Indonesia memiliki kawasan karst terluas di Asia Tenggara yakni 142.000 km2 dan sekitar 15%-nya masuk dalam kawasan lindung (Clements et al 2006). Luasan karst tersebut belum banyak diungkap kekayaannya. Eksplorasi dan penelitian kawasan karst di Indonesia umumnya dilakukan oleh negara lain (Perancis, Inggris, Australia, Italia, dan lain-lain).
2. PROPOSAL KEGIATAN
EKSPEDISI GUA &
KARST NUSANTARA
IMPALA UB
Ikatan Mahasiswa
Pencinta Alam
Universitas Brawijaya
Partners
LIPI (Research Center for Biology) | HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speleology Indonesia) | Yayasan Alam Bumi Lestari
Indonesian CaveID | Indonesian Caves Life | Lingkar Nusantara | khatulistiwa.info
3. ekspedisi...
Indonesia memiliki kawasan karst terluas di Asia
Tenggara yakni 142.000 km2 dan sekitar 15%-nya
masuk dalam kawasan lindung (Clements et al
2006). Luasan karst tersebut belum banyak
diungkap kekayaannya. Eksplorasi dan penelitian
kawasan karst di Indonesia umumnya dilakukan
oleh negara lain (Perancis, Inggris, Australia, Italia,
dan lain-lain).
Sementara ancaman kerusakan karst semakin
besar, dimana orientasi pengelolaannya lebih
mengarah pada pemanfaatan nilai ekonomi
seperti penambangan batu kapur, dll. Perhatian
terhadap potensi kawasan karst dan gua di
Indonesia dari sisi non-ekonomi mulai meningkat
beberapa tahun terakhir, namun kemauan untuk
perlindungan yang menyeluruh belum juga
terwujud.
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), di
dalam Pasal 60 ayat (2), secara tegas disebutkan
bahwa kawasan bentang alam karst merupakan
kawasan cagar alam geologi yang merupakan
kawasan lindung nasional karena mempunyai
keunikan bentang alam, dimana memiliki
keanekaragaman batuan dan dapat berfungsi
sebagai laboratorium alam, memiliki batuan yang
mengandung jejak atau sisa kehidupan di masa
lampau (fosil), memiliki nilai paleo-antropologi dan
arkeologi, memiliki tipe geologi unik. Ketentuan ini
ditegaskan lagi dalam Pasal 3 Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17 Tahun
2012 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam
Karst, yang menyatakan bahwa kawasan bentang
alam karst merupakan kawasan lindung geologi
sebagai bagian dari kawasan lindung nasional.
Selanjutnya mengacu pada PP RTRWN Pasal 104
ayat (2), seharusnya terhadap kawasan karst yang
merupakan kawasan lindung nasional karena
keunikan bentang alamnya, hanya dapat
dimanfaatkan dengan tujuan untuk melindungi
bentang alam yang memiliki ciri langka dan/atau
bersifat indah untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, budaya, dan/atau pariwisata.
4. nama & tema
ekspedisi
TUJUAN
1. Identifikasi potensi kawasan karst sebagai
bahan pertimbangan dalam pengelolaan
kawasan karst yang lestari sesuai PP 26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Nasional.
2. Pengkayaan data kawasan karst Nusantara.
3. Publikasi dan sosialisasi potensi kawasan karst
Nusantara sebagai kawasan lindung nasional
sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM
Nomor 17 Tahun 2012.
MANFAAT
1. Bidang Penelitian
Data potensi gua dan karst nusantara sebagai
bahan pendukung bagi penelitian selanjutnya
dalam rangka pengelolaan potensi gua dan
karst nusantara yang berwawasan lingkungan.
2. Bagi Pemerintah
Data potensi gua dan karst nusantara sebagai
bahan perencanaan pengelolaan kawasan
dan pembangunan. Juga sebagai bahan
dalam menetapkan kebijakan konservasi gua
dan kawasan karst, kebijakan pemanfaatan
sistem perairan di dalam gua sebagai potensi
air minum dan irigasi, kebijakan gua sebagai
aset pariwisata, arkeologi dan paleontologi
yang perlu dijaga kelestariannya, serta
kebijakan perijinan penambangan di kawasan
karst sesuai peraturan perundangan,
khususnya PP No 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional.
3. Bagi Masyarakat
Publikasi data gua dan karst nusantara
sebagai pengetahuan praktis bagi masyarakat
dalam memahami kekayaan potensi dan
manfaat sumber daya karst sehingga dapat
turut menjaga kelestariannya dan dapat
memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
4. Bagi CSR Instansi/ Perusahaan, Lembaga Sosial
Masyarakat (LSM), maupun
Non-Governmental Organization (NGO).
OUTPUT/ KELUARAN
KEGIATAN
• Data potensi gua, ponor, mata air, sungai
dan telaga karst.
• Data potensi keanekaragaman biota gua.
• Data potensi pariwisata berwawasan
lingkungan.
• Dokumentasi Fotografi dan Videografi Gua.
• Sajian data menggunakan Sistem Informasi
Geografis (SIG).
• Laporan jurnal ilmiah.
Ekspedisi Karst dan
Gua Nusantara
Speleological Research,
Writing to Explore
and Discovering Adventure
5. 20
15
20
12 20
12
20
15
Tim Ekspedisi Gabungan Internasional SUCC
dan Wessex Cave Club dari Inggris (1996) .
Tim Ekspedisi Club Caving ASC Jogjakarta
(2011).
Tim Ekspedisi Italia (2012). Namun demikian,
masih banyak potensi yang belum terungkap.
Kawasan karst TN Manusela memiliki banyak
potensi, masih banyak potensi yang belum
terdata, peluang ditemukannya gua baru juga
masih sangat besar. Sementara dari data
sekarang ini ditemukan gua Hatusaka yang
memiliki kedalam +280 meter, dan gua ini
masih belum selesai dieksplorasi. Di kawasan
ini juga terdapat sungai bawah tanah yang
menyatu dengan sistem gua (sapalewa
underground river)
2012
Tahun 2012, Kawasan Karst Malang Selatan dan
Pacitan Jawa Timur dan Jogjakarta (sudah
berlangsung)
2013
Tahun 2013, di Kawasan Karst TN Manusela, Pulau
Seram, Maluku. Data potensi karst di Pulau Seram
masih minim. Kegiatan Inventarisasi yang pernah
dilakukan selama ini adalah:
6. 20
1320
14
2014
Tahun 2014, di Kawasan Karst Pegunungan
Mekongga Kab. Kolaka Sulawesi Tenggara.
Data terakhir yang kami himpun di kawasan
Pegunungan Mekongga ditemukan lubang besar
(Ø 500 m), dan belum ada orang Indonesia yang
berhasil masuk ke dalam gua ini. Gunung
Mekongga mencapai ketinggian 2.620 mdpl,
dimana start pendakian dimulai dari titik nol
mdpl. Kawasan karst tersebar mulai dari titik nol
hingga di ketinggian 2.000 mdpl.
2015
Tahun 2015, di Kawasan Karst Pegunungan
Muller di Pulau Kalimantan.
Pegunungan Muller yang berbatasan dengan
negara Malaysia masih sangat minim data akan
potensi kekayaan karstnya. Pegunungan Muller
merupakan jajaran pegunungan yang berada di
batas provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan
Timur. Pegunungan ini mempunyai bentangan
seluas 860.000 ha, termasuk kawasan hutan
hujan tropis yang memiliki keanekaragaman
hayati yang tinggi. Kawasan Pegunungan Muller
penting untuk kelestarian tiga sungai besar
Kalimantan, Sungai Barito, Sungai Kapuas, dan
Sungai Mahakam.
7. Kegiatan Utama
Tahun 2013
Seminar Nasional – Pengelolaan Kawasan
Karst yang berwawasan Lingkungan
(Malang)
Eksplorasi dan Penelitian Sosial Di Kawasan
Karst TN Manusela, Pulau Seram, Maluku.
Tanggal 17 Agustus - 15 September 2013.
Seminar Hasil Eksplorasi Kawasan dan
Pameran Foto– Desember 2013 (Malang)
Workshop Nasional – Desember 2013
(Surabaya)
Kegiatan Pendukung
Tahun 2013
Audiensi Ekspedisi Nusantara dengan
Pejabat Pemkot, Propinsi dan Pemerintahan
Lainnya
Pemutaran Film dan Pameran Photo Karst
Manusela
Press Conference Ekpedisi Nusantara di
Malang dan Menado
Talkshow di Radio Malang
Penerbitan Buku tentang Karst Manusela
No Tahapan Kegiatan
A. PERSIAPAN & PEMBEKALAN
B. SIMULASI
C. PELAKSANAAN
D. EVALUASI DAN PELAPORAN
Administrasi dan perijinan
Publikasi
Penggalian dana
Pengkayaan data & informasi
Melengkapi peralatan
Pembentukan Tim
Pembekalan Tim
Eksplorasi karst
Sosialisasi, publikasi, promosi
1
2
3
4
5
6
7
1
2
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
Eksplorasi gua dan karst
Identifikasi potensi gua & karst
Pemetaan gua
Identifikasi & sampling biota
Identifikasi potensi pariwisata
Identifikasi sosekbudmasy
Evaluasi dan pengolahan data
Pembuatan laporan
Distribusi laporan
Sosialisasi, publikasi, promosi
8. Bulan dan Minggu
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
9. Tujuan Program
Membuat gaung dan demam caving (penelusuran gua) di
kalangan target sasaran.
Meningkatkan awareness publik terhadap kegiatan olahraga
alam bebas penelusuran gua (caving), wisata, dan penelitian
speleologi, serta menjadikan event ini kegiatan yang
ditunggu-tunggu.
Membangun image Indonesia sebagai negara yang berpotensi
terhadap kekayaan kawasan karst : baik gua-nya, sungai-nya,
prestasi penggiatnya, keamanan dan kenyamanan dalam
kegiatan pariwisata dan olahraga alam bebas.
Membangun rasa kebanggaan bangsa Indonesia, khususnya
masyarakat sekitar daerah penyelenggaraan simulasi dan
ekspedisi (Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, Sulawesi Tenggara,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur), yang dapat pula
membangkitkan rasa kebersamaan dan persatuan.
Secara tidak langsung turut meningkatkan prestasi olah raga
caving dan penelitian speleologi di Indonesia.
10. Misi Kegiatan
Membuat program komunikasi yang integrated - multimedia :
billboard, printed, TV, POS, event/activities, E-media.
Menghadirkan peserta dari berbagai kalangan (mahasiswa,
remaja penggiat caving, peminat fotografi dan jurnalistik alam
bebas, serta para peneliti speleologi, ke acara sosialisasi,
publikasi dan promosi, hingga 200 orang setiap event-nya.
Mensosialisasikan dengan gencar Pengelolaan Potensi Kawasan
Karst Berwawasan Lingkungan kepada Pemerintah Pusat/Daerah
terkait, perusahaan-perusahaan pertambangan terkait, peneliti
dan lembaga penelitian, organisasi kepencintaalaman, lembaga
swadaya masyarakat, maupun penduduk sekitar lokasi kegiatan
simulasi maupun ekspedisi.
No
1
2
3
4
5
6
7
Divisi
Sekretariat
Informasi dan Dokumentasi
Hubungan Masyarakat dan Publikasi
Transportasi dan Komunikasi
Konsumsi dan kesehatan
Perlengkapan
Seminar + Pameran Fotografi & Videografi
Gua Nasional Pra/Ekspedisi/Pasca Kegiatan
TOTAL
Biaya (Rp)
14.250.000
1.400.000
4.150.000
74.350.000
35.250.000
6.465.000
180.000.000
315.865.000
Biaya
11. Produk
Logo di Website
Presentasi
Goodie Bag
Backdrop
Baliho
T-Shirt
Spanduk
Standing Banner
Ad-Lips
Sertifikat
Tropi
Logo di Video
Name Tag
Video Perusahaan
Running Text at Screen
Flyer
Stiker
Buku Laporan
Emas
√
√
√
L
L
L
L
L
3 kali
L
L
√
L
30 detik
√
√
√
√
95 Juta
Perak
√
-
-
M
M
M
M
M
2 kali
M
M
√
M
15 detik
-
-
-
√
55 juta
Perunggu
√
-
-
S
S
S
S
S
1 kali
S
S
√
S
-
-
-
√
35 juta
Detail
Di 4 acara forum
Di 4 acara forum
Paket Sponsorship
Perangkat Publikasi
Standing
Banner
L
M M
S SS
Baliho
L
M
M
S
S
S
Spanduk
L
M
M
S
S
S
Stiker
L
M
M
S
S
S
Buku
L
M
M
S
S
S
Sertifikat
L
M
M
S
S
S
Tag
Nama
L
M
M
S
S
S
Tag
Nama
L
M
M
S
S
S
Kaos
Backdrop
L
M
M
S
S
S
L
M M
S SS
13. Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA UB)
berkiprah di dunia kepencintaalaman Indonesia sejak tanggal 1 Juli 1974,
bermula di bumi Malang dan bernaung di bawah panji Universitas
Brawijaya. IMPALA UB menginjak usia ke-36 dan telah mengukir banyak
prestasi baik di bidang olahraga alam bebas maupun di bidang lingkungan
hidup dan pengabdian masyarakat. Pengalaman dan prestasi terkait bidang
penelitian dan speleologi yang telah dicapai meliputi :
1990, Eksplorasi dan pendataan gua di Malang Selatan.
1991, Ekspedisi penelusuran gua dan eksplorasi kawasan karst di Kabupeten
Tulungagung, dan Ekspedisi Brawijaya Sulawesi Selatan (EBSS).
1992, Ekspedisi Kinabalu IMPALA UB (EKI-UB), berhasil mencapai 3 puncak di
Mount Kinabalu dan Observasi Taman Nasional Sabah, Malaysia.
1992, Ekspedisi Kerinci Seblat dan Ekspedisi Trenggalek.
1994, Ekspedisi Caving Puteri Sulawesi Selatan dan Ekspedisi Semeru Barat.
1996, Ekspedisi Brawijaya Irian Jaya (EBI II) jalur baru pemanjatan dinding
Utara Vertical gunung Cartenz Pyramid.
1996, Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi Alam Bebas Tingkat Nasional.
1997, Penelitian Biospeleologi.
1999, Ekspedisi IMPALA UB Sulawesi Selatan (EUISS) berupa pemetaan gua dan
kawasan karst di Pasui dan pembuatan jalur baru pemanjatan tebing
Bambapuang Sulawesi Selatan.
2004, Ekspedisi Brawijaya Bukit Barisan, pembukaan jalur baru pemanjatan
tebing Serelo di Sumatera Selatan, pendakian Gunung Kerinci dan Observasi
Masyarakat Desa Kersik Tua, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.
2007, Kegiatan Hari Bumi pemecahan rekor MURI menggambar di Kain
Terpanjang, yakni 4500 m.
2009, Ekspedisi Celebes IMPALA UB, pendakian Gunung Balease dan
Penelusuran Gua Terdalam di Indonesia (Leang Puteh) di Sulawei.
2010, Pengujian kualitas air sungai Brantas.
2012, Studi potensi kawasan karst, inventarisasi geomorfologi karst,
inventarisasi fauna gua, dan penelitian sosial masyarakat di desa
Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.
Profil IMPALA UB