This study aims to analyze and find out (1) the influence of agricultural labor,
productive land, capital agricultural, and industrial output to the output of the agricultural
sector in Jambi province, (2) the influence of the labor industrial sector, capital industrial
sector, and output of agricultural sector to industrial sector output in Jambi province, (3) the
influence of trade labor, capital trade sector, agricultural output and industrial output to the
output of the trade sector in Jambi province.
This type of research is descriptive and associative studies. And the type of data is the
documentary data, the secondary data sources and the form of data are time series since 1980
- 2009. This study uses a simultaneous equations model analysis with Two Stages Least
Squared method (TSLS). Endogenous variables in the study is the output of agricultural
sector, industrial sector output, and output the trade sector. And the exogeneous variables are
agricultural labor, productive land area, capital of the agricultural sector, industrial sector
employment, industry sector capital, labor of trade sector and capital trade sector .
Dokumen tersebut membahas tentang pusat pertumbuhan ekonomi regional. Pusat pertumbuhan didefinisikan sebagai kelompok industri yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dinamis dan saling terkait melalui hubungan input-output dengan industri utama. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik, manfaat aglomerasi, langkah penerapan, dan contoh penerapan konsep pusat pertumbuhan di Indonesia termasuk studi kasus tentang ident
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk definisi, tujuan, teori-teori yang menerangkan pembangunan ekonomi daerah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing daerah dalam menarik industri. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah, seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana
Kajian peningkatan manfaat bauksit di kalbarTriswan Suseno
Kajian ini bertujuan meningkatkan manfaat pertambangan bauksit terhadap sosial ekonomi Kalimantan Barat dalam kerangka MP3EI. Analisis menunjukkan rencana pengolahan 7 perusahaan akan mempengaruhi sektor tambang, infrastruktur, energi, dan tenaga kerja. Langkah yang disarankan adalah memenuhi kebutuhan bahan baku, infrastruktur, listrik, dan tenaga kerja.
Dokumen tersebut membahas mengenai dasar-dasar utama pemerintahan Malaysia sejak zaman pra-kemerdekaan hingga Wawasan 2020. Beberapa dasar penting yang dijelaskan adalah Dasar Ekonomi Baru yang bertujuan meningkatkan partisipasi ekonomi bumiputera, Dasar Pembangunan Nasional untuk melanjutkan tujuan DEB, dan Dasar Wawasan Nasional untuk mewujudkan negara Malaysia yang bersatu-padu dan maju.
This study aims to analyze and find out (1) the influence of agricultural labor,
productive land, capital agricultural, and industrial output to the output of the agricultural
sector in Jambi province, (2) the influence of the labor industrial sector, capital industrial
sector, and output of agricultural sector to industrial sector output in Jambi province, (3) the
influence of trade labor, capital trade sector, agricultural output and industrial output to the
output of the trade sector in Jambi province.
This type of research is descriptive and associative studies. And the type of data is the
documentary data, the secondary data sources and the form of data are time series since 1980
- 2009. This study uses a simultaneous equations model analysis with Two Stages Least
Squared method (TSLS). Endogenous variables in the study is the output of agricultural
sector, industrial sector output, and output the trade sector. And the exogeneous variables are
agricultural labor, productive land area, capital of the agricultural sector, industrial sector
employment, industry sector capital, labor of trade sector and capital trade sector .
Dokumen tersebut membahas tentang pusat pertumbuhan ekonomi regional. Pusat pertumbuhan didefinisikan sebagai kelompok industri yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dinamis dan saling terkait melalui hubungan input-output dengan industri utama. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik, manfaat aglomerasi, langkah penerapan, dan contoh penerapan konsep pusat pertumbuhan di Indonesia termasuk studi kasus tentang ident
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk definisi, tujuan, teori-teori yang menerangkan pembangunan ekonomi daerah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing daerah dalam menarik industri. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah, seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana
Kajian peningkatan manfaat bauksit di kalbarTriswan Suseno
Kajian ini bertujuan meningkatkan manfaat pertambangan bauksit terhadap sosial ekonomi Kalimantan Barat dalam kerangka MP3EI. Analisis menunjukkan rencana pengolahan 7 perusahaan akan mempengaruhi sektor tambang, infrastruktur, energi, dan tenaga kerja. Langkah yang disarankan adalah memenuhi kebutuhan bahan baku, infrastruktur, listrik, dan tenaga kerja.
