SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Paus Yoh. Paulus II Tahun 2003 dalam enskilik
“Dies de Eucharistia” no : 32 menandaskan ,
“Bila suatu jemaat tak mempunyai imam ,
perayaan minggu hendaknya tetap berlangsung
saat itu dilakukan “ibadat Sabda”. Memang
sifatnya sementara. Ide ini dituanglan dalam
Intsruksi Redempsionis Sacramentum pada
tahun 2004 dengan mengatakan “perayaan
sejenis ini sama sekali tidak boleh dipandang
sebagai hal yang biasa” (No.164)
EMPAT BAGIAN BESAR PSHMR
1. RITUS PEMBUKA
2. LITURGI SABDA
3. RITUS KOMUNI DENGAN DUA
PILIHAN (ADA KOMUNI ATAU
TAMPA KOMUNI)
4. RITUS PENUTUP
BAGIAN INTI DARI PSHMR
1. LITURGI SABDA
2. RITUS KOMUNI, BAIK ITU ADA KOMUNI MAUPUN
TANPA KOMUNI
I. Ritus Pembuka
1. Persiapan
2. Perarakan Masuk dan Lagu Pembuka
3. Tanda Salib (oleh P1)
4. Salam (oleh P1)
KET:
P 1 = Pemandu 1
P 2 = Pemandu 2
untuk setiap perayaan disediakan Kata
Pembuka. Tujuan membantu pemandu. Kata
pembuka cukup panjang namun MR 2002
menganjurkan agar kata pembuka sungguh
singkat. Akan lebih baik jika pemandu
membuat kata pengantar yang sesuai
dengan situasi di stasi tsb.
5. Kata Pembuka (oleh P.2)
Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
Bagian: Ritus Pembuka
6. Tobat & Permohonan Ampun (P1)
lalu memohon absolusi (P1) yang rumusan
cara 2 sama dengan TPE saat mana imam
memberi absolusi. Baik itu dengan kata
“memohon” dan “memberi” dalam rubrik,
dalam praktenya umat aka memahami
perbedaan antara pemandu (awam) dengan
pemimpin (Imam)
7. Tuhan Kasihanilah oleh P1 bergantian
dengan umat
Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
Bagian: Ritus Pembuka
8 Kemuliaan – diawali oleh P1
9 Doa Pembuka (Collecta)– oleh P1
Dapat dikatakan – Ritus Pembuka PSHMR pada
dasarnya sama MR 2002 perbedaan yang
sungguh signifikan hanyalah pada petugas :
PSHMR dipandu oleh awam, Perayaan Ekaristi
dipimpin oleh Imam. Menurut Pedoman Umum
Misale Romawi 46 (PUMR), “Tujuan semuanya
ini ialah mempersatukan umat yang berhimpun
dan mempersiapkan mereka, supaya dapat
mendengarkan Sabda Allah penuh perhatian”.
Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
Bagian: Ritus Pembuka
1. Ajakan: PSHMR menyisipkan lagu sesuai
doa pembuka sebelum Bacaan Pertama.
Pedoman khusus 22 menyatakan “Sebelum
Bacaan Pertama disediakan lagu khusus
untuk mempersiapkan umat mendengarkan
Sabda”. Peran lagu khusus ini untuk
membedakan perayaan Sabda dengan
perayaan Ekaristi”.
II. Liturgi Sabda
2. Bacaan Pertama: lalu hening.
3. Mzm tanggapan: pemazmur di mimbar.
4. Alleluya/Bait Pengantar Injil: rubrik
mengatakan : “solis menyanyikan Alleluya/Bait
Pengantar Injil-dari tempat umat”. Tidak ada
penjelasan mengapa demikian dan bukan di
mimbar. Demikian juga mengapa pelayan-
pelayan / ajudan mengambil lilin dari sakristi
dan bukan dari lilin yang sudah dinyalakan di
altar untuk mengirng P2 ke mimbar untuk
