Dokumen tersebut membahas mengenai lingkup peradilan tata usaha negara berdasarkan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman dan menjelaskan pihak-pihak dalam sengketa TUN serta perbedaan antara hukum acara perdata dan TUN. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa objek sengketa TUN adalah keputusan tata usaha negara dan pengertian fiktif negatif, final, serta judex pactie.
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraDella Mega Alfionita
Dokumen tersebut merupakan tugas kelompok mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang membahas analisis perkara peradilan tata usaha negara. Dibahas mengenai pengadilan tata usaha negara, prosedur beracara di tingkat pengadilan tata usaha negara, dan contoh kasus untuk memberikan pemahaman penyelesaian sengketa tata usaha negara.
Ini merupakan salah satu tugas saya mengenai Keputusan Tata Usaha Negara dimana merupakan tugas untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
Dokumen tersebut membahas berbagai sanksi administrasi seperti sanksi pidana, sanksi administrasi lainnya, bestuursdwang, pengenaan uang paksa, sanksi kumulasi, serta upaya administratif dan prosedur di pengadilan TUN seperti persyaratan gugatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengadilan tata usaha negara di Indonesia. Terdapat tiga pengadilan yaitu pengadilan tata usaha negara, pengadilan tinggi tata usaha negara, dan pengadilan khusus. Pengadilan tata usaha negara berada di tingkat kabupaten/kota sedangkan pengadilan tinggi tata usaha negara di tingkat provinsi.
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraDella Mega Alfionita
Dokumen tersebut merupakan tugas kelompok mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang membahas analisis perkara peradilan tata usaha negara. Dibahas mengenai pengadilan tata usaha negara, prosedur beracara di tingkat pengadilan tata usaha negara, dan contoh kasus untuk memberikan pemahaman penyelesaian sengketa tata usaha negara.
Ini merupakan salah satu tugas saya mengenai Keputusan Tata Usaha Negara dimana merupakan tugas untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
Dokumen tersebut membahas berbagai sanksi administrasi seperti sanksi pidana, sanksi administrasi lainnya, bestuursdwang, pengenaan uang paksa, sanksi kumulasi, serta upaya administratif dan prosedur di pengadilan TUN seperti persyaratan gugatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengadilan tata usaha negara di Indonesia. Terdapat tiga pengadilan yaitu pengadilan tata usaha negara, pengadilan tinggi tata usaha negara, dan pengadilan khusus. Pengadilan tata usaha negara berada di tingkat kabupaten/kota sedangkan pengadilan tinggi tata usaha negara di tingkat provinsi.
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasionalAritonang Toba Muara
Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk menguji undang-undang hasil ratifikasi perjanjian internasional terhadap UUD 1945. Namun, kedudukan perjanjian internasional dalam hukum nasional Indonesia belum jelas, sehingga ruang lingkup pengujian Mahkamah Konstitusi terhadap perjanjian internasional masih perlu ditentukan."
Sistem hukum dan peradilan nasional membahas tentang pengertian sistem hukum, tujuan dan fungsi hukum, jenis-jenis hukum, sumber hukum, lembaga peradilan, dan upaya pemberantasan korupsi. Sistem hukum merupakan susunan kesatuan yang saling terkait untuk mengatur tata tertib masyarakat. Lembaga peradilan memberikan keadilan bagi rakyat sesuai ketentuan hukum. Upaya pemberantasan
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas perkembangan hak menguji undang-undang (judicial review) di Indonesia, termasuk kewenangan Mahkamah Agung dan kemudian Mahkamah Konstitusi untuk melakukan pengujian konstitusionalitas undang-undang.
2. Judicial review dimulai di Amerika Serikat dan kemudian diterapkan di berbagai negara dengan sistem hukum tertulis, meskipun praktik ini kontroversial dan ditolak oleh beberapa negara.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peradilan di Indonesia, termasuk jenis-jenis peradilan seperti peradilan umum, agama, militer, dan tata usaha negara serta pengaturan dan fungsi lembaga peradilan di bawahnya seperti pengadilan tinggi, negeri, agama, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang peradilan khusus pemilu. Ringkasannya adalah:
1. Peradilan khusus pemilu diperlukan untuk menyelesaikan sengketa pemilu secara lebih efisien dan memberikan keadilan.
2. Pengadilan ini akan menangani kasus di tingkat kabupaten/kota dan banding di provinsi, sehingga mampu mengurangi beban Mahkamah Konstitusi.
