SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Religiositas Darren Aronofsky 
dalam Film “Noah” 
Analisis Naratif terhadap Sutradara FFiillmm EEppiikk RReelliiggii ““NNooaahh””
Kisah hidup tokoh diangkat dalam layar lebar industri 
perfilman 
Booming, sineas Hollywood membuat film tokoh, seperti 
“The King Speech”, “The Iron Lady” 
 Termasuk film bernuansa religi yang terinpirasi dari 
tokoh nyata 
Di Indonesia, kisah kepahlawanan tokoh berbalut religi 
seperti “Sang Pencerah”, “Soegija” 
BBaacckkggrroouunndd
Motif menghidupkan tokoh : ideologi, inspirasi, 
propaganda hingga komersil menjual perjalanan hidup 
para tokoh. 
Pemilihan tema jadi bumerang dan penghargaan 
Contoh : “Innocence Of Muslims” (2012) diprotes dan 
dicekal karena menyuguhkan penghinaan 
Film epik Turki termahal sepanjang sejarah yang 
mengusung kebesaran islam “Fetih 1453” (2012)
“Mariam “(2013), “Moses”, “Jesus”, “The Passion Of 
Christ”, “Jesus Crist Super Star”, “The Da vinci Code”. 
“The Message” (1977) diremake versi Hollywood “The 
Messenger of Peace” (2011) menceritakan kelahiran 
Islam, kehidupan nabi dengan isu toleransi & kasih 
sayang. 
Sutradara Ridley Scott dengan film kolosal “Kingdom of 
Heaven” (2005) dari kisah Perang Salib di Yerusalem. 
“Son of God” (2014).
FFiillmm ““NNooaahh”” 
tteerriinnssppiirraassii kkiissaahh NNaabbii NNuuhh 
rriilliiss MMaarreett 22001144
“Noah”, American biblically inspired epic and base 
loosely on the story of Noah’s Ark from the Book of 
Genesis. 
Hasil telaah Darren Aronofsky dalam memaknai kisah 
Nabi dengan bumbu imajinasi dan estetika filmis 
Genre : Action | Adventure | Drama 
Biaya 125 Juta dollar Amerika.
FFiillmm
MMaann bbeehhiinndd ““NNooaahh”” 
-- DDiirreeccttoorr 
-- WWrriitteerr 
DDaarrrreenn AArroonnooffsskkyy 
KKaarryyaa :: 
--PPii 
--RReeqquuiieemm ffoorr aa DDrreeaamm 
--TThhee FFoouunnttaaiinn 
--TThhee WWrreessttlleerr 
--BBllaacckk SSwwaann
Film itu dikemas dalam alur cerita dan gaya bahasa 
yang penuh Makna. 
 Namun, tokoh karakter Noah, setting dan alur 
cerita menuai kontroversi. 
Banyak pihak menganggap melenceng, tidak sesuai 
dengan kisah Nuh yang ada di kitab suci Islam, 
Nasrani dan Yahudi.
Kontroversi, dilarang beredar di sejumlah negara termasuk 
Indonesia 
Tidak sesuai dengan kitab suci, dikhawatirkan akan 
menyesatkan masyarakat. 
Ulama Universitas Al-Azhar Mesir : film Noah melanggar 
hukum Islam, memprovokasi perasaan orang yang beriman. 
National Media Center Uni Emirat Arab : “adegan di film 
bertentangan dengan ajaran Islam, Nasrani dan Yahudi 
dikhawatirkan memengaruhi stabilitas keamanan, sosial, 
politik, dan religiositas masyarakat
Darren Aronofsky menafsir dan memahami teks 
Kitab, pendekatan sejarah untuk membangun cerita 
dalam filmnya. 
Mendekati kebenaran esensi, nilai-nilai, dan 
integritas dari cerita landasan iman manusia. yakni 
kisah Nabi Nuh dari Kitab Suci di Kitab Kejadian.
Dalam produksi film, pembuatan makna pada tanda dan 
simbol berkaitan erat dengan pemberi pesan (kreator). 
Menarik dikaji karena mengandung banyak pesan yang 
dikonstruksikan Darren Aronofsky sebagai kreator dalam 
mengeksplorasi, memaknai religiositasnya dan 
menuangkan dalam sebuah karya film. 
Bagaimana representasi religiositas Darren Aronofsky 
dalam Film “Noah”. 
RRuummuussaann MMaassaallaahh
“The bible says that Noah was righteous, but what the fuck 
does righteous mean?” 
Most people grow up with this image in their head of Noah 
being a good and righteous man, and many of the audience 
members who see this will probably expect him to be 
portrayed as such in the film. 
“It was a challenge trying to figure out how to portray them 
though and how to do something that hasn’t been done 
before.” 
DDaarrrreenn AArroonnooffsskkyy ssaaiidd……
“Being righteous is a balance of justice and mercy,” 
“As a parent, you can think about it this way. If you’re 
too just to a child, you can destroy them with strictness. 
If you’re too merciful, you can spoil them with kindness. 
Being a good parent is figuring out that fucking 
cocktail. For us, it was very clear that God wants justice 
because he sees the wickedness of man. But by the end 
and by the rainbow, he finds mercy and forgives man 
and gives man a second chance.”
In the beginning of the film, he sees the wickedness of 
man and he wants justice. By the end, in that one scene, 
that’s the exact same moment as when God made the 
decision to wipeout mankind. 
Darren tried to personify it in that moment. So the 
whole film leads to that, because that’s the height of 
God’s decision and we kind of gave it Noah. He learns 
mercy at the end and thus becomes righteous.
The initial worry was how the religious groups would react to these 
more fantastical elements. 
“The religious people really dig it, they love it,” 
“I think it’s the more general audiences that will have a problem 
with this stuff. Russell Crowe is so real, and the film is so real. You 
feel the wind and you feel the nature. Then suddenly these strange 
things appear and it might take people a while to get into them.” 
“I knew from the beginning that Paramount would not sell that to 
the audience. I begged them to, but I knew they wouldn’t. 
CCoonnttrroovveerrssyy
1. Media dan Agama 
Media, sumber informasi. Malcolm X melihat media memiliki 
