1. Dokumen membahas tentang momentum dan impuls serta berbagai konsep terkait seperti tumbukan, kekekalan momentum, dan hukum Newton kedua.
2. Definisi momentum secara fisika dan matematika dijelaskan, serta contoh soal perhitungan momentum.
3. Jenis-jenis tumbukan diuraikan, termasuk tumbukan lenting sempurna, sebagian, dan tidak lenting.
Dokumen tersebut membahas tentang peristiwa tumbukan antar benda. Terdapat definisi tumbukan dan jenis-jenis tumbukan yang dibahas lebih lanjut yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali. Diberikan juga contoh soal untuk memahami penerapan hukum kekekalan momentum dan energi pada berbagai jenis tumbukan.
Dokumen tersebut membahas tentang energi potensial dan potensial listrik, termasuk rumus dan contoh penerapannya seperti generator Van de Graff dan electrostatic precipitator."
Dokumen tersebut membahas tentang gerak menggelinding, yang merupakan gabungan dari gerak translasi dan rotasi. Gerak menggelinding murni terjadi jika tidak terdapat slip antara benda dan permukaan alasnya. Benda akan menggelinding jika permukaan alas kasar, sedangkan akan tergelincir jika permukaan alas licin. Dokumen ini juga menjelaskan rumus percepatan benda yang menggelinding pada bidang datar dan miring
1. Dokumen membahas tentang momentum dan impuls serta berbagai konsep terkait seperti tumbukan, kekekalan momentum, dan hukum Newton kedua.
2. Definisi momentum secara fisika dan matematika dijelaskan, serta contoh soal perhitungan momentum.
3. Jenis-jenis tumbukan diuraikan, termasuk tumbukan lenting sempurna, sebagian, dan tidak lenting.
Dokumen tersebut membahas tentang peristiwa tumbukan antar benda. Terdapat definisi tumbukan dan jenis-jenis tumbukan yang dibahas lebih lanjut yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali. Diberikan juga contoh soal untuk memahami penerapan hukum kekekalan momentum dan energi pada berbagai jenis tumbukan.
Dokumen tersebut membahas tentang energi potensial dan potensial listrik, termasuk rumus dan contoh penerapannya seperti generator Van de Graff dan electrostatic precipitator."
Dokumen tersebut membahas tentang gerak menggelinding, yang merupakan gabungan dari gerak translasi dan rotasi. Gerak menggelinding murni terjadi jika tidak terdapat slip antara benda dan permukaan alasnya. Benda akan menggelinding jika permukaan alas kasar, sedangkan akan tergelincir jika permukaan alas licin. Dokumen ini juga menjelaskan rumus percepatan benda yang menggelinding pada bidang datar dan miring
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, termasuk definisi, rumus, contoh, dan grafiknya. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan tetap, sedangkan gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah akibat adanya percepatan tetap.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang pusat massa, momentum linier, dan tumbukan untuk sistem partikel dan benda kontinu dalam 1 dan 2 dimensi. Di antaranya adalah definisi pusat massa, hukum Newton kedua untuk sistem partikel, definisi dan sifat-sifat momentum linier dan energi kinetik, serta hukum kekekalan momentum dan energi dalam tumbukan elastik dan inelastik.
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut merupakan rancangan percobaan tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang hijau; (2) variabel bebasnya adalah intensitas cahaya sedangkan variabel terikatnya adalah panjang batang dan kondisi tumbuhan; (3) hipotesisnya adalah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan tumbuhan di tempat terang akan tumbuh lebih lamb
Dokumen tersebut merangkum pengertian, jenis, prinsip kerja, karakteristik, rugi-rugi, dan paralel motor AC. Motor AC terdiri dari motor sinkron dan induksi. Motor sinkron berputar sesuai frekuensi tegangan sedangkan induksi berputar lebih lambat. Karakteristik motor induksi dibedakan menjadi kelas A, B, C, dan D berdasarkan torsi dan arus startingnya. Rugi pada motor antara lain rugi tembaga dan bes
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
Laporan praktikum fisika tentang medan magnet yang dihasilkan oleh kawat berarus listrik yang dililitkan pada paku. Semakin banyak lilitan kawat, semakin kuat daya tarik magnet yang dihasilkan sehingga dapat menarik benda-benda logam seperti peniti, jarum, dan paperclip. Arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan, dimana arah ibu jari menunjukkan kutub utara dan arah putaran jari lain menunjukkan gar
Getaran pegas dan ayunan sederhana membahas pengaruh massa terhadap periode getaran pada pegas, di mana jika massa benda yang digantungkan pada pegas semakin besar maka periode getarannya akan semakin panjang.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum, impuls, dan jenis-jenis tumbukan, khususnya: (1) mendefinisikan momentum dan impuls serta hubungannya, (2) menjelaskan hukum kekekalan momentum dan energi kinetik yang berlaku pada tumbukan, (3) menjelaskan tiga jenis tumbukan beserta persamaan yang menggambarkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, termasuk definisi, rumus, contoh, dan grafiknya. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan tetap, sedangkan gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah akibat adanya percepatan tetap.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang pusat massa, momentum linier, dan tumbukan untuk sistem partikel dan benda kontinu dalam 1 dan 2 dimensi. Di antaranya adalah definisi pusat massa, hukum Newton kedua untuk sistem partikel, definisi dan sifat-sifat momentum linier dan energi kinetik, serta hukum kekekalan momentum dan energi dalam tumbukan elastik dan inelastik.
