Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja di ruang terbatas. Ruang terbatas memiliki bahaya potensial seperti udara beracun, kekurangan oksigen, dan bahaya fisik. Dokumen ini menjelaskan prosedur kerja aman di ruang terbatas seperti perizinan masuk, pengukuran atmosfer, ventilasi, perlindungan pernapasan, dan sistem ijin masuk. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran tent
Katalog poster keselamatan dan kesehatan kerja dengan tema yang dibuat secara khusus
Pilih dan temukan
beragam tema safety poster lainnya di www.SafetyPoster.com
atau hubungi kami di 022-8606-5300
----------------
CONTACT US
Email : marketing@SafetySign.co.id
Phone : 022-8606-5300
or VISIT US
www.SafetySign.co.id
www.SafetyPoster.co.id
Katalog poster keselamatan dan kesehatan kerja dengan tema yang dibuat secara khusus
Pilih dan temukan
beragam tema safety poster lainnya di www.SafetyPoster.com
atau hubungi kami di 022-8606-5300
----------------
CONTACT US
Email : marketing@SafetySign.co.id
Phone : 022-8606-5300
or VISIT US
www.SafetySign.co.id
www.SafetyPoster.co.id
Presented by Mrs. Muktiati, SKM. MKES. Manpower Office of Central Java, at SVLK training for furniture and handicraft producers in Jepara and Kota Pasuruan, 16-17 September 2020.
The presenter discussed the fourth SVLK principle in this session, which is about workforce and occupational health and safety. The presenter discussed the legal framework and the practical examples related to occupational health and safety.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Latar Belakang
Masih banyak korban terjadi.
Korban lebih dari satu orang .
Korban hamper 60 % lebih adalah orang yang
bermaksud melakukan penyelamatan.
Para pekerja tidak sadar, bahwa tempat yang
mereka masuki adalah Ruang Terbatas.
4. Dasar Hukum
UU no 1 tahun 1970 – Keselamatan Kerja
UU no 13 tahun 2003 – Ketenagakerjaan
Perautan khusus L tanggal 6 agustus 1936 – Tentang Kselamatan
Kerja di Tangki Apung.
Kep.187/Men/1999 – Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja.
SE no 01/men/1997 – NAB kimia di udara lingkungan kerja.
SK DJPPK no kep. 113/2006 – Pedoman Pembinaan Teknis Petugas
K3 Ruang Terbatas.
SE no. 01/DJPPK/I/2011 petunjuk teknis pelaksanaan
pembinaanTerhadap Ahli, Teknisi dan Petugas Lingkungan Kerja dan
Bahan Berbahaya
5. Indonesian Regulations for HSE
Company Regulations for HSE (National)
International Companies HSE (Aus / US)
Marine / Offshore HSE
National Institute Occupational Safety & Health (NIOSH)
American Conference Gov’t Industrial Hygienists (ACGIH)
National Fire Protection Association (NFPA)
Insurance Companies
Aturan dan Regulasi lainnya
6. Definisi Ruang Terbatas
(SKDJP 113 tahun 2006)
Cukup Besar sehingga pekerja dapat
memasukan seluruh tubuhnya serta
dapat melakukan pekerjaan di dalamnya
Memiliki Akses Masuk dan Keluar masuk
terbatas
Tidak di rancang untuk bekerja dalam
durasi terlalu lama.
7. Ruang Terbatas “ Harus
dengan Ijin “ untuk
memasukinya
Memiliki bahaya
atmosphere
Memiliki potensi bahaya
engulfment atau drowning.
Memilki konfigurasi yang
dapat memerangkap
pekerja/yang memasukinya
Memiliki potensi bahaya
serius lainnya IDLH
8. Jenis Pekerjaan Di Ruang Terbatas
Pemeriksaan
Pemeliharaan
Pencucian
Perbaikan
9. Industri yang memiliki Ruang Terbatas
o Petro-Chemical
o Oil & Gas (onshore)
o Oil & Gas (Offshore)
o Textiles
o Water & Sewage
o Marine
o Power Generation
o Mining
o Metals Refining
o Food & Beverage
o Construction
o Aviation Maintenance
o Transportation
o Pulp & Paper
o Printing & Publishing
o Electronic Manufacturing
o Metal Fabrication
14. BAHAYA FISIK
Material yg longgar dan tidak stabil
Tersandung, Terpeleset, Terjatuh
Kejatuhan Benda
Alat atau bagian istrumet yang bergerak
Tersengat Aliran Listrik
Bahan yang dapat masuk kedalam Rt melalui pemipaan
Penglihatan Tidak Jelas
Suhu yang Tinggi
Kebisingan
Tenggelam
Engulfment / terliputi metrial secara tiba tiba
15. Pengendalian Bahaya Fisik
Isolate the
space
Lock Out /
Tag Out
(LO / TO)
Procedure
Ensure
Zero
“Stored”
Energy
Entrant &
Attendant
Participate
Test it (try
to turn it
on!)
24. Udara Beracun
Threshold Limit Value - TLV®/NAB
• Time Weighted Average - TWA
• Short Term Exposure Limit – STEL
• C
• Immediately Dangerous to Life and
Health - IDLH
30. Alat Kerja di lingkungan udara
Flammable
• Non-Sparking Tools
• Explosion-Proof
Equipment
• Intrinsically Safe
Electrical
Equipment
31. Respiratory Protection
• Air Purifying Respirators (APR’s)
• Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)
• Supplied Air Breathing Apparatus (SABA)
32. APR’s
• Fit testing (qualitative vs
quantitative)
• Full & half face
• Chemical cartridge & filter
cartridge
• When to change out
• Limitations in confined space
33. SCBA
• Types
• Donning & doffing
• Checking unit &
confirming alarms
• Limitations in
confined space
34. SABA
• Types
• Donning & doffing
• Checking fit & escape
bottle pressure
• Limitations in confined
space
35. Confined Space Permit
• Work control / scheduling
• Check list for procedure
• Entry log
• Authorization for entry (legal
document)
• Gas test results
• Rescue plan
• Critical information for rescue
team
36. Tugas Supervisor
• Mengetahui Bahaya pada Pekerjaan yang sedang
dilakukan
• Memerikas Ijin Kerja dan otorisasi orang yang akan
masuk dan bekerja
• Memastikan semua prosedur telah diikuti
• Memastikan Team Tanggap darurat telah siap
• Mengeluarkan semua orang yang tidak berkepentingan
• Mengawasi pekerjaan hingga selesai
37. Duties of the Entrant
• Bahaya RT di identifikasi
• Memeriksa ijin kerja di lapangan
• Ikuti Prosedure
• Tetap berhubungan dgn P. madya
• Mampu melakukan penyelamatan mandiri
• Mengembalikan ruang terbatas ke kondisi
semula.
38. Duties of the Attendant
• Mengetahui Bahaya di RT
• Maintain entry log of entrants
• Memastikan PTW telah berada di
site
• Komunikasi dengan yang masuk
• Memonitor kegiatan petugas
utama
• Aktivasi alarm bila kondisi darurat
terjadi
• Membantu pertolongan tanpa
harus masuk