meeartakan Injil.
5. Bacaan Injil (P2): tidak ada Salam seperti pada
Perayaan Ekaristi.
Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
6. Aklamasi sesudah Injil: dan dilanjutkan dengan
Pujian Sabda. Pujian Sabda menurut Puji
Syukur (hal. 329) dinyanyikan sesudah Khotbah
dan bukan sesudah aklamasi Injil.
7. Khotbah : oleh salah seorang pemandu. Istilah
khotbah itu umum, sementara homili khusus
untuk liturgi.
8. Hening
9. Syahadat (Nicea Konstatinopel atau Para Rasul)
10.Doa Umat: oleh P1 atau P2 yg tidak berkotbah
Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
11. Kolekte: Perwujudan cinta kepada sang
Sabda dan dan kepada sesama yang
berkekurangan. Kolekte diletakkan di depan
Mimbar: tujuan / maksudnya demikian –
mengarahkan pengertian umat bahwa
kolekte itu bukanlah bagian persembahan
seperti saat Perayaan Ekaristi, sehingga ide
persembahan saat PSHMR dihindari
sebagaimana diharapkan Pedoman Umum.
12. Doa Pujian – oleh P1 dan P2 menghadap
altar.
Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
1. Bapa Kami (oleh P1)
2. Salam Damai (oleh P2): dalam
PENGHUNJUKKAN HOSTI : “Inilah
Anak Domba Allah…”.
3. Komuni
4. Mazmur Pujian dan Syukur:
disediakan 7 pilihan
III. Ritus Komuni
A. Dengan Komuni
B. Tanpa Komuni
1. Bapa Kami (oleh P1)
2. Salam Damai (oleh P2):
3. Doa Komuni Batin
4. Mazmur Pujian dan Syukur:
disediakan 7 pilihan
Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
1. Pengumuman
2. Amanat Sabda: disediakan untuk semua perayaan,
akan sangat membantu pemandu. Rumusannya cukup
panjang. Boleh jadi di sini terkesan ada khotbah ke tiga
apalagi kata pembuka cukup panjang.
3. Doa Penutup : disusun khusus untuk PSHMR – bukan
diambil dari rumusan Misale Romawi.
4. Mohon berkat Tuhan
5. Pengutusan
6. Perarakan Keluar
IV. Ritus Penutup
Peran dan Fungsi Pemandu
Awam pemandu PSHMR tidak disebut sebagai
“pemimpin” dan hendaknya lebih dari satu
orang (P1 + P2 bila memungkinkan). Ketentuan
ini menegaskan bahwa pemandu bukanlah
membawakan pribadi Kristus sebagai pemimpin
dan Gembala, melainkan mereka adalah bagian
dari umat yang menjalankan tugas ditengah
umat beriman.
Mereka melaksanakan tugas ini termasuk
membagikan hosti kudus bukan atas dasar
tabisan melainkan atas dasar pembaptisan dan
krisma.
Gagasan teologis ini memungkinkan awam baik
laki-laki maupun perempuan (Pedoman Umum
30) menjadi pemandu. Syaratnya ialah mereka
hidup seturut Injil dan diterima dengan baik
oleh umat beriman lalu diberi pendidikan
berlanjut.
Lanjutan: Fungsi & Peran Pemandu
Pemandu bertugas sebagai koordinator
bagi para petugas lainnya. Karena itu
pemandu wajib memperhatikan rubrik
dan bertindak seturut isinya,
menunaikan tugas dengan tulus ikhlas
dan seksama sebagaimana layak untu
pelayanan yg betitu luhur (pedoman
umum 30).
Harus menghindari kesan bahwa
pemandu PSHMR seakan-akan adalah
imam.
