Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani di Dusun Koripan I melalui pembuatan pupuk organik berbasis limbah. Program ini akan melatih petani membuat dua jenis pupuk organik, membentuk badan usaha, dan memasarkan hasilnya untuk meningkatkan pendapatan petani.
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...NurdinUng
Peningkatan populasi ternak sapi dapat dilakukan melalui kegiatan Inseminasi Buatan (IB) yang diharapkan juga dapat meningkatkan hasil kotoran ternak (feases) sebagai sumber bahan baku pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan populasi ternak sapi sebagai penghasil bahan baku pupuk organik, dan (2) meningkatkan pengetahuan Kelompok Tani Sumber Rezeki dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dimulai bulan Maret sampai Agustus 2019 di Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini terdiri dari: (1) Kegiatan IB terhadap sapi induk yang sehat dan siap (masa birahi) oleh inseminator., dan (2) Pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik kepada 25 orang peserta pelatihan yang dianalisis menggunakan Skala Likert. Bahan pembuatan pupuk organik meliputi: limbah jagung, bungkil kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Semua bahan dicampur merata dalam bak fermentasi, ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 3 minggu. Selama kegiatan berlangsung, antusias peserta dalam mengikuti seluruh kegiatan sangat tinggi dengan capaian 100%. Kegiatan IB telah menghasilkan sebanyak 12 ekor sapi bunting. Kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada petani di Kelompok Tani Sumber Rezeki telah mampu meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik dengan capaian sebesar 88,0% dari total peserta pelatihan.
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...NurdinUng
Peningkatan populasi ternak sapi dapat dilakukan melalui kegiatan Inseminasi Buatan (IB) yang diharapkan juga dapat meningkatkan hasil kotoran ternak (feases) sebagai sumber bahan baku pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan populasi ternak sapi sebagai penghasil bahan baku pupuk organik, dan (2) meningkatkan pengetahuan Kelompok Tani Sumber Rezeki dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dimulai bulan Maret sampai Agustus 2019 di Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini terdiri dari: (1) Kegiatan IB terhadap sapi induk yang sehat dan siap (masa birahi) oleh inseminator., dan (2) Pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik kepada 25 orang peserta pelatihan yang dianalisis menggunakan Skala Likert. Bahan pembuatan pupuk organik meliputi: limbah jagung, bungkil kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Semua bahan dicampur merata dalam bak fermentasi, ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 3 minggu. Selama kegiatan berlangsung, antusias peserta dalam mengikuti seluruh kegiatan sangat tinggi dengan capaian 100%. Kegiatan IB telah menghasilkan sebanyak 12 ekor sapi bunting. Kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada petani di Kelompok Tani Sumber Rezeki telah mampu meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik dengan capaian sebesar 88,0% dari total peserta pelatihan.
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...NurdinUng
Desa Huntu Barat merupakan suatu kawasan yang secara geografis terletak berdekatan dengan Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango telah ditetapkan sebagai zona merah dan zona kuning penyebaran wabah Covid-19 sehingga hal tersebut berimbas terhadap tingginya resiko penyebaran Wabah Covid-19 di Desa Huntu Barat. Di sini yang lain, Desa Huntu Barat memiliki potensi pengembangan komoditas hortikultura sebesar 78,62% (BPS Kabupaten Bone Bolango, 2020) yang harus dioptimalkan agar tetap dapat menjadii sumber ketahanan pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk pengembangan hortikultura di masa pandemi Covid-19. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pemberdayaan petani dan ibu PKK melalui perencanaan pengembangan komoditas, pendampingan pemanfaatan lahan kosong, pembuatan sarana dan prasarana budidaya tanaman di pekarangan rumah, sekaligus sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan program KKN Covid-19 di Desa Huntu Barat melalui kegiatan pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah tangga telah menghasilkan perencanaan pengembangan komoditas hortikultura, memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya tanaman hortikultura, menghasilkan sarana dan prasarana budidaya hortikultura di pekarangan rumah, serta telah berhasil mensosialisasikan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, maka disarankan perlunya pendampingan terus menerus kepada kelompok tani hortikultura dan ibu PKK baik oleh penyuluh pertanian maupun perguruan tinggi agar pengembangan komoditas hortikultura dapat berjalan secara berkelanjutan, perlu adanya ajang kompetisi dalam pembuatan gazebo dan diberikan reward agar motivasi warga dalam memanfaatkan pekarangan semakin meningkat, dan perlunya pendampingan penerapan protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 sampai pada skala rumah tangga.
