Dokumen tersebut membahas perencanaan kebutuhan tenaga dosen di suatu jurusan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti beban kerja pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, serta proyeksi program dan jumlah mahasiswa di masa datang."
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Rencana Kebutuhan Dosen (BZ).ppt
1. Oktober 2000
Barizi: Kebutuhan Tenaga
Dosen 1
PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN
PENGEMBANGAN DOSEN
B A R I Z I
Institut Pertanian Bogor
2. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 2
PENDAHULUAN (1)
Berapa banyak jumlah dosen yang diperlukan untuk
melaksanakan semua tugas-tugas tridharma
perguruan tinggi di suatu jurusan ?
Secara kasar kebutuhan tenaga dosen dapat dihitung
berdasarkan nisbah dosen terhadap mahasiswa;
misalnya untuk nisbah dosen terhadap mahasiswa
sebesar 1:20, maka jumlah dosen yang diperlukan
oleh suatu jurusan yang mempunyai 300 mahasiswa
adalah 15 orang.
3. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 3
PENDAHULUAN (2)
Cara perhitungan kebutuhan tenaga dosen berdasar-
kan nisbah dosen terhadap mahasiswa kurang tepat,
karena nisbah ini tergantung pada bidang ilmu dan
jenjang pendidikan serta tugas jurusan tidak hanya
mengajar mahasiswa, tetapi juga melakukan penelitian,
pengabdian pada masyarakat, dan manajemen.
Cara yang lebih tepat untuk menghitung kebutuhan
tenaga dosen di suatu jurusan adalah berdasarkan
beban kerja yang dipikul oleh jurusan itu. Beban kerja
ini tergantung pada banyaknya dan jenis program atau
kegiatan yang dilaksanakan dan besarnya masing-
masing program itu.
4. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 4
PENDAHULUAN (3)
Karena itu perencanaan kebutuhan tenaga dosen
akan didasarkan pada berbagai program yang akan
diselenggarakan oleh jurusan dalam jangka waktu
beberapa tahun mendatang dan proyeksi besarnya
masing-masing program itu nanti, misalnya proyeksi
jumlah mahasiswa yang akan diasuh.
Pengembangan kemampuan dosen harus selalu
diusahakan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terus berlangsung serta tuntutan
masyarakat akan hasil karya perguruan tinggi terus
meningkat.
5. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 5
PERHITUNGAN BEBAN KERJA
JURUSAN DALAM PENGAJARAN (1)
Menurut SK Dirjen Dikti No. 48/DJ/Kep/1983, beban
ker-ja penuh seorang dosen adalah sebesar 12 sks
dalam satu semester atau setara dengan 1 FTE (full
time equivalent).
Beban kerja sebesar 1 sks ada-
lah setara dengan beban kerja
mengajarkan satu mata ajaran
berbobot 1 sks selama satu se-
ter kepada satu kelas sebanyak
40 orang mahasiswa program S1.
6. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 6
PERHITUNGAN BEBAN KERJA
JURUSAN DALAM PENGAJARAN (2)
Beban kerja mengajar sebesar 1 sks setara
dengan 3 jam kerja per minggu selama satu
semester, terdiri dari 1 jam persiapan kuliah,
1 jam tatap muka di kelas, dan 1 jam evaluasi
proses pembelajaran.
Untuk perhitungan beban kerja dosen dalam bidang
pengajaran pada berbagai jenjang pendidikan (S0, S1,
S2, S3) digunakan dasar perhitungan menurut SK
Dirjen Dikti No. 48/DJ/Kep/1983 seperti tertera pada
Tabel 1a dan Tabel 1b.
7. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 7
Tabel 1a. Beban kerja (sks) untuk kegiatan
kuliah/praktikum yang berbobot 1 kredit pada
program pendidikan S0 atau S1
Program Beban kerja kuliah Beban kerja praktikum
pendidikan Mhs/kelas sks Mhs/kelas sks
S0 atau S1 < 40 1.0 < 5 0.2
80 1.3 15 0.6
120 1.7 25 1.0
160 2.0 50 2.0
200 2.3 75 3.0
Pembimbingan skripsi/tugas akhir 4 orang
mahasiswa S0 atau S1 per semester = 1 sks
8. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 8
Tabel 1b. Beban kerja (sks) untuk kegiatan
kuliah/praktikum yang berbobot 1 kredit pada
program pendidikan S2 atau S3
Program Beban kerja kuliah Beban kerja praktikum
pendidikan Mhs/kelas sks Mhs/kelas sks
S2 atau S3 < 25 1.0 < 10 1.0
50 1.5 20 1.5
75 2.0 30 2.0
100 2.5 40 2.5
Pembimbingan tesis 2 mahasiswa S2 per semester = 1 sks.
