2. VENTILATOR :
Alat bantu napas , yang bekerja sesuai dengan
setting yang telah ditentukan , yang dapat
mengambil alih kerja paru-paru baik seluruhnya
atau sebagian untuk mempertahankan
oksigenasi.
FUNGSI VENTILASI MEKANIK :
Memompa sejumlah gas ke dalam paru untuk
menggantikan fg inspirasi sedangkan fg ekspirasi
berjalan pasif setelah inspirasi berhenti
4. 2. INDIKASI PENGGUNAAN
VENTILATOR
a. Gangguan Ventilasi
- Disfungsi otot pernafasan (kelelahan otot
nafas, kelainan dinding thorak)
- Penyakit neuromuskuler (GBS,poliomyelitis,
Myasthenia)
- Sumbatan jalan nafas
- Peningkatan tahanan jln nafas
- Gg kendali nafas
5. B. GANGGUAN OKSIGENASI
- Hipoksia yang refrakter (bandel)
- Perlu PEEP (Positive End Expiratory
Pressure)
- Peningkatan kerja nafas
INDIKASI YANG LAIN :
1. Pemberian sedasi berat atau obat
pelumpuh otot
2. Menurunkan keb. Oksigen baik
sistematik atau miocard
3. Menurunkan TIK dan mencegah
atelektasis
7. 4. KRITERIA PEMASANGAN VENTILATOR
1. FREKUENSI NAPAS > 35 x / MENIT
2. DENGAN O2 MASKER
• Pa O2 < 70 mmHg
• Pa CO2 > 60 mmHg
3. DENGAN O2 100 %
• AaDO2 > 350 mmHg
4. VITAL CAPACITY < 15 / kg BB
8. 5. PENGGOLONGAN VENTILATOR
Menurut sifatnya ventilator dibagi tiga type yaitu:
1. Volume Cycled Ventilator
Prinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya
berdasarkan volume. Mesin berhenti bekerja dan
terjadi ekspirasi bila telah mencapai volume yang
ditentukan. Keuntungan volume cycled ventilator
adalah perubahan pada komplain paru pasien
tetap memberikan volume tidal yang konsisten.
9. 2. Pressure Cycled Ventilator
Prinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan
tekanan. Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah
mencapai tekanan yang telah ditentukan. Pada titik tekanan ini,
katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi dengan pasif.
Kerugian pada type ini bila ada perubahan komplain paru, maka
volume udara yang diberikan juga berubah. Sehingga pada pasien
yang status parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini
tidak dianjurkan.
3. Time Cycled Ventilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya
berdasarkan wamtu ekspirasi atau waktu inspirasi yang telah
ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan oleh waktu dan
kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit)
10. 6.MODE-MODE VENTILATOR
1. Mode Control
Pada mode kontrol mesin secara terus menerus
membantu pernafasan pasien.
2. Mode IMV / SIMV: Intermitten Mandatory
Ventilation/Sincronized Intermitten Mandatory
Ventilation.
Pada mode ini ventilator memberikan bantuan
nafas secara selang seling dengan nafas pasien
itu sendiri.
11. 3. Mode ASB / PS : (Assisted Spontaneus
Breathing / Pressure Suport)
Mode ini diberikan pada pasien yang sudah
bisa nafas spontan atau pasien yang masih
bisa bernafas tetapi tidal volumenya tidak
cukup karena nafasnya dangkal
4. CPAP : Continous Positive Air Pressure.
Pada mode ini mesin hanya memberikan
tekanan positif dan diberikan pada pasien
yang sudah bisa bernafas dengan adekuat.
13. 1. Tidal Volume
- Normal 8-10 ml/kgBB
- Gg. Paru 6-8 ml/kgBB
- ARDS 4-6 ml/kgBB
- PPOK 5-8 ml/kgBB
2. Minute Volume (TV X RR atau 100 ml/kgBB)
3. Respiratory Rate
4. PEEP (Positive End Expiratory Pressure) yakni
tekanan positif yg disisakan dan diberikan
pada akhir ekspirasi.
14. a. Bermanfaat untuk memperbaiki oksigenasi
dan difusi.
- Membuka alveoli
- melawan tek. Hidrostatik, membantu tek.
Onkotik dan mendorong cairan keluar
alveoli.
b. Jika terlalu tinggi akan menyebabkan :
perubahan hemodinamik(TD,CO SV,CVP),
barotrauma dan pneumothorax.
5. Trigger : Nilai picuan mesin untuk
memberikan bantuan tek. Pd saat inspirasi
sbg pendeteksi usaha nafas pasien.
15. 8. Komplikasi Ventilasi Mekanik
(Ventilator)
a. Pada paru
Baro trauma: tension pneumothorax, empisema
sub cutis, emboli udara vaskuler.
Atelektasis/kolaps alveoli diffuse
Infeksi paru
Keracunan oksigen
Jalan nafas buatan: king-king (tertekuk),
terekstubasi, tersumbat.