Lanjutan: Fungsi & Peran Pemandu
Untuk memelihara gagasan teologis bahwa
pemandu adalah pelayan yang bukan- Imam
maka :
1. Pemandu dilarang menggunakan ungkapan-
ungkapan yang dikhususkan bagi imam dan
diakon. Karena ibadat Sabda biasanya
dipimpin oleh awam, maka segala tata gerak
dan pemberi salam yang khas imam
sebaiknya tidak dilaksanakan.
Awam pemandu disini bertindak sebagai
salah satu diantara sesama saudara.
Lanjutan: Fungsi & Peran Pemandu
No. 1 Lanjut slide berikutnya
Misalnya salam “Tuhan bersamamu” itu
dikhususkan untuk imam, untuk awam
pemandu “Semoga Tuhan memberkati
kita atau Marilah kita memuji Tuhan”,
juga memberkati atau menumpangkan
tangan atau mengenakan stola adalah
khas untuk kaum tertahbis.
Lanjutan no. 1
2. Pedoman Umum 40 : pemandu tidak
boleh duduk di kursi pemimpin, tetapi di
luar panti imam. Altar hanya untuk
meletakkan hosti kudus.
3. Hendaknya petugas awam mengenakan
pakaian yang pantas, atau pakaian yang
dianjurkan oleh Uskup. Bila
dilangsungkan perayaan ekaristi tidak
boleh duduk dikursi pemimpin, tetapi di
kursi yang disiapkan secara khusus
untuknya di luar panti imam.
Pemandu sebagai pelayan dapat
diibaratkan sebagai “aktor” utama
penentu PSHMR akan mengena atau
tidak di hati umat.
Penutup
 PSHMR dipersiapan pengadaannya 6-7 tahun.
Pengadaannya tersebut sbg tanda konkrit sikap
tanggapan pastoral dari pemimpin gereja. Agar
dapat menggunakan PSHMR dengan baik
dibutuhkan waktu dan perlu disosialisasikan.
Dengan harinya buku PSHMR ini
umat beriman pada hari minggu
mengenang misteri kebangkitan
Tuhan semakin terjamin di setiap
Stasi, sekalipun tanpa kehadiran
seorang imam.
Dalam Sacrosantum Concilium (SC) no. 7;
ditegasakan tentang kehadiran Kristus
terutama dalam kegiatan-kegiatan liturgi,
yaitu;
1. Ia hadir dalam Korban Misa, baik dalam pribadi
pelayan maupun terutama dalam rupa Ekaristi.
2. Ia hadir dalam Sakramen-sakramen, sehingga
bila ada orang yang membaptis, Kristus
sendirilah yang membaptis
3. Ia hadir dalam sabdanya, sebab ia
sendiri bersabda bila Kitab Suci
dibacakan dalam Gereja.
4. Akhirnya ia hadir, sementara Gereja
memohon dan bermazmur, karena ia
sendiri berjanji: “bila dua atau tiga
orang berkumpul dalam namaku, disitu
aku berada diantara mereka” (Mat.
18:20).
Dengan ini PSHMR memberi
keuntungan-keuntungan bahwa nilai
perayaan sabda semakin dijunjung
tinggi, penting perayaan sabda
sebagai cara menghayati kehadiran
Tuhan di tengah-tengah kita semakin
penting atau disadari.
 Karena itu penting sekali untuk mendidik dan
melatih para lektor di bidang Kitab Suci dan
liturgi, mengajarkan mereka bagaimana cara
mewartakan, memperhatiakan pentingnya
mimbar, buku bacaan dan martabatnya,
perarakan dengan Injil, homili, doa universal,
dan lebih mengaktifkan awam dan
terjaminnya pertemuan hari minggu paskah
mingguan.
PSHMR Katolik by. Pastor Lukas (Dosen Homilitika) Angkatan 2020