Pembimbingan disertasi 1 mahasiswa S3 per semester = 1 sks.
9. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 9
KOMPOSISI BEBAN KERJA
DOSEN (1)
SK Dirjen Dikti No. 48/DJ/Kep/1983: Beban kerja penuh
seorang dosen sebesar 12 sks dalam satu semester atau
1 FTE, rata-rata dapat tersebar untuk pelaksanaan tugas-
tugas dalam bidang berikut:
1. Pengajaran ……………………….... : 2-8 sks (17-67 %).
2. Penelitian dan pengemb. ilmu ….. : 2-6 sks (17-50 %).
3. Pengabdian pada masyarakat ….. : 1-6 sks ( 8-50 %).
4. Pembinaan sivitas akademika …... : 1-4 sks ( 8-33 %).
5. Administrasi dan manajemen …... : 0-3 sks ( 0-25 %).
10. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 10
KOMPOSISI BEBAN KERJA
DOSEN (2)
Untuk jurusan yang belum lama berdiri, rata-rata
dosen lebih banyak melaksanakan tugas dalam
bidang pengajaran (# 1), sedangkan tugas dalam
bidang lainnya (# 2-5) masih sedikit, misalnya
masing-masing 8 sks per semester (67%) dan 4
sks per semester (33%).
Bagi jurusan yang sudah lama berdiri rata-rata
beban kerja dosen dalam bidang pengajaran (# 1)
menurun, tetapi beban kerjanya bidang bukan
pengajaran (# 2-5, khususnya # 2) meningkat,
misalnya masing-masing 5 sks per semester (42%)
dan 7 sks per semester (58%).
11. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 11
KOMPOSISI BEBAN KERJA
DOSEN (3)
Sebagai contoh, menurut Tabel 1a beban kerja
yang diperlukan untuk mengasuh satu mata ajaran
berbobot 4 sks bagi 80 mahasiswa S1 yang terdiri
dari 2 kelas @ 40 orang per kelas, adalah sebesar 4
x 2 kelas x 1 sks/kelas = 8 sks atau setara dengan
8/12 = 0.67 FTE. Jadi bila ada seorang dosen yang
bekerja penuh pada semester itu (1 FTE), ia dapat
diberi beban kerja sebesar 0.67 FTE untuk menga-
suh mata ajaran tersebut dan selain itu ia juga ma-
sih dapat diberi beban kerja sebesar 0.33 FTE atau
4 sks lagi untuk melaksanakan tugas-tugas
lainnya.
12. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 12
KOMPOSISI BEBAN KERJA
DOSEN (4)
Dari laporan pelaksanaan kegiatan dosen pada
setiap akhir semester dapat diketahui, antara
lain:
1. Dosen-dosen yang beban kerjanya sudah
penuh dan yang belum penuh serta profil beban
kerja dosen jurusan dalam satu semester.
2. Rata-rata alokasi beban kerja dosen secara
keseluruhan dalam setiap bidang tugas (# 1-5).
3. Apakah beban kerja dosen sudah seimbang
untuk semester ganjil dan semester genap ?
13. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 13
KOMPOSISI BEBAN KERJA
DOSEN (5)
Beban kerja setiap dosen
selama satu semester dalam
berbagai bidang tugas da-
pat diukur berdasarkan pe-
laksanaan kegiatan yang
dilaporkan oleh dosen (de-
ngan menggunakan formu-
lir khusus) pada tiap akhir
semester kepada Ketua
Jurusan.
14. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 14
BEBAN KERJA PROGRAM (1)
Jumlah beban kerja dosen yang diperlukan
untuk menyelenggarakan suatu program,
misalnya program pendidikan S1, disebut
beban kerja program.