kekuatan untuk membuat apa yang benar menjadi salah satu dan 
sebagainya, karena media sekan-akan dapat mengkontrol pikiran 
manusia. (Eriyanto. 2009: 252-253) 
Selain itu, media juga dipandang sebagai instrumen ideologi. 
(Sudibyo, 2001:55). 
Media bukan ranah netral memperlakukan semua kepentingan dan 
pemaknaan dengan seimbang, sehingga konstruksi media atas 
suatu realitas seperti realitas agama ditafsir berdasarkan ideologi 
dan keberpihakan masing-masing media. 
KKaajjiiaann TTeeoorriittiiss
 Contoh film bertema religi. 
 Daya pikat film sangat kuat dan “membekas” meskipun audien sadar akan 
keberadaannya sewaktu menonton 
 Film adalah seni yang kuat pengaruhnya, lebih kuat dari seni drama atau buku. 
(Mangundihardja .1976:118). Film mampu menunjukkan apa yang ingin di 
sampaikan secara gamblang, seolah-olah menyajikan realitas dan fakta yang 
dibingkai teknik filmis. Kekuatan dan pesan dalam membentuk realitas. yang 
memang nyata atau imajiner. 
 Film juga mampu membentuk karakter manusia karena sarat pesan-pesan atau 
propaganda yang disusun dan dibuat mirip dengan kenyatan sehingga penonton 
mampu melihat penonjolan karakter tokoh dalam film yang bersifat jahat maupun 
baik sehinggga penonton mampu menginternanalisasikan dalam dirinya nilai yang 
harus dilakukan dan ditinggalkan (Prawiradilaga,2004: 10-13).
Kehidupan sosial yang diangkat dalam film oleh kreator bisa 
menyihir audien untuk menghayati apa yang ada dalam film 
sehingga dapat menginternalisasi nilai-nilai bahkan doktrin 
sekalipun. 
Media massa menjadi perantara bentuk religiositas ke ruang publik 
yang dihadapkan pada agama dalam dinamika masyarakat 
kontemporer. 
Wajah agama yang berkembang terwadahi industri media untuk 
melayani ideologi dominan melalui penafsiran masing-masing 
kelompok yang direduksi berbeda. Inilah yang kemudian memicu 
perilaku diskriminasi di masyarakat jika muncul penafsiran 
minoritas atau subjektif dari kelompok kecil.
Maka penting bagi publik untuk melihat kembali seperti apa 
penetrasi agama pada media, khususnya film yang semuanya 
dituangkan dalam tanda verbal maupun non verbal yang 
berupa gambar, warna dan sebagainya. 
Seperti dalam film Noah yang dinilai sangat bertentangan 
dengan dogma agama dominan, sehingga religiositas sang 
kreator dipertanyakan.
2. Fakta dan Fiksi dalam Tema Religi 
 Tak hanya dalam teks kesusastraan, produksi film kerap menimbulkan kontroversi 
ketika menyinggung fakta yang menjadi realitas dominan. Karya seni seringkali 
dibatasi sebagai salah satu wilayah seni yang menggarap fiksi, sementara fakta 
masuk wilayah kajian sejarah atau ilmu-ilmu sosial. 
 Film sering dikategorikan sebagai karya fiksi, tidak dianggap sekadar fiksi. Pun 
sebaliknya. Karya-karya semacam ini disikapi dengan suatu tingkat kefanatikan 
film, padahal banyak karya yang menapaki dua wilayah yang sering 
dipertentangkan. 
 Nyoman Kutha Ratna dalam Sastra dan Cultural Studies, (Ratna, 2005:340), 
Representasi fiksi dan fakta karya tidak hanya membicarakan tema fiksi dan fakta 
ini saja, tetapi juga meliputi pembicaraan menyeluruh mengenai sastra dalam 
hubungannya dengan berbagai disiplin ilmu lainnya.
3. Film dan Post Modernisme 
 Teori postmodernisme menjelaskan opisisi biner antara fakta dan fiksi 
merupakan ciri pemikiran modernisme yang dikenal dengan istilah opisisi 
biner, ciri logosentrisme. 
 Kebenaran Postmodernisme tentang fakta dan fiksi dipertanyakan. 
Menurut teori postmodernisme, sejarah adalah sejarah kata-kata dan 
sejarah estetika sehingga fakta sesungguhnya ditentukan oleh wacana, 
bukan sebaliknya. Fakta tidak ada sebelum sejarawan menciptakannya. 
 Sang pencerita punya otoritas dalam mengorganisasikan dan 
mengkonstruksikan kebenaran, dengan cara memilih fakta-fakta yang 
sesuai, semata-mata sebagai proses penceritaan dan mekanisme dalam 
alur cerita.
Kenisbian antara fakta dan fiksi selalu muncul dalam sebuah 
karya film. 
Seperti pada film Noah merupakan teks konter hegemoni 
yang mempertanyakan kemapanan wacana agama dan 
sebagai teks yang melegitimisi wacana agama sebagai 
keyakinan yang dianut. 
Logika film yang diterapkan dalam film ini adalah logika dunia 
fiksi, bukan dalam dunia faktual, yang biasa disebut realitas 
film.
Metode analisis semiotik, sebuah metode yang membahas 
sistem tanda atau isi suatu informasi tertulis datau tercetak 
dalam media masa. 
Metode ini digunakan untuk menganalisis segala bentuk 
komunikasi baik surat kabat, radio, iklan, televisi, film atau 
sebuah bahan domukentasi lain. 
MMeettooddoollooggii
Teori semiotik Charles Sanders Peirce,untuk mengekplorasi 
representasi religiositas Darren Oronofsky dalam film Noah. 
Untuk melihat identitas religiositas sutradara yang ditampilkan 
untuk menciptakan bentuk identitas baru karena menggabungkan 
wacana religiositas dengan materialisme dalam bentuk 
perkembangan teknologi. 
Menurut Peirce, Semiotika bersinonim dengan logika, manusia 
hanya berpikir dalam tanda yang dimaknai sebagai tanda hanya 
apabila ia berfungsi sebagai tanda. 
Tanda menurut Pierce kemudian adalah sesuatu yang dapat 
ditangkap, representatif, dan interpretatif.
Pemahaman akan struktur semiosis menjadi dasar yang tidak 
bisa ditiadakan bagi penafsir dalam upaya mengembangkan 
pragmatisme. 
Seorang penafsir adalah yang berkedudukan sebagai peneliti, 
pengamat, dan pengkaji objek yang dipahaminya. Dalam 
mengkaji objek yang dipahaminya, seorang penafsir yang jeli 
dan cermat, segala sesuatunya akan dilihat dari jalur logika. 
(Santosa, 1993:10).
 Konsep Pierce dalam tanda dan interpretasi tanda selalu dihubungkan 
dengan logika, menggunakan segitiga tanda antara ground, denotatum, 
dan interpretant. 
 Ground adalah dasar atau latar dari tanda yang umumnya berbentuk 
sebuah kata. Denotatum, unsur kenyataan tanda. Dan Interpretant, 
interpretasi terhadap kenyataan dalam tanda. Ketiga konsep tersebut 
dilogikakan lagi kedalam beberapa bagian yang masing-masing 
pemaknaannya syarat akan logika. (Van Zoest, 1993: 18) 
 Belsey dalam (Allen. 2004: 15) membedakan teks dalam tiga jenis, yakni 
teks afirmatif atau deklaratif, teks imperatif, dan teks interogatif. Teks 
interogatif inilah yang membuat audien gelisah karena tidak memberi 
informasi tetapi justru mengundang audien untuk memberikan jawaban 
kepada pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam teks itu.
 Dalam konteks counter-hegemoni terhadap wacana dominan muncul 
tanggapan negatif khususnya pada sikap dan perilaku tokoh Noah. 
 Aronofsky mempertanyakan kembali keimanan seseorang, kebenaran 
sejarah yang mapan, dan menghindar dengan menyangkal kembali 
bahwa apa yang dituangkan dalam film hanya sekadar karya fiksi. Di 
pihak lain, juga bisa bersikukuh dengan semua deskripsi karya yang 
akurat. 
 Dalam kategori Foucault, apa yang dilakukan sutradara film Noah ini 
merupakan usaha resistensi diskursif. Kekuasaan yang beroperasi lewat 
pengetahuan itu akan selalu memperoleh perlawanan, karena pada 
hakikatnya, kekuasaan bersifat dinamik dan tersebar.(K.Bertens, 2003: 
132).
Foucault mengungkap, diskursus sebagai wacana mengacu tidak 
hanya sebatas teks yang lebih luas dari kalimat, melainkan sebagai 
cara menghasilkan pengetahuan beserta praktik-praktik yang 
secara sistematis membentuk objek yang dibicarakannya. 
(Foucault, 2002:9). 
wacana religiositas dalam film bergenre epik riligi menarik karena 
seringkali dianggap sebagai film yang menitikberatkan pada 
materialisme seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan 
teknologi ketimbang kebenaran menurut keyakinan dominan.. 
Religiositas biasanya dipisahkan dengan materialisme karena 
materialisme dianggap membuat manusia cenderung menjadi 
sekuler yang bertentangan dengan sikap religius.
Jadi pendekatan sejarah bukanlah ditujukan pada kebenaran 
historis, tetapi kesaksian, pewartaan, kepercayaan yang dipelihara 
oleh umat. menganalisis paparan deskriptif atau naratif dalam 
Kitab Suci. 
Penafsiran teologis dengan metode pendekatan sejarah adalah 
upaya memahami teks melalui rekontruksi sejarah pribadi-pribadi, 
peristiwa masa lampau. 
Pendekatan sejarah memfokuskan perhatian pada hal-hal khusus, 
misalnya peristiwa, seorang oknum, gagasan sehingga bermuara 
pada rekonstruksi masa lalu dan perkembangannya seiring 
perjalanan waktu, kemudian ditafsirkan atau diinterpretasikan. 
DDiisskkuussii FFeennoommeennaa
Film Noah bagian dari seni, alur ceritanya tidak sepenuhnya 
berasal dari Kitab Suci, dibuat serealistis mungkin dengan 
menemukan gambar-gambar atau visualisasi masa lalu 
dengan gambar indah, pesan penuh makna. 
Seperti pesan moral, menghargai lingkungan ketaatan pada 
Sang Pencipta. Di satu sisi, pendekatan ini menghasilkan hasil 
yang lebih jujur, jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Sisi 
lain, pendekatan sejarah terhadap teks dapat menimbulkan 
eliminasi unsur-unsur lain pada teks.
Sosok Nuh tidak sesuai dengan konstruksi dominan yang ada 
di masyarakat, khususnya Islam, Kristen dan Yahudi. Nuh 
harusnya digambarkan sebagai sosok yang sangat dihormati 
dan sebagai penganjur kebajikan. Dalam film, Nuh 
digambarkan sebagai sosok yang pemarah ingin membunuh 
cucunya dan sosok yang ingin menghentikan perkembangan 
umat manusia.
Narasi , arena ekspresi ideologi dan paradigma 
diketengahkan, terlepas dari ada atau tidaknya 
kesadaran dari pencipta dan penyampai narasi. 
Iman pada teks Kitab Suci, membuat seseorang 
mudah menyalahkan fakta, teks, bukti, data, 
manuskrip sejarah, bahkan menolak hasil-hasil 
penelitian arkeologi dan ilmiah lainnya.
 Film “Noah”, film yang terinspirasi kisah Nabi Nuh, sehingga tidak seluruhnya 
kisah yang ada dalam alur cerita film tersebut mengambil kisah yang diyakini 
sama persis seperti yang diyakini agama atau aliran yang ada. 
 Sebuah karya seni (seperti film) tidak semestinya dimaknai sama dengan realitas 
atau logika faktual. Dimaknai sesuai dengan logika dalam film itu sendiri yang tak 
lepas dari estetika filmis. 
 Dalam menelaah sumber-sumber inspirasi dalam film tak lepas dari pemahaman 
dan religiositas serta ideologi kreator (Darren Aronofsky) sebagai sutradara dan 
penulis skenario. 
 Bisa dilihat sebagai film fiksi, yang tidak berhubungan dengan cerita atau ajaran di 
kitab suci. Pun sebaliknya. 
 Jadi, otoritas di tangan kreator dalam memahami, memaknai tanda-tanda dalam 
bentuk audio visual untuk disajikan pada audien. 
SSiimmppuullaann
“Noah” adalah suatu usaha kontekstualisasi teks 
Kitab Suci ke dalam realitas sehari-hari di era 
modern. 
Sebagai usaha kontekstualisasi yang kreatif dan 
imajinatif sebenarnya tidak harus terpaku pada teks-teks 
kitab suci, tapi tetap memegang teguh pesan-pesan 
moral dan spiritual.

More Related Content

Viewers also liked

Sound n seawind
Sound n seawindSound n seawind
Sound n seawindHenry Loh
 
Living in a pop culture
Living in a pop cultureLiving in a pop culture
Living in a pop cultureNonie Arnee
 
Bartley residences photos
Bartley residences photosBartley residences photos
Bartley residences photosHenry Loh
 
Etika jurnalistik
Etika jurnalistikEtika jurnalistik
Etika jurnalistikNonie Arnee
 
Semi d @ roseburn
Semi d @ roseburnSemi d @ roseburn
Semi d @ roseburnHenry Loh
 
Malaysia airlines ppt
Malaysia airlines pptMalaysia airlines ppt
Malaysia airlines pptKotee Swaran
 

Viewers also liked (9)

Sound n seawind
Sound n seawindSound n seawind
Sound n seawind
 
Living in a pop culture
Living in a pop cultureLiving in a pop culture
Living in a pop culture
 
3 bedrooms
3 bedrooms3 bedrooms
3 bedrooms
 
Bartley residences photos
Bartley residences photosBartley residences photos
Bartley residences photos
 
Etika jurnalistik
Etika jurnalistikEtika jurnalistik
Etika jurnalistik
 
Semi d @ roseburn
Semi d @ roseburnSemi d @ roseburn
Semi d @ roseburn
 
Introduccion
IntroduccionIntroduccion
Introduccion
 
Evolucion
EvolucionEvolucion
Evolucion
 
Malaysia airlines ppt
Malaysia airlines pptMalaysia airlines ppt
Malaysia airlines ppt
 

Similar to Religiositas Darren Aronofsky dalam "Noah"

Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"
Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"
Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"Annisa Latifa
 
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Monica Waters
 
Analisis wacana feminisme
Analisis wacana feminismeAnalisis wacana feminisme
Analisis wacana feminismeNdin52
 
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorbanKajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorbanAlfian Rokhmansyah
 
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptxCitra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptxMaxwellKenway
 
Ks03 struktur pesan film
Ks03   struktur pesan filmKs03   struktur pesan film
Ks03 struktur pesan filmMaurice Chavez
 
Analisis film artificial intelligence
Analisis film artificial intelligenceAnalisis film artificial intelligence
Analisis film artificial intelligenceiimpunya3
 
Bagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikirBagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikirabu riski
 
Bagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesia
Bagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesiaBagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesia
Bagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Berfikirlah sejak anda_bangun_tidur
Berfikirlah sejak anda_bangun_tidurBerfikirlah sejak anda_bangun_tidur
Berfikirlah sejak anda_bangun_tidurSri Apriyanti Husain
 
Berfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesia
Berfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesiaBerfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesia
Berfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Mediamankoma2012
 
Biru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptx
Biru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptxBiru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptx
Biru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptxayumaulida9
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERPPGhybrid3
 
Menjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesia
Menjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesiaMenjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesia
Menjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahyaBerfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahyaAdi Utami
 

Similar to Religiositas Darren Aronofsky dalam "Noah" (20)

Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"
Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"
Makalah Bahasa Indonesia "Perkembangan Film Horor di Indonesia"
 
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
 
Analisis wacana feminisme
Analisis wacana feminismeAnalisis wacana feminisme
Analisis wacana feminisme
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorbanKajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
Kajian bandingan novel dan film perempuan b erkalung sorban
 
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptxCitra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
 
Alam Mistik
Alam MistikAlam Mistik
Alam Mistik
 
Ks03 struktur pesan film
Ks03   struktur pesan filmKs03   struktur pesan film
Ks03 struktur pesan film
 
Analisis film artificial intelligence
Analisis film artificial intelligenceAnalisis film artificial intelligence
Analisis film artificial intelligence
 
Review film Tree of Life
Review film Tree of LifeReview film Tree of Life
Review film Tree of Life
 
Bagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikirBagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikir
 
Bagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesia
Bagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesiaBagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesia
Bagaimana seorang muslim berfikir. indonesian. bahasa indonesia
 
materi penelitian.pptx
materi penelitian.pptxmateri penelitian.pptx
materi penelitian.pptx
 
Berfikirlah sejak anda_bangun_tidur
Berfikirlah sejak anda_bangun_tidurBerfikirlah sejak anda_bangun_tidur
Berfikirlah sejak anda_bangun_tidur
 
Berfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesia
Berfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesiaBerfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesia
Berfikirlah sejak anda bangun tidur. indonesian. bahasa indonesia
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
 
Biru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptx
Biru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptxBiru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptx
Biru Putih Profesional Presentasi Tugas Penelitian.pptx
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
Menjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesia
Menjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesiaMenjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesia
Menjawab tuntas polemik evolusi. indonesian. bahasa indonesia
 
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahyaBerfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Religiositas Darren Aronofsky dalam "Noah"

  • 1. Religiositas Darren Aronofsky dalam Film “Noah” Analisis Naratif terhadap Sutradara FFiillmm EEppiikk RReelliiggii ““NNooaahh””
  • 2. Kisah hidup tokoh diangkat dalam layar lebar industri perfilman Booming, sineas Hollywood membuat film tokoh, seperti “The King Speech”, “The Iron Lady”  Termasuk film bernuansa religi yang terinpirasi dari tokoh nyata Di Indonesia, kisah kepahlawanan tokoh berbalut religi seperti “Sang Pencerah”, “Soegija” BBaacckkggrroouunndd
  • 3. Motif menghidupkan tokoh : ideologi, inspirasi, propaganda hingga komersil menjual perjalanan hidup para tokoh. Pemilihan tema jadi bumerang dan penghargaan Contoh : “Innocence Of Muslims” (2012) diprotes dan dicekal karena menyuguhkan penghinaan Film epik Turki termahal sepanjang sejarah yang mengusung kebesaran islam “Fetih 1453” (2012)
  • 4. “Mariam “(2013), “Moses”, “Jesus”, “The Passion Of Christ”, “Jesus Crist Super Star”, “The Da vinci Code”. “The Message” (1977) diremake versi Hollywood “The Messenger of Peace” (2011) menceritakan kelahiran Islam, kehidupan nabi dengan isu toleransi & kasih sayang. Sutradara Ridley Scott dengan film kolosal “Kingdom of Heaven” (2005) dari kisah Perang Salib di Yerusalem. “Son of God” (2014).
  • 5. FFiillmm ““NNooaahh”” tteerriinnssppiirraassii kkiissaahh NNaabbii NNuuhh rriilliiss MMaarreett 22001144
  • 6. “Noah”, American biblically inspired epic and base loosely on the story of Noah’s Ark from the Book of Genesis. Hasil telaah Darren Aronofsky dalam memaknai kisah Nabi dengan bumbu imajinasi dan estetika filmis Genre : Action | Adventure | Drama Biaya 125 Juta dollar Amerika.
  • 8. MMaann bbeehhiinndd ““NNooaahh”” -- DDiirreeccttoorr -- WWrriitteerr DDaarrrreenn AArroonnooffsskkyy KKaarryyaa :: --PPii --RReeqquuiieemm ffoorr aa DDrreeaamm --TThhee FFoouunnttaaiinn --TThhee WWrreessttlleerr --BBllaacckk SSwwaann
  • 9. Film itu dikemas dalam alur cerita dan gaya bahasa yang penuh Makna.  Namun, tokoh karakter Noah, setting dan alur cerita menuai kontroversi. Banyak pihak menganggap melenceng, tidak sesuai dengan kisah Nuh yang ada di kitab suci Islam, Nasrani dan Yahudi.
  • 10. Kontroversi, dilarang beredar di sejumlah negara termasuk Indonesia Tidak sesuai dengan kitab suci, dikhawatirkan akan menyesatkan masyarakat. Ulama Universitas Al-Azhar Mesir : film Noah melanggar hukum Islam, memprovokasi perasaan orang yang beriman. National Media Center Uni Emirat Arab : “adegan di film bertentangan dengan ajaran Islam, Nasrani dan Yahudi dikhawatirkan memengaruhi stabilitas keamanan, sosial, politik, dan religiositas masyarakat
  • 11. Darren Aronofsky menafsir dan memahami teks Kitab, pendekatan sejarah untuk membangun cerita dalam filmnya. Mendekati kebenaran esensi, nilai-nilai, dan integritas dari cerita landasan iman manusia. yakni kisah Nabi Nuh dari Kitab Suci di Kitab Kejadian.
  • 12. Dalam produksi film, pembuatan makna pada tanda dan simbol berkaitan erat dengan pemberi pesan (kreator). Menarik dikaji karena mengandung banyak pesan yang dikonstruksikan Darren Aronofsky sebagai kreator dalam mengeksplorasi, memaknai religiositasnya dan menuangkan dalam sebuah karya film. Bagaimana representasi religiositas Darren Aronofsky dalam Film “Noah”. RRuummuussaann MMaassaallaahh
  • 13. “The bible says that Noah was righteous, but what the fuck does righteous mean?” Most people grow up with this image in their head of Noah being a good and righteous man, and many of the audience members who see this will probably expect him to be portrayed as such in the film. “It was a challenge trying to figure out how to portray them though and how to do something that hasn’t been done before.” DDaarrrreenn AArroonnooffsskkyy ssaaiidd……
  • 14. “Being righteous is a balance of justice and mercy,” “As a parent, you can think about it this way. If you’re too just to a child, you can destroy them with strictness. If you’re too merciful, you can spoil them with kindness. Being a good parent is figuring out that fucking cocktail. For us, it was very clear that God wants justice because he sees the wickedness of man. But by the end and by the rainbow, he finds mercy and forgives man and gives man a second chance.”
  • 15. In the beginning of the film, he sees the wickedness of man and he wants justice. By the end, in that one scene, that’s the exact same moment as when God made the decision to wipeout mankind. Darren tried to personify it in that moment. So the whole film leads to that, because that’s the height of God’s decision and we kind of gave it Noah. He learns mercy at the end and thus becomes righteous.
  • 16. The initial worry was how the religious groups would react to these more fantastical elements. “The religious people really dig it, they love it,” “I think it’s the more general audiences that will have a problem with this stuff. Russell Crowe is so real, and the film is so real. You feel the wind and you feel the nature. Then suddenly these strange things appear and it might take people a while to get into them.” “I knew from the beginning that Paramount would not sell that to the audience. I begged them to, but I knew they wouldn’t. CCoonnttrroovveerrssyy
  • 17. 1. Media dan Agama Media, sumber informasi. Malcolm X melihat media memiliki kekuatan untuk membuat apa yang benar menjadi salah satu dan sebagainya, karena media sekan-akan dapat mengkontrol pikiran manusia. (Eriyanto. 2009: 252-253) Selain itu, media juga dipandang sebagai instrumen ideologi. (Sudibyo, 2001:55). Media bukan ranah netral memperlakukan semua kepentingan dan pemaknaan dengan seimbang, sehingga konstruksi media atas suatu realitas seperti realitas agama ditafsir berdasarkan ideologi dan keberpihakan masing-masing media. KKaajjiiaann TTeeoorriittiiss
  • 18.  Contoh film bertema religi.  Daya pikat film sangat kuat dan “membekas” meskipun audien sadar akan keberadaannya sewaktu menonton  Film adalah seni yang kuat pengaruhnya, lebih kuat dari seni drama atau buku. (Mangundihardja .1976:118). Film mampu menunjukkan apa yang ingin di sampaikan secara gamblang, seolah-olah menyajikan realitas dan fakta yang dibingkai teknik filmis. Kekuatan dan pesan dalam membentuk realitas. yang memang nyata atau imajiner.  Film juga mampu membentuk karakter manusia karena sarat pesan-pesan atau propaganda yang disusun dan dibuat mirip dengan kenyatan sehingga penonton mampu melihat penonjolan karakter tokoh dalam film yang bersifat jahat maupun baik sehinggga penonton mampu menginternanalisasikan dalam dirinya nilai yang harus dilakukan dan ditinggalkan (Prawiradilaga,2004: 10-13).
  • 19. Kehidupan sosial yang diangkat dalam film oleh kreator bisa menyihir audien untuk menghayati apa yang ada dalam film sehingga dapat menginternalisasi nilai-nilai bahkan doktrin sekalipun. Media massa menjadi perantara bentuk religiositas ke ruang publik yang dihadapkan pada agama dalam dinamika masyarakat kontemporer. Wajah agama yang berkembang terwadahi industri media untuk melayani ideologi dominan melalui penafsiran masing-masing kelompok yang direduksi berbeda. Inilah yang kemudian memicu perilaku diskriminasi di masyarakat jika muncul penafsiran minoritas atau subjektif dari kelompok kecil.
  • 20. Maka penting bagi publik untuk melihat kembali seperti apa penetrasi agama pada media, khususnya film yang semuanya dituangkan dalam tanda verbal maupun non verbal yang berupa gambar, warna dan sebagainya. Seperti dalam film Noah yang dinilai sangat bertentangan dengan dogma agama dominan, sehingga religiositas sang kreator dipertanyakan.
  • 21. 2. Fakta dan Fiksi dalam Tema Religi  Tak hanya dalam teks kesusastraan, produksi film kerap menimbulkan kontroversi ketika menyinggung fakta yang menjadi realitas dominan. Karya seni seringkali dibatasi sebagai salah satu wilayah seni yang menggarap fiksi, sementara fakta masuk wilayah kajian sejarah atau ilmu-ilmu sosial.  Film sering dikategorikan sebagai karya fiksi, tidak dianggap sekadar fiksi. Pun sebaliknya. Karya-karya semacam ini disikapi dengan suatu tingkat kefanatikan film, padahal banyak karya yang menapaki dua wilayah yang sering dipertentangkan.  Nyoman Kutha Ratna dalam Sastra dan Cultural Studies, (Ratna, 2005:340), Representasi fiksi dan fakta karya tidak hanya membicarakan tema fiksi dan fakta ini saja, tetapi juga meliputi pembicaraan menyeluruh mengenai sastra dalam hubungannya dengan berbagai disiplin ilmu lainnya.
  • 22. 3. Film dan Post Modernisme  Teori postmodernisme menjelaskan opisisi biner antara fakta dan fiksi merupakan ciri pemikiran modernisme yang dikenal dengan istilah opisisi biner, ciri logosentrisme.  Kebenaran Postmodernisme tentang fakta dan fiksi dipertanyakan. Menurut teori postmodernisme, sejarah adalah sejarah kata-kata dan sejarah estetika sehingga fakta sesungguhnya ditentukan oleh wacana, bukan sebaliknya. Fakta tidak ada sebelum sejarawan menciptakannya.  Sang pencerita punya otoritas dalam mengorganisasikan dan mengkonstruksikan kebenaran, dengan cara memilih fakta-fakta yang sesuai, semata-mata sebagai proses penceritaan dan mekanisme dalam alur cerita.
  • 23. Kenisbian antara fakta dan fiksi selalu muncul dalam sebuah karya film. Seperti pada film Noah merupakan teks konter hegemoni yang mempertanyakan kemapanan wacana agama dan sebagai teks yang melegitimisi wacana agama sebagai keyakinan yang dianut. Logika film yang diterapkan dalam film ini adalah logika dunia fiksi, bukan dalam dunia faktual, yang biasa disebut realitas film.
  • 24. Metode analisis semiotik, sebuah metode yang membahas sistem tanda atau isi suatu informasi tertulis datau tercetak dalam media masa. Metode ini digunakan untuk menganalisis segala bentuk komunikasi baik surat kabat, radio, iklan, televisi, film atau sebuah bahan domukentasi lain. MMeettooddoollooggii
  • 25. Teori semiotik Charles Sanders Peirce,untuk mengekplorasi representasi religiositas Darren Oronofsky dalam film Noah. Untuk melihat identitas religiositas sutradara yang ditampilkan untuk menciptakan bentuk identitas baru karena menggabungkan wacana religiositas dengan materialisme dalam bentuk perkembangan teknologi. Menurut Peirce, Semiotika bersinonim dengan logika, manusia hanya berpikir dalam tanda yang dimaknai sebagai tanda hanya apabila ia berfungsi sebagai tanda. Tanda menurut Pierce kemudian adalah sesuatu yang dapat ditangkap, representatif, dan interpretatif.
  • 26. Pemahaman akan struktur semiosis menjadi dasar yang tidak bisa ditiadakan bagi penafsir dalam upaya mengembangkan pragmatisme. Seorang penafsir adalah yang berkedudukan sebagai peneliti, pengamat, dan pengkaji objek yang dipahaminya. Dalam mengkaji objek yang dipahaminya, seorang penafsir yang jeli dan cermat, segala sesuatunya akan dilihat dari jalur logika. (Santosa, 1993:10).
  • 27.  Konsep Pierce dalam tanda dan interpretasi tanda selalu dihubungkan dengan logika, menggunakan segitiga tanda antara ground, denotatum, dan interpretant.  Ground adalah dasar atau latar dari tanda yang umumnya berbentuk sebuah kata. Denotatum, unsur kenyataan tanda. Dan Interpretant, interpretasi terhadap kenyataan dalam tanda. Ketiga konsep tersebut dilogikakan lagi kedalam beberapa bagian yang masing-masing pemaknaannya syarat akan logika. (Van Zoest, 1993: 18)  Belsey dalam (Allen. 2004: 15) membedakan teks dalam tiga jenis, yakni teks afirmatif atau deklaratif, teks imperatif, dan teks interogatif. Teks interogatif inilah yang membuat audien gelisah karena tidak memberi informasi tetapi justru mengundang audien untuk memberikan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam teks itu.
  • 28.  Dalam konteks counter-hegemoni terhadap wacana dominan muncul tanggapan negatif khususnya pada sikap dan perilaku tokoh Noah.  Aronofsky mempertanyakan kembali keimanan seseorang, kebenaran sejarah yang mapan, dan menghindar dengan menyangkal kembali bahwa apa yang dituangkan dalam film hanya sekadar karya fiksi. Di pihak lain, juga bisa bersikukuh dengan semua deskripsi karya yang akurat.  Dalam kategori Foucault, apa yang dilakukan sutradara film Noah ini merupakan usaha resistensi diskursif. Kekuasaan yang beroperasi lewat pengetahuan itu akan selalu memperoleh perlawanan, karena pada hakikatnya, kekuasaan bersifat dinamik dan tersebar.(K.Bertens, 2003: 132).
  • 29. Foucault mengungkap, diskursus sebagai wacana mengacu tidak hanya sebatas teks yang lebih luas dari kalimat, melainkan sebagai cara menghasilkan pengetahuan beserta praktik-praktik yang secara sistematis membentuk objek yang dibicarakannya. (Foucault, 2002:9). wacana religiositas dalam film bergenre epik riligi menarik karena seringkali dianggap sebagai film yang menitikberatkan pada materialisme seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ketimbang kebenaran menurut keyakinan dominan.. Religiositas biasanya dipisahkan dengan materialisme karena materialisme dianggap membuat manusia cenderung menjadi sekuler yang bertentangan dengan sikap religius.
  • 30. Jadi pendekatan sejarah bukanlah ditujukan pada kebenaran historis, tetapi kesaksian, pewartaan, kepercayaan yang dipelihara oleh umat. menganalisis paparan deskriptif atau naratif dalam Kitab Suci. Penafsiran teologis dengan metode pendekatan sejarah adalah upaya memahami teks melalui rekontruksi sejarah pribadi-pribadi, peristiwa masa lampau. Pendekatan sejarah memfokuskan perhatian pada hal-hal khusus, misalnya peristiwa, seorang oknum, gagasan sehingga bermuara pada rekonstruksi masa lalu dan perkembangannya seiring perjalanan waktu, kemudian ditafsirkan atau diinterpretasikan. DDiisskkuussii FFeennoommeennaa
  • 31. Film Noah bagian dari seni, alur ceritanya tidak sepenuhnya berasal dari Kitab Suci, dibuat serealistis mungkin dengan menemukan gambar-gambar atau visualisasi masa lalu dengan gambar indah, pesan penuh makna. Seperti pesan moral, menghargai lingkungan ketaatan pada Sang Pencipta. Di satu sisi, pendekatan ini menghasilkan hasil yang lebih jujur, jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Sisi lain, pendekatan sejarah terhadap teks dapat menimbulkan eliminasi unsur-unsur lain pada teks.
  • 32. Sosok Nuh tidak sesuai dengan konstruksi dominan yang ada di masyarakat, khususnya Islam, Kristen dan Yahudi. Nuh harusnya digambarkan sebagai sosok yang sangat dihormati dan sebagai penganjur kebajikan. Dalam film, Nuh digambarkan sebagai sosok yang pemarah ingin membunuh cucunya dan sosok yang ingin menghentikan perkembangan umat manusia.
  • 33. Narasi , arena ekspresi ideologi dan paradigma diketengahkan, terlepas dari ada atau tidaknya kesadaran dari pencipta dan penyampai narasi. Iman pada teks Kitab Suci, membuat seseorang mudah menyalahkan fakta, teks, bukti, data, manuskrip sejarah, bahkan menolak hasil-hasil penelitian arkeologi dan ilmiah lainnya.
  • 34.  Film “Noah”, film yang terinspirasi kisah Nabi Nuh, sehingga tidak seluruhnya kisah yang ada dalam alur cerita film tersebut mengambil kisah yang diyakini sama persis seperti yang diyakini agama atau aliran yang ada.  Sebuah karya seni (seperti film) tidak semestinya dimaknai sama dengan realitas atau logika faktual. Dimaknai sesuai dengan logika dalam film itu sendiri yang tak lepas dari estetika filmis.  Dalam menelaah sumber-sumber inspirasi dalam film tak lepas dari pemahaman dan religiositas serta ideologi kreator (Darren Aronofsky) sebagai sutradara dan penulis skenario.  Bisa dilihat sebagai film fiksi, yang tidak berhubungan dengan cerita atau ajaran di kitab suci. Pun sebaliknya.  Jadi, otoritas di tangan kreator dalam memahami, memaknai tanda-tanda dalam bentuk audio visual untuk disajikan pada audien. SSiimmppuullaann
  • 35. “Noah” adalah suatu usaha kontekstualisasi teks Kitab Suci ke dalam realitas sehari-hari di era modern. Sebagai usaha kontekstualisasi yang kreatif dan imajinatif sebenarnya tidak harus terpaku pada teks-teks kitab suci, tapi tetap memegang teguh pesan-pesan moral dan spiritual.