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut merupakan rancangan percobaan tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang hijau; (2) variabel bebasnya adalah intensitas cahaya sedangkan variabel terikatnya adalah panjang batang dan kondisi tumbuhan; (3) hipotesisnya adalah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan tumbuhan di tempat terang akan tumbuh lebih lamb
Dokumen tersebut merangkum pengertian, jenis, prinsip kerja, karakteristik, rugi-rugi, dan paralel motor AC. Motor AC terdiri dari motor sinkron dan induksi. Motor sinkron berputar sesuai frekuensi tegangan sedangkan induksi berputar lebih lambat. Karakteristik motor induksi dibedakan menjadi kelas A, B, C, dan D berdasarkan torsi dan arus startingnya. Rugi pada motor antara lain rugi tembaga dan bes
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
Laporan praktikum fisika tentang medan magnet yang dihasilkan oleh kawat berarus listrik yang dililitkan pada paku. Semakin banyak lilitan kawat, semakin kuat daya tarik magnet yang dihasilkan sehingga dapat menarik benda-benda logam seperti peniti, jarum, dan paperclip. Arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan, dimana arah ibu jari menunjukkan kutub utara dan arah putaran jari lain menunjukkan gar
Getaran pegas dan ayunan sederhana membahas pengaruh massa terhadap periode getaran pada pegas, di mana jika massa benda yang digantungkan pada pegas semakin besar maka periode getarannya akan semakin panjang.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum, impuls, dan jenis-jenis tumbukan, khususnya: (1) mendefinisikan momentum dan impuls serta hubungannya, (2) menjelaskan hukum kekekalan momentum dan energi kinetik yang berlaku pada tumbukan, (3) menjelaskan tiga jenis tumbukan beserta persamaan yang menggambarkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis tumbukan antara dua benda yang saling bertabrakan, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali. Dokumen ini juga menjelaskan hukum-hukum yang berlaku pada setiap jenis tumbukan seperti hukum kekekalan momentum dan energi kinetik.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XI PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang tumbukan lenting sempurna, dimana dijelaskan bahwa jika energi kinetik total benda sebelum dan sesudah tumbukan sama, maka tumbukan tersebut disebut tumbukan lenting sempurna. Dokumen tersebut juga menjelaskan hukum kekekalan momentum dan bagaimana hukum tersebut diterapkan pada berbagai jenis tumbukan."
Dokumen tersebut membahas tentang tumbukan lenting sempurna dalam fisika, termasuk definisi tumbukan lenting sempurna, hukum kekekalan momentum, dan contoh soal tumbukan lenting sempurna pada satu dan dua dimensi.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum kekekalan momentum yang menyatakan bahwa jumlah momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap, asalkan tidak ada gaya luar. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis tumbukan satu dimensi dan contoh soal penerapan hukum momentum.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep impuls dan momentum, termasuk rumus, contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dan soal latihan. Konsep kunci yang dijelaskan adalah hubungan antara impuls dan perubahan momentum, serta hukum kekekalan momentum.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang impuls, momentum, hubungan antara impuls dan momentum, hukum kekekalan momentum, dan jenis-jenis tumbukan. Memberikan rumus-rumus terkait konsep-konsep tersebut beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Laporan praktikum ini membahas percobaan kekekalan momentum pada tumbukan elastis dan tidak elastis. Percobaan dilakukan dengan menggunakan rel udara, kereta, pegas tumbuk, dan pewaktu untuk mengukur kecepatan dan momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan. Hasilnya digunakan untuk memverifikasi hukum kekekalan momentum dan mengetahui jenis tumbukan.
Dokumen tersebut membahas tentang impuls, momentum, hukum kekekalan momentum linier, dan jenis-jenis tumbukan seperti tumbukan elastik dan tidak elastik. Beberapa contoh soal dan pembahasannya juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang koefisien restitusi dan jenis-jenis tumbukan, termasuk tumbukan lenting sempurna, sebagian, dan tidak sama sekali. Alat yang digunakan adalah program MATLAB untuk menghitung nilai koefisien restitusinya berdasarkan data eksperimen.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum linear, impuls, sistem partikel, dan tumbukan. Secara khusus, dibahas definisi momentum sebagai hasil kali massa dan kecepatan, hubungan antara impuls dan perubahan momentum, serta hukum kekekalan momentum yang berlaku pada sistem partikel dan proses tumbukan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
6. Tumbukan lenting
sempurna adalah tumbukan
antara dua buah benda yang
jumlah energi mekaniknya
tetap sama besar, sesaat
sebelum dan sesudah terjadi
tumbukan. Dengan kata lain,
tumbukan lenting sempurna
tidak ada energi yang hilang.
