Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan, termasuk pengertian faktor, taraf, perlakuan, dan respons serta perbedaan antara percobaan faktorial dan faktor tunggal. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan percobaan faktorial untuk melihat interaksi antar faktor."
Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan, termasuk pengertian faktor, taraf, perlakuan, dan respons serta perbedaan antara percobaan faktorial dan faktor tunggal. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan percobaan faktorial untuk melihat interaksi antar faktor."
Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok untuk menguji empat metode terapi (A, B, C, D) dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Subjek dikelompokkan berdasarkan usia dan masing-masing metode diujikan secara acak pada lima replikasi. Hasil analisis keragaman menunjukkan pengaruh signifikan dari metode terapi dan kelompok usia terhadap penurunan tekanan darah.
Rangkuman dokumen:
1. Studi menguji pengaruh konsentrasi hormon tumbuh terhadap produksi kedelai menggunakan rancangan acak lengkap dengan ulangan sama dan tidak sama.
2. Analisis ragam menunjukkan konsentrasi hormon berpengaruh signifikan terhadap produksi kedelai untuk kedua kasus ulangan.
3. Penggunaan ulangan tidak sama disebabkan keterbatasan lahan dan biaya percobaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan polinomial orthogonal untuk menentukan persamaan regresi yang sesuai dengan data pengamatan.
2. Polinomial orthogonal menggunakan pangkat variabel sebagai variabel bebas dan koefisien ditentukan berdasarkan tabel koefisien polinomial orthogonal.
3. Contoh penggunaan polinomial orthogonal untuk data bobot pipilan kering jagung menunjukkan bahwa responnya paling sesuai dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketinggian air dan dosis pupuk hidroponik terhadap tinggi tanaman sawi. Ditemukan adanya pengaruh sangat nyata dari dosis pupuk dan interaksi antara ketinggian air dan dosis pupuk, namun penelitian ini dianggap cukup teliti karena nilai koefisien keragaman kurang dari 20%.
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan khususnya rancangan bujur sangkar latin (RBSL) yang dapat menghilangkan dua sumber keragaman dengan cara pengelompokan dalam dua arah, yaitu baris dan kolom."
Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok untuk menguji empat metode terapi (A, B, C, D) dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Subjek dikelompokkan berdasarkan usia dan masing-masing metode diujikan secara acak pada lima replikasi. Hasil analisis keragaman menunjukkan pengaruh signifikan dari metode terapi dan kelompok usia terhadap penurunan tekanan darah.
Rangkuman dokumen:
1. Studi menguji pengaruh konsentrasi hormon tumbuh terhadap produksi kedelai menggunakan rancangan acak lengkap dengan ulangan sama dan tidak sama.
2. Analisis ragam menunjukkan konsentrasi hormon berpengaruh signifikan terhadap produksi kedelai untuk kedua kasus ulangan.
3. Penggunaan ulangan tidak sama disebabkan keterbatasan lahan dan biaya percobaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan polinomial orthogonal untuk menentukan persamaan regresi yang sesuai dengan data pengamatan.
2. Polinomial orthogonal menggunakan pangkat variabel sebagai variabel bebas dan koefisien ditentukan berdasarkan tabel koefisien polinomial orthogonal.
3. Contoh penggunaan polinomial orthogonal untuk data bobot pipilan kering jagung menunjukkan bahwa responnya paling sesuai dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketinggian air dan dosis pupuk hidroponik terhadap tinggi tanaman sawi. Ditemukan adanya pengaruh sangat nyata dari dosis pupuk dan interaksi antara ketinggian air dan dosis pupuk, namun penelitian ini dianggap cukup teliti karena nilai koefisien keragaman kurang dari 20%.
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan khususnya rancangan bujur sangkar latin (RBSL) yang dapat menghilangkan dua sumber keragaman dengan cara pengelompokan dalam dua arah, yaitu baris dan kolom."
Percobaan menguji pengaruh waktu penyemprotan hama terhadap produksi biji kering kacang hijau. Terdapat 7 perlakuan yang masing-masing diulang 4 kali. Hasil menunjukkan adanya perbedaan produksi antar perlakuan. Analisis sidik ragam akan menentukan apakah perbedaan tersebut signifikan.
1) Analisis varian dua arah digunakan untuk mengetahui pengaruh dua kriteria terhadap hasil yang diinginkan;
2) Metode ini membandingkan rata-rata dari beberapa kategori untuk satu variabel perlakuan serta memperluas analisis pada situasi dimana hal yang diukur dipengaruhi oleh dua faktor;
3) Terdapat dua jenis analisis varian dua arah, yaitu tanpa interaksi dan dengan interaksi antar faktor.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis variansi (ANAVA) untuk menguji kesamaan rata-rata beberapa populasi. ANAVA digunakan untuk menganalisis data percobaan satu faktor dengan beberapa taraf perlakuan. Dokumen menjelaskan asumsi, model matematika, dan cara menghitung statistik uji F dalam ANAVA serta contoh penerapannya menggunakan program SPSS.
