SlideShare a Scribd company logo
OLEH :
ESSY KARUNDENG
PROSES PRODUKSI 1
TUGAS 6
“PROSES KHUSUS, PENGERJAAN DINGIN, PEMBENTUKAN
DENGAN LISTRIK DAN PELAPISAN LOGAM”
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
2017
1. PROSES KHUSUS
PEMBAHASAN
1. Pengertian Proses Khusus
2. Klasifikasi Proses Khusus
2.1 Abrasive Jet Machine
2.2 Abrasive Water Jet Machine
2.3 Laser Beam Machining (LBM)
2.4 Plasma Arc
2.5 Electronic Discharge Machine
2.6 Electonic Chemical Machine
2.7 Computer Numerical Control
1. PENGERTIAN
Proses khusus seringkali dikenal dengan nama metode
nontradisional atau pemesinan non konvensional (Non-
conventional machining). Proses manufaktur khusus
digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang
tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau
konvensional.
2. KLASISIFIKASI PROSES KHUSUS
1. Abrasive Jet Machine
2. Abrasive Water Jet Machine
3. Laser Beam Machining (LBM)
4. Plasma Arc
5. Electronic Discharge Machine
6. Electonic Chemical Machine
7. Computer Numerical Control
2.1 Abrasive Jet Machine
2.1.1 Pengertian
Abrasive jet machine adalah sebuah proses
pemesinan yang menggunakan bahan abrasive
yang di dorong oleh gas kecepatan tinggi atau
air yang bertekanan tinggi untuk mengikis
bahan dari benda kerja.
Gambar 2.1 Abrasive Jet
Machine
2.1.2 PRINSIP KERJA
Prinsip dasar dari abrassive jet machine ialah
adanya pemusatan aliran fluida dan partikel
abrasif dengan kecepatan dan tekanan tinggi/
ultra high preasure (UHP) pada benda kerja.
Metal removal pada benda kerja terjadi karena
adanya efek abrasi dan erosi oleh aliran fluida
dan partikel.
Gambar 2.2 Prinsip Kerja
Abrasive Jet Machine
2.1.3 Kelebihan Dan Kekurangan
1. Kelebihan
• Kemampuan meraut bahan getas, tipis dan daerah sulit
• Investasi dan konsumsi daya rendah
• Material removal rate bagus
2. Kekurangan
• Terbatas untuk bahan getas.
• Perlu proses lanjut kalau terjadi sticking (penempelan)
• Akurasi rendah
2.1.4 Bahan Abrasive, Ukuran Serta Operasinya
Tabel 2.1
2.1.5 Aplikasi AJM
• Pembersih area sulit pada rongga cetakan
• Pemotongan tipis benda dari kaca, keramik, mika, dll.
• Pembuangan lem, cat, dll.
• Memproduksi benda dengan kualitas permukaan tinggi.
2.2 Abrasive Water Jet Machine
2.2.1 Pengertian
Abrasive Jet Machining adalah suatu alat untuk
mengembangkan dan penanganan aliran gas abrasif-sarat
untuk mesin jet abrasif, menggunakan peralatan untuk
penyimpanan, makan, dan pengendalian bubuk abrasive
dalam jet pembawa disampaikan melalui tabung tegak pada
tekanan yang relatif tinggi dan kecepatan. jet tekanan yang
relatif tinggi dan kecepatan tinggi digunakan dan dapat
digunakan di mana tekanan gas yang relatif tinggi
diperlukan dan dapat digunakan dengan aliran gas
bertekanan pada setiap tekanan yang diinginkan.
Gambar 2.3 Abrasive Water Jet
Machine
2.2.2 Prinsip Kerja
Aliran bertekanan gas abrasif-sarat dibawa dalam garis lurus
tubing disukai diperpanjang ke arah vertikal, desirably vertikal
downwardly, dari sudut pengembangan aliran gas bertekanan
ke lubang pengiriman nozel abrasif digunakan. Hal ini
membuat peningkatan luas mungkin dalam tekanan dan
kecepatan, tanpa sejalan meningkatkan keausan pipa ini.
Saluran pengiriman vertikal abrasif atau tubing terbentuk dari
bahan kaku seperti karbida atau logam, tanpa kerja dari setiap
zona karet fleksibel.
Gambar 2.4 Prinsip Kerja
AWJM
2.2.3 Aplikasi AWJM
AWJM pada umumnya digunakan untuk proses penyelesaian seperti pemangkasan,
pembersihan, pemolesan, dan sebagainya. Pemotongan dapat dilakukan untuk
material yang keras dan getas (sebagai contoh gelas, silikon, mika, dan keramik) yang
berbentuk rata dan tipis. Abrasif yang sering digunakan adalah oksida aluminium
(untuk aluminium dan kuningan), karbida silikon (untuk baja tahan karat dan
keramik), dan butir gelas (untuk pemolesan). Ukuran diameter butir sangat halus,
berkisar antara 15 sampai 40 mm, dan untuk dapat digunakan ukuran tersebut harus
seragam.
2.3 Laser Beam Machining (LBM)
2.3.1 Pengertian
Laser Beam Machining (LBM) adalah suatu metode
pemotongan, di mana benda kerja dileburkan dan diuapkan oleh
sebuahsinar laser monokromatik yang kuat. Ketika sinar
mengenai benda kerja,panas menghasilkan lelehan dan
menguapkan benda kerja hingga yangpaling keras
sekalipun.LBM dapat digunakan untuk welding dan cutting
metals/nonmetals.Selain itu, LBM juga dapat digunakan untuk
brazing (memelas), soldering,drilling, dan membuat tanda
(marking).
Gambar 2.5 LBM
2.3.2 Prinsip Kerja
Kata “ laser ” merupakan akronimdari “light amplification
bystimulated emission of radiation”. Laser dapat terbentuk
akibat penyerapan energi kuantum oleh material/medium laser
dari sumber sinar yang menyebabkan elektron sebuah atomnya
melompat ke tingkat energy yang lebih tinggi (orbit yang lebih
jauh dari nukleus). Elektron ini kemudian akan jatuh ke orbit
asalnya secara spontan sambil memancarkan energiyang telah
diserap sebelumnya. Energi yang berupa radiasi ini memiliki
panjang gelombang yang sama dengan energi penstimulasinya
dan sefase dengannya.
Gambar 2.6 Skema Kerja Laser
2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangan LBM
1. Kelebihan
a. Mampu diterapkan pada semua logam yang ada. 28
b. Ketidakadaan kontak langsung dan gaya yang besar antara alat danbenda kerja.
c. Kemampuan untuk bekerja dalam udara, gas inert, ruang hampa , dancairan atau
padatan yang transparan secara optik.
d. Keakuratan dan kemampuan untuk membuat lubang dan potonganyang sangat kecil.
e. Kecocokan untuk memotong keramik dan material-material lain yangsiap dikenai
panas kejut.
2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangan LBM
2. Kekurangan
a. Modal dan biaya operasi yang tinggi.
b. Kemampuan pakai yang terbatas (benda kerja yang tipis dan pemotongan material
untuk jumlah yang kecil).
c. Kecepatan produksi yang lama karena dibutuhkan penjajaran yangakurat.
d. Ketidakseragaman lubang dan potongan.
e. Efek kerusakan akibat panas pada benda kerja.
f. Membutuhkan operator yang sangat handal.
g. Efisiensi operasi yang rendah
2.4 Plasma Arc
2.4.1 Pengertian
Plasma Arc Welding merupakan bagian dari pengelasan
busur listrik dan prosesnya serupa dengan Gas Tungsten
Arc Welding (GTAW/TIG welding) yaitu menggunakan
elektroda tak terkonsumsi dari tungsten untuk
menghasilkan busur listrik pada benda kerja.
Gambar 2.7 Plasma Arc
2.4.2 Prinsip Kerja
Pada proses ini menggunakan frekuensi dan
tegangan tinggi, menghasilkan percikan untuk
mengionisasi udara melalui kepala obor dan
memulai sebuah busur. Obor yang dipegang
menggunakan tangan biasanya dapat memotong
menjadi 2 pada (48 mm) pelat baja tebal, dan
obor yang dikendalikan oleh komputer lebih
kuat, yaitu dapat memotong baja sampai 6 inci
(150 mm) tebal.
Gambar 2.8 Skema Obor
Plasma
2.4.3 Aplikasi Proses Plasma Arc
Proses ini digunakan secara eksklusif pada baja ringan dan sedikit
meningkatkan kecepatan pemotongan. Namun, kelemahan utama adalah
kurangnya kuadrat dipotong, penghapusan goresan berlebihan, hidup
nozzle pendek, dan fleksibilitas yang terbatas (baja ringan). Sementara
proses ini masih digunakan di beberapa lokasi, kenaikan terbatas dalam
kinerja yang terkait dengan itu tidak membenarkan biaya ekstra desain
obor ini agak rumit dan halus.
2.5 EDM (Electronic Discharger Machine)
2.5.1 Pengertian
EDM (Electrical Discharge Machining) adalah teknik
pengerjaan machining non-konvensional. Berbeda dengan
teknik machining konvensional yang memakai pisau pemotong,
mesin CNC EDM membentuk benda kerja dengan cara
melepaskan busur listrik (electrical discharge / spark) melalui
elektroda. Busur listrik ini menimbulkan panas yang sangat
tinggi sehingga mengerosi benda kerja.Sistem kontrol listrik
menghasilkan pelepasan busur listrik yang terkontrol sehingga
secara terus-menerus mengerosi dan membentuk benda kerja.
Gambar 2.9 EDM
2.5.2 Prinsip Kerja
Mesin mengendalikan pahat elektroda yang bergerak maju mengikis material benda kerja dan
menghasilkan serangkaian loncatan bunga api listrik yang berfrekuensi tinggi (spark). Loncatan
bunga dihasilkan dari pembangkit pulse antara elektroda dan material benda kerja, yang
keduanya dicelupkan dalam cairan dielektrik, akan menimbulkan pengikisan material dari
material benda kerja dengan erosi panas atau penguapan. Alat pemotong EDM diarahkan
sepanjang jalur yang diinginkan dan sangat dekat dengan tempat pemotongan, namun tidak
sampai menyentuh lembaran yang akan dipotong. Percikan listrik yang berurutan memproduksi
serangkaian ledakan yang sangat kecil (microcraters) pada lembaran logam yang diproses dan
memindahkan materi sepanjang jalur pemotongan dengan cara pelelehan dan penguapan.
Partikel-partikel akan tersapu dan terbuang oleh cairan yang mengandung aliran listrik
2.5.3 Keuntungan EDM
• Dapat membuat bentuk kompleks yang kemungkinan sukar dilakukan dengan mesin
konvensional.
• Dapat mengerjakan material benda kerja yang keras dengan tingkat kepresisian tinggi.
• Dapat mengerjakan bagian bentuk yang sangat kecil sekalipun, tanpa cemas bagian
tersebut ikut terpotong.
