SlideShare a Scribd company logo
Presentasipkn
Bab5 BagianC
 Pasal 24 UUD 1945 tentang kekuasaan kehakiman
 Peradilan umum( UU No 2 Tahun1986)
 Peradilan agama ( UU No 7 Tahun1989)
 Peradilan Militer( UU No 5 Tahun1950 UU No 7 Tahun1989 )
 Peradilan Tata Usaha Negara ( UU No 5 Tahun1986)
 Kebebasan kehakiman, bersifat menunggu (pasif), dengan itu apabila tidak ada perkara (Pasal
6 UU No.4 tahun 2004)
 Pengadilan pengendali menurut hukum tanpa membedakan status seseorang. Pengadilan tidak
hanya mengadili berdasarkan undang-undang, tetapi mengadili menurut hukum. Kekuasaan
ini memberi kebebasan lebih besar kepada hakim (Pasal 5 ayat 1 UU No.4 Tahun 2004).
 Selain peradilan negara, tidak dibolehkan ada peradilan-peradilan yang bukan di lakukan oleh
badan peradilan negara (Pasal 3 UU No.4 Tahun 2004).
Mahkamah Agung
Peradilan Umum
Pengadilan Tinggi
Pengadilan
Negeri
Peradilan Khusus
Peradilan
Agama
Pengadilan
Tinggi Agama
Pengadilan
Agama
Peradilan
Syariah Islam
Peradilan Tata Usaha
Negara
Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara
Pengadilan Tata Usaha
Negara
Peradilan
Militer
Pengadilan
Militer
Pengadilan
tinggi militer
Pengadilan militer
utama
Pengadilan Militer
pertempuran
Lembaga Peradilan Nasional
Mahkamah Agung
 Mahkamah Agung Republik Indonesia (disingkat MA RI atau MA)
adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang
kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkunganperadilan tata usaha negara
Daerah hukum MA meliputi seluruh Indonesia dan kewajiban
utamanya adalah melakukan pengawasan tertinggi atas tindakan-
tindakan segala pengadilan lainnya diseluruh Indonesia, dan
menjaga/menjamin agar hukum dilaksanakan dengan sepatutnya
Tugas atau Fungsi Mahkamah Agung :
• Melakukan pengawasan tertinggi thd penyelenggaraan
• peradilan di semua lingkungan peradilan dlm menjalankan
kekuasaan kehakiman.
• Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim disemua lingku-
ngan peradilan dalam menjalankan tugasnya.
• Mengawasi dengan cermat semua perbuatan-perbuatan para hakim
di semua lingkungan peradilan.
• Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi
peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik
dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran.
Dalam hal kasasi, yg menjadi wewenang MA,dikarenakan :
• Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang,
• Salah menerapkan atau karena melanggar hukum yang berlaku,
• Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya
putusan yang bersangkutan.
Peradilan Umum adalah lingkungan peradilan di
bawah Mahkamah Agung yang menjalankan
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan
pada umumnya. Saat ini peradilan umum diatur
berdasarkan UU No.2 tahun 1986 (Lembaran Negara
No. 20 tahun 1986). Adapun kekuasaan kehakiman di
lingkungan peradilan umum dilaksanakan
oleh Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri
 Pengadilan Tinggi (biasa disingkat: PT) merupakan sebuah
lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang
berkedudukan di ibu kota Provinsi sebagai Pengadilan
Tingkat Banding terhadap perkara-perkara yang diputus
olehPengadilan Negeri.
 Pengadilan Tinggi juga merupakan Pengadilan tingkat
pertama dan terakhir mengenai sengketa kewenangan
mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
