SlideShare a Scribd company logo
1 of 216
Download to read offline
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA 
MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 
2011-2016 
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG 
TAHUN 2011 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
DAFTAR ISI 
BUKU I RPJMD KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016 
Halaman 
DAFTAR ISI............................................................................................... i 
Bab I PENDAHULUAN ........................................................................ I - 1 
1.1 Latar Belakang ........................................................................ I - 1 
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ..................................................... I - 2 
1.3 Hubungan Antar Dokumen ...................................................... I - 4 
1.4 Sistematika Penulisan .............................................................. I - 8 
1.5 Maksud dan Tujuan ................................................................ I - 10 
Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ..................................... II - 1 
2.1 Aspek Geografi dan Demografi ................................................ II - 1 
2.1.1 Wilayah Admnistrasi .................................................... II - 1 
2.1.2 Kondisi Geografis ......................................................... II - 3 
2.1.3 Topografi ................................................................... II - 4 
2.1.4 Jenis Tanah ................................................................. II - 4 
2.1.5 Klimatologi ................................................................... II - 4 
2.1.6 Hidrologi .................................................................... II - 5 
2.1.7 Geologi ....................................................................... II - 6 
2.1.8 Penggunaan Lahan ...................................................... II - 7 
2.1.9 Kawasan Rawan Bencana Alam ..................................... II - 8 
2.1.10 Demografi .................................................................. II - 9 
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................................ II - 13 
2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia ..................................... II - 13 
2.2.2 Angka Kemiskinan ........................................................ II - 15 
2.3 Aspek Pelayanan Umum ......................................................... II – 17 
2.3.1 Layanan Urusan Wajib .................................................. II – 18 
2.3.2 Layanan Urusan Pilihan ................................................ II – 30 
2.4 Aspek Daya Saing Daerah ....................................................... II – 34 
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah ........................................ II - 34 
2.4.2 Fasilitas Wilayah / Infrastruktur ................................... II - 42 
2.4.3 Iklim Berinvestasi ........................................................ II - 59 
2.4.4 Sumber Daya Manusia ................................................. II - 59 
Bab III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH .................... III - 1 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Periode 2006-2010 ....................... III - 1 
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja 
Daerah ......................................................................... III - 2 
3.1.2 Neraca Daerah ............................................................. III - 3 
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa lalu Periode 
2006 -2010 ............................................................................. III - 14 
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran .................................... III - 14 
3.3 Kerangka Pendanaan .............................................................. III - 16 
3.3.1 Penghitungan Kerangka Pendanaan ............................... III - 16 
Bab IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ............................................... IV - 1 
4.1 Permasalahan Pembangunan Daerah ...................................... IV - 1 
4.2 Isu Strategis .......................................................................... IV - 5 
4.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah .................................... IV - 5 
4.2.2 Ketertinggalan, Kemiskinan, Ketahanan Pangan dan Tngkat 
Pendidikan Masyarakat ................................................ IV - 10 
4.2.3 Penataan Ruang, Pengelolaan Sumber Daya dan Pelestrarian 
Lingkungan ................................................................ IV - 17 
4.2.4 Tata Kelola Pemerintahan Daerah ................................. IV - 27 
Bab V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ........................................ V - 1 
5.1 Visi ......................................................................................... V - 1 
5.2 Misi ......................................................................................... V - 2 
5.3 Tujuan dan Sasaran................................................................. V - 3 
5.3.1 Tujuan ....................................................................... V - 3 
5.3.2 Sasaran ...................................................................... V - 4 
Bab VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ......................................... VI – 1 
Bab VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .. VII – 1 
Bab VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ........................... VIII - 1 
Bab IX PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN .................. IX - 1 
7.1 Program Transisi ..................................................................... VII - 1 
7.2 Kaidah Pelaksanaan ................................................................. VII - 2 
BAB I 
PENDAHULUAN 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
1.1 Latar Belakang 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pandeglang 
Tahun 2011-2016 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan 
komprehensif lima tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan 
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan 
Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai 
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang 
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang- 
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Selanjutnya, sebagai 
dokumen perencanaan lima tahunan, RPJM Daerah ini juga merupakan bagian dari Rencana 
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang berkedudukan sebagai dokumen 
perencanaan induk dengan wawasan waktu 20 tahunan. 
Acuan utama yang digunakan dalam menyusun RPJM Daerah ini adalah rumusan Visi, 
Misi, dan Program Indikatif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, yang telah 
disampaikan kepada masyarakat pemilih dalam Sidang Paripurna DPRD pada tahapan 
kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah secara langsung. 
Disamping itu, penyusunan RPJM Daerah ini juga mengacu pada RPJP dan RPJM Nasional, 
RPJP dan RPJM Provinsi serta berbagai kebijakan dan prioritas program Pemerintah Pusat 
dan Pemerintah Provinsi. Selain itu, RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 
ini telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang 
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Tujuan merujuk semua dokumen perencanaan 
dimaksud adalah untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program 
secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. 
RPJM Daerah disusun berdasarkan statistik regional dan lokal, dengan memperhatikan 
statistik dari berbagai fungsi pemerintahan yaitu bidang ekonomi, bidang sosial budaya, 
bidang pemerintahan umum, bidang fisik prasarana dan keuangan daerah. 
RPJM Daerah berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum daftar rencana 
Program dan Kegiatan lima tahunan, maka proses penyusunan RPJM Daerah ini juga dilakukan 
melalui forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan unsur pelaku 
pembangunan (stakeholder) di Kabupaten Pandeglang. Karena pertimbangan itu, walaupun 
RPJM Daerah ini bermula dari rumusan Visi, Misi, dan Rencana Indikatif Program pasangan 
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, maka matriks rencana program dan kegiatan lima 
tahunan yang diuraikan di dalam dokumen ini adalah hasil kesepakatan seluruh unsur 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
stakeholder, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis Nasional dan 
Provinsi. 
1.2 Dasar Hukum Penyusunan 
Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Pandeglang ini, peraturan-peraturan yang digunakan 
sebagai landasan hukum (rujukan), antara lain: 
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran 
Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara 
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara 
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 
4389); 
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggung 
jawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran 
Negara Nomor 4400); 
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 
4421); 
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 
2004 nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan 
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- 
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran 
Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat 
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara 
Nomor 4438); 
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 -2025 
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran 
Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan 
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran 
Negara Nomor 4585); 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara 
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten (Lembaran Negara 
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 
4737); 
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran 
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 
4738); 
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat 
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Lembaran Negara Republik 
Indonesia Nomor 4741); 
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian 
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia 
Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 
16. Peraturan Presiden Replubik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana pembangunan Jangka 
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; 
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan 
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah 
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi 
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 
19. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah 
Nomor 2 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten 
Tahun 2007 – 2012 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan lembaran 
Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 27); 
20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan 
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 10, Seri E.5); 
21. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan 
Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1); 
22. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan 
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten 
Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten 
Pandeglang Nomor 4 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 4). 
1.3 Hubungan Antar Dokumen 
Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan 
Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah 
diwajibkan menyusun RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 tahunan, RPJM Daerah untuk jangka 
waktu 5 tahunan dan RKPD sebagai rencana tahunan. Hal ini berimplikasi kepada adanya 
penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, baik dari aspek proses, mekanisme 
maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat Pusat dan Daerah. 
Sehubungan dengan itu dan dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan 
perundangan mengenai perencanaan nasional dan daerah, perlu disusun rangkaian dokumen 
perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut: 
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, berfungsi sebagai dokumen perencanaan 
makro politis berwawasan dua puluh tahun dan memuat Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka 
Panjang yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM Daerah setiap lima tahun sekali; 
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, berfungsi sebagai penjabaran dari 
RPJP Daerah dan memuat Visi, Misi, Gambaran Umum Kondisi Masa Kini, Gambaran Umum 
Kondisi yang diharapkan, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal, Arah Kebijakan, Strategi 
dan Indikasi Rencana Program Lima Tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik 
pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD 
Kabupaten Pandeglang; 
c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), berfungsi sebagai dokumen 
perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap 
unit kerja daerah, yang memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi Rencana Program 
setiap Bidang Kewenangan dan atau Fungsi Pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan 
disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan 
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang; 
d. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), merupakan dokumen 
perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah dan disusun sebagai penurunan Renstra SKPD 
dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan 
formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun ke 
depan; 
e. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan 
merupakan kompilasi kritis atas Renja SKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan 
utama pelaksanaan Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat 
Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Guna memudahkan pemahaman terhadap substansi dasar dari RPJM Daerah ini serta arah 
kebijakan yang ditempuh dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi, maka disusun Pola Pikir dan 
Proses Penyusunan RPJM Daerah sebagaimana Gambar 1.1, sedangkan untuk melihat keterkaitan 
dokumen perencanaan nasional dan daerah dapat dilihat pada Gambar 1.2, adapun alur proses 
penyusunan dan penetapan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada Gambar 1.3. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 1.1 
Pola Pikir dan Proses Penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang 
Tahun 2011-2016 
Persiapan Awal 
Kesepakatan Eksternal 
Kesepakatan Internal 
Komitmen KDh 
Komitmen 
Stakeholders 
& Mandat 
Analisis Kekuatan dan Isu Strategis 
Kelemahan (SW) 
VISI-MISI 
Program Prioritas 
Penentuan Stakeholdersi 
Dukungan Perguruan Tinggii 
Analisis Peluang dan 
Ancaman (OT) 
Strategic Plan 
(RPJM-Daerah) 
STRATEGI & 
KEBIJAKAN UMUM 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Rencana Tindak 
Implementasi 
(RKPD) 
Action Plan 
(Renja SKPD/RKPD) 
Pelaksanaan Tahunan 
RPJM Daerah 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 1.2 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan Nasional dan Daerah 
Pedoman 
Renstra 
KL Renja - KL 
Pedoman 
Pedoman Dijabar 
Diacu 
RPJM RKP 
Nasional 
Diperhatikan 
RPJM 
Daerah 
RPJP 
Nasional 
Diacu 
RPJP 
Daerah 
Diserasikan melalui Musrenbang 
RKP 
Daerah 
Pedoman 
Renstra 
SKPD 
Diacu 
Renja - 
SKPD 
RKA-KL 
RAPBN 
RAPBD 
RKA - 
SKPD 
Rincian 
APBN 
APBN 
APBD 
Rincian 
APBD 
kan 
Pedoman 
Pedoman 
Pedoman 
Pedoman 
Pedoman 
Dijabar 
kan 
Pedoman 
UU No. 25/2004 
Sistem Perencanaan 
Pembangunan Nasional 
Pemerintah 
Pusat 
Pemerintah 
Daerah 
UU No. 17/2003 
Keuangan Negara 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 1.3 
Alur Proses Penyusunan dan Penetapan RPJMD 
Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 
Visi, Misi, Program 
KDh Terpilih 
(1) 
Bappeda menyusun 
Rancangan Awal 
RPJM Daerah 
SKPD 
Menyusun 
Renstra SKPD 
SKPD Menyususn 
Rancangan Renstra SKPD 
Program SKPD 
Bappeda menyelenggarakan 
Musrenbang Jangka Menengah 
(5) 
Penetapan RPJM Daerah 
(7) 
Digunakan sebagai 
Pedoman Penyusunan 
Rancangan RKPD 
a) Visi,Misi KDh terpilih 
b) Strategi Pembangunan Daerah 
c) Kebijakan Umum 
d) Kerangka Ekonomi Makro 
e) Program SKPD 
Bappeda menyusun 
Rancangan Akhir RPJM Daerah 
a) Visi, Misi KDh terpilih 
b) Strategi Pembangunan Daerah 
c) Kebijakan Umum 
d) Kerangka Ekonomi Makro 
e) Program SKPD 
(2) 
(3) 
(4) 
(6) 
Digunakan sebagai Pedoman 
Penyusunan Renstra SKPD dan 
bahan Penjabaran RKPD 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
1.4 Sistematika Penulisan 
RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : 
BAB I PENDAHULUAN 
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar 
dokumen, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan. 
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 
Bab ini menguraikan mengenai aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan 
masarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya saing daerah. 
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 
Bab ini berisi tentang kinerja keuangan masa lalu periode 2006-2010, kebijakan 
pengelolaan keuangan masa lalu periode 2006-2010, dan kerangka Pendanaan. 
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 
Bab ini berisi permasalahan pembangunan daerah dan isu-isu strategis. Isu strategis 
meliputi pertumbuhan ekonomi, ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan pangan, tingkat 
pendidikan masyarakat, penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian 
lingkungan, tata kelola pemerintahan daerah. 
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 
Bab ini menguraikan mengenai visi, misi, tujuan dan sararan Rencana Pembangunan Jangka 
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016. 
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 
Bab ini menguraikan mengenai strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran 
serta arah kebijakan Rencana Pembangnan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten 
Pandeglang tahun 2011-2016. 
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 
Bab ini berisi uraian mengenai hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah 
kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator 
kinerja. Dan juga bab ini menyajikan tentang hubungan antara program pembangunan 
daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 
Bab ini berisi target indikator outcome untuk memberikan gambaran keberhasilan 
pencapaian visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 
Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016. 
BAB IX PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 
Bab ini menguraikan masa transisi tahun pertama dan satu tahun setelah akhir periode 
RPJMD ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kepala daerah dan 
wakil kepala daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya. Bab ini juga 
menguraikan kaidah pelaksanaan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka 
Menengah Daerah (RPJMD). 
1.5 Maksud dan Tujuan 
RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini disusun dengan maksud dan tujuan sebagai 
berikut : 
1. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja pada lingkup Pemerintah Kabupaten 
Pandeglang dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), 
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) sekaligus merupakan acuan Pemerintah 
Daerah dalam penentuan pilihan-pilihan program dan kegiatan tahunan secara lintas sumber 
pembiayaan, baik APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten yang akan dibahas dalam 
rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang; 
2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap 
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); 
3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional dan 
nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi 
dan Misi; 
4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan dengan cara 
menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; 
5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah untuk memahami, menilai arah 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
kebijakan, program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan. 
BAB II 
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 
2.1 Aspek Geografi dan Demografi 
2.1.1 Wilayah Administrasi 
Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di Propinsi Banten yang 
berada di ujung Barat Pulau Jawa. Secara geografis terletak antara 6º21’- 7º10’ Lintang Selatan dan 
104º48’- 106º11’ Bujur Timur, memiliki luas wilayah 2.747 Km2 (274.689,91 ha), atau sebesar 29,98% 
dari luas Provinsi Banten dengan panjang pantai mencapai 307 km. Secara administratif dibagi menjadi 
335 Desa/Kelurahan dan 35 Kecamatan, dengan batas-batas administrasi: 
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang; 
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda; 
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia; 
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak. 
Wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang terbagi ke dalam 35 kecamatan, 335 
Desa/Kelurahan. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Pandeglang tersaji pada Tabel 
2.1 
Tabel 2.1 
Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang 
NO. KECAMATAN IBU KOTA 
LUAS 
WILAYAH PERSENTASE 
JARAK DARI 
KEC.KE IBUKOTA 
(KM2) LUAS (%) KAB. (KM) 
1 Sumur Sumberjaya 258,54 9,41 106,00 
2 Cimanggu Waringinkurung 259,73 9,46 100,00 
3 Cibaliung Sukajadi 221,88 8,08 86,50 
4 Cibitung Cikadu 180,72 6,58 96,50 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
5 Cikeusik Cikeusik 322,76 11,75 72,00 
6 Cigeulis Cigeulis 176,21 6,41 68,00 
7 Panimbang Panimbangjaya 132,84 4,84 54,00 
8 Sobang Sobang 138,88 5,06 53,00 
9 Munjul Pasanggrahan 75,25 2,74 54,00 
10 Angsana Angsana 64,84 2,36 61,00 
Tabel 2.1 
Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang (Lanjutan..) 
NO. KECAMATAN IBU KOTA 
LUAS 
WILAYAH PERSENTASE 
JARAK DARI 
KEC.KE IBUKOTA 
(KM2) LUAS (%) KAB. (KM) 
11 Sindangresmi Sindangresmi 65,20 2,37 54,00 
12 Picung Kadupandak 56,74 2,07 36,00 
13 Bojong Citumenggung 50,72 1,85 30,00 
14 Saketi Kadudampit 54,13 1,97 19,00 