Beban kerja program suatu jurusan dapat
diukur dalam sks atau FTE berdasarkan
kriteria pada Tabel 1, sehingga dapat dike-
tahui berapa orang dosen yang bekerja pe-
nuh yang diperlukan untuk menyelenggara-
kan program tersebut.
15. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 15
BEBAN KERJA PROGRAM (2)
Misalkan dari perhitungan untuk jurusan yang
melaksanakan program S1 diperoleh beban
kerja program pada semester ganjil dan semes-
ter genap masing-masing sebesar 16 dan 14 FTE.
Bila perbandingan rata-rata alokasi beban kerja
dosen untuk bidang pengajaran dan bidang bu-
kan pengajaran adalah 65% : 35%, maka pada
semester ganjil dan semester genap masing-
masing diperlukan 25 dan 23 orang dosen.
16. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 16
SUATU ILUSTRASI KEBUTUHAN
TENAGA DOSEN (1)
Misalkan Jurusan X mengasuh satu Program S1 dengan
173 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa tahun I, II, III,
dan IV masing-masing sebanyak 50, 45, 40, dan 38 orang.
Kurikulum Program S1 ini terdiri dari 52 mata ajaran: 46
mata ajaran diasuh oleh Jurusan X sendiri (26 mata ajaran
diberikan pada semester ganjil, 20 mata ajaran pada semes-
ter genap) dan 6 mata ajaran diasuh oleh jurusan lain. Pa-
da semester ganjil dan semester genap masing-masing ada
satu mata ajaran layanan yang juga diambil oleh mahasis-
wa dari beberapa jurusan lain.
17. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 17
SUATU ILUSTRASI KEBUTUHAN
TENAGA DOSEN (2)
Mata ajaran yang diasuh oleh Jurusan X pada semester gan-
jil dan semester genap serta banyaknya kelas dan jumlah
mahasiswa yang mengikuti setiap mata ajaran itu disajikan
pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Dari perhitungan pada Tabel 2 dan Tabel 3, kebutuhan
tenaga dosen untuk mengasuh Program S1 di Jurusan X
adalah sebesar 11.6 FTE pada semester ganjil dan 10.4 FTE
pada semester genap.
18. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 18
SUATU ILUSTRASI KEBUTUHAN
TENAGA DOSEN (3)
Jika dianggap bahwa beban kerja dosen dalam bidang peng-
ajaran dan bidang bukan pengajaran adalah 65% : 35%, ma-
ka jumlah kebutuhan dosen pada semester ganjil adalah
11.6/0.65 = 17.9 FTE 18 orang, sedangkan pada semester
genap 10.4/0.65 = 16.0 FTE 16 orang.
Bila Jurusan X punya 18 orang dosen, maka pada semester
genap ada kelebihan 2 orang tenaga dosen.
Dengan 16 orang dosen, semua tugas-tugas Jurusan X dapat
dilaksanakan, asal perimbangan beban kerja dosen dalam
bidang pengajaran dan bidang bukan pengajaran pada
semester ganjil diubah dari 65% : 35% menjadi 72% : 28%,
sedangkan pada semester genap tetap 65% : 35%.
19. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 19
SUATU ILUSTRASI KEBUTUHAN
TENAGA DOSEN (4)
Jumlah kebutuhan tenaga dosen bagi Jurusan X untuk be-
berapa macam skenario alokasi beban kerja dalam bidang
pengajaran dan bidang bukan pengajaran (penelitian, peng-
abdian pada masyarakat, manajemen, dll) disajikan pada
Tabel 4.
Perhitungan beban kerja dosen dalam bidang pengajaran
lebih mudah dilakukan, karena kegiatannya sudah terjad-
wal, bobot sks mata ajaran sudah tertentu, serta jumlah
mahasiswa yang mengikuti setiap mata ajaran dapat dike-
tahui.
20. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 20
SUATU ILUSTRASI KEBUTUHAN
TENAGA DOSEN (5)
Karena itu cara perhitungan kebutuhan tenaga dosen seperti
pada Tabel 2,3, dan 4 didasarkan pada beban kerja dalam
bidang pengajaran, sedangkan beban kerja dalam bidang
bukan pengajaran hanya diperkirakan berdasarkan perban-
dingan rata-rata alokasi beban kerja dosen.