 Susunan Pengadilan Tinggi dibentuk berdasarkan Undang-
Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi.
Pengadilan Tinggi terdiri atas Pimpinan (seorang Ketua PT
dan seorang Wakil Ketua PT), Hakim Anggota, Panitera,
dan Sekretaris.
Pengadilan Negeri
Tugas dan Wewenang
 Menyatakan sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,penghentian penyelidikan, atau
penghentian tuntutan
 Tentang ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan pada
tingkat penyidikan atau penuntutan
 Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum kepada instasi pemerintah
di daerahnya, apabila diminta (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986)
 Mengadakan pelaksanaan atau pengawasan tugas dan tingkah laku hakim, panitera, sekretaris,
dan juru sita di daerah hukumnya
 Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan dan menjaga agar peradilan di
selenggarakan dengan seksama dan sewajarnya
 Memberikan teguran dan peringatan yang dipandang perlu tanpa mengurangi kepuasan hakim
dalam memeriksa dan memutus perkara
 Melakukan pengawasan atas pekerjaan notaris di daerah hukumnya, dan melaporkan hasil
pengawasannya kepada ketua pengadilan tinggi, ketua mahkamah agung, dan menteri yang
tugas dan tanggung jawabnya meliputi jabatan notaris
PERADILAN KHUSUS
 Peradilan khusus aadalah lingkungan peradilan dibawah
Mahkamah Agung yang berwenang untuk menangani kasus-
kasus tertentu
 Peradilan khusus dibagi menjadi lingkungan Peradilan
Agama, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Militer
PERADILAN AGAMA
• Peradilan Agama Islam
• Bertugas memeriksa dna
memutus perkara-perkara
yang timbul antara orang-
orang Islam mengenai
bidang hukum perdata
yang diputus berdasarkan
syariat Islam
• Contoh: thalaq,
pernikahan, waris
DASAR HUKUM
UU No. 7 thn 1989 tentang Peradilan Agama
Menurut UU no. 7 thn 1989, ruang lingkup Peradilan Agama terdiri
atas:
Pengadilan Agama: Badan peradilan tingkat pertama yang
bertempat kedudukan sama dengan Pengadilan Negeri
Pengadilan Tinggi Agama: Badan peradilan tingkat banding,
berkedudukan sama dengan daerah Pengadilan Tinggi
 Lembaga peradilan di lingkungan peradilan agama, tingkat pertama
 Berkedudukan di ibukota Kabupaten atau Kota.
 Tugas dan wewenang:
 Memeriksa, memutuskan, menyelesaikan perkara-perkara antara
orang beragama Islam di bidang:
 Perkawinan
 Wasiat, warisan, hibah
 Wakaf atau shodaqoh
 Ekonomi Syariah
 Pengadilan Agama menyelesaikan perkara-
perkara di atas menurut syariah Islam
 Lembaga pengadilan di lingkungan peradilan agama
 Berkedudukan di ibukota probinsi
 Pengadilan tingkat banding/akhir
 Tugas dan wewenang:
 Megadili perkara yang menjadi kewenangan
 Pengadilan Agama dalam tingkat banding
 Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah
hukum
 Pimpinan
 Ketua
 Wakil Ketua
 Hakim
 Panitera
 Juru Sita
 Ketua:
 memimpin dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pelaksanaan tugas Pengadilan
Tinggi Agama
 Membagi tugas dan menentukan penanggung
jawab kegiatan
Wakil Ketua:
 Melaksanakan tugas Ketua bila Ketua berhalangan
dan membantu menyusun program kerja
 Melakukan pengawasan terhadap pelakasaan tugas
Hakim, pejabat, Kepaniteraan dan Kesekretariatan
 Hakim
 Memeriksa dan mengadili perkara yang diajukan dalam