Percobaan ini menguji pengaruh dua faktor, varietas tanaman dan pemupukan nitrogen, terhadap produksi. Data dianalisis menggunakan rancangan petak terbagi dalam empat kelompok. Analisis ragam dilakukan untuk menentukan pengaruh dan interaksi antara kedua faktor.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan untuk percobaan pengaruh pemberian pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan anakan pinus dengan 5 tingkat perlakuan pupuk nitrogen. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh pemberian pupuk nitrogen sangat nyata terhadap pertambahan tinggi anakan.
Materi kuliah tentang rancangan acak lengkap. Lihat lebih banyak di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.co.id/2015/12/materi-kuliah-semester-5.html
Dokumen tersebut membahas tentang rancangan percobaan faktorial yang meliputi penjelasan umum tentang rancangan faktorial, contoh percobaan faktorial 2 faktor dengan 3 taraf, model linier, hipotesis, tabulasi data, perhitungan, dan contoh soal tugas praktikum tentang rancangan faktorial 3 faktor.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. PENDAHULUAN
Rancangan acak lengkap (RAL) adalah suatu
rancangan lingkungan dengan penempatan
perlakuan-perlakuan pada seluruh satuan
percobaan dengan pengacakan secara
lengkap dan pengacakan dilakukan tanpa
pembatasan pada satuan percobaan
Untuk RAL, setiap perbedaan diantara satuan
percobaan yang mendapat perlakuan sama
dinyatakan sebagai galat percobaan
3. Hanya cocok bagi percobaan dengan
satuan percobaan yang homogen,
seperti di laboratorium (pengaruh
lingkungan secara nisbi lebih mudah
dikendalikan).
Untuk percobaan lapangan, dimana
umumnya terdapat keragaman yang
besar diantara petakan percobaan,
misalnya faktor lingkungan seperti
tanah, RAL sangat jarang digunakan.
4. Pengacakan
Pengaruh peningkatan konsentrasi herbisida 2,4-D
terhadap daya perkecambahan benih kedelai
Taraf dosis yang hendak kita lakukan: 0, 1, 2, 3, dan
4 ppm dengan empat ulangan, sehingga ada 20
satuan percobaan (dalam bentuk cawan petri).
Lotere, tabel bilangan acak, serta penggunaan
bilangan acak pada kalkulator.
5. Tata cara penempatan cawan petri
1. Buat satuan-satuan percobaan dalam bentuk
kotak-kotak sebanyak 20 buah dan kita buat
nomor urut 1 sampai dengan 20.
2. Gunakan kalkulator, tekan INV RAN# atau
SHIFT RAN# (CASIO TIPE FX-3800P/ FX
3600P/ FX3650P/ FX3950P/FX992S). Kerjakan
penekanan tersebut sampai berjumlah 20 data,
namun hanya mengambil 2 digit.
6. 3. Bilangan teracak yang telah kita
dapatkan, beri rangking, bilangan acak
terkecil diberi rangking 1 dan bilangan
acak terbesar diberi rangking 20
4. Berdasarkan (nomor 3), perlakuan A
(ulangan 1 sampai dengan 4) kita
tempatkan pada satuan percobaan
nomor 11, 6, 7, dan 1.
7. 5. Perlakuan B pada nomor 8, 13, 4, dan 2.
Perlakuan C pada nomor 1, 9, 14, dan 6.
Perlakuan D pada nomor 19, 3, 12, dan
15. Perlakuan E pada nomor 20, 17, 5,
dan 10.
6. Lihat pada Tabel 1 dan Gambar 1. Dengan
cara di atas, kita sudah menghilangkan
sifat berbias dalam penempatan
perlakuan ke dalam satuan-satuan atau
petak –petak percobaan.
8. Tabel 1. Bilangan teracak dan ranking 20 bilangan acak
Bilangan
acak
Rangking Bilangan
acak
Ranking
71 11 82 14
37 6 90 16
46 7 96 19
16 1 21 3
60 8 72 12
77 13 86 15
28 4 99 20
20 2 94 17
95 18 32 5
64 9 65 10
10. Yij = + i + ij
(i=1,2,3,…..p; j=1,2,3,……u1)
Keterangan:
Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j
= Nilai tengah umum
i = Pengaruh perlakuan ke-i
ij = Kesalahan (galat) percobaan pada perlakuan
ke-i dan ulangan ke-j
p = jumlah perlakuan
u1 = jumlah ulangan pada perlakuan ke-i
Model
11. Sedangkan untuk mencari jumlah ulangan
pada rancangan acak lengkap,
menggunakan rumus: p (u-1) > 15.