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PKM-K
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan sebuah program bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang diperoleh di bangku kuliah dalam mengkaji, mengembangkan dan menerapkan IPTEK di masyarakat. Program yang disupport penuh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi baik PTS maupun PTN.
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
Provision of organic fertilizers was done as an alternative to reduce dependence on inorganic fertilizers, even though they were substantive in nature. Apart from being one of the solutions to the scarcity of subsidized fertilizers, it was also an effort to increase agricultural production, as well as protect the plant environment from pollution and maintain soil fertility. The production of organic fertilizers from local agricultural waste has been proven and successfully carried out by farmer groups based on visual criteria that are fine-textured, black in color and smell of soil. Testing of the nutritional content of organic fertilizers has been carried out and the results prove that the minimum technical requirements for solid organic fertilizers have been met, so that larger scale production can be carried out by farmer groups. To follow up on this activity, suggestions that need to be made include: (a) the potential for agricultural waste from sugarcane and oil palm plantations that has not been used in the manufacture of organic fertilizers can be used as raw material, so that it will enrich the nutritional content and the novelty of this organic fertilizer; (b) the need for licensing for the production of organic fertilizer for farmer groups requires assistance from the instant dan associated with these authority dan regulation; and (c) the need for good and attractive packaging, so that it will market-oriented.
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixNurdinUng
Pertanian merupakan sektor penyedia pangan yang tidak
pernah lepas dari berbagai persoalan, baik persoalan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya, bahkan persoalan kebijakan politik. Hal ini tidak berlebihan karena pangan adalah
kebutuhan pokok penduduk, terutama di Indonesia. Laporan BPS tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,641,326 jiwa atau meningkat sebesar 15,21% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup agar tidak menjadi salah satu penyebab instabilitas pangan nasional. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan terutama mempertahankan sekaligus meningkatkan produksi pangan, pada level lapangan masih banyak hambatan dan kendala yang dijumpai. Dari sekian banyak hambatan dan kendala tersebut, ada yang dapat ditangani melalui introduksi teknologi dan upaya strategis lainnya, tetapi ada pula yang sukar untuk ditangani terutama yang berkaitan dengan fenomena alam.
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
bagi teman-teman semuanya inilah hasil PKMM tahun 2014 saya .semoga para pembaca memberikan kritik dan saranya terhadap hasil saya, E-mail : hazar.basir@gmail.com
semoga bermanfaat .
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...NurdinUng
Pemberdayaan petani merupakan salah satu upaya untuk menjadikan petani lebih berdaya dan mengurangi
ketergantungan terhadap subsidi pemerintah serta meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan, tetapi
sering sulit dijalankan karena tingkat pengetahuan dan ketrampilan petani masih rendah. Kegiatan ini bertujuan
untuk: (1) meningkatkan pengetahuan petani tentang pupuk organik, dan (2) meningkatkan ketrampilan petani
dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kelompok Tani Rukun
Sejahtera Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan
pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui ceramah dan praktek (demonstrasi). Sebelum dan sesudah
pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik dengan menggunakan kuisioner kepada
peserta pelatihan. Penilaian pengetahuan peserta didasarkan pada lima item pertanyaan, yaitu: 1). Pengetahuan
tentang pupuk organik; 2). Penggunaan pupuk organik; 3). Sumber bahan pupuk organik; 4). Kandungan hara
dalam pupuk organik; dan 5). Jenis pupuk organik. Jumlah peserta pelatihan adalah 25 orang yang semuanya
dijadikan sampel. Analisis data meliputi: analisis validitas, reliabilitas, dan analisis tabel menggunakan software
SPSS 23. Tingkat pengetahuan peserta dilakukan dengan analisis skor terhadap jawaban pertanyaan
menggunakan Skala Likert dan digambarkan dalam garis continuum. Praktek pembuatan pupuk organik
dilakukan dengan pendekatan learning by doing. Bahan yang digunakan meliputi: limbah jagung, bungkil
kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Limbah jagung dan bungkil kakao dicacah dengan mesin copper,
kemudian semua bahan dicampur dan diaduk dalam bak fermentasi sampai merata dan percikkan dengan air
sampai lembab merata serta ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 2-3 minggu untuk proses fermentasi
dan pengomposan. Hasil kegiatan menunjukkan sebelum pelatihan, mayoritas peserta pelatihan (76,0%) tidak
tahu tentang pupuk organik, sedangkan setelah pelatihan dan prektek pembuatan pupuk organik, mayoritas
peserta pelatihan (88,6%) sudah tahu tentang pupuk organik dan cara pembuatannya. Tingkat ketrampilan
petani dalam pembuatan pupuk organik juga telah meningkat yang ditunjukkan oleh indikator kemampuan
mengoperasikan perangkat mesin pencacah, kemampuan memformulasikan dosis atau takaran bahan baku
pupuk berupa larutan EM4+molase+air, kemampuan mencampuradukan bahan-bahan pupuk organik secara
merata, dan kemampuan mengidentifikasi keberhasilan pupuk organik yang dibuat.