3. Pembentukan peradilan
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum dan konstitusi Indonesia serta lembaga-lembaga yang menjadi alat penegak hukum di Indonesia seperti polisi, jaksa, hakim, advokat, KPK, dan berbagai jenis peradilan.
Lembaga peradilan di Indonesia terdiri dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, pengadilan tinggi, pengadilan negeri, pengadilan agama, pengadilan militer, dan pengadilan tata usaha negara. Masing-masing lembaga memiliki peran dan kewenangan yang berbeda sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Isi materi Hukum Administrasi Negara Lanjut mencakup Perbuatan Melanggar Hukum oleh Pemerintah, Publik Domein, Ombudsman, Hukum Perizinan, Kepegawaian, BUMN/BUMD, dan Sanksi-sanksi HAN. Materi kuliah memberikan pemahaman mengenai perkembangan terkini dalam bidang hukum administrasi negara.
Sistem peradilan nasional terdiri dari lembaga-lembaga seperti Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Pengadilan Negeri, dan lainnya. Lembaga-lembaga ini memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi kekuasaan kehakiman demi tercapainya keadilan berdasarkan hukum di Indonesia.
Peradilan di Indonesia terdiri atas peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Peradilan umum membawahi pengadilan negeri sebagai pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tinggi sebagai pengadilan banding. Mahkamah Agung berada di puncak sistem peradilan sebagai pengadilan kasasi.
Wewenang mk dalam menguji uu ratifikasi perjanjian internasionalAritonang Toba Muara
Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk menguji undang-undang hasil ratifikasi perjanjian internasional terhadap UUD 1945. Namun, kedudukan perjanjian internasional dalam hukum nasional Indonesia belum jelas, sehingga ruang lingkup pengujian Mahkamah Konstitusi terhadap perjanjian internasional masih perlu ditentukan."
Sistem hukum dan peradilan nasional membahas tentang pengertian sistem hukum, tujuan dan fungsi hukum, jenis-jenis hukum, sumber hukum, lembaga peradilan, dan upaya pemberantasan korupsi. Sistem hukum merupakan susunan kesatuan yang saling terkait untuk mengatur tata tertib masyarakat. Lembaga peradilan memberikan keadilan bagi rakyat sesuai ketentuan hukum. Upaya pemberantasan
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas perkembangan hak menguji undang-undang (judicial review) di Indonesia, termasuk kewenangan Mahkamah Agung dan kemudian Mahkamah Konstitusi untuk melakukan pengujian konstitusionalitas undang-undang.
2. Judicial review dimulai di Amerika Serikat dan kemudian diterapkan di berbagai negara dengan sistem hukum tertulis, meskipun praktik ini kontroversial dan ditolak oleh beberapa negara.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peradilan di Indonesia, termasuk jenis-jenis peradilan seperti peradilan umum, agama, militer, dan tata usaha negara serta pengaturan dan fungsi lembaga peradilan di bawahnya seperti pengadilan tinggi, negeri, agama, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang peradilan khusus pemilu. Ringkasannya adalah:
1. Peradilan khusus pemilu diperlukan untuk menyelesaikan sengketa pemilu secara lebih efisien dan memberikan keadilan.
2. Pengadilan ini akan menangani kasus di tingkat kabupaten/kota dan banding di provinsi, sehingga mampu mengurangi beban Mahkamah Konstitusi.
3. Pembentukan peradilan
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum dan konstitusi Indonesia serta lembaga-lembaga yang menjadi alat penegak hukum di Indonesia seperti polisi, jaksa, hakim, advokat, KPK, dan berbagai jenis peradilan.