Dengan demikian, pada
lenting sempurna
berlaku:
1. hukum kekekalan
momentum
• hukum kekekalan
energi mekanikMisalkan, dua buah bola dengan massa
masing-masing m1 dan m2, mula-mula
bergerak dengan kecepatan v1 dan v2.
setelah terjadi tumbukan, kecepatan
bola menjadi v1’ dan v2’.
7. Ciri-ciri Tumbukan Lenting Sempurna :
1. Kecepatan sebelum dan tumbukan sama,
tetapi arah berlawanan
2. Berlaku Hukum Kekekalan Momentum
3. Berlaku Hukum kekekalan
energi kinetik
4. Koefisien restitusi e = 1
8. Pada tumbukan lenting
sebagian, beberapa energi kinetik
akan diubah menjadi energi
bentuk lain seperti panas, bunyi,
dan sebagainya.
Akibatnya, energi kinetik
sebelum tumbukan lebih besar
daripada energi kinetik sesudah
tumbukan. Sebagian besar
tumbukan yang terjadi antara dua
benda merupakan tumbukan
9. Pada kebanyakan tumbukan,
umumnya kecepatan relatif yang
terjadi ketika dua buah benda yang
bertumbukan berbeda satu dengan
yang lainnya dimana nilai koefisien
restitusi (e) tida sama dengan 1.Nilai e dapat dicari dengan:
e = -(v2’ – v1’)
(v2 – v1)
jika nilai e tidak sama dengan satu maka
peristiwa tumbukan tesebut dapat
dikatan lenting sebagian.
10. Ciri-ciri Tumbukan Lenting Sebagian :
1. Berlaku Hukum Kekekalan Momentum
2. Energi kinetik sebelum dan setelah
tumbukan tidak sama
3. Kecepatan relatif sesudah
tumbukan berkurang
dibandingkan setelah tumbukan
4. 0 < e < 1
11. Tumbukan antara dua benda
dengan tidak lenting sama sekali,
maka setelah tumbukan kedua
benda akan memiliki kecepatan
yang sama (v’1=v’2=v’), karena
koefisien restitusi sama dengan
nol (e =0)
Pada tumbukan tidak lenting sama
sekali yaitu tumbukan yang terjadi
dimana kedua benda yang
bertumbukan akan melekat satu
sama lain atau menjadi satu
gerakannya setelah terjadi
tumbukan.
12. Ciri-ciri Tumbukan Tidak Lenting
sama sekali :
1. Setelah tumbukan benda menyatu
2. Kecepatan setelah tumbukan sama besar
3. Berlaku Hukum Kekekalan
Momentum
4. Mengalami kehilangan energi
kinetik
5. e = 0
14. TUMBUKAN
LENTING
SEBAGIAN
TUMBUKAN TAK
LENTING
Pada tumbukan lenting sempurna
berlaku:
a. hukum kekekalan energi mekanik
∆Ek = ∆Ek’
b. hukum kekekalan momentum
m1.v1 + m2.v2 = m1.v1’ + m2.v2’
c. koefisien restitusi ( e = 1)
12
'
1
'
2(
1
vv
vv
−
−−
=
Dimana:
v1 = kecepatan awal benda 1
(m/s)
v2 = kecepatan awal benda 2
(m/s)
v1’ = kecepatan setelah tumbukan
benda 1 (m/s)
v2’ = kecepatan setelah tumbukan
15. TUMBUKAN
LENTING
SEMPURNA
TUMBUKAN TAK
LENTING
Pada tumbukan lenting sebagian berlaku Hukum
Kekekalan Momentum, tetapi tidak berlaku
Hukum Kekekalan Energi Kinetik.
ΣEk > ΣEk ' , maka:
Ek1 + Ek2 > Ek1' + Ek2'
v2 – v1 > v1' – v2'
Sehingga persamaan (3) dapat dituliskan:
Dengan demikian, dapat
disimpulkan pada
tumbukan lenting sebagian,
koefisien restitusi (e)
adalah:
0 < e < 1
16. TUMBUKAN
LENTING
SEMPURNA
TUMBUKAN
LENTING
SEBAGIAN
Secara umum pada tumbukan lenting
tidak sama sekali berlaku hukum
kekekalan momentum' '
1 1 2 2 1 1 2 2m v m v m v m v+ = +
Karena kecepatan kedua benda setelah tumbukan sama, y
' ' '
1 2 (1.12)v v v= =
Maka persamaan hukum kekekalan momentum, menjad
( ) '
1 1 2 2 1 2 (1.13)m v m v m m v+ = +