Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan KUHP di Indonesia dan negara lain, serta tujuan dan kelebihan KUHP baru yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP. KUHP baru ini bertujuan menghilangkan nuansa kolonial, mendemokratisasi rumusan pasal pidana, menyusun kembali ketentuan pidana secara menyeluruh, dan mengadopsi filosofi pemidanaan yang memperhatikan pelaku dan kor
Dokumen tersebut membahas tentang hukum agraria dan sejarah perkembangannya di Indonesia, mulai dari pengertian agraria, hukum tanah adat dan barat sebelum UUPA, ketentuan UUPA, serta konversi hak atas tanah menurut UUPA."
Dokumen tersebut membahas berbagai sanksi administrasi seperti sanksi pidana, sanksi administrasi lainnya, bestuursdwang, pengenaan uang paksa, sanksi kumulasi, serta upaya administratif dan prosedur di pengadilan TUN seperti persyaratan gugatan.
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang replik dan duplik dalam proses persidangan perdata di pengadilan. Replik adalah tanggapan penggugat terhadap jawaban tergugat, sedangkan duplik adalah tanggapan tergugat terhadap replik penggugat. Kedua tanggapan ini bersifat opsional dan bertujuan untuk memperkuat posisi masing-masing pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang politik hukum Islam. Politik hukum Islam didefinisikan sebagai arah hukum Islam yang akan diberlakukan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pembuatan atau penggantian hukum. Dokumen ini juga membahas tentang relasi antara hukum dan agama dalam penerapan hukum Islam di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan KUHP di Indonesia dan negara lain, serta tujuan dan kelebihan KUHP baru yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP. KUHP baru ini bertujuan menghilangkan nuansa kolonial, mendemokratisasi rumusan pasal pidana, menyusun kembali ketentuan pidana secara menyeluruh, dan mengadopsi filosofi pemidanaan yang memperhatikan pelaku dan kor
Dokumen tersebut membahas tentang hukum agraria dan sejarah perkembangannya di Indonesia, mulai dari pengertian agraria, hukum tanah adat dan barat sebelum UUPA, ketentuan UUPA, serta konversi hak atas tanah menurut UUPA."
Dokumen tersebut membahas berbagai sanksi administrasi seperti sanksi pidana, sanksi administrasi lainnya, bestuursdwang, pengenaan uang paksa, sanksi kumulasi, serta upaya administratif dan prosedur di pengadilan TUN seperti persyaratan gugatan.
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang replik dan duplik dalam proses persidangan perdata di pengadilan. Replik adalah tanggapan penggugat terhadap jawaban tergugat, sedangkan duplik adalah tanggapan tergugat terhadap replik penggugat. Kedua tanggapan ini bersifat opsional dan bertujuan untuk memperkuat posisi masing-masing pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang politik hukum Islam. Politik hukum Islam didefinisikan sebagai arah hukum Islam yang akan diberlakukan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pembuatan atau penggantian hukum. Dokumen ini juga membahas tentang relasi antara hukum dan agama dalam penerapan hukum Islam di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas proses hukum pidana militer dan sanksi bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana, mencakup proses penyidikan, pengadilan, dan eksekusi pidana seperti pidana penjara, mati, atau tambahan seperti pemecatan. Dokumen ini juga membandingkan hukum pidana militer dengan peraturan pidana umum.
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Idik Saeful Bahri
Hukum pidana khusus adalah ketentuan pidana yang diatur secara khusus di luar KUHP untuk tindak pidana tertentu seperti korupsi, pencucian uang, dan terorisme. Hukum pidana khusus mencakup hukum pidana materiil dan formil, serta menggunakan pengadilan dan instrumen khusus. Hukum pidana khusus diperlukan untuk mengimbangi perkembangan kriminalitas baru yang tidak tertangani oleh KUHP
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana Indonesia, mulai dari pengertian hukum pidana, jenis-jenisnya, fungsi dan tujuannya, serta sejarah pembentukan KUHP Indonesia. Dibahas pula aspek-aspek penting hukum pidana seperti asas legalitas, sanksi pidana, dan upaya pembaharuan hukum pidana di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sarana tata usaha negara lainnya seperti peraturan perundang-undangan, peraturan kebijaksanaan, rencana, petugas publik seperti pejabat politik/negara, pegawai negeri, dan para hakim.
Dokumen tersebut membahas tentang kepentingan hukum yang dilindungi dalam KUHP terkait kejahatan terhadap tubuh dan negara. KUHP dimaksudkan untuk melindungi kepentingan perseorangan, masyarakat, dan negara, seperti nyawa, tubuh, harta, nama baik, dan ketertiban umum. Kejahatan terhadap tubuh dan negara diatur dalam Bab XIX dan XX KUHP.