Misalnya, jumlah perlakuan = 5, maka
untuk mendapatkan jumlah ulangan
adalah:
5 u – 5 > 15
5 u = 20
u = 20/5 = 4
Mencari Jumlah Ulangan
12. Tabel 2. Sidik ragam untuk rancangan acak lengkap
Sumber
keraga
man
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
Fhitung Ftabel
0,05 0,01
Perlakuan p-1
JKp=
Galat p(u-1) JKg= JKt-JKp
Total (pu-1)
JKT=
FK
u
P
2
FKX2
1p
JK p
)1u(p
JKg
g
p
KT
KT
13. Tabel 3. Pengaruh konsentrasi herbisida 2,4-D terhadap persentase perkecambahan benih kedelai
Perlakuan
(konsentrasi
herbisida)
U l a n g an Total Rerata
I II III IV
0 ppm 98 96 100 94 388 97
1 ppm 87 85 82 67 321 80,25
2 ppm 54 50 49 57 210 52,5
3 ppm 44 49 41 47 181 45,25
4 ppm 25 28 32 26 111 27,75
Total 1211
14. PERHITUNGAN
1. Kita menghitung derajat bebas pada masing-masing
sumber keragaman, yaitu:
db perlakuan = p-1 = 5 – 1 = 4
db galat = p (u-1) = 5 (4-1) = 5 x 3 = 15
db total = pu – 1 = (5x4) – 1 = 20 – 1 = 19
2. Kita hitung nilai faktor koreksi (FK):
FK= = =up
totalgrand
.
)( 2
45
1211 2
.
)(
05,32673
20
5214661
3. JK total= JKt= =FKX2
= [(98)2 + (96)2 + (100)2 + ……. + (26)2] – 73326,05 = 86065 – 73326,05 = 12738,95
16. 6. Menghitung Kuadrat Tengah, yang pertama adalah kuadrat tengah perlakuan
Ktperlakuan = Kp =
1p
JK p
=
4
7,12365
7. KTgalat = KTg =
)1u(p
JKg
=
15
25,373
8. Fhitung =
g
p
KT
KT
=
8833,24
425,3091
= 124,2368
= 3091,425
= 24,8833
17. Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel pada taraf nyata
0,01 (1%). Berbeda sangat nyata. Dua bintang pada
nilai Fhitung dalam sidik ragam.
Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel pada taraf nyata
0,05 (5 %) tetapi < nilai Ftabel pada taraf 1 %,
Berbeda nyata. Satu bintang pada nilai Fhitung dalam
sidik ragam.
Apabila nilai Fhitung <= nilai Ftabel pada taraf nyata
0,05 (5 %). Tidak berbeda nyata. tn pada nilai Fhitung
dalam sidik ragam.
RUMUS PEMBANDING Fhit dan F tab
19. Tabel 4. Sidik ragam untuk rancangan acak lengkap
Sumber
keraga
man
Dera-
jat
Be-
bas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
Fhitung Ftabel
0,05 0,01
Perlaku
an
4 12365,7 3091,425 124,2368*
*
3,06 4,89
Galat 15 373,25 24,8833
Total 19 12738,95
** = berbeda sangat nyata pada 0,01
KK = 8,24 %
20. Simpulan:
Tabel 4 sidik ragam diperoleh Fhitung= 124,2368.
Untuk pembanding, tentukan nilai Ftabel, dengan derajat
bebas 4,15 dan taraf nyata . Untuk = 0,05, nilai F4,15
0,05= 3,06 dan untuk = 0,01, nilai F4,15 0,01= 4,89.
Nilai Fhitung > Ftabel pada taraf 0,01. Terdapat perbedaan
yang sangat nyata diantara pengaruh-pengaruh perlakuan
tersebut.
Uji beda nyata F, membuktikan adanya beberapa
perbedaan diantara perlakuan yang diuji tetapi tidak
menunjukkan pasangan atau pasangan-pasangan
perlakuan mana yang berbeda nyata.
21. REFERENSI
• Gaspersz, V. 1995. teknik analisis dalam
penelitian percobaan. Penerbit Tarsito.
Bandung.
• Gomez, K.A, and A.A. Gomez. 1991.
Statistical procedures for agricultural
research with emphasis on rice. IRRI.
Los Banos.
• Hanafiah, K.A. 2003. Rancangan
percobaan aplikatif. PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
22. REFERENSI
• Heryanto, E. 1996. Rancangan percobaan pada
pertanian. Trubus Agriwidya, Ungaran.
• Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan percobaan
praktis bidang pertanian. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
• Steel, R.G.D., and J.H. Torrie. 1987. Principles
and procedures of statistics. Mc Graw Hill
Book, Co., New York.
• Yitnosumarto, S. 1993. Percobaan.
Perancangan, analisis, dan interpretasinya. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.