SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
UNSUR RADIOAKTIF
PERTEMUAN 2
Unsur Radioaktif adalah unsur yang dapat
memancarkan radiasi secara spontan.
Radiasi adalah sejenis sinar tetapi memiliki energi
yang besar dan daya tembus yang tinggi.
Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif terdiri dari 3
jenis partikel:
• Sinar alfa 24
•Sinar beta -1 0
• Sinar gama 0 0
+



Sifat-Sifat partikel-α, partikel-ß, dan partikel-γ
a) Sinar alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif.
Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan
bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang
dihasilkan oleh zat radioaktif. Karena memiliki massa yang besar,
daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar
radioaktif.
b) Sinar beta ( ß )
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar
beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Sinar
beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam
uadara kering dan dapat menembus kulit. Karena sangat kecil,
partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan
dengan notasi .
c) Sinar gamma (γ )
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi,
tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan
dengan notasi . Sinar gamma mempunyai daya tembus.
NOTASI DAN SIMBOL PARTIKEL INTI
Partikel Simbol Notasi Muatan
Proton p atau H 1p1 atau 1H1 +1
Netron n 0n1 0
Elektron/
Sinar beta
e atau  -1e0 atau -10 -1
Sinar alfa  atau He 24 atau 2He4 +2
Sinar gama  00 0
Konsep Radioaktivitas
1. Inti Atom>>
Proton (Rutherford 1919)
Neutron (James Chadwick, 1932)
:>>> Aktivitas radiasi/radioaktivitas merupakan aktivitas
proton dan neutron
:>>> ∑ Proton = ∑ Neutron>>> Inti Stabil
∑ Proton > ∑ Neutron >>> Inti tidak stabil
:>>> Inti atom yang tidak stabil akan melakukan aktivitas
radiasi (melakukan peluruhan) sampai mencapai
keadaan stabil
2. Gaya Inti;
:>>> Partikel dasar pembangun inti atom adalah :
Proton + Neutron. Hal ini sesuai dengan Hipotesis Proton-
Neutron
Gaya pada inti atom:
1. Gaya elektrostatis; secara elektrostatis proton-proton
dalam inti atom akan saling tolak dengan gaya coulomb
(gaya elektrostatis), yang akan semakin besar jika
jarak dua buah proton makin dekat
fakta> proton-proton bersatu dalam inti atom pada jarak
yang sangat dekat, dimana secara elektrostatis proton-
proton tidak mungkin bersatu
2. Gaya gravitasi; sangat kecil karena
massa partikelnya sangat kecil (bukan
faktor dominan dalam mengikat partikel
inti)
3. Gaya Inti
Ilmuwan mengajukan adanya gaya inti
Bagaimana Radioaktif Terjadi
• Konsep>>>
• Di dalam inti atom terdapat 3 gaya yang penting; gaya
elektrostatis, gaya gravitasi dan gaya inti
• Inti Atom = keadaan stabil vs keadaan tidak stabil
• Keadaan tersebut ditentukan oleh komposisi penyusun
Inti
 Keadaan Stabil; ∑ Proton sedikit/sama banyak dengan
∑ Neutron ; Gaya Inti lebih > daripada Gaya Elektrostatis
 Keadaan Tidak Stabil; ∑ Proton > ∑ Neutron ; Gaya Inti
< daripada Gaya Elektrostatis
MENGAPA hal ini bisa terjadi???
continue……
Gambar : Gaya Inti terjadi pada
partikel yang saling berdekatan saja
Gambar :Gaya elektroststis
terjadi pada partikel yang
berdekatan dan berjauhan
Suatu zat (unsur) akan menjadi radioaktif jika memimilik inti atom
yang tidak stabil. Suatu inti atom berada dalam keadaan tidak stabil
jika jumlah proton jauh lebih besar dari jumlah netron. Pada
keadaan inilah gaya elektrostatis jauh lebih besar dari gaya inti
sehingga ikatan atom-atom menjadi lemah dan inti berada dalam
keadaan tidak stabil.
Nuklida dan
Penggolongannya
• Nuklida  Sebuah nuklida adalah satu jenis tertentu nukleus atom,
atau lebih umum sebuah aglomerasi proton dan neutron
• Contoh: 6C12, 7N14, 6O18
• Rumus umum: dengan,
– Z = nomor atom = ∑ proton dalam nuklida X
– A = nomor massa = ∑ proton + ∑ Neutron dalam nuklida X
– N = ∑ neutron dalam inti = A-Z
• Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N, nuklida-nuklida
digolongkan menjadi 4 tipe.
A
N
Z X
Penggolongan Nuklida
• Isotop kelompok nuklida dengan Z sama
– Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208
• Isobar  kelompok nuklida dengan A sama
– Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
• Isoton  kelompok nuklida dengan N sama
– Contoh: 1H3, 2He4
• Isomer inti  nuklida dengan A dan Z sama
tetapi berbeda dalam tingkat energinya
– Contoh: Co60, Co60
5 Kelompok nuklida berdasar kestabilan dan
proses pembentukannya di alam
• Nuklida stabil  secara alamiah tidak mengalami
perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14
• Radionuklida alam primer radionuklida yang
terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif.
Disebut primer karena waktu paruh panjang