Aspirasi cairan lambung
Tidak berfungsinya penggunaan ventilator
Kerusakan jalan nafas bagian atas
16. b. Pada sistem kardiovaskuler
Hipotensi, menurunya cardiac output dikarenakan
menurunnya aliran balik vena akibat meningkatnya
tekanan intra thorax pada pemberian ventilasi mekanik
dengan tekanan tinggi.
c. Pada sistem saraf pusat
Vasokonstriksi cerebral
Terjadi karena penurunan tekanan CO2 arteri (PaCO2)
dibawah normal akibat dari hiperventilasi.
Oedema cerebral
Terjadi karena peningkatan tekanan CO2 arteri diatas
normal akibat dari hipoventilasi.
Peningkatan tekanan intra kranial
Gangguan kesadaran
Gangguan tidur.
17. d. Pada sistem gastrointestinal
Distensi lambung, illeus
Perdarahan lambung.
e. Gangguan psikologi
18. ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. KELUHAN UTAMA
• Sesak napas / nafas terasa berat
• Gelisah, Somnolen
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Trauma
• ARDS
• PPOM
• Anemia dll
19. C. Pemeriksaan Fisik (B1-B6/ABC)
B1 (BREATH)
SETTING VENTILATOR
1. MODE VENTILATOR
• CR / CMV : Controled Respiration / Controled Mandatory Ventilation
• SIMV : Synchronized Intermiten Mandatory Ventilation
• ASB / PS : Assisted Spontaneus Breathing / Pressure Support
• CPAP : Continuous Positive Air Pressure
2. FiO2 : Prosentase o2 yang diberikan
3. PEEP : positive end expiratory pressure
4. Gerakan napas
5. Expansi dada kanan & kiri
6. Suara napas :
• ronchi /wheezing
• penurunan suara napas
20. 7. GERAKAN CUPING HIDUNG & OTOT BANTU NAPAS
8. SEKRET : JUMLAH, KONSISTENSI, WARNA
9. HUMIDIFIER : KEHANGATAN, BATAS AQUA
10. ANALISA GAS DARAH TERAKHIR
11. FOTO THORAX TERAKHIR
B2 (BLOOD)
1. TEKANAN DARAH
2. NADI
3. IRAMA JANTUNG
4. PERFUSI
5. CYANOTIK
6. BANYAK MENGELUARKAN KERINGAT
21. B3 (BRAIN)
1. Gangguan orientasi
2. Merasa terisolasi
3. Kecemasan ,Kebingungan & ketakutan akan kematian
4. Tingkat kesadaran
5. Nyeri kepala
6. Rasa ngantuk
7. Gelisah dan kekacauan mental
B4 (BLADDER)
Penurunan produksi urine gangguan perfusi ginjal
B5 (BOWEL)
Status cairan dan nutrisi : Cairan yang berlebihan /Nutrisi
Albumin rendah Memperberat odem paru
B6 (Bone)
22. II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. KETIDAK EFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS B/D PENINGKATAN
PRODUKSI SEKRAT
2. GANGGUAN PERTUKARAN GAS B/D PERUBAHAN MEMBRAN
ALVEOLAR-KAPILER
3. KETIDAK EFEKTIFAN POLA NAPAS B/D KELELAHAN, PENGESETAN
VENTILATOR YANG TIDAK TEPAT
4. CEMAS B/D PENYAKIT KRITIS, TAKUT TERHADAP KEMATIAN
5. RESIKO TINGGI TERJADINYA INFEKSI B/D PEMASANGAN SELANG
ENDO TRACHEAL
23. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Pertukaran Gas
Definisi : Kelebihan dan kekurangan oksigen dan/ atau
eliminasi karbondioksida di membrane kapiler-alveolar
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA
HASIL
INTERVENSI
Gangguan Pertukaran Gas
b/d Perubahan membrane
kapiler-alveola,
Ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
Tujuan :
pertukaran gas
kembali optimal
Kriteria Hasil :
1. Observasi :
Kedalaman, irama,
frekuensi serta suara
nafas, VS,hsl BGA
Data Objektif :
Penurunan CO2,Takikardi
Hiperkapnia,Keletihan
Somnolen,Hipoksia
Dyspnoe,BGA abnormal
Sianosis,Warna kulit
abnormal (pucat,
kehitaman)
Hipoksemia
Hiperkarbia
-VS dbn
- BGA dbn
-Tidak ada
sianosis,suara nafas
tambahan
24. 2. Buka jalan nafas dengan mengggunakan teknik chin
lift atau jaw thrust bila perlu
3. Istirahatkan pasien dan berikan posisi semi fowler
4. Berikan oksigen dengan konsentrasi 100% bila ada
tanda-tanda distress nafas
5. Lakukan fisioterapi dada dan suction bila perlu
6. Berikan health education tentang :
Batuk efektif
Pemasangan ventilator
7. Kolaborasi dengan dokter dalam hal :
Setting ventilasi mekanik
Pemeriksaan BGA