• Tidak ada kontak langsung antara alat dan benda kerja sehingga tidak timbul distorsi
pada pemakanan.
• Dapat membuat kehalusan permukaan benda kerja dengan baik .
• Lubang dapat dibuat secara mudah, tepat dan baik.
2.6 Electonic Chemical Machine
2.6.1 Pengertian
Electro Chimical Machining (ECM) adalah sebuah
metode untuk mengolah bentuk logam melalui proses
elektrokimia ( proses elektrolisis dan prosesvolta). Pada
ECM proses elektrokimia yang digunakan adalah proses
elektrolisis yaitu proses yang dapat mengubah energi
lisrik menjadi energi kimia.
Gambar 2.10 ECM
2.6.2 Prinsip Kerja
Benda kerja dihubungkan dengan
sumber arus searah yang bermuatan
positif. Sedangkan pahat
dihubungkan dengan sumber arus
yang bermuatan positif dan cairan.
Elektrolit dialirkan diantara pahat
dan benda kerja Gambar 2.11 Skema Cara
Kerja ECM
2.6.3 Keunggulan Dan Kelemahan
Keunggulan:
• Mampu membuat permukaan 3 dimensi
yang rumit secara akurat
• Permukaan akhir halus karena ketiadaan
bekas pahat/pemotong
• Keausan pahat nol sehingga 1 pahat
membuat komponen dalam jumlah
besar (produk masal)
• Tidak mempengaruhi benda kerja secara
termal
Kelemahan:
• Media yang korosif sulit dikendalikan
• Sudut dalam yang tajam (R<0,2 mm)
sulit dibuat
• Ongkos perkakas dan perangkat yang
mahal
• Konsumsi energinya yang besar
• Laju produksinya dari sedang ke tinggi
• Mesin yang digunakan merupakan
mesin yang berukuran besar
2.7 Permesinan CNC
2.7.1 Pengertian
Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin
yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa
numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol)
sesuai standart ISO. Numerical Control (NC) adalah suatu
format berupa program otomasi dimana tindakan mekanik dari
suatu alat-alat permesinan atau peralatan lain dikendalikan oleh
suatu program yang berisi data kode angka. Data
alphanumerical menghadirkan suatu instruksi pekerjaan untuk
mengoperasikan mesin tersebut.
Gambar 2.12 Permesinan CNC
2.7.2 Kelebihan Dan Kekurangan
Kelebihan:
1) Tingkat keakuratan lebih besar.
2) Untuk proses pemeriksaan dapat dikurangi.
3) Bahan yang mudah di kerjakan jika menggunakan cnc menjadi rumit.
4) Tidak terlalu membutuhkan keterampilan yang khusus dalam menjalankan mesin cnc.
Kekurangan:
1) Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan
format yang rumit.
2) Membutuhkan modal yang besar.
3) Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk membuat pemograman CNC tersebut
2. PROSES PENGERJAAN
DINGIN
PEMBAHASAN
1. Pengertian Proses Pengerjaan Dingin
2. Operasi Pengerjaan Dingin
3. Klasifikasi Pengerjaan Dingin
3.1 Penyelesaian Tabung 3.7 Penempaan Dingin
3.2 Penarikan Kawat 3.8 Stempel Dan Cetak Timbul
3.3 Pembuatan Lembaran Tipis 3.9 Keling Dan Tagan (Staking)
3.4 Proses Putar-tekan 3.10 Pembentukan Rol
3.5 Proses Putar-tekan-geser 3.11 Pelengkungan Pelat
3.6 Proses Tekan-tarik
1. PENGERTIAN
Secara umum, yang dimaksudkan dengan proses pengerjaan dingin adalah
penggilingan, penarikan, dan ekstruksi. Pengerjaan dingin mengakibatkan
timbulnya distorsi pada butir. Pengerjaan dingin dapat meningkatkan kekuatan,
memperbaiki kemampuan permesinan, meningkatkan ketelitian dimensi, dan
menghaluskan permukaan logam.
2. OPERASI PENGERJAAN DINGIN
2.1 Penarikan
a) bahan tebuk (blanks)
b) tabung
c) cetak-timbul
d) kawat
e) putar-tekan
f) putar-tekan-gunting
g) pembentukan-tarik
h) pembentukan-tarik-tekan
2.2 Penekanan
a) koin
b) pengerolan dingin
c) membuat ukuran dengan tepat
d) pemukulan atau tempa dingin
e) pembentukan intra
f) pembuatan ulir dan alur
g) pengelingan
h) staking
2. OPERASI PENGERJAAN DINGIN
2.4 Pelengkungan
a) pelengkungan sudut
b) pengerolan
c) pelengkungan pelat
d) “curling”
e) kampuh
2.3 Pengguntingan
a) bahan tebuk
b) pons
c) pemotongan
d) pemangkasan
e) perlubangan
f) takik
g) belah
h) tusuk
i) serut
2. OPERASI PENGERJAAN DINGIN
2.5 Berenergi tinggi
a) ledakan
b) hidroelektrik
c) magnetic
2.6 Hobb
2.7 Ekstruksi
a) dingin
b) impak
2.8 Penumbukan peluru
3. KLASIFIKASI PENGERJAAN
DINGIN
1. Penyelesaian tabung
2. Penarikan kawat
3. Pembuatan lembaran tipis
4. Proses putar-tekan
5. Proses putar-tekan-geser
6. Proses tekan-tarik
7. Penempaan dingin
8. Stempel dan cetak timbul
9. Keling dan tagan (staking)
10. Pembentukan rol
11. Pelengkungan pelat
3.1 PENYELESAIAN TABUNG
3.1.1 Proses Penarikan Dingin Tabung
Penyelasaian tabung yang memerlukan ketelitian
dimensi, permukaan mulus, dan sifat fisik yang baik
dilakukan dengan penarikan dingin atau dengan
mereduksi tabung. Sebelum penyelesaian, tabung diberi
pelumas untuk mengurang gesekan dan untuk
meningkatkan kehalusan permukaan, kemudian
dilakukan penarikan dingin yang dilakukan pada bangku
tarik.
Gambar 3.1 Proses
penarikan dingin tabung
3.1 PENYELESAIAN TABUNG
3.1.2 Reduksi Tabung
Reduksi tabung dilengkapi dengan die semi
lingkaran beralur tirus. Tabung hasil pengerjaan
panas ditarik sambil diputarkan melalui die ini.
Die bergoyang maju – mundur ketika tabung
melaluinya. Mandril tirus yang ada di dalam
tabung menentukan reduksi dan ukuran akhir
tabung.
Gambar 3.2 Skema
suatu pereduksi tabung.
3.2 PENARIKAN KAWAT
Kawat yang ditarik melalui beberapa die dan ril
penarik disusun secara seri. Sehingga kawat
dapat mengalami deformasi maksimal sebelum
memerlukan anil. Jumlah die tergantung pada
jenis logam atau paduan yang sedang ditarik. Die
umumnya terbuat dari karbida tungsten, kadang-
kadang digunakan die intan.
Gambar 3.3Penampang die yang
digunakan untuk penarik kawat .
3.3 PEMBUATAN LEMBARAN TIPIS
Lembaran tipis, kadang-kadang ± 0.02 cm dibuat dengan cara pengerolan
dingin. Bahan baku berupa logam murni atau paduan, memerlukan
pengendalian yang sangat ketat. Logam murni atau campuran logam murni
dimasukkan secara kontinu ke dalam tanur peleburan, didinginkan lalu
dirol langsung secara kontinu menjadi lembaran tipis. Ketebalan lembaran
diatur oleh tekanan rol dan tegangan tarik dalam bahan.
3.4 PROSES PUTAR-TEKAN
Pada proses ini, lembaran tipis ditekan
sambil diputar pada cetakan tertentu. Benda
ditekankan pada cetakan yang berputar
berbentuk simetris dan dibuat dari kayu keras
dan untuk menghasilkan jumlah yang banyak
digunakan cetakan dari baja licin.
Gambar 3.4 Operasi putar-tekan
3.5 PROSES PUTAR-TEKAN-GESER
Untuk membentuk pelat yang tebal diperlukan rol penekan bermotor, menggantikan
penekan tangan biasa, operasinya disebut proses putar tekan geser. Pada proses putar
tekan geser, logam menipis secara merata, proses deformasi merupakan kombinasi
dari pengerolan dan ekstrusi.
Gambar 3.5 pembuatan bejana konis dengan proses
putar-tekan geser darai benda tebuk berupa pelat
3.6 PROSES TEKAN-TARIK
Lembaran logam dibentuk dengan proses tarik, khususnya
untuk bentuk simetris atau lengkung (gambar 7). Die
dipasang pada ram dan die dapat bergerak dalam arah
vertikal. Lembaran logam dijepit dan penjepit dapat bergerak
secara horizontal. Gaya die dan penjepit berkisar antara 0,5
s/d 1,3 MN. Lembaran ditarik dan tegangan dalam lembaran
melampaui batas elastis, sementara itu die memberi bentuk
pada lembaran. Terjadi penipisan pada lembaran dan
selesainya proses pembentukan terjadi aksi pegas balik.
Gambar 3.6 Proses tekan-tarik
3.7 PENEMPAAN DINGIN
Pekerjaan dingin dengan gaya tekan atau gaya kejut (impak) sehingga
dapat mengubah bentuk logam sesuai dengan cetakan disebut penempaan
dingin.
Gambar 3.7 Cara kerja mesin
tempa dingin
3.8 STEMPEL DAN CETAK TIMBUL
Operasi stempel dilakukan dalam cetakan sedemikian
sehingga logam tidak dapat mengalir dalam arah
lateral. Diperoleh konfigurasi pada permukaan benda
tebuk yang tipis, seperti mata uang. Untuk itu
diperlukan mesin pres khusus bertekanan tinggi, dan
diterapkan pada logam-logam tertentu yang lunak.
Gambar 3.8 Proses stempel dan
cetak timbul
3.9 Keling Dan Tagan (Staking)
• Pada proses keling, bagian yang akan dijadikan satu dibor,
kemudian dipasangkan paku keling yang kemudian ditekan
dengan pons.
• Tagan adalah operasi serupa hanya disini tidak
dipergunakan paku keling. Bagian yang satu dengan yang
lainnya ditekan sehingga terpasang dengan erat. Pons tagan
yang dipergunakan dapat berbentuk tajam atau berbentuk
cincin dengan tepi yang tajam.
Gambar 3.9 Proses Keling dan
tagan
3.10 Pembentukan Rol
Mesin pembentukan rol dingin terdiri dari
pasangan rol yang secara progresif memberi
bentuk pada lembaran logam yang diumpankan
secara kontinu dengan kecepatan 18 sampai 90
m/menit.
Gambar 3.10 Proses
pembentukan rol
3.11 Pelengkungan Pelat
• Mesin pelengkungan pelat untuk memberikan bentuk
silindris. Mesin ini terdiri dari tiga rol yang berdiameter
sama. Dua buah diantaranya tetap dan yang satu lagi dapat
diatur letaknya. Pelat logam masuk diantaranya dan
terjadilah pelengkungan.
• Diameter dengan mengatur letak rol ketiga, makin dekat
dengan rol tetap, makin kecil diameter akhir. Alat ini
sederhana, dan terdapat dalam berbagai ukuran dari yang
tipis sampai yang berukuran 30 mm.
Gambar 3.11 Pelengkungan pelat
3. PEMBENTUKAN DENGAN
LISTRIK
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pembentukan Dengan Listrik
2. Prinsip Kerja EDM
3. Komponen EDM
