K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptAldesJuanda1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan regulasi keselamatan kerja di ruang terbatas serta bahaya-bahaya yang mungkin terjadi di dalam ruang terbatas seperti kekurangan oksigen, bahan mudah terbakar, struktur ruang yang berbahaya, serta langkah-langkah pengendalian risiko seperti ventilasi, ijin masuk, dan tanggung jawab personil terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang terbatas dan prosedur kerja aman di dalamnya, termasuk definisi ruang terbatas, bahaya-bahaya yang mungkin terjadi, peralatan keselamatan yang diperlukan, serta tata cara memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas secara aman."
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptAldesJuanda1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan regulasi keselamatan kerja di ruang terbatas serta bahaya-bahaya yang mungkin terjadi di dalam ruang terbatas seperti kekurangan oksigen, bahan mudah terbakar, struktur ruang yang berbahaya, serta langkah-langkah pengendalian risiko seperti ventilasi, ijin masuk, dan tanggung jawab personil terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang terbatas dan prosedur kerja aman di dalamnya, termasuk definisi ruang terbatas, bahaya-bahaya yang mungkin terjadi, peralatan keselamatan yang diperlukan, serta tata cara memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas secara aman."
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya di tempat kerja. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran karyawan akan bahaya dan melibatkan mereka dalam pencegahan kecelakaan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko serta pengendalian bahaya melalui pengenalan, evaluasi, perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring.
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Dokumen ini membahas manajemen risiko untuk teknisi AC di SMKN 5 Pekanbaru. Ia menjelaskan potensi bahaya yang dihadapi teknisi selama proses reparasi AC, meliputi faktor fisik, ergonomi, psikososial, dan kecelakaan. Dokumen ini juga menganalisis risiko tersebut berdasarkan kemungkinan dan dampaknya, serta memberikan saran untuk meningkatkan pelatihan teknisi agar dapat bekerja dengan aman.
Tiga faktor penyebab kecelakaan kerja terkait pesawat uap dan bejana tekan adalah kesalahan konstruksi peralatan, ketidakpatuhan prosedur operasi, dan kelalaian pekerja dalam menggunakan Alat Pelindung Diri."
Dokumen tersebut melakukan penilaian risiko keselamatan kerja untuk 10 tahapan pekerjaan dalam proyek instalasi exhaust fan di PT. Caterpillar Indonesia. Dokumen tersebut mengidentifikasi berbagai bahaya yang mungkin terjadi pada setiap tahapan pekerjaan dan mengusulkan langkah-langkah pengendalian risiko untuk mengurangi tingkat risiko pekerjaan."
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya di tempat kerja. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran karyawan akan bahaya dan melibatkan mereka dalam pencegahan kecelakaan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko serta pengendalian bahaya melalui pengenalan, evaluasi, perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring.
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Dokumen ini membahas manajemen risiko untuk teknisi AC di SMKN 5 Pekanbaru. Ia menjelaskan potensi bahaya yang dihadapi teknisi selama proses reparasi AC, meliputi faktor fisik, ergonomi, psikososial, dan kecelakaan. Dokumen ini juga menganalisis risiko tersebut berdasarkan kemungkinan dan dampaknya, serta memberikan saran untuk meningkatkan pelatihan teknisi agar dapat bekerja dengan aman.
Tiga faktor penyebab kecelakaan kerja terkait pesawat uap dan bejana tekan adalah kesalahan konstruksi peralatan, ketidakpatuhan prosedur operasi, dan kelalaian pekerja dalam menggunakan Alat Pelindung Diri."
Dokumen tersebut melakukan penilaian risiko keselamatan kerja untuk 10 tahapan pekerjaan dalam proyek instalasi exhaust fan di PT. Caterpillar Indonesia. Dokumen tersebut mengidentifikasi berbagai bahaya yang mungkin terjadi pada setiap tahapan pekerjaan dan mengusulkan langkah-langkah pengendalian risiko untuk mengurangi tingkat risiko pekerjaan."
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
2. • Kurangnya pengetahuan - Lack of
Knowledge tentang resiko dlm R.T.
• Kecelakaan kerja dihubungkan dgn Mitos
• Test dengan api/lilin
• Banyak kecelakaan fatal terjadi karena
ketidak tauan pengusaha / pekerja.
• Makin berkembangnya jenis pekerjaan yg
harus dilakukan dalam ruang terbatas.
