Usulan program kreativitas mahasiswa ini membahas tentang pemanfaatan lidah buaya menjadi sedotan organik. Lidah buaya memiliki banyak kandungan nutrisi dan mudah ditemukan di Indonesia, namun belum banyak dimanfaatkan. Mahasiswa ini ingin mengembangkan cara pembuatan sedotan dari lidah buaya secara sederhana untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan memberikan peluang usaha bagi masyarakat di Kabupaten Bantul."
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
laporan ini merupakan laporan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau ...
by A.Nur Putri R.Y
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
Memahami ikatan kimia merupakan salah satu hal dasar yang harus dikuasai dalam memahami ilmu logam, ilmu kimia dan juga ilmu metalurgi. Terdapat tiga jenis ikatan yang umum untuk diketahui yakni ikatan ionik, ikatan kovalen dan ikatan logam. Ketiga perbedaan tersebut dijelaskan secara ringkas dalam slide berikut ini.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
laporan ini merupakan laporan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau ...
by A.Nur Putri R.Y
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
Memahami ikatan kimia merupakan salah satu hal dasar yang harus dikuasai dalam memahami ilmu logam, ilmu kimia dan juga ilmu metalurgi. Terdapat tiga jenis ikatan yang umum untuk diketahui yakni ikatan ionik, ikatan kovalen dan ikatan logam. Ketiga perbedaan tersebut dijelaskan secara ringkas dalam slide berikut ini.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
Abstrak dalam makalah ilmiah merupakan salah satu bagian terpenting untuk menarik pembaca menelusuri isi makalah lebih lanjut. Sebuah abstrak diibaratkan seperti synopsis film. Di dalamnya mencakup ulasan singkat, garis besar, dan poin-poin penting dari makalah untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi makalah.
Jika abstrak yang penulis susun tidak dapat menarik impresi pertama dengan baik, peluang makalah ilmiah tersebut untuk dibaca lebih jauh sangat kecil. Terlebih, dalam hal publikasi artikel ilmiah, penerbit hanya menampilkan abstrak untuk bisa diakses secara gratis. Oleh karena itu, sebuah abstrak harus disusun secara efektif dan menarik.
https://karinov.co.id/contoh-abstrak-ilmiah/
SMA Negeri 4 Banjarmasin merupakan sekolah kewirausahaan, akan ada banyak kegiatan yang berhubungan dengan wirausahaan ini. Dibuatnya proposal ini untuk melatih keterampilan dan sekaligus hasil kerja untuk perlombaan pramuka.
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Contoh Abstrak Jurnal Ilmiah Internasional di PTN Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
Abstrak dalam makalah ilmiah merupakan salah satu bagian terpenting untuk menarik pembaca menelusuri isi makalah lebih lanjut. Sebuah abstrak diibaratkan seperti synopsis film. Di dalamnya mencakup ulasan singkat, garis besar, dan poin-poin penting dari makalah untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi makalah.
Jika abstrak yang penulis susun tidak dapat menarik impresi pertama dengan baik, peluang makalah ilmiah tersebut untuk dibaca lebih jauh sangat kecil. Terlebih, dalam hal publikasi artikel ilmiah, penerbit hanya menampilkan abstrak untuk bisa diakses secara gratis. Oleh karena itu, sebuah abstrak harus disusun secara efektif dan menarik.
https://karinov.co.id/contoh-abstrak-ilmiah/
SMA Negeri 4 Banjarmasin merupakan sekolah kewirausahaan, akan ada banyak kegiatan yang berhubungan dengan wirausahaan ini. Dibuatnya proposal ini untuk melatih keterampilan dan sekaligus hasil kerja untuk perlombaan pramuka.
RINGKASAN
Kegiatan mahasiswa ini bertujuan untuk memberikan wawasan dalam hal memanfaatkan bonggol pisang yang relatif tidak digunakan oleh masyarakat menjadi produk yang ekonomis, menarik dan sehat. Bahan tersebut dapat diolah menjadi tepung yang kaya serat. Dari situlah, tepung bonggol pisang dapat menjadi bahan pengganti tepung terigu untuk bahan dasar berbagai macam kue khususnya roll cake. Inovasi ini dikembangkan menjadi roll cake bonggol pisang yang dapat dijadikan peluang usaha baru. Agar roll cake bonggol pisang dapat dikenal luas oleh masyarakat maka strategi mempromosikan haruslah dapat menarik minat konsumen. Salah satu strategi promosi yang tepat adalah dengan membuat video tutorial English sehingga masyarakat, bukan hanya Indonesia tetapi juga internasional dapat mengenali produk, mengetahui manfaat dari bonggol pisang serta dapat belajar secara lebih mudah tentang pengolahan roll cake bonggol pisang. Dari inovasi ini diharapkan masyarakat dapat berinovasi dengan memanfaatkan sumber daya alam dan teknologi saat ini.
Kata kunci : Strategi Promosi, Kreasi Roll Cake, Bonggol Pisang, Media Sosial, Tutorial English.
Untuk mengenal apa itu buah naga, kita harus mengetahui apa itu buah naga, buah naga adalah buah yang dihasilkan dari tanaman dari keluarga kaktus-kaktusan (Cactaceae) dan dari marga Hylocereus dan Selenicereus. tanaman buah naga mempunyai sifat merambat dan akan terus tumbuh memanjang jika tidak dilakukan pemangkasan.
Disebuah artikel penyebaran buah naga di mulai pada tahun 1870 di Vietman. pertama kali tanaman buah naga ditujukan sebagai tanaman hias yang dibawa oleh rombongan orang Francis dari negara Guyana. perkembangan waktu tanaman buah naga sudah mulai di Budidayakan di negara-negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Filipina dan termasuk di Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PKM-K
1. i
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) MENJADI SEDOTAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
Hamizan Hibatullah 1900018015; Angkatan 2019
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020
2. ii
PENGESAHAN USULAN PKM-PENERAPAN TEKNOLOGI
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe
Vera) Menjadi Sedotan
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Hamizan Hibatullah
b. NIM : 1900018015
c. Jurusan : Teknik Informatika
d. Universitas : Universitas Ahmad Dahlan
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 082295720592
f. Alamat Email : hamizanhibatullah407@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan gelar : Faijah Ida F., M.Hum.
b. NIDN : -
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : -
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. -
b. Sumber lain () : Rp. -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Yogyakarta, 10 Januari 2020
Menyetujui
Wakil Dekan
Fakultas Teknologi Industri
(……………………)
NIY. 29436473649837
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Hamizan Hibatullah)
NIM. 1900018015
Wakil Rektor III
Universitas Ahmad Dahlan
(……………………….)
NIY. 434639872878743
Dosen Pendamping
(Faijah Ida F., M.Hum.)
NIDN. -
3. iii
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
RINGKASAN ......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................2
1.4. Manfaat.......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 3
2.1. Deskripsi Usaha...........................................................................................3
2.2. Analisis Pasar (Strategi Pemasaran)...............................................................3
2.3. Analisis SWOT............................................................................................3
2.4. Analisis Kelayakan Usaha ............................................................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN........................................................................ 7
3.1. Tahapan Pelaksanaan ...................................................................................7
3.2. Strategi Pemasaran.......................................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................................... 8
4.1. Anggaran Biaya ...........................................................................................8
4.2. Jadwal Kegiatan...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 10
4. iv
RINGKASAN
Lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu Sumber Daya Alam yang mudah
ditemui di Indonesia. Lidah buaya (aloe vera) merupakan tanaman yang fungsional
karena semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Akan tetapi,
banyak masyarakat Indonesia tidak mengetahui tentang manfaat dan pemanfaatan
bahan-bahan alami tersebut, dan walaupun tahu, mereka kurang berminat untuk
menggunakannnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, saya tergerak untuk menemukan cara pengolahan
lidah buaya (aloe vera) menjadi sedotan organic, dimana cara pengolahannya
sederhana dan dapat dijadikan sebagai peluang berwirausaha bagi masyarakat,
dalam hal ini daerah Kabupaten Bantul.
Dengan produksi yang sangat menguntungkan ini, diharapkan produksi sedotan
organic akan semakin meningkat dan lebih bervariasi ke depannya. Karena
produksi ini dipandang memiliki prospek yang sangat bagus ke depannya.
5. 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan hidup salah satunya yang disebabkan oleh
banyaknya sampah plastik tidak hanya merugikan manusia, namun juga
seluruh makhluk hidup. Menurut Drivers Clean Action, LSM yang
beranggotakan komunitas muda yang memusatkan perhatian pada isu-isu
sampah laut di Indonesia, sedikitnya 93 juta sedotan plastik perhari yang
dihasilkan masyarakat (Intan, 2018).
Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam menghasilkan sampah sedotan
plasik. Hal ini menjadi sangat serius karena sampah yang dihasilkan melalui
sedotan plastic susah untuk di daur ulang sehingga sangat mencemari
lingkungan dan merusak ekosistem, terutama laut. Permasalahan sampah yang
sangat mendunia dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang begitu cepat,
maka diperlukan upaya konkret dan berkelanjutan dalam perlindungan dan
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Menurut (Ahmad, 2010), Gerakan
kultural dalam menjaga lingkungan perlu digalakkan dengan menciptakan
lingkungan yang sehat dan bersih melalui keyakinan, pemahaman dan perilaku
ekologis manusia dalam kehidupan sosialnya. Gerakan sosial dilakukan
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan keberdayaan masyarakat
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Gerakan sosial merupakan agen
perubahan yang dapat membantu pemerintah dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sehingga fungsi lingkungan akan tetap terlestari
(Farma Rahayu, F. Susanto, & Sukma Muliya, 2018).
Gel lidah buaya memiliki kandungan nutrisi yang kompleks namun mudah
rusak sehingga dipandang perlu untuk diolah lebih lanjut menjadi produk yang
bernilai jual. Lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu tanaman yang
dapat diolah menjadi berbagai aneka makanan dan minuman. Pada pembuatan
makanan dan minuman tersebut yang dimanfaatkan adalah daging dari lidah
buaya. (Paimin, 2002). Karena lidah buaya ini mengandung komponen organik
yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada tubuh kita. Pati tanaman lidah buaya
yang dicampurkan dengan sejumlah bahan seperti kitosan dan gliserol dapat
berfungsi sebagai pelembut plastic (plasticizer), sehingga mudah terurai. Lidah
buaya mengandung ‘pilisakarida’ yang dapat membentuk lapisan film plastik
yang memiliki sifat antibakteri.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang dapat diketahui
beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memisahkan antara kulit serta daging lidah buaya
6. 2
2. Bagaimana metode pembuayan sedotan dari lidah buaya
3. Bagaimana manfaat penggunaan sedotan lidah buaya sehari-hari
4. Bagaimana prospek dan daya saing produk sedotan lidah buaya ini.
1.3. Tujuan
Tujuan yang dihasilkan adalah produk sedotan yang ramah lingkungan dan
mudah untuk di daur ulang karena berbahan dasar organic.
1.4. Manfaat
Manfaat produk dari ….. adalah sebagai berikut:
1. Menambah inovasi baru dari olahan berbahan dasar lidah buaya.
2. Menciptakan lapangan kerja setelah pengembangan prosuk …….
3. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat
4. Ajang pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa dalam
kewirausahaan.
7. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Usaha
Produk yang dihasilkan merupakan pemanfaatan dari lidah buaya yang digunakan
sebagai sedotan nonplastik yang mudah terurati sehingga mengurangi sampah plastik
yang dihasilkan dari sedotan biasa. Lidah buaya mudah tumbuh di Kabupaten Bantul
sehingga penggunaan lidah buaya dapat meningkatkan ekonomi masyarakatdi daerah
Kabupaten Bantul karena banyak masyarakat yang membudidayakan tanaman
tersebut.
2.2. Analisis Pasar (StrategiPemasaran)
Strategi pemasaran yang akan digunakan dalam pemanfaatan lidah buaya sebagai
produk sedotan organik yang ramah lingkungan yaitu kebijakan produk, harga,
promosi dan distribusi.
1. Kebijakan Produk
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk
berupa sedotan nonplastik yang ramah lingkungan.
2. Kebijakan Harga
Harga yang diberikan kepada konsumen menyesuaikan harga lidah buaya
di pasaran serta bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya.
3. Kebijakan Promosi
Upaya dalam meningkatkan hasil penjualan produk sedotan lidah buaya
maka perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi yang digunakan untuk
mengenalkan produk sedotan lidah buaya adalah menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi zaman sekarang dengan
membuka situs online. Selain itu, bentuk lain yang digunakan adalah dengan
menggunakan brosur atau spanduk, pamphlet, ataupun memberi informasi secara
langsung kepada konsumen.
4. Kebijakan Distribusi
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan secara
langsung di tempat usaha maupun secara tidak langsung dengan menawarkankerja
sama kepada kedai-kedai atau warung-warung atau kantin yang menjual produk
minuman yang berada di lingkungan sekitar kampus.
2.3. Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
a. Sedotan merupakan produk yang sering digunakan
b. Produk ramah lingkungan
c. Belum banyak produk sedotansejenis
2. Weakness (Kelemahan)
a. Proses produksi tidak mudah
b. Ketersediaan bahan baku yang tidak banyak
c. Tempat bahan baku yang relative jauh
3. Opportuninty (Peluang)
a. Dekat dengan kedai, kantin, dan warung yang membutuhkan sedotan
8. 4
b. Memiliki relasi dari teman, saudara, ataupun dosen.
c. Kemajuan tekonologi dan informasi yang sudah pesat sehingga
mempermudah proses produksi, distribusi, dan promosi.
d. Sudah adanya Gerakan pengurangan penggunaan produk plastik
4. Threats (Ancaman)
a. Kalah saing dengan produsen sedotan skala besar
b. Kalah saing dengan produk merek ternama
2.4. Analisis Kelayakan Usaha
1. Biaya Variabel
a. Biaya Bahan Baku Pembuatan
No
Nama Barang Biaya Satuan (Rp)
Kuantitas
/100 sedotan
Biaya (Rp)
1 Lidah Buaya 13.000 /Kg 5 Kg 65.000
2 Carboxymenthyl
Cellulose
(CMC)
13.500 /100gr 100 gr 13.500
3 Garam 5.000 /Kg 1 Kg 5.000
4 Gula 12.500 /Kg 1 Kg 12.500
5 Glisering 20.000 /Kg 1 Ltr 20.000
6 Jeruk Nipis 18.000 /Kg 1 Kg 18.000
7 Pewarna
Makanan
4.000 /30ml 30 ml 4.000
8 Nutrijell 5000 /pcs 5 pcs 25.000
SUBTOTAL (Rp) 163.000
Tabel 1. Biaya Bahan Baku
b. Biaya Pengemasan
No
Jenis Pengeluaran
Harga (Rp) untuk
100 sedotan
1 Aseptik 10.000
2 Label 5.000
SUBTOTAL 15.000
Tabel 2. Biaya Pengemasan
c. Biaya Produksi
No Keterangan Biaya Total Biaya (Rp)
1 Biaya bahan baku 100 sedotan 163.000
2 Biaya bahan baku 1 sedotan 1.630
3 Biaya bahan baku/bulan (400 buah) 652.000
4 Biaya pengemasan 200 sedotan 15.000
5 Biaya pengemasan 1 sedotan 150
6 biaya pengemasan /bulan (400 buah) 60.000
9. 5
7 harga pokok produksi (produksi 1 sedotan +
pengemasan)
1.780
8 Harga jual (harga produksi + (40% harga
produksi))
2.698
Tabel 3. Biaya Produksi
2. Biaya Tetap
a. Biaya Perlengkapan yang diperlukan
No Nama Barang Harga Satuan Kuantitas Biaya
1 Kain Lap 7.000,00 4 28.000,00
2 Kompor Gas 250.000,00 1 250.000,00
3 Gas LPG 25.000,00 4 100.000,00
4 Mixer 170.000,00 1 170.000,00
5 Panci 70.000,00 1 70.000,00
6 Pipa Stainless Stell 13.500,00 4 54.000,00
7 Pisau 20.000,00 1 20.000,00
8 Saringan 15.000,00 1 15.000,00
9 Sarung Tangan 10.000,00 5 50.000,00
10 Sendok 2.000,00 5 10.000,00
11 Takaran 7.000,00 2 14.000,00
SUBTOTAL (Rp) 771.000,00
Tabel 4. Biaya Perlengkapan yang Diperlukan
b. Biaya Pemasaran dan Transportasi
No Material Harga Satuan Kuantitas Biaya (Rp)
1 Biaya transportasi 30.000,00 8 240.000,00
2 Promosi (cetak,media
sosial dan brosur)
650.000,00 1 650.000,00
SUBTOTAL (Rp) 890.000,00
Tabel 5. Biaya Pemasaran dan Transportasi
3. Analisis
a. Break Event Point
Diketahui:
1) Biaya Produksi (variable) /sedotan = Rp 1.780,00
2) Harga Jual Produk = Rp 2.698,00
TR = TC
Price x Kuantitas = Fixed Cost + (Variable Cost x Kuantitas)
Price x Kuantitas – Variable Cost x Kuantitas = Fixed Cost
Kuantitas BEP = Fixed Cost/(Price – Variable Cost)
=
Rp 1.660.000,00
(Rp 2.698,00−Rp 1.780,00)
11. 7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Tahapan Pelaksanaan
3.2. Strategi Pemasaran
12. 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
4.2. Jadwal Kegiatan
13. 9
DAFTAR PUSTAKA
Furnawanthi, Irni. 2003. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib,
Agromedia Pustaka : Jakarta
Jatmika N, Yusuf. 2013. Tanaman-tanaman hias ajaib untuk kecantikan dan
Kesehatan. Buku Biru : Jakarta
Sudarto, Yudo. 2007 Lidah Buaya. Konisius : Yogyakarta