4. Penggunaan EDM
5. Aplikasi EDM
6. Keuntungan Dan Kerugian EDM
1. PENGERTIAN
Pembentukan dengan listrik dapat dilakukan dengan
Elektrical discharge machinine (EDM). Elektrical
discharge machinine (EDM) adalah sebuah mesin
dengan metode untuk menghilangkan bahan oleh
serangkaian cepat lengkung berulang lucutan listrik
di antara elektroda (alat potong) dan bagian
pekerjaan, di hadapan medan.
Gambar 1.1 EDM
2. PRINSIP KERJA
Material removal yang berupa erosi terjadi akibat adanya loncatan bunga api listrik
diantara elektroda dan benda kerja dalam cairan dielektric. Loncatan bunga api listrik
terjadi apabila beda tegangan antara pahat dan benda kerja melampaui “break down
voltage” celah dielektric. Break down voltage bergantung pada :
1. Jarak terdekat antara elektroda (pahat) dengan benda kerja
2. Karakteristik tahanan dari cairan dielectric
3. Tingkat kotoran pada celah diantara elektroda dengan benda kerja.
4. Jenis elektroda yang digunakan
3. KOMPONEN EDM
• Meja mesin EDM, fungsinya digunakan sebagai tempat dudukan mesin EDM
• Cairan dielektrik, merupakan fluida pendingin dan pembersih kotoran benda kerja
• Elektroda, merupakan pahat yang digunakan untuk menghantarkan tegangan listrik dan
mengerosi benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan
• Kepala Mesin, fungsinya sebagai tempat pahat dan komponen utama dari mesin EDM
merupakan kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang akan dilepaskan
pada proses pengerjaan benda kerja
• Voltmeter, digunakan untuk mengukur beda potensial pada rangkaian mesin
• Amperemeter, digunakan untuk mengukur besar arus yang mengalir pada mesi
4. PENGGUNAAN EDM
4.1 Karakteristik yang mengharuskan penggunaan EDM
Jika benda kerja berbentuk sebagai berikut :
• Dinding yang sangat tipis.
• Lubang dengan diameter sangat kecil
• Rasio ketinggian dan diameter sangat besar.
• Benda kerja sangat kecil
• Sulit dicekam.
4. PENGGUNAAN EDM
4.2 EDM dapat digunakan pada material benda kerja sebagai berikut :
• Keras
• Liat
• Meninggalkan sisa penyayatan
• Harus mendapat perlakuan panas
4.3 EDM dapat digunakan untuk beberapa proses yaitu :
• Pengaturan/setup berulang, macam-macam pengerjaan, macam-macam proses
pencekaman benda
• Broaching
• Stamping yang prosesnya cepat
4. PENGGUNAAN EDM
4.4 EDM juga dapat digunakan dengan beberapa alasan berikut :
• Jam kerja 24 jam dengan hanya satu shift operator
• Memerlukan proses yang tidak mementingkan perhatian khusus dari pekerja
secara intensif
5. APLIKASI EDM
1. Prototipe produksi
2. Membuat Koin Mati
3. Lubang Pengeboran Kecil
5. APLIKASI EDM
5.1 Prototipe Produksi
Proses EDM ini paling banyak digunakan oleh alat pembuatan cetakan
dan industri, tetapi menjadi metode umum untuk pembuatan dan
produksi prototipe bagian atau spare part terutama di kedirgantaraan,
mobil dan industri elektronik di mana jumlah produksi relatif rendah.
Dalam EDM setempel, sebuah grafit, tungsten atau murni tembaga,
tembaga elektroda mesin yang diinginkan (negatif) bentuk dan
dimasukkan ke dalam benda kerja di ujung ram vertikal.
5. APLIKASI EDM
5.2 Membuat Koin Mati
Membuat koin mati. Untuk penciptaan koin misalnya untuk memproduksi
perhiasan dan lencana oleh uang logam (stamping) proses, master positif
dapat dibuat dari perak murni, karena (dengan mesin yang sesuai
pengaturan) master tidak secara signifikan terkikis dan hanya digunakan
sekali. Mati negatif yang dihasilkan kemudian dikeraskan dan digunakan
dalam sebuah drop palu untuk memproduksi dicap flat dari guntingan
kertas kosong dari perunggu, perak, atau emas bukti paduan rendah.
5. APLIKASI EDM
5.3 Lubang Pengeboran Kecil
Lubang pengeboran kecil EDM digunakan untuk membuat
lubang pada benda kerja yang akan digunakan untuk kawat di
EDM Wire-potong mesin. Pengeboran lubang kecil kepala
sudah terpasang pada mesin potong kawat dan memungkinkan
piring mengeras besar sudah selesai mengikis bagian dari
mereka yang diperlukan dan tanpa pra-pengeboran.
6. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN EDM
6.1 Keuntungan
• Bentuk-bentuk yang kompleks tidak akan sulit untuk memproduksi dengan
alat pemotong konvensional
• Handling benda kerja di atas mesin tidak rumit
• Tingkat kebisingan rendah
• Kemudahan dalam pembuatan elektroda
• Bahan keras toleransi sangat dekat
• Lembar kerja yang sangat kecil di mana alat pemotong konvensional dapat
merusak bagian dari alat pemotong kelebihan tekanan.
• Tidak ada kontak langsung antara alat dan bekerja sepotong. Oleh karena itu
bagian dan lemah lembut dapat bahan mesin dengan distorsi apa pun.
6. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN EDM
6.2 Kerugian
• Laju yang lambat removal material.
• Mesin EDM dan perlengkapannya masih relatif mahal
• Tambahan waktu dan biaya yang digunakan untuk membuat elektroda untuk
ram / setempel EDM.
• Proses erosi benda sangat kecil, sehingga waktu operasinya relatif lama
• Mereproduksi sudut tajam pada benda kerja sulit karena memakai elektroda.
• Harus dioperasikan oleh operator yang tidak alergi terhadap cairan dielektrik
• Konsumsi daya spesifik sangat tinggi.
• Penggunaan mesin EDM dibatasi oleh ukuran tangki kerja penampung cairan
dielektrik
4. PENYEMPROTAN/
PELAPISAN LOGAM
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penyemprotan/Pelapisan Logam
2. Prinsip Dasar Electroplating
3. Skema Proses Electroplating
4. Contoh Electroplating
1. PENGERTIAN
• Penyemprotan/pelapisan logam (electroplating) adalah proses mengubah sifat
fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Pelapisan logam dapat berupa
lapis seng (zink), galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom.
Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan
masing-masing material.
• Tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat
teknis/mekanis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan
ketiga memperindah tampilan (decorative)
2. PRINSIP DASAR ELECTROPLATING
Terdapat tiga istilah yang digunakan
seluruh literatur yang berhubungan
dengan pelapisan material khususnya
logam yaitu anoda, katoda, dan larutan
elektrolit.
Gambar 2.1 Anoda, katoda,
elektrolit
2. PRINSIP DASAR ELECTROPLATING
• Anoda adalah terminal positif, dihubungkan dengan kutub positif dari sumber
arus listrik. Anoda dalam larutan elektrolit ada yang larut dan ada yang tidak.
Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja.,
sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik, juga
sebagai bahan baku pelapis.
• Katoda dapat diartikan sebagai benda kerja yang akan dilapisi, dihubungkan
dengan kutub negatif dari sumber arus listrik.
• Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat larut dalam air dan terurai
menjadi partikel-partikel yang bermuatan positf atau negatif.
3. SKEMA PROSES ELECTROPLATING
Perpindahan ion logam dengan bantuan arus
listrik melalui larutan elektrolit sehinnga ion
logam mengendap pada benda padat yang akan
dilapisi. Ion logam diperoleh dari elektrolit
maupun berasal dari pelarutan anoda logam di
dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda
kerja yang berlaku sebagai katoda.
Gambar 3.1 Skema proses
electroplating
4. CONTOH ELECTROPLATING
Salah satu contoh electroplating yaitu perubahan fisik
ketika material dilapisi dengan nikel adalah bertambahnya
daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta
bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam
sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun
tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan
dibandingkan sebelumnya.
Kesimpulan
• Proses khusus seringkali dikenal dengan nama metode nontradisional atau pemesinan non
konvensional (Non-conventional machining). Proses manufaktur khusus digunakan untuk
memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional
atau konvensional.
• Proses pengerjaan dingin secara umum adalah penggilingan, penarikan, dan ekstruksi.
Pengerjaan dingin mengakibatkan timbulnya distorsi pada butir. Pengerjaan dingin dapat
meningkatkan kekuatan, memperbaiki kemampuan permesinan, meningkatkan ketelitian
dimensi, dan menghaluskan permukaan logam.
• Pembentukan dengan listrik dapat dilakukan dengan Elektrical discharge machinine (EDM).
Elektrical discharge machinine (EDM) adalah sebuah mesin dengan metode untuk
menghilangkan bahan oleh serangkaian cepat lengkung berulang lucutan listrik di antara
elektroda (alat potong) dan bagian pekerjaan, di hadapan medan.
• Penyemprotan/pelapisan logam (electroplating) adalah proses mengubah sifat fisik, mekanik,
dan sifat teknologi suatu material.
Referensi
• Taufiq Rochim, (1990). Teori Kerja Bor. Bandung: Politeknik Manufaktur
Bandung.
• Taufiq Rochim, (1993). Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Bandung: Proyek
HEDS.
• Fox Valley Technnical College, 2007, Machine Shop 3 : "Milling Machines" Tool
• Holding (http://its.fvtc.edu/ machshop3/basicmill/default.htm).
• Satoto Indrawan, Menjdai Pengusaha Electroplating Chrome, ANDI 2007.
Yogyakarta
• http://en.wikipedia.org/wiki/Electroplating
• http://m.id.alloy-powder.com/news/metal-thermal-spraying-process-10667638.html