tingkat banding
 Melakukan pembinaan dan pengawasan yang ditugaskan
oleh pimpinan
 Panitera
 Membantu hakim dalam membuat berita acara pemeriksaan
dalam proses persidangan
 Bertugas pada bagian administrasi pengadilan, membuat
berita acara, dan tindakan administrasi lainnya
 Dalam bertugas dibantu oleh panitera pengganti dan panitera
muda
SUSUNAN
PENGADILAN TINGGI
AGAMA
 Lingkungan peradilan di
bawah Mahkamah Agung
yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan
terhadap sengketa Tata
Usaha Negara
 Mengadili sengketa Tata
Usaha Negara, contoh
kepegawaian antara
badan/pejabat Tata Usaha
Negara atau administrasi
negara dengan seseorang
atau badan hukum perdata
(PT, Yayasan)
LANDASAN HUKUM
PENGADILAN TATA USAHA
NEGARA
-Undang-undang no 5 tahun
1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara
-Undan-Undang no 51 tahun
2009 tentang Perubahan
Undang-Undang No. 5 tahun
1986
TUJUAN DAN FUNGSI
PERADILAN TATA USAHA
NEGARA
 Tujuan:
 Memberi perlindungan terhadap ha-hak rakyat yang
bersumber dari hak individu
 Memberi perlindungan yang didasarkan kepentikan
bersaing individu yang hidup dalam masyarakat
tersebut
 Fungsi:
 Menyelesaikan konflik antara pemerintahan dengan
rakyat
 Lembaga peradilan di
lingkungan peradilan tata
usaha negara yang
berkedudukan di ibukota
kabupaten atau kota.
 Tugas Pokok dan fungsi:
 Menerima, memeriksa,
memutus, menyelesaikan
sengketa yang timbul di dalam
bidang Tata Usaha Negara
antara orang atau badan
hukum perdata dengan badan
atau pejabat (pemerintah) baik
di pusat maupun daerah
PENGADILAN TINGGI
TATA USAHA NEGARA
 Lembaga peradilan di lingkungan peradilan
Tata Usaha yang berkedudukan di ibukota
provinsi
 Tugas dan wewenang:
 Memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara tingkat banding
 Memeriksa dan memutus di tingkat pertama
dan terakhir sengketa kewenangan
mengadili antara PTUN di daerah hukuman
 Peradilan syariah Islam sebagai bagian dari struktur
hukum syariah tidak terpisahkan dari sistem hukum
syariah Islam yang juga mengalami perkembangan
sejalan dengan perkembangan budaya hukumnya.
Prinsip-prinsip dasar peradilan syariah Islam, yaitu:
 1. Dibentuk dan diselenggarakan berdasarkan
perintah syariah Islam;
 2. Kedudukannya merupakan bagian dari system
kekuasaan Negara;
 3. Kelembagaanya merupakan symbol syariah
Islam;
 4. Dilakukan oleh aparat hukum yang beragama
Islam sebagai bagian dari pengamalan syariah Islam
dan symbol syariah Islam;
 5. Berfungsi member pelayanan hukum dan
keadilan berdasarkan syariah Islam, mengawal dan
menegakkan serta mengembangkan syariah Islam;
Peradilan militer adalah lingkungan
peradilan di bawah mahkamah agung yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman mengenai
kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan tindak
pidana militer.
Peradilan militer meliputi
1. Pengadilan Militer
2. Pengadilan Militer Tinggi
3. Pengadilan Militer Utama
4. Pengadilan Militer Pertempuran
a. Pengadilan Militer
Pengadilan militer (Dilmil)
adalah pengadilan yang
bertugas untuk memeriksa dan
memutuskan pada tingkat
pertama perkara pidana dan
sengketa Tata Usaha Militer
sebagaimana ditentukan dalam
pasal 40 Undang-Undang
Republik Indonesia no. 31
tahun 1997 yakni prajurit yang
berpangkat kapten ke bawah.