Perhitungan seperti pada Tabel 2-4 adalah untuk kebutuhan
tenaga dosen secara total, belum memperhatikan rincian
menurut bidang atau sub-bidang keahlian.
Misalkan mata ajaran pada Tabel 2-3 dapat dikelompokkan
menjadi 4 sub-bidang keahlian (A, B, C, dan D) sebagai
berikut:
21. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 21
SUATU ILUSTRASI KEBUTUHAN
TENAGA DOSEN (6)
Semester ganjil
Kode m.a. Sub-bid. B. kerja Kode m.a. Sub-bid. B. kerja
110-an Umum 63.8 sks 411-414 C 14.0 sks
210-an Umum 20.0 sks
311-313 A 12.0 sks 415-419 D 15.0 sks
314-317 B 14.0 sks
Semester genap
Kode m.a. Sub-bid. B. kerja Kode m.a. Sub-bid. B. kerja
120-an Umum 64.8 sks 321-324 B 12.0 sks
221-223 Umum 11.0 sks 325-327 C 10.8 sks
224-225 A 8.0 sks 421-423 D 9.2 sks
22. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 22
SUATU ILUSTRASI KEBUTUHAN
TENAGA DOSEN (7)
Kebutuhan tenaga dosen menurut sub-bidang keahlian
adalah sbb:
Sub-bidang Sem. ganjil Sem. Genap
A 12 sks = 1.0 FTE 19.0 sks = 1.6 FTE
B 14 sks = 1.2 FTE 12.0 sks = 1.0 FTE
C 14 sks = 1.2 FTE 10.8 sks = 0.9 FTE
D 15 sks = 1.3 FTE 9.2 sks = 0.8 FTE
23. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 23
PENGADAAN TENAGA
DOSEN BARU (1)
Perencanaan kebutuhan tenaga dosen harus disesuaikan
dengan rencana pengembangan berbagai program tridhar-
ma perguruan tinggi yang akan dilaksanakan dalam jangka
pendek dan lebih-lebih dalam jangka panjang, dengan
mengacu pada Rencana Strategis Jurusan.
Pengadaan dosen baru harus sesuai dengan pentahapan
pengembangan, baik dalam penyelenggaraan program-
program baru maupun peningkatan volume kegiatan
program-program yang sudah ada.
Perhitungan banyaknya kebutuhan tenaga dosen pada seti-
ap tahap pengembangan jurusan dapat dilakukan seperti
yang diuraikan terdahulu.
24. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 24
PENGADAAN TENAGA
DOSEN BARU (2)
Pola pengadaan dosen baru akan sangat menentukan budaya
dan hari depan jurusan, karena mereka yang direkrut inilah
yang nantinya akan merumuskan kebijakan dan memegang
peranan penting di jurusan.
Pengadaan dosen baru hendaknya tidak dilakukan sekali
gus beberapa orang pada waktu bersamaan, tetapi hanya 1-2
orang saja dalam jangka waktu 3-4 tahun, namun terus me-
nerus secara berkala. Dengan cara ini akan dapat diperoleh
tenaga yang lebih bermutu dan nantinya komposisi umur
serta senioritas dosen jurusan akan berjenjang.
25. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 25
PENGADAAN TENAGA
DOSEN BARU (3)
Dosen PTN adalah pegawai negeri sipil (PNS), pengang-
katannya harus mengikuti ketentuan/peraturan tentang
PNS. Dari kenyataan selama ini hampir tidak mungkin
memberhentikan seseorang yang telah diangkat sebagai
dosen/PNS, meskipun ia tidak berprestasi.
Pada waktu yang lalu pengadaan dosen PTN kurang
terencana dengan baik dan ada kecenderungan merekrut
sebanyak-banyaknya sampai melebihi kebutuhan, karena
tidak ada konsekuensi bagi PTN untuk menyediakan gaji
mereka (gaji PNS disediakan oleh pemerintah).
26. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 26
PENGADAAN TENAGA
DOSEN BARU (4)
Selama ini pengadaan dosen baru PTN pada umumnya
bersumber dari lulusan sendiri, mungkin karena ada keeng-
ganan merekrut lulusan PT lain atau karena tidak punya
anggaran untuk membiayai perjalanan dan fasilitas yang
memadai (misalnya perumahan), bila mengangkat dosen
dari luar.