sehingga masih bisa ditemukan sampai sekarang.
Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th
• Radionuklida alam sekunder radiaktif dan
waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di
alam, tetapi dapat dibentuk secara kontinu oleh
radionuklida alam primer, misal 90Th234 dengan
waktu paruh 24 hari.
• Radionuklida alam terinduksi  Misal
6C14 yang dibentuk karena interaksi sinar
kosmik dan nuklida 7N14 di atmosfir.
• Radionuklida buatan  merupakan
radionuklida yang terbentuk tidak secara
alamiah, tetapi hasil sintesis.
KESETABILAN INTI
Mengapa atom bersifat radioaktif ?
Atom bersifat radioaktif karena intinya tidak
stabil, sehingga mudah meluruh/pecah yang
disertai pemancaran radiasi.
Proton (+)
Netron (o)
Mengapa proton
sebagai penyusun
inti tidak saling tolak
menolak/ dapat
menyatu ?
Ada 3 Pendekatan tentang kesetabilan inti Atom
1.Pita kesetabilan.
Diidentifikasi perbandingan n/p isotop-isotop yang
terdapat di alam.
Contoh
Isotop 6C12 memiliki n=6 dan p= 6 maka n/p = 1
Isotop 11Na23 memiliki n= 12 dan p=11 maka
n/p=12/11 = 1,09.
Isotop 20Ca40 mempunyai n=20 dan p=20 maka n/p=1
Dari perhitungan diatas maka diperoleh diagram
berikut yang disebut diagram pita kesetabilan.
n/p isotop stabil
82
Catatan:
1. Isotop yang stabil
adalah isotop yang
memiliki n/p berada
pada pita kesetabilan.
2. Isotop dengan No atom
lebih dari 82 semua
radio aktif.
3. Ada 3 kelompok isotop
tidak stabil;
a.Di atas pita kestabilan.
b.Di bawah pita kestabilan
c. Atom berat dengan
No > 82
Kestabilan dan Peluruhan Inti Atom
• Kestabilan Inti Atom
Pita kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus
banyaknya proton dalam berbagai isotop yang disebut
pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil.
Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.
1) Di atas pita kestabilan, Z <> Untuk mencapai kestabilan :
inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan
partikel beta
2) Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan
neutron dan proton. Untuk mencapai kestabilan : Inti
memancarkan partikel alfa
3) Di bawah pita kestabilan, Z <> Untuk mencapai
kestabilan : Inti memancarkan positron atau menangkap
elektron
Peluruhan inti atom
• Inti stabil = sebagaimana uraian sebelumnya. Inti yang tidak stabil
ini akan berusaha menjadi inti stabil dengan cara melepaskan
partikel bisa berupa proton murni , partikel helium yang
memiliki 2 proton atau partikel lainnya
• Inti atom yang tidak stabil = dinamakan inti radioaktif. Unsur yang
inti atomnya mampu melakukan aktivitas radiasi spontan berupa
pemancaran sinar-sinar radioaktif dinamakan unsur (zat) radioaktif
• Pemancaran sinar-sinar radioaktif (berupa partikel atau gelombang
elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti berat yang tidak stabil
menjadi inti-inti yang stabil disebut Radioaktivitas. Inti yang
memancarkan sinar radioaktif disebut inti induk dan inti baru yang
terjadi disebut inti anak.
JENIS RADIASI YANG
DIPANCARKAN
A. Peluruhan Alpha ( α ) Pertikel alpha terdiri atas dua buah proton
dan dua buah netron yang terikat menjadi suatu atom dengan inti
yang sangat stabil, dengan notasi atom 4
2 He atau 4
2α
Contoh;
dapat ditulis
B. Peluruhan Beta adalah merupakan radiasi partikel beta (elektron
atau positron) dengan kemampuan ionisasi lebih rendah dari
partikel a. Radiasi beta dapat berupa pemancaran sebuah
elektron disebut peluruhan beta minus (ß- ), dan pemancaran
positron disebut sebagai peluruhan beta plus (ß+ ).
contoh;
C. Peluruhan Gamma ( γ ) merupakan radiasi gelombang
elektromagnetik dengan energi sangat tinggi sehingga
memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma
dihasilkan oleh transisi energi inti atom dari suatu
keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat transisi
berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar 4,4
MeV) dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Sinar gamma bukanlah partikel sehingga tidak memiliki
nomor atom (A=0) maka dalam peluruhan sinar-γ tidak
dihasilkan inti atom baru.
Contoh 27Co60m  27Co60 + 
D. Pembelahan spontan
• Peluruhan dengan pembelahan spontan
hanya terjadi pada nuklida sangat besar.
• Nuklida yang sangat besar membelah diri
menjadi 2 nuklida yang massanya hampir
sama disertai pelepasan beberapa netron.
• Contoh:
98Cr254  42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1
E. Pemancaran netron
• Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida
yang memiliki kelebihan netron relatif
terhadap inti yang stabil.
• Contoh:
36Kr87  36Kr86 + 0n1
F. Pemancaran netron terlambat
• Proses peluruhan terjadi dengan didahului
oleh pemancaran negatron kemudian
dilanjutkan dengan pemancaran netron.
• Contoh:
35Br87  36Kr87 + -10  36Kr86 + 0n1