Pengadilan Militer Tinggi (Dimilti) adalah pengadilan
yang bertugas untuk memeriksa dan memutus pada tingkat
pertama perkara pidana dah sengketa Tata Usaha Militer
sebagaimana ditentukan dalam pasal 41 UU RI no. 31 tahun
1997 yakni prajurit yang berpangkat mayor ke atas.
Selain itu, pengadilan militer tinggi juga memeriksa
dan memutus pada tingkat banding perkara pidana yang
telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah
hukumnya yang dimintakan banding.
C. PENGADILAN MILITER UTAMA
Pengadilan Militer Utama (Dilmiltama) memeriksa dan
memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa tata usaha
militer yang telah diputus pada tingkat pertama oleh pengadilan militer
tinggi yang dimintakan banding, memutus pada tingkat pertama dan
terakhir semua sengketa tentang wewenang mengadili antar pengadilan
militer, pengadilan militer tinggi. Hal ini dicantumkan dalam pasal 42
dan pasal 43 UU Republik Indonesia tahun 1997.
Pengadilan Militer Pertempuran merupakan badan
pelaksna kekuasaan kehakiman di lingkungan militer yang
bertugas untuk memeriksa dan memutus pada tingkat pertama
dan terakhir perkara pidana yang dilakukan oleh prajurit di
medan pertempuran.
Karena berkedudukan di suatu medan pertempuran
sebagai daerah hukumnya, pengadilan militer pertempuran
bersifat mobil atau selalu mengikuti kemana gerak pasukan
pada saat pertempuran tersebut berlangsung.
 PROSES PERADILAN PIDANA DI INDONESIA
 I. PENYELIDIKAN
 Merupakan suatu rangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya penyidikan lebih lanjut.
 II. PENYIDIKAN
 Suatu rangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan
barang bukti, dengan bukti tersebut membuat terang tentang kejahatan atau
pelanggaran yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
 III.PENUNTUTAN
 Tindakan JPU untuk melimpahkan perkara pidana ke PN yang berwenang
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam hukum acara pidana dengan
permintaan supaya diperiksa oleh hakim di sidang pengadila
 IV. SIDANG Di PENGADILAN
 1. DAKWAAN
 Dakwaan adalah Tuntutan perkara atau tuduhan yang diajukankepada
hakim oleh seseorang terhadap orang lain
 2. EKSEPSI/TANGKISAN/KEBERATAN
 Eksepsi adalah Tangkisan, keberatan,atau sanggahan mengenai
formalitas surat dakwaaan/gugatan/permohonan dan tidak
mnyinggung materi pokok perkara
 3. PEMERIKSAAN ALAT BUKTI:
 4. REQUISITOIR / TUNTUTAN JAKSA
 suatu pembuktian tentang terbukti atau tidaknya surat dakwaan
 5. PLEDOI / PEMBELAAN
 ledoii adalah pembelaan dari terdakwa/penasehat hukumnya terhadap
tuntutan yang diajukan oleh JPU, berdasarkan semua keterangan dalam
proses pembuktian yang menguntungkan pihak terdakwa
 6. REPLIK JPU
 Adalah jawaban penggugat baik tertulis maupun lisan terhadap jawaban
tergugat atas gugatannya
 7. DUPLIK TERDAKWA / PENASEHAT HUKUM
 Adalah jawban tergugat terhadap replik yang diajukan penggugat
 8. PUTUSAN MAJELIS HAKIM
 Menurut KUHAP ada 3 (tiga) macam putusan pengadilan, yaitu :
 · Putusan yang mengandung pembebasan terdakwa (vrijspraak)
 · Putusan yang mengandung pelepasan terdakwa dari segala tuntutan
hukum (onstlag van rechtvervolging)
 · Putusan yang mengandung penghukuman terdakwa
 Upaya Hukum Biasa
 1. Naik Banding (revisi) ke Pengadilan Tinggi (PT)
 2. Kasasi (Pembatalan) ke Mahkamah Agung (MA)