More Related Content

What's hot

Melaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termalMelaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termal
Eko Supriyadi
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
MOSES HADUN
 
PRESS TOOL
PRESS TOOLPRESS TOOL
PRESS TOOL
Dzulkarnaen
 
Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
Guarsiolla Fanany
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubut
Rasyid22
 
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
isan sell
 
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses ProduksiMesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
EssyKarundeng
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
EssyKarundeng
 
Mesin Konvensional
Mesin KonvensionalMesin Konvensional
Mesin KonvensionalElis Wahyuni
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Dewi Izza
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
universitas negri yogyakarta
 
Modul 5 dian haryanto 1407123394
Modul 5 dian haryanto  1407123394Modul 5 dian haryanto  1407123394
Modul 5 dian haryanto 1407123394
dian haryanto
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
Bambang Utama
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
Ahmad Faozi
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku
Edi Sutanto
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linierndirocket
 
JIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptxJIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptx
GalangSandyPrayogo
 

What's hot (20)

Melaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termalMelaksanakan pemotongan termal
Melaksanakan pemotongan termal
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
PRESS TOOL
PRESS TOOLPRESS TOOL
PRESS TOOL
 
Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubut
 
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
 
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses ProduksiMesin Pengelasan Pada Proses Produksi
Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi
 
Proses shearing
Proses shearingProses shearing
Proses shearing
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Mesin Konvensional
Mesin KonvensionalMesin Konvensional
Mesin Konvensional
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
 
Modul 5 dian haryanto 1407123394
Modul 5 dian haryanto  1407123394Modul 5 dian haryanto  1407123394
Modul 5 dian haryanto 1407123394
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linier
 
JIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptxJIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptx
 