35Br87 disebut pemancar netron terlambat
Kecenderungan mencapai kestabilan
1. Isotop di atas pita kesetabilan berarti kelebihan n dan
kekurangan p. Maka akan mencapai kesetabilannya
dengan cenderung mengubah n menjadi p
0n1
1p1
-1  0
+ Memancarkan
sinar beta
2. Isotop di bawah pita kesetabilan berarti kelebihan p dan
kekurangan n. Maka akan mencapai kesetabilannya
dengan cenderung mengubah p menjadi n dengan dua
cara:
1p1
0n1
+1 e 0
+ Memancarkan
positron
Cara I
Cara II
1p1 + -1e0
0n1
Menangkap elektron dari
kulit K
e
K
L
Memancarkan sinar X
Cara yang kedua ini lebih sering terjadi, sedangkan
cara I jarang sekali terjadi
3. Istop-isotop dengan No. atom lebih dari 82. (inti berat)
Cenderung meluruh dengan memancarkan sinar
alfa () meskipun kadang disertai sinar beta ()
dan gama ()
92U238
90Th234
24
+
90Th234
88Ra23
24
+
92U238
90Th234
91Pa234
92U234
82Pb214
84Po218
86Rn222
88Ra226
90Th230
83Bi214
84Po214
82Pb210
83Bi210
84Po210
82Pb206
POLA PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF
2. Energi Bonding
Menurut kajian ini kesetabilan inti atom disebabkan karena
adanya energi bonding pernukleon yang cukup besar.
Menurut konsep ini sebagian massa dari partikel inti
diubah menjadi energi ikat antar nukleon (penyusun inti).
Hal ini dapat dilihat dari selisih massa secara teori dan
massa secara kenyataan, selisih massa tersebut
kemudian diubah menjadi energi dengan konversi Einstein
E = mc2 dan kemudian dibagi jumlah nukleonnya,
sehingga akan diperoleh energi ikatan pernukleon.
Nuclear binding energy (BE) is the energy required to break
up a nucleus into its component protons and neutrons.
BE + 19F 91p + 101n
9 1 0
BE = 9 x (p mass) + 10 x (n mass) – 19F mass
E = mc2
BE (amu) = 9 x 1.007825 + 10 x 1.008665 – 18.9984
BE = 0.1587 amu 1 amu = 1.49 x 10-10 J
BE = 2.37 x 10-11J
binding energy per nucleon =
binding energy
number of nucleons
=
2.37 x 10-11 J
19 nucleons
= 1.25 x 10-12 J
23.2
Nuclear binding energy per nucleon vs Mass number
Nuclear Transmutation
Cyclotron Particle Accelerator
14N + 4 17O + 1p
7 2 8 1
27Al + 4 30P + 1n
13 2 15 0
14N + 1p 11C + 4
7 1 6 2
23.4
Balancing Nuclear Equations
1. Conserve mass number (A).
The sum of protons plus neutrons in the products must equal
the sum of protons plus neutrons in the reactants.
1n
0
U
235
92 + Cs
138
55 Rb
96
37
1n
0
+ + 2
235 + 1 = 138 + 96 + 2x1
2. Conserve atomic number (Z) or nuclear charge.
The sum of nuclear charges in the products must equal the
sum of nuclear charges in the reactants.
1n
0
U
235
92 + Cs
138
55 Rb
96
37
1n
0
+ + 2
92 + 0 = 55 + 37 + 2x0
23.1
WAKTU PARUH ( t½ )
Waktu yang diperlukan untuk meluruhkan
separuh dari jumlah inti suatu isotop.
Waktu paruh bersifat spesifik untuk setiap isotop.
Contoh :
t½ C-14 = 5700 th
t½ Po-214 = 1,6 x 10-4 detik
t½ Bi-210 = 5 hari
t½ Pb-214 = 26,8 menit
Semakin besar (panjang) waktu paruhnya berarti proses
peluruhannya berlangsung lambat (Isotop kurang aktif)
Semakin pendek waktu paruhnya berarti peluruhannya
berlangsung cepat (Isotop sangat aktif)
0
20 40 60 80 100 120
50%
6,25%
12,5%
25%
100 %
1 x Waktu paruh
2 x Waktu paruh
3 x Waktu paruh
4 x Waktu paruh
HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP
Waktu ( t )
t½ t½ t½ t½
HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP
Periode Waktu
paruh: t / t½
Sisa Isotop
Nt
Rumus
0 100% = 1 bagian (½)0 bagian
1 50% = ½ bagian (½)1 bagian
2 25 % = ¼ bagian (½)2 bagian
3 12,5% = 1/8 bagian (½)3 bagian
4 6,25% = 1/16 bagian (½)4 bagian
- -
n Maka sisa isotop ( Nt ) (½)n bagian
Maka jumlah isotop yang tersisa; Nt = ( ½ )n .No
Contoh soal:
1. Suatu isotop setelah disimpan selama 20 hari ternyata
masih tersisa = 1/16 bagian. Tentukanlah waktu paruh
isotop tersebut !
Jawab:
Diketahui : No = 1 bagian
Nt = 1/16 bagian
Nt
No
= ( ½ )n
= ( ½ )4
1/16 = ( ½ )n
Maka n = 4
n =
t
t½
Maka t½ = 20
4
= 5 hari
Contoh soal:
2. Suatu isotop setelah disimpan selama 60 hari ternyata
masih tersisa = 12,5 %. Tentukanlah waktu paruh
isotop tersebut !
Jawab:
Diketahui : No = 100%
Nt = 12,5 %
Nt
No
= ( ½ )n
1/8 = ( ½ )3
12,5/100 = ( ½ )n
Maka n = 3
n =
t
t½
Maka t½ = 60
3
= 20 hari
PENENTUAN USIA FOSIL
Usia suatu fosil dapat ditentukan berdasarkan aktivitas
isotop C-14 yang terkandung dalam fosil ( sebagai Nt )
dibandingkan dengan aktivitas C-14 yang terkandung
dalam jasad masih hidup ( sebagai No )
Pada mahluk hidup
kadar C-14 yang ada
dalam tubuh adalah
konstan. Hal ini karena
pada mahluk hidup
masih melakukan
aktivitas kehidupannya
Pada mahluk yang
sudah mati kadar C-14
yang ada dalam tubuh
adalah berkurang. Hal
ini karena pada mahluk
mati tidak melakukan
aktivitas kehidupannya
Contoh soal:
3. Telah ditemukan fosil manusia purba di Desa Sangiran,