Akibatnya, banyak jurusan/fakultas/universitas yang
dosen-dosennya berasal dari satu almamater atau satu da-
erah, sehingga budaya dan si-kap mereka lebih seragam
“inbreeding”. Keadaan ini kurang mendukung perkem-
bangan jurusan ke arah kemajuan, karena wawasan yang
sempit dan pandangan yang seragam.
27. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 27
PENGADAAN TENAGA
DOSEN BARU (5)
Pengaruh buruk “inbreed-
ing” dapat dikurangi, bila
cukup banyak dosen yang
memperoleh kesempatan
mengikuti pendidikan
lanjutan di tempat lain,
terutama di luar negeri.
28. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 28
PENGEMBANGAN KARIR
DOSEN (1)
Setiap dosen perlu dikembangkan karir akademiknya sejak
ia diangkat, karena tugas utama dosen adalah dalam bidang
akademik. Dosen yang mengajar pada Program S1 seyo-
gianya telah mencapai jenjang pendi-dikan lebih dari S1.
Pengembangan karir akademik dosen pertama-tama dila-
kukan melalui peningkatan kemampuan akademiknya, di-
samping peningkatan motivasi serta penyediaan kesempat-
an oleh pimpinan jurusan/fakultas/universitas. Namun
yang paling penting adalah kemauan dan usaha dosen
sendiri untuk meningkatkan kemampuan akademiknya.
29. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 29
PENGEMBANGAN KARIR
DOSEN (2)
Peningkatan kemampuan akademik dapat dilakukan melalui
pendidikan S2/S3, kursus singkat, lokakarya, magang, dll.,
baik dalam bidang keahlian utama maupun dalam bidang pe-
nunjang yang erat kaitannya dengan bidang keahlian utama.
Dosen-dosen junior perlu dilibatkan dalam pelaksanaan
tugas-tugas jurusan dengan dibimbing oleh dosen-dosen
senior agar mereka dapat memperoleh pengalaman.
Disamping peningkatan kemampuan akademik, dosen juga
perlu memperluas wawasannya, misalnya melalui penugasan
sementara di PT atau instansi lain (sabbatical leave), kegiat-
an penelitian bersama (collaborative research), pertemuan
ilmiah, dll.
30. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 30
PENGEMBANGAN KARIR
DOSEN (3)
Ketua Jurusan dengan dibantu oleh bebera-
pa dosen senior perlu membuat Rencana
Pengembangan Diri (individual training
plan) untuk setiap dosen dengan mem-
perhatikan keinginan dari dosen ybs.
Rencana Pengembangan Diri masing-
masing dosen perlu ditinjau dan di-
revisi secara berkala sesuai dengan
perkembangan jurusan dan kesempat-
an yang tersedia.
31. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 31
PENGEMBANGAN KARIR
DOSEN (4)
Setiap dosen harus berusaha menjadi dosen ideal yang
beberapa cirinya, antara lain, adalah:
1. Sangat menguasai bidang ilmunya.
2. Berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas
tridharma PT.
3. Bahan kuliah relevan dan mutakhir serta diajarkan de-
ngan sistematis, menarik, dan mudah dimengerti.
4. Mampu merangsang minat belajar mahasiswa, mendo-
rong mahasiswa aktif bertanya/berdiskusi dan bernalar
secara ilmiah.
32. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 32
PENGEMBANGAN KARIR
DOSEN (5)
5. Tugas-tugas yang diberi-
kannya selalu menantang,
namun mahasiswa akan
belajar banyak bila me-
ngerjakannya.
6. Menilai mahasiswa secara
jujur, adil, dan terbuka.
33. Oktober 2000 Barizi: Kebutuhan Tenaga Dosen 33
P E N U T U P
Rencana kebutuhan tenaga dosen merupa-
kan bagian dari rencana pengembangan
jangka panjang jurusan.
Pengadaan dosen baru perlu dilakukan
secara berkala melalui seleksi yang ketat
sesuai dengan kebutuhan nyata.
Pengembangan karir akademik dosen perlu dibantu oleh
Ketua Jurusan, tetapi harus dengan kemauan dan usaha dari
masing-masing dosen sendiri.