Dokumen tersebut membahas mengenai dasar-dasar utama pemerintahan Malaysia sejak zaman pra-kemerdekaan hingga Wawasan 2020. Beberapa dasar penting yang dijelaskan adalah Dasar Ekonomi Baru yang bertujuan meningkatkan partisipasi ekonomi bumiputera, Dasar Pembangunan Nasional untuk melanjutkan tujuan DEB, dan Dasar Wawasan Nasional untuk mewujudkan negara Malaysia yang bersatu-padu dan maju.
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan hasil analisis tiga metode untuk mengukur potensi sektor ekonomi di Provinsi Riau, yaitu metode
LQ, DLQ, dan SS. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan penggalian merupakan sektor basis di Riau sedangkan tujuh sektor
lainnya adalah non-basis. Seluruh sektor di Riau memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat dari nasional. Sektor
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...Zainudin_0207047301
Analisis ini menggunakan indeks location quotient (LQ) statis dan dinamis untuk menentukan sektor basis Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin dari tahun 2000 hingga 2011. Hasil perhitungan LQ statis menunjukkan delapan sektor basis di Musi Banyuasin dan lima sektor di Banyuasin. Sedangkan sektor pertambangan dan pengangkutan serta jasa keuangan diprediksikan akan menjadi sektor basis di masa depan kedua kabupaten
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Ronykur Ronykur
Abstraksi
Kabupaten Nganjuk berada di dearah propinsi Jawa Timur. Daerah ini termasuk lumbung pangan karena kemajuan di sektor pertaniannya. Setiap tahun sektor pertanian mampu memberi sumbangsih yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Nganjuk bahkan terus mengalami peningkatan kontribisi dalam angka yang meyakinkan setiap tahunnya. Terakhir pada tahun 2012 sektor pertanian mampu memberi konstribusi sebesar 28.14% terhadap PDRB Nganjuk. Dengan mempertimbangkan kemampuan kontribusi di sektor ini, peneliti tertarik mengangkat komoditas palawija sebagai salah satu subsektor pertanian menjadi obyek penelitian.Dengan untuk mencari komoditas yang paling unggul dalam rangka untuk semakin meningakatkan kemampuan krontribusi terhadap PDRB di kemudian. Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini metode location quotient (LQ). Alasan menggunakan metode ini, karena LQ sebagai alat analisis sangat efektif untuk mengetahui pertumbuhan obyek yang diolah dan pengolahan datanya sangat sederhana. Bisa menggunakan piranti lunak Microsoft Excel atau dihitung secara manual. Hasilnya dari data enam komoditas yang diolah melalui metode LQ bahwa Jagung, Kedelai, dan Kacang Tanah tergolong memiliki karakter basic. Artinya untuk jenis komoditas tersebut, hasilnya bisa didistribusikan ke kota di luar kabupaten Nganjuk. Komoditas Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah menjadi produk yang bisa diunggulkan masyarakat Nganjuk.
Pembangunan ekonomi daerah membutuhkan strategi yang mengatasi permasalahan seperti ketimpangan pembangunan industri, kurangnya investasi, mobilitas faktor produksi yang rendah, dan perbedaan sumber daya alam antar daerah. Strategi yang dibahas meliputi pengembangan fisik, dunia usaha, sumber daya manusia, dan masyarakat.
Analisis pemetaan potensi daerah di Aceh menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki potensi pendapatan tinggi dan kemampuan mengelola sumber daya alam yang baik. Sektor ini masuk kategori unggulan dengan rata-rata PDRB dan laju pertumbuhan di atas rata-rata provinsi.
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yaitu kerangka kebijakan untuk menangani kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri terdiri dari program inti berbasis wilayah dan program penguat sektoral untuk mendukung penanggulangan kemiskinan. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat berkontribusi pada pembangunan dan
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
Teks tersebut merupakan dokumen rencana strategi dan program pembangunan wilayah Kabupaten X yang mengidentifikasi potensi dan permasalahan wilayah melalui analisis agregat dan intra-wilayah serta merumuskan alternatif skenario dan program pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang."