15 Cisata Pasireurih 32,65 1,19 27,00 
16 Pagelaran Pagelaran 42,72 1,56 39,50 
17 Patia Patia 45,48 1,66 45,00 
18 Sukaresmi Sukaresmi 57,30 2,09 45,00 
19 Labuan Kalanganyar 15,66 0,57 41,00 
20 Carita Sukarame 41,87 1,52 51,00 
21 Jiput Sukacai 53,04 1,93 27,50 
22 Cikedal Dahu 26,00 0,95 35,00 
23 Menes Purwaraja 22,41 0,82 29,00 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
24 Pulosari Koranji 31,33 1,14 27,00 
25 Mandalawangi Mandalawangi 80,19 2,92 15,50 
26 Cimanuk Batubantar 23,64 0,86 10,00 
27 Cipeucang Kadugadung 21,16 0,77 15,00 
28 Banjar Banjar 30,50 1,11 7,50 
29 Kaduhejo Sukasari 33,57 1,22 7,00 
30 Mekarjaya Mekarjaya 31,34 1,14 7,00 
31 Pandeglang Pandeglang 16,85 0,61 1,00 
32 Majasari Saruni 19,57 0,71 2,00 
33 Cadasari Cadasari 26,20 0,95 7,00 
34 Karangtanjung Pagadungan 19,07 0,69 4,00 
35 Koroncong 
17,86 0,65 10,00 
Jumlah 2.746,85 100,00 - 
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 
2.1.2 Kondisi Geografis 
Secara geologi, wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk kedalam zona Bogor yang merupakan 
jalur perbukitan. Sedangkan jika dilihat dari topografi daerah Kabupaten Pandeglang memiliki variasi 
ketinggian antara 0 - 1.778 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten 
Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 
85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik 
utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), 
Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 
14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan 
karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), 
Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m). 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan, diantaranya : 
1. Alluvium, terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 
2. Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian utara tepatnya di daerah 
Kecamatan Labuan, Jiput, Mandalawangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Pandeglang dan Cadasari; 
3. Diocena, terdapat di daerah bagian Barat, tepatnya di kecamatan Cimanggu dan Cigeulis; 
4. Piocena Sedimen, di bagian Selatan di daerah kecamatan Bojong, Munjul, Cikeusik, Cigeulis, 
Cibaliung dan Cimanggu; 
5. Miocene Limestone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara; 
6. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu : 
a. Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar ; 
b. Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik dan 
Cadasari. Serat batu (gift) terdapat di Kecamatan Cigeulis. 
2.1.3 Topografi 
Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 m di atas permukaan laut 
(dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di 
daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. 
Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang 
relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung 
Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan 
dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif 
tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m). 
2.1.4 Jenis Tanah 
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dikelompokan dalam beberapa jenis dengan 
tingkat kesuburan dari rendah sampai dengan sedang. Diantara jenis tanah tersebut adalah : 
1. Alluvial, terdapat di Kecamatan Panimbang, Sumur, Cikeusik, Pagelaran, Picung, Labuan dan 
Munjul; 
2. Grumosol, yang tersebar di Kecamatan Sumur dan Cimanggu; 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
3. Regosol, terdapat di Kecamatan Sumur, Labuan, Pagelaran, Cikeusik dan Cimanggu; 
4. Latosol, terdapat di sekitar Gunung Karang, Kecamatan Pandeglang, Saketi, Cadasari, Banjar, 
Cimanuk, Mandalawangi, Bojong, Menes, Jiput, Labuan dan Sumur; 
5. Podsolik, terdapat di Kecamatan Labuan, Menes, Saketi, Bojong, Munjul, Cikeusik, Cibaliung, 
Cimanggu, Cigeulis, Sumur, Panimbang dan Angsana. 
2.1.5 Klimatologi 
Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh angin Monson 
(Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat musim penghujan tiba (November 
s.d Maret) cuaca didominasi oleh angin barat (dari samudra Hindia sebelah Selatan India) yang 
bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan Musim 
kemarau (Juni s.d Agustus cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten 
Pandeglang mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila 
berlangsung El Nino. 
Suhu udara di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 22,5 0C – 27,9 0C. Pada daerah pantai, 
suhu udara bisa mencapai 22 0C – 32 0C, sedangkan di daerah pegunungan dengan ketinggian 400 – 
1.350m suhu dapat mencapai hingga 18 0C – 29 0C. Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan antara 
2.000 – 4.000 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 3.274 mm dan mempunyai 152 hari hujan per 
tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.010 milibar. 
2.1.6 Hidrologi 
Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai yang memiliki panjang total 835 km, 
sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS) yaitu 
SWS Ciujung dan SWS Ciliman. 
Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835 km. Sungai-sungai 
tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS 
Ciliman. Sementara itu Kabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri dari 
DAS tidak prioritas, prioritas 1, 2, 3 dan prioritas 4. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.2 
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Prioritas Pengelolaan. 
NO. 
DAS/SUB DAS PRIORITAS DAS 
1 DAS Cibaliung 2 
2 DAS Cibungur 3 
3 DAS Cidanau 0 
4 DAS Ciliman 2 
5 DAS Ciujung 1 
6 DAS Ujung Kulon 0 
Sumber : Departemen Kehutanan, Kebijakan Penyusunan Master Plan RHL, 2003 
Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999, tanggal 7 Mei 1999). 
Prioritas 1 
Prioritas 2 
Prioritas 3 
: 
: 
: 
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, 
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai 
prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi; 
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, 
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai 
prioritas kedua untuk di Rehabilitasi; 
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, 
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai 
prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi; 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Prioritas 4 
: 
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, 
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak perlu 
diberikan prioritas dalam penanganannya. 
2.1.7 Geologi 
Secara geologi wilayah Kab. Pandeglang termasuk ke dalam Zona Bogor yang mana 
merupakan jalur perbukitan. Berdasarkan sudut geologinya Kabupaten Pandeglang memiliki 
beberapa jenis bebatuan diantaranya; 
1. Batu Alluvium terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 
2. Batu bahan erupsi gunung merapi, terdapat di darah bagian utara Pandeglang tepatnya di 
daerah Labuan, Jiput, Mandalangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Cadasari dan Pandeglang; 
3. Batu Diocena, terdapat di darah bagian barat Pandeglang tepatnya di Kecamatan Cimanggu 
dan Cigeulis; 
4. Batu Piocenna Sedimen, dibagian selatan tepatnya berada di Kec. Bojong, Kec. Munjul, 
Cikeusik. Cibaliung dan Cimanggu; 
5. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu; 
- Belerang dan sumber air panas di Kec. Banjar; 
- Kapur/karang darat dan laut di Kec. Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, 
dan Cadasari; 
- Serat batu gift terdapat di Kecamatan Cigeulis. 
2.1.8 Penggunaan Lahan 
Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang didominasi oleh lahan kehutanan, 
pesawahan dan perkebunan besar. Pada tahun 2006 luas kehutanan sebesar 98.322 hektar, 
terdiri dari hutan rakyat dan hutan negara . Luas hutan rakyat sebesar 12.600 hektar (4,59% 
dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas hutan negara sebesar 85.732 hektar (31,21% 
dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada tahun 2010, luas hutan rakyat berkurang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
menjadi 4,34% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas hutan negara berkurang 
menjadi 30,95% dari luas Kabupaten Pandeglang. 
Luas pesawahan pada tahun 2006 sebesar 52.596 hektar, terdiri dari pesawahan 
irigasi dan non irigasi. Luas pesawahan irigasi sebesar 26.184 hektar (9,53% dari luas lahan 
Kabupaten Pandeglang) dan luas pesawahan non irigasi sebesar 26.412 hektar (9,62% dari 
luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada tahun 2010, luas pesawahan irigasi berkurang 
menjadi 9,20% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas pesawahan non irigasi 
bertambah menjadi 11,77 % dari luas Kabupaten Pandeglang. 
Sementara luas perkebunan besar pada tahun 2006 sebesar 15.219 hektar (5,54% dari 
luas lahan Kabupaten Pandeglang). Sedangkan Pada tahun 2010, perkebunan berkurang 
menjadi 5,46% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang. Untuk lebih jelasnya gambaran 
penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.3. 
Tabel 2.4 
Penggunaan Lahan 
Jenis Lahan 
Luas Lahan (Ha) 
2006 2007 2008 2009 2010 
Irigasi 26.184 24.046 25.234 25.234 25.273 
Non Irigasi 26.412 28.550 28.717 28.717 32.327 
Ladang/Huma 25.482 24.722 24.178 24.178 24.178 
Tegal/Kebun 47.903 48.341 48.213 48.213 48.213 
Kolam/Tabat/Empang 886 945 958 958 958 
Tambak 539 539 539 539 539 
Pengembalaan/Padang Rumput 3.438 3.438 3.443 3.443 3.443 
Perkebunan Besar 15.219 15.157 15.005 15.005 15.005 
Hutan Rakyat 12.600 12.574 11.925 11.925 11.925 
Lain-lain 11.087 11.242 11.345 11.345 7.696 
Bangunan dan Halaman 13.542 13.626 14.088 14.088 14.088 
Sementara Tidak Diusahakan 5.594 5.591 6.011 6.011 6.011 
Hutan Negara 85.732 85.847 84.962 84.962 84.962 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Rawa Tidak Ditanami 72 72 72 72 72 
Jumlah 274.690 274.690 274.690 274.690 274.690 
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 
2.1.9 Kawasan Rawan Bencana Alam 
Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam tiga kelompok, 
yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan sosial. Bencana yang disebabkan oleh 
faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, 
kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis 
dan demografi bahwa wilayah Kabupaten Pandeglang memiliki kondisi yang memungkinkan 
terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan 
lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah Daerah Kab. Pandeglang yaitu dapat 
menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan. 
Secara geologis daerah Kab. Pandeglang merupakan salah satu wilayah di Banten yang rawan 
terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi 
dimaksud yaitu: 
a. Bahaya bencana alam Gunung Merapi yang bisa meletus kapan saja dan mengancam 
wilayah Kab. Pandeglang wilayah barat dan selatan; 
b. Bahaya gerakan tanah/batuan dan erosi yang mana dapat berpotensi terjadi pada 
lereng-lereng pegunungan Gunung Karang yang bisa mengancam diwilayah Kab. 
Pandeglang; 
c. Bahaya kekeringan, umumnya biasa terjadi wilayah Kec. Sumur yang berakibat lahan 
petani sulit mendapatkan air; 
d. Bahaya Tsunami juga mungkin saja bisa terjadi, dikhawatirkan Tsunami terjadi di 
wilayah carita Labuan, dan wilayah Panimbang; 
e. Bahaya banjir, umumnya terjadi pada saat musim hujan tiba dan klimaksnya biasanya 
pada awal bulan desember dimana hujan biasanya terus menerus, terjadi di daerah 
yang menjadi langganan banjir yaitu wilayah Jiput, Labuan, Cilemer, Patia. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
2.1.10 Demografi 
Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2006 sebesar 1,12 juta jiwa 
(penduduk laki-laki sebesar 0,57 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,55 juta jiwa). Pada tahun 
2010 jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang sebesar 1,15 juta jiwa (penduduk laki-laki 
sebesar 0,58 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,56 juta jiwa) atau meningkat sebesar 2,23 % 
dari Tahun 2006 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun 2006 -2010 sebesar 0,55 % 
per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk sebagaimana Tabel 2.5. 
Tabel 2.5 
Penduduk Kabupaten Pandeglang 
Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 
Rata-rata laju 
Petumbuhan 
2006-2010 
Laki-Laki 577.244 578.375 584.503 588.126 589.056 0,51 
Perempuan 547.253 552.139 561.564 560.938 560.554 0,60 
Jumlah 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 1.149.610 0,55 
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkan hasil sensus penduduk 
tahun 1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980 sebesar 2,15 persen, periode 1980-1990 
sebesar 2,14 persen, dan periode 1990-2000 sebesar 1,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhan 
penduduk dari tahun 2006 sampai dengan 2010 mencapai 0,55 persen. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 2.1 
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pandeglang 
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 
Penyebaran penduduk pada tiap-tiap kecamatan cenderung tidak merata. Penduduk dengan 
jumlah terpadat terdapat di Kecamatan Labuan yaitu mencapai pada tahun 2006 sebesar 3.297,00 
jiwa/Km2 dan pada tahun 2010 sebesar 3.439,40 jiwa/Km2 . Sedangkan kecamatan dengan tingkat 
kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan Sumur yaitu pada tahun 2006 sebesar 84,00 
jiwa/Km2 dan pada tahun 2010 sebesar 88,01 jiwa/Km2. Gambaran lebih lanjut mengenai 
penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tipa kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.6. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.6 
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang 
Menurut Kecamatan, tahun 20005– 2010 
2006 2007 2008 2009 2010 
NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan 
(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) 
1 Sumur 258,54 84,00 258,54 84,00 258,54 85,76 258,54 87,98 258,54 88,01 
2 Cimanggu 259,73 142,00 259,73 143,00 259,73 144,37 259,73 141,47 259,73 141,05 
3 Cibaliung 221,88 117,00 221,88 117,00 221,88 118,72 221,88 130,14 221,88 129,71 
4 Cikeusik 180,72 110,00 180,72 110,00 180,72 111,57 180,72 117,46 180,72 117,20 
5 Cibitung 322,76 153,00 322,76 154,00 323 155,53 322,76 158,70 322,76 158,05 
6 Cigeulis 199,65 193,00 176,21 189,00 176,21 191,37 176,21 192,51 176,21 192,13 
7 Panimbang 248,28 316,00 132,84 351,00 132,84 355,94 132,84 369,05 132,84 368,19 
8 Sobang - - 138,88 272,00 138,88 274,46 138,88 252,92 138,88 252,26 
9 Munjul 75,25 302,00 75,25 303,00 75,25 308,07 75,25 294,84 75,25 294,70 
10 Angsana 64,84 416,00 64,84 418,00 64,84 424,46 64,84 395,33 64,84 394,48 
11 Sindangresmi 65,20 328,00 65,20 330,00 65,20 335,32 65,20 328,25 65,20 326,06 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
12 Picung 56,74 596,00 56,74 600,00 56,74 608,27 56,74 620,62 56,74 618,96 
13 Bojong 50,72 663,00 50,72 666,00 50,72 674,47 50,72 666,11 50,72 662,26 
14 Saketi 54,13 744,00 54,13 748,00 54,13 758,47 54,13 795,44 54,13 793,55 
15 Cisata 44,81 703,00 32,65 678,00 32,65 688,55 32,65 716,78 32,65 715,80 
16 Pagelaran 42,76 788,00 42,76 792,00 42,76 805,45 42,76 795,07 42,76 793,80 
17 Patia 45,48 604,00 45,48 607,00 45,48 618,65 45,48 601,54 45,48 598,99 
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.6 
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang 
Menurut Kecamatan, tahun 20005– 2010 (Lanjutan…) 
2006 2007 2008 2009 2010 
NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan 
(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) 
18 Sukaresmi 57,30 585,00 57,30 588,00 57,30 596,53 57,30 591,01 57,30 590,17 
19 Labuan 15,66 3.297,00 15,66 3,31 15,66 3.370,75 15,66 3.482,38 15,66 3.439,40 
20 Carita 41,87 762,00 41,87 766,00 41,87 774,11 41,87 766,73 41,87 765,11 
21 Jiput 59,73 557,00 53,04 562,00 53,04 569,12 53,04 536,80 53,04 535,35 
22 Cikedal 26,00 1.175,00 26,00 1,18 26,00 1.192,19 26,00 1.173,92 26,00 1.169,04 
23 Menes 34,89 1.400,00 22,41 1,59 22,41 1.610,17 22,41 1.580,68 22,41 1.574,03 
24 Pulosari - - 31,33 849,00 31,33 860,52 31,33 880,72 31,33 877,31 
25 Mandalawangi 80,19 557,00 80,19 560,00 80,19 565,44 80,19 571,78 80,19 583,68 
26 Cimanuk 23,64 1.588,00 23,64 1,60 23,64 1.617,39 23,64 1.620,52 23,64 1.617,89 
27 Cipeucang 21,16 1.321,00 21,16 1,33 21,16 1.341,54 21,16 1.321,12 21,16 1.324,81 
28 Banjar 30,50 994,00 30,50 999,00 30,50 1.014,00 30,50 978,85 30,50 976,39 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
29 Kaduhejo 33,57 1.004,00 33,57 1,01 33,57 1.027,85 33,57 1.031,46 33,57 1.026,93 
30 Mekarjaya 31,34 659,00 31,34 663,00 31,34 674,28 31,34 604,91 31,34 606,76 
31 Pandeglang 42,58 2.033,00 16,85 2,29 16,85 2.331,81 16,85 2.359,58 16,85 2.435,55 
32 Majasari - - 19,57 2,15 19,57 2.183,90 19,57 2.284,82 19,57 2.356,97 
33 Cadasari 29,20 1.140,00 26,20 1,18 26,20 1.197,60 26,20 1.198,97 26,20 1.199,43 
34 Karangtanjung 27,77 1.363,00 19,07 1,56 19,07 1.588,10 19,07 1.700,00 19,07 1.697,12 
35 Koroncong - - 17,86 956,00 18 972,79 17,86 995 17,86 987,85 
JUMLAH 2.746,89 409,00 2.746,89 412,00 2.746,89 417,23 2.746,89 418,31 2.746,89 418,51 
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 
2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia 
Pada sub bab sosial lainnya membahas mengenai Indeks Pembangunan Manusia 
(IPM) dan Kemiskinan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia yang 
merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai 
IPM Kabupaten Pandeglang terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 
2005-2010. Pada tahun 2005 IPM Kabupaten Pandeglang adalah 66,80, angka ini 
termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 65-80, sehingga 
dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk 
menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas 80-100. Pada tahun 2010, IPM Kabupaten 
Pandeglang mencapai 68,29 atau mengalami kenaikan sebesar 2,33 persen dari IPM tahun 
2005. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2010 yaitu 
Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 2,87 persen dari 62,8 (pada tahun 2005), Indeks 
pendidikan sebesar 0,90 persen dari 77,9 (pada tahun 2005) serta kenaikan indeks daya 
beli sebesar 3,18 persen dari 59,7 (pada tahun 2005). 
Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Banten, IPM Kabupaten Pandeglang pada 
tahun 2010 lebih rendah sebesar 2,27, dan IPM Kabupaten Pandeglang mempunyai rata-rata 
laju pertumbuhan lebih rendah sebesar 0,33 persen dibanding rata rata 
pertumbuhan IPM Provinsi Banten. Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponenya 
dapat terlihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 serta Tabel 2.7 berikut ini. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 2.2 
IPM Kabupaten Pandeglang 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Gambar 2.3 
Komponen IPM Kabupaten Pandeglang 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.7 
IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya 
No Uraian 
Laju Pertumbuhan Rata-rata 
Pertumbuhan 
Th 2005-2009 
2005 2006 2007 2008 2009 2010 (%) 
1 IPM Kabupaten Pandeglang 66,80 66,90 67,40 67,75 67,99 68,29 0,44 
Indeks Angka Harapan Hidup 62,80 63,00 63,50 63,80 64,20 64,60 0,57 
Indeks pendidikan 77,90 77,80 78,40 78,40 78,50 78,60 0,18 
Indeks Tingkat Daya Beli 59,70 59,90 60,30 61,10 61,30 61,60 0,63 
2 IPM Provinsi Banten 67,90 68,80 69,29 69,70 70,05 70,56 0,77 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2009 indeks angka harapan hidup 
sebesar 64,20 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2005-2009 sebsar 0,55 persen 
per tahun. Sementara dalam tahun yang sama indeks pendidikan sebesar 78,50 dengan 
rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,19 persen per tahun, serta indeks tingkat daya beli 
sebesar 60,70 dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,66 persen per tahun. 
Berdasarkan trend dan laju pertumbuhan indeks angka harapan hidup, indeks pendidikan 
dan indeks daya beli, maka pada tahun 2010 samapai dengan 2015, IPM Kabupaten 
Pandeglang beserta komponennya dapat diperkirakan sebagaimana Tabel 2.8 berikut. 
Tabel 2.8 
Prakiraan/Proyeksi IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya 
No Uraian 
Tahun 
2010 2011 2012 2013 2014 2015 
1 IPM Kabupaten Pandeglang 69,14 69,87 70,59 71,31 72,03 72,75 
a. Indeks Angka Harapan Hidup 65,35 66,10 66,85 67,60 68,35 69,11 
b. Indeks pendidikan 79,64 80,29 80,94 81,58 82,22 82,86 
c. Indeks Tingkat Daya Beli 62,44 63,21 63,98 64,75 65,52 66,29 
2 IPM Provinsi Banten 71,19 71,65 72,11 72,57 73,03 73,50 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
2.2.2 Angka Kemiskinan 
Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dalam angka 
kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak diharapkan oleh semua 
orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin atau prosentase 
penduduk miskin/angka garis kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2005-2010 
prosentase penduduk miskin di Kabupaten Pandeglang cenderung mengalami penurunan, 
hal ini menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada 
tahun 2005 persentasi penduduk miskin sebesar 13,89 persen dan pada tahun 2010 
menjadi 11,14 persen atau secara persentasi berkurang 2,75 persen. Untuk lebih jelasnya 
gambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapat terlihat 
sebagaimana Gambar 2.4, Tabel 2.9 dan Tabel 2.10. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 2.4 
Persentasi Penduduk Miskin 
Kabupaten Pandeglang 
Sumber : Hasil Analisis dan Susenas 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.9 
Persentasi Penduduk Miskin 
Kabupaten Pandeglang 
No Uraian Tahun 
2005 2006 2007 2008 2009 2010 
1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.106.788 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 1.149.610 
2 Jumlah Rumah Tangga (KK) 296.958 301.709 303.044 305.815 301.417 272.937 
3 Angka Kemiskinan (%) 13,89 15,82 15,64 14,49 12,01 11,14 
4 Garis Kemiskinan 
(Rp/Kapita/Bulan) 
135.943 144.543 151.763 162.059 190.256 202.483 
Sumber : Hasil Analisis dan Susenas 
Tabel 2.10 
Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin 
Kabupaten Pandeglang 
No Uraian 
Laju Pertumbuhan Rata-rata 
Pertumbuhan 
Th 2006 2007 2008 2009 2010 2005-2009 
1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,60 0,54 1,38 0,26 0,55 0,76 
2 Jumlah Rumah Tangga (KK) 1,6 0,44 0,91 -1,44 -9,45 -1,67 
3 Jumlah Penduduk Miskin (%) 15,72 -0,61 -6,54 -16,48 -7,39 -3,63 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
2.3 Aspek Pelayanan Umum 
Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan 
gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu 
terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah 
Kabupaten Pandeglang dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan 
pilihan. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
2.3.1 Layanan Urusan Wajib 
Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2006-2010 terdiri dari 
32 (tiga puluh dua) urusan, di antaranya yaitu : 
a. Urusan Pendidikan 
Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan 
tingkat kualitas sumber daya manusia. Pembangunan dan perkembangan Urusan 
Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut : 
 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 
Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap 
penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkat SD sederajat di Kabupaten 
Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 92,13 persen dan pada tahun 2010 sebesar 
96,42 persen atau meningkat sebesar 4,29% dengan rata-rata laju pertumbuhan 
sebesar 0,91 persen per tahun. Angka partisipasi sekolah tingkat SMP sederajat pada 
tahun 2005 sebesar 61,89 persen dan pada tahun 2010 sebesar 70,54 persen atau 
meningkat sebesar 8,65 persen. Semetara angka partisipasi sekolah tingkat SMA 
sederajat pada tahun 2005 sebesar 26,85 persen dan pada tahun 2010 sebesar 31,34 
persen atau meningkat sebesar 14,49 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan 
sebesar 9,01 persen per tahun. 
 Angka Melek Huruf 
Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa 
membaca dan menulis. Angka melek huruf Partiipasi di Kabupaten Pandeglang pada 
tahun 2005 sebesar 95,50 persen dan pada tahun 2010 menjadi 96,35 persen atau 
meningkat sebesar 0,18 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,85 
persen per tahun. 
 Angka rata-rata lama sekolah 
Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk 
berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang 
pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pandeglang pada tahun 
2005 sebesar 6,40 tahun dan pada tahun 2010 menjadi 6,47 tahun atau meningkat 
sebesar 0,07 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,22 persen per 
tahun. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambaran lebih lanjut mengenai indikator kinerja urusan pendidikan dapat terlihat pada 
Tabel 2.11. 
Tabel 2.11 
Capaian Kinerja Urusan Pendidikan 
NO Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 
Laju Pertumbuhan 
rata-rata Tahun 
2005-2010 (%) 
1 Angka Partisipasi Sekolah (%) 
a. SD Sederajat 92,13 96,80 98,00 97,95 98,36 96,42 0,91 
b. SMP Sederajat 61,89 80,07 74,78 74,94 77,72 70,54 2,65 
c. SMU Sederajat 26,85 36,34 33,74 32,28 37,49 41,34 9,01 
2 Angka Partisipasi Murni 
a. SD Sederajat 91,48 96,12 95,61 97,10 97,21 93,18 0,37 
b. SMP Sederajat 42,51 55,00 58,55 46,08 48,49 53,51 4,71 
c. SMU Sederajat 19,90 25,90 25,94 21,55 24,93 34,02 11,32 
3 Angka Partisipasi Kasar (%) 
a. SD Sederajat 103,75 109,01 112,54 114,71 114,96 109,37 1,06 
b. SMP Sederajat 51,56 66,83 68,43 54,64 57,07 63,28 4,18 
c. SMU Sederajat 22,20 28,89 28,80 29,86 33,04 53,27 19,13 
4 Angka Melek Huruf (%) 95,50 95,50 95,61 96,50 96,30 96,35 0,18 
5 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6,40 6,80 6,50 6,40 6,44 6,47 0,22 
6 (1) Meningkatnya angka partisipasi 
pendidikan usia dini; (2) Tersedianya 
sarana dan prasarana anak usia dini; (3) 
Tersedianya kurikulum dan bahan ajar serta 
perintisan model-model pembelajaran 
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); (1) 
Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) 
jenjang SD, SDLB, MI dan Paket A; (2) 
Meningkatnya angka melanjutkan 
SD/SDLB/MI dan Paket A ke jenjang SMP/ 
MTs/Paket B dan Paket A; (3) Meningkatnya 
angka penyelesaian pendidikan dengan 
menurunkan angka putus sekolah pada 
jenjang SD/SDLB/MI; (4) Menurunnya rata-rata 
lama penyelesaian pendidikan pada 
jenjang SD/SDLB/MI dan Paket A; (5) 
Meningkatnya angka partisipasi sekolah 
(APS) penduduk usia 7-12 tahun (%) 
- - - 81,50 84,00 90,00 - 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.11 
Capaian Kinerja Urusan Pendidikan (Lanjutan…) 
NO Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 
Laju Pertumbuhan 
rata-rata Tahun 
2005-2010 (%) 
7 (1) Meningkatnya angka partisipasi kasar 
(APK) jenjang pendidikan menengah 
(SMA/MA/Paket C); (2) Meningkatnya angka 
melanjutkan lulusan SMP/MTs/Paket B ke 
jenjang Pendidikan menengah; (3) 
Menurunnya rata-rata lama penyelesaian 
pendidikan pada jenjang SMP/MTs/Paket B 
(%) 
0,00 0,00 70,00 72,00 80,00 95,00 - 
8 Terstandarisasi, terakreditasi dan 
tersertifikasinya lembaga kursus, kelompok 
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, 
serta pendidikan non- formal lainnya (%) 
- - 75,00 77,00 80,00 95,00 - 
9 Meningkatnya jumlah dan distribusi tenaga 
kependidikan (%) 
- - 75,00 77,00 80,00 95,00 - 
10 Bertambahnya koleksi perpustakaan dan 
taman bacaan dan Meningkatnya 
kemampuan pengelola perpustakaan dan 
taman bacaan (%) 
- - 70,00 74,00 80,00 70,00 - 
12 Terwujudnya sistem manajemen 
pendidikan secara terpadu (%) 
- - 75,00 77,00 82,00 95,00 - 
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 dan Badan Pusat 
Statistik Kabupaten Pandeglang. 
b. Urusan Kesehatan 
Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa inikator berikut ini : 
 Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidup sampai 
dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup 
pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di Kabupaten Pandeglang 
pada tahun 2005 sebesar 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2010 
menjadi 948 orang per 1000 Kelahiran Hidup atau meningkat sebesar 0,01 persen 
dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,13 persen per tahun. 
 Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umur seseorang pada 
waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
sebesar 62,7 tahun dan pada tahun 2010 menjadi 63,77 tahun atau meningkat 
sebesar 1,07 tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,34 persen per 
tahun. 
 Persentasi balita gizi buruk di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2006 sebesar 2,21 
persen (2.208 balita dari 99.465 balita) dan pada tahun 2010 menjadi 1,62 persen. 
Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan dapat 
terlihat pada Tabel 2.12. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.12 
Capaian Kinerja Urusan Kesehatan 
NO Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 
Laju Pertumbuhan 
rata-rata Tahun 
2005-2009 (%) 
1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi (1000KH) 942 943 944 945 947 948 0,13 
2 Angka Harapan Hidup (tahun) 62,70 62,80 62,90 63,30 63,52 63,77 0,34 
3 Angka Kesakitan (%) 16,61 12,16 22,50 19,28 22,74 48,06 23,68 
4 Rata-rata lama sakit (hari) 7,56 4,95 6,98 6,87 6,86 5,02 -7,86 
5 Persentasi Balita Gizi Buruk (%) - 2,21 2,14 1,91 1,77 1,62 -7,47 
6 (1) Ketersediaan obat sesuai dengan 
kebutuhan; (2) Obat generik berlogo dalam 
persediaan obat (%) 
- - 78,00 87,00 89,00 97,00 - 
7 (1) Rumah yang dibina menjadi rumah 
sehat; (2) Sarana air bersih yang memenuhi 
syarat kesehatan (%). 
- - 65,00 70,00 72,00 80,00 - 
8 (1) Pembinaan dan pengawasan IRT-pangan 
; (2) Pembinaan dan 
pengawasan sarana pelayanan kesehatan 
dasar swasta(%) 
- - 48,00 50,00 65,00 87,00 - 
9 Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan 
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat 
(%). 
- - 35,00 38,00 45,00 61,00 - 
10 (1) Persentase kematian Ibu dan bayi 
menurun; (2) AKI : 300/100.000 KH; (3) AKB: 
<50/1000 KH (%) 
- - 35,00 40,00 60,00 87,00 - 
11 Tersedianya sarana dan prasarana 
kesehatan yang memadai (%) 
- - 27,50 40,00 51,67 75,00 - 
12 Tersedianya sarana dan prasarana 
pelayanan kesehatan yang memadai bagi 
lansia (%) 
- - 47,50 64,50 70,00 100,00 - 
13 (1) Balita gizi buruk mendapat perawatan; 
(2) Ratio dokter puskesmas per 100.000 
penduduk; (3) Ratio dokter gigi puskesmas 
per 100.000 penduduk; (4) Ratio apoteker 
puskesmas per 100.000 penduduk; (5) Ratio 
bidan puskesmas per 100.000 penduduk; 
(6) Ratio perawat puskesmas per 100.000 
penduduk; (7) Ratio ahli gizi puskesmas per 
100.000 penduduk; (8) Ratio ahli sanitasi 
puskesmas per 100.000 penduduk; (9) Ratio 
ahli kesehatan masyarakat per 100.000 
penduduk; (10) Fungsional penyuluh 
puskesmas (%) 
- - 75,75 69,17 72,33 99,00 - 
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 dan Badan 
Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. 
c. Urusan Pemuda dan Olah Raga 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olah Raga terlihat 
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.13 berikut. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tahun 
Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga 
2007 2008 2009 2010 
Tabel 2.13. 
No Indikator Satuan 
1 Meningkatnya kreatifitas, produktifitas, dan daya saing 
pemuda 
% 75 78 80 90 
2 Berkembangnya karya, kreasi dan inovasi pemuda 
dalam seni, budaya dan iptek. 
% 45 48 65 94 
3 Meningkatnya Jumlah sarana olahraga yang 
mendukung budaya berolah raga; 
% 75 78 84 90 
4 Tumbuhnya bibit atlet berprestasi di kalangan pelajar 
dan pemuda. 
% 78 80 85 90 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.14 berikut. 
Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 
Tahun 
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 
2007 2008 2009 2010 
d. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 
No Indikator 
Tabel 2.14 
1 Sehat kelembagaan dan Usaha Koperasi; % - 35 50 74 
2 Terjalinnya kemitraan antar Koperasi, Koperasi 
dengan Lembaga lainnya; 
% 30 40 55 74 
3 Terciptanya keterampilan kerja pengelola KUKM % 30 40 55 74 
4 Terciptanya fasilitasi pembiayaan pemerintah, 
lembaga perbankan dan keuangan lainnya 
% - 35 46 74 
5 Tersedianya data pelaporan keuangan ahir tahun % 20 30 45 74 
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah terlihat 
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.15 berikut. 
Tahun 
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah 
2007 2008 2009 2010 
e. Urusan Penanaman Modal Daerah 
No Indikator 
Tabel 2.15 
1 Meningkatnya promosi potensi daerah % 25 40 55 83 
2 Tersedianya data dan informasi sarana dan 
prasarana daerah 
% - - 55 65 
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 
f. Urusan Ketenagakerjaan 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada 
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.16 berikut. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tahun 
Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan 
2007 2008 2009 2010 
No Indikator 
Tabel 2.16 
1 Terlaksananya pelatihan dan produktivitas untuk 
1.200 orang pencari kerja 
% 30 50 70 86 
2 (1) Tersedianya laporan informasi pasar kerja dan 
bursa kerja sebanyak 60 laporan; (2) Terciptanya 
usaha mandiri sebanyak 300 orang; (3) 
Terselenggaranya pembinaan bagi LLS sebanyak 
50 lembaga; (4) 'Terselenggaranya peningkatan 
produktivitas sebanyak 100 orang; (5) Penempatan 
tenaga kerja keluar dan dalam negeri sebanyak 
1000 orang; (6) Perluasan tenaga kerja 
penganggur dan setengah penganggur di 
pedesaan sebanyak 2.500 orang 
% 25 45 65 97,78 
2 (1) Terwujudnya pembinaan hubungan industrial 
dan 'syarat kerja kepada 250 orang dari unsur 
tripartit; (2) Terlaksananya bimbingan pembuatan 
perjanjian kerja peraturan perusahaan dan 
perjanjian kerja bersama kepada 250 orang; (3) 
Terwujudnya pengesahan dan pencatatan PP/PKB 
sebanyak 100 buah; (4) Terwujudnya pembinaan 
dan pembentukan lembaga kerja sama bipartit (LKS 
bipartit) pada 80 perusahaan; (5) Terlaksananya 
penyuluhan PPHI kepada 50 perusahaan; (6) 
Terlaksananya penyelesaian perselisihan 
hubungan industrial diluar pengadilan sebanyak 50 
kasus '(7) Terwujudnya peningkatan penerapan 
sistem K3 pada 30 perusahaan; (8) Terbentuknya 
dewan pengupahan kabupaten; (9) Terlaksananya 
sistem pengupahan pada 100 'perusahaan; 
(10)Terwujudnya pengembangan koperasi pekerja 
pada 80 perusahaan 
% 30 50 72 87 
Terselenggaranya pemeriksaan ketenagakerjaan 
yang independen, adil dan tidak memihak pada 
300 perusahaan 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat pada 
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.17 berikut. 
Tahun 
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan 
2007 2008 2009 2010 
g. Urusan Perhubungan 
No Indikator 
1 (1) Meningkatnya kualitas kondisi jalan; (2) 
Tabel 2.17 
Bertambahnya panjang jalan; (3) Tersedianya 
Pelabuhan 
% 20 45 75 90 
2 Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ yang 
telah ada 
% 23 43 59 70 
3 Meningkatnya kinerja aparatur dinas perhubungan % - - 65 90 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan 
Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.18 berikut. 
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 
Tahun 
2007 2008 2009 2010 
h. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 
No Indikator 
1 Terciptanya pemberdayaan masyarakat desa 
dibidang pembangunan 
Tabel 2.18 
% 20 35 45 87 
2 Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam 
membangun desa 
% 70 80 85 87 
3 Terciptanya lembaga ekonomi pedesaan yang 
berkualitas 
% 20 30 45 70 
4 Terciptanya aparatur pemerintah desa yang 
berkualitas 
% 50 60 75 90 
5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam upaya 
penanggulangan kemiskinan 
% 20 35 45 70 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada beberapa 
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.19 berikut. 
Tahun 
Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan 
2007 2008 2009 2010 
i. Urusan Kebudayaan 
No Indikator 
Tabel 2.19 
1 Lestarinya nilai-nilai budaya dan kesenian daerah % 25 35 55 68 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perencanaan Pembangunan terlihat 
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.20 berikut. 
Tahun 
Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan 
2007 2008 2009 2010 
j. Urusan Perencanaan Pembangunan 
No Indikator 
1 Tersusunnya Dokumen Perencanaan 
Pembangunan Daerah yang ditunjang oleh data 
base yang up to date 
Tabel 2.20 
% 40 60 70 90 
2 Terciptanya kerjasama yang mendukung proses 
pembangunan 
% - 56 56 70 
3 (1) Berkurangnya jumlah desa tertinggal; (2) 
Berkembangnya desa potensial; (3) Terbentuknya 
pusat-pusat perekonomian baru 
% 42 60 70 80 
4 Terciptanya lembaga perencana yang profesional 
dan berkualitas 
% - 50 68 90 
5 (1) Tersedianya data dan dokumen perencanaan 
pembangunan; (2) Tersusunnya program dan 
kegiatan pembangunan berdasarkan skala 
prioritas; (3) Terlaksananya monitoring dan 
evaluasi program pembangunan secara berkala 
% 53 65 69 90 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
2007 2008 2009 2010 
1 Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 47 
DPRD 
% 50 70 70 85 
2 Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan 
kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah 
% 50 56 75 90 
3 Meningkatnya pendapatan daerah yang didukung 
oleh pengelolaan keuangan daerah yang semakin 
baik 
% 60 61 63 88 
4 Terciptanya desa mandiri dan terwujudnya 
pelayanan yang cepat dan tepat 
% - - 55 55 
5 (1) Terlaksananya kegiatan penanganan kasus 
atas pengaduan masyarakat; (2) Jumlah tindak 
lanjut temuan; (3) Jumlah kasus dan pengaduan 
dari masyarakat; (4) Kegiatan pembangunan; 
(5) Pelatihan/bimbingan tekhnis/in house training 
% 15 77 50 68 
6 (1) Pegawai bawasda dapat mengikuti kegiatan 
diklat/kursus/pelatihan; (2) Meningkatnya kualitas 
aparatur/ pegawai Bawasda; (3) Terlaksananya 
Bintek pengawasan terhadap kinerja aparatur 
% 15 65 45 65 
7 Penyusunan standar kebijakan sistem dan 
prosedur pengawasan, terwujudnya pengawasan 
sesuai dengan sistem dan prosedur yang lebih baik 
% - 23 45 65 
8 Meningkatnya kesadaran, kepatuhan hukum dan 
partisipasi masyarakat dalam mewujudkan 
kepastian, ketentraman dan ketertiban hukum di 
daerah 
% 44 46 55 78 
9 Berkurangnya jumlah desa tertinggal % 60 63 68 75 
10 meningkatnya peran dan fungsi pemerintahan 
desa, BPD dan lembaga-lembaga yang ada di 
desa 
% - 57 75 80 
11 Terlaksananya pelayanan pemerintahan umum 
yang baik 
% 54 65 70 87 
12 Terlaksananya administrasi pembangunan yang 
efektif 
% 55 80 85 87 
No Indikator 
Tahun 
k. Urusan Pemerintahan Umum 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum terlihat pada 
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.21 berikut. 
Tabel 2.21 
Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tahun 
2007 2008 2009 2010 
No Indikator 
13 Terselenggaranya tugas pokok dan fungsi dengan 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 48 
baik 
% - - 60 75 
14 Terlaksananya kegiatan syiar Islam % 60 70 75 84 
15 Meningkatnya ekonomi lokal % 60 70 80 93 
16 Terlaksananya kegiatan kepemudaan dan olah 
raga 
% 52 58 65 75 
17 Terlaksananya kegiatan dengan efektif dan efisien % - 60 60 75 
2007 2008 2009 2010 
1 (1) Meningkatnya jumlah pegawai yang mengikuti 
pendidikan kedinasan; (2) Terlaksananya standar 
pendidikan kedinasan sesuai dengan standar 
profesi; (3) Meningkatnya kompetensi pegawai 
dalam melaksanakan tugas 
% 15,00 22,5 32,5 75 
2 terlaksananya pendidikan dan pelatihan bagi 
aparatur pemerintah 
% 28,00 35 50 75 
No Indikator 
Tahun 
Tabel 2.21 
Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum (Lanjutan…) 
l. Urusan Kepegawaian 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kepegawaian terlihat pada 
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.22 berikut. 
Tabel 2.22 
Capaian Kinerja Urusan Kepegawaian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tahun 
2007 2008 2009 2010 
No Indikator 
1 Terkelolanya arsip daerah secara profesional % - 25 60 80 
2 Terpeliharanya keselamatan dan kelestarian 
arsip/dokumen/tata naskah daerah 
% - - 50 76 
3 Terpeliharanya sarana/prasarana kearsipan % 27 35 50 75 
4 Terlaksananya peningkatan kapasitas/kemampuan 
pengelola kearsipan 
% - 25 54 75 
2007 2008 2009 2010 
1 Tersebarnya informasi secara cepat, transparan 
dan dapat dipertanggungjawabkan 
% 25 30 40 65 
2 Terlaksananya penggunaan tekhologi informasi % - - 50 71 
3 Bertambahnya SDM yang mampu di bidang 
komunikasi dan informasi 
% - - 50 65 
4 Meningkatnya sarana dan prasarana penyebaran 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 49 
informasi 
% 26 30 40 65 
No Indikator 
Tahun 
m. Urusan Kearsipan 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada beberapa 
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.23 berikut. 
Tabel 2.23 
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan 
n. Urusan Komunikasi dan Informatika 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika terlihat 
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.24 berikut. 
Tabel 2.24 
Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam 
Negeri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2. 25 berikut. 
Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 
Tahun 
2007 2008 2009 2010 
o. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 
No Indikator 
1 Terciptanya lingkungan yang tertib, aman 
dan nyaman 
Tabel 2.25 
% 40 70 70 100 
2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam 
sistem keamanan lingkungan. 
% 28 50 55 100 
4 Terciptanya kerukunan beragama % 40 70 70 80 
5 Menurunnya penyakit masyarakat % 40 75 75 85 
6 Meningkatnya kesadaran berpolitik 
% 40 70 70 80 
masyarakat 
7 Tertanggulanginya bencana secara cepat 
dan tepat sasaran sesuai prosedur. 
% 15 30 40 93 
8 Tertanganinya secara cepat dan efektif 
penanggulangan bahaya kebakaran 
% 40 70 70 89 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
2007 2008 2009 2010 
1 Meningkatnya mutu pelayanan KB % 40 50 60 98 
2 Meningkatnya kesehatan reproduksi dan 
menurunkan pertumbuhan penduduk 
% 35 45 55 98 
3 Meningkatnya ketahanan dan pemberdayaan 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 51 
keluarga 
% 75 75 75 78 
4 Menurunnya jumlah fakir miskin, anak jalanan dan 
penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya 
% 75 75 75 78 
No Indikator 
Tahun 
p. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga 
Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.26 
berikut. 
Tabel 2.26 
Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
2.3.2 Layanan Urusan Pilihan 
Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2006-2009 
terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu: 
a. Pertanian 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada beberapa 
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.27 berikut. 
Tabel 2.27 
Capaian Kinerja Urusan Pertanian 
No Indikator Satuan Tahun 
2007 2008 2009 2010 
1 Meningkatnya kesejahteraan petani/peternak % 80 75 90 95 
2 (a) Meningkatnya efisiensi dan aktifitas pemasaran 
hasil pertanian, peternakan dan perkebunan baik di 
pasar tradisional, regional dan bahkan luar negeri 
dan tersedianya sarana promosi 
(b) Berkembangnya jaringan pemasaran 
(c) Berkembangnya komoditas unggulan daerah 
berdasarkan potensi wilayah 
3 (a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk 
perkebunan 
(b) Meningkatnya usaha di bidang agribisnis 
4 (a) Meningkatnya keamanan hasil ternak 
(b) Menurunnya penularan penyakit hewan 
5 (a) Meningkatnya keamanan pangan hewani 
(b) Tersedianya pelayanan terhadap masyarakat 
veteriner 
6 Meningkatnya hasil produksi pertanian tanaman 
pangan dan hortikultura 
% - 75 90 95 
% - 83 92 
95 
% 66 75 90 
95 
% - - 83 
85 
% 80 83 88 85 
7 Meningkatnya produksi pertanian, peternakan dan 
perkebunan unggulan 
% 88 90 92 95 
8 Tersedianya sarana pertanian, perkebunan dan 
peternakan tepat guna dan memasyarakatnya 
penerapan teknologi tepat guna 
% - - 83 85 
9 Meningkatnya kualitas penyuluhan pertanian, 
peternakan dan perkebunan 
% 86 88 91 95 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
b. Kehutanan 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan terlihat pada beberapa 
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.28 berikut. 
No Indikator Satuan Tahun 
2007 2008 2009 2010 
1 Penurunan aktivitas pemanfaatan hutan secara 
No Indikator Satuan Tahun 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 53 
ilegal 
% 85 87 87 100 
2 Tertanganinya rehabilitasi lahan kritis serta sumber 
mata air 
% 78 87 87 100 
3 Tersedianya hasil hutan dan kayu dan terciptanya 
pengembangan hutan kemasyarakatan 
% - 87 87 100 
4 Tersusun dan tersosialisasikannya Perda 
Pengelolaan Industri Hasil Hutan 
% - 87 87 100 
5 Terciptanya pendampingan kelompok usaha 
perhutanan dan pendampingan SPKP 
% - 87 87 90 
2007 2008 2009 2010 
1 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan 
terhadap pengusahaan bidang pertambangan, baik 
itu pengusahaan di bidang pertambangan maupun 