Lembaga peradilan di Indonesia terdiri dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, pengadilan tinggi, pengadilan negeri, pengadilan agama, pengadilan militer, dan pengadilan tata usaha negara. Masing-masing lembaga memiliki peran dan kewenangan yang berbeda sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Isi materi Hukum Administrasi Negara Lanjut mencakup Perbuatan Melanggar Hukum oleh Pemerintah, Publik Domein, Ombudsman, Hukum Perizinan, Kepegawaian, BUMN/BUMD, dan Sanksi-sanksi HAN. Materi kuliah memberikan pemahaman mengenai perkembangan terkini dalam bidang hukum administrasi negara.
Sistem peradilan nasional terdiri dari lembaga-lembaga seperti Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Pengadilan Negeri, dan lainnya. Lembaga-lembaga ini memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi kekuasaan kehakiman demi tercapainya keadilan berdasarkan hukum di Indonesia.
Peradilan di Indonesia terdiri atas peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Peradilan umum membawahi pengadilan negeri sebagai pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tinggi sebagai pengadilan banding. Mahkamah Agung berada di puncak sistem peradilan sebagai pengadilan kasasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang gugatan di PTUN, mulai dari pengertian gugatan, perbedaan gugatan perdata dan PTUN, syarat formal surat gugatan (persona standi in judicio, posita, petitum), dan dampak penolakan gugatan.
2, hbl, Leni anggraeni, Hapzi Ali, Alternatif Penyelesaian Sengketa dan Resol...lenianggr
Makalah ini membahas tentang alternatif penyelesaian sengketa ekonomi di luar pengadilan, seperti negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. Sengketa bisnis dapat diselesaikan melalui litigasi di pengadilan, namun cara ini memiliki kelemahan seperti kurangnya kepastian hukum dan hakim yang kurang paham dengan bidang sengketa. Alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadil
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut menjelaskan pengertian Keputusan Tata Usaha Negara dan pengecualian-pengecualian tertentu yang tidak termasuk dalam ruang lingkup peradilan tata usaha negara, (2) dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara secara pasal demi pasal, termasuk syarat-syarat menjadi hakim
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
1. Berdasarkan kekuasaan absolut yang berada dibawah Mahkamah agung ada beberapa lingkungan peradilan, sebut dan jelaskan?
2. Didalam penyelesain perkara perdata ada beberapa tahap sebutkan? Serta jelaskan tahapan aministratif dalam perkara perdata?
3. Menurut KUHPerdata alat-alat bukti dalam hokum acara perdata terdiri atas, sebut dan jelaskan?
4. Menurut golongannya suatu putusan pengadilan dikenal dua macam pengolongan putusan, sebut dan jelaskan?
5. Sebut dan jelaskan Macam Upaya hokum dan macam Eksekusi menurut sifatnya? Serta buat skema hokum acara perdata di pengadilan?
Undang-undang ini mengatur tentang arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Undang-undang ini mengatur tentang syarat arbitrase, pengangkatan arbiter, pelaksanaan putusan arbitrase, dan hak ingkar terhadap arbiter. Undang-undang ini bertujuan untuk menyesuaikan peraturan tentang arbitrase dengan perkembangan hukum dan dunia usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar hukum acara perdata Indonesia, termasuk pengertian, sifat, sumber hukum, fungsi, asas-asas, pengajuan gugatan dan permohonan, pemeriksaan di persidangan, putusan gugur, verstek, perdamaian, jawaban, dan pembuktian.
Bimo Prasetio S.H. adalah seorang pengacara yang memiliki pengalaman kerja sebagai jurnalis hukum dan bekerja di beberapa kantor hukum. Dokumen ini berisi riwayat pekerjaannya sebagai pengacara di berbagai kantor hukum dan juga penjelasan tentang legalisasi surat kuasa yang dibuat di luar negeri yang harus dilegalisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat.
1. PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Dini Andini 2101101624
1 Jelaskan lingkungan wilayah peradilan dalam kekuasaan kehakiman yang
ditentukan dalam pasal 10 Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman !
Jawaban :
BAB II
BADAN PERADILAN DAN ASASNYA
Pasal 10
1 Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
2 Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan dalam
lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha
negara.