Setelah diidentifikasi aktivitas C-14 nya ternyata memiliki
aktivitas 5,1 dps. Jika pada tulang yang masih hidup
memiliki aktivitas C-14 =15,3 dps dan t ½ C-14 =5700 th.
Tentukan usia fosil manusia purba tersebut.
Jawab:
Diketahui : No = 15,3 dps
Nt = 5,1 dps
Nt
No
= ( ½ )n
⅓ = ( ½ )n
5,1/15,3 = ( ½ )n
log ⅓ = log ( ½ )n
log ⅓ = n log ½ Hitung n ?
REAKSI INTI
Transmutasi inti.
Pada transmutasi inti inti atom ditembaki dengan partikel
(proton, netron, alfa atau partikel lain.)
Cyclotron Particle Accelerator
Nuclear Transmutation
Nuclear Fission
Pembelahan Inti
235U + 1n 90Sr + 143Xe + 31n + Energy
92 54
38
0 0
Energy = [mass 235U + mass n – (mass 90Sr + mass 143Xe + 3 x mass n )] x c2
Energy = 3.3 x 10-11J per 235U
= 2.0 x 1013 J per mole 235U
Combustion of 1 ton of coal = 5 x 107 J
Reaksi Fisi
• Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti
menghasilkan netron
• Setiap reaksi pembelahan inti selalu
dihasilkan energi sekitar 200 Mev.
• Netron yang dihasilkan dapat
digunakan untuk menembak inti lain
sehingga terjadi pembelahan inti
secara berantai.
• Energi yang dihasilkan pada
pembelahan 235 gram 235U ekivalen
dengan energi yang dihasilkan pada
pembakaran 500 ton batubara.
Awan cendawan pengeboman Nagasaki,
Jepang, 1945, menjulang sampai 18 km di
atas hiposentrum.
Reaksi Fusi
• Reaksi penggabungan dua
atau beberapa inti ringan
menjadi satu inti yang lebih
berat.
• Reaksi fusi menghasilkan
energi yang sangat besar.
• Reaksi hanya mungkin
terjadi pada suhu sangat
tinggi, sekitar 100 juta
derajat.
• Pada suhu tersebut tidak
terdapat atom melainkan
plasma dari inti dan
elektron.
Bentuk bom nuklir yang
dijatuhkan di Hiroshima
dan Nagasaki
Reaksi Fusi
• Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat
besar.
• Energi yang dihasilkan cukup untuk
menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai
yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir.
• Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan
energi pembakaran 20 ribu ton batubara.
• Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:
– Energi yang dihasilkan lebih tinggi
– Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi
adalah nuklida-nuklida stabil.
Laju peluruhan dan waktu paruh
• Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak
tergantung lingkungan (suhu, tekanan,
keasaman, dll).
• Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah
nuklida.
• Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan
jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan:
-dN/dt N;
dengan
N=jumlah radionuklida,
t=waktu
………continue
• Jika N0 dan  diketahui maka dapat dihitung radionuklida
N pada tiap waktu t.
• Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar
waktu paruh nuklida sudah dikenal.
• Jika t = t½, maka N = ½ N0
ln ½ N0/N0 = - t½
t½ = ln 2
t½ = 0,693  t½ = 0,693/ 
Waktu paruh dari Au-198 adalah 3 hari, tentukan
tetapan peluruhnya?
Jawab ; λ = = 0,231
Satuan keradioaktifan dan dosis
radiasi
• Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah
peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu.
• Satuan keaktifan suatu zat radioaktif adalah Curie
(Ci), semula didasarkan pada laju disintegrasi 1
gram radium, tetapi sekarang didefinisikan
sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1.
• Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq)
yang didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1.
1 Bq = 1 disintegrasi/S
• Keaktifan jenis adalah keaktifan per gram cuplikan
zat radioaktif.
Satuan keradioaktifan dan dosis
radiasi
• Satu rad adalah jumlah energi radiasi
yang diserap 100 erg per gram bahan.
• Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy)
yang didefinisikan sebagai 1 JKg-1.
1 Gy = 100 rad.
Aplikasi Reaksi Inti dan Keradioaktifan
• Radioaktif Sebagai Perunut
• Bidang kedokteran ; diagnosa
• Bidang industri ; pelumas/oli
• Hidrologi ; kecepatan arus,kebocoran
pipa
• Biologis ; mekanisme fotosintesis
• Radioisotop sebagai sumber Radiasi
• Bidang Kedokteran ; sterilisasi, terapi tumor/kanker
• Pertanian ; teknik jantan mandul,
pemuliaan tanaman, penyimpanan makanan
• Bidang industri ; pemeriksaan tanpa
merusak, mengontrol ketebalan bahan, pengawetan
makanan
Contoh soal:
• Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula di
simpan beratnya adalah 40 gram, maka setelah
disimpan 15 hari beratnya berkurang sebanyak?
• Jawab:
• Nt/N0 = (1/2)T/t1/2
• Nt/40 = (1/2)15/5
• Nt = 1/8 x 40
• Nt = 5 gram
• Jadi berkurang sebanyak 35 gram
Contoh soal
• Suatu radioisotop X meluruh sebanyak
87,5% setelah disimpan selama 30 hari.
Waktu paro radioisotop X adalah?
• Jawab;
• Nt = 100-87,5 = 12,5%
• 12,5/100 = (½) 30/x
• 1/8 = (1/2) 30/x
• X = 10

