Materi ini disampaikan Rara sekar (Banda Neira) pada diskusi nasional musiklasi puisi agustus 2020. Materi ini juga membahas soal aransemen musik pada alih wahana sebuah puisi
2. Bagaimana
memilih puisi
untuk
dimusikalisas
i?
Membaca buku puisi (membaca konteks puisi di dalam karya
yang lebih besar)
Menandai puisi-puisi yang menggugah secara personal
Membaca ulang puisi yang ditandai, membaca lebih pelan,
memaknai pesannya, baik tersurat maupun tersirat
Menerjemahkan kesan, emosi, rasa dari puisi menjadi sebuah
visualisasi dalam pikiran/catatan
Mengendapkan pengalaman puisi tersebut, memberi jeda sambil
mencari inspirasi music yang sesuai. Meriset latar belakang puisi,
penulis, dll.
Rekam ide-ide melodi/aransemen yang muncul, lalu sempurnakan
sambil berjalan
Dengarkan lagu-lagu/bikin playlist berisi lagu-lagu yang memiliki
mood selaras dengan puisi tsb
Tentukan aransemen yang pas: sederhana atau ramai?
Apabila lagu sudah selesai, periksa apakah kesannya sama
dengan puisinya? Apa yang sama? Apa yang beda?
4. Derai-Derai
Cemara
(Musikalisasi
Puisi Chairil
Anwar) oleh
BandaNeira
Relevansi dengan tema besar album: perpisahan
“Hidup hanya menundakekalahan”
Suasana: sedih, putus asa,iba, klimaks
Aransemen musik: akustik tapi grande
Aransemen vokal: Duet, bersaut-sautan, unison di akhir
Kesan: Mengamplifikasi rasa yang ada di dalam puisi
Musik menjadi kendaraan yang membawa puisi
menjadi lagu.
6. Rindu
(Musikalisasi
Subagio
Sastrowardoy
o) oleh frau
Interpretasi dari versi Banda Neira, berawal dari
kolaborasi di panggung pada tahun 2015.
Aransemen Banda Neira lebih minimalis, dingin, dan
lebih ‘sunyi’, kata-kata lebih terasa dominan di lagu.
“Jendela, kursi, atau bunga di meja”
Aransemen frau tetap minimalis tapi lebih terasa
dreamy, imajinatif, terbuka pada kemungkinan-
kemungkinan interpretasi yang romantic, hangat, intim.
Visual apa yang muncul dari kedua karya musikalisasi
itu? Apa yang sama? Apa yang berbeda?
Aransemen minimalis tidak berarti bentuk
aransemennya sama, atau meninggalkan kesan yang
sama.
8. Bunga dan
Tembok
oleh Fajar
Merah
Melodi sangat menggambarkan tema besar puisi: kritik
terhadap kekuasaan, perlawanan, harapan.
Aransemen: akustik tapi lugas, keras, membangkitkan
semangat, kord-kord minor & open chords digenjreng,
progresi interlude yang eksperimental tapi justru
mempermanis lagu jadi tidak ‘dingin’
Aransemen vocal: duet yang kuat dan pembagian vocal
saling menguatkan, karakter vocal sangat karismatik,
puisi menjadi semakinhidup
Visual sangat menarik. Inspirasi: animasi pada live
video, tembak visual dari proyektor,stopmotion, dll
Aransemen yang sederhana tetap bisa menggugah dan
membangkitkan semangat.
9. Kesimpula
n
Musikalisasi puisi yang berhasil adalah musikalisasi yang
membuat kita merasa.
Mengapa puisi ini bermakna bagi saya?
Apakah puisi ini bisa saya musikalisasi? Mengapa perlu
dimusikalisasi?
Apa yang bisa musik, serta interpretasi pribadi saya
dialogkan denganpuisi tersebut?
Kesan, atau rasa apa yang ingin saya sampaikan dalam
musikalisasi puisi ini?
Apa peran musik dalam menyampaikan makna puisi ini?
Apa rasa atau kesan yang sama dan berbeda di dalam
musikalisasi puisi apabila dibandingkan dengan puisinya
saja?
Apakah musikalisasi puisi ini berhasil menurut saya?