Dokumen tersebut membahas landasan hukum, tujuan, dan pengertian pendaftaran tanah. Landasan hukumnya meliputi UUPA, PP Nomor 24 Tahun 1997, dan peraturan terkait lainnya. Tujuannya untuk memberikan kepastian hukum di bidang pertanahan. Pengertiannya adalah rangkaian kegiatan pemerintah untuk mengumpulkan dan mengelola data fisik dan yuridis tanah.
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
Amandemen dan modifikasi perjanjian internasional diatur dalam Konvensi Wina 1969. Amandemen melibatkan seluruh pihak dan dapat mengubah seluruh isi perjanjian, sedangkan modifikasi hanya melibatkan beberapa pihak untuk mengubah bagian tertentu. Prosedur amandemen dan hak-hak negara bervariasi antara perjanjian yang memuat aturan amandemen dan yang tidak.
Teks tersebut merupakan ringkasan sejarah, pengertian, status personil, renvoi dan kualifikasi dalam hukum perdata internasional. Dokumen tersebut membahas lima tahap perkembangan hukum perdata internasional dan pengertian serta perbedaan antara hukum perdata internasional dengan hukum internasional publik.
Dokumen tersebut membahas tentang kriminologi, meliputi pengertian kriminologi, teori-teori kausalitas kejahatan, karakteristik dan tipologi kejahatan, serta upaya penanggulangan kejahatan.
Dokumen tersebut membahas proses hukum pidana militer dan sanksi bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana, mencakup proses penyidikan, pengadilan, dan eksekusi pidana seperti pidana penjara, mati, atau tambahan seperti pemecatan. Dokumen ini juga membandingkan hukum pidana militer dengan peraturan pidana umum.
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Idik Saeful Bahri
Hukum pidana khusus adalah ketentuan pidana yang diatur secara khusus di luar KUHP untuk tindak pidana tertentu seperti korupsi, pencucian uang, dan terorisme. Hukum pidana khusus mencakup hukum pidana materiil dan formil, serta menggunakan pengadilan dan instrumen khusus. Hukum pidana khusus diperlukan untuk mengimbangi perkembangan kriminalitas baru yang tidak tertangani oleh KUHP
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana Indonesia, mulai dari pengertian hukum pidana, jenis-jenisnya, fungsi dan tujuannya, serta sejarah pembentukan KUHP Indonesia. Dibahas pula aspek-aspek penting hukum pidana seperti asas legalitas, sanksi pidana, dan upaya pembaharuan hukum pidana di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sarana tata usaha negara lainnya seperti peraturan perundang-undangan, peraturan kebijaksanaan, rencana, petugas publik seperti pejabat politik/negara, pegawai negeri, dan para hakim.
Dokumen tersebut membahas tentang kepentingan hukum yang dilindungi dalam KUHP terkait kejahatan terhadap tubuh dan negara. KUHP dimaksudkan untuk melindungi kepentingan perseorangan, masyarakat, dan negara, seperti nyawa, tubuh, harta, nama baik, dan ketertiban umum. Kejahatan terhadap tubuh dan negara diatur dalam Bab XIX dan XX KUHP.
Dokumen tersebut membahas landasan hukum, tujuan, dan pengertian pendaftaran tanah. Landasan hukumnya meliputi UUPA, PP Nomor 24 Tahun 1997, dan peraturan terkait lainnya. Tujuannya untuk memberikan kepastian hukum di bidang pertanahan. Pengertiannya adalah rangkaian kegiatan pemerintah untuk mengumpulkan dan mengelola data fisik dan yuridis tanah.
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
Amandemen dan modifikasi perjanjian internasional diatur dalam Konvensi Wina 1969. Amandemen melibatkan seluruh pihak dan dapat mengubah seluruh isi perjanjian, sedangkan modifikasi hanya melibatkan beberapa pihak untuk mengubah bagian tertentu. Prosedur amandemen dan hak-hak negara bervariasi antara perjanjian yang memuat aturan amandemen dan yang tidak.
Teks tersebut merupakan ringkasan sejarah, pengertian, status personil, renvoi dan kualifikasi dalam hukum perdata internasional. Dokumen tersebut membahas lima tahap perkembangan hukum perdata internasional dan pengertian serta perbedaan antara hukum perdata internasional dengan hukum internasional publik.
Dokumen tersebut membahas tentang kriminologi, meliputi pengertian kriminologi, teori-teori kausalitas kejahatan, karakteristik dan tipologi kejahatan, serta upaya penanggulangan kejahatan.
Dokumen tersebut membahas mengenai lingkup peradilan tata usaha negara berdasarkan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman dan menjelaskan pihak-pihak dalam sengketa TUN serta perbedaan antara hukum acara perdata dan TUN. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa objek sengketa TUN adalah keputusan tata usaha negara dan pengertian fiktif negatif, final, serta judex pactie.