Jurnal pertama membahas evaluasi pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Kulonprogo sejak 2010, menemukan bahwa kesejahteraan petani masih rendah akibat keterbatasan sarana prasarana. Jurnal kedua menganalisis potensi wilayah Langowan sebagai agropolitan dengan metode SWOT, menunjukkan komoditas unggulan padi dan strategi pengembangan melalui hubungan dengan kota sekitar.
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan hasil analisis tiga metode untuk mengukur potensi sektor ekonomi di Provinsi Riau, yaitu metode
LQ, DLQ, dan SS. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan penggalian merupakan sektor basis di Riau sedangkan tujuh sektor
lainnya adalah non-basis. Seluruh sektor di Riau memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat dari nasional. Sektor
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...Zainudin_0207047301
Analisis ini menggunakan indeks location quotient (LQ) statis dan dinamis untuk menentukan sektor basis Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin dari tahun 2000 hingga 2011. Hasil perhitungan LQ statis menunjukkan delapan sektor basis di Musi Banyuasin dan lima sektor di Banyuasin. Sedangkan sektor pertambangan dan pengangkutan serta jasa keuangan diprediksikan akan menjadi sektor basis di masa depan kedua kabupaten
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Ronykur Ronykur
Abstraksi
Kabupaten Nganjuk berada di dearah propinsi Jawa Timur. Daerah ini termasuk lumbung pangan karena kemajuan di sektor pertaniannya. Setiap tahun sektor pertanian mampu memberi sumbangsih yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Nganjuk bahkan terus mengalami peningkatan kontribisi dalam angka yang meyakinkan setiap tahunnya. Terakhir pada tahun 2012 sektor pertanian mampu memberi konstribusi sebesar 28.14% terhadap PDRB Nganjuk. Dengan mempertimbangkan kemampuan kontribusi di sektor ini, peneliti tertarik mengangkat komoditas palawija sebagai salah satu subsektor pertanian menjadi obyek penelitian.Dengan untuk mencari komoditas yang paling unggul dalam rangka untuk semakin meningakatkan kemampuan krontribusi terhadap PDRB di kemudian. Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini metode location quotient (LQ). Alasan menggunakan metode ini, karena LQ sebagai alat analisis sangat efektif untuk mengetahui pertumbuhan obyek yang diolah dan pengolahan datanya sangat sederhana. Bisa menggunakan piranti lunak Microsoft Excel atau dihitung secara manual. Hasilnya dari data enam komoditas yang diolah melalui metode LQ bahwa Jagung, Kedelai, dan Kacang Tanah tergolong memiliki karakter basic. Artinya untuk jenis komoditas tersebut, hasilnya bisa didistribusikan ke kota di luar kabupaten Nganjuk. Komoditas Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah menjadi produk yang bisa diunggulkan masyarakat Nganjuk.
Pembangunan ekonomi daerah membutuhkan strategi yang mengatasi permasalahan seperti ketimpangan pembangunan industri, kurangnya investasi, mobilitas faktor produksi yang rendah, dan perbedaan sumber daya alam antar daerah. Strategi yang dibahas meliputi pengembangan fisik, dunia usaha, sumber daya manusia, dan masyarakat.
Analisis pemetaan potensi daerah di Aceh menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki potensi pendapatan tinggi dan kemampuan mengelola sumber daya alam yang baik. Sektor ini masuk kategori unggulan dengan rata-rata PDRB dan laju pertumbuhan di atas rata-rata provinsi.
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yaitu kerangka kebijakan untuk menangani kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri terdiri dari program inti berbasis wilayah dan program penguat sektoral untuk mendukung penanggulangan kemiskinan. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat berkontribusi pada pembangunan dan
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
Teks tersebut merupakan dokumen rencana strategi dan program pembangunan wilayah Kabupaten X yang mengidentifikasi potensi dan permasalahan wilayah melalui analisis agregat dan intra-wilayah serta merumuskan alternatif skenario dan program pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang."
Jurnal pertama membahas evaluasi pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Kulonprogo sejak 2010, menemukan bahwa kesejahteraan petani masih rendah akibat keterbatasan sarana prasarana. Jurnal kedua menganalisis potensi wilayah Langowan sebagai agropolitan dengan metode SWOT, menunjukkan komoditas unggulan padi dan strategi pengembangan melalui hubungan dengan kota sekitar.