More Related Content

Similar to PSHMR Katolik by. Pastor Lukas (Dosen Homilitika) Angkatan 2020

Khutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwahKhutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwahmateripptgc
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumalbertus purnomo
 
KV II Kata Pengantar
KV II Kata PengantarKV II Kata Pengantar
KV II Kata Pengantarkarangpanas
 
Dokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan iiDokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan iiOkta Sianturi
 
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaanChris Hukubun
 
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaanChris Hukubun
 
HOMELITIK.pptx
HOMELITIK.pptxHOMELITIK.pptx
HOMELITIK.pptxChrisRevy
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarLusius Sinurat
 
Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015karangpanas
 
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docxSEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docxPatriciaFlorida1
 
Khutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptx
Khutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptxKhutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptx
Khutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptxhanifahsmkpgri20
 
Compendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolikCompendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolikAserie Dungus
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaYakub Unsula
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaYakub Unsula
 
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gerejaonchy
 

Similar to PSHMR Katolik by. Pastor Lukas (Dosen Homilitika) Angkatan 2020 (20)

GEMPAR 04
GEMPAR 04GEMPAR 04
GEMPAR 04
 
Doa damai
Doa damaiDoa damai
Doa damai
 
Khutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwahKhutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwah
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
 
KV II Kata Pengantar
KV II Kata PengantarKV II Kata Pengantar
KV II Kata Pengantar
 
Dokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan iiDokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan ii
 
3277742.ppt
3277742.ppt3277742.ppt
3277742.ppt
 
Spiritual Misdinar
Spiritual MisdinarSpiritual Misdinar
Spiritual Misdinar
 
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaan
 
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaan
 
HOMELITIK.pptx
HOMELITIK.pptxHOMELITIK.pptx
HOMELITIK.pptx
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas Misdinar
 
Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015
 
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docxSEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
 
Khutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptx
Khutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptxKhutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptx
Khutbah Pendidikan Agama Islam SMK Kelas XI.pptx
 
Aliran pentakosta
Aliran pentakostaAliran pentakosta
Aliran pentakosta
 
Compendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolikCompendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolik
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
 
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gereja
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