More Related Content

Similar to RADIOKTIF.ppt

dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxElsaAndriani3
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasJulie Onsu
 
Unsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okUnsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okGhina Putri
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Ernhy Hijoe
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktifTeguh Pras
 
MATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptxMATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptxNAyuN4
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .pptssuserbb0b09
 
Fisika BAB 4 Semester 2 SMA
Fisika BAB 4 Semester 2 SMAFisika BAB 4 Semester 2 SMA
Fisika BAB 4 Semester 2 SMAAndrye Pangestu
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Sabila Izzati
 

Similar to RADIOKTIF.ppt (20)

Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Unsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okUnsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif ok
 
Unsur Radioaktif
Unsur RadioaktifUnsur Radioaktif
Unsur Radioaktif
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Radioaktif kimia
Radioaktif kimiaRadioaktif kimia
Radioaktif kimia
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Kimia inti
Kimia intiKimia inti
Kimia inti
 
MATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptxMATERI KIMIA-INTI.pptx
MATERI KIMIA-INTI.pptx
 
Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Fisika BAB 4 Semester 2 SMA
Fisika BAB 4 Semester 2 SMAFisika BAB 4 Semester 2 SMA
Fisika BAB 4 Semester 2 SMA
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
 
13764113.ppt
13764113.ppt13764113.ppt
13764113.ppt
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