Pedoman ini membahas tentang pengembangan kawasan agropolitan di Provinsi Jawa Timur dengan menjelaskan falsafah agropolitan, tujuan dan fungsi pedoman serta landasan hukum yang mendukungnya. Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada daerah dalam pengelolaan pertanian berbasis kawasan dan pengembangan infrastruktur desa."
Tiga kalimat:
1. Sektor industri memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, yaitu lebih dari 75%.
2. Empat subsektor industri utama di Bekasi adalah alat angkutan, pupuk kimia, makanan minuman, dan tekstil.
3. Analisis menunjukkan subsektor alat angkutan dan pupuk kimia berperan penting bagi perekonomian Bekasi karena laju pertumbu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuMHDALWIPASARIBU
Dokumen tersebut membahas tentang pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan di Kabupaten Pacitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas ubi jalar sangat berkembang di beberapa kecamatan di Pacitan seperti Donorojo, Pacitan Punung, dan lainnya. Namun, kebijakan pembangunan pemerintah daerah belum sepenuhnya meningkatkan ketersediaan ubi jalar seiring dengan pertumbuhan kota.
Laporan ini menganalisis kondisi ekonomi Provinsi Papua Barat pada tahun 2016 dengan menggunakan beberapa metode analisis seperti Location Quotient, Model Rasio Pertumbuhan, Shift Share, dan Tipologi Klassen untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi potensial. Hasil analisis menunjukkan beberapa sektor seperti pertambangan, industri pengolahan, dan administrasi pemerintahan memiliki keunggulan komparatif di Papua Barat.
Perencanaan wilayah dan kota di Kecamatan Pracimantoro memerlukan analisis potensi, isu, dan permasalahan untuk mengembangkan konsep pengembangan yang tepat. Kecamatan ini memiliki potensi pertanian dan pariwisata yang belum optimal, serta permasalahan ekonomi dan aksesibilitas. Studio ini akan mengidentifikasi karakteristik wilayah, isu, dan potensi untuk merumuskan strategi pengembangan fisik dan nonfisik yang men
Dokumen ini membahas potensi ekonomi di desa-desa di Kabupaten Buru berdasarkan analisis data sekunder. Tiga desa dianalisis, masing-masing mewakili karakteristik berbeda: Desa Batu Boy (pegunungan), Desa Jikumerasa (antara pegunungan dan pantai), dan Desa Hatawano (pantai). Analisis menunjukkan variasi potensi ekonomi antar desa, seperti pertanian, perikanan, industri kecil, dan jasa. Diper
Dokumen ini merupakan ringkasan rencana tata ruang wilayah provinsi Jambi yang mencakup tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang serta rencana struktur dan pola ruangnya untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah provinsi.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor penentu lokasi sentra industri penggilingan padi di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menganalisis dua puluh variabel yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi industri, seperti tenaga kerja, bahan baku, infrastruktur, dan lingkungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor tenaga kerja, faktor geografis, faktor jasa lokal, faktor lingkungan, dan faktor kerjasama ber
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...fahda6
Penelitian mengenai kontribusi sektor pertanian dan pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian di Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi pemerintah dalam merencanakan pengembangan pertanian serta penyedian lapangan kerja. Seta juga dapat menambah wawasan bagi masyarakat secara umum.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang, serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral. Dibahas pula jenis-jenis wilayah, perencanaan tata ruang, dan pembangunan serta pengembangan wilayah."
Dalam lingkup nasional, Industri makanan-minuman adalah kontributor yang cukup signifikan terhadap PDB Indonesia. Pada tahun 2008 nilai produksi industri makanan-minuman mencapai USD 20 Miliar dan tumbuh rata-rata sebesar 16 persen setiap tahun. Produksi industri makanan-minuman menyumbang sekitar 22,3 persen dari total produksi manufaktur di Koridor Ekonomi Jawa atau kedua terbesar setelah industri permesinan. Besarnya produksi yang dihasilkan oleh industri makanan-minuman tidak terlepas dari banyaknya investasi yang terealisasikan untuk industri tersebut. Total investasi yang terealisasi di Indonesia pada industri makanan-minuman sampai dengan akhir tahun 2010 adalah IDR 25 Triliun; dimana IDR 9 Triliun merupakan investasi dari luar negeri/PMA dan IDR 16 Triliun merupakan investasi dalam negeri/PMDN. Industri makanan-minuman menduduki peringkat tertinggi untuk jumlah PMDN yang terealisasikan pada tahun 2010. Pada tahun 2011, investasi pada industri makanan-minuman ditargetkan untuk mencapai IDR 38,87 Triliun. Dari sisi tenaga kerja, industri makanan-minuman merupakan industri yang menyerap tenaga kerja paling besar diantara industri manufaktur lainnya. Pada tahun 2010, industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 3,6 juta orang atau terjadi peningkatan sebesar 3,28 persen dibandingkan dengan tahun 2009.