pengusahaan migas di Kabupaten Pandeglang 
% 75 90 91 95 
2 Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat 
yang belum menikmati listrik dan meningkatnya 
kualitas sistem ketenagalistrikan di Kabupaten 
Pandeglang 
% 75 90 91 95 
3 Terukurnya posisi keberadaan dan volume bahan 
tambang dan tersedianya database bidang 
pertambangan dan energi di Kabupaten Pandeglang 
% - 80 91 95 
4 Terciptanya sistem pengelolaan air tanah yang 
berwawasan lingkungan 
% - 90 91 95 
5 Tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan 
bidang pertambangan dalam pengelolaan bahan 
galian seperti batu mulia, andesit, tanah liat dan 
pasir 
% - 90 91 93 
Tabel 2.28 
Capaian Kinerja Urusan Kehutanan 
c. Energi dan Sumber Daya Mineral 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumber daya mineral 
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.29 berikut. 
Tabel 2.29 
Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
d. Pariwisata 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada beberapa 
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.30 berikut. 
Tabel 2.30 
Capaian Kinerja Urusan Pariwisata 
No Indikator Satuan Tahun 
2007 2008 2009 2010 
1 Terlaksananya Sapta Pesona Wisata % 62 70 91 98 
2 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan % 50 57 87 98 
3 Meningkatnya jumlah dan kualitas objek serta 
atraksi wisata 
% - 66 85 98 
4 Meningkatnya promosi produk wisata daerah 
melalui media massa dan teknologi yang 
berbasiskan website 
% 50 50 87 98 
e. Kelautan dan Perikanan 
f. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan 
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.31 berikut. 
Tabel 2.31 
Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan 
No Indikator Satuan Tahun 
2007 2008 2009 2010 
1 Jumlah pembinaan % 50 80 92 100 
2 Jumlah sarana dan prasarana yang mendukung 
pengelolaan dan pemanfaatan SD kelautan dan 
perikanan 
% - 91 93 100 
3 Jumlah usaha agribisnis di sektor kelautan dan 
perikanan 
% - 83 93 95 
4 Menurunnya kerusakan dan meningkatnya daya 
dukung lingkungan 
% - 83 93 93 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
g. Urusan Perdagangan 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan terlihat pada beberapa 
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.32 berikut. 
No Indikator Satuan Tahun 
2007 2008 2009 2010 
1 Terciptanya suasana aman dalam perekonomian 
No Indikator Satuan Tahun 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 55 
pasar 
% 80 83 93 95 
2 Terciptanya suasana pasar yang kondusif % 80 83 93 95 
2007 2008 2009 2010 
1 Meningkatnya industri kecil dan menengah % 90 91 93 99 
2 Terciptanya sinkronisasi produksi industri hulu dan 
hilir 
% - 91 93 100 
Tabel 2.32 
Capaian Kinerja Urusan Perdagangan 
h. Urusan Industri 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri terlihat pada beberapa 
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.33 berikut. 
Tabel 2.33 
Capaian Kinerja Urusan Perdagangan 
i. Urusan Ketransmigrasian 
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada 
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.34 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.34 
Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian 
No Indikator Satuan Tahun 
2007 2008 2009 2010 
1 Terlaksananya kerjasama antar daerah melalui 6 
MoU 
2 Terlaksananya pengiriman transmigrasi keluar Jawa 
sebanyak 150 KK 
3 Terlaksananya pembinaan kepada transmigrasi 
sebanyak 150 KK pada lokasi transmigrasi di luar 
Jawa 
% 75 90 92 98 
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 
2.4. Aspek Daya Saing Daerah 
Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan pemerintah 
daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan suatu daerah. Suatu 
daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan 
pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan. 
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari 
beberapa aspek diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, 
iklim berinvestsai dan sumber daya manusia. 
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah 
Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus memeiliki 
daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan telah berada pada 
suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saiang daerah. 
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan kemampuan ekonomi daerah di 
antaranya dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan 
Ekonomi (LPE), Tingkat Inflasi Sektoral. 
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb 
Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 dapat dilihat pada 
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau jasa di wilayah 
Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2010. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 
Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun 2010 sebesar 8,424 triliun rupiah 
(atau senilai 8.424.068 juta rupiah), nilai ini meningkat sebesar 72,36 persen dari PDRB 
adhb pada Tahun 2005 yang nilainya 4,887 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi 
andil dalam perkembangan nilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 berturut-turut 
adalah Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran, serta Sektor Jasa-jasa 
(seperti terlihat pada Tabel 2.35 dan Gambar 2.5). 
Tabel 2.35 
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRB 
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005 – 2010 
LAPANGAN USAHA 
PDRB ADHB 
(Jutaan Rupiah) 
Kontribusi (%) Rata-rata 
Pertumbuha 
Th 2005 2010 2005 2010 2005-2010 (%) 
Pertanian 1.737.068 2.553.805 35,54 30,32 8,01 
Pertambangan & Penggalian 5.374 6.240 0,11 0,07 3,03 
Industri Pengolahan 556.527 881.858 11,39 10,47 9,64 
Listrik, Gas dan Air Bersih 39.822 224.330 0,81 2,66 41,30 
Bangunan 211.013 406.589 4,32 4,83 14,02 
Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.118.747 1.978.450 22,89 23,49 12,08 
Pengangkutan dan Komunikasi 307.591 665.576 6,29 7,90 16,69 
Bank & Lembaga Keuangan lainnya 211.309 489.751 4,32 5,81 18,31 
Jasa-jasa 699.955 1.217.469 14,32 14,45 11,71 
KABUPATEN 4.887.405 8.424.068 100,00 100,00 11,50 
BANTEN 84.622.288 148.976.220 5,78 5,65 11,98 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 2.5 
Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Dari Grafik di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah Kabupaten 
Pandeglang pada tahun 2010 didominasi oleh Sektor Pertanian dengan kontribusi 
30,32 persen (atau menyumbang sebesar 2,55 triliun rupiah) yang berarti bahwa 
sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalam menggerakan perekonomian di 
wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi menonjol 
bagi perekonomian daerah adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 
23,49 persen serta Sektor Jasa-jasa sebesar 14,45 persen. 
Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha seperti 
tersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah. Struktur 
perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaitu Sektor Primer 
(meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), Sektor Sekunder (meliputi 
Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta Sektor Bangunan), dan Sektor 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran, Sektor Angkutan dan 
komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa). Apabila dilihat ke dalam tiga 
kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersier memberikan andil terbesar dalam 
struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang dalam kurun waktu Tahun 2005-2010, 
disusul oleh Sektor Primer dan Sektor Sekunder (Gambar 2.6). 
Gambar 2.6 
Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 
Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2005-2010 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju 
pertumbuhan sektor PDRB adhb, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai laju 
pertumbuhan terbesar yaitu 41,30 persen per tahun, kemudian diikuti oleh Bank & Lembaga 
Keuangan lainnya sebesar 18,31 persen per tahun, Pengangkutan dan Komunikasi 16,69 
persen per tahun, Bangunan 14,02 persen per tahun, Perdagangan Hotel dan Restoran 
sebesar 12,08 persen per tahun serta jasa-jasa sebesar Rp. 11,71 persen per tahun. Dengan 
demikian laju pertumbuhan total PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 
2005-2010 sebesar 11,50 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2010 sebesar 
Rp.8,42 Trilyun. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Adhk 
Produk domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar Rp. 
3,40 trilyun dan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 0,86 trilyun. Kontribusi PDRB adhk 
terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitu sebesar 36,07 persen pada tahun 2005 dan 
32,18 persen pada tahun 2010, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran, 
jasa-jasa dan industri pengolahan. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.36 
dan Gambar 2.7. 
Tabel 2.36 
PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005-2010 
LAPANGAN USAHA 
PDRB adhk 
(Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata 
Pertumbuhan 
Th 2005-2010 
2005 2010 2005 2010 (%) 
Pertanian 1.225.999 1.369.416 36,07 32,18 2,24 
Pertambangan & Penggalian 3.835 3.272 0,11 0,08 (3,12) 
Industri Pengolahan 398.818 473.164 11,73 11,12 3,48 
Listrik, Gas dan Air Bersih 23.628 106.695 0,70 2,51 35,19 
Bangunan 150.426 210.512 4,43 4,95 6,95 
Perdagangan, Hotel dan Restoran 822.060 1.055.110 24,19 24,79 5,12 
Pengangkutan dan Komunikasi 188.665 268.795 5,55 6,32 7,34 
Bank & Lembaga Keuangan 
lainnya 162.874 225.188 4,79 5,29 6,69 
Jasa-jasa 422.284 543.452 12,43 12,77 5,17 
KABUPATEN 3.398.590 4.255.603 100,00 100,00 4,60 
BANTEN 58.106.948 76.307.360 5,85 5,58 5,56 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Gambar 2.7 
Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 
Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata- rata laju 
pertumbuhan PDRB adhk, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai laju pertumbuhan 
terbesar yaitu 35,19 persen per tahun, kemudian diikuti oleh Pengangkutan dan 
Komunikasi 7,34 persen per tahun, Bangunan sebesar 6,95 persen per tahun, Bank & 
Lembaga Keuangan lainnya 6,69 persen per tahun, serta Jasa-jasa sebesar 5,17 persen 
per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhk Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 
2005-2010 sebesar 4,60 persen per tahun dengan nilai PDRB adhk tahun 2010 sebesar 
Rp.4,26 Trilyun. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 
Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan menunjukan Laju 
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di suatu wilayah. Rata-rata LPE Kabupaten Pandeglang pada 
Tahun 2005-2010 sebesar 4,60 persen. Pada tahun 2005, LPE Kabupaten Pandeglang 
mencapai 5,33 persen dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 6,77 persen. Untuk lebih 
lengkapnya perkembangan LPE Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada Gambar 2.8 
berikut ini. 
Gambar 2.8 
Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Provinsi Banten 
dan Kabupaten Pandeglang 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Berdasarkan pengelompokan lapangan usaha, Sektor Sekunder (meliputi Sektor 
Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih, serta Sektor Bangunan) 
mempunyai rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tahun 2006-2010 paling besar yaitu 
sebesar 6,65 persen per tahun dibandingkan dengan sektor tersier dan primer masing-masing 
sebesar 5,57 persen per tahun dan 2,22 persen per tahun. Rata-rata laju 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 62
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
pertumbuhan sektor sekunder tersebut meliputi laju pertumbuhan Sektor Industri 
Pengolahan sebesar 3,48 persen per tahun, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih sebesar 
35,19 persen per tahun, serta Sektor Sektor Bangunan sebesar 6,95 persen per tahun. 
Sementara Sektor Tersier yang meliputi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor 
Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, serta sektor 
Jasa-jasa masing-masing dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 5,12 persen per 
tahun, 7,34 persen per tahun, 6,69 persen per tahun, dan 5,17 persen per tahun. 
Sedangkan Sektor Primer yang meliputi Pertanian, serta Pertambangan dan Penggalian 
masing-masing sebesar 2,24 persen per tahun dan -3,12 persen per tahun. Untuk lebih 
lengkapnya dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.37 berikut ini dan Gambar 2.9 berikut ini. 
Tabel 2.37 
Laju Pertumbuhan Ekonomi per Lapangan Usaha 
Sektor/Lapangan Usaha 
LPE (%) Rata-rata Laju 
Pertumbuhan 
Tahun 2005- 
2006 2007 2008 2009 2010 2010 
Primer 2,24 0,76 2,84 1,64 3,65 2,22 
Pertanian 2,24 0,74 1,93 2,2 4,11 2,24 
Pertambangan & 
Penggalian 
3,94 5,51 227,58 -43,66 -63,42 -3,12 
Sekunder 3,86 3,96 4,57 6,17 15,09 6,65 
Industri Pengolahan 3,41 3,16 3,05 4,06 3,7 3,48 
Listrik, Gas dan Air Bersih 4,41 1,09 -2,77 37,66 219,64 35,19 
Bangunan 4,97 6,5 9,5 7,05 6,08 6,95 
Tersier 5,46 5,88 5,22 5,32 5,97 5,57 
Perdagangan, Hotel dan 
5,1 4,24 5,39 4,97 5,91 5,12 
Restoran 
Pengangkutan dan 
Komunikasi 
5,41 9,59 7,62 7,15 6,95 7,34 
Bank & Lembaga 
Keuangan lainnya 
9,36 7 5,45 5,93 5,78 6,69 
Jasa-jasa 4,67 6,98 3,68 4,89 5,69 5,17 
Total 4,03 3,74 4,29 4,21 6,77 4,60 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
Gambar 2.9 
Laju Pertumbuhan Ekonomi per Kelompok Lapangan Usaha 
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 
d. Inflasi Sektoral 
Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi merupakan 
hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yang berimplikasi langsung 
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat inflasi semakin 
berkurang daya beli masyarakat sehingga akan mengurangi tingkat kesejahteraan 
masyarakat. 
Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung dengan metode 
IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnya perubahan Indeks Harga 
Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Inflasi ini merupakan perubahan 
harga yang terjadi dari sudut produsen atau yang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. 
Inflasi tersebut digambarkan oleh masing-masing sektor dan bersumber dari 
perbandingan antara PDRB adhb dengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
perhitungan PDRB disebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks 
Implisit (Indeks Harga Produsen). 
Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing 
sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Dengan menggunakan 
berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatu sektor, maka harga 
tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisit setiap tahunnya. 
Tabel 2.38 
Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral 
Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2009 
Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010 
Rata-rata laju 
pertumbuhan 
2005-2006 (%) 
PDRB adhb (Milyar Rp) 4.887.405 5.633.527 6.122.594 6.939.119 7.472.785 8.424.068 11,50 
PDRB adhk (Milyar) 3.398.590 3.535.392 3.667.467 3.824.712 3.985.777 4.255.603 4,60 
Indeks Implisit/Deflator PDRB 143,81 159,35 166,94 181,43 187,49 197,95 6,60 
Inflasi di Tingkat Produsen 8,20 10,81 4,77 8,68 3,34 5,58 -7,40 
Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis 
Pada Tabel 2.38 di atas terlihat bahwa inflasi sektoral berfluktuasi. Inflasi sektoral 
tahun 2005 sebesar 8,20 persen, dan tahun 2007 menjadi 4,77 persen sedangkan pada 
tahun 2008 menjadi 8,68 persen. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya harga 
BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan harga barang lainnya. Sementara pada tahun 
2009, dan 2010 mengalami penurunaan kembali masing-masing sebesar 3,34 persen dan 
5,58 persen. Sementara rata-rata laju petumbuhan inflasi sektoral tahun 2005 -2010 
sebesar minus -7,40 persen per tahun. 
2.4.2 Fasilitas Wilayah / Infratruktur 
Fasilitas wilayah/Infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah dalam 
ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi di berbagai sektor 
pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah). Semakin lengkap ketersediaan fasilitas 
wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah. Gambaran umum kondisi 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur diantaranya dapat dilihat 
dari fasilitas perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta energy dan telekomunikasi. 
a. Fasilitas Perhubungan Darat 
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk 
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan 
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa dari 
satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil pertanian dari pedesaaan. 
Kondisi Jaringan Jalan dan Kereta Api 
Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 
mencapai 1.043,48 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah wewenang negara 
169,27 kilometer dan wewenang Pemerintah Provinsi Banten 151,18 kilometer. 
Sedangkan sepanjang 723,03 kilometer di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten 
Pandeglang. Tahun 2010 jumlah panjang jalan ini meningkat dan Tahun 2008 juga 
meningkat sepanjang 434,6 km. Penambahan ini disebabkan oleh adanya peningkatan 
status jalan yang menghubungi antar kecamatan maupun antar desa di Kabupaten 
Pandeglang sepanjang tahun 2010. 
Dari seluruh panjang jalan di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten 
Pandeglang tahun 2010, berupa aspal 536,23 kilometer, batu/kerikil 121,10 kilometer dan 
tanah 65,70 kilometer. Sedangkan berdasarkan kondisinya, hanya 14,97 persen dalam 
kondisi baik, 37,58 persen dalam kondisi sedang, sementara selebihnya dalam keadaan 
rusak dan rusak berat. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.39 dan Tabel 
2.40. 
Provinsi Banten dilalui jalur kereta api Jakarta – Merak yang melewati wilayah DKI 
Jakarta – Kabupaten Tangerang – Serang – Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak. 
Berdasarkan data operasional kereta api di Provinsi Banten, dapat diketahui hal-hal 
berikut : 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Panjang lintasan kereta adalah 305,90 Km, dengan perincian : 
 Lintas operasi 
 Lintas Tanah Abang – Merak : 129,30 Km 
 Lintas Duri – Merak : 6,80 Km 
 Lintas tak operasi 
 Lintas Rangkas Bitung – Labuan : 56,50 Km 
 Lintas Cilegon – Anyer Kidul : 17,30 Km 
 Lintas Saketi – Bayah : 96,00 Km 
Rencana pengembangan Jalur Kereta Api di Provinsi Banten Meliputi : 
 Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serpong – Maja; 
 Rencana pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno – Hatta; 
 Rencana tata letak Stasiun Lintas Tonjongbaru/ Cilegon – 
Bojonegara; 
 Pengoperasian kembali jalur-jalur kereta api yang saat ini tidak 
aktif: 
 Rangkasbitung – Labuan (66 Km) 
 Saketi – Bayah (86,40 Km) 
 Cilegon – Anyer Kidul (17 Km) 
 Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serang – Cikande – 
Cikupa – Serpong; 
 Rencana pengembangan Double Track Lintas Rangkasbitung – 
Merak. 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.39 
Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan 
Keadaan Status Jalan Tahun 2005 Status Jalan Tahun 2006 
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 
I. Jenis Permukaan 169,260 85,900 531,300 786,460 169,270 151,267 434,600 755,137 
a. Diaspal 169,260 85,900 433,250 688,410 169,270 151,267 371,200 691,737 
b. Kerikil - - 80,780 80,780 - - 21,700 21,700 
c. Tanah - - 17,270 17,270 - - 41,700 41,700 
d. Tidak Diperinci - - - - - - - - 
II. Kondisi Jalan 169,260 85,900 531,300 786,460 169,270 151,267 434,600 755,137 
a. Baik 101,725 49,011 102,919 253,655 50,865 114,377 86,920 252,162 
b. Sedang 45,929 36,197 250,224 332,350 67,394 36,200 260,760 364,354 
c. Rusak 21,606 0,692 90,950 113,248 51,011 - 65,190 116,201 
d. Rusak Berat - - 87,207 87,207 - 0,690 21,730 22,420 
III. Kelas Jalan 169,260 85,900 531,300 786,460 169,270 151,267 434,600 755,137 
a. Kelas I - - - - - - - - 
b. Kelas II - - - - - - - - 
c. Kelas III - - - - - - - - 
d. Kelas III A 17,900 3,610 - 21,510 - - - - 
e. Kelas III B 151,360 82,290 531,300 764,950 169,270 151,267 - 320,537 
f. Kelas III C - - - - - - 434,600 434,600 
g. Tidak Diperinci - - - - - - - - 
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Tahun 2011-2016 
Tabel 2.39 
Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan (Lanjutan…) 
Keadaan Status Jalan Tahun 2007 Status Jalan Tahun 2008 Status Jalan Tahun 2009 Status Jalan Tahun 2010 
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 
I. Jenis Permukaan 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,180 723,030 1.043,480 169,270 151,180 723,030 1043,480 
a. Diaspal 169,270 151,267 371,200 691,737 169,270 151,267 371,200 691,737 169,270 151,180 526,630 847,080 169,270 151,180 536,230 856,680 
b. Kerikil - - 21,700 21,700 - - 21,700 21,700 - - 128,600 128,600 - - 121,100 121,100 
c. Tanah - - 41,700 41,700 - - 41,700 41,700 - - 67,800 67,800 - - 65,700 65,700 
d. Tidak Diperinci - - - - - - - - - - - - 0,000 
II. Kondisi Jalan 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,180 723,030 1.043,480 118,400 151,180 723,030 992,610 
a. Baik 50,865 114,377 86,920 252,162 50,865 114,377 86,920 252,162 50,870 56,530 80,700 188,100 50,87 56,530 108,210 164,740 
b. Sedang 67,394 36,200 260,760 364,354 67,394 36,200 260,760 364,354 67,390 42,050 268,760 378,200 67,390 42,050 271,680 381,120 
c. Rusak 51,011 - 65,190 116,201 51,011 - 65,190 116,201 51,010 52,600 151,160 254,770 51,010 52,600 133,580 237,190 
d. Rusak Berat - 0,690 21,730 22,420 - 0,690 21,730 22,420 - - 222,410 222,410 - - 209,560 209,560 
III. Kelas Jalan 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,180 723,030 1.043,480 169,270 151,180 723,030 1043,480 
a. Kelas I - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 
b. Kelas II - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 
c. Kelas III - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 
d. Kelas III A - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 
e. Kelas III B 169,270 151,267 - 320,537 169,270 151,267 - 320,537 169,270 151,180 - 320,450 169,270 151,180 - 320,450 
f. Kelas III C - - 434,600 434,600 - - 434,600 434,600 - - 723,030 723,030 - - 723,030 723,030 
g. Tidak Diperinci - - - - - - - - - - - - - - - - 
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang 
Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 69
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang
RPJMD Pandeglang