RADIOKTIF.ppt

  • 1. UNSUR RADIOAKTIF PERTEMUAN 2 Unsur Radioaktif adalah unsur yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. Radiasi adalah sejenis sinar tetapi memiliki energi yang besar dan daya tembus yang tinggi. Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif terdiri dari 3 jenis partikel: • Sinar alfa 24 •Sinar beta -1 0 • Sinar gama 0 0 +   
  • 2. Sifat-Sifat partikel-α, partikel-ß, dan partikel-γ a) Sinar alfa ( α ) Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. b) Sinar beta ( ß ) Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi . c) Sinar gamma (γ ) Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi . Sinar gamma mempunyai daya tembus.
  • 3. NOTASI DAN SIMBOL PARTIKEL INTI Partikel Simbol Notasi Muatan Proton p atau H 1p1 atau 1H1 +1 Netron n 0n1 0 Elektron/ Sinar beta e atau  -1e0 atau -10 -1 Sinar alfa  atau He 24 atau 2He4 +2 Sinar gama  00 0
  • 4. Konsep Radioaktivitas 1. Inti Atom>> Proton (Rutherford 1919) Neutron (James Chadwick, 1932) :>>> Aktivitas radiasi/radioaktivitas merupakan aktivitas proton dan neutron :>>> ∑ Proton = ∑ Neutron>>> Inti Stabil ∑ Proton > ∑ Neutron >>> Inti tidak stabil :>>> Inti atom yang tidak stabil akan melakukan aktivitas radiasi (melakukan peluruhan) sampai mencapai keadaan stabil
  • 5. 2. Gaya Inti; :>>> Partikel dasar pembangun inti atom adalah : Proton + Neutron. Hal ini sesuai dengan Hipotesis Proton- Neutron Gaya pada inti atom: 1. Gaya elektrostatis; secara elektrostatis proton-proton dalam inti atom akan saling tolak dengan gaya coulomb (gaya elektrostatis), yang akan semakin besar jika jarak dua buah proton makin dekat fakta> proton-proton bersatu dalam inti atom pada jarak yang sangat dekat, dimana secara elektrostatis proton- proton tidak mungkin bersatu
  • 6. 2. Gaya gravitasi; sangat kecil karena massa partikelnya sangat kecil (bukan faktor dominan dalam mengikat partikel inti) 3. Gaya Inti Ilmuwan mengajukan adanya gaya inti
  • 7. Bagaimana Radioaktif Terjadi • Konsep>>> • Di dalam inti atom terdapat 3 gaya yang penting; gaya elektrostatis, gaya gravitasi dan gaya inti • Inti Atom = keadaan stabil vs keadaan tidak stabil • Keadaan tersebut ditentukan oleh komposisi penyusun Inti  Keadaan Stabil; ∑ Proton sedikit/sama banyak dengan ∑ Neutron ; Gaya Inti lebih > daripada Gaya Elektrostatis  Keadaan Tidak Stabil; ∑ Proton > ∑ Neutron ; Gaya Inti < daripada Gaya Elektrostatis MENGAPA hal ini bisa terjadi??? continue……
  • 8. Gambar : Gaya Inti terjadi pada partikel yang saling berdekatan saja Gambar :Gaya elektroststis terjadi pada partikel yang berdekatan dan berjauhan Suatu zat (unsur) akan menjadi radioaktif jika memimilik inti atom yang tidak stabil. Suatu inti atom berada dalam keadaan tidak stabil jika jumlah proton jauh lebih besar dari jumlah netron. Pada keadaan inilah gaya elektrostatis jauh lebih besar dari gaya inti sehingga ikatan atom-atom menjadi lemah dan inti berada dalam keadaan tidak stabil.
  • 9. Nuklida dan Penggolongannya • Nuklida  Sebuah nuklida adalah satu jenis tertentu nukleus atom, atau lebih umum sebuah aglomerasi proton dan neutron • Contoh: 6C12, 7N14, 6O18 • Rumus umum: dengan, – Z = nomor atom = ∑ proton dalam nuklida X – A = nomor massa = ∑ proton + ∑ Neutron dalam nuklida X – N = ∑ neutron dalam inti = A-Z • Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N, nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe. A N Z X
  • 10. Penggolongan Nuklida • Isotop kelompok nuklida dengan Z sama – Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208 • Isobar  kelompok nuklida dengan A sama – Contoh: 6C14, 7N14, 8O14 • Isoton  kelompok nuklida dengan N sama – Contoh: 1H3, 2He4 • Isomer inti  nuklida dengan A dan Z sama tetapi berbeda dalam tingkat energinya – Contoh: Co60, Co60
  • 11. 5 Kelompok nuklida berdasar kestabilan dan proses pembentukannya di alam • Nuklida stabil  secara alamiah tidak mengalami perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14 • Radionuklida alam primer radionuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif. Disebut primer karena waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai sekarang. Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th • Radionuklida alam sekunder radiaktif dan waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara kontinu oleh radionuklida alam primer, misal 90Th234 dengan waktu paruh 24 hari.
  • 12. • Radionuklida alam terinduksi  Misal 6C14 yang dibentuk karena interaksi sinar kosmik dan nuklida 7N14 di atmosfir. • Radionuklida buatan  merupakan radionuklida yang terbentuk tidak secara alamiah, tetapi hasil sintesis.
  • 13. KESETABILAN INTI Mengapa atom bersifat radioaktif ? Atom bersifat radioaktif karena intinya tidak stabil, sehingga mudah meluruh/pecah yang disertai pemancaran radiasi. Proton (+) Netron (o) Mengapa proton sebagai penyusun inti tidak saling tolak menolak/ dapat menyatu ?
  • 14. Ada 3 Pendekatan tentang kesetabilan inti Atom 1.Pita kesetabilan. Diidentifikasi perbandingan n/p isotop-isotop yang terdapat di alam. Contoh Isotop 6C12 memiliki n=6 dan p= 6 maka n/p = 1 Isotop 11Na23 memiliki n= 12 dan p=11 maka n/p=12/11 = 1,09. Isotop 20Ca40 mempunyai n=20 dan p=20 maka n/p=1 Dari perhitungan diatas maka diperoleh diagram berikut yang disebut diagram pita kesetabilan.
  • 15. n/p isotop stabil 82 Catatan: 1. Isotop yang stabil adalah isotop yang memiliki n/p berada pada pita kesetabilan. 2. Isotop dengan No atom lebih dari 82 semua radio aktif. 3. Ada 3 kelompok isotop tidak stabil; a.Di atas pita kestabilan. b.Di bawah pita kestabilan c. Atom berat dengan No > 82
  • 16. Kestabilan dan Peluruhan Inti Atom • Kestabilan Inti Atom Pita kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini. 1) Di atas pita kestabilan, Z <> Untuk mencapai kestabilan : inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta 2) Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton. Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan partikel alfa 3) Di bawah pita kestabilan, Z <> Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan positron atau menangkap elektron