Similar to Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam

ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )
ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )
ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )
R. HOWARD
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
mocoz
 
MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING
MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING
MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING
R. HOWARD
 
Ch26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdf
Ch26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdfCh26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdf
Ch26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdf
FirdausFikri3
 
D059235657
D059235657D059235657
D059235657mocoz
 
ELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptx
ELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptxELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptx
ELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptx
ghawar679
 
Edm wire cut presentation
Edm wire cut presentationEdm wire cut presentation
Edm wire cut presentation
mohdazliabu
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
randy suwandy
 
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptxPROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
EvanDre2
 
Kompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinker
Kompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinkerKompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinker
Kompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinker
Muhamad Faizal Rosli
 
4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx
AnggiSetiawan27
 
Joint Process
Joint ProcessJoint Process
Joint Process
Anas Cahyadi
 
Water jet pp '11
Water jet pp '11Water jet pp '11
Water jet pp '11ryahuza
 
Bab 2-proses-pembentukan-logam
Bab 2-proses-pembentukan-logamBab 2-proses-pembentukan-logam
Bab 2-proses-pembentukan-logam
Ade Putra
 
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Roedy Andreas
 
Permesinan hibrida 12
Permesinan hibrida 12 Permesinan hibrida 12
Permesinan hibrida 12
Danard Prasetya
 
Tig welding
Tig weldingTig welding
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Adolvin Mahadiputra
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
Rahma750999
 
Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1
muh zainul helmi
 

Similar to Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam (20)

ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )
ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )
ASSIGNMENT MESIN EDM WIRE CUT ( MPI 4013 )
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING
MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING
MPI 3023 MESIN EDM DIE SINKING
 
Ch26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdf
Ch26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdfCh26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdf
Ch26-NontraditionalMachining-Wiley.en.id.pdf
 
D059235657
D059235657D059235657
D059235657
 
ELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptx
ELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptxELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptx
ELECTRIC DISCHARGE MACHINE Teknik Pemesinan Lanjut.pptx
 
Edm wire cut presentation
Edm wire cut presentationEdm wire cut presentation
Edm wire cut presentation
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
 
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptxPROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
 
Kompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinker
Kompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinkerKompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinker
Kompetensi kp mpi 602.01 cnc edm die sinker
 
4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx
 
Joint Process
Joint ProcessJoint Process
Joint Process
 
Water jet pp '11
Water jet pp '11Water jet pp '11
Water jet pp '11
 
Bab 2-proses-pembentukan-logam
Bab 2-proses-pembentukan-logamBab 2-proses-pembentukan-logam
Bab 2-proses-pembentukan-logam
 
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
 
Permesinan hibrida 12
Permesinan hibrida 12 Permesinan hibrida 12
Permesinan hibrida 12
 
Tig welding
Tig weldingTig welding
Tig welding
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
 
Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1
 

Recently uploaded

Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 

Recently uploaded (8)

Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 

Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam

  • 1. OLEH : ESSY KARUNDENG PROSES PRODUKSI 1 TUGAS 6 “PROSES KHUSUS, PENGERJAAN DINGIN, PEMBENTUKAN DENGAN LISTRIK DAN PELAPISAN LOGAM” JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2017
  • 3. PEMBAHASAN 1. Pengertian Proses Khusus 2. Klasifikasi Proses Khusus 2.1 Abrasive Jet Machine 2.2 Abrasive Water Jet Machine 2.3 Laser Beam Machining (LBM) 2.4 Plasma Arc 2.5 Electronic Discharge Machine 2.6 Electonic Chemical Machine 2.7 Computer Numerical Control
  • 4. 1. PENGERTIAN Proses khusus seringkali dikenal dengan nama metode nontradisional atau pemesinan non konvensional (Non- conventional machining). Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional.
  • 5. 2. KLASISIFIKASI PROSES KHUSUS 1. Abrasive Jet Machine 2. Abrasive Water Jet Machine 3. Laser Beam Machining (LBM) 4. Plasma Arc 5. Electronic Discharge Machine 6. Electonic Chemical Machine 7. Computer Numerical Control
  • 6. 2.1 Abrasive Jet Machine 2.1.1 Pengertian Abrasive jet machine adalah sebuah proses pemesinan yang menggunakan bahan abrasive yang di dorong oleh gas kecepatan tinggi atau air yang bertekanan tinggi untuk mengikis bahan dari benda kerja. Gambar 2.1 Abrasive Jet Machine
  • 7. 2.1.2 PRINSIP KERJA Prinsip dasar dari abrassive jet machine ialah adanya pemusatan aliran fluida dan partikel abrasif dengan kecepatan dan tekanan tinggi/ ultra high preasure (UHP) pada benda kerja. Metal removal pada benda kerja terjadi karena adanya efek abrasi dan erosi oleh aliran fluida dan partikel. Gambar 2.2 Prinsip Kerja Abrasive Jet Machine
  • 8. 2.1.3 Kelebihan Dan Kekurangan 1. Kelebihan • Kemampuan meraut bahan getas, tipis dan daerah sulit • Investasi dan konsumsi daya rendah • Material removal rate bagus 2. Kekurangan • Terbatas untuk bahan getas. • Perlu proses lanjut kalau terjadi sticking (penempelan) • Akurasi rendah
  • 9. 2.1.4 Bahan Abrasive, Ukuran Serta Operasinya Tabel 2.1
  • 10. 2.1.5 Aplikasi AJM • Pembersih area sulit pada rongga cetakan • Pemotongan tipis benda dari kaca, keramik, mika, dll. • Pembuangan lem, cat, dll. • Memproduksi benda dengan kualitas permukaan tinggi.
  • 11. 2.2 Abrasive Water Jet Machine 2.2.1 Pengertian Abrasive Jet Machining adalah suatu alat untuk mengembangkan dan penanganan aliran gas abrasif-sarat untuk mesin jet abrasif, menggunakan peralatan untuk penyimpanan, makan, dan pengendalian bubuk abrasive dalam jet pembawa disampaikan melalui tabung tegak pada tekanan yang relatif tinggi dan kecepatan. jet tekanan yang relatif tinggi dan kecepatan tinggi digunakan dan dapat digunakan di mana tekanan gas yang relatif tinggi diperlukan dan dapat digunakan dengan aliran gas bertekanan pada setiap tekanan yang diinginkan. Gambar 2.3 Abrasive Water Jet Machine
  • 12. 2.2.2 Prinsip Kerja Aliran bertekanan gas abrasif-sarat dibawa dalam garis lurus tubing disukai diperpanjang ke arah vertikal, desirably vertikal downwardly, dari sudut pengembangan aliran gas bertekanan ke lubang pengiriman nozel abrasif digunakan. Hal ini membuat peningkatan luas mungkin dalam tekanan dan kecepatan, tanpa sejalan meningkatkan keausan pipa ini. Saluran pengiriman vertikal abrasif atau tubing terbentuk dari bahan kaku seperti karbida atau logam, tanpa kerja dari setiap zona karet fleksibel. Gambar 2.4 Prinsip Kerja AWJM
  • 13. 2.2.3 Aplikasi AWJM AWJM pada umumnya digunakan untuk proses penyelesaian seperti pemangkasan, pembersihan, pemolesan, dan sebagainya. Pemotongan dapat dilakukan untuk material yang keras dan getas (sebagai contoh gelas, silikon, mika, dan keramik) yang berbentuk rata dan tipis. Abrasif yang sering digunakan adalah oksida aluminium (untuk aluminium dan kuningan), karbida silikon (untuk baja tahan karat dan keramik), dan butir gelas (untuk pemolesan). Ukuran diameter butir sangat halus, berkisar antara 15 sampai 40 mm, dan untuk dapat digunakan ukuran tersebut harus seragam.
  • 14. 2.3 Laser Beam Machining (LBM) 2.3.1 Pengertian Laser Beam Machining (LBM) adalah suatu metode pemotongan, di mana benda kerja dileburkan dan diuapkan oleh sebuahsinar laser monokromatik yang kuat. Ketika sinar mengenai benda kerja,panas menghasilkan lelehan dan menguapkan benda kerja hingga yangpaling keras sekalipun.LBM dapat digunakan untuk welding dan cutting metals/nonmetals.Selain itu, LBM juga dapat digunakan untuk brazing (memelas), soldering,drilling, dan membuat tanda (marking). Gambar 2.5 LBM
  • 15. 2.3.2 Prinsip Kerja Kata “ laser ” merupakan akronimdari “light amplification bystimulated emission of radiation”. Laser dapat terbentuk akibat penyerapan energi kuantum oleh material/medium laser dari sumber sinar yang menyebabkan elektron sebuah atomnya melompat ke tingkat energy yang lebih tinggi (orbit yang lebih jauh dari nukleus). Elektron ini kemudian akan jatuh ke orbit asalnya secara spontan sambil memancarkan energiyang telah diserap sebelumnya. Energi yang berupa radiasi ini memiliki panjang gelombang yang sama dengan energi penstimulasinya dan sefase dengannya. Gambar 2.6 Skema Kerja Laser
  • 16. 2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangan LBM 1. Kelebihan a. Mampu diterapkan pada semua logam yang ada. 28 b. Ketidakadaan kontak langsung dan gaya yang besar antara alat danbenda kerja. c. Kemampuan untuk bekerja dalam udara, gas inert, ruang hampa , dancairan atau padatan yang transparan secara optik. d. Keakuratan dan kemampuan untuk membuat lubang dan potonganyang sangat kecil. e. Kecocokan untuk memotong keramik dan material-material lain yangsiap dikenai panas kejut.
  • 17. 2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangan LBM 2. Kekurangan a. Modal dan biaya operasi yang tinggi. b. Kemampuan pakai yang terbatas (benda kerja yang tipis dan pemotongan material untuk jumlah yang kecil). c. Kecepatan produksi yang lama karena dibutuhkan penjajaran yangakurat. d. Ketidakseragaman lubang dan potongan. e. Efek kerusakan akibat panas pada benda kerja. f. Membutuhkan operator yang sangat handal. g. Efisiensi operasi yang rendah
  • 18. 2.4 Plasma Arc 2.4.1 Pengertian Plasma Arc Welding merupakan bagian dari pengelasan busur listrik dan prosesnya serupa dengan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW/TIG welding) yaitu menggunakan elektroda tak terkonsumsi dari tungsten untuk menghasilkan busur listrik pada benda kerja. Gambar 2.7 Plasma Arc
  • 19. 2.4.2 Prinsip Kerja Pada proses ini menggunakan frekuensi dan tegangan tinggi, menghasilkan percikan untuk mengionisasi udara melalui kepala obor dan memulai sebuah busur. Obor yang dipegang menggunakan tangan biasanya dapat memotong menjadi 2 pada (48 mm) pelat baja tebal, dan obor yang dikendalikan oleh komputer lebih kuat, yaitu dapat memotong baja sampai 6 inci (150 mm) tebal. Gambar 2.8 Skema Obor Plasma
  • 20. 2.4.3 Aplikasi Proses Plasma Arc Proses ini digunakan secara eksklusif pada baja ringan dan sedikit meningkatkan kecepatan pemotongan. Namun, kelemahan utama adalah kurangnya kuadrat dipotong, penghapusan goresan berlebihan, hidup nozzle pendek, dan fleksibilitas yang terbatas (baja ringan). Sementara proses ini masih digunakan di beberapa lokasi, kenaikan terbatas dalam kinerja yang terkait dengan itu tidak membenarkan biaya ekstra desain obor ini agak rumit dan halus.
  • 21. 2.5 EDM (Electronic Discharger Machine) 2.5.1 Pengertian EDM (Electrical Discharge Machining) adalah teknik pengerjaan machining non-konvensional. Berbeda dengan teknik machining konvensional yang memakai pisau pemotong, mesin CNC EDM membentuk benda kerja dengan cara melepaskan busur listrik (electrical discharge / spark) melalui elektroda. Busur listrik ini menimbulkan panas yang sangat tinggi sehingga mengerosi benda kerja.Sistem kontrol listrik menghasilkan pelepasan busur listrik yang terkontrol sehingga secara terus-menerus mengerosi dan membentuk benda kerja. Gambar 2.9 EDM
  • 22. 2.5.2 Prinsip Kerja Mesin mengendalikan pahat elektroda yang bergerak maju mengikis material benda kerja dan menghasilkan serangkaian loncatan bunga api listrik yang berfrekuensi tinggi (spark). Loncatan bunga dihasilkan dari pembangkit pulse antara elektroda dan material benda kerja, yang keduanya dicelupkan dalam cairan dielektrik, akan menimbulkan pengikisan material dari material benda kerja dengan erosi panas atau penguapan. Alat pemotong EDM diarahkan sepanjang jalur yang diinginkan dan sangat dekat dengan tempat pemotongan, namun tidak sampai menyentuh lembaran yang akan dipotong. Percikan listrik yang berurutan memproduksi serangkaian ledakan yang sangat kecil (microcraters) pada lembaran logam yang diproses dan memindahkan materi sepanjang jalur pemotongan dengan cara pelelehan dan penguapan. Partikel-partikel akan tersapu dan terbuang oleh cairan yang mengandung aliran listrik