• Semakin banyaknya ruangan kerja yg
termasuk katagori Ruang terbatas
• Terdapatnya bahaya dengan resiko
kematian
3. Ruang = area Terbatas
- Dibatasi oleh dinding
- Dibatasi oleh Gerak
- Dibatasi oleh Kegiatan/aktifitas
- Dibatasi oleh Pintu keluar masuk
- Dibatasi oleh Sirkulasi udara
- Dibatasi oleh Penerangan/iluminasi
- Dibatasi Oleh Jumlah orang
- Dibatasi oleh pemakaian alat
Tidak dirancang untuk aktifitas normal
Memiliki resiko tinggi
Risk = Prekwensi X Keparahan
4. 1. Kecelakaan kerja di ITC Cempakamas Jkt
2. Kecelakaan Kerja di galangan kapal
banjarmasin
3. Peledakan PT.Sindopek Perotama Sidoarjo
4. Keracunan di Blambangan Probolinggo
5. Dsb.
kasus Evaluasi Kegagalan K3
5. Sebagai safety Representatives :
Yang bertugas mengevaluasi bahaya-bahaya
Menetapkan tanda atau peringatan dan
bertanggung jawab membuat/memberikan
ijin masuk ruang terbatas apabila semua
sumber bahaya yang berpotensi terjadi itu
Sudah terkendalikan dengan baik.
6. 1.UU No 1/1970
2.Permennaker Trans No 1 /Per/Men/1982
tentang bejana tekan.
3.SNI. 0229 1987-Keselamatan diruang
tertutup
4.Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan
“No Kep.113/DJPPK/2006”
Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas
K3 di ruang Terbatas.
7. • Mencegah dan mengurangi kecelakaan K
• Mencegah dan mengurangi peledakan
• Memberikan APD kpd tenaga Kerja
• Mencegah/mengedalikan/meluasnya bahaya
• Memperoleh penerangan yg cukup
• Memperoleh suhu/kelembaban udara yg baik
• Penyegaran udara yg cukup/cirkulasi udara
• Memelihara house keeping/kebersihan
• Memperoleh keserasian / keharmonisan
antara lingkungan, tempat kerja, cara kerja
UU No 1/1970 – Tentang K3
8. • RUANG - LINGKUP
DILAKUKAN PEKERJAAN DALAM TANGKI
DILAKUKAN PEKERJAAN DALAM SUMUR
DILAKUKAN PEKERJAAN DALAM LUBANG
DILAKUKAN PEKERJAAN DALAM RUANG
TERBATAS.
UU No 1/1970- Tentang Keselamatan kerja
Pasal 2
9. • SAFETY INDUCTION / ORIENTASI
Pengurus wajib menjelaskan, serta menunjukan
kepada tenaga kerja baru tentang:
UU No 1/1970- Tentang Keselamatan kerja
Pasal 9
-Kondisi dan bahaya yg bisa muncul
ditempat kerja.
-Semua safety devices
-Alat Pelindung APD / PPE.
-Cara dan sikap bekerja yg aman ditempat
kerja
10. UU No 1/1970- Tentang Keselamatan kerja
Pasal 9
-Pengurus hanya dapat mengerjakan TK setelah
mereka yakin TK tsb, memahami syarat-syarat
K3 di tempat kerja ybs.
-Pengurus wajib mengadakan pembinaan K3
-Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati
semua syarat syarat yang berlaku.
11. • PEMASANGAN BEJANA TEKAN
DAN PERUBAHAN TEKNIS
- Harus mendapatkan ijin dari dari Director
/ setempat atau yang ditunjuk
- Director yg ditunjuk berwenang untuk
mengadakan pemeriksaan
Permenaker No Per/01/Men/1982
Tentang bejana tekan.
12. I. PENDAHULUAN RUANG TERBATAS
1.LATAR BELAKANG
2.DASAR HUKUM
3.TUJUAN
4. BATASAN – RUANG LINGKUP
5. ISTILAH ISTILAH UNTUK RUANG
TERBATAS
13. I. PENDAHULUAN RUANG TERBATAS
Memberikan perlindungan
yang maximal kepada para
pekerja yang melakukan
aktivitas dalam ruang
terbatas, dengan jalan
memberikan pedoman atau
petunjuk K3 kepada setiap
orang yg terlibat langsung
maupun tidak langsung dlm
kegiatan memasuki
”RUANG TERBATAS”
Berupa : langkah langkah
yg dilakukan dlm
pencegahan kecelakaan
kerja maupun penyakit
akibat kerja.
TUJUAN PEDOMAN K3 RUANG TERBATAS
14. RUANG LINGKUP – RUANG TERBATAS
I. PENDAHULUAN RUANG TERBATAS
1 . Para personel yang terlibat didalamnya
- Pemilik Ruang terbatas
- Ahkli K3 Ruang terbatas
- Petugas Madya / Man Hole Man
- Petugas Utama yg akan masuk / Entrance
- Petugas gawat darurat
- Pihak Lain Kontractor, vendor, supplier dll.