 Upaya Hukum Luar Biasa
 1. Kasasi Demi Kepentingan Hukum
 2. Peninjauan Kembali (PK) Putusan Pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
AisyahFatimah1
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
adindarizqy
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
Fenti Anita Sari
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Idik Saeful Bahri
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum perkawinan adat.pptx
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum perkawinan  adat.pptxNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum perkawinan  adat.pptx
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum perkawinan adat.pptx
natal kristiono
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
Trie Nakita Sabrina
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
Muhammad Raihan Imamnawi
 
NEGARA HUKUM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
NEGARA HUKUM DANHUKUM ADMINISTRASI NEGARANEGARA HUKUM DANHUKUM ADMINISTRASI NEGARA
NEGARA HUKUM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Siti Sahati
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
Fenti Anita Sari
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
Rais Piliang
 
Mencermati sistem peradilan di indonesia
Mencermati sistem peradilan di indonesiaMencermati sistem peradilan di indonesia
Mencermati sistem peradilan di indonesia
afifahdhaniyah
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIAAldy Arfan Nugraha
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
Fenti Anita Sari
 
Kejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap NyawaKejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap Nyawa
Karisha Riandianti
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
Fenti Anita Sari
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
Dian Oktavia
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 

What's hot (20)

Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum perkawinan adat.pptx
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum perkawinan  adat.pptxNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum perkawinan  adat.pptx
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum perkawinan adat.pptx
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
NEGARA HUKUM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
NEGARA HUKUM DANHUKUM ADMINISTRASI NEGARANEGARA HUKUM DANHUKUM ADMINISTRASI NEGARA
NEGARA HUKUM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Sengketa internasional power point
Sengketa internasional power pointSengketa internasional power point
Sengketa internasional power point
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
Mencermati sistem peradilan di indonesia
Mencermati sistem peradilan di indonesiaMencermati sistem peradilan di indonesia
Mencermati sistem peradilan di indonesia
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
 
Adr1
Adr1Adr1
Adr1
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
Kejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap NyawaKejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap Nyawa
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 

Similar to sistem peradilan di indonesia

tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
FitriaRisqiAlmadhani
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Vina Widya Putri
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
FitriaRisqiAlmadhani
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
AyuNilaRatna
 
PPKN KELOMPOK.pptx
PPKN KELOMPOK.pptxPPKN KELOMPOK.pptx
PPKN KELOMPOK.pptx
ssuser39b092
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
23NurrohmahAzizahRaf
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
RoyyanFirdausAlpha
 
Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)
Ryan Setiawan
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
BrannessIrnando1
 
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalSistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalSLS
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
FRANKLYN_SS
 
Perangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga PeradilanPerangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga Peradilan
Nurkhalifah Anwar
 
peran-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptx
peran-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptxperan-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptx
peran-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptx
adisusanto51
 
SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptx
SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptxSISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptx
SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptx
YovinaYulianaLeoLede
 
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukumMacam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Bonadea Visakha
 
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di IndonesiaPengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
kadimuddinbaehaki
 
Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Pyo Jihoon
 

Similar to sistem peradilan di indonesia (20)

tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
 
PPKN KELOMPOK.pptx
PPKN KELOMPOK.pptxPPKN KELOMPOK.pptx
PPKN KELOMPOK.pptx
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
 
Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
Lembaga peradilan
Lembaga peradilanLembaga peradilan
Lembaga peradilan
 
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalSistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 
Perangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga PeradilanPerangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga Peradilan
 
peran-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptx
peran-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptxperan-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptx
peran-lembaga-penegak-hukum-dalam-menjamin-keadilan-dan-kedamaian.pptx
 
SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptx
SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptxSISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptx
SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_OK.pptx
 
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukumMacam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
 
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di IndonesiaPengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
 
Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas Bab 6. sis. hukum & perad. nas
Bab 6. sis. hukum & perad. nas
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 