HUKUM ACARA PERATUN adalah hukum yang mengatur cara-cara bersengketa di peradilan tata usaha negara, serta mengatur hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam proses penyelesaian sengketa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengadilan tata usaha negara di Indonesia. Terdapat tiga pengadilan yaitu pengadilan tata usaha negara, pengadilan tinggi tata usaha negara, dan pengadilan khusus. Pengadilan tata usaha negara berada di tingkat kabupaten/kota sedangkan pengadilan tinggi tata usaha negara di tingkat provinsi.
Sistem hukum dan peradilan nasional Indonesia terdiri dari berbagai jenis peradilan yang meliputi peradilan umum, agama, militer, tata usaha negara, dan Mahkamah Konstitusi. Badan-badan peradilan tersebut melaksanakan kekuasaan kehakiman di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum acara perdata di Indonesia, mencakup pengertian dan sumber-sumber hukum acara perdata, asas-asas yang diterapkan dalam hukum acara perdata seperti asas sidang terbuka untuk umum dan asas mendengar kedua belah pihak, serta tata cara pengajuan tuntutan hak, proses pemeriksaan perkara di pengadilan, dan putusan hakim beserta pelaksanaannya.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat 3 poin utama:
1. Sejarah perlunya peradilan administrasi di Indonesia karena sistem peradilan masa kerajaan belum terstruktur dan baru terbentuk secara resmi pada tahun 1986.
2. Sengketa hasil pemilu ditangani oleh MK sedangkan sengketa proses pemilu oleh Bawaslu dan PTUN.
3. Unsur-unsur sengketa TUN antara lain penetapan tertulis oleh pej
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraDella Mega Alfionita
Dokumen tersebut merupakan tugas kelompok mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang membahas analisis perkara peradilan tata usaha negara. Dibahas mengenai pengadilan tata usaha negara, prosedur beracara di tingkat pengadilan tata usaha negara, dan contoh kasus untuk memberikan pemahaman penyelesaian sengketa tata usaha negara.
Lembaga peradilan di Indonesia terdiri dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, pengadilan tinggi, pengadilan negeri, pengadilan agama, pengadilan militer, dan pengadilan tata usaha negara. Masing-masing lembaga memiliki peran dan kewenangan yang berbeda sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Dokumen tersebut merupakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Undang-undang ini mengatur tentang pengertian, kedudukan, susunan, dan ketentuan umum mengenai peradilan tata usaha negara di Indonesia.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) pada Kejaksaan Republik Indonesia. Datun bertugas memberikan bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain kepada lembaga negara, instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD di bidang perdata dan tata usaha negara. Datun juga bertugas melakukan penegakan hukum, seperti mengajukan gugatan ke pengadilan unt
Dokumen tersebut membahas konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang bersifat politik dalam perkembangan hukum tata usaha negara. Dibahas mengenai pengertian keputusan tata usaha negara, syarat keabsahan dan ketidakabsahan, serta kondisi agar suatu keputusan dapat berlaku.
Ini merupakan salah satu tugas saya mengenai Keputusan Tata Usaha Negara dimana merupakan tugas untuk mata kuliah Hukum Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut menjelaskan pengertian Keputusan Tata Usaha Negara dan pengecualian-pengecualian tertentu yang tidak termasuk dalam ruang lingkup peradilan tata usaha negara, (2) dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara secara pasal demi pasal, termasuk syarat-syarat menjadi hakim
Similar to Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun (20)
10. Tata Usaha
Negara
administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.
Badan atau
Pejabat Tata
Usaha Negara
badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keputusan Tata
Usaha Negara
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata
usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Sengketa Tata
Usaha Negara
sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara,
baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sumber: UU 51/2009 tentang PTUN
Pengertian Dalam TUN
11. Gugatan permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan
atau pejabat tata usaha negara dan diajukan ke
pengadilan untuk mendapatkan putusan
Tergugat badan atau pejabat tata usaha negara yang
mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang
ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang
digugat oleh orang atau badan hukum perdata
Pengertian Dalam TUN
suatu keputusan Tata Usaha Negara yang akan
selalu mengandung asas “prasumptio iustae causa”,
yaitu bahwa suatu keputusan Tata Usaha Negara
(TUN) atau disebut beschikking harus selalu
dianggap sah selama belum dibuktikan sebaliknya
ASAS DALAM PERADILAN TUN
12. 1) Suatu penetapan tertulis.
2) Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat tata usaha
negara.
3) Berisi tindakan hukum tata usaha negara.
4) Bersifat konkret, individual dan final.
5) Menimbulkan akibat hukum bagi Seseorang atau
Badan Hukum Perdata.
13. Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN
(Pembatasan Langsung) *Pasal 2
Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum
perdata;
Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang
bersifat umum;
Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan;
Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan
ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan
lain yang bersifat hukum pidana;
Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil
pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Tentara
Nasional Indonesia;
Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di pusat maupun di
daerah mengenai hasil pemilihan umum.
14. Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN
(Pembatasan Langsung) * Pasal 49
Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara tertentu dalam
hal keputusan tata usaha negara yang disengketakan itu
dikeluarkan :
Dalam waktu perang, keadaan bahaya, keadaan
bencana alam atau keadaan luar biasa yang
membahayakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dalam keadaan mendesak untuk kepentingan umum
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
15. Pembatasan langsung dan Tidak Langsung
Pembatasan Langsung
Pembatasan Tidak
Langsung
pembatasan yang tidak
memungkinkan sama sekali
bagi PTUN untuk memeriksa
dan memutus sengketa
tersebut.
pembatasan atas kompetensi
absolut yang masih membuka
kemungkinan bagi PT.TUN
untuk memeriksa dan
memutus sengketa
administrasi, dengan
ketentuan bahwa seluruh
upaya administratif yang
tersedia untuk itu telah
ditempuh.
16. Tidak Termasuk Dalam Keputusan TUN
(Pembatasan Tidak Langsung) * Pasal 48
Dalam hal suatu Badan atau Pejabat tata usaha negara
diberi wewenang oleh atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk menyelesaikan secara
administratif sengketa tata usaha negara tersebut harus
diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia.
Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara sebagaimana
dimaksud diatas jika seluruh upaya adminisratif yang
bersangkutan telah digunakan
17. Termasuk Dalam Keputusan TUN *Pasal 3
Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan
keputusan, sedangkan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal
tersebut disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara.
Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak
mengeluarkan keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu
sebagaimana ditentukan data peraturan perundang-undangan
dimaksud telah lewat, maka Badan atauPejabat Tata Usaha Negara
tersebut dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang
dimaksud.
Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak
menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud diatas maka
setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya
permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan
penolakan.
18. Kompetensi PTUN
kompetensi PTUN dalam sistem peradilan di Indonesia yaitu
bertugas dan berwenang , memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara.
Pembentukan PTUN dari tahun 1990-1997
PTUN (meliputi wilayah Kabupaten/Kota) baru 26: Jakarta,
Medan, Palembang, Surabaya, Ujung Pandang, Bandung,
Semarang ,Padang, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Kupang,
Ambon, Jayapura, Lampung, Samarinda, Denpasar, Banda Aceh,
Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari,
Yogyakarta, Mataram dan Dili
PT.TUN (meliputi wilayah Provinsi) baru 4: Jakarta, Medan,
Surabaya, Makasar
19. Kompetensi Relatif
Kompetensi relatif berhubungan dengan
kewenangan pengadilan untuk mengadili suatu
perkara sesuai dengan wilayah hukumnya (Pasal
54)
contoh: Domisili Tergugat di Bandung, maka Gugatan diajukan ke
PTUN Bandung
Gugatan pada prinsipnya diajukan ke pengadilan di
tempat tergugat dan hanya bersifat eksepsional di
tempat penggugat diatur menurut Peraturan
Pemerintah. Hanya saja sampai sekarang Peraturan
Pemerintah tersebut belum ada.
20. Kompetensi Relatif
Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan yang berwenang
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat.
Apabila tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dan
berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum Pengadilan, gugatan diajukan
kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.
Dalam hal tempat kedudukan tergugat tidak berada dalam daerah hukum
Pengadilan tempat kediaman penggugat, maka gugatan dapat diajukan ke
Pengadilan yang daerah hukummnya meliputi tempat kediaman penggugat untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pengadilan yang bersangkutan.
Dalam hal-hal tertentu sesuai dengan sifat sengketa Tata Usaha Negara yang
bersangkutan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, gugatan dapat diajukan
kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat
kediaman penggugat.
Apabila penggugat dan tergugat berkedudukan atau berada di luar negeri, gugatan
diajukan kepada Pengadilan di Jakarta.
Apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri dan penggugat di luar negeri,
gugatan diajukan kepada Pengadilan di tempat kedudukan tergugat.
21. Kompetensi Absolut
kompetensi absolut adalah kewenangan pengadilan untuk
mengadili suatu perkara menurut obyek, materi atau pokok
sengketa.
Kompetensi Absolut PTUN: Memeriksa , memutus , dan menyelesaikan
sengketa TUN di tingkat pertama (Pasal 50)
Kompetensi Absolut PT.TUN:
1. Memeriksa dan memutus sengketa TUN di tingkat banding
2. Memeriksa dan memutus sengketa TUN di Di tingkat pertama dan
terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan TUN di dalam
daerah hukumnya
3. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan di tingkat Pertama sengketa
TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48
22. Alasan Gugatan
* Pasal 53
Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan
oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan
tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar
Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal
atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
direhabilitasi.
Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-
asas umum pemerintahan yang baik.