15. RUANG LINGKUP RUANG TERBATAS
2. Peralatan yang termasuk Ruang terbatas
- Reactor Media Proces
- Bejana – Tanki penyimpanan
- Pipa penyalur yang besar yg bisa dimasuki orang
- Trowongan / saluran terbuka / tertutup, septic tank
- Furnace, silo
- Ruang terbatas lainnya yg bisa dimasuki orang,
Ruang terbatas terbuka / tertutup diding > 1.5 m.
namun tidak dirancang untuk bekerja normal,
mengingat terbatasnya ventilasi, lobang masuk/keluar
serta sangat berfotensi terjadi bahaya didalamnya.
16. RUANG LINGKUP – RUANG TERBATAS
I. PENDAHULUAN RUANG TERBATAS
.3. Jenis-jenis kegiatan dalam ruang terbatas
- Inspeksi rutin maupun tidak rutin
- Kegiatan Process, maupun pencucian
- Perawatan maupun perbaikan,
modipikasi
- Tindakan penyelamatan Petugas gawat
darurat
- Kegiatan lainnya yg tidak termasuk
diatas.
17. RUANG LINGKUP – RUANG
TERBATAS
I. PENDAHULUAN RUANG TERBATAS
4. Peralatan yang dipakai dlm Ruang terbatas
- Alat Pelindung diri serta penyelamat
lainya
- Alat deteksi Bahaya / detector
- Alat alat yg lainnya sesuai dengan
kebutuhan kegiatan yg dikerjakan saatitu
- Ventilasi,Tali temali, lampu penerangan,
alat komunikasi
- dsbnya,
18. 5. BEBERAPA ISTILAH teknis DLM RUANG TERBATAS
I. PENDAHULUAN RUANG TERBATAS
5.1. Ruang terbatas
5.2. Pemilik Ruang terbatas
5.3. Ahkli K3 Ruang terbatas
5.4. Petugas Madya / Man Hole Man
5.5. Petugas Utama yg akan masuk /
Entrance
5.6. Petugas gawat darurat
5.7. Pihak Lain Kontractor, vendor,
supplier dll.
5.8. Ijin-ijin berkaitan dg pekerjaan dlm
ruang terbatas
5.9. Ijin masuk.
5.10. Pemanpatan / Blind
19. 5. BEBERAPA ISTILAH teknis DLM RUANG TERBATAS
I. PENDAHULUAN RUANG TERBATAS
5.11. Tag
5.12. Lock off
5.13. Engulfment / terjebak
5.12. Kondisi lingkungan yg berbahaya.
5.13. Pesakitan kematian dgn segera.
5.14. Inerting
5.15. Pengisolasian pemutusan saluran perpipaan
5.16. Oxygen devisiensy, Oxygen enrichment
5.17. Safety sign Tanda larangan masuk dsb.
5.18. Isolasi
21. 2.MENYANGKUT ADMINISTRASI
2.1 Ijin Pemakaian peralatan dari Disnaker
bejana
2.2 Ijin/setempat internal
- Ijin masuk ruang terbatas
- Ijin Pekerjaan panas / pengelasan
- Ijin Isolasi Listrik / Power
- Ijin pemakaian X Rays, excavation
2.3 Memiliki Prosodure Masuk ruang
terbatas
23. III. PROGRAM PEDOMAN K3
RUANG TERBATAS
1. Program Identifikasi ruang terbatas
1.1. Identifikasi yg termasuk ruang
terbatas-Risk assessment
1.2. Pemasangan safety sign ruang
terbatas
1.3. Lengkapi Prosedure ruang
terbatas
1.4. Verifikasi implementasi
1.5. Lakukan perbaikan atas deviasi
24. III. PROGRAM PEDOMAN K3
RUANG TERBATAS
2. Program Teknis
2.1 Persiapan memasuki ruang
terbatas
2.2 Ijin-Ijin Memasuki ruang
terbatas
2.3 Memasuki ruang terbatas
2.4 Keluar dari ruang terbatas
25. IV. SYSTEM PERIJINAN PEDOMAN K3
RUANG TERBATAS
1. Perijinan serta lampiran
1.1. Jenis Ijin yg dibutuhkan
1.2. Lampiran ijin & Pendistribusian
2. Petunjuk teknis melengkapi ijin
2.1. Peminta ijin requestor
2.2. Pemilik Area / area owner
2.3. Petugas Ahkli K3 / safety
refresentative
26. V. PROGRAM PELATIHAN
PEDOMAN K3 RUANG TERBATAS
1. Pelatihan dalam kondisi Normal
1.1. Pelatihan praktis dilapangan
1.2. Pelatihan untuk karyawan baru
1.3. Pelatihan refreshing periodik
1.4. Pelatihan untuk para kontraktor dll
1.5. Penyaji materi latihan
2. Pelatihan dalam kondisi emergency
2.1. Emergency setempat
2.2. Emergency Menyeluruh
27. VI. PENANGGUNG JAWAB
DALAM PEDOMAN K3 RUANG TERBATAS
Job Description
1. Tanggung Jawab Pengusaha
2. Tanggung Jawab Pemilik area
3. Tanggung Jawab Petugas K3 ruang
Tbts(Ahkli K3 ruang terbatas)
4. Tanggung Jawab Petugas Madya
5. Tanggung Jawab Petugas utama
6. Tanggung Jawab Petugas penyelamat
7. Tanggung Jawab Kontractor OS
28. VII. TEAM TANGGAP DARURAT DALAM
PEDOMAN K3 RUANG TERBATAS
1. Ketrampilan Team Emergency
1.1 Evaluasi Ketrampilan
1.2 Pemilihan Team setelah dievaluasi
1.3 Menginformasikan bahaya yg
mungkin terjadi.