More Related Content

What's hot

Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
Padangsidimpuan Dalam Angka 2011Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
Padangsidimpuan Dalam Angka 2011Joel Perangin-Angin
 
RENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORARENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORAJhon Blora
 
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014Sayyidah Bahri
 
Permen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiranPermen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiranPutroe Phang
 
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014Syamsul Akbar
 
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012Jin Kazama
 
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi RiauMateri Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi Riaujoihot
 
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015Arifuddin Ali
 
Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Ahmad Danil
 
(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10
(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10
(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10azril taufani
 
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014Mellianae Merkusi
 
Pedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbang
Pedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbangPedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbang
Pedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbangriky_safrizal_rusli
 
Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014
Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014
Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014Arifuddin Ali
 
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014Mellianae Merkusi
 

What's hot (16)

Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
Padangsidimpuan Dalam Angka 2011Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
 
RPJPD
RPJPDRPJPD
RPJPD
 
RENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORARENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORA
 
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
 
Permen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiranPermen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiran
 
LPPD 2014
LPPD 2014LPPD 2014
LPPD 2014
 
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
 
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
 
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi RiauMateri Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
 
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
 
Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007
 
(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10
(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10
(1)68750780 6-contoh-form-rpjm desa-1-10
 
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
 
Pedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbang
Pedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbangPedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbang
Pedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan musrenbang
 
Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014
Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014
Indikator ekonomi-kabupaten-nunukan-2014
 
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
 

Viewers also liked

PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010
PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010
PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010bps1471
 
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019Dadang Solihin
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaDedi Alfaridi
 
Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...
Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...
Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...Oswar Mungkasa
 

Viewers also liked (6)

PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010
PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010
PDRB Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010
 
3. thesis
3. thesis3. thesis
3. thesis
 
Laporan pdrb bogor fix
Laporan pdrb bogor fixLaporan pdrb bogor fix
Laporan pdrb bogor fix
 
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
 
Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...
Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...
Buku Pegangan Pembangunan Daerah Tahun 2014. Memantapkan Perekonomian Nasiona...
 

Similar to RPJMD Pandeglang

Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012 Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012 fionarazqa
 
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappiRPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappiricky04
 
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017humasmesuji
 
RENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdf
RENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdfRENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdf
RENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdfdianaekowati1
 
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtrfionarazqa
 
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012Mellianae Merkusi
 
Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015Supangat Moker
 
RPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku IRPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku IDadang Solihin
 
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...Oswar Mungkasa
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...Rusman R. Manik
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera BaratEKPD
 
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
 - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera baratEKPD
 
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
Border Area Development_Firkan Maulana
Border Area Development_Firkan MaulanaBorder Area Development_Firkan Maulana
Border Area Development_Firkan MaulanaFirkan Maulana
 
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtrfionarazqa
 

Similar to RPJMD Pandeglang (20)

1 renstra
1 renstra1 renstra
1 renstra
 
Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012 Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012
 
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappiRPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
 
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
 
RENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdf
RENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdfRENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdf
RENJA KECAMATAN JENANGAN 2021.pdf
 
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
 
Buku i final
Buku i finalBuku i final
Buku i final
 
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
 
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
 
Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015
 
RPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku IRPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku I
 
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Ta...
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Barat
 
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
 - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
 
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
 
Border Area Development_Firkan Maulana
Border Area Development_Firkan MaulanaBorder Area Development_Firkan Maulana
Border Area Development_Firkan Maulana
 
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
 
Petunjuk penyusunan renja 2013
Petunjuk penyusunan renja 2013Petunjuk penyusunan renja 2013
Petunjuk penyusunan renja 2013
 

Recently uploaded

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 

Recently uploaded (9)

