Pengosongan lambung cepat yg tdk normal, shg duodenum terpapar lbh banyak asam. • Kepribadian: stres, kecemasan dan kelelahan berkaitan dgn ulkus peptik terutama yg berulang. • Pengaruh utama terhadap ulkus lambung. Kadar asam lambung cenderung rendah sampai normal. • Kemungkinan besar adalah defek primer pd pertahanan mukosa lambung terhadap asam dgn kecenderungan difusi balik asam meningkat.
  • 19. • Dapat terlibat penurunan tonus sfingter pilorik dan refluks asam empedu serta lisolesitin. • Agen eksogen yg merusak mukosa mis, aspirin tanpa bufer, alkohol, obat anti inflamasi non steroid dan obat lain. Gambaran klinik. Lesi kronik, berulang, dgn gejala yg khas nyeri epigastrik seperti terbakar yg hilang timbul. • Ulkus duodenum. Nyeri timbul sekitar 90 menit sesudah makan, berkurang dengan susu, makanan, antasid, muntah. • Ulkus gastrik. Nyeri mulai timbul sekitar 30 menit sesudah makan, tidak berkurang dgn memakan sesuatu. • Komplikasi: perdarahan, perforasi, obstruksi krn edema atau pembentukan jaringan parut.