  • 17. Peluruhan inti atom • Inti stabil = sebagaimana uraian sebelumnya. Inti yang tidak stabil ini akan berusaha menjadi inti stabil dengan cara melepaskan partikel bisa berupa proton murni , partikel helium yang memiliki 2 proton atau partikel lainnya • Inti atom yang tidak stabil = dinamakan inti radioaktif. Unsur yang inti atomnya mampu melakukan aktivitas radiasi spontan berupa pemancaran sinar-sinar radioaktif dinamakan unsur (zat) radioaktif • Pemancaran sinar-sinar radioaktif (berupa partikel atau gelombang elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti berat yang tidak stabil menjadi inti-inti yang stabil disebut Radioaktivitas. Inti yang memancarkan sinar radioaktif disebut inti induk dan inti baru yang terjadi disebut inti anak.
  • 18. JENIS RADIASI YANG DIPANCARKAN A. Peluruhan Alpha ( α ) Pertikel alpha terdiri atas dua buah proton dan dua buah netron yang terikat menjadi suatu atom dengan inti yang sangat stabil, dengan notasi atom 4 2 He atau 4 2α Contoh; dapat ditulis B. Peluruhan Beta adalah merupakan radiasi partikel beta (elektron atau positron) dengan kemampuan ionisasi lebih rendah dari partikel a. Radiasi beta dapat berupa pemancaran sebuah elektron disebut peluruhan beta minus (ß- ), dan pemancaran positron disebut sebagai peluruhan beta plus (ß+ ). contoh;
  • 19. C. Peluruhan Gamma ( γ ) merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi sangat tinggi sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma dihasilkan oleh transisi energi inti atom dari suatu keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat transisi berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar 4,4 MeV) dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sinar gamma bukanlah partikel sehingga tidak memiliki nomor atom (A=0) maka dalam peluruhan sinar-γ tidak dihasilkan inti atom baru. Contoh 27Co60m  27Co60 + 
  • 20. D. Pembelahan spontan • Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya terjadi pada nuklida sangat besar. • Nuklida yang sangat besar membelah diri menjadi 2 nuklida yang massanya hampir sama disertai pelepasan beberapa netron. • Contoh: 98Cr254  42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1
  • 21. E. Pemancaran netron • Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida yang memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti yang stabil. • Contoh: 36Kr87  36Kr86 + 0n1
  • 22. F. Pemancaran netron terlambat • Proses peluruhan terjadi dengan didahului oleh pemancaran negatron kemudian dilanjutkan dengan pemancaran netron. • Contoh: 35Br87  36Kr87 + -10  36Kr86 + 0n1 35Br87 disebut pemancar netron terlambat
  • 23. Kecenderungan mencapai kestabilan 1. Isotop di atas pita kesetabilan berarti kelebihan n dan kekurangan p. Maka akan mencapai kesetabilannya dengan cenderung mengubah n menjadi p 0n1 1p1 -1  0 + Memancarkan sinar beta 2. Isotop di bawah pita kesetabilan berarti kelebihan p dan kekurangan n. Maka akan mencapai kesetabilannya dengan cenderung mengubah p menjadi n dengan dua cara: 1p1 0n1 +1 e 0 + Memancarkan positron Cara I
  • 24. Cara II 1p1 + -1e0 0n1 Menangkap elektron dari kulit K e K L Memancarkan sinar X Cara yang kedua ini lebih sering terjadi, sedangkan cara I jarang sekali terjadi
  • 25. 3. Istop-isotop dengan No. atom lebih dari 82. (inti berat) Cenderung meluruh dengan memancarkan sinar alfa () meskipun kadang disertai sinar beta () dan gama () 92U238 90Th234 24 + 90Th234 88Ra23 24 +
  • 27. 2. Energi Bonding Menurut kajian ini kesetabilan inti atom disebabkan karena adanya energi bonding pernukleon yang cukup besar. Menurut konsep ini sebagian massa dari partikel inti diubah menjadi energi ikat antar nukleon (penyusun inti). Hal ini dapat dilihat dari selisih massa secara teori dan massa secara kenyataan, selisih massa tersebut kemudian diubah menjadi energi dengan konversi Einstein E = mc2 dan kemudian dibagi jumlah nukleonnya, sehingga akan diperoleh energi ikatan pernukleon.
  • 28. Nuclear binding energy (BE) is the energy required to break up a nucleus into its component protons and neutrons. BE + 19F 91p + 101n 9 1 0 BE = 9 x (p mass) + 10 x (n mass) – 19F mass E = mc2 BE (amu) = 9 x 1.007825 + 10 x 1.008665 – 18.9984 BE = 0.1587 amu 1 amu = 1.49 x 10-10 J BE = 2.37 x 10-11J binding energy per nucleon = binding energy number of nucleons = 2.37 x 10-11 J 19 nucleons = 1.25 x 10-12 J 23.2
  • 29. Nuclear binding energy per nucleon vs Mass number
  • 30. Nuclear Transmutation Cyclotron Particle Accelerator 14N + 4 17O + 1p 7 2 8 1 27Al + 4 30P + 1n 13 2 15 0 14N + 1p 11C + 4 7 1 6 2 23.4
  • 31. Balancing Nuclear Equations 1. Conserve mass number (A). The sum of protons plus neutrons in the products must equal the sum of protons plus neutrons in the reactants. 1n 0 U 235 92 + Cs 138 55 Rb 96 37 1n 0 + + 2 235 + 1 = 138 + 96 + 2x1 2. Conserve atomic number (Z) or nuclear charge. The sum of nuclear charges in the products must equal the sum of nuclear charges in the reactants. 1n 0 U 235 92 + Cs 138 55 Rb 96 37 1n 0 + + 2 92 + 0 = 55 + 37 + 2x0 23.1
  • 32. WAKTU PARUH ( t½ ) Waktu yang diperlukan untuk meluruhkan separuh dari jumlah inti suatu isotop. Waktu paruh bersifat spesifik untuk setiap isotop. Contoh : t½ C-14 = 5700 th t½ Po-214 = 1,6 x 10-4 detik t½ Bi-210 = 5 hari t½ Pb-214 = 26,8 menit Semakin besar (panjang) waktu paruhnya berarti proses peluruhannya berlangsung lambat (Isotop kurang aktif) Semakin pendek waktu paruhnya berarti peluruhannya berlangsung cepat (Isotop sangat aktif)
  • 33. 0 20 40 60 80 100 120 50% 6,25% 12,5% 25% 100 % 1 x Waktu paruh 2 x Waktu paruh 3 x Waktu paruh 4 x Waktu paruh HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP Waktu ( t ) t½ t½ t½ t½