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 

RPJMD Pandeglang

  • 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2011-2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011 Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 1
  • 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 DAFTAR ISI BUKU I RPJMD KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016 Halaman DAFTAR ISI............................................................................................... i Bab I PENDAHULUAN ........................................................................ I - 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................ I - 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan ..................................................... I - 2 1.3 Hubungan Antar Dokumen ...................................................... I - 4 1.4 Sistematika Penulisan .............................................................. I - 8 1.5 Maksud dan Tujuan ................................................................ I - 10 Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ..................................... II - 1 2.1 Aspek Geografi dan Demografi ................................................ II - 1 2.1.1 Wilayah Admnistrasi .................................................... II - 1 2.1.2 Kondisi Geografis ......................................................... II - 3 2.1.3 Topografi ................................................................... II - 4 2.1.4 Jenis Tanah ................................................................. II - 4 2.1.5 Klimatologi ................................................................... II - 4 2.1.6 Hidrologi .................................................................... II - 5 2.1.7 Geologi ....................................................................... II - 6 2.1.8 Penggunaan Lahan ...................................................... II - 7 2.1.9 Kawasan Rawan Bencana Alam ..................................... II - 8 2.1.10 Demografi .................................................................. II - 9 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................................ II - 13 2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia ..................................... II - 13 2.2.2 Angka Kemiskinan ........................................................ II - 15 2.3 Aspek Pelayanan Umum ......................................................... II – 17 2.3.1 Layanan Urusan Wajib .................................................. II – 18 2.3.2 Layanan Urusan Pilihan ................................................ II – 30 2.4 Aspek Daya Saing Daerah ....................................................... II – 34 2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah ........................................ II - 34 2.4.2 Fasilitas Wilayah / Infrastruktur ................................... II - 42 2.4.3 Iklim Berinvestasi ........................................................ II - 59 2.4.4 Sumber Daya Manusia ................................................. II - 59 Bab III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH .................... III - 1 Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 2
  • 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Periode 2006-2010 ....................... III - 1 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ......................................................................... III - 2 3.1.2 Neraca Daerah ............................................................. III - 3 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa lalu Periode 2006 -2010 ............................................................................. III - 14 3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran .................................... III - 14 3.3 Kerangka Pendanaan .............................................................. III - 16 3.3.1 Penghitungan Kerangka Pendanaan ............................... III - 16 Bab IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ............................................... IV - 1 4.1 Permasalahan Pembangunan Daerah ...................................... IV - 1 4.2 Isu Strategis .......................................................................... IV - 5 4.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah .................................... IV - 5 4.2.2 Ketertinggalan, Kemiskinan, Ketahanan Pangan dan Tngkat Pendidikan Masyarakat ................................................ IV - 10 4.2.3 Penataan Ruang, Pengelolaan Sumber Daya dan Pelestrarian Lingkungan ................................................................ IV - 17 4.2.4 Tata Kelola Pemerintahan Daerah ................................. IV - 27 Bab V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ........................................ V - 1 5.1 Visi ......................................................................................... V - 1 5.2 Misi ......................................................................................... V - 2 5.3 Tujuan dan Sasaran................................................................. V - 3 5.3.1 Tujuan ....................................................................... V - 3 5.3.2 Sasaran ...................................................................... V - 4 Bab VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ......................................... VI – 1 Bab VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .. VII – 1 Bab VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ........................... VIII - 1 Bab IX PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN .................. IX - 1 7.1 Program Transisi ..................................................................... VII - 1 7.2 Kaidah Pelaksanaan ................................................................. VII - 2 BAB I PENDAHULUAN Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 3
  • 4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Selanjutnya, sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, RPJM Daerah ini juga merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang berkedudukan sebagai dokumen perencanaan induk dengan wawasan waktu 20 tahunan. Acuan utama yang digunakan dalam menyusun RPJM Daerah ini adalah rumusan Visi, Misi, dan Program Indikatif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, yang telah disampaikan kepada masyarakat pemilih dalam Sidang Paripurna DPRD pada tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah secara langsung. Disamping itu, penyusunan RPJM Daerah ini juga mengacu pada RPJP dan RPJM Nasional, RPJP dan RPJM Provinsi serta berbagai kebijakan dan prioritas program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Selain itu, RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Tujuan merujuk semua dokumen perencanaan dimaksud adalah untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. RPJM Daerah disusun berdasarkan statistik regional dan lokal, dengan memperhatikan statistik dari berbagai fungsi pemerintahan yaitu bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang pemerintahan umum, bidang fisik prasarana dan keuangan daerah. RPJM Daerah berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum daftar rencana Program dan Kegiatan lima tahunan, maka proses penyusunan RPJM Daerah ini juga dilakukan melalui forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan unsur pelaku pembangunan (stakeholder) di Kabupaten Pandeglang. Karena pertimbangan itu, walaupun RPJM Daerah ini bermula dari rumusan Visi, Misi, dan Rencana Indikatif Program pasangan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, maka matriks rencana program dan kegiatan lima tahunan yang diuraikan di dalam dokumen ini adalah hasil kesepakatan seluruh unsur Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 4
  • 5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 stakeholder, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis Nasional dan Provinsi. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Pandeglang ini, peraturan-peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum (rujukan), antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 -2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585); Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 5
  • 6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 16. Peraturan Presiden Replubik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2007 – 2012 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 27); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 10, Seri E.5); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 4 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 4). 1.3 Hubungan Antar Dokumen Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 6
  • 7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 tahunan, RPJM Daerah untuk jangka waktu 5 tahunan dan RKPD sebagai rencana tahunan. Hal ini berimplikasi kepada adanya penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, baik dari aspek proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat Pusat dan Daerah. Sehubungan dengan itu dan dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan perundangan mengenai perencanaan nasional dan daerah, perlu disusun rangkaian dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut: a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan dua puluh tahun dan memuat Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM Daerah setiap lima tahun sekali; b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah dan memuat Visi, Misi, Gambaran Umum Kondisi Masa Kini, Gambaran Umum Kondisi yang diharapkan, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal, Arah Kebijakan, Strategi dan Indikasi Rencana Program Lima Tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Pandeglang; c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi Rencana Program setiap Bidang Kewenangan dan atau Fungsi Pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang; d. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), merupakan dokumen perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah dan disusun sebagai penurunan Renstra SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun ke depan; e. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi kritis atas Renja SKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan utama pelaksanaan Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten. Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 7
  • 8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Guna memudahkan pemahaman terhadap substansi dasar dari RPJM Daerah ini serta arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi, maka disusun Pola Pikir dan Proses Penyusunan RPJM Daerah sebagaimana Gambar 1.1, sedangkan untuk melihat keterkaitan dokumen perencanaan nasional dan daerah dapat dilihat pada Gambar 1.2, adapun alur proses penyusunan dan penetapan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada Gambar 1.3. Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 8
  • 9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 1.1 Pola Pikir dan Proses Penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 Persiapan Awal Kesepakatan Eksternal Kesepakatan Internal Komitmen KDh Komitmen Stakeholders & Mandat Analisis Kekuatan dan Isu Strategis Kelemahan (SW) VISI-MISI Program Prioritas Penentuan Stakeholdersi Dukungan Perguruan Tinggii Analisis Peluang dan Ancaman (OT) Strategic Plan (RPJM-Daerah) STRATEGI & KEBIJAKAN UMUM Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 9
  • 10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Rencana Tindak Implementasi (RKPD) Action Plan (Renja SKPD/RKPD) Pelaksanaan Tahunan RPJM Daerah Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 10
  • 11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 1.2 Keterkaitan Dokumen Perencanaan Nasional dan Daerah Pedoman Renstra KL Renja - KL Pedoman Pedoman Dijabar Diacu RPJM RKP Nasional Diperhatikan RPJM Daerah RPJP Nasional Diacu RPJP Daerah Diserasikan melalui Musrenbang RKP Daerah Pedoman Renstra SKPD Diacu Renja - SKPD RKA-KL RAPBN RAPBD RKA - SKPD Rincian APBN APBN APBD Rincian APBD kan Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Dijabar kan Pedoman UU No. 25/2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah UU No. 17/2003 Keuangan Negara Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 11
  • 12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 12
  • 13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 1.3 Alur Proses Penyusunan dan Penetapan RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 Visi, Misi, Program KDh Terpilih (1) Bappeda menyusun Rancangan Awal RPJM Daerah SKPD Menyusun Renstra SKPD SKPD Menyususn Rancangan Renstra SKPD Program SKPD Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah (5) Penetapan RPJM Daerah (7) Digunakan sebagai Pedoman Penyusunan Rancangan RKPD a) Visi,Misi KDh terpilih b) Strategi Pembangunan Daerah c) Kebijakan Umum d) Kerangka Ekonomi Makro e) Program SKPD Bappeda menyusun Rancangan Akhir RPJM Daerah a) Visi, Misi KDh terpilih b) Strategi Pembangunan Daerah c) Kebijakan Umum d) Kerangka Ekonomi Makro e) Program SKPD (2) (3) (4) (6) Digunakan sebagai Pedoman Penyusunan Renstra SKPD dan bahan Penjabaran RKPD Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 13
  • 14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 1.4 Sistematika Penulisan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan. BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bab ini menguraikan mengenai aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya saing daerah. BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Bab ini berisi tentang kinerja keuangan masa lalu periode 2006-2010, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu periode 2006-2010, dan kerangka Pendanaan. BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Bab ini berisi permasalahan pembangunan daerah dan isu-isu strategis. Isu strategis meliputi pertumbuhan ekonomi, ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan pangan, tingkat pendidikan masyarakat, penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian lingkungan, tata kelola pemerintahan daerah. BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini menguraikan mengenai visi, misi, tujuan dan sararan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016. BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Bab ini menguraikan mengenai strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan Rencana Pembangnan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016. BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Bab ini berisi uraian mengenai hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Dan juga bab ini menyajikan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 14
  • 15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Bab ini berisi target indikator outcome untuk memberikan gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016. BAB IX PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini menguraikan masa transisi tahun pertama dan satu tahun setelah akhir periode RPJMD ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya. Bab ini juga menguraikan kaidah pelaksanaan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 1.5 Maksud dan Tujuan RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja pada lingkup Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) sekaligus merupakan acuan Pemerintah Daerah dalam penentuan pilihan-pilihan program dan kegiatan tahunan secara lintas sumber pembiayaan, baik APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang; 2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); 3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi; 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; 5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah untuk memahami, menilai arah Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 15
  • 16. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 kebijakan, program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan. BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di Propinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa. Secara geografis terletak antara 6º21’- 7º10’ Lintang Selatan dan 104º48’- 106º11’ Bujur Timur, memiliki luas wilayah 2.747 Km2 (274.689,91 ha), atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten dengan panjang pantai mencapai 307 km. Secara administratif dibagi menjadi 335 Desa/Kelurahan dan 35 Kecamatan, dengan batas-batas administrasi: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang; 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda; 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia; 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak. Wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang terbagi ke dalam 35 kecamatan, 335 Desa/Kelurahan. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Pandeglang tersaji pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang NO. KECAMATAN IBU KOTA LUAS WILAYAH PERSENTASE JARAK DARI KEC.KE IBUKOTA (KM2) LUAS (%) KAB. (KM) 1 Sumur Sumberjaya 258,54 9,41 106,00 2 Cimanggu Waringinkurung 259,73 9,46 100,00 3 Cibaliung Sukajadi 221,88 8,08 86,50 4 Cibitung Cikadu 180,72 6,58 96,50 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 16
  • 17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 5 Cikeusik Cikeusik 322,76 11,75 72,00 6 Cigeulis Cigeulis 176,21 6,41 68,00 7 Panimbang Panimbangjaya 132,84 4,84 54,00 8 Sobang Sobang 138,88 5,06 53,00 9 Munjul Pasanggrahan 75,25 2,74 54,00 10 Angsana Angsana 64,84 2,36 61,00 Tabel 2.1 Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang (Lanjutan..) NO. KECAMATAN IBU KOTA LUAS WILAYAH PERSENTASE JARAK DARI KEC.KE IBUKOTA (KM2) LUAS (%) KAB. (KM) 11 Sindangresmi Sindangresmi 65,20 2,37 54,00 12 Picung Kadupandak 56,74 2,07 36,00 13 Bojong Citumenggung 50,72 1,85 30,00 14 Saketi Kadudampit 54,13 1,97 19,00 15 Cisata Pasireurih 32,65 1,19 27,00 16 Pagelaran Pagelaran 42,72 1,56 39,50 17 Patia Patia 45,48 1,66 45,00 18 Sukaresmi Sukaresmi 57,30 2,09 45,00 19 Labuan Kalanganyar 15,66 0,57 41,00 20 Carita Sukarame 41,87 1,52 51,00 21 Jiput Sukacai 53,04 1,93 27,50 22 Cikedal Dahu 26,00 0,95 35,00 23 Menes Purwaraja 22,41 0,82 29,00 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 17
  • 18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 24 Pulosari Koranji 31,33 1,14 27,00 25 Mandalawangi Mandalawangi 80,19 2,92 15,50 26 Cimanuk Batubantar 23,64 0,86 10,00 27 Cipeucang Kadugadung 21,16 0,77 15,00 28 Banjar Banjar 30,50 1,11 7,50 29 Kaduhejo Sukasari 33,57 1,22 7,00 30 Mekarjaya Mekarjaya 31,34 1,14 7,00 31 Pandeglang Pandeglang 16,85 0,61 1,00 32 Majasari Saruni 19,57 0,71 2,00 33 Cadasari Cadasari 26,20 0,95 7,00 34 Karangtanjung Pagadungan 19,07 0,69 4,00 35 Koroncong 17,86 0,65 10,00 Jumlah 2.746,85 100,00 - Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 2.1.2 Kondisi Geografis Secara geologi, wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk kedalam zona Bogor yang merupakan jalur perbukitan. Sedangkan jika dilihat dari topografi daerah Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m). Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 18
  • 19. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan, diantaranya : 1. Alluvium, terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 2. Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian utara tepatnya di daerah Kecamatan Labuan, Jiput, Mandalawangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Pandeglang dan Cadasari; 3. Diocena, terdapat di daerah bagian Barat, tepatnya di kecamatan Cimanggu dan Cigeulis; 4. Piocena Sedimen, di bagian Selatan di daerah kecamatan Bojong, Munjul, Cikeusik, Cigeulis, Cibaliung dan Cimanggu; 5. Miocene Limestone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara; 6. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu : a. Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar ; b. Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik dan Cadasari. Serat batu (gift) terdapat di Kecamatan Cigeulis. 2.1.3 Topografi Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m). 2.1.4 Jenis Tanah Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dikelompokan dalam beberapa jenis dengan tingkat kesuburan dari rendah sampai dengan sedang. Diantara jenis tanah tersebut adalah : 1. Alluvial, terdapat di Kecamatan Panimbang, Sumur, Cikeusik, Pagelaran, Picung, Labuan dan Munjul; 2. Grumosol, yang tersebar di Kecamatan Sumur dan Cimanggu; Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 19
  • 20. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 3. Regosol, terdapat di Kecamatan Sumur, Labuan, Pagelaran, Cikeusik dan Cimanggu; 4. Latosol, terdapat di sekitar Gunung Karang, Kecamatan Pandeglang, Saketi, Cadasari, Banjar, Cimanuk, Mandalawangi, Bojong, Menes, Jiput, Labuan dan Sumur; 5. Podsolik, terdapat di Kecamatan Labuan, Menes, Saketi, Bojong, Munjul, Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis, Sumur, Panimbang dan Angsana. 2.1.5 Klimatologi Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat musim penghujan tiba (November s.d Maret) cuaca didominasi oleh angin barat (dari samudra Hindia sebelah Selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan Musim kemarau (Juni s.d Agustus cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten Pandeglang mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila berlangsung El Nino. Suhu udara di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 22,5 0C – 27,9 0C. Pada daerah pantai, suhu udara bisa mencapai 22 0C – 32 0C, sedangkan di daerah pegunungan dengan ketinggian 400 – 1.350m suhu dapat mencapai hingga 18 0C – 29 0C. Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan antara 2.000 – 4.000 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 3.274 mm dan mempunyai 152 hari hujan per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.010 milibar. 2.1.6 Hidrologi Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai yang memiliki panjang total 835 km, sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS) yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835 km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara itu Kabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri dari DAS tidak prioritas, prioritas 1, 2, 3 dan prioritas 4. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 20
  • 21. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Prioritas Pengelolaan. NO. DAS/SUB DAS PRIORITAS DAS 1 DAS Cibaliung 2 2 DAS Cibungur 3 3 DAS Cidanau 0 4 DAS Ciliman 2 5 DAS Ciujung 1 6 DAS Ujung Kulon 0 Sumber : Departemen Kehutanan, Kebijakan Penyusunan Master Plan RHL, 2003 Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999, tanggal 7 Mei 1999). Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 : : : Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi; Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 21
  • 22. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Prioritas 4 : Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak perlu diberikan prioritas dalam penanganannya. 2.1.7 Geologi Secara geologi wilayah Kab. Pandeglang termasuk ke dalam Zona Bogor yang mana merupakan jalur perbukitan. Berdasarkan sudut geologinya Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan diantaranya; 1. Batu Alluvium terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 2. Batu bahan erupsi gunung merapi, terdapat di darah bagian utara Pandeglang tepatnya di daerah Labuan, Jiput, Mandalangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Cadasari dan Pandeglang; 3. Batu Diocena, terdapat di darah bagian barat Pandeglang tepatnya di Kecamatan Cimanggu dan Cigeulis; 4. Batu Piocenna Sedimen, dibagian selatan tepatnya berada di Kec. Bojong, Kec. Munjul, Cikeusik. Cibaliung dan Cimanggu; 5. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu; - Belerang dan sumber air panas di Kec. Banjar; - Kapur/karang darat dan laut di Kec. Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, dan Cadasari; - Serat batu gift terdapat di Kecamatan Cigeulis. 2.1.8 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang didominasi oleh lahan kehutanan, pesawahan dan perkebunan besar. Pada tahun 2006 luas kehutanan sebesar 98.322 hektar, terdiri dari hutan rakyat dan hutan negara . Luas hutan rakyat sebesar 12.600 hektar (4,59% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas hutan negara sebesar 85.732 hektar (31,21% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada tahun 2010, luas hutan rakyat berkurang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 22
  • 23. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 menjadi 4,34% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas hutan negara berkurang menjadi 30,95% dari luas Kabupaten Pandeglang. Luas pesawahan pada tahun 2006 sebesar 52.596 hektar, terdiri dari pesawahan irigasi dan non irigasi. Luas pesawahan irigasi sebesar 26.184 hektar (9,53% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas pesawahan non irigasi sebesar 26.412 hektar (9,62% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada tahun 2010, luas pesawahan irigasi berkurang menjadi 9,20% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas pesawahan non irigasi bertambah menjadi 11,77 % dari luas Kabupaten Pandeglang. Sementara luas perkebunan besar pada tahun 2006 sebesar 15.219 hektar (5,54% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Sedangkan Pada tahun 2010, perkebunan berkurang menjadi 5,46% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang. Untuk lebih jelasnya gambaran penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.3. Tabel 2.4 Penggunaan Lahan Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) 2006 2007 2008 2009 2010 Irigasi 26.184 24.046 25.234 25.234 25.273 Non Irigasi 26.412 28.550 28.717 28.717 32.327 Ladang/Huma 25.482 24.722 24.178 24.178 24.178 Tegal/Kebun 47.903 48.341 48.213 48.213 48.213 Kolam/Tabat/Empang 886 945 958 958 958 Tambak 539 539 539 539 539 Pengembalaan/Padang Rumput 3.438 3.438 3.443 3.443 3.443 Perkebunan Besar 15.219 15.157 15.005 15.005 15.005 Hutan Rakyat 12.600 12.574 11.925 11.925 11.925 Lain-lain 11.087 11.242 11.345 11.345 7.696 Bangunan dan Halaman 13.542 13.626 14.088 14.088 14.088 Sementara Tidak Diusahakan 5.594 5.591 6.011 6.011 6.011 Hutan Negara 85.732 85.847 84.962 84.962 84.962 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 23