Dalam lingkup regional, industri makanan-minuman merupakan komoditas ekonomi utama dari lima komoditas ekonomi unggulan yang mempunyai peranan penting dalam pengembangan Koridor Ekonomi Jawa. Kelima komoditas ekonomi unggulan adalah sebagai berikut:
1. Industri Makanan & Minuman di Megapolitan Surabaya – Malang & Kediri
2. Industri Perkapalan di Kabupaten Lamongan
3. Industri Migas di Segitiga Emas Bojonegoro-Tuban & Lamongan
4. Industri Telematika di Gerbangkertasusila
5. Industri Alutsista berada di Kab. Malang
Kemudian ditinjau dari PDRB tahun 2009, Sektor Industri Pengolahan merupakan salah satu sektor utama di perekonomian Jawa Timur dengan kontribusi hingga 27,9 persen. Khusus untuk produk makanan dan minuman (mamin), saat ini tercatat sejumlah 481.988 unit perusahaan beroperasi di Jawa Timur dan menyerap 1.455.958 orang tenaga kerja. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 473.605 unit perusahaan dan menyerap 1.406.027 orang tenaga kerja.
Secara nasional kinerja industri makanan minuman menunjukkan peningkatan nilai ekspor selama periode Januari-Agustus 2010. Selama periode tersebut, nilai ekspor dari industri makanan terjadi peningkatan sebesar 16 persen dan minuman sebesar 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan pasar atas produk industri makanan dan minuman sampai pada level internasional. Industri makanan minuman dan tembakau umumnya menggunakan bahan baku domestik dan memiliki demand yang stabil karena merupakan kebutuhan dasar manusia (Bank Indonesia Surabaya, 2010). Menurut hasil kajian Bank Indonesia (2010), secar
Similar to Pwdpengembangan kawasan agropolitan di kab.toba samosir (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. Pembangunan yang berorientasi pertumbuhan telah
membawa sejumlah perubahan yang cukup signifikan.
Angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sejumlah
prestasi pun banyak yang diraih. Dibalik ini terdapat juga
sejumlah masalah. Berdasarkan permasalahan
pembangunan yang terjadi, pengembangan kawasan
agropolitan merupakan alternatif solusi untuk
pengembangan wilayah. Namun, pelaksanaan agropolitan di
Toba Samosir belum berkembang secara baik, karena
agropolitan itu mengalami banyak permasalahan terutama
dalam permodalan dan belum mampu berperan sebagai
agribisnis.
PENDAHULUAN
3. 1. Potensi Wilayah
Kuosien lokasi atau LQ adalah suatu perbandingan
tentang besarnya peranan sektor/komoditi didaerah yang
lebih tinggi.
2. Agropolitan
Pertama kali dikenalkan oleh Friedman dan Douglass
(1976) melalui konsep agropotitan distik. Agropolitan berasal
dari kata agro dan polis yang artimya pertanian dan kota.
Agropolitan adalah kota yang tumbuh dan berkembang
karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis yang
melayani, mendorong dan menarik pertumbuhan pertanian
diwilayah-wilayah.
TINJAUAN PUSTAKA
4. 3. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dengan judul “pengaruh
pelaksanaan Agropolitan terhadap perkembangan ekonomi di tujuh
kawasan agropolitan kabupaten Magelang”.
Penelitian yang dilakukan oleh Karo-Karo dengan judul “ strategi
pengembangan Kabupaten Karo sebagai kawasan Agropolitan”.
4. Kerangka Konseptual
Pengembangan pertanian
Agropolitan
Strategi pengembanganPotensi wilayah
Pengembangan
daerah
5. 1. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang
bersifat kuantitatif. Sumber data diperoleh dari publikasi resmi
pemerintah seperti BPS, Deptan dan sumber lain yang relevan.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penelitian kepustakaan (Libraly
Research).