Penjelasan :
Lingkungan wilayah peradilan dalam kekuasaan kehakiman yang ditentukan dalam
pasal 10 Undang-Undang Kekuasaann Kehakiman yaitu Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada
dibawahnya dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, Badan peradilan yang berada
dibawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan dalam lingkungan peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.
2 Siapa pihak dalam sengketa Peradilan Tata Usaha (TUN) dan jelaskan dasar
hukumnya !
Jawaban :
Subyek dalam Peradilan Tata Usaha Negara adalah Seseorang atau Badan Hukum
Perdata sebagai penggugat, dan Badan atau pejabat Tata Usaha Negara sebagai
Tergugat. Sementara itu yang menjadi obyek di Peradilan Tata Usaha Negara adalah
Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking).
Dasar hukumnya yaitu :
Pasal 1 angka 10 UU No. 51 Tahun 2009
“Sengketa TUN adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara
orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat TUN baik di pusat
maupun daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan Tata Usaha Negara,
1 of 3
2. PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Dini Andini 2101101624
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 53 ayat 1 UU No. 9Tahun 2004
“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan
yang berwenang yang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itu dinyatan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan
ganti rugi atau rehabilitasi”
- Badan atau pejabat TUN di lain pihak sebagai Tergugat adalah badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada
padanya atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau badan hukum
perdata. Pasal 1 butir 12 UU No. 51 Tahun 2009
Obyek sengketa TUN adalah keputusan yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum
tata Usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang
atau badan hukum perdata (pasal 1 angka 9 UU No.51 Tahun 2009)
kecuali Pasal 3 UU No. 5 Tahun 1986 ( Fiktif Negatif)
Pasal 48 UU No. 5 Tahun 1986 harus melalui upaya administratif - kewenangan PT
pada tingkat pertama.
3 Apa perbedaan antara Hukum Acara Perdata Dengan Hukum Acara Tata Usaha
Negara (TUN) ?
Jawaban :
Dilihat dari kedudukan para pihak dalam sengketa TUN, selalu menempatkan seseorang
atau badan hukum perdata sebagai pihak tergugat dan badan atau pejabat TUN sebagai
pihak tergugat. Pada Hukum acara Perdata para pihak tidak terikat pada kedudukan ;
Dilihat dari gugatan Rekonvensi, dalam Hukum acra Perdata dikenal dengan gugat
Rekonvensi (Gugat Balik) yang artinya gugatan diajukan oleh tergugat terhadap
2 of 3
3. PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Dini Andini 2101101624
penggugat dalam sengketa yang sedang berjalan antar mereka ; Dilihat dari Tenggang
Waktu Pengajuan Gugatan, dalam Hukum acara TUN pengajuan gugatan dapat
dilakukan dalam tenggang waktu 90 hari.
4 Dalam Peradilan Tata Usaha Negara (TUN) mengadili sengketa yang diajukan
oleh penggugat yang keberatan atas tindakan tergugat, apakah objek sengketa
TUN yang disengketakan ?
Jawaban :
yang menjadi obyek sengketa TUN yang disengketakan di Peradilan Tata Usaha Negara
adalah Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking).
5 Jelaskan pengertian dibawah ini:
a Fiktif negatif
b Final
c Judex pactie
Jawaban :
a Fiktif negatif yaitu suatu keputusan yang seharusnya dikeluarkan tetapi tidak
dikeluarkan.
b Final/definitif adalah keputusan itu tidak memerlukan persetujuan badan lain,
sehingga yang bukan termasuk keputusan TUN adalah keputusan :
1 Keputusan yang bersifat keperdataan
2 Bersifat umum
3 Keputusan yang masih memerlukan persetujuan’Keputusan TUN yang
dibuat berdasarkan KUHP dan KUHPerdata
4 Keputusan yang dibuat oleh KPU
c Judex pactie yaitu Hakim yang berwenang memeriksa fakta dan bukti, dalam hal
ini hakim - hakim pengadilan negeri dan pengadilan tinggi
3 of 3