PSHMR Katolik by. Pastor Lukas (Dosen Homilitika) Angkatan 2020

  • 1. Paus Yoh. Paulus II Tahun 2003 dalam enskilik “Dies de Eucharistia” no : 32 menandaskan , “Bila suatu jemaat tak mempunyai imam , perayaan minggu hendaknya tetap berlangsung saat itu dilakukan “ibadat Sabda”. Memang sifatnya sementara. Ide ini dituanglan dalam Intsruksi Redempsionis Sacramentum pada tahun 2004 dengan mengatakan “perayaan sejenis ini sama sekali tidak boleh dipandang sebagai hal yang biasa” (No.164)
  • 2. EMPAT BAGIAN BESAR PSHMR 1. RITUS PEMBUKA 2. LITURGI SABDA 3. RITUS KOMUNI DENGAN DUA PILIHAN (ADA KOMUNI ATAU TAMPA KOMUNI) 4. RITUS PENUTUP
  • 3. BAGIAN INTI DARI PSHMR 1. LITURGI SABDA 2. RITUS KOMUNI, BAIK ITU ADA KOMUNI MAUPUN TANPA KOMUNI
  • 4. I. Ritus Pembuka 1. Persiapan 2. Perarakan Masuk dan Lagu Pembuka 3. Tanda Salib (oleh P1) 4. Salam (oleh P1) KET: P 1 = Pemandu 1 P 2 = Pemandu 2
  • 5. untuk setiap perayaan disediakan Kata Pembuka. Tujuan membantu pemandu. Kata pembuka cukup panjang namun MR 2002 menganjurkan agar kata pembuka sungguh singkat. Akan lebih baik jika pemandu membuat kata pengantar yang sesuai dengan situasi di stasi tsb. 5. Kata Pembuka (oleh P.2) Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR Bagian: Ritus Pembuka
  • 6. 6. Tobat & Permohonan Ampun (P1) lalu memohon absolusi (P1) yang rumusan cara 2 sama dengan TPE saat mana imam memberi absolusi. Baik itu dengan kata “memohon” dan “memberi” dalam rubrik, dalam praktenya umat aka memahami perbedaan antara pemandu (awam) dengan pemimpin (Imam) 7. Tuhan Kasihanilah oleh P1 bergantian dengan umat Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR Bagian: Ritus Pembuka
  • 7. 8 Kemuliaan – diawali oleh P1 9 Doa Pembuka (Collecta)– oleh P1 Dapat dikatakan – Ritus Pembuka PSHMR pada dasarnya sama MR 2002 perbedaan yang sungguh signifikan hanyalah pada petugas : PSHMR dipandu oleh awam, Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Imam. Menurut Pedoman Umum Misale Romawi 46 (PUMR), “Tujuan semuanya ini ialah mempersatukan umat yang berhimpun dan mempersiapkan mereka, supaya dapat mendengarkan Sabda Allah penuh perhatian”. Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR Bagian: Ritus Pembuka
  • 8. 1. Ajakan: PSHMR menyisipkan lagu sesuai doa pembuka sebelum Bacaan Pertama. Pedoman khusus 22 menyatakan “Sebelum Bacaan Pertama disediakan lagu khusus untuk mempersiapkan umat mendengarkan Sabda”. Peran lagu khusus ini untuk membedakan perayaan Sabda dengan perayaan Ekaristi”. II. Liturgi Sabda
  • 9. 2. Bacaan Pertama: lalu hening. 3. Mzm tanggapan: pemazmur di mimbar. 4. Alleluya/Bait Pengantar Injil: rubrik mengatakan : “solis menyanyikan Alleluya/Bait Pengantar Injil-dari tempat umat”. Tidak ada penjelasan mengapa demikian dan bukan di mimbar. Demikian juga mengapa pelayan- pelayan / ajudan mengambil lilin dari sakristi dan bukan dari lilin yang sudah dinyalakan di altar untuk mengirng P2 ke mimbar untuk meeartakan Injil. 5. Bacaan Injil (P2): tidak ada Salam seperti pada Perayaan Ekaristi. Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
  • 10. 6. Aklamasi sesudah Injil: dan dilanjutkan dengan Pujian Sabda. Pujian Sabda menurut Puji Syukur (hal. 329) dinyanyikan sesudah Khotbah dan bukan sesudah aklamasi Injil. 7. Khotbah : oleh salah seorang pemandu. Istilah khotbah itu umum, sementara homili khusus untuk liturgi. 8. Hening 9. Syahadat (Nicea Konstatinopel atau Para Rasul) 10.Doa Umat: oleh P1 atau P2 yg tidak berkotbah Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
  • 11. 11. Kolekte: Perwujudan cinta kepada sang Sabda dan dan kepada sesama yang berkekurangan. Kolekte diletakkan di depan Mimbar: tujuan / maksudnya demikian – mengarahkan pengertian umat bahwa kolekte itu bukanlah bagian persembahan seperti saat Perayaan Ekaristi, sehingga ide persembahan saat PSHMR dihindari sebagaimana diharapkan Pedoman Umum. 12. Doa Pujian – oleh P1 dan P2 menghadap altar. Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
  • 12. 1. Bapa Kami (oleh P1) 2. Salam Damai (oleh P2): dalam PENGHUNJUKKAN HOSTI : “Inilah Anak Domba Allah…”. 3. Komuni 4. Mazmur Pujian dan Syukur: disediakan 7 pilihan III. Ritus Komuni A. Dengan Komuni
  • 13. B. Tanpa Komuni 1. Bapa Kami (oleh P1) 2. Salam Damai (oleh P2): 3. Doa Komuni Batin 4. Mazmur Pujian dan Syukur: disediakan 7 pilihan Lanjutan…Penjelasan Empat Kerangka PSHMR