  • 23. 2.5.3 Keuntungan EDM • Dapat membuat bentuk kompleks yang kemungkinan sukar dilakukan dengan mesin konvensional. • Dapat mengerjakan material benda kerja yang keras dengan tingkat kepresisian tinggi. • Dapat mengerjakan bagian bentuk yang sangat kecil sekalipun, tanpa cemas bagian tersebut ikut terpotong. • Tidak ada kontak langsung antara alat dan benda kerja sehingga tidak timbul distorsi pada pemakanan. • Dapat membuat kehalusan permukaan benda kerja dengan baik . • Lubang dapat dibuat secara mudah, tepat dan baik.
  • 24. 2.6 Electonic Chemical Machine 2.6.1 Pengertian Electro Chimical Machining (ECM) adalah sebuah metode untuk mengolah bentuk logam melalui proses elektrokimia ( proses elektrolisis dan prosesvolta). Pada ECM proses elektrokimia yang digunakan adalah proses elektrolisis yaitu proses yang dapat mengubah energi lisrik menjadi energi kimia. Gambar 2.10 ECM
  • 25. 2.6.2 Prinsip Kerja Benda kerja dihubungkan dengan sumber arus searah yang bermuatan positif. Sedangkan pahat dihubungkan dengan sumber arus yang bermuatan positif dan cairan. Elektrolit dialirkan diantara pahat dan benda kerja Gambar 2.11 Skema Cara Kerja ECM
  • 26. 2.6.3 Keunggulan Dan Kelemahan Keunggulan: • Mampu membuat permukaan 3 dimensi yang rumit secara akurat • Permukaan akhir halus karena ketiadaan bekas pahat/pemotong • Keausan pahat nol sehingga 1 pahat membuat komponen dalam jumlah besar (produk masal) • Tidak mempengaruhi benda kerja secara termal Kelemahan: • Media yang korosif sulit dikendalikan • Sudut dalam yang tajam (R<0,2 mm) sulit dibuat • Ongkos perkakas dan perangkat yang mahal • Konsumsi energinya yang besar • Laju produksinya dari sedang ke tinggi • Mesin yang digunakan merupakan mesin yang berukuran besar
  • 27. 2.7 Permesinan CNC 2.7.1 Pengertian Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol) sesuai standart ISO. Numerical Control (NC) adalah suatu format berupa program otomasi dimana tindakan mekanik dari suatu alat-alat permesinan atau peralatan lain dikendalikan oleh suatu program yang berisi data kode angka. Data alphanumerical menghadirkan suatu instruksi pekerjaan untuk mengoperasikan mesin tersebut. Gambar 2.12 Permesinan CNC
  • 28. 2.7.2 Kelebihan Dan Kekurangan Kelebihan: 1) Tingkat keakuratan lebih besar. 2) Untuk proses pemeriksaan dapat dikurangi. 3) Bahan yang mudah di kerjakan jika menggunakan cnc menjadi rumit. 4) Tidak terlalu membutuhkan keterampilan yang khusus dalam menjalankan mesin cnc. Kekurangan: 1) Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan format yang rumit. 2) Membutuhkan modal yang besar. 3) Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk membuat pemograman CNC tersebut
  • 30. PEMBAHASAN 1. Pengertian Proses Pengerjaan Dingin 2. Operasi Pengerjaan Dingin 3. Klasifikasi Pengerjaan Dingin 3.1 Penyelesaian Tabung 3.7 Penempaan Dingin 3.2 Penarikan Kawat 3.8 Stempel Dan Cetak Timbul 3.3 Pembuatan Lembaran Tipis 3.9 Keling Dan Tagan (Staking) 3.4 Proses Putar-tekan 3.10 Pembentukan Rol 3.5 Proses Putar-tekan-geser 3.11 Pelengkungan Pelat 3.6 Proses Tekan-tarik
  • 31. 1. PENGERTIAN Secara umum, yang dimaksudkan dengan proses pengerjaan dingin adalah penggilingan, penarikan, dan ekstruksi. Pengerjaan dingin mengakibatkan timbulnya distorsi pada butir. Pengerjaan dingin dapat meningkatkan kekuatan, memperbaiki kemampuan permesinan, meningkatkan ketelitian dimensi, dan menghaluskan permukaan logam.
  • 32. 2. OPERASI PENGERJAAN DINGIN 2.1 Penarikan a) bahan tebuk (blanks) b) tabung c) cetak-timbul d) kawat e) putar-tekan f) putar-tekan-gunting g) pembentukan-tarik h) pembentukan-tarik-tekan 2.2 Penekanan a) koin b) pengerolan dingin c) membuat ukuran dengan tepat d) pemukulan atau tempa dingin e) pembentukan intra f) pembuatan ulir dan alur g) pengelingan h) staking
  • 33. 2. OPERASI PENGERJAAN DINGIN 2.4 Pelengkungan a) pelengkungan sudut b) pengerolan c) pelengkungan pelat d) “curling” e) kampuh 2.3 Pengguntingan a) bahan tebuk b) pons c) pemotongan d) pemangkasan e) perlubangan f) takik g) belah h) tusuk i) serut
  • 34. 2. OPERASI PENGERJAAN DINGIN 2.5 Berenergi tinggi a) ledakan b) hidroelektrik c) magnetic 2.6 Hobb 2.7 Ekstruksi a) dingin b) impak 2.8 Penumbukan peluru
  • 35. 3. KLASIFIKASI PENGERJAAN DINGIN 1. Penyelesaian tabung 2. Penarikan kawat 3. Pembuatan lembaran tipis 4. Proses putar-tekan 5. Proses putar-tekan-geser 6. Proses tekan-tarik 7. Penempaan dingin 8. Stempel dan cetak timbul 9. Keling dan tagan (staking) 10. Pembentukan rol 11. Pelengkungan pelat
  • 36. 3.1 PENYELESAIAN TABUNG 3.1.1 Proses Penarikan Dingin Tabung Penyelasaian tabung yang memerlukan ketelitian dimensi, permukaan mulus, dan sifat fisik yang baik dilakukan dengan penarikan dingin atau dengan mereduksi tabung. Sebelum penyelesaian, tabung diberi pelumas untuk mengurang gesekan dan untuk meningkatkan kehalusan permukaan, kemudian dilakukan penarikan dingin yang dilakukan pada bangku tarik. Gambar 3.1 Proses penarikan dingin tabung
  • 37. 3.1 PENYELESAIAN TABUNG 3.1.2 Reduksi Tabung Reduksi tabung dilengkapi dengan die semi lingkaran beralur tirus. Tabung hasil pengerjaan panas ditarik sambil diputarkan melalui die ini. Die bergoyang maju – mundur ketika tabung melaluinya. Mandril tirus yang ada di dalam tabung menentukan reduksi dan ukuran akhir tabung. Gambar 3.2 Skema suatu pereduksi tabung.
  • 38. 3.2 PENARIKAN KAWAT Kawat yang ditarik melalui beberapa die dan ril penarik disusun secara seri. Sehingga kawat dapat mengalami deformasi maksimal sebelum memerlukan anil. Jumlah die tergantung pada jenis logam atau paduan yang sedang ditarik. Die umumnya terbuat dari karbida tungsten, kadang- kadang digunakan die intan. Gambar 3.3Penampang die yang digunakan untuk penarik kawat .
  • 39. 3.3 PEMBUATAN LEMBARAN TIPIS Lembaran tipis, kadang-kadang ± 0.02 cm dibuat dengan cara pengerolan dingin. Bahan baku berupa logam murni atau paduan, memerlukan pengendalian yang sangat ketat. Logam murni atau campuran logam murni dimasukkan secara kontinu ke dalam tanur peleburan, didinginkan lalu dirol langsung secara kontinu menjadi lembaran tipis. Ketebalan lembaran diatur oleh tekanan rol dan tegangan tarik dalam bahan.
  • 40. 3.4 PROSES PUTAR-TEKAN Pada proses ini, lembaran tipis ditekan sambil diputar pada cetakan tertentu. Benda ditekankan pada cetakan yang berputar berbentuk simetris dan dibuat dari kayu keras dan untuk menghasilkan jumlah yang banyak digunakan cetakan dari baja licin. Gambar 3.4 Operasi putar-tekan
  • 41. 3.5 PROSES PUTAR-TEKAN-GESER Untuk membentuk pelat yang tebal diperlukan rol penekan bermotor, menggantikan penekan tangan biasa, operasinya disebut proses putar tekan geser. Pada proses putar tekan geser, logam menipis secara merata, proses deformasi merupakan kombinasi dari pengerolan dan ekstrusi. Gambar 3.5 pembuatan bejana konis dengan proses putar-tekan geser darai benda tebuk berupa pelat
  • 42. 3.6 PROSES TEKAN-TARIK Lembaran logam dibentuk dengan proses tarik, khususnya untuk bentuk simetris atau lengkung (gambar 7). Die dipasang pada ram dan die dapat bergerak dalam arah vertikal. Lembaran logam dijepit dan penjepit dapat bergerak secara horizontal. Gaya die dan penjepit berkisar antara 0,5 s/d 1,3 MN. Lembaran ditarik dan tegangan dalam lembaran melampaui batas elastis, sementara itu die memberi bentuk pada lembaran. Terjadi penipisan pada lembaran dan selesainya proses pembentukan terjadi aksi pegas balik. Gambar 3.6 Proses tekan-tarik
  • 43. 3.7 PENEMPAAN DINGIN Pekerjaan dingin dengan gaya tekan atau gaya kejut (impak) sehingga dapat mengubah bentuk logam sesuai dengan cetakan disebut penempaan dingin. Gambar 3.7 Cara kerja mesin tempa dingin
  • 44. 3.8 STEMPEL DAN CETAK TIMBUL Operasi stempel dilakukan dalam cetakan sedemikian sehingga logam tidak dapat mengalir dalam arah lateral. Diperoleh konfigurasi pada permukaan benda tebuk yang tipis, seperti mata uang. Untuk itu diperlukan mesin pres khusus bertekanan tinggi, dan diterapkan pada logam-logam tertentu yang lunak. Gambar 3.8 Proses stempel dan cetak timbul
  • 45. 3.9 Keling Dan Tagan (Staking) • Pada proses keling, bagian yang akan dijadikan satu dibor, kemudian dipasangkan paku keling yang kemudian ditekan dengan pons. • Tagan adalah operasi serupa hanya disini tidak dipergunakan paku keling. Bagian yang satu dengan yang lainnya ditekan sehingga terpasang dengan erat. Pons tagan yang dipergunakan dapat berbentuk tajam atau berbentuk cincin dengan tepi yang tajam. Gambar 3.9 Proses Keling dan tagan
  • 46. 3.10 Pembentukan Rol Mesin pembentukan rol dingin terdiri dari pasangan rol yang secara progresif memberi bentuk pada lembaran logam yang diumpankan secara kontinu dengan kecepatan 18 sampai 90 m/menit. Gambar 3.10 Proses pembentukan rol