  • 34. HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP Periode Waktu paruh: t / t½ Sisa Isotop Nt Rumus 0 100% = 1 bagian (½)0 bagian 1 50% = ½ bagian (½)1 bagian 2 25 % = ¼ bagian (½)2 bagian 3 12,5% = 1/8 bagian (½)3 bagian 4 6,25% = 1/16 bagian (½)4 bagian - - n Maka sisa isotop ( Nt ) (½)n bagian Maka jumlah isotop yang tersisa; Nt = ( ½ )n .No
  • 35. Contoh soal: 1. Suatu isotop setelah disimpan selama 20 hari ternyata masih tersisa = 1/16 bagian. Tentukanlah waktu paruh isotop tersebut ! Jawab: Diketahui : No = 1 bagian Nt = 1/16 bagian Nt No = ( ½ )n = ( ½ )4 1/16 = ( ½ )n Maka n = 4 n = t t½ Maka t½ = 20 4 = 5 hari
  • 36. Contoh soal: 2. Suatu isotop setelah disimpan selama 60 hari ternyata masih tersisa = 12,5 %. Tentukanlah waktu paruh isotop tersebut ! Jawab: Diketahui : No = 100% Nt = 12,5 % Nt No = ( ½ )n 1/8 = ( ½ )3 12,5/100 = ( ½ )n Maka n = 3 n = t t½ Maka t½ = 60 3 = 20 hari
  • 37. PENENTUAN USIA FOSIL Usia suatu fosil dapat ditentukan berdasarkan aktivitas isotop C-14 yang terkandung dalam fosil ( sebagai Nt ) dibandingkan dengan aktivitas C-14 yang terkandung dalam jasad masih hidup ( sebagai No ) Pada mahluk hidup kadar C-14 yang ada dalam tubuh adalah konstan. Hal ini karena pada mahluk hidup masih melakukan aktivitas kehidupannya Pada mahluk yang sudah mati kadar C-14 yang ada dalam tubuh adalah berkurang. Hal ini karena pada mahluk mati tidak melakukan aktivitas kehidupannya
  • 38. Contoh soal: 3. Telah ditemukan fosil manusia purba di Desa Sangiran, Setelah diidentifikasi aktivitas C-14 nya ternyata memiliki aktivitas 5,1 dps. Jika pada tulang yang masih hidup memiliki aktivitas C-14 =15,3 dps dan t ½ C-14 =5700 th. Tentukan usia fosil manusia purba tersebut. Jawab: Diketahui : No = 15,3 dps Nt = 5,1 dps Nt No = ( ½ )n ⅓ = ( ½ )n 5,1/15,3 = ( ½ )n log ⅓ = log ( ½ )n log ⅓ = n log ½ Hitung n ?
  • 39. REAKSI INTI Transmutasi inti. Pada transmutasi inti inti atom ditembaki dengan partikel (proton, netron, alfa atau partikel lain.) Cyclotron Particle Accelerator
  • 41. Nuclear Fission Pembelahan Inti 235U + 1n 90Sr + 143Xe + 31n + Energy 92 54 38 0 0 Energy = [mass 235U + mass n – (mass 90Sr + mass 143Xe + 3 x mass n )] x c2 Energy = 3.3 x 10-11J per 235U = 2.0 x 1013 J per mole 235U Combustion of 1 ton of coal = 5 x 107 J
  • 42. Reaksi Fisi • Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan netron • Setiap reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar 200 Mev. • Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai. • Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500 ton batubara. Awan cendawan pengeboman Nagasaki, Jepang, 1945, menjulang sampai 18 km di atas hiposentrum.
  • 43. Reaksi Fusi • Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi satu inti yang lebih berat. • Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar. • Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat. • Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma dari inti dan elektron. Bentuk bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki
  • 44. Reaksi Fusi • Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar. • Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir. • Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran 20 ribu ton batubara. • Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi: – Energi yang dihasilkan lebih tinggi – Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah nuklida-nuklida stabil.
  • 45. Laju peluruhan dan waktu paruh • Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll). • Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida. • Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan: -dN/dt N; dengan N=jumlah radionuklida, t=waktu
  • 46. ………continue • Jika N0 dan  diketahui maka dapat dihitung radionuklida N pada tiap waktu t. • Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal. • Jika t = t½, maka N = ½ N0 ln ½ N0/N0 = - t½ t½ = ln 2 t½ = 0,693  t½ = 0,693/  Waktu paruh dari Au-198 adalah 3 hari, tentukan tetapan peluruhnya? Jawab ; λ = = 0,231
  • 47. Satuan keradioaktifan dan dosis radiasi • Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu. • Satuan keaktifan suatu zat radioaktif adalah Curie (Ci), semula didasarkan pada laju disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang didefinisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1. • Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq) yang didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1. 1 Bq = 1 disintegrasi/S • Keaktifan jenis adalah keaktifan per gram cuplikan zat radioaktif.
  • 48. Satuan keradioaktifan dan dosis radiasi • Satu rad adalah jumlah energi radiasi yang diserap 100 erg per gram bahan. • Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy) yang didefinisikan sebagai 1 JKg-1. 1 Gy = 100 rad.
  • 49. Aplikasi Reaksi Inti dan Keradioaktifan • Radioaktif Sebagai Perunut • Bidang kedokteran ; diagnosa • Bidang industri ; pelumas/oli • Hidrologi ; kecepatan arus,kebocoran pipa • Biologis ; mekanisme fotosintesis • Radioisotop sebagai sumber Radiasi • Bidang Kedokteran ; sterilisasi, terapi tumor/kanker • Pertanian ; teknik jantan mandul, pemuliaan tanaman, penyimpanan makanan • Bidang industri ; pemeriksaan tanpa merusak, mengontrol ketebalan bahan, pengawetan makanan
  • 50. Contoh soal: • Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula di simpan beratnya adalah 40 gram, maka setelah disimpan 15 hari beratnya berkurang sebanyak? • Jawab: • Nt/N0 = (1/2)T/t1/2 • Nt/40 = (1/2)15/5 • Nt = 1/8 x 40 • Nt = 5 gram • Jadi berkurang sebanyak 35 gram
  • 51. Contoh soal • Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5% setelah disimpan selama 30 hari. Waktu paro radioisotop X adalah? • Jawab; • Nt = 100-87,5 = 12,5% • 12,5/100 = (½) 30/x • 1/8 = (1/2) 30/x • X = 10