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...NurdinUng
Desa Huntu Barat merupakan suatu kawasan yang secara geografis terletak berdekatan dengan Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango telah ditetapkan sebagai zona merah dan zona kuning penyebaran wabah Covid-19 sehingga hal tersebut berimbas terhadap tingginya resiko penyebaran Wabah Covid-19 di Desa Huntu Barat. Di sini yang lain, Desa Huntu Barat memiliki potensi pengembangan komoditas hortikultura sebesar 78,62% (BPS Kabupaten Bone Bolango, 2020) yang harus dioptimalkan agar tetap dapat menjadii sumber ketahanan pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk pengembangan hortikultura di masa pandemi Covid-19. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pemberdayaan petani dan ibu PKK melalui perencanaan pengembangan komoditas, pendampingan pemanfaatan lahan kosong, pembuatan sarana dan prasarana budidaya tanaman di pekarangan rumah, sekaligus sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan program KKN Covid-19 di Desa Huntu Barat melalui kegiatan pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah tangga telah menghasilkan perencanaan pengembangan komoditas hortikultura, memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya tanaman hortikultura, menghasilkan sarana dan prasarana budidaya hortikultura di pekarangan rumah, serta telah berhasil mensosialisasikan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, maka disarankan perlunya pendampingan terus menerus kepada kelompok tani hortikultura dan ibu PKK baik oleh penyuluh pertanian maupun perguruan tinggi agar pengembangan komoditas hortikultura dapat berjalan secara berkelanjutan, perlu adanya ajang kompetisi dalam pembuatan gazebo dan diberikan reward agar motivasi warga dalam memanfaatkan pekarangan semakin meningkat, dan perlunya pendampingan penerapan protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 sampai pada skala rumah tangga.
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PKM-K
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan sebuah program bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang diperoleh di bangku kuliah dalam mengkaji, mengembangkan dan menerapkan IPTEK di masyarakat. Program yang disupport penuh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi baik PTS maupun PTN.
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
Provision of organic fertilizers was done as an alternative to reduce dependence on inorganic fertilizers, even though they were substantive in nature. Apart from being one of the solutions to the scarcity of subsidized fertilizers, it was also an effort to increase agricultural production, as well as protect the plant environment from pollution and maintain soil fertility. The production of organic fertilizers from local agricultural waste has been proven and successfully carried out by farmer groups based on visual criteria that are fine-textured, black in color and smell of soil. Testing of the nutritional content of organic fertilizers has been carried out and the results prove that the minimum technical requirements for solid organic fertilizers have been met, so that larger scale production can be carried out by farmer groups. To follow up on this activity, suggestions that need to be made include: (a) the potential for agricultural waste from sugarcane and oil palm plantations that has not been used in the manufacture of organic fertilizers can be used as raw material, so that it will enrich the nutritional content and the novelty of this organic fertilizer; (b) the need for licensing for the production of organic fertilizer for farmer groups requires assistance from the instant dan associated with these authority dan regulation; and (c) the need for good and attractive packaging, so that it will market-oriented.