3. Teknik Analisis Data
a. Location Quotient (LQ)
Untuk mengetahui spesialisasi suatu daerah terhadap
aktivitas ekonomi daerah, dengan rumus:
LQi=
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡𝑠𝑖/𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡𝑜𝑡𝑇𝐵
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑠𝑢𝑚𝑢𝑡𝑖/𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡𝑜𝑡𝑆𝑈𝑀𝑈𝑇
METODE PENELITIAN
6. b. Shift Share Analisys (SSA)
Untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor
pada perekonomian di wilayah ini. PDRB Kab.Toba Samosir dan
Sumatera Utara berdasarkan lapangan usaha atas dasar harga
berlaku:
Provincial Share (PS)/komponen pertumbuhan nasional
Proportional Shift (P)/komponen pertumbuhan proporsional
Differential Shift (D)/komponen pertumbuhan pangsa wilayah
c. Analisa SWOT
Melakukan pengklasifikasian data
Membandingkan antara faktor internal dan eksternal
Interprestasi dan pengembangan menjadi keputusan
pemilihan strategi yang mungkin untuk dilaksanakan
7. GAMBARAN UMUM KAB.TOBA SAMOSIR
1. Kondisi Geografis
Kab. Toba Samosir terletak di bagian tengaah provinsi Sumatera Utara
dijajaran Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan bergelombang.
2. Pertanian
Sebagian besar penduduk menggatungkan hidupnya pada sektor
pertanian yang dapat dilihat dari luasnya hamparan pertanian.
3. Kondisi Perekonomian
PDRB Kab. Toba Samosir atas dasar haarga berlaku tahum 2010 sebesar
3.480.436,00, berdasarkan atas dasar harga konstan 2000 PDRB Kab. Toba Samosir
tahun 2010 sebesar 1.765.726,97 atau mengalaami pertumbuhan sebesar 5,73%
dibanding tahun sebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
8. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Location Quotient
Hasil perhitungan nilai LQ dalam kurun waktu 2003-2010 maka dapat
teridentifikasi basis dan non-basis. Sektor basis dengan nilai perhitungan LQ>1.
Sektor non-basis dengan nilai perhitungan LQ<1.
2. Analisis Shift Share
Sektor yang memiliki nilai P positif adalah sektor pertambangan dan
penggalian, bangunan, pengangkutan, dan komunikasi, kemasyarakatan, sosial
dan perorangan. Sektor D positif terdapat sektor ekonomi yang tumbuh cepat.
3. Analisa SWOT
Melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal.
4. Faktor Internal
Posisi kabupaten dan kondisi lahan banyak yang kosong
Keadaan SDA dan SDM
Kebijakan pemerintah daerah
5. Faktor eksternal
Adanya otonomi daerah
Pasar terbuka untuk domestik dan luar
Perdagangan bebas
9. 6. Analisis Matriks SWOT
Melakukan pemaduan antara kekuatan dengan kelemahan, peluang
dan ancaman untuk mengetahui strategi yang akan dipilih untuk
mengembangkankawasan agropolitan.
7. Analisis Potensi Sektor Pertanian
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB sebesar 36,21% pada
tahun 2010. Dengan demikian sektor pertanian memiliki peranan yang besar
terhadap perekonomian di Kab.Toba Samosir.
8. Analisis Potensi Sektor Industri
Sektor industri memiliki kontribusi terhadap PDRB sebesar 34,44%
pada tahun 2010. Sektor industri juga memiliki peran yang besar terhadap
perekonomian di Kab.Toba Samosir.
10. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil perhitungan LQ dan ASS, menunjukkan bahwa sektor
yang merupakan sektor unggulan adalah sektor pertanian dan industri.
2. Strategi pengembangan kawasan agropolitan berdasarkan Analisa
SWOT, adalah : Mengembngkan sektor potensial, membenahi
permodalan dan pendidikan pertanian, memanfaatkan sumber daya
pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan
pemanfaataan lahan secara optimal
SARAN
1. Pemerintah dalam rangka meningkatkan PDRB agar lebih
mengutamakan sektor unggulan
2. Sektor unggulan perlu mendapatkan prioritaas pengembangan.
3. Penelitian ini masih terbaatas perlu dilakukan penelitiaan lebih lanjut
mengenai pengembangan kawasan agropolitan.