2. Perlengkapan APD Team emergency
2.1 Memberikan APD yg sesuai dg
kebutuhan
2.2 Memberikan Pelatihan thd APD
2.3 Manambahkan unsur P3K dalam
29. 1. Cukup luas dan memiliki konfigurasi untuk dimasuki
oleh pekerja dan melakukan pekerjaan di dalamnya;
1. Terbatas untuk akses
2. Tidak baik untuk bekerja dg durasi waktu yang lama/
Oksigen bisa berkurang
4. Terdapat banyak kontaminan, tidak bisa terbuang lewat
ventilasi
Mempunyai konsekuaensi sbb.
1. Menyulitkan pekerja untuk bergerak leluasa/bebas
2. Diperlukan bantuan orang lain untuk mengawasi
3. Diperlukan respiratory khususnya SCBA
4. Bila terjadi kecelakaan diperlukan scenario persiapan
untuk mengangkat korban dari dalam dgn cepat.
30. Ijin memasuki ruang
terbatas dibutuhkan
apabila memiliki
salah satu dari
beberapa karakter
berikut:
Terdapat kandungan atau potensial
mengandung gas atmosfir
berbahaya;
Terdapat kandungan/bahan yang
potensial menyebabkan
tertutupnya/terliputinya akses
masuk;
Memiliki konfigurasi akses masuk
yang dapat menjadi jebakan seperti
sesak napas; atau;
Terdapat kandungan bahan lain yang
dapat menyebabkan bahaya serius
lain terhadap keselamatan dan
kesehatan
31. Ruang terbatas yang tidak mengandung atau
terdapat bahaya dari gas atmosfer, berpotensi
untuk mengandung bahaya lain yang dapat
menyebabkan kematian ataupun bahaya terhadap
fisik yang serius lainnya
Tunnels/terowongan adalah contoh ruang terbatas
yang normal, dimana prosedur kerja ruang terbatas
tidak diperlukan disini; hanya ditekankan untuk
tidak bekerja sendiri dan menggunakan alat
komunikasi dua arah
33. 1. Petugas Utama – Entrance
2. Ahkli Madya - Man Hole Man
3. Ahkli K3 CSE - Safety Representative
4. Tim Penyelamat- Emergency response
5. Contractor (OS )- Out sources.
CONCLUTION FOR Personal CSE
REQUIREMENT
34. WORK PERMIT
DI TANDA TANGANI
DIPERPANJAANG
MASUK
KEGIATAN
ACCIDENT
PREVENTION
HAZARD
IDENTIFIKASI
ELIMINATION
STOP
APAKAH
SUDAH
AMAN
TIDAK
IYA
BELUM
OKE - AMAN
MASUK RUANG
TERBATAS
AKTIPITAS
CUKUP
WAKTU
OKE KEGIATAN
SELESAI- PETUGAS
KELUAR TANGKI
TIDAK
STOP
CUKUP
35. 1. Check data & Daftar Confine space di temapat bertugas
2. Check data yang ada sudah sesuai dengan kenyataan
3. Dari data yang ada apakah sudah diisi tanda / safety sign
4. Check regulasi dari data yang ada – Bejana Bertekanan
5. Check Ahkli K3, Ahkli Madya, Petugas utama.
Apakah sudah di Training, Bercertifikat
6. Check PPE / APD apakah sudah sesuai
7. Check Peralatan yang dipergunakan untuk bekerja
Apakah aman, sudah sesuai dg kebutuhan, bisa memakai.
8. Check Apakah memiliki team emergency – Rescue team
9. Check Detector yang dipakai sudah memadai, kalibrasi
( misalnya Gas detector, Noise, Temp, Ilumination )
10. SOP – IK sudah punya / belum
Bila Pekerjaan ini cendrung di OS kan-Seyogyanya
Verifikasi supaya Nyampai ke Management - OS