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixNurdinUng
Pertanian merupakan sektor penyedia pangan yang tidak
pernah lepas dari berbagai persoalan, baik persoalan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya, bahkan persoalan kebijakan politik. Hal ini tidak berlebihan karena pangan adalah
kebutuhan pokok penduduk, terutama di Indonesia. Laporan BPS tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,641,326 jiwa atau meningkat sebesar 15,21% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup agar tidak menjadi salah satu penyebab instabilitas pangan nasional. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan terutama mempertahankan sekaligus meningkatkan produksi pangan, pada level lapangan masih banyak hambatan dan kendala yang dijumpai. Dari sekian banyak hambatan dan kendala tersebut, ada yang dapat ditangani melalui introduksi teknologi dan upaya strategis lainnya, tetapi ada pula yang sukar untuk ditangani terutama yang berkaitan dengan fenomena alam.
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
bagi teman-teman semuanya inilah hasil PKMM tahun 2014 saya .semoga para pembaca memberikan kritik dan saranya terhadap hasil saya, E-mail : hazar.basir@gmail.com
semoga bermanfaat .
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...NurdinUng
Pemberdayaan petani merupakan salah satu upaya untuk menjadikan petani lebih berdaya dan mengurangi
ketergantungan terhadap subsidi pemerintah serta meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan, tetapi
sering sulit dijalankan karena tingkat pengetahuan dan ketrampilan petani masih rendah. Kegiatan ini bertujuan
untuk: (1) meningkatkan pengetahuan petani tentang pupuk organik, dan (2) meningkatkan ketrampilan petani
dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kelompok Tani Rukun
Sejahtera Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan
pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui ceramah dan praktek (demonstrasi). Sebelum dan sesudah
pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik dengan menggunakan kuisioner kepada
peserta pelatihan. Penilaian pengetahuan peserta didasarkan pada lima item pertanyaan, yaitu: 1). Pengetahuan
tentang pupuk organik; 2). Penggunaan pupuk organik; 3). Sumber bahan pupuk organik; 4). Kandungan hara
dalam pupuk organik; dan 5). Jenis pupuk organik. Jumlah peserta pelatihan adalah 25 orang yang semuanya
dijadikan sampel. Analisis data meliputi: analisis validitas, reliabilitas, dan analisis tabel menggunakan software
SPSS 23. Tingkat pengetahuan peserta dilakukan dengan analisis skor terhadap jawaban pertanyaan
menggunakan Skala Likert dan digambarkan dalam garis continuum. Praktek pembuatan pupuk organik
dilakukan dengan pendekatan learning by doing. Bahan yang digunakan meliputi: limbah jagung, bungkil
kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Limbah jagung dan bungkil kakao dicacah dengan mesin copper,
kemudian semua bahan dicampur dan diaduk dalam bak fermentasi sampai merata dan percikkan dengan air
sampai lembab merata serta ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 2-3 minggu untuk proses fermentasi
dan pengomposan. Hasil kegiatan menunjukkan sebelum pelatihan, mayoritas peserta pelatihan (76,0%) tidak
tahu tentang pupuk organik, sedangkan setelah pelatihan dan prektek pembuatan pupuk organik, mayoritas
peserta pelatihan (88,6%) sudah tahu tentang pupuk organik dan cara pembuatannya. Tingkat ketrampilan
petani dalam pembuatan pupuk organik juga telah meningkat yang ditunjukkan oleh indikator kemampuan
mengoperasikan perangkat mesin pencacah, kemampuan memformulasikan dosis atau takaran bahan baku
pupuk berupa larutan EM4+molase+air, kemampuan mencampuradukan bahan-bahan pupuk organik secara
merata, dan kemampuan mengidentifikasi keberhasilan pupuk organik yang dibuat.
Lokasi Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini berada diatas tanah Kas Desa Panggungharjo yang berada diwilayah pedukuhan Sawit dan Kweni dengan luas sekitar 10 Ha. Kawasan Agropolitan Panggungharjo merupakan Kawasan Terpadu yang meliputi : Wisata, Bisnis, Budidaya, Tempat Pendidikan-Pelatihan-Penelitian (teknik dan manajemen). Posisi Geografis Desa Panggungharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta yang merupakan ‘pintu gerbang utama’ memasuki Kabupaten Bantul, merupakan kawasan strategis untuk pengembangan kegiatan ekonomi-bisnis berbasis perdesaan.