sistem peradilan di indonesia

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.  Pasal 24 UUD 1945 tentang kekuasaan kehakiman  Peradilan umum( UU No 2 Tahun1986)  Peradilan agama ( UU No 7 Tahun1989)  Peradilan Militer( UU No 5 Tahun1950 UU No 7 Tahun1989 )  Peradilan Tata Usaha Negara ( UU No 5 Tahun1986)  Kebebasan kehakiman, bersifat menunggu (pasif), dengan itu apabila tidak ada perkara (Pasal 6 UU No.4 tahun 2004)  Pengadilan pengendali menurut hukum tanpa membedakan status seseorang. Pengadilan tidak hanya mengadili berdasarkan undang-undang, tetapi mengadili menurut hukum. Kekuasaan ini memberi kebebasan lebih besar kepada hakim (Pasal 5 ayat 1 UU No.4 Tahun 2004).  Selain peradilan negara, tidak dibolehkan ada peradilan-peradilan yang bukan di lakukan oleh badan peradilan negara (Pasal 3 UU No.4 Tahun 2004).
  • 6.
  • 7. Mahkamah Agung Peradilan Umum Pengadilan Tinggi Pengadilan Negeri Peradilan Khusus Peradilan Agama Pengadilan Tinggi Agama Pengadilan Agama Peradilan Syariah Islam Peradilan Tata Usaha Negara Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Pengadilan Tata Usaha Negara Peradilan Militer Pengadilan Militer Pengadilan tinggi militer Pengadilan militer utama Pengadilan Militer pertempuran Lembaga Peradilan Nasional
  • 8. Mahkamah Agung  Mahkamah Agung Republik Indonesia (disingkat MA RI atau MA) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkunganperadilan tata usaha negara Daerah hukum MA meliputi seluruh Indonesia dan kewajiban utamanya adalah melakukan pengawasan tertinggi atas tindakan- tindakan segala pengadilan lainnya diseluruh Indonesia, dan menjaga/menjamin agar hukum dilaksanakan dengan sepatutnya
  • 9. Tugas atau Fungsi Mahkamah Agung : • Melakukan pengawasan tertinggi thd penyelenggaraan • peradilan di semua lingkungan peradilan dlm menjalankan kekuasaan kehakiman. • Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim disemua lingku- ngan peradilan dalam menjalankan tugasnya. • Mengawasi dengan cermat semua perbuatan-perbuatan para hakim di semua lingkungan peradilan. • Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran. Dalam hal kasasi, yg menjadi wewenang MA,dikarenakan : • Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang, • Salah menerapkan atau karena melanggar hukum yang berlaku, • Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.
  • 10. Peradilan Umum adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Saat ini peradilan umum diatur berdasarkan UU No.2 tahun 1986 (Lembaran Negara No. 20 tahun 1986). Adapun kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri
  • 11.  Pengadilan Tinggi (biasa disingkat: PT) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kota Provinsi sebagai Pengadilan Tingkat Banding terhadap perkara-perkara yang diputus olehPengadilan Negeri.  Pengadilan Tinggi juga merupakan Pengadilan tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.  Susunan Pengadilan Tinggi dibentuk berdasarkan Undang- Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Pengadilan Tinggi terdiri atas Pimpinan (seorang Ketua PT dan seorang Wakil Ketua PT), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.
  • 13. Tugas dan Wewenang  Menyatakan sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,penghentian penyelidikan, atau penghentian tuntutan  Tentang ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan  Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum kepada instasi pemerintah di daerahnya, apabila diminta (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986)  Mengadakan pelaksanaan atau pengawasan tugas dan tingkah laku hakim, panitera, sekretaris, dan juru sita di daerah hukumnya  Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan dan menjaga agar peradilan di selenggarakan dengan seksama dan sewajarnya  Memberikan teguran dan peringatan yang dipandang perlu tanpa mengurangi kepuasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara  Melakukan pengawasan atas pekerjaan notaris di daerah hukumnya, dan melaporkan hasil pengawasannya kepada ketua pengadilan tinggi, ketua mahkamah agung, dan menteri yang tugas dan tanggung jawabnya meliputi jabatan notaris
  • 14.