  • 14. 1. Pengumuman 2. Amanat Sabda: disediakan untuk semua perayaan, akan sangat membantu pemandu. Rumusannya cukup panjang. Boleh jadi di sini terkesan ada khotbah ke tiga apalagi kata pembuka cukup panjang. 3. Doa Penutup : disusun khusus untuk PSHMR – bukan diambil dari rumusan Misale Romawi. 4. Mohon berkat Tuhan 5. Pengutusan 6. Perarakan Keluar IV. Ritus Penutup
  • 15. Peran dan Fungsi Pemandu Awam pemandu PSHMR tidak disebut sebagai “pemimpin” dan hendaknya lebih dari satu orang (P1 + P2 bila memungkinkan). Ketentuan ini menegaskan bahwa pemandu bukanlah membawakan pribadi Kristus sebagai pemimpin dan Gembala, melainkan mereka adalah bagian dari umat yang menjalankan tugas ditengah umat beriman.
  • 16. Mereka melaksanakan tugas ini termasuk membagikan hosti kudus bukan atas dasar tabisan melainkan atas dasar pembaptisan dan krisma. Gagasan teologis ini memungkinkan awam baik laki-laki maupun perempuan (Pedoman Umum 30) menjadi pemandu. Syaratnya ialah mereka hidup seturut Injil dan diterima dengan baik oleh umat beriman lalu diberi pendidikan berlanjut. Lanjutan: Fungsi & Peran Pemandu
  • 17. Pemandu bertugas sebagai koordinator bagi para petugas lainnya. Karena itu pemandu wajib memperhatikan rubrik dan bertindak seturut isinya, menunaikan tugas dengan tulus ikhlas dan seksama sebagaimana layak untu pelayanan yg betitu luhur (pedoman umum 30). Harus menghindari kesan bahwa pemandu PSHMR seakan-akan adalah imam. Lanjutan: Fungsi & Peran Pemandu
  • 18. Untuk memelihara gagasan teologis bahwa pemandu adalah pelayan yang bukan- Imam maka : 1. Pemandu dilarang menggunakan ungkapan- ungkapan yang dikhususkan bagi imam dan diakon. Karena ibadat Sabda biasanya dipimpin oleh awam, maka segala tata gerak dan pemberi salam yang khas imam sebaiknya tidak dilaksanakan. Awam pemandu disini bertindak sebagai salah satu diantara sesama saudara. Lanjutan: Fungsi & Peran Pemandu No. 1 Lanjut slide berikutnya
  • 19. Misalnya salam “Tuhan bersamamu” itu dikhususkan untuk imam, untuk awam pemandu “Semoga Tuhan memberkati kita atau Marilah kita memuji Tuhan”, juga memberkati atau menumpangkan tangan atau mengenakan stola adalah khas untuk kaum tertahbis. Lanjutan no. 1
  • 20. 2. Pedoman Umum 40 : pemandu tidak boleh duduk di kursi pemimpin, tetapi di luar panti imam. Altar hanya untuk meletakkan hosti kudus. 3. Hendaknya petugas awam mengenakan pakaian yang pantas, atau pakaian yang dianjurkan oleh Uskup. Bila dilangsungkan perayaan ekaristi tidak boleh duduk dikursi pemimpin, tetapi di kursi yang disiapkan secara khusus untuknya di luar panti imam.
  • 21. Pemandu sebagai pelayan dapat diibaratkan sebagai “aktor” utama penentu PSHMR akan mengena atau tidak di hati umat.
  • 22. Penutup  PSHMR dipersiapan pengadaannya 6-7 tahun. Pengadaannya tersebut sbg tanda konkrit sikap tanggapan pastoral dari pemimpin gereja. Agar dapat menggunakan PSHMR dengan baik dibutuhkan waktu dan perlu disosialisasikan.
  • 23. Dengan harinya buku PSHMR ini umat beriman pada hari minggu mengenang misteri kebangkitan Tuhan semakin terjamin di setiap Stasi, sekalipun tanpa kehadiran seorang imam.
  • 24. Dalam Sacrosantum Concilium (SC) no. 7; ditegasakan tentang kehadiran Kristus terutama dalam kegiatan-kegiatan liturgi, yaitu; 1. Ia hadir dalam Korban Misa, baik dalam pribadi pelayan maupun terutama dalam rupa Ekaristi. 2. Ia hadir dalam Sakramen-sakramen, sehingga bila ada orang yang membaptis, Kristus sendirilah yang membaptis
  • 25. 3. Ia hadir dalam sabdanya, sebab ia sendiri bersabda bila Kitab Suci dibacakan dalam Gereja. 4. Akhirnya ia hadir, sementara Gereja memohon dan bermazmur, karena ia sendiri berjanji: “bila dua atau tiga orang berkumpul dalam namaku, disitu aku berada diantara mereka” (Mat. 18:20).
  • 26. Dengan ini PSHMR memberi keuntungan-keuntungan bahwa nilai perayaan sabda semakin dijunjung tinggi, penting perayaan sabda sebagai cara menghayati kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita semakin penting atau disadari.
  • 27.  Karena itu penting sekali untuk mendidik dan melatih para lektor di bidang Kitab Suci dan liturgi, mengajarkan mereka bagaimana cara mewartakan, memperhatiakan pentingnya mimbar, buku bacaan dan martabatnya, perarakan dengan Injil, homili, doa universal, dan lebih mengaktifkan awam dan terjaminnya pertemuan hari minggu paskah mingguan.