Posisi Desa Panggungharjo sebagai Juara Lomba Desa Nasional 2014, yang merupakan salah satu tujuan utama kegiatan study banding dan tempat pembelajaran dari Desa-Desa diseluruh indonesia. Dari sisi sumberdaya manusia di Desa Panggungharjo mencapai Indeks Pendidikan 69,55 ditahun 2013, berada jauh diatas indeks pendidikan nasional yang pada tahun 2012 yang hanya sebesar 62,90. Hal ini merupakan bukti kekuatan dan kemampuan warga Panggungharjo dalam mengelola dan mengembangkan aset Kawasan Agropolitan ini.
This book is about technical strategy for student, researcher, or whoever like to develop organic agriculture by apply it and just do it on the field, or is beginning with class theory. This book is also my thinking to complementary my student to understand what is organic agriculture bio-dynamically approach with emphasis on mix farming systems.
1. 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia yang memiliki prioritas
utama pada pembangunan dibidang pertanian. Selain itu, Indonesia juga merupakan salah
satu negara yang memberikan komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan
sebagai komponen strategis dalam pembangunan nasional. Undang-undang Nomor 7 tahun
1996 tentang pangan menyatakan bahwa perwujudan ketahanan pangan merupakan
kewajiban pemerintah bersama masyarakat. Luas lahan pertanian Indonesia mencapai 13
hektar dan menurut Guru Besar Bioteknologi Tanah IPB, Profesor Dr Iswandi Anas
mengatakan bahwa hampir 75 persen lahan pertanian di Indonesia sudah kritis karena
penurunan kualitas kesuburan tanah. Iswandi mengungkapkan, penurunan kualitas tanah itu
akibat pemakaian pupuk kimia berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis tinggi dalam kurun
waktu yang panjang dan terus-menerus. Melihat hal ini, dapat dikatakan bahwa dampak dari
penurunan kualitas lahan adalah kesediaan pangan yang mengalami krisis. Terkait kritis
lahan pertanian, diperlukan penggunaan bahan organik dan memberikan pendidikan kepada
petani untuk menggunakan pupuk organik demi meningkatkan kualitas kesuburan tanah.
Salah satu daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mempunyai hasil
pertanian sebagai sumber penghasilan utama adalah desa Dlingo, kecamatan Dlingo,
kabupaten Bantul. Salah satu komoditas pertanian utama desa Dlingo adalah jagung dan
kelapa. Arif Satoriyatno, pendiri sekaligus kepala Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN)
Desa Dlingo, mengatakan bahwa desa ini terdiri dari 10 dusun. Salah satunya adalah dusun
Koripan I yang mempunyai luas lahan pertanian tidak kurang dari 30 hektar dan 85%
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Dalam sekali masa panen, 1 ha lahan
pertanian bisa menghasilkan jagung sebanyak 4-5 ton. Selain itu, warga di Dusun Koripan 1
memiliki potensi yang lain dari segi peternakan, yakni kurang lebih terdapat 70 kandang
sapi/KK dari 150 KK yang terdapat didusun tersebut. Dari segi kekayaan alam, Dlingo di
kelilingi oleh pohon jati yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat
kerajinan dan pertukangan.
Ironisnya, dengan hasil pertanian dan beberapa potensi alam di lingkungan desa
Dlingo yang melimpah, taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat masih terbilang rendah.
Desa Dlingo mempunyai jumlah total Kepala Keluarga (KK) miskin sebanyak 392 KK.
Sedangkan di dusun Koripan I dari 150 KK ada 37 KK miskin. Jumlah ini adalah jumlah
KK miskin terbesar yang ada di DIY. Arif Satoriyatno juga menyatakan bahwa warga telah
2. 2
berusaha membuat pupuk untuk memenuhi kebutuhan pertanian pribadi. Namun, karena
terbatasnya waktu untuk mengurusi pertanian sehingga mereka lebih memilih menggunakan
pupuk kimia yang ada dipasaran.
Melihat permasalahan ini, penulis menawarkan program peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan petani Dusun Koripan I, Desa Dlingo, dengan diversifikasi pupuk organik
berbasis 3R (reduce,reuse,recycle) berbahan dasar kotoran sapi dari hasil samping
peternakan, daun pohon jati serta hasil samping serbuk gergaji dari proses pertukangan.
Pupuk organik ini akan membantu warga Dlingo, khususnya dusun Koripan I dalam
menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, dilakukan
pula pengolahan limbah daun jati, serbuk gergaji dan kotoran sapi serta harapannya dapat
mengubah limbah tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna. Rencananya, dalam program
ini akan dihasilkan dua jenis pupuk organik, yakni berbentuk curah (pasir) dan cair. Program
pemberdayaan masyarakat ini juga ditunjang oleh terbentuknya kerjasama Unit Kegiatan
Mahasiswa LSiS (Lingkar Studi Sains) FMIPA UGM dengan desa mitranya, yakni desa
Dlingo. Selain dapat digunakan sendiri untuk meningkatkan kesuburan tanah dan
ketergantungan terhadap pupuk kimia di Indonesia., pupuk organik juga dapat dijual
sehingga meningkatkan taraf hidup penduduk desa Dlingo.
A. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan permasalahan yang ada di Dusun Koripan I sebagai berikut:
Bagaimana meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Dusun Koripan I?
Bagaimana program yang ditawarkan dapat mendukung perkembangan penggunaan
pupuk organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia sebagai nutrisi alami bagi
tanaman di Indonesia?
Bagaimana meningkatkan kualitas dan nilai jual pupuk organik di Dusun Koripan I
khususnya pada basis pengolahan limbah?
B. TUJUAN
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun
Koripan 1dengan mengoptimalkan pengolahan sampah organik yang berupa feses sapi,
serbuk gergaji, dan daun jati yang menjadi potensi lokal daerah tersebut. Secara rinci tujuan
dari kegiatan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
3. 3
1. Menerapkan sistem pertanian terpadu dengan menggunakan pendekatan daur ulang
limbah organik secara biologi.
2. Mengoptimalisasi sumber daya lokal untuk diolah menjadi pupuk organik yang
menunjang sistem pertanian di dusun Koripan I.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat dusun Koripan I dengan
memproduksi pupuk organik jenis curah (pasir) dan cair.
4. Membantu terealisasinya program ketahanan pangan di Indonesia khususnya di Dusun
Koripan I, Desa Dlingo, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta.
C. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Desa Dlingo dapat menjadi sentra pupuk organik curah (pasir) dan cair.
2. Lahir dan terbentuknya komitmen dan kesediaan masyarakat desa Dlingo untuk
melanjutkan program ini sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
mereka.
3. Program ini menjadi salah satu inisiator pemberdayaan masyarakat di desa Dlingo pada
bidang-bidang yang lain
4. Hasil dari penelitian dalam program pemberdayaan ini dapat menjadi referensi dalam
kepenulisan jurnal ilmiah sehingga terbentuk suatu khasanah ilmu pengetahuan baru
tentang pupuk organik curah (pasir) dan cair berbasis 3R.
D. KEGUNAAN
1. Berkembangnya potensi Dusun Koripan I dengan pengelolaan SDA dalam bentuk pupuk
organik curah (pasir) dan cair secara optimal, khususnya disektor limbah
peternakan,tanaman dan pertukangan.
2. Terfasilitasi untuk mewujudkan visi Indonesia yaitu meningkatkan daya saing Indonesia
dalam lingkup perekonomian global dengan mengoptimalkan potensi lokal.
3. Terealisasinya program ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di dusun Koripan I.
4. Memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan untuk meningkatkan
kelestarian.
4. 4
E. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Gambaran umum kondisi masyarakat dan potensi dusun Koripan I, desa Dlingo,
kecamatan Dlingo, kabupaten Bantul, DIY, sebagai berikut:
1. Jumlah KK miskin Dusun Koripan I sebanyak 37 KK dari 392 KK miskin Desa Dlingo.
Desa Dlingo merupakan daerah dengan jumlah KK miskin terbesar di provinsi DIY.
2. 85% mata pencaharian penduduk Dusun Koripan I adalah sebagai petani.