  • 24. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Rawa Tidak Ditanami 72 72 72 72 72 Jumlah 274.690 274.690 274.690 274.690 274.690 Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 2.1.9 Kawasan Rawan Bencana Alam Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan sosial. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa wilayah Kabupaten Pandeglang memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah Daerah Kab. Pandeglang yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara geologis daerah Kab. Pandeglang merupakan salah satu wilayah di Banten yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi dimaksud yaitu: a. Bahaya bencana alam Gunung Merapi yang bisa meletus kapan saja dan mengancam wilayah Kab. Pandeglang wilayah barat dan selatan; b. Bahaya gerakan tanah/batuan dan erosi yang mana dapat berpotensi terjadi pada lereng-lereng pegunungan Gunung Karang yang bisa mengancam diwilayah Kab. Pandeglang; c. Bahaya kekeringan, umumnya biasa terjadi wilayah Kec. Sumur yang berakibat lahan petani sulit mendapatkan air; d. Bahaya Tsunami juga mungkin saja bisa terjadi, dikhawatirkan Tsunami terjadi di wilayah carita Labuan, dan wilayah Panimbang; e. Bahaya banjir, umumnya terjadi pada saat musim hujan tiba dan klimaksnya biasanya pada awal bulan desember dimana hujan biasanya terus menerus, terjadi di daerah yang menjadi langganan banjir yaitu wilayah Jiput, Labuan, Cilemer, Patia. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 24
  • 25. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 2.1.10 Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2006 sebesar 1,12 juta jiwa (penduduk laki-laki sebesar 0,57 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,55 juta jiwa). Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang sebesar 1,15 juta jiwa (penduduk laki-laki sebesar 0,58 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,56 juta jiwa) atau meningkat sebesar 2,23 % dari Tahun 2006 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun 2006 -2010 sebesar 0,55 % per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk sebagaimana Tabel 2.5. Tabel 2.5 Penduduk Kabupaten Pandeglang Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata laju Petumbuhan 2006-2010 Laki-Laki 577.244 578.375 584.503 588.126 589.056 0,51 Perempuan 547.253 552.139 561.564 560.938 560.554 0,60 Jumlah 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 1.149.610 0,55 Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980 sebesar 2,15 persen, periode 1980-1990 sebesar 2,14 persen, dan periode 1990-2000 sebesar 1,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2006 sampai dengan 2010 mencapai 0,55 persen. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 25
  • 26. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 2.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pandeglang Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Penyebaran penduduk pada tiap-tiap kecamatan cenderung tidak merata. Penduduk dengan jumlah terpadat terdapat di Kecamatan Labuan yaitu mencapai pada tahun 2006 sebesar 3.297,00 jiwa/Km2 dan pada tahun 2010 sebesar 3.439,40 jiwa/Km2 . Sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan Sumur yaitu pada tahun 2006 sebesar 84,00 jiwa/Km2 dan pada tahun 2010 sebesar 88,01 jiwa/Km2. Gambaran lebih lanjut mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tipa kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.6. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 26
  • 27. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, tahun 20005– 2010 2006 2007 2008 2009 2010 NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) 1 Sumur 258,54 84,00 258,54 84,00 258,54 85,76 258,54 87,98 258,54 88,01 2 Cimanggu 259,73 142,00 259,73 143,00 259,73 144,37 259,73 141,47 259,73 141,05 3 Cibaliung 221,88 117,00 221,88 117,00 221,88 118,72 221,88 130,14 221,88 129,71 4 Cikeusik 180,72 110,00 180,72 110,00 180,72 111,57 180,72 117,46 180,72 117,20 5 Cibitung 322,76 153,00 322,76 154,00 323 155,53 322,76 158,70 322,76 158,05 6 Cigeulis 199,65 193,00 176,21 189,00 176,21 191,37 176,21 192,51 176,21 192,13 7 Panimbang 248,28 316,00 132,84 351,00 132,84 355,94 132,84 369,05 132,84 368,19 8 Sobang - - 138,88 272,00 138,88 274,46 138,88 252,92 138,88 252,26 9 Munjul 75,25 302,00 75,25 303,00 75,25 308,07 75,25 294,84 75,25 294,70 10 Angsana 64,84 416,00 64,84 418,00 64,84 424,46 64,84 395,33 64,84 394,48 11 Sindangresmi 65,20 328,00 65,20 330,00 65,20 335,32 65,20 328,25 65,20 326,06 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 27
  • 28. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 12 Picung 56,74 596,00 56,74 600,00 56,74 608,27 56,74 620,62 56,74 618,96 13 Bojong 50,72 663,00 50,72 666,00 50,72 674,47 50,72 666,11 50,72 662,26 14 Saketi 54,13 744,00 54,13 748,00 54,13 758,47 54,13 795,44 54,13 793,55 15 Cisata 44,81 703,00 32,65 678,00 32,65 688,55 32,65 716,78 32,65 715,80 16 Pagelaran 42,76 788,00 42,76 792,00 42,76 805,45 42,76 795,07 42,76 793,80 17 Patia 45,48 604,00 45,48 607,00 45,48 618,65 45,48 601,54 45,48 598,99 Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 28
  • 29. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, tahun 20005– 2010 (Lanjutan…) 2006 2007 2008 2009 2010 NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) 18 Sukaresmi 57,30 585,00 57,30 588,00 57,30 596,53 57,30 591,01 57,30 590,17 19 Labuan 15,66 3.297,00 15,66 3,31 15,66 3.370,75 15,66 3.482,38 15,66 3.439,40 20 Carita 41,87 762,00 41,87 766,00 41,87 774,11 41,87 766,73 41,87 765,11 21 Jiput 59,73 557,00 53,04 562,00 53,04 569,12 53,04 536,80 53,04 535,35 22 Cikedal 26,00 1.175,00 26,00 1,18 26,00 1.192,19 26,00 1.173,92 26,00 1.169,04 23 Menes 34,89 1.400,00 22,41 1,59 22,41 1.610,17 22,41 1.580,68 22,41 1.574,03 24 Pulosari - - 31,33 849,00 31,33 860,52 31,33 880,72 31,33 877,31 25 Mandalawangi 80,19 557,00 80,19 560,00 80,19 565,44 80,19 571,78 80,19 583,68 26 Cimanuk 23,64 1.588,00 23,64 1,60 23,64 1.617,39 23,64 1.620,52 23,64 1.617,89 27 Cipeucang 21,16 1.321,00 21,16 1,33 21,16 1.341,54 21,16 1.321,12 21,16 1.324,81 28 Banjar 30,50 994,00 30,50 999,00 30,50 1.014,00 30,50 978,85 30,50 976,39 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 29
  • 30. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 29 Kaduhejo 33,57 1.004,00 33,57 1,01 33,57 1.027,85 33,57 1.031,46 33,57 1.026,93 30 Mekarjaya 31,34 659,00 31,34 663,00 31,34 674,28 31,34 604,91 31,34 606,76 31 Pandeglang 42,58 2.033,00 16,85 2,29 16,85 2.331,81 16,85 2.359,58 16,85 2.435,55 32 Majasari - - 19,57 2,15 19,57 2.183,90 19,57 2.284,82 19,57 2.356,97 33 Cadasari 29,20 1.140,00 26,20 1,18 26,20 1.197,60 26,20 1.198,97 26,20 1.199,43 34 Karangtanjung 27,77 1.363,00 19,07 1,56 19,07 1.588,10 19,07 1.700,00 19,07 1.697,12 35 Koroncong - - 17,86 956,00 18 972,79 17,86 995 17,86 987,85 JUMLAH 2.746,89 409,00 2.746,89 412,00 2.746,89 417,23 2.746,89 418,31 2.746,89 418,51 Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 30
  • 31. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia Pada sub bab sosial lainnya membahas mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia yang merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai IPM Kabupaten Pandeglang terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 2005-2010. Pada tahun 2005 IPM Kabupaten Pandeglang adalah 66,80, angka ini termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 65-80, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas 80-100. Pada tahun 2010, IPM Kabupaten Pandeglang mencapai 68,29 atau mengalami kenaikan sebesar 2,33 persen dari IPM tahun 2005. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2010 yaitu Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 2,87 persen dari 62,8 (pada tahun 2005), Indeks pendidikan sebesar 0,90 persen dari 77,9 (pada tahun 2005) serta kenaikan indeks daya beli sebesar 3,18 persen dari 59,7 (pada tahun 2005). Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Banten, IPM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 lebih rendah sebesar 2,27, dan IPM Kabupaten Pandeglang mempunyai rata-rata laju pertumbuhan lebih rendah sebesar 0,33 persen dibanding rata rata pertumbuhan IPM Provinsi Banten. Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponenya dapat terlihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 serta Tabel 2.7 berikut ini. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 31
  • 32. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 2.2 IPM Kabupaten Pandeglang Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Gambar 2.3 Komponen IPM Kabupaten Pandeglang Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 32
  • 33. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.7 IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya No Uraian Laju Pertumbuhan Rata-rata Pertumbuhan Th 2005-2009 2005 2006 2007 2008 2009 2010 (%) 1 IPM Kabupaten Pandeglang 66,80 66,90 67,40 67,75 67,99 68,29 0,44 Indeks Angka Harapan Hidup 62,80 63,00 63,50 63,80 64,20 64,60 0,57 Indeks pendidikan 77,90 77,80 78,40 78,40 78,50 78,60 0,18 Indeks Tingkat Daya Beli 59,70 59,90 60,30 61,10 61,30 61,60 0,63 2 IPM Provinsi Banten 67,90 68,80 69,29 69,70 70,05 70,56 0,77 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2009 indeks angka harapan hidup sebesar 64,20 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2005-2009 sebsar 0,55 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama indeks pendidikan sebesar 78,50 dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,19 persen per tahun, serta indeks tingkat daya beli sebesar 60,70 dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,66 persen per tahun. Berdasarkan trend dan laju pertumbuhan indeks angka harapan hidup, indeks pendidikan dan indeks daya beli, maka pada tahun 2010 samapai dengan 2015, IPM Kabupaten Pandeglang beserta komponennya dapat diperkirakan sebagaimana Tabel 2.8 berikut. Tabel 2.8 Prakiraan/Proyeksi IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 IPM Kabupaten Pandeglang 69,14 69,87 70,59 71,31 72,03 72,75 a. Indeks Angka Harapan Hidup 65,35 66,10 66,85 67,60 68,35 69,11 b. Indeks pendidikan 79,64 80,29 80,94 81,58 82,22 82,86 c. Indeks Tingkat Daya Beli 62,44 63,21 63,98 64,75 65,52 66,29 2 IPM Provinsi Banten 71,19 71,65 72,11 72,57 73,03 73,50 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 33
  • 34. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 2.2.2 Angka Kemiskinan Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dalam angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak diharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2005-2010 prosentase penduduk miskin di Kabupaten Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2005 persentasi penduduk miskin sebesar 13,89 persen dan pada tahun 2010 menjadi 11,14 persen atau secara persentasi berkurang 2,75 persen. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapat terlihat sebagaimana Gambar 2.4, Tabel 2.9 dan Tabel 2.10. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 34
  • 35. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 2.4 Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang Sumber : Hasil Analisis dan Susenas Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 35
  • 36. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.9 Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang No Uraian Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.106.788 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 1.149.610 2 Jumlah Rumah Tangga (KK) 296.958 301.709 303.044 305.815 301.417 272.937 3 Angka Kemiskinan (%) 13,89 15,82 15,64 14,49 12,01 11,14 4 Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) 135.943 144.543 151.763 162.059 190.256 202.483 Sumber : Hasil Analisis dan Susenas Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang No Uraian Laju Pertumbuhan Rata-rata Pertumbuhan Th 2006 2007 2008 2009 2010 2005-2009 1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,60 0,54 1,38 0,26 0,55 0,76 2 Jumlah Rumah Tangga (KK) 1,6 0,44 0,91 -1,44 -9,45 -1,67 3 Jumlah Penduduk Miskin (%) 15,72 -0,61 -6,54 -16,48 -7,39 -3,63 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 2.3 Aspek Pelayanan Umum Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Pandeglang dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 36
  • 37. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 2.3.1 Layanan Urusan Wajib Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2006-2010 terdiri dari 32 (tiga puluh dua) urusan, di antaranya yaitu : a. Urusan Pendidikan Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pembangunan dan perkembangan Urusan Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :  Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkat SD sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 92,13 persen dan pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen atau meningkat sebesar 4,29% dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,91 persen per tahun. Angka partisipasi sekolah tingkat SMP sederajat pada tahun 2005 sebesar 61,89 persen dan pada tahun 2010 sebesar 70,54 persen atau meningkat sebesar 8,65 persen. Semetara angka partisipasi sekolah tingkat SMA sederajat pada tahun 2005 sebesar 26,85 persen dan pada tahun 2010 sebesar 31,34 persen atau meningkat sebesar 14,49 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 9,01 persen per tahun.  Angka Melek Huruf Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf Partiipasi di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 95,50 persen dan pada tahun 2010 menjadi 96,35 persen atau meningkat sebesar 0,18 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,85 persen per tahun.  Angka rata-rata lama sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 6,40 tahun dan pada tahun 2010 menjadi 6,47 tahun atau meningkat sebesar 0,07 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,22 persen per tahun. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 37
  • 38. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambaran lebih lanjut mengenai indikator kinerja urusan pendidikan dapat terlihat pada Tabel 2.11. Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan NO Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2005-2010 (%) 1 Angka Partisipasi Sekolah (%) a. SD Sederajat 92,13 96,80 98,00 97,95 98,36 96,42 0,91 b. SMP Sederajat 61,89 80,07 74,78 74,94 77,72 70,54 2,65 c. SMU Sederajat 26,85 36,34 33,74 32,28 37,49 41,34 9,01 2 Angka Partisipasi Murni a. SD Sederajat 91,48 96,12 95,61 97,10 97,21 93,18 0,37 b. SMP Sederajat 42,51 55,00 58,55 46,08 48,49 53,51 4,71 c. SMU Sederajat 19,90 25,90 25,94 21,55 24,93 34,02 11,32 3 Angka Partisipasi Kasar (%) a. SD Sederajat 103,75 109,01 112,54 114,71 114,96 109,37 1,06 b. SMP Sederajat 51,56 66,83 68,43 54,64 57,07 63,28 4,18 c. SMU Sederajat 22,20 28,89 28,80 29,86 33,04 53,27 19,13 4 Angka Melek Huruf (%) 95,50 95,50 95,61 96,50 96,30 96,35 0,18 5 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6,40 6,80 6,50 6,40 6,44 6,47 0,22 6 (1) Meningkatnya angka partisipasi pendidikan usia dini; (2) Tersedianya sarana dan prasarana anak usia dini; (3) Tersedianya kurikulum dan bahan ajar serta perintisan model-model pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); (1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SD, SDLB, MI dan Paket A; (2) Meningkatnya angka melanjutkan SD/SDLB/MI dan Paket A ke jenjang SMP/ MTs/Paket B dan Paket A; (3) Meningkatnya angka penyelesaian pendidikan dengan menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SD/SDLB/MI; (4) Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan pada jenjang SD/SDLB/MI dan Paket A; (5) Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun (%) - - - 81,50 84,00 90,00 - Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 38
  • 39. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan (Lanjutan…) NO Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2005-2010 (%) 7 (1) Meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan menengah (SMA/MA/Paket C); (2) Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SMP/MTs/Paket B ke jenjang Pendidikan menengah; (3) Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan pada jenjang SMP/MTs/Paket B (%) 0,00 0,00 70,00 72,00 80,00 95,00 - 8 Terstandarisasi, terakreditasi dan tersertifikasinya lembaga kursus, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, serta pendidikan non- formal lainnya (%) - - 75,00 77,00 80,00 95,00 - 9 Meningkatnya jumlah dan distribusi tenaga kependidikan (%) - - 75,00 77,00 80,00 95,00 - 10 Bertambahnya koleksi perpustakaan dan taman bacaan dan Meningkatnya kemampuan pengelola perpustakaan dan taman bacaan (%) - - 70,00 74,00 80,00 70,00 - 12 Terwujudnya sistem manajemen pendidikan secara terpadu (%) - - 75,00 77,00 82,00 95,00 - Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. b. Urusan Kesehatan Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa inikator berikut ini :  Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2010 menjadi 948 orang per 1000 Kelahiran Hidup atau meningkat sebesar 0,01 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,13 persen per tahun.  Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umur seseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 39
  • 40. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 sebesar 62,7 tahun dan pada tahun 2010 menjadi 63,77 tahun atau meningkat sebesar 1,07 tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,34 persen per tahun.  Persentasi balita gizi buruk di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2006 sebesar 2,21 persen (2.208 balita dari 99.465 balita) dan pada tahun 2010 menjadi 1,62 persen. Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada Tabel 2.12. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 40
  • 41. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.12 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan NO Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2005-2009 (%) 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi (1000KH) 942 943 944 945 947 948 0,13 2 Angka Harapan Hidup (tahun) 62,70 62,80 62,90 63,30 63,52 63,77 0,34 3 Angka Kesakitan (%) 16,61 12,16 22,50 19,28 22,74 48,06 23,68 4 Rata-rata lama sakit (hari) 7,56 4,95 6,98 6,87 6,86 5,02 -7,86 5 Persentasi Balita Gizi Buruk (%) - 2,21 2,14 1,91 1,77 1,62 -7,47 6 (1) Ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan; (2) Obat generik berlogo dalam persediaan obat (%) - - 78,00 87,00 89,00 97,00 - 7 (1) Rumah yang dibina menjadi rumah sehat; (2) Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan (%). - - 65,00 70,00 72,00 80,00 - 8 (1) Pembinaan dan pengawasan IRT-pangan ; (2) Pembinaan dan pengawasan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta(%) - - 48,00 50,00 65,00 87,00 - 9 Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (%). - - 35,00 38,00 45,00 61,00 - 10 (1) Persentase kematian Ibu dan bayi menurun; (2) AKI : 300/100.000 KH; (3) AKB: <50/1000 KH (%) - - 35,00 40,00 60,00 87,00 - 11 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai (%) - - 27,50 40,00 51,67 75,00 - 12 Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memadai bagi lansia (%) - - 47,50 64,50 70,00 100,00 - 13 (1) Balita gizi buruk mendapat perawatan; (2) Ratio dokter puskesmas per 100.000 penduduk; (3) Ratio dokter gigi puskesmas per 100.000 penduduk; (4) Ratio apoteker puskesmas per 100.000 penduduk; (5) Ratio bidan puskesmas per 100.000 penduduk; (6) Ratio perawat puskesmas per 100.000 penduduk; (7) Ratio ahli gizi puskesmas per 100.000 penduduk; (8) Ratio ahli sanitasi puskesmas per 100.000 penduduk; (9) Ratio ahli kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk; (10) Fungsional penyuluh puskesmas (%) - - 75,75 69,17 72,33 99,00 - Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. c. Urusan Pemuda dan Olah Raga Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olah Raga terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.13 berikut. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 41
  • 42. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tahun Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga 2007 2008 2009 2010 Tabel 2.13. No Indikator Satuan 1 Meningkatnya kreatifitas, produktifitas, dan daya saing pemuda % 75 78 80 90 2 Berkembangnya karya, kreasi dan inovasi pemuda dalam seni, budaya dan iptek. % 45 48 65 94 3 Meningkatnya Jumlah sarana olahraga yang mendukung budaya berolah raga; % 75 78 84 90 4 Tumbuhnya bibit atlet berprestasi di kalangan pelajar dan pemuda. % 78 80 85 90 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.14 berikut. Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 2007 2008 2009 2010 d. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No Indikator Tabel 2.14 1 Sehat kelembagaan dan Usaha Koperasi; % - 35 50 74 2 Terjalinnya kemitraan antar Koperasi, Koperasi dengan Lembaga lainnya; % 30 40 55 74 3 Terciptanya keterampilan kerja pengelola KUKM % 30 40 55 74 4 Terciptanya fasilitasi pembiayaan pemerintah, lembaga perbankan dan keuangan lainnya % - 35 46 74 5 Tersedianya data pelaporan keuangan ahir tahun % 20 30 45 74 Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 42
  • 43. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.15 berikut. Tahun Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah 2007 2008 2009 2010 e. Urusan Penanaman Modal Daerah No Indikator Tabel 2.15 1 Meningkatnya promosi potensi daerah % 25 40 55 83 2 Tersedianya data dan informasi sarana dan prasarana daerah % - - 55 65 Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 f. Urusan Ketenagakerjaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.16 berikut. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 43
  • 44. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tahun Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan 2007 2008 2009 2010 No Indikator Tabel 2.16 1 Terlaksananya pelatihan dan produktivitas untuk 1.200 orang pencari kerja % 30 50 70 86 2 (1) Tersedianya laporan informasi pasar kerja dan bursa kerja sebanyak 60 laporan; (2) Terciptanya usaha mandiri sebanyak 300 orang; (3) Terselenggaranya pembinaan bagi LLS sebanyak 50 lembaga; (4) 'Terselenggaranya peningkatan produktivitas sebanyak 100 orang; (5) Penempatan tenaga kerja keluar dan dalam negeri sebanyak 1000 orang; (6) Perluasan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur di pedesaan sebanyak 2.500 orang % 25 45 65 97,78 2 (1) Terwujudnya pembinaan hubungan industrial dan 'syarat kerja kepada 250 orang dari unsur tripartit; (2) Terlaksananya bimbingan pembuatan perjanjian kerja peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama kepada 250 orang; (3) Terwujudnya pengesahan dan pencatatan PP/PKB sebanyak 100 buah; (4) Terwujudnya pembinaan dan pembentukan lembaga kerja sama bipartit (LKS bipartit) pada 80 perusahaan; (5) Terlaksananya penyuluhan PPHI kepada 50 perusahaan; (6) Terlaksananya penyelesaian perselisihan hubungan industrial diluar pengadilan sebanyak 50 kasus '(7) Terwujudnya peningkatan penerapan sistem K3 pada 30 perusahaan; (8) Terbentuknya dewan pengupahan kabupaten; (9) Terlaksananya sistem pengupahan pada 100 'perusahaan; (10)Terwujudnya pengembangan koperasi pekerja pada 80 perusahaan % 30 50 72 87 Terselenggaranya pemeriksaan ketenagakerjaan yang independen, adil dan tidak memihak pada 300 perusahaan Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 44
  • 45. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.17 berikut. Tahun Capaian Kinerja Urusan Perhubungan 2007 2008 2009 2010 g. Urusan Perhubungan No Indikator 1 (1) Meningkatnya kualitas kondisi jalan; (2) Tabel 2.17 Bertambahnya panjang jalan; (3) Tersedianya Pelabuhan % 20 45 75 90 2 Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ yang telah ada % 23 43 59 70 3 Meningkatnya kinerja aparatur dinas perhubungan % - - 65 90 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.18 berikut. Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2007 2008 2009 2010 h. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa No Indikator 1 Terciptanya pemberdayaan masyarakat desa dibidang pembangunan Tabel 2.18 % 20 35 45 87 2 Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa % 70 80 85 87 3 Terciptanya lembaga ekonomi pedesaan yang berkualitas % 20 30 45 70 4 Terciptanya aparatur pemerintah desa yang berkualitas % 50 60 75 90 5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan % 20 35 45 70 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 45
  • 46. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.19 berikut. Tahun Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan 2007 2008 2009 2010 i. Urusan Kebudayaan No Indikator Tabel 2.19 1 Lestarinya nilai-nilai budaya dan kesenian daerah % 25 35 55 68 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perencanaan Pembangunan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.20 berikut. Tahun Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan 2007 2008 2009 2010 j. Urusan Perencanaan Pembangunan No Indikator 1 Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang ditunjang oleh data base yang up to date Tabel 2.20 % 40 60 70 90 2 Terciptanya kerjasama yang mendukung proses pembangunan % - 56 56 70 3 (1) Berkurangnya jumlah desa tertinggal; (2) Berkembangnya desa potensial; (3) Terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru % 42 60 70 80 4 Terciptanya lembaga perencana yang profesional dan berkualitas % - 50 68 90 5 (1) Tersedianya data dan dokumen perencanaan pembangunan; (2) Tersusunnya program dan kegiatan pembangunan berdasarkan skala prioritas; (3) Terlaksananya monitoring dan evaluasi program pembangunan secara berkala % 53 65 69 90 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 46
  • 47. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 2007 2008 2009 2010 1 Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 47 DPRD % 50 70 70 85 2 Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah % 50 56 75 90 3 Meningkatnya pendapatan daerah yang didukung oleh pengelolaan keuangan daerah yang semakin baik % 60 61 63 88 4 Terciptanya desa mandiri dan terwujudnya pelayanan yang cepat dan tepat % - - 55 55 5 (1) Terlaksananya kegiatan penanganan kasus atas pengaduan masyarakat; (2) Jumlah tindak lanjut temuan; (3) Jumlah kasus dan pengaduan dari masyarakat; (4) Kegiatan pembangunan; (5) Pelatihan/bimbingan tekhnis/in house training % 15 77 50 68 6 (1) Pegawai bawasda dapat mengikuti kegiatan diklat/kursus/pelatihan; (2) Meningkatnya kualitas aparatur/ pegawai Bawasda; (3) Terlaksananya Bintek pengawasan terhadap kinerja aparatur % 15 65 45 65 7 Penyusunan standar kebijakan sistem dan prosedur pengawasan, terwujudnya pengawasan sesuai dengan sistem dan prosedur yang lebih baik % - 23 45 65 8 Meningkatnya kesadaran, kepatuhan hukum dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kepastian, ketentraman dan ketertiban hukum di daerah % 44 46 55 78 9 Berkurangnya jumlah desa tertinggal % 60 63 68 75 10 meningkatnya peran dan fungsi pemerintahan desa, BPD dan lembaga-lembaga yang ada di desa % - 57 75 80 11 Terlaksananya pelayanan pemerintahan umum yang baik % 54 65 70 87 12 Terlaksananya administrasi pembangunan yang efektif % 55 80 85 87 No Indikator Tahun k. Urusan Pemerintahan Umum Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.21 berikut. Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum
  • 48. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tahun 2007 2008 2009 2010 No Indikator 13 Terselenggaranya tugas pokok dan fungsi dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 48 baik % - - 60 75 14 Terlaksananya kegiatan syiar Islam % 60 70 75 84 15 Meningkatnya ekonomi lokal % 60 70 80 93 16 Terlaksananya kegiatan kepemudaan dan olah raga % 52 58 65 75 17 Terlaksananya kegiatan dengan efektif dan efisien % - 60 60 75 2007 2008 2009 2010 1 (1) Meningkatnya jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan kedinasan; (2) Terlaksananya standar pendidikan kedinasan sesuai dengan standar profesi; (3) Meningkatnya kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas % 15,00 22,5 32,5 75 2 terlaksananya pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintah % 28,00 35 50 75 No Indikator Tahun Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum (Lanjutan…) l. Urusan Kepegawaian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kepegawaian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.22 berikut. Tabel 2.22 Capaian Kinerja Urusan Kepegawaian
  • 49. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tahun 2007 2008 2009 2010 No Indikator 1 Terkelolanya arsip daerah secara profesional % - 25 60 80 2 Terpeliharanya keselamatan dan kelestarian arsip/dokumen/tata naskah daerah % - - 50 76 3 Terpeliharanya sarana/prasarana kearsipan % 27 35 50 75 4 Terlaksananya peningkatan kapasitas/kemampuan pengelola kearsipan % - 25 54 75 2007 2008 2009 2010 1 Tersebarnya informasi secara cepat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan % 25 30 40 65 2 Terlaksananya penggunaan tekhologi informasi % - - 50 71 3 Bertambahnya SDM yang mampu di bidang komunikasi dan informasi % - - 50 65 4 Meningkatnya sarana dan prasarana penyebaran Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 49 informasi % 26 30 40 65 No Indikator Tahun m. Urusan Kearsipan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.23 berikut. Tabel 2.23 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan n. Urusan Komunikasi dan Informatika Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.24 berikut. Tabel 2.24 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
  • 50. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2. 25 berikut. Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2007 2008 2009 2010 o. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri No Indikator 1 Terciptanya lingkungan yang tertib, aman dan nyaman Tabel 2.25 % 40 70 70 100 2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam sistem keamanan lingkungan. % 28 50 55 100 4 Terciptanya kerukunan beragama % 40 70 70 80 5 Menurunnya penyakit masyarakat % 40 75 75 85 6 Meningkatnya kesadaran berpolitik % 40 70 70 80 masyarakat 7 Tertanggulanginya bencana secara cepat dan tepat sasaran sesuai prosedur. % 15 30 40 93 8 Tertanganinya secara cepat dan efektif penanggulangan bahaya kebakaran % 40 70 70 89 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 50
  • 51. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 2007 2008 2009 2010 1 Meningkatnya mutu pelayanan KB % 40 50 60 98 2 Meningkatnya kesehatan reproduksi dan menurunkan pertumbuhan penduduk % 35 45 55 98 3 Meningkatnya ketahanan dan pemberdayaan Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 51 keluarga % 75 75 75 78 4 Menurunnya jumlah fakir miskin, anak jalanan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya % 75 75 75 78 No Indikator Tahun p. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.26 berikut. Tabel 2.26 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
  • 52. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 2.3.2 Layanan Urusan Pilihan Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2006-2009 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu: a. Pertanian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.27 berikut. Tabel 2.27 Capaian Kinerja Urusan Pertanian No Indikator Satuan Tahun 2007 2008 2009 2010 1 Meningkatnya kesejahteraan petani/peternak % 80 75 90 95 2 (a) Meningkatnya efisiensi dan aktifitas pemasaran hasil pertanian, peternakan dan perkebunan baik di pasar tradisional, regional dan bahkan luar negeri dan tersedianya sarana promosi (b) Berkembangnya jaringan pemasaran (c) Berkembangnya komoditas unggulan daerah berdasarkan potensi wilayah 3 (a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk perkebunan (b) Meningkatnya usaha di bidang agribisnis 4 (a) Meningkatnya keamanan hasil ternak (b) Menurunnya penularan penyakit hewan 5 (a) Meningkatnya keamanan pangan hewani (b) Tersedianya pelayanan terhadap masyarakat veteriner 6 Meningkatnya hasil produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura % - 75 90 95 % - 83 92 95 % 66 75 90 95 % - - 83 85 % 80 83 88 85 7 Meningkatnya produksi pertanian, peternakan dan perkebunan unggulan % 88 90 92 95 8 Tersedianya sarana pertanian, perkebunan dan peternakan tepat guna dan memasyarakatnya penerapan teknologi tepat guna % - - 83 85 9 Meningkatnya kualitas penyuluhan pertanian, peternakan dan perkebunan % 86 88 91 95 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 52
  • 53. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 b. Kehutanan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.28 berikut. No Indikator Satuan Tahun 2007 2008 2009 2010 1 Penurunan aktivitas pemanfaatan hutan secara No Indikator Satuan Tahun Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 53 ilegal % 85 87 87 100 2 Tertanganinya rehabilitasi lahan kritis serta sumber mata air % 78 87 87 100 3 Tersedianya hasil hutan dan kayu dan terciptanya pengembangan hutan kemasyarakatan % - 87 87 100 4 Tersusun dan tersosialisasikannya Perda Pengelolaan Industri Hasil Hutan % - 87 87 100 5 Terciptanya pendampingan kelompok usaha perhutanan dan pendampingan SPKP % - 87 87 90 2007 2008 2009 2010 1 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap pengusahaan bidang pertambangan, baik itu pengusahaan di bidang pertambangan maupun pengusahaan migas di Kabupaten Pandeglang % 75 90 91 95 2 Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat yang belum menikmati listrik dan meningkatnya kualitas sistem ketenagalistrikan di Kabupaten Pandeglang % 75 90 91 95 3 Terukurnya posisi keberadaan dan volume bahan tambang dan tersedianya database bidang pertambangan dan energi di Kabupaten Pandeglang % - 80 91 95 4 Terciptanya sistem pengelolaan air tanah yang berwawasan lingkungan % - 90 91 95 5 Tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan bidang pertambangan dalam pengelolaan bahan galian seperti batu mulia, andesit, tanah liat dan pasir % - 90 91 93 Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan c. Energi dan Sumber Daya Mineral Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumber daya mineral terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.29 berikut. Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
  • 54. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 d. Pariwisata Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.30 berikut. Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata No Indikator Satuan Tahun 2007 2008 2009 2010 1 Terlaksananya Sapta Pesona Wisata % 62 70 91 98 2 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan % 50 57 87 98 3 Meningkatnya jumlah dan kualitas objek serta atraksi wisata % - 66 85 98 4 Meningkatnya promosi produk wisata daerah melalui media massa dan teknologi yang berbasiskan website % 50 50 87 98 e. Kelautan dan Perikanan f. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.31 berikut. Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan No Indikator Satuan Tahun 2007 2008 2009 2010 1 Jumlah pembinaan % 50 80 92 100 2 Jumlah sarana dan prasarana yang mendukung pengelolaan dan pemanfaatan SD kelautan dan perikanan % - 91 93 100 3 Jumlah usaha agribisnis di sektor kelautan dan perikanan % - 83 93 95 4 Menurunnya kerusakan dan meningkatnya daya dukung lingkungan % - 83 93 93 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 54
  • 55. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 g. Urusan Perdagangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.32 berikut. No Indikator Satuan Tahun 2007 2008 2009 2010 1 Terciptanya suasana aman dalam perekonomian No Indikator Satuan Tahun Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 55 pasar % 80 83 93 95 2 Terciptanya suasana pasar yang kondusif % 80 83 93 95 2007 2008 2009 2010 1 Meningkatnya industri kecil dan menengah % 90 91 93 99 2 Terciptanya sinkronisasi produksi industri hulu dan hilir % - 91 93 100 Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan h. Urusan Industri Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.33 berikut. Tabel 2.33 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan i. Urusan Ketransmigrasian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.34 berikut.
  • 56. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.34 Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian No Indikator Satuan Tahun 2007 2008 2009 2010 1 Terlaksananya kerjasama antar daerah melalui 6 MoU 2 Terlaksananya pengiriman transmigrasi keluar Jawa sebanyak 150 KK 3 Terlaksananya pembinaan kepada transmigrasi sebanyak 150 KK pada lokasi transmigrasi di luar Jawa % 75 90 92 98 Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 2.4. Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestsai dan sumber daya manusia. 2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saiang daerah. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan kemampuan ekonomi daerah di antaranya dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Tingkat Inflasi Sektoral. a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 dapat dilihat pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 56
  • 57. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2010. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun 2010 sebesar 8,424 triliun rupiah (atau senilai 8.424.068 juta rupiah), nilai ini meningkat sebesar 72,36 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2005 yang nilainya 4,887 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangan nilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 berturut-turut adalah Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran, serta Sektor Jasa-jasa (seperti terlihat pada Tabel 2.35 dan Gambar 2.5). Tabel 2.35 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRB Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005 – 2010 LAPANGAN USAHA PDRB ADHB (Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata Pertumbuha Th 2005 2010 2005 2010 2005-2010 (%) Pertanian 1.737.068 2.553.805 35,54 30,32 8,01 Pertambangan & Penggalian 5.374 6.240 0,11 0,07 3,03 Industri Pengolahan 556.527 881.858 11,39 10,47 9,64 Listrik, Gas dan Air Bersih 39.822 224.330 0,81 2,66 41,30 Bangunan 211.013 406.589 4,32 4,83 14,02 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.118.747 1.978.450 22,89 23,49 12,08 Pengangkutan dan Komunikasi 307.591 665.576 6,29 7,90 16,69 Bank & Lembaga Keuangan lainnya 211.309 489.751 4,32 5,81 18,31 Jasa-jasa 699.955 1.217.469 14,32 14,45 11,71 KABUPATEN 4.887.405 8.424.068 100,00 100,00 11,50 BANTEN 84.622.288 148.976.220 5,78 5,65 11,98 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 57
  • 58. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 2.5 Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Dari Grafik di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didominasi oleh Sektor Pertanian dengan kontribusi 30,32 persen (atau menyumbang sebesar 2,55 triliun rupiah) yang berarti bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalam menggerakan perekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,49 persen serta Sektor Jasa-jasa sebesar 14,45 persen. Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha seperti tersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah. Struktur perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaitu Sektor Primer (meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), Sektor Sekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta Sektor Bangunan), dan Sektor Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 58
  • 59. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran, Sektor Angkutan dan komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa). Apabila dilihat ke dalam tiga kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersier memberikan andil terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang dalam kurun waktu Tahun 2005-2010, disusul oleh Sektor Primer dan Sektor Sekunder (Gambar 2.6). Gambar 2.6 Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2005-2010 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan sektor PDRB adhb, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 41,30 persen per tahun, kemudian diikuti oleh Bank & Lembaga Keuangan lainnya sebesar 18,31 persen per tahun, Pengangkutan dan Komunikasi 16,69 persen per tahun, Bangunan 14,02 persen per tahun, Perdagangan Hotel dan Restoran sebesar 12,08 persen per tahun serta jasa-jasa sebesar Rp. 11,71 persen per tahun. Dengan demikian laju pertumbuhan total PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar 11,50 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2010 sebesar Rp.8,42 Trilyun. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 59
  • 60. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Adhk Produk domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar Rp. 3,40 trilyun dan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 0,86 trilyun. Kontribusi PDRB adhk terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitu sebesar 36,07 persen pada tahun 2005 dan 32,18 persen pada tahun 2010, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan industri pengolahan. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.36 dan Gambar 2.7. Tabel 2.36 PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005-2010 LAPANGAN USAHA PDRB adhk (Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata Pertumbuhan Th 2005-2010 2005 2010 2005 2010 (%) Pertanian 1.225.999 1.369.416 36,07 32,18 2,24 Pertambangan & Penggalian 3.835 3.272 0,11 0,08 (3,12) Industri Pengolahan 398.818 473.164 11,73 11,12 3,48 Listrik, Gas dan Air Bersih 23.628 106.695 0,70 2,51 35,19 Bangunan 150.426 210.512 4,43 4,95 6,95 Perdagangan, Hotel dan Restoran 822.060 1.055.110 24,19 24,79 5,12 Pengangkutan dan Komunikasi 188.665 268.795 5,55 6,32 7,34 Bank & Lembaga Keuangan lainnya 162.874 225.188 4,79 5,29 6,69 Jasa-jasa 422.284 543.452 12,43 12,77 5,17 KABUPATEN 3.398.590 4.255.603 100,00 100,00 4,60 BANTEN 58.106.948 76.307.360 5,85 5,58 5,56 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 60
  • 61. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Gambar 2.7 Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata- rata laju pertumbuhan PDRB adhk, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 35,19 persen per tahun, kemudian diikuti oleh Pengangkutan dan Komunikasi 7,34 persen per tahun, Bangunan sebesar 6,95 persen per tahun, Bank & Lembaga Keuangan lainnya 6,69 persen per tahun, serta Jasa-jasa sebesar 5,17 persen per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhk Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar 4,60 persen per tahun dengan nilai PDRB adhk tahun 2010 sebesar Rp.4,26 Trilyun. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 61
  • 62. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan menunjukan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di suatu wilayah. Rata-rata LPE Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2005-2010 sebesar 4,60 persen. Pada tahun 2005, LPE Kabupaten Pandeglang mencapai 5,33 persen dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 6,77 persen. Untuk lebih lengkapnya perkembangan LPE Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada Gambar 2.8 berikut ini. Gambar 2.8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Berdasarkan pengelompokan lapangan usaha, Sektor Sekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih, serta Sektor Bangunan) mempunyai rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tahun 2006-2010 paling besar yaitu sebesar 6,65 persen per tahun dibandingkan dengan sektor tersier dan primer masing-masing sebesar 5,57 persen per tahun dan 2,22 persen per tahun. Rata-rata laju Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 62
  • 63. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 pertumbuhan sektor sekunder tersebut meliputi laju pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan sebesar 3,48 persen per tahun, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih sebesar 35,19 persen per tahun, serta Sektor Sektor Bangunan sebesar 6,95 persen per tahun. Sementara Sektor Tersier yang meliputi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, serta sektor Jasa-jasa masing-masing dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 5,12 persen per tahun, 7,34 persen per tahun, 6,69 persen per tahun, dan 5,17 persen per tahun. Sedangkan Sektor Primer yang meliputi Pertanian, serta Pertambangan dan Penggalian masing-masing sebesar 2,24 persen per tahun dan -3,12 persen per tahun. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.37 berikut ini dan Gambar 2.9 berikut ini. Tabel 2.37 Laju Pertumbuhan Ekonomi per Lapangan Usaha Sektor/Lapangan Usaha LPE (%) Rata-rata Laju Pertumbuhan Tahun 2005- 2006 2007 2008 2009 2010 2010 Primer 2,24 0,76 2,84 1,64 3,65 2,22 Pertanian 2,24 0,74 1,93 2,2 4,11 2,24 Pertambangan & Penggalian 3,94 5,51 227,58 -43,66 -63,42 -3,12 Sekunder 3,86 3,96 4,57 6,17 15,09 6,65 Industri Pengolahan 3,41 3,16 3,05 4,06 3,7 3,48 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,41 1,09 -2,77 37,66 219,64 35,19 Bangunan 4,97 6,5 9,5 7,05 6,08 6,95 Tersier 5,46 5,88 5,22 5,32 5,97 5,57 Perdagangan, Hotel dan 5,1 4,24 5,39 4,97 5,91 5,12 Restoran Pengangkutan dan Komunikasi 5,41 9,59 7,62 7,15 6,95 7,34 Bank & Lembaga Keuangan lainnya 9,36 7 5,45 5,93 5,78 6,69 Jasa-jasa 4,67 6,98 3,68 4,89 5,69 5,17 Total 4,03 3,74 4,29 4,21 6,77 4,60 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 63
  • 64. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Gambar 2.9 Laju Pertumbuhan Ekonomi per Kelompok Lapangan Usaha Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang d. Inflasi Sektoral Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi merupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yang berimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakat sehingga akan mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung dengan metode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnya perubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atau yang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan oleh masing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhb dengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 64
  • 65. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 perhitungan PDRB disebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit (Indeks Harga Produsen). Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Dengan menggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatu sektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisit setiap tahunnya. Tabel 2.38 Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2009 Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata laju pertumbuhan 2005-2006 (%) PDRB adhb (Milyar Rp) 4.887.405 5.633.527 6.122.594 6.939.119 7.472.785 8.424.068 11,50 PDRB adhk (Milyar) 3.398.590 3.535.392 3.667.467 3.824.712 3.985.777 4.255.603 4,60 Indeks Implisit/Deflator PDRB 143,81 159,35 166,94 181,43 187,49 197,95 6,60 Inflasi di Tingkat Produsen 8,20 10,81 4,77 8,68 3,34 5,58 -7,40 Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis Pada Tabel 2.38 di atas terlihat bahwa inflasi sektoral berfluktuasi. Inflasi sektoral tahun 2005 sebesar 8,20 persen, dan tahun 2007 menjadi 4,77 persen sedangkan pada tahun 2008 menjadi 8,68 persen. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya harga BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan harga barang lainnya. Sementara pada tahun 2009, dan 2010 mengalami penurunaan kembali masing-masing sebesar 3,34 persen dan 5,58 persen. Sementara rata-rata laju petumbuhan inflasi sektoral tahun 2005 -2010 sebesar minus -7,40 persen per tahun. 2.4.2 Fasilitas Wilayah / Infratruktur Fasilitas wilayah/Infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah dalam ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi di berbagai sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah). Semakin lengkap ketersediaan fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah. Gambaran umum kondisi Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 65
  • 66. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur diantaranya dapat dilihat dari fasilitas perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta energy dan telekomunikasi. a. Fasilitas Perhubungan Darat Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil pertanian dari pedesaaan. Kondisi Jaringan Jalan dan Kereta Api Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 mencapai 1.043,48 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah wewenang negara 169,27 kilometer dan wewenang Pemerintah Provinsi Banten 151,18 kilometer. Sedangkan sepanjang 723,03 kilometer di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Tahun 2010 jumlah panjang jalan ini meningkat dan Tahun 2008 juga meningkat sepanjang 434,6 km. Penambahan ini disebabkan oleh adanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar kecamatan maupun antar desa di Kabupaten Pandeglang sepanjang tahun 2010. Dari seluruh panjang jalan di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2010, berupa aspal 536,23 kilometer, batu/kerikil 121,10 kilometer dan tanah 65,70 kilometer. Sedangkan berdasarkan kondisinya, hanya 14,97 persen dalam kondisi baik, 37,58 persen dalam kondisi sedang, sementara selebihnya dalam keadaan rusak dan rusak berat. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.39 dan Tabel 2.40. Provinsi Banten dilalui jalur kereta api Jakarta – Merak yang melewati wilayah DKI Jakarta – Kabupaten Tangerang – Serang – Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak. Berdasarkan data operasional kereta api di Provinsi Banten, dapat diketahui hal-hal berikut : Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 66
  • 67. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Panjang lintasan kereta adalah 305,90 Km, dengan perincian :  Lintas operasi  Lintas Tanah Abang – Merak : 129,30 Km  Lintas Duri – Merak : 6,80 Km  Lintas tak operasi  Lintas Rangkas Bitung – Labuan : 56,50 Km  Lintas Cilegon – Anyer Kidul : 17,30 Km  Lintas Saketi – Bayah : 96,00 Km Rencana pengembangan Jalur Kereta Api di Provinsi Banten Meliputi :  Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serpong – Maja;  Rencana pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno – Hatta;  Rencana tata letak Stasiun Lintas Tonjongbaru/ Cilegon – Bojonegara;  Pengoperasian kembali jalur-jalur kereta api yang saat ini tidak aktif:  Rangkasbitung – Labuan (66 Km)  Saketi – Bayah (86,40 Km)  Cilegon – Anyer Kidul (17 Km)  Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serang – Cikande – Cikupa – Serpong;  Rencana pengembangan Double Track Lintas Rangkasbitung – Merak. Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 67
  • 68. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.39 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan Keadaan Status Jalan Tahun 2005 Status Jalan Tahun 2006 Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah I. Jenis Permukaan 169,260 85,900 531,300 786,460 169,270 151,267 434,600 755,137 a. Diaspal 169,260 85,900 433,250 688,410 169,270 151,267 371,200 691,737 b. Kerikil - - 80,780 80,780 - - 21,700 21,700 c. Tanah - - 17,270 17,270 - - 41,700 41,700 d. Tidak Diperinci - - - - - - - - II. Kondisi Jalan 169,260 85,900 531,300 786,460 169,270 151,267 434,600 755,137 a. Baik 101,725 49,011 102,919 253,655 50,865 114,377 86,920 252,162 b. Sedang 45,929 36,197 250,224 332,350 67,394 36,200 260,760 364,354 c. Rusak 21,606 0,692 90,950 113,248 51,011 - 65,190 116,201 d. Rusak Berat - - 87,207 87,207 - 0,690 21,730 22,420 III. Kelas Jalan 169,260 85,900 531,300 786,460 169,270 151,267 434,600 755,137 a. Kelas I - - - - - - - - b. Kelas II - - - - - - - - c. Kelas III - - - - - - - - d. Kelas III A 17,900 3,610 - 21,510 - - - - e. Kelas III B 151,360 82,290 531,300 764,950 169,270 151,267 - 320,537 f. Kelas III C - - - - - - 434,600 434,600 g. Tidak Diperinci - - - - - - - - Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 68
  • 69. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Tabel 2.39 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan (Lanjutan…) Keadaan Status Jalan Tahun 2007 Status Jalan Tahun 2008 Status Jalan Tahun 2009 Status Jalan Tahun 2010 Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah I. Jenis Permukaan 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,180 723,030 1.043,480 169,270 151,180 723,030 1043,480 a. Diaspal 169,270 151,267 371,200 691,737 169,270 151,267 371,200 691,737 169,270 151,180 526,630 847,080 169,270 151,180 536,230 856,680 b. Kerikil - - 21,700 21,700 - - 21,700 21,700 - - 128,600 128,600 - - 121,100 121,100 c. Tanah - - 41,700 41,700 - - 41,700 41,700 - - 67,800 67,800 - - 65,700 65,700 d. Tidak Diperinci - - - - - - - - - - - - 0,000 II. Kondisi Jalan 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,180 723,030 1.043,480 118,400 151,180 723,030 992,610 a. Baik 50,865 114,377 86,920 252,162 50,865 114,377 86,920 252,162 50,870 56,530 80,700 188,100 50,87 56,530 108,210 164,740 b. Sedang 67,394 36,200 260,760 364,354 67,394 36,200 260,760 364,354 67,390 42,050 268,760 378,200 67,390 42,050 271,680 381,120 c. Rusak 51,011 - 65,190 116,201 51,011 - 65,190 116,201 51,010 52,600 151,160 254,770 51,010 52,600 133,580 237,190 d. Rusak Berat - 0,690 21,730 22,420 - 0,690 21,730 22,420 - - 222,410 222,410 - - 209,560 209,560 III. Kelas Jalan 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,180 723,030 1.043,480 169,270 151,180 723,030 1043,480 a. Kelas I - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 b. Kelas II - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 c. Kelas III - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 d. Kelas III A - - - - - - - - - - - - - - - 0,000 e. Kelas III B 169,270 151,267 - 320,537 169,270 151,267 - 320,537 169,270 151,180 - 320,450 169,270 151,180 - 320,450 f. Kelas III C - - 434,600 434,600 - - 434,600 434,600 - - 723,030 723,030 - - 723,030 723,030 g. Tidak Diperinci - - - - - - - - - - - - - - - - Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 69