  • 47. 3.11 Pelengkungan Pelat • Mesin pelengkungan pelat untuk memberikan bentuk silindris. Mesin ini terdiri dari tiga rol yang berdiameter sama. Dua buah diantaranya tetap dan yang satu lagi dapat diatur letaknya. Pelat logam masuk diantaranya dan terjadilah pelengkungan. • Diameter dengan mengatur letak rol ketiga, makin dekat dengan rol tetap, makin kecil diameter akhir. Alat ini sederhana, dan terdapat dalam berbagai ukuran dari yang tipis sampai yang berukuran 30 mm. Gambar 3.11 Pelengkungan pelat
  • 49. PEMBAHASAN 1. Pengertian Pembentukan Dengan Listrik 2. Prinsip Kerja EDM 3. Komponen EDM 4. Penggunaan EDM 5. Aplikasi EDM 6. Keuntungan Dan Kerugian EDM
  • 50. 1. PENGERTIAN Pembentukan dengan listrik dapat dilakukan dengan Elektrical discharge machinine (EDM). Elektrical discharge machinine (EDM) adalah sebuah mesin dengan metode untuk menghilangkan bahan oleh serangkaian cepat lengkung berulang lucutan listrik di antara elektroda (alat potong) dan bagian pekerjaan, di hadapan medan. Gambar 1.1 EDM
  • 51. 2. PRINSIP KERJA Material removal yang berupa erosi terjadi akibat adanya loncatan bunga api listrik diantara elektroda dan benda kerja dalam cairan dielektric. Loncatan bunga api listrik terjadi apabila beda tegangan antara pahat dan benda kerja melampaui “break down voltage” celah dielektric. Break down voltage bergantung pada : 1. Jarak terdekat antara elektroda (pahat) dengan benda kerja 2. Karakteristik tahanan dari cairan dielectric 3. Tingkat kotoran pada celah diantara elektroda dengan benda kerja. 4. Jenis elektroda yang digunakan
  • 52. 3. KOMPONEN EDM • Meja mesin EDM, fungsinya digunakan sebagai tempat dudukan mesin EDM • Cairan dielektrik, merupakan fluida pendingin dan pembersih kotoran benda kerja • Elektroda, merupakan pahat yang digunakan untuk menghantarkan tegangan listrik dan mengerosi benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan • Kepala Mesin, fungsinya sebagai tempat pahat dan komponen utama dari mesin EDM merupakan kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang akan dilepaskan pada proses pengerjaan benda kerja • Voltmeter, digunakan untuk mengukur beda potensial pada rangkaian mesin • Amperemeter, digunakan untuk mengukur besar arus yang mengalir pada mesi
  • 53. 4. PENGGUNAAN EDM 4.1 Karakteristik yang mengharuskan penggunaan EDM Jika benda kerja berbentuk sebagai berikut : • Dinding yang sangat tipis. • Lubang dengan diameter sangat kecil • Rasio ketinggian dan diameter sangat besar. • Benda kerja sangat kecil • Sulit dicekam.
  • 54. 4. PENGGUNAAN EDM 4.2 EDM dapat digunakan pada material benda kerja sebagai berikut : • Keras • Liat • Meninggalkan sisa penyayatan • Harus mendapat perlakuan panas 4.3 EDM dapat digunakan untuk beberapa proses yaitu : • Pengaturan/setup berulang, macam-macam pengerjaan, macam-macam proses pencekaman benda • Broaching • Stamping yang prosesnya cepat
  • 55. 4. PENGGUNAAN EDM 4.4 EDM juga dapat digunakan dengan beberapa alasan berikut : • Jam kerja 24 jam dengan hanya satu shift operator • Memerlukan proses yang tidak mementingkan perhatian khusus dari pekerja secara intensif
  • 56. 5. APLIKASI EDM 1. Prototipe produksi 2. Membuat Koin Mati 3. Lubang Pengeboran Kecil
  • 57. 5. APLIKASI EDM 5.1 Prototipe Produksi Proses EDM ini paling banyak digunakan oleh alat pembuatan cetakan dan industri, tetapi menjadi metode umum untuk pembuatan dan produksi prototipe bagian atau spare part terutama di kedirgantaraan, mobil dan industri elektronik di mana jumlah produksi relatif rendah. Dalam EDM setempel, sebuah grafit, tungsten atau murni tembaga, tembaga elektroda mesin yang diinginkan (negatif) bentuk dan dimasukkan ke dalam benda kerja di ujung ram vertikal.
  • 58. 5. APLIKASI EDM 5.2 Membuat Koin Mati Membuat koin mati. Untuk penciptaan koin misalnya untuk memproduksi perhiasan dan lencana oleh uang logam (stamping) proses, master positif dapat dibuat dari perak murni, karena (dengan mesin yang sesuai pengaturan) master tidak secara signifikan terkikis dan hanya digunakan sekali. Mati negatif yang dihasilkan kemudian dikeraskan dan digunakan dalam sebuah drop palu untuk memproduksi dicap flat dari guntingan kertas kosong dari perunggu, perak, atau emas bukti paduan rendah.
  • 59. 5. APLIKASI EDM 5.3 Lubang Pengeboran Kecil Lubang pengeboran kecil EDM digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja yang akan digunakan untuk kawat di EDM Wire-potong mesin. Pengeboran lubang kecil kepala sudah terpasang pada mesin potong kawat dan memungkinkan piring mengeras besar sudah selesai mengikis bagian dari mereka yang diperlukan dan tanpa pra-pengeboran.
  • 60. 6. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN EDM 6.1 Keuntungan • Bentuk-bentuk yang kompleks tidak akan sulit untuk memproduksi dengan alat pemotong konvensional • Handling benda kerja di atas mesin tidak rumit • Tingkat kebisingan rendah • Kemudahan dalam pembuatan elektroda • Bahan keras toleransi sangat dekat • Lembar kerja yang sangat kecil di mana alat pemotong konvensional dapat merusak bagian dari alat pemotong kelebihan tekanan. • Tidak ada kontak langsung antara alat dan bekerja sepotong. Oleh karena itu bagian dan lemah lembut dapat bahan mesin dengan distorsi apa pun.
  • 61. 6. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN EDM 6.2 Kerugian • Laju yang lambat removal material. • Mesin EDM dan perlengkapannya masih relatif mahal • Tambahan waktu dan biaya yang digunakan untuk membuat elektroda untuk ram / setempel EDM. • Proses erosi benda sangat kecil, sehingga waktu operasinya relatif lama • Mereproduksi sudut tajam pada benda kerja sulit karena memakai elektroda. • Harus dioperasikan oleh operator yang tidak alergi terhadap cairan dielektrik • Konsumsi daya spesifik sangat tinggi. • Penggunaan mesin EDM dibatasi oleh ukuran tangki kerja penampung cairan dielektrik
  • 63. PEMBAHASAN 1. Pengertian Penyemprotan/Pelapisan Logam 2. Prinsip Dasar Electroplating 3. Skema Proses Electroplating 4. Contoh Electroplating
  • 64. 1. PENGERTIAN • Penyemprotan/pelapisan logam (electroplating) adalah proses mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. • Tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga memperindah tampilan (decorative)
  • 65. 2. PRINSIP DASAR ELECTROPLATING Terdapat tiga istilah yang digunakan seluruh literatur yang berhubungan dengan pelapisan material khususnya logam yaitu anoda, katoda, dan larutan elektrolit. Gambar 2.1 Anoda, katoda, elektrolit
  • 66. 2. PRINSIP DASAR ELECTROPLATING • Anoda adalah terminal positif, dihubungkan dengan kutub positif dari sumber arus listrik. Anoda dalam larutan elektrolit ada yang larut dan ada yang tidak. Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja., sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik, juga sebagai bahan baku pelapis. • Katoda dapat diartikan sebagai benda kerja yang akan dilapisi, dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber arus listrik. • Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel yang bermuatan positf atau negatif.
  • 67. 3. SKEMA PROSES ELECTROPLATING Perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui larutan elektrolit sehinnga ion logam mengendap pada benda padat yang akan dilapisi. Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam di dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku sebagai katoda. Gambar 3.1 Skema proses electroplating
  • 68. 4. CONTOH ELECTROPLATING Salah satu contoh electroplating yaitu perubahan fisik ketika material dilapisi dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.
  • 69. Kesimpulan • Proses khusus seringkali dikenal dengan nama metode nontradisional atau pemesinan non konvensional (Non-conventional machining). Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. • Proses pengerjaan dingin secara umum adalah penggilingan, penarikan, dan ekstruksi. Pengerjaan dingin mengakibatkan timbulnya distorsi pada butir. Pengerjaan dingin dapat meningkatkan kekuatan, memperbaiki kemampuan permesinan, meningkatkan ketelitian dimensi, dan menghaluskan permukaan logam. • Pembentukan dengan listrik dapat dilakukan dengan Elektrical discharge machinine (EDM). Elektrical discharge machinine (EDM) adalah sebuah mesin dengan metode untuk menghilangkan bahan oleh serangkaian cepat lengkung berulang lucutan listrik di antara elektroda (alat potong) dan bagian pekerjaan, di hadapan medan. • Penyemprotan/pelapisan logam (electroplating) adalah proses mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material.
  • 70. Referensi • Taufiq Rochim, (1990). Teori Kerja Bor. Bandung: Politeknik Manufaktur Bandung. • Taufiq Rochim, (1993). Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Bandung: Proyek HEDS. • Fox Valley Technnical College, 2007, Machine Shop 3 : "Milling Machines" Tool • Holding (http://its.fvtc.edu/ machshop3/basicmill/default.htm). • Satoto Indrawan, Menjdai Pengusaha Electroplating Chrome, ANDI 2007. Yogyakarta • http://en.wikipedia.org/wiki/Electroplating • http://m.id.alloy-powder.com/news/metal-thermal-spraying-process-10667638.html