3. Terdapat organisasi petani tingkat dusun yang berdiri pada tahun 2007. Organisasi ini
bernama Kelompok Tani Subur yang dikepalai oleh Tumijan.
4. Luas lahan pertanian Dusun Koripan ± 30 ha dan merupakan lahan tadah hujan karena
belum ada sistem irigasi di daerah ini.
5. Jumlah KK yang memiliki kandang ternak yakni 70 KK dari 150 KK di dusun Koripan
I.
6. Mata pencaharian sampingan yakni sebagai buruh (tukang).
7. Sebagian besar wilayahnya banyak terdapat pohon jati.
8. Limbah organik seperti daun jati, kotoran ternak sapi, kambing, limbah sampingan dari
pertukangan berupa serbuk gergaji belum dimanfaatkan secara maksimal.
F. METODE PELAKSANAAN
1. Pembentukan pupuk organik cair.
Disiapkan drum dengan
skala 100-120 liter dan 2/3-
nya diisi dengan kotoran
ternak
Ditaburkan EM4 hingga
menutupi permukaan
kotoran
Diisi dengan air hingga 1/3
drum dan ditutup dengan
rapat
Setiap satu hari, tutup drum
dibuka dan bahan diaduk-
aduk ±5 menit
Pupuk organik cair siap
digunakan setelah 7 hari
5. 5
2. Pembuatan pupuk organik curah
Tahapan Program
Tahapan program yang akan dijalankan sebagai berikut:
1. Identifikasi dan Perencanaan
Tahapan ini meliputi proses identifikasi masalah, pencarian solusi atas
permasalahan yang diangkat, penawaran kepada Kelompok Tani Subur, sampai
pembuatan dan pengajuan proposal.
2. Sosialisasi
Sosialisasi ini merupakan proses pengenalan lebih detail tentang program yang
ditawarkan kepada petani dusun Koripan I. Muatan dari acara ini adalah
menyampaikan kembali tujuan dari diadakannya program ini, sosialisasi program yang
ditawarkan dan tahapannya, serta pendataan warga yang bersedia mengikuti program
ini.
3. Studi
Tahap studi ini terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu:
a. Pelatihan
Pelatihan ini merupakan uji coba pengolahan pupuk organik curah (pasir)
dan cair oleh warga dengan mendatangkan seorang pelatih. Pelatihan ini bisa lebih
dari sekali, tergantung kebutuhan.
b. Studi Segmen Pemasaran
Disiapkan bahan-bahan
yang ada,yakni kotoran
ternak, daun jati dan serbuk
gergaji
Dilakukan pengeringan,
penghalusan dan
pengayakan bahan-bahan
tersebut
Semua bahan dicampurkan
dan diberi molasses. Diaduk
hingga merata
Ketika ukuran pupuk
organik curah sebesar 1-3
mm, segera keluarkan dari
wadah (ayakan). Keringkan
kristal dan siap dipakai.
Sesekali disemprotkan
molasses dan diaduk-aduk
kembali.diperhatikan kristal
pupuk yang terbentuk
Campuran dimasukkan
kedalam wadah
6. 6
Studi ini bertujuan untuk menentukan segmen pasar yang akan dijadikan
sasaran pemasaran produk pupuk organik.
4. Pembentukan Badan Usaha
Saat proses pelatihan telah menghasilkan pupuk organik yang baik, proses
selanjutnya adalah membentuk pengelola Badan Usaha yang dikelola oleh warga
sendiri. Tahap ini meliputi pembentukan struktur Badan Usaha dan perizinan ke
Deperindag. Badan usaha yang dikelola warga sendiri ini dimaksudkan agar produksi
berjalan secara berkelanjutan yang nantinya warga dapat mandiri dalam melakukan
proses produksi dan pengelolaan pupuk organik. Karena tim pelaksana memposisikan
diri sebagai mitra langsung dengan masyarakat, pada proses ini juga menyepakati
pembagian peran dan bagi hasil antara masyarakat dan tim pelaksana.
5. Pembuatan Sampel
Pembuatan sampel ini ditujukan untuk melakukan identifikasi awal terhadap
kinerja pupuk organik curah dan cair yang diuji cobakan pada tