Dokumen tersebut membahas tentang teknik mendeteksi kebocoran arus listrik pada sepeda motor dengan melakukan pengukuran menggunakan amper meter serta volt meter. Langkah-langkahnya adalah mematikan seluruh beban listrik, melepaskan kabel baterai negatif, kemudian mengukur arus menggunakan amper meter dan tegangan menggunakan volt meter. Kebocoran arus idealnya kurang dari 20 mA, sedangkan tegangan
2. Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan
baterai mengalami pengosongan, sehingga bila
kendaraan lama tidak digunakan maka energi
listrik yang tersimpan pada baterai dapat
berkurang cukup banyak sehingga mesin sulit
dihidupkan.
3. Langkah untuk memeriksa kebocoran arus listrik
adalah sebagai berikut:
1) Matikan seluruh beban kelistrikan
2) Lepas kabel baterai negatif
3) Pasang amper meter dengan skala ukur 35 mA
4) Baca hasil pengukuran
5) Besar kebocoran arus tidak boleh melebihi 20 mA.
Besar arus tersebut disebabkan energi listrik
yang digunakan untuk jam maupun memori ECU
(Electronic Control Unit). Penyebab terjadi kebocoran
arus karena adanya karat, kotoran, air pada terminal
atau soket sehingga mampu mengalirkan listrik.
Pengukuran dapat pula dilakukan pada kabel positif.
4. Atur selector pada voltage, hubungkan kabel
negatif multi meter ke negatip baterai dan positip
volt meter ke bodi bateri. Penunjukan yang baik
adalah 0 Volt, dan tegangan tidak boleh melebihi
0,5 V.
5. Pemeriksaan dengan test beban
baterai
Pemeriksaan baterai
dengan beban dilakukan
Battery load tester.
Pemeriksaan dilakukan
dengan cara memberi
beban baterai sebesar 3
kali kapasitas baterai
selama 15 detik. Bila
tegangan baterai sama
dengan atau lebih dari 9,6
V berarti baterai masih
baik, bila tegangan baterai
6,5V – 9,6 V baterai perlu
diisi beberapa saat, bila
6. Mengingat besarnya temperatur juga
mempengaruhi kapasitas baterai, maka suhu
elektrolit juga perlu menjadi pertimbangan.
Sebagai bahan pembanding, dapat digunakan
tabel berikut :