Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip statistik baik manual maupun dengan bantuan komputer.
Kompetensi Dasar :
Memahami Homogenitas dengan bantuan SPSS
Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip statistik baik manual maupun dengan bantuan komputer.
Kompetensi Dasar :
Memahami Homogenitas dengan bantuan SPSS
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4Aldi Aldinar
salah satu materi paling susah di cari jadi saya mengaplodnya agar kawan semua bisa memanfaatkannya
terutama anak IIS
kalian harus paham materi ini saya mengemas secara singkat dan padat la jelas pula
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4Aldi Aldinar
salah satu materi paling susah di cari jadi saya mengaplodnya agar kawan semua bisa memanfaatkannya
terutama anak IIS
kalian harus paham materi ini saya mengemas secara singkat dan padat la jelas pula
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Riset pemasaran
RANCANGAN RISET
KAUSAL:
PERCOBAAN
Nama kelompok 5
Dani januar galuanta : C 201
11 046
Ibrahim Djayani : C 201 11 047
Novianti Mangkawa : C 201
11 048
Nining Fitria : C 201 11
050
Jayanti : C
201 11 053
2. Konsep kausalitas
Percobaan biasanya di gunakan untuk
menyimpulkan hubungan. Konsep kasualitas
memerlukan beberapa penjelasan. Konsep ilmiah
mengenai kasualitas merupakan suatu yang
rumit. “kasualitas” berarti sesuatu yang sangat
berbeda menurut orang awam di bandingkan
menurut seorang ilmuwan. Pernyataan seperti “x
menyebabkan Y” akan mempunyai arti yang
berbeda bagi seorang awam dengan seorang
ilmuwan.
3. Definisi dan konsep
Dalam seksi ini, kita mendefinisikan beberapa
konsep dasar eng terdiri dari :
Variabel independen
Unit uji
Variabel dependen
Variabel ekstra
Percobaan
Desain percobaan
4. VALIDITAS DALAM PERCOBAAN
Validitas Internal
Validitas internal merujuk ke apakah manipulasi
variabel independen atau perlakuan independen
sebetulnya menyebabkan dampak yang di amati
pada variabel depedenden.
Validitas Eksternal
Validitas eksternal merujuk ke apakah hubungan
sebab akibat yang di temukan dalam percobaan
dapat di generalisasikan.
5. VARIABEL EKSTRA
Dalam seksi ini, kita mengklasifikasikan variabel
ekstra ke dalam kategori berikut :
Sejarah
kematangan
pengujian
instrumentasi
regresi statistik
bas seleksi dan
mortalitas.
6. Mengendalikan variabel ekstra
Ada empat cara mengendalikan variabel ekstra
antara lain :
1. Pengacakan
2. Penyesuaian
3. Pengendalian statistik dan
4. Pengendalian rancangan
7. Klasifikasi percobaan
Desain percobaan dapat di klasifikasikan menjadi
:
Prapercobaan
Percobaan nyata
Percobaan kuasi
Rancangan statistik
8. Rancangan pra percobaan
Rancangan ini di cirikan dengan tidak adanya
pengacakan. Tiga rancangan spesifik di maksud
ialah
1. Studi kasus singkat
2. Rancangan uji awal-uji akhir satu kelompok
3. Kelompok statik
9. Rancangan percobaan sejati
Fitur rancangan percobaan sejati yang
berbeda dari rancangan percobaan adalah hal
pengacakan. Dalam desain percobaan
sebenarnya , peneliti secara acak memberi nilai
atas unit uji ke kelompok percobaan dan
perlakuan terhadap kelompok percobaan.
Rancangan kelompok sejati mencakup :
Rancangan kelompok uji awal-uji akhir
Rancangan kelompok kendali uji akhir saja
10. RANCANGAN STATISTIK
Rancangan statistik terdiri dari serangkaian
percobaan dasar yang memungkinkan
dilakukannya pengendalian statistik dan analisis
variabel eksternal. Dengan kata lain , beberapa
percobaan dasar dilaksanakan secara
bersamaan.
11. RANCANGAN LATIN SQUARE
Rancangan latin square memungkinkan
peneliti secara statistik mengendalikan dua
variabel eksternal yang tidak saling berinteraksi
serta memanipulasi variabel independen. Setiap
variabel eksternal atau variabel blok dibagi
menjadi sejumlah blok atau tingkatan
12. PERCOBAAN LABOLATORIUM VERSUS PERCOBAAN LAPANGAN
Percobaan labolatorium mempunyai
kelebihan atas percobaan lapangan .lingkungan
labolatorium menawarkan tingkat pengendalian
yang tinggi karena penelitian mengisolasikan
percobaan didalam lingkungan yang dipantaui
dengan hati-hati. Percobaan labolatorium
cenderung menggunakan uni* uji dalam jumlah
kecil , menghabiskan lebih sedikit waktu , lebih
terbatas secara geografis dan lebih mudah
dijalankan daripada percobaan lapangan.
13. Penerapan pasar uji
Pemasaran uji, disebut juga pengujian pasar,
adalah aplikasi percobaan terkendali yang
dilakukan pada bagian pasar yang disebut pasar
uji yang terbatas namun dipilh secara hati –hati
pemasaran uji terdiri dari replikasi program
pemasaran nasional terencana untuk sebuah
produk kedalam pasar uji.
14. Uji Baku Pasar ( standard test market )
Dalam uji baku pasar , pasar uji dipilih dan produk dijual melalui saluran
distribusi biasa. Biasanya , tenaga penjual yang dimiliki sendiri oleh perusahaan
bertanggung jawab mendistribusikan produk . satu atau lebih kombinasi variabel bauran
pemasaran ( produk ,harga ,distribusi ,dan tingkat promosi ) diberlakukan .
Uji pasar terkendali (controlled test market)
dalam uji pasar terkendali, seluruhan program pemasaran uji dilakukan oleh
perusahaan riset dari luar. Perusahaan riset tersebut menjamin distribusi produk digerai
eceran yang mewakili presentase pasar yang telah ditentukan sebelumnya.
Uji pasar simulasi (simulated test market)
uji simulasi pasar menghasilkan estimasi matematis pangsa pasar berdasarkan
reaksi awal konsumen terhadap produk. Uji pasar simulasi dapat dilakukan dalam 16
minggu atau kurang. Informasi yang dihasilkan bersifat rahasia dan kompetisi tidak
dapat mendapatkan informasi ini. Uji pasar ini juga relatif murah
15. HUBUNGAN KAUSALITAS
Gaya Hidup (X)
(Joseph Plumer dalam Kasali, 2001
: 226) :
Aktivitas (X1) :
1Hobi
2Peristiwa sosial
3Hiburan
4Komunitas
Minat (X2) :
1Keluarga
2Media
3Prestasi
Opini (X3) :
1Diri mereka
sendiri
2Pendidikan
3Produk
Keputusan
Konsumen Membeli
Smartphone Merek
iPhone (Y)
(Kotler, 2009 : 235) :
1Kebutuhan
2Keistimewaan
produk
3Keunggulan
4Kemampuan secara
ekonomi
5merek
16. PERCOBAAN
Eksperimen/Percobaan terbentuk jika peneliti memanipulasi
satu atau lebih variabel independen dan mengukur pengaruhnya
terhadap satu atau lebih variabel dependen , sambil
mengendalikan pengaruh variabel-variabel ekstra.