SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
LAPORAN KEGIATAN
MASA BIMBINGAN CAVING
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi anggota penuh
MAPALA STTG
Disusun oleh
Rifki Muhamad Ramdan
AM. 004 Windu Anoraga
MAHASISWA PECINTA ALAM
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2014
LEMBAR PENGESAHAN
MASA BIMBINGAN PANJAT TEBING
Telah disahkan laporan pertanggung jawaban mabim penelusuran gua yang dilaksanakan
di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten tasikmalaya pada hari Jum’at 21 februari
2014 sampai dengan minggu 23 Februari 2014
Disahkan pada :
_________________
Div. Pendidikan
Sopian Sumardi
NIA. M. 047 BC
Pembimbing Lapangan
Ade Muhamad Marjanudin
NIA. M. 046 BC
Mengetahui,
Ketua
MAPALA STTG
Ade Muhammad Marjanudin,
NIA. M. 046 BC
Ketua
Divisi Pengembangan Organisasi
Ulfah Fauziah
NIA. M. 045 BC
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya saya
diberi kesehatan walafiat sehingga saya bisa menyelesaikan laporan kegitan untuk masa
bimbingan penelusuran gua yang menjadi tugas saya sebagai Angkatan Muda di MAPALA
STTG. Selesainya laporan ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari
pembingbing atau teman-teman yang turut serta membantu terselesaikannya laporan ini.
Saya mengucapkan banyak terima kasih karena mereka semualah saya punya motivasi
dalam merampungkan tugas laporan ini. Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan
ini.Sekian dari saya,saya ucapkan terima kasih.
Garut, 10 Juni 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan................................................................................................................ 1
1.3 Batasan masalah................................................................................................................ 1
1.4 Dasar Hukum .................................................................................................................... 1
1.5 Waktu danTempat Kegiatan.............................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................ 3
2.1 Definisi Penelusuran Gua.................................................................................................. 3
2.2 Pemetaan Gua ................................................................................................................... 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 10
3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua .................................................................... 10
3.2 Deskripsi Kegiatan.......................................................................................................... 12
3.3 Pemateri dan Pembimbing .............................................................................................. 12
3.4 CurriculumVitae Pemateri .............................................................................................. 13
3.5 Manajemen Perjalanan.................................................................................................... 13
3.6 Metode dan Sistem Pemetaan......................................................................................... 14
3.7 Dokumentasi ................................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 15
LAMPIRAN ................................................................................................................................. 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kegiatan ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori yang sudah diberikan di kelas, maka
dari itu dilakukan langsung ke lapangan agar lebih mengerti dan lebih tahu tentang teori yang
telah diberikan.
Kawasan gua perlu dilindungi dan dilestarikan, karena kawasan ini merupakan salah satu
sumber keaneka ragaman hayati yang bernilai tinggi. Selain itu,kawasan gua juga merupakan
habitat dari flora dan fauna yang endemik dan bernilai penting bagi kajian ilmu pengetahuan.
Dalam upaya turut menjaga dan melestarikan kawasan gua.
1.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan masa bimbingan penelusuran gua yaitu:
a. Sebagai salah satu syarat menjadi anggota penuh di MAPALA STTG;
b. Memahami dasar-dasar penelusuran gua;
c. Melatih mental;
d. Melatih kemampuan pemetaan gua;
e. Melakukan pemetaan gua.
1.3 Batasan masalah
Pada penulisan laporan ini, akan di bahasa berdasarkan batasan-batasan berikut:
a. Pengenalan;
b. Jenis-jenis penelusuran gua;
c. Perlengkapan standar penelusuran gua;
d. Teknik penggunaan perlengkapan penelusuran gua;
e. Pemetaan Gua;
f. Laporan Kegiatan.
1.4 Dasar Hukum
Dasar hukum kegiatan masa bimbingan penelusuran gua adalah:
a. Anggaraan rumah tangga MAPALA STTG BAB III Mengenai keanggotaan,pasal
8ayat 1C;
2
b. Anggaran rumah tangga MAPALA STTG BAB IV pasal 10, mengenai kewajiban
anggota biasa ayat 1 C;
c. Program Kerja Pengurus MAPALA STTG periode 2013/ 2014.
1.5 Waktu danTempat Kegiatan
Waktu dan tempat kegiatam masa bimbingan penelusuran gua dilaksanakan di Gua Saliang
Ratu, Gua Paseban dan Gua Sarikaya pada hari Jum’at 21 februari 2014 sampai dengan hari
Minggu 23 Februari 2014 di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Penelusuran Gua
Susur gua atau jelajah gua (Inggris caving) adalah olah raga rekreasi menjelajahi gua.
Tantangan dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk
negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga
diguanakan di banyak tempat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014) [1]
Caving kadangkala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan aktivitas tersebut atau
untuk latihan fisik, tetap awal penjelajahan, atau ilmu fisik dan biologi juga memegang peranan
penting. Sistem gua yang belum dijelajahi terdiri dari beberapa daerah di bumi dan banyak usaha
dilakukan untuk mencari dan menjelajahi mereka. Di wilayah yang telah dijelajahi (seperti
banyak negara dunia pertama), kebanyakan gua telah dijelajahi, dan menemukan gua baru
seringkali memerlukan penggalian gua atau penyelaman gua.
Gua telah dijelajahi karena kebutuhan manusia untuk beberapa ribu tahun, namun hanya
dalam beberapa abad terakhir aktivitas ini menjadi sebuah olah raga. Dalam dekade terakhir
caving telah berubah karena adanya peralatan dan baju perlindungan modern. Banyak keahlian
dalam caving dapat digunakan di olah raga lain seperti penjelajahan tambang dan penjelajah
perkotaan.
2.2 Pemetaan Gua
Definisi Pemetaan Gua adalah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan keatas bidang
datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara visual dan matematis
dengan menggunakan skala tertentu. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-
mapping-pemetaan-gua.html,2014) [2]
2.2.1 Manfaat Pemetaan Gua
Adapun manfaat dari pemetaan gua sendiri yaitu sebagai berikut :
1. Merupakan bukti otentik bagi penelusur gua, sebagai penulusuran yang
pertama kali menelusuri goa tersebut.
2. Membantu para ahli dalam mempelajari Biospeologi, Hidrologi,
Arkeologi ataupun ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan Speleologi.
4
3. Untuk mencari korelasi dengan goa-goa disekitarnya atau System Perguaan
yang ada disekitarnya
4. Untuk memudahkan dalam usaha pertolongan apabila terjadi kecelakaan
didalam gua/Cave Rescue.
5. Untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan Nasional ( HANKAMNAS ).
6. Sebagai data rekaman keadaan gua saat itu ( biasanya dilampiri foto ).
7. Untuk memudahkan / menentukan dalam pengembangan obyek wisata gua
di bidang pariwisata.
8. Sebagai sumber informasi dalam mendukung kegiatan penelitian ilmiah
dan keperluan pelajaran penelusuran gua.
2.2.2 Peralatan Pemetaan Gua
Adapun Jenis-jenis peralatan gua yang di sesuaikan dengan jenis guanya sendiri yaitu
seperti berikut:
2.2.2.1 Peralatan Gua Horizontal
1. Peralatan pribadi
a. Helm
b. Caving Sling
c. Cover All
d. Caving pack sack
e. Head Lamp
f. Sepatu Boot
2. Peralatan tim
a. Kamera (jika dianggap perlu)
b. Kompas
c. Topofil
2.2.2.2 Peralatan Gua Vertical
1. Peralatan Pribadi
Dalam penelususran gua vertical peralatan pribadi yang wajib dibawa
oleh seorang caver pada garis besarnya yaitu peralatan untuk naik,peralatan
untuk turun dan peralatan penunjang.
5
Peralatan pribadi yang wajib dipakai dalam penelusuran gua vertical yaitu
seperti berikut:
a. Peralatan Naik (ascender)
1. Foot Loop Jammer
2. Chest Jammer
b. Peralatan Turun (Descender)
1. Figure Of Eight
2. Bobin Descender
3. Rack
4. Auto Stop Descender
c. Peralatan Penunjang
Alat penunjang Merupakan peralatan yang juga harus dikenakan
ketika melakukan SRT, yang digambarkan disini adalah prinsip-
prinsipnya, bisa digunakan benda lain dengan prinsip sama.
1. Sit Harness
2. Linking Maillon
3. Foot Loop
4. Security Link
5. Chest Harness
6. Main Attachment
7. Cow’s tail
8. Karabiner
9. Helmet
6
2. Perlengkapan Tim
a. Tali
Tali yang dipakai dalam penelusuran gua vertikal, harus
mempunyai karakteristik Kuat, memiliki daya tahan terhadap gesekan,
daya lentur kecil dan dapat menyerap kejut. Speleo rope memenuhi syarat
ini. Biasanya, spleleo rope yang dipakai berdiameter9,5 mm sampai 11
mm.Untuk memperpanjang umur tali, jauhkan dari asam (acid), alkali,
hindarkan dari kemungkinan gesekan dengan batu, atau gunakan “rope
pad” (alas tali). Cucilah tali setelah digunakan tanpa memakai sabun,
pakailah sikat halus.Jemur tali di tempat teduh da berangin, jangan sekali-
kali menjemur di bawah panas matahari.
b. Webbing
Disebut juga tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk
membuat harness, anchor, dan lain-lain.
3. Perlengkapan lainnya
Perlengkapan lain yang diperlukan yaitu sebagai berikut:
a. Tas
untuk membawa tali (rucksack, tackle bag), juga untuk membawa
perlengkapan lainnya.
b. Alat penerangan
Head lamp, lampu karbit, atau lainnya. Sebaiknya membawa batre
atau karbit cadangan.
c. Tali temali
1. Bowline
Digunakan untuk membuat anchor karena sifatnya yang
semakin mengikat apabila mendapat beban. Bowline juga
digunakan dalam teknik rescue.Waktu membuat simpul ini, ujung
tali harus overhand knot.
7
2. Tapeknot
Simpul ini digunakan untuk menyambung webbing dengan
menggabungkan kedua ujungnya. Tidak ada simpul lain untuk
keperluan tersebut.
3. Butterfly knot
Berfungsi untuk mengikat tali yang patah sehingga tidak
terbeban.Simpul ini untuk tali dengan beban vertikal.
4. Prusik knot
Untuk prusikking (naik tali dengan bantuan prusik). Atau bisa
juga disebut sebagai pengganti dari ascender/discander.
5. Anchor System
Anchor merupakan sebuah “titik keamanan”. Anchor yang
baik, menjamin keselamatan penelusur gua, saat menuruni sumuran
(potholing) maupun pada saat kembali naik. Dalam verticalCaving
dikenal sistim “back up” dengan menggunakan beberapa titik
(point).Selain untuk keamanan juga agar tali tergantung bebas
(hangbelay), guna menghindari gesekan batu.Kegunaan lain anchor
adalah, untuk membelay dan untuk keperluan tertentu, seperti
hauling, lowering, rescue dll.Ada dua macam sistim anchor, yaitu:
6. Anchor Alam (Natural Anchor)
Natural Anchor relatif sangat kuat, dengan memanfaatkan
batu, pohon dan lain-lain. Caranya dengan melingkarkan sling pada
batu atau pohon. Dapat juga langsung menggunakan tali, dengan
simpul bowline.
2.2.3 GradePemetaanGua
Grade adalah tingkat keakuratan peta. Adapun tipe-tipenya adalah sebagai berikut:
a. Grade 1
Peta dibuat diluar gua dan digambar tanpa skala dan berdasarkan ingatan/
perkiraan.
8
b. Grade 2
Hampir sama dengan Grade 1, tapi peta dibuat di dalam gua, tanpa skala dan
berdasarkan ingatan/perkiraan.
c. Grade 3
Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino
(clino).
d. Grade 4
Pengukuran telah menggunakan kompas serta meteran, lebih akurat
dibandingkan dengan Grade 3.
e. Grade 5
Pengukuran dengan menggunakan kompas, klinometer dan pita ukur.Lebih
akurat dan kesalahan kurang dari 10cm.
f. Grade 6
Pada dasarnya sama dengan Grade 5 akan tetapi pada Grade ini kompas dan
klinometernya menggunakan tripod jadi pada pengukuran posisi alat tidak
bergerak.
g. Grade X
Pengukuran dengan menggunakan totallaser dan tanpa kelas.
2.2.4 Pelaku-Pelaku Pemetaan Gua
Dalam kegiatan pemetaan gua idealnya ada 5 orang dalam tim pemetaan dan masing-
masing mempunyai tugas sendiri, yaitu:
a. Leader
Yaitu orang yang menentukan titik-titik stasiun.
b. Shotter
Yaitu orang yang membaca alat ukur. Seperti kompas, klinometer, dan meteran.
c. Stasioner
Yaitu orang yang menjadi target bidikan shotter dan diharuskan mempunyai tinggi
badan yang sama dengan shotter.
d. Notulen
Yaitu orang yang mencatat data-data pengukuran.
e. Desckriptor
Yaitu orang yang membuat gambar sketsa gua (tampak atas, samping dan depan).
9
2.2.5 Kode EtikPenelusuran Gua
Penelusuran gua dilarang:
Mengambil sesuatu – kecuali mengambil foto.
Meningkatan sesuatu – keculai meningkatan jejak kaki.
Membunuh sesuatu – kecuali membunuh waktu.
Kode etik ini pertama kali dicetuskan oleh National Speleological Society (Amerika
Serikat). Karena mudah dipahami setiap penelusuran gua, maka kode etik ini diterima secara
internasional dan menjadi pegangan bagi semua penelusuran gua. Setiap penelusuran gua
dilarang mengeluarkan atau memindahkan sesuatu dari bahan gua tanpa tujuan jelas. Bila
dilakukan untuk tujuan ilmiah maka tindakan itu harus selektif dan dilaksanakan oleh yang
berwenang. Mengambil binatang dalam gua untuk tujuan identifikasi (taksonomi) misalnya,
harus disertai kesadaran bahwa jumlah binatang unik itu mungkin sangat terbatas. Dengan
demikian, jumlahnya harus dievaluasi terlebih dahulu dan hanya diambil satu atau dua spesimen
untuk penelitian. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua-
himpunan.html) [3]
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua
a. Nama : Tintin Kartini
TTL : Garut, 24April 1993
No. Anggota : AM. 02 WA
Alamat : Kp. Bongkor, RT/ RW 03/ 08, Ds. Cintarakyat, Kec. Samarang,Kab.
Garut.
Jurusan : Teknik Sipil 2011
No. Hp : 08992789833
b. Nama : Fahmy Khalid Ibrahim
TTL : Garut, 29April 1992
No. Anggota : AM. 03 WA
Alamat : Jl. Bratayuda, Kp. Pasantren Sukadana, RT/ RW 02/ 21, Ds. Kota
Kulon, Kec. Garut Kota,Kab. Garut
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp : 089604487291
c. Nama : Rifki Muhamad Ramdan
TTL : Garut, 1 Februari 1994
No. Anggota : AM. 04WA
Alamat : Kp. Cimareme, RT/ RW 03/ 01, Ds. Cimareme, Kec. Banyuresmi,
Kab. Garut.
Jurusan : Teknik Sipil 2011
No. Hp : 08992789833
d. Nama : Aziman Fathurahman
TTL : Garut,
No. Anggota : AM. 05WA
Alamat :
11
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp :
e. Nama : Abdul Jawad
TTL : Garut,
No. Anggota : AM. 06WA
Alamat : Kp. Cibangban
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp :
f. Nama : Dede Syaban Almutaqin
TTL : Garut, 4Januari 1995
No. Anggota : AM. 07WA
Alamat : Kp. Talaga Hilir, RT/ RW 03/ 06, Ds. Talaga, Kec. Pasirwangi,Kab.
Garut.
Jurusan : Teknik Industri 2012
No. Hp : 087718326642
g. Nama : Lendra Permana
TTL : Garut,
No. Anggota : AM. 08WA
Alamat : Kp.
Jurusan : Teknik Industri 2013
No. Hp :
12
3.2 Deskripsi Kegiatan
Sebelum kegiatan masa bimbingan ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan materi
kelas sebagai bekal dasar pengetahuan penelusuran gua, kemudian di bentuk kepanitiaan
manajemen perjalanan oleh peserta mabim yaitu anggota muda. Anggota MAPALA yang lain
melakukan survei tempat/ lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi tempat masa
bimbingan, hingga kemudian pemberangkatan ke lokasi/ lapangan pada hari Jum’at 21 Februari
2014 sampai dengan 23 Februari 2014.
Kegiatan Masa Bimbingan Penelusuran Gua diikuti oleh 7 (tujuh) orang Anggota muda, 2
(dua) orang Pemateri sekaligus Pembimbing teknis, dan 5 (lima) orang Anggota MAPALA
STTG yang lain. Gradepemetaan gua pada Masa Bimbingan Penelusuran gua ini adalah Grade 3,
karena Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino (clino).
Pada hari pertama, Anggota Muda dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok A dan
Kelompok B. Kelompok A memasuki Gua Saliang Ratu dan kelompok B memasuki Gua Sedong,
kemudian melakukan pemetaan pada masing-masing kelompok hingga bertemu pada titik temu
pemetaan (bertemunya kelompok A dan B), maka pemetaan dinyatakan selesai.
Pada Hari kedua, Anggota Muda memasuki Gua Sarikaya, dan melakukan pemetaan (sesuai
kelompok). Jika pemetaan di gua Sarikaya sudah selesai, maka pindah ke gua Paseban, setelah
melihat kondisi gua paseban, terlihat bahwa ruang gua yang sedikit, dan hanya bisa dimasuki
mulut guanya saja karena sangat sempit, sehingga tidak dilakukan pemetaan.
Pada hari ke tiga, semua yang mengikuti Masa Bimbingan Penelusuran Gua beristirahat dan
Packing untuk persiapan pulang.
3.3 Pemateri dan Pembimbing
Pemateri dalam Masa Bimbingan Penelusuran Gua ini adalah Roni Kadar Ginanjar yang
merupakan anggota MAPALA STTG dengan nomor anggota M. 016 BG dan Ade Muhammad
Marjanudin dengan nomor anggota M. 046 WA, serta beberapa anggota lain (Senior) yang
mengikuti kegiatan ini yang ikut serta memberikan bimbingan.
13
3.4 CurriculumVitae Pemateri
(Terlampir)
3.5 Manajemen Perjalanan
3.5.1 Pra Pelaksanaan
a. Susunan Kepanitian
1. Koordinator Lapangan : Rifki Muhammad Ramdan (AM. 04 WA)
Tugas : Bertanggung jawab terhadapat tim
2. Sekretaris : Dede Syaban Almutaqin (AM. 07 WA)
Tugas : mengurusi segala kebutuhan administrasi
3. Bendahara : Tintin Kartini (AM. 02 WA)
Tugas : Membuat rincian kebutuhan dan Pengalokasian
dana kegiatan.
4. Div. Peralatan : Aziman Fathurrahman (AM. 05 WA)
Lendra Permana (AM. 08 WA)
Tugas : Membuat rincian peralatan yang dibutuhkan
dan menginventarisirnya.
5. Div. Konsumsi : Abdul Jawad (AM. 06 WA)
Tugas : Merinci semua kebutuhan makanan .
6. Div. Humas : Fahmy Khalid Ibrahim (AM. 03 WA)
Tugas :Mengurusi semua keperluan dengan masyarakat
maupun pemerintahan.
b. RencanaOperasional Kegiatan
(Terlampir)
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(Terlampir)
d. Daftar Alat Yang di Butuhkan
(Terlampir)
14
3.5.2 Pelaksanaan
a. Tim Pemetaan
1. Leader Lapangan: Fahmy Khalid Ibrahim
Tugas : Menentukan jalur pemetaan, menentukan titik statsiun
untuk stasioner, dan bertanggung jawab terhadap tim.
2. Stasioner : Abdul Jawad
Tugas : Sebagai titik bidikan dari shooter.
3. Shooter : Rifki Muhamad Ramdan
Tugas :Membaca alat ukur kemudian melaporkan hasil pembacaan
kepada Descriptor.
4. Descriptor : Dede Syaban Almutaqin
Tugas : Pencatat data pengukuran (meng-input data),
danmenggambar sketsa gua selama pemetaan
b. Operasional Kegiatan Terlaksana
(Terlampir)
c. Data Mentah Pemetaan
(Terlampir)
d. Hasil pemetaan
(Terlampir)
3.6 Metode dan Sistem Pemetaan
Metode Pemetaan Gua yang digunakan pada pemetaan ini adalah metode Forwardmethod,
dimana surveyor dan pencatat berjalan secara berurutan (depan belakang) terus menerus konstan
sampai stasiun terakhir. Adapun sistem yang digunakan pada pemetaan ini adalah sistem
Surveytoptobottom yaitu arah pengambilan data yang diawali dari luar ke dalam.
3.7 Dokumentasi
(Terlampir)
15
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam melakukan kegiatan di alam kita sebagai pelaku kegiatan harus mengetahui
tentang apa yang kita lakukan, khususnya dalam kegiatan penelusuran gua kita harus
mengetahui bahaya yang mengancam khususnya bagi para pemula harus mengetahui
peralatan dasar dan cara menggunakannya sehingga dalam kegiatan penelusuran gua bisa
berjalan dengan lancar.
Pemetaan gua,Seperti halnya penelususran gua dalam pemetaan gua kita harus
mengetahui fungsi dan kegunaan alat yang dipakai sehingga dalam proses pemetaan tidak
terhambat akibat kurang tahunya fungsi alat yang digunakan.
16
LAMPIRAN
1. Curiculum vitae pemateri
2. Rencana operasional kegiatan
3. Rencana anggaran biaya
4. Daftar alat
5. Daftar operasional terlaksana
6. Data mentah pemetaan
7. Dokumentasi
17
DAFTAR PUSTAKA
1. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014)
Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.00 WIB
2. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-mapping-pemetaan-
gua.html,2014)
Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.15 WIB
3. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua-himpunan.html)
Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.20 WIB

More Related Content

What's hot

contoh kata pengantar
contoh kata pengantarcontoh kata pengantar
contoh kata pengantarAhya Alamsyah
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
SIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutu
SIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutuSIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutu
SIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutuDenny Kodrat
 
02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaan02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaanhaningrum1397
 
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolahPengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolahImam Faeruzz
 
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperMasalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperdwicahyanti7
 
Proposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksProposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksGustiadhy Gustiadhy
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporanYuliana
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganfriska silalahi
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Out line laporan
Out line laporanOut line laporan
Out line laporantkrahardja
 
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)Muhammad Saparizan
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4Wahyuda5
 
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Area Pratama
 

What's hot (20)

contoh kata pengantar
contoh kata pengantarcontoh kata pengantar
contoh kata pengantar
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
SIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutu
SIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutuSIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutu
SIstem input-proses-output-outcome pendidikan bermutu
 
DRAF PROPOSAL MAKRAB HIMPUNAN MAHASISWA HOSPITALITY SEKOLAH TINGGI PARIWISATA...
DRAF PROPOSAL MAKRAB HIMPUNAN MAHASISWA HOSPITALITY SEKOLAH TINGGI PARIWISATA...DRAF PROPOSAL MAKRAB HIMPUNAN MAHASISWA HOSPITALITY SEKOLAH TINGGI PARIWISATA...
DRAF PROPOSAL MAKRAB HIMPUNAN MAHASISWA HOSPITALITY SEKOLAH TINGGI PARIWISATA...
 
02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaan02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaan
 
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolahPengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperMasalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
 
Proposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksProposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uks
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Out line laporan
Out line laporanOut line laporan
Out line laporan
 
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
 
Susunan acara seminar nasional
Susunan acara seminar nasionalSusunan acara seminar nasional
Susunan acara seminar nasional
 

Viewers also liked

Proposal Ekspedisi Nusantara
Proposal Ekspedisi NusantaraProposal Ekspedisi Nusantara
Proposal Ekspedisi Nusantaravisionsaga
 
ipsum.pdf
ipsum.pdfipsum.pdf
ipsum.pdfreezo21
 
Marketing Plan VSI Yusuf Mansur
Marketing Plan VSI Yusuf MansurMarketing Plan VSI Yusuf Mansur
Marketing Plan VSI Yusuf MansurRuli Friady
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...Dwi Budiwiwaramulja
 
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karaktererna yuniar
 
Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016
Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016
Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016Andri Wiyasa
 
Presentasi paytren Redi 082149108204
Presentasi paytren Redi 082149108204Presentasi paytren Redi 082149108204
Presentasi paytren Redi 082149108204Usaha Kita
 
Standard operating procedure
Standard operating procedureStandard operating procedure
Standard operating procedureUMP
 

Viewers also liked (13)

Slide share
Slide shareSlide share
Slide share
 
Latihan 6 tk 1d_K'6
Latihan 6 tk 1d_K'6Latihan 6 tk 1d_K'6
Latihan 6 tk 1d_K'6
 
Proposal Ekspedisi Nusantara
Proposal Ekspedisi NusantaraProposal Ekspedisi Nusantara
Proposal Ekspedisi Nusantara
 
Lpj climbing am
Lpj climbing amLpj climbing am
Lpj climbing am
 
Materi PPA
Materi PPAMateri PPA
Materi PPA
 
ipsum.pdf
ipsum.pdfipsum.pdf
ipsum.pdf
 
Petunjuk singkat
Petunjuk singkatPetunjuk singkat
Petunjuk singkat
 
Marketing Plan VSI Yusuf Mansur
Marketing Plan VSI Yusuf MansurMarketing Plan VSI Yusuf Mansur
Marketing Plan VSI Yusuf Mansur
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
 
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
 
Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016
Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016
Marketing Plan Bisnis PayTren - Treni Ustadz Yusuf Mansur 2016
 
Presentasi paytren Redi 082149108204
Presentasi paytren Redi 082149108204Presentasi paytren Redi 082149108204
Presentasi paytren Redi 082149108204
 
Standard operating procedure
Standard operating procedureStandard operating procedure
Standard operating procedure
 

Similar to Pemetaan Gua

Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul BasithRingkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul BasithAbdulBasith222525
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Eko Efendi
 
PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...
PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...
PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...UNESA
 
KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...
KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...
KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...lichor ch
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap postingR Januari
 
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...Ahmad Alwhy
 
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...enda ganteng
 
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Brenda Maria
 
LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN
LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARANLAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN
LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARANAsri Yunita
 
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilissekolah maya
 
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilissekolah maya
 
Kelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayatKelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayatw0nd0
 

Similar to Pemetaan Gua (20)

Pkl revisi
Pkl revisiPkl revisi
Pkl revisi
 
Laporan pkl rustam
Laporan pkl rustamLaporan pkl rustam
Laporan pkl rustam
 
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul BasithRingkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
Ringkasan disertasi biologi a.n. Abdul Basith
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
 
PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...
PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...
PKM PE: Studi Habitat dan Fenetik Taksonomi Mudskipper Sebagai Upaya Konserva...
 
KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...
KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...
KARYA ILMIAH ULAR SUCI (Bungarus candidus) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI TANAH...
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap posting
 
Pkm Gt
Pkm GtPkm Gt
Pkm Gt
 
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Bibit Hasil Kul...
 
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
 
KTI BAHASA INDONESIA - MANDI MALAM
KTI BAHASA INDONESIA - MANDI MALAMKTI BAHASA INDONESIA - MANDI MALAM
KTI BAHASA INDONESIA - MANDI MALAM
 
Tugas sejarah indonesia
Tugas sejarah indonesiaTugas sejarah indonesia
Tugas sejarah indonesia
 
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
 
Ips kelas 3 - muhammad nursaban
Ips kelas 3  - muhammad nursabanIps kelas 3  - muhammad nursaban
Ips kelas 3 - muhammad nursaban
 
LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN
LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARANLAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN
LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN
 
Smp7ipa ipa teguh
Smp7ipa ipa teguhSmp7ipa ipa teguh
Smp7ipa ipa teguh
 
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
 
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
 
Proses awal pelaksanaan upacara kariya
Proses awal pelaksanaan upacara kariyaProses awal pelaksanaan upacara kariya
Proses awal pelaksanaan upacara kariya
 
Kelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayatKelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayat
 

Pemetaan Gua

  • 1. LAPORAN KEGIATAN MASA BIMBINGAN CAVING Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi anggota penuh MAPALA STTG Disusun oleh Rifki Muhamad Ramdan AM. 004 Windu Anoraga MAHASISWA PECINTA ALAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT 2014
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN MASA BIMBINGAN PANJAT TEBING Telah disahkan laporan pertanggung jawaban mabim penelusuran gua yang dilaksanakan di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten tasikmalaya pada hari Jum’at 21 februari 2014 sampai dengan minggu 23 Februari 2014 Disahkan pada : _________________ Div. Pendidikan Sopian Sumardi NIA. M. 047 BC Pembimbing Lapangan Ade Muhamad Marjanudin NIA. M. 046 BC Mengetahui, Ketua MAPALA STTG Ade Muhammad Marjanudin, NIA. M. 046 BC Ketua Divisi Pengembangan Organisasi Ulfah Fauziah NIA. M. 045 BC
  • 3. i KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya saya diberi kesehatan walafiat sehingga saya bisa menyelesaikan laporan kegitan untuk masa bimbingan penelusuran gua yang menjadi tugas saya sebagai Angkatan Muda di MAPALA STTG. Selesainya laporan ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari pembingbing atau teman-teman yang turut serta membantu terselesaikannya laporan ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih karena mereka semualah saya punya motivasi dalam merampungkan tugas laporan ini. Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan ini.Sekian dari saya,saya ucapkan terima kasih. Garut, 10 Juni 2014 Penyusun
  • 4. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 1.1 Latar belakang................................................................................................................... 1 1.2 Tujuan Kegiatan................................................................................................................ 1 1.3 Batasan masalah................................................................................................................ 1 1.4 Dasar Hukum .................................................................................................................... 1 1.5 Waktu danTempat Kegiatan.............................................................................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................ 3 2.1 Definisi Penelusuran Gua.................................................................................................. 3 2.2 Pemetaan Gua ................................................................................................................... 3 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 10 3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua .................................................................... 10 3.2 Deskripsi Kegiatan.......................................................................................................... 12 3.3 Pemateri dan Pembimbing .............................................................................................. 12 3.4 CurriculumVitae Pemateri .............................................................................................. 13 3.5 Manajemen Perjalanan.................................................................................................... 13 3.6 Metode dan Sistem Pemetaan......................................................................................... 14 3.7 Dokumentasi ................................................................................................................... 14 BAB IV PENUTUP...................................................................................................................... 15 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 15 LAMPIRAN ................................................................................................................................. 16
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori yang sudah diberikan di kelas, maka dari itu dilakukan langsung ke lapangan agar lebih mengerti dan lebih tahu tentang teori yang telah diberikan. Kawasan gua perlu dilindungi dan dilestarikan, karena kawasan ini merupakan salah satu sumber keaneka ragaman hayati yang bernilai tinggi. Selain itu,kawasan gua juga merupakan habitat dari flora dan fauna yang endemik dan bernilai penting bagi kajian ilmu pengetahuan. Dalam upaya turut menjaga dan melestarikan kawasan gua. 1.2 Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan masa bimbingan penelusuran gua yaitu: a. Sebagai salah satu syarat menjadi anggota penuh di MAPALA STTG; b. Memahami dasar-dasar penelusuran gua; c. Melatih mental; d. Melatih kemampuan pemetaan gua; e. Melakukan pemetaan gua. 1.3 Batasan masalah Pada penulisan laporan ini, akan di bahasa berdasarkan batasan-batasan berikut: a. Pengenalan; b. Jenis-jenis penelusuran gua; c. Perlengkapan standar penelusuran gua; d. Teknik penggunaan perlengkapan penelusuran gua; e. Pemetaan Gua; f. Laporan Kegiatan. 1.4 Dasar Hukum Dasar hukum kegiatan masa bimbingan penelusuran gua adalah: a. Anggaraan rumah tangga MAPALA STTG BAB III Mengenai keanggotaan,pasal 8ayat 1C;
  • 6. 2 b. Anggaran rumah tangga MAPALA STTG BAB IV pasal 10, mengenai kewajiban anggota biasa ayat 1 C; c. Program Kerja Pengurus MAPALA STTG periode 2013/ 2014. 1.5 Waktu danTempat Kegiatan Waktu dan tempat kegiatam masa bimbingan penelusuran gua dilaksanakan di Gua Saliang Ratu, Gua Paseban dan Gua Sarikaya pada hari Jum’at 21 februari 2014 sampai dengan hari Minggu 23 Februari 2014 di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
  • 7. 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Penelusuran Gua Susur gua atau jelajah gua (Inggris caving) adalah olah raga rekreasi menjelajahi gua. Tantangan dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga diguanakan di banyak tempat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014) [1] Caving kadangkala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan aktivitas tersebut atau untuk latihan fisik, tetap awal penjelajahan, atau ilmu fisik dan biologi juga memegang peranan penting. Sistem gua yang belum dijelajahi terdiri dari beberapa daerah di bumi dan banyak usaha dilakukan untuk mencari dan menjelajahi mereka. Di wilayah yang telah dijelajahi (seperti banyak negara dunia pertama), kebanyakan gua telah dijelajahi, dan menemukan gua baru seringkali memerlukan penggalian gua atau penyelaman gua. Gua telah dijelajahi karena kebutuhan manusia untuk beberapa ribu tahun, namun hanya dalam beberapa abad terakhir aktivitas ini menjadi sebuah olah raga. Dalam dekade terakhir caving telah berubah karena adanya peralatan dan baju perlindungan modern. Banyak keahlian dalam caving dapat digunakan di olah raga lain seperti penjelajahan tambang dan penjelajah perkotaan. 2.2 Pemetaan Gua Definisi Pemetaan Gua adalah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan keatas bidang datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara visual dan matematis dengan menggunakan skala tertentu. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave- mapping-pemetaan-gua.html,2014) [2] 2.2.1 Manfaat Pemetaan Gua Adapun manfaat dari pemetaan gua sendiri yaitu sebagai berikut : 1. Merupakan bukti otentik bagi penelusur gua, sebagai penulusuran yang pertama kali menelusuri goa tersebut. 2. Membantu para ahli dalam mempelajari Biospeologi, Hidrologi, Arkeologi ataupun ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan Speleologi.
  • 8. 4 3. Untuk mencari korelasi dengan goa-goa disekitarnya atau System Perguaan yang ada disekitarnya 4. Untuk memudahkan dalam usaha pertolongan apabila terjadi kecelakaan didalam gua/Cave Rescue. 5. Untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan Nasional ( HANKAMNAS ). 6. Sebagai data rekaman keadaan gua saat itu ( biasanya dilampiri foto ). 7. Untuk memudahkan / menentukan dalam pengembangan obyek wisata gua di bidang pariwisata. 8. Sebagai sumber informasi dalam mendukung kegiatan penelitian ilmiah dan keperluan pelajaran penelusuran gua. 2.2.2 Peralatan Pemetaan Gua Adapun Jenis-jenis peralatan gua yang di sesuaikan dengan jenis guanya sendiri yaitu seperti berikut: 2.2.2.1 Peralatan Gua Horizontal 1. Peralatan pribadi a. Helm b. Caving Sling c. Cover All d. Caving pack sack e. Head Lamp f. Sepatu Boot 2. Peralatan tim a. Kamera (jika dianggap perlu) b. Kompas c. Topofil 2.2.2.2 Peralatan Gua Vertical 1. Peralatan Pribadi Dalam penelususran gua vertical peralatan pribadi yang wajib dibawa oleh seorang caver pada garis besarnya yaitu peralatan untuk naik,peralatan untuk turun dan peralatan penunjang.
  • 9. 5 Peralatan pribadi yang wajib dipakai dalam penelusuran gua vertical yaitu seperti berikut: a. Peralatan Naik (ascender) 1. Foot Loop Jammer 2. Chest Jammer b. Peralatan Turun (Descender) 1. Figure Of Eight 2. Bobin Descender 3. Rack 4. Auto Stop Descender c. Peralatan Penunjang Alat penunjang Merupakan peralatan yang juga harus dikenakan ketika melakukan SRT, yang digambarkan disini adalah prinsip- prinsipnya, bisa digunakan benda lain dengan prinsip sama. 1. Sit Harness 2. Linking Maillon 3. Foot Loop 4. Security Link 5. Chest Harness 6. Main Attachment 7. Cow’s tail 8. Karabiner 9. Helmet
  • 10. 6 2. Perlengkapan Tim a. Tali Tali yang dipakai dalam penelusuran gua vertikal, harus mempunyai karakteristik Kuat, memiliki daya tahan terhadap gesekan, daya lentur kecil dan dapat menyerap kejut. Speleo rope memenuhi syarat ini. Biasanya, spleleo rope yang dipakai berdiameter9,5 mm sampai 11 mm.Untuk memperpanjang umur tali, jauhkan dari asam (acid), alkali, hindarkan dari kemungkinan gesekan dengan batu, atau gunakan “rope pad” (alas tali). Cucilah tali setelah digunakan tanpa memakai sabun, pakailah sikat halus.Jemur tali di tempat teduh da berangin, jangan sekali- kali menjemur di bawah panas matahari. b. Webbing Disebut juga tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk membuat harness, anchor, dan lain-lain. 3. Perlengkapan lainnya Perlengkapan lain yang diperlukan yaitu sebagai berikut: a. Tas untuk membawa tali (rucksack, tackle bag), juga untuk membawa perlengkapan lainnya. b. Alat penerangan Head lamp, lampu karbit, atau lainnya. Sebaiknya membawa batre atau karbit cadangan. c. Tali temali 1. Bowline Digunakan untuk membuat anchor karena sifatnya yang semakin mengikat apabila mendapat beban. Bowline juga digunakan dalam teknik rescue.Waktu membuat simpul ini, ujung tali harus overhand knot.
  • 11. 7 2. Tapeknot Simpul ini digunakan untuk menyambung webbing dengan menggabungkan kedua ujungnya. Tidak ada simpul lain untuk keperluan tersebut. 3. Butterfly knot Berfungsi untuk mengikat tali yang patah sehingga tidak terbeban.Simpul ini untuk tali dengan beban vertikal. 4. Prusik knot Untuk prusikking (naik tali dengan bantuan prusik). Atau bisa juga disebut sebagai pengganti dari ascender/discander. 5. Anchor System Anchor merupakan sebuah “titik keamanan”. Anchor yang baik, menjamin keselamatan penelusur gua, saat menuruni sumuran (potholing) maupun pada saat kembali naik. Dalam verticalCaving dikenal sistim “back up” dengan menggunakan beberapa titik (point).Selain untuk keamanan juga agar tali tergantung bebas (hangbelay), guna menghindari gesekan batu.Kegunaan lain anchor adalah, untuk membelay dan untuk keperluan tertentu, seperti hauling, lowering, rescue dll.Ada dua macam sistim anchor, yaitu: 6. Anchor Alam (Natural Anchor) Natural Anchor relatif sangat kuat, dengan memanfaatkan batu, pohon dan lain-lain. Caranya dengan melingkarkan sling pada batu atau pohon. Dapat juga langsung menggunakan tali, dengan simpul bowline. 2.2.3 GradePemetaanGua Grade adalah tingkat keakuratan peta. Adapun tipe-tipenya adalah sebagai berikut: a. Grade 1 Peta dibuat diluar gua dan digambar tanpa skala dan berdasarkan ingatan/ perkiraan.
  • 12. 8 b. Grade 2 Hampir sama dengan Grade 1, tapi peta dibuat di dalam gua, tanpa skala dan berdasarkan ingatan/perkiraan. c. Grade 3 Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino (clino). d. Grade 4 Pengukuran telah menggunakan kompas serta meteran, lebih akurat dibandingkan dengan Grade 3. e. Grade 5 Pengukuran dengan menggunakan kompas, klinometer dan pita ukur.Lebih akurat dan kesalahan kurang dari 10cm. f. Grade 6 Pada dasarnya sama dengan Grade 5 akan tetapi pada Grade ini kompas dan klinometernya menggunakan tripod jadi pada pengukuran posisi alat tidak bergerak. g. Grade X Pengukuran dengan menggunakan totallaser dan tanpa kelas. 2.2.4 Pelaku-Pelaku Pemetaan Gua Dalam kegiatan pemetaan gua idealnya ada 5 orang dalam tim pemetaan dan masing- masing mempunyai tugas sendiri, yaitu: a. Leader Yaitu orang yang menentukan titik-titik stasiun. b. Shotter Yaitu orang yang membaca alat ukur. Seperti kompas, klinometer, dan meteran. c. Stasioner Yaitu orang yang menjadi target bidikan shotter dan diharuskan mempunyai tinggi badan yang sama dengan shotter. d. Notulen Yaitu orang yang mencatat data-data pengukuran. e. Desckriptor Yaitu orang yang membuat gambar sketsa gua (tampak atas, samping dan depan).
  • 13. 9 2.2.5 Kode EtikPenelusuran Gua Penelusuran gua dilarang: Mengambil sesuatu – kecuali mengambil foto. Meningkatan sesuatu – keculai meningkatan jejak kaki. Membunuh sesuatu – kecuali membunuh waktu. Kode etik ini pertama kali dicetuskan oleh National Speleological Society (Amerika Serikat). Karena mudah dipahami setiap penelusuran gua, maka kode etik ini diterima secara internasional dan menjadi pegangan bagi semua penelusuran gua. Setiap penelusuran gua dilarang mengeluarkan atau memindahkan sesuatu dari bahan gua tanpa tujuan jelas. Bila dilakukan untuk tujuan ilmiah maka tindakan itu harus selektif dan dilaksanakan oleh yang berwenang. Mengambil binatang dalam gua untuk tujuan identifikasi (taksonomi) misalnya, harus disertai kesadaran bahwa jumlah binatang unik itu mungkin sangat terbatas. Dengan demikian, jumlahnya harus dievaluasi terlebih dahulu dan hanya diambil satu atau dua spesimen untuk penelitian. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua- himpunan.html) [3]
  • 14. 10 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua a. Nama : Tintin Kartini TTL : Garut, 24April 1993 No. Anggota : AM. 02 WA Alamat : Kp. Bongkor, RT/ RW 03/ 08, Ds. Cintarakyat, Kec. Samarang,Kab. Garut. Jurusan : Teknik Sipil 2011 No. Hp : 08992789833 b. Nama : Fahmy Khalid Ibrahim TTL : Garut, 29April 1992 No. Anggota : AM. 03 WA Alamat : Jl. Bratayuda, Kp. Pasantren Sukadana, RT/ RW 02/ 21, Ds. Kota Kulon, Kec. Garut Kota,Kab. Garut Jurusan : Teknik Industri 2012 No. Hp : 089604487291 c. Nama : Rifki Muhamad Ramdan TTL : Garut, 1 Februari 1994 No. Anggota : AM. 04WA Alamat : Kp. Cimareme, RT/ RW 03/ 01, Ds. Cimareme, Kec. Banyuresmi, Kab. Garut. Jurusan : Teknik Sipil 2011 No. Hp : 08992789833 d. Nama : Aziman Fathurahman TTL : Garut, No. Anggota : AM. 05WA Alamat :
  • 15. 11 Jurusan : Teknik Industri 2012 No. Hp : e. Nama : Abdul Jawad TTL : Garut, No. Anggota : AM. 06WA Alamat : Kp. Cibangban Jurusan : Teknik Industri 2012 No. Hp : f. Nama : Dede Syaban Almutaqin TTL : Garut, 4Januari 1995 No. Anggota : AM. 07WA Alamat : Kp. Talaga Hilir, RT/ RW 03/ 06, Ds. Talaga, Kec. Pasirwangi,Kab. Garut. Jurusan : Teknik Industri 2012 No. Hp : 087718326642 g. Nama : Lendra Permana TTL : Garut, No. Anggota : AM. 08WA Alamat : Kp. Jurusan : Teknik Industri 2013 No. Hp :
  • 16. 12 3.2 Deskripsi Kegiatan Sebelum kegiatan masa bimbingan ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan materi kelas sebagai bekal dasar pengetahuan penelusuran gua, kemudian di bentuk kepanitiaan manajemen perjalanan oleh peserta mabim yaitu anggota muda. Anggota MAPALA yang lain melakukan survei tempat/ lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi tempat masa bimbingan, hingga kemudian pemberangkatan ke lokasi/ lapangan pada hari Jum’at 21 Februari 2014 sampai dengan 23 Februari 2014. Kegiatan Masa Bimbingan Penelusuran Gua diikuti oleh 7 (tujuh) orang Anggota muda, 2 (dua) orang Pemateri sekaligus Pembimbing teknis, dan 5 (lima) orang Anggota MAPALA STTG yang lain. Gradepemetaan gua pada Masa Bimbingan Penelusuran gua ini adalah Grade 3, karena Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino (clino). Pada hari pertama, Anggota Muda dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok A dan Kelompok B. Kelompok A memasuki Gua Saliang Ratu dan kelompok B memasuki Gua Sedong, kemudian melakukan pemetaan pada masing-masing kelompok hingga bertemu pada titik temu pemetaan (bertemunya kelompok A dan B), maka pemetaan dinyatakan selesai. Pada Hari kedua, Anggota Muda memasuki Gua Sarikaya, dan melakukan pemetaan (sesuai kelompok). Jika pemetaan di gua Sarikaya sudah selesai, maka pindah ke gua Paseban, setelah melihat kondisi gua paseban, terlihat bahwa ruang gua yang sedikit, dan hanya bisa dimasuki mulut guanya saja karena sangat sempit, sehingga tidak dilakukan pemetaan. Pada hari ke tiga, semua yang mengikuti Masa Bimbingan Penelusuran Gua beristirahat dan Packing untuk persiapan pulang. 3.3 Pemateri dan Pembimbing Pemateri dalam Masa Bimbingan Penelusuran Gua ini adalah Roni Kadar Ginanjar yang merupakan anggota MAPALA STTG dengan nomor anggota M. 016 BG dan Ade Muhammad Marjanudin dengan nomor anggota M. 046 WA, serta beberapa anggota lain (Senior) yang mengikuti kegiatan ini yang ikut serta memberikan bimbingan.
  • 17. 13 3.4 CurriculumVitae Pemateri (Terlampir) 3.5 Manajemen Perjalanan 3.5.1 Pra Pelaksanaan a. Susunan Kepanitian 1. Koordinator Lapangan : Rifki Muhammad Ramdan (AM. 04 WA) Tugas : Bertanggung jawab terhadapat tim 2. Sekretaris : Dede Syaban Almutaqin (AM. 07 WA) Tugas : mengurusi segala kebutuhan administrasi 3. Bendahara : Tintin Kartini (AM. 02 WA) Tugas : Membuat rincian kebutuhan dan Pengalokasian dana kegiatan. 4. Div. Peralatan : Aziman Fathurrahman (AM. 05 WA) Lendra Permana (AM. 08 WA) Tugas : Membuat rincian peralatan yang dibutuhkan dan menginventarisirnya. 5. Div. Konsumsi : Abdul Jawad (AM. 06 WA) Tugas : Merinci semua kebutuhan makanan . 6. Div. Humas : Fahmy Khalid Ibrahim (AM. 03 WA) Tugas :Mengurusi semua keperluan dengan masyarakat maupun pemerintahan. b. RencanaOperasional Kegiatan (Terlampir) c. Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Terlampir) d. Daftar Alat Yang di Butuhkan (Terlampir)
  • 18. 14 3.5.2 Pelaksanaan a. Tim Pemetaan 1. Leader Lapangan: Fahmy Khalid Ibrahim Tugas : Menentukan jalur pemetaan, menentukan titik statsiun untuk stasioner, dan bertanggung jawab terhadap tim. 2. Stasioner : Abdul Jawad Tugas : Sebagai titik bidikan dari shooter. 3. Shooter : Rifki Muhamad Ramdan Tugas :Membaca alat ukur kemudian melaporkan hasil pembacaan kepada Descriptor. 4. Descriptor : Dede Syaban Almutaqin Tugas : Pencatat data pengukuran (meng-input data), danmenggambar sketsa gua selama pemetaan b. Operasional Kegiatan Terlaksana (Terlampir) c. Data Mentah Pemetaan (Terlampir) d. Hasil pemetaan (Terlampir) 3.6 Metode dan Sistem Pemetaan Metode Pemetaan Gua yang digunakan pada pemetaan ini adalah metode Forwardmethod, dimana surveyor dan pencatat berjalan secara berurutan (depan belakang) terus menerus konstan sampai stasiun terakhir. Adapun sistem yang digunakan pada pemetaan ini adalah sistem Surveytoptobottom yaitu arah pengambilan data yang diawali dari luar ke dalam. 3.7 Dokumentasi (Terlampir)
  • 19. 15 BAB IV PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam melakukan kegiatan di alam kita sebagai pelaku kegiatan harus mengetahui tentang apa yang kita lakukan, khususnya dalam kegiatan penelusuran gua kita harus mengetahui bahaya yang mengancam khususnya bagi para pemula harus mengetahui peralatan dasar dan cara menggunakannya sehingga dalam kegiatan penelusuran gua bisa berjalan dengan lancar. Pemetaan gua,Seperti halnya penelususran gua dalam pemetaan gua kita harus mengetahui fungsi dan kegunaan alat yang dipakai sehingga dalam proses pemetaan tidak terhambat akibat kurang tahunya fungsi alat yang digunakan.
  • 20. 16 LAMPIRAN 1. Curiculum vitae pemateri 2. Rencana operasional kegiatan 3. Rencana anggaran biaya 4. Daftar alat 5. Daftar operasional terlaksana 6. Data mentah pemetaan 7. Dokumentasi
  • 21. 17 DAFTAR PUSTAKA 1. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014) Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.00 WIB 2. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-mapping-pemetaan- gua.html,2014) Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.15 WIB 3. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua-himpunan.html) Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.20 WIB