  • 15. PERADILAN KHUSUS  Peradilan khusus aadalah lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung yang berwenang untuk menangani kasus- kasus tertentu  Peradilan khusus dibagi menjadi lingkungan Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Militer
  • 16. PERADILAN AGAMA • Peradilan Agama Islam • Bertugas memeriksa dna memutus perkara-perkara yang timbul antara orang- orang Islam mengenai bidang hukum perdata yang diputus berdasarkan syariat Islam • Contoh: thalaq, pernikahan, waris
  • 17. DASAR HUKUM UU No. 7 thn 1989 tentang Peradilan Agama Menurut UU no. 7 thn 1989, ruang lingkup Peradilan Agama terdiri atas: Pengadilan Agama: Badan peradilan tingkat pertama yang bertempat kedudukan sama dengan Pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi Agama: Badan peradilan tingkat banding, berkedudukan sama dengan daerah Pengadilan Tinggi
  • 18.  Lembaga peradilan di lingkungan peradilan agama, tingkat pertama  Berkedudukan di ibukota Kabupaten atau Kota.  Tugas dan wewenang:  Memeriksa, memutuskan, menyelesaikan perkara-perkara antara orang beragama Islam di bidang:  Perkawinan  Wasiat, warisan, hibah  Wakaf atau shodaqoh  Ekonomi Syariah  Pengadilan Agama menyelesaikan perkara- perkara di atas menurut syariah Islam
  • 19.  Lembaga pengadilan di lingkungan peradilan agama  Berkedudukan di ibukota probinsi  Pengadilan tingkat banding/akhir  Tugas dan wewenang:  Megadili perkara yang menjadi kewenangan  Pengadilan Agama dalam tingkat banding  Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah hukum
  • 20.
  • 21.  Pimpinan  Ketua  Wakil Ketua  Hakim  Panitera  Juru Sita
  • 22.  Ketua:  memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pelaksanaan tugas Pengadilan Tinggi Agama  Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab kegiatan Wakil Ketua:  Melaksanakan tugas Ketua bila Ketua berhalangan dan membantu menyusun program kerja  Melakukan pengawasan terhadap pelakasaan tugas Hakim, pejabat, Kepaniteraan dan Kesekretariatan
  • 23.  Hakim  Memeriksa dan mengadili perkara yang diajukan dalam tingkat banding  Melakukan pembinaan dan pengawasan yang ditugaskan oleh pimpinan  Panitera  Membantu hakim dalam membuat berita acara pemeriksaan dalam proses persidangan  Bertugas pada bagian administrasi pengadilan, membuat berita acara, dan tindakan administrasi lainnya  Dalam bertugas dibantu oleh panitera pengganti dan panitera muda SUSUNAN PENGADILAN TINGGI AGAMA
  • 24.  Lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara  Mengadili sengketa Tata Usaha Negara, contoh kepegawaian antara badan/pejabat Tata Usaha Negara atau administrasi negara dengan seseorang atau badan hukum perdata (PT, Yayasan)
  • 25. LANDASAN HUKUM PENGADILAN TATA USAHA NEGARA -Undang-undang no 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara -Undan-Undang no 51 tahun 2009 tentang Perubahan Undang-Undang No. 5 tahun 1986
  • 26. TUJUAN DAN FUNGSI PERADILAN TATA USAHA NEGARA  Tujuan:  Memberi perlindungan terhadap ha-hak rakyat yang bersumber dari hak individu  Memberi perlindungan yang didasarkan kepentikan bersaing individu yang hidup dalam masyarakat tersebut  Fungsi:  Menyelesaikan konflik antara pemerintahan dengan rakyat
  • 27.  Lembaga peradilan di lingkungan peradilan tata usaha negara yang berkedudukan di ibukota kabupaten atau kota.  Tugas Pokok dan fungsi:  Menerima, memeriksa, memutus, menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat (pemerintah) baik di pusat maupun daerah
  • 28. PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA  Lembaga peradilan di lingkungan peradilan Tata Usaha yang berkedudukan di ibukota provinsi  Tugas dan wewenang:  Memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara tingkat banding  Memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara PTUN di daerah hukuman
  • 29.  Peradilan syariah Islam sebagai bagian dari struktur hukum syariah tidak terpisahkan dari sistem hukum syariah Islam yang juga mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan budaya hukumnya. Prinsip-prinsip dasar peradilan syariah Islam, yaitu:  1. Dibentuk dan diselenggarakan berdasarkan perintah syariah Islam;  2. Kedudukannya merupakan bagian dari system kekuasaan Negara;  3. Kelembagaanya merupakan symbol syariah Islam;  4. Dilakukan oleh aparat hukum yang beragama Islam sebagai bagian dari pengamalan syariah Islam dan symbol syariah Islam;  5. Berfungsi member pelayanan hukum dan keadilan berdasarkan syariah Islam, mengawal dan menegakkan serta mengembangkan syariah Islam;
  • 30. Peradilan militer adalah lingkungan peradilan di bawah mahkamah agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman mengenai kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan tindak pidana militer. Peradilan militer meliputi 1. Pengadilan Militer 2. Pengadilan Militer Tinggi 3. Pengadilan Militer Utama 4. Pengadilan Militer Pertempuran
  • 31. a. Pengadilan Militer Pengadilan militer (Dilmil) adalah pengadilan yang bertugas untuk memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama perkara pidana dan sengketa Tata Usaha Militer sebagaimana ditentukan dalam pasal 40 Undang-Undang Republik Indonesia no. 31 tahun 1997 yakni prajurit yang berpangkat kapten ke bawah.
  • 32. Pengadilan Militer Tinggi (Dimilti) adalah pengadilan yang bertugas untuk memeriksa dan memutus pada tingkat pertama perkara pidana dah sengketa Tata Usaha Militer sebagaimana ditentukan dalam pasal 41 UU RI no. 31 tahun 1997 yakni prajurit yang berpangkat mayor ke atas. Selain itu, pengadilan militer tinggi juga memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding.
  • 33. C. PENGADILAN MILITER UTAMA Pengadilan Militer Utama (Dilmiltama) memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa tata usaha militer yang telah diputus pada tingkat pertama oleh pengadilan militer tinggi yang dimintakan banding, memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa tentang wewenang mengadili antar pengadilan militer, pengadilan militer tinggi. Hal ini dicantumkan dalam pasal 42 dan pasal 43 UU Republik Indonesia tahun 1997.
  • 34. Pengadilan Militer Pertempuran merupakan badan pelaksna kekuasaan kehakiman di lingkungan militer yang bertugas untuk memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pidana yang dilakukan oleh prajurit di medan pertempuran. Karena berkedudukan di suatu medan pertempuran sebagai daerah hukumnya, pengadilan militer pertempuran bersifat mobil atau selalu mengikuti kemana gerak pasukan pada saat pertempuran tersebut berlangsung.
  • 35.  PROSES PERADILAN PIDANA DI INDONESIA  I. PENYELIDIKAN  Merupakan suatu rangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya penyidikan lebih lanjut.  II. PENYIDIKAN  Suatu rangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti, dengan bukti tersebut membuat terang tentang kejahatan atau pelanggaran yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.  III.PENUNTUTAN  Tindakan JPU untuk melimpahkan perkara pidana ke PN yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam hukum acara pidana dengan permintaan supaya diperiksa oleh hakim di sidang pengadila
  • 36.  IV. SIDANG Di PENGADILAN  1. DAKWAAN  Dakwaan adalah Tuntutan perkara atau tuduhan yang diajukankepada hakim oleh seseorang terhadap orang lain  2. EKSEPSI/TANGKISAN/KEBERATAN  Eksepsi adalah Tangkisan, keberatan,atau sanggahan mengenai formalitas surat dakwaaan/gugatan/permohonan dan tidak mnyinggung materi pokok perkara  3. PEMERIKSAAN ALAT BUKTI:  4. REQUISITOIR / TUNTUTAN JAKSA  suatu pembuktian tentang terbukti atau tidaknya surat dakwaan  5. PLEDOI / PEMBELAAN  ledoii adalah pembelaan dari terdakwa/penasehat hukumnya terhadap tuntutan yang diajukan oleh JPU, berdasarkan semua keterangan dalam proses pembuktian yang menguntungkan pihak terdakwa
  • 37.  6. REPLIK JPU  Adalah jawaban penggugat baik tertulis maupun lisan terhadap jawaban tergugat atas gugatannya  7. DUPLIK TERDAKWA / PENASEHAT HUKUM  Adalah jawban tergugat terhadap replik yang diajukan penggugat  8. PUTUSAN MAJELIS HAKIM  Menurut KUHAP ada 3 (tiga) macam putusan pengadilan, yaitu :  · Putusan yang mengandung pembebasan terdakwa (vrijspraak)  · Putusan yang mengandung pelepasan terdakwa dari segala tuntutan hukum (onstlag van rechtvervolging)  · Putusan yang mengandung penghukuman terdakwa
  • 38.  Upaya Hukum Biasa  1. Naik Banding (revisi) ke Pengadilan Tinggi (PT)  2. Kasasi (Pembatalan) ke Mahkamah Agung (MA)   Upaya Hukum Luar Biasa  1. Kasasi Demi Kepentingan Hukum  2. Peninjauan Kembali (PK) Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap