Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Budidaya Nila Salin.ppt
1. Oleh
Dr. Ir. Fajar Basuki MS.
• TIM RSNI PRODUKSI DAN PERBENIHAN NASIONAL
• TIM SATGAS PERIKANAN BUDIDAYA DKP PROP. JATENG
• DEPARTEMEN AKUAKULTUR, FPIK-UNDIPONEGORO
SEMARANG
BUDIDAYA IKAN NILA SALIN
3. SASARAN PRODUKSI
BUDIDAYA PERIKANAN ikut MENGGERAKAN
EKONOMI JAWA TENGAH
SASARAN TARGET PRODUKSI TAHUN 2014
SEBANYAK 956.882 ton atau 956.882.000 kg kalau
harganya Rp10.000,0/kg maka nilai produksi
perikanan tadi sebesar Rp 9.568.820. .000.000,-
atau Rp 9.5 triliyun
Diharapkan tahun 2014 akan memberikan peluang
lapangan pekerjaan misal modal Rp 50.000.000
Kurang Lebih 200.000 orang
Diharapkan tahun 2014 akan meningkatkan
penyediaan daging ikan untuk konsumsi ikani dari tahun
sebelumnya.
(Basuki, 2010)
4. Potensi Produksi Nila
Target Produksi Nila
Tahun 2014
Proyeksi
Jumlah Penduduk Jawa
Tengah Tahun 2010
32 .443.900 Jiwa
Konsumsi ikan Jateng 17.5
kg Nasional 27.5 Kg
65.965.000 kg
5.677.682.500 kg Jateng
8.922.072.500 kg Nasional
1/86 kebutuhan Jawa Tengah
1/135 Kebutuhan Nasional
5. Prospek Ekonomi Budidaya Ikan Nila
• Target Produksi Nila Jawa Tengah Tahun 2014 = 65.965.000 kg
• Asumsi Nila konsumsi = 3 ekor/kg, dibutuhkan 247.368.750
ekor benih ( dengan SR 80 % ).
• Kalau harga benih ukuran 3-5 cm harga Rp 40 maka, potensi
perdagangan benih Rp 9.894.750.000,-
• Produksi 65.965.000 kg per kilonya Rp 20.000,- potensi
perdagangan Rp 1.319.300.000.000,-
• Kalau rasio pakan 1 : 1,2 kebutuhan pakan 79.158.000 kg harga
pakan Rp 6.500,- potensi ekonomi pakan
Rp 514.527.000.000,-
6.
7. Jumlah Pokdakan
Dikecamatan Tayu 12
Pokdakan
Luas Total
Lahan Tambak
818.520 ha
Luas Total
Lahan BDY
Nila 447.030 ha
Benih yang
ditebar
15.030.000 ekor
Kalau SR 50% maka pada setiap periode pemeliharaan tersedia ikan
konsumsi sebanyak 7.500.000 ekor ikan konsumsi
Kalau berat ikan konsumsi 300 gram maka total produksi 2.250.000.000 gram
atau 2250000 kg atau 2250 ton
Kalau harga per kg Rp 15.000,- maka potensi bisnis Rp 33.750.000.000,-
8. Kriteria kualitas air Untuk
Budidaya Nila:
- suhu: 23 °C sampai dengan
30 °C;
- pH: 6,5 sampai dengan 8,5;
- oksigen terlarut: lebih dari 5
mg/l;
- ammonia (NH3): kurang dari
0,02 mg/l;
-kecerahan Secchi disk: lebih
dari 3 m.
-Salinitas 20%o
14. Pakan Ikan Nila Secara Alamiah
Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau
omnivora. Makanan alaminya plankton, plankton,
tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya.
Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya
berkadar protein sekitar 25%. Biaya pakan untuk
budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak
seperti budidaya ikan mas atau ikan leleyang
membutuhkan pakan dengan kadar protein
tinggi, sekitar 30-45%.
15. Kelompok plankton (fitoplankton dan zooplankton) yang
didapatkan di perairan tambak tradisional Kabupaten Probolinggo
Kelompok
Fitoplankton yaitu Bacillariophyceae Navicula sp Coscinodiscus sp
Nitzschia sp Pleurosigma sp Gleotrichia sp Cyanophyceae
Oscillatoria sp Gleocapsa sp Dinophyceae Prorocentrum sp
Gyrodinium sp Protoperidinium sp
Zooplankton Crustaceae Tortanus sp Oithona sp Rotatoria
Brachionus sp K
16. Persiapan kolam budidaya
Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam
dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran biasanya
berlangsung selama 3-7 hari, tergantung kondisi cuaca. Sebagai
patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah terlihat
retak-retak, namun tidak sampai membatu. Bila diinjak masih
meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2 cm.
Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau
dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm.
Sampah, bersihkan dasar kolam. Bersihkan
juga lumpur hitam yang berbau busuk,
biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak
habis
17. Kolam yang telah dipakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah),
kurang dari 6. Padahal kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila ada pada
kisaran 7-8. Untuk menetralkannya lakukan pengapuran dengan dolomit atau
kapur pertanian. Dosis pengapuran disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk
pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha,
untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur diaduk secara merata. Usahakan
agar kapur bisa masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian
diamkan selama 2-3 hari.
Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar.
Jenisnya bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk organik
berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per
hektar. Pupuk ditebar merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu.
Setelah itu, bila dipandang perlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa urea
50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan untuk
memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di lingkungan
kolam. Sehingga hewan atau tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai
pakan alami ikan.
18. Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air.
Pengairan dilakukan secara bertahap. Pertama, alirkan
air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan
selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus
dasar kolam dengan sempurna, untuk memberikan
kesempatan pada ganggag atau organisme air lainnya
tumbuh. Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air
mencapai 60-75 cm.
19. Penebaran benih ikan nila
Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap
untuk ditebari benih ikan nila. Padat tebar kolam
tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 1-3
ekor/m2. Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 25
gram/ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300
gram/ekor.
Sebelum Ikan ditebar lakukan adaptasi
terutama Salinitas
25. b. Pemberian Pakan
• Perhitungan dosis pakan budidaya ikan nila:
Dalam satu kolam terdapat 10.000 ekor ikan
nila berukuran 25 gram/ekor.
Perhitungan pakannya → 25 x 10000 x 3% =
7500 gram = 7.500 kg per hari
Cek bobot ikan setiap dua minggu untuk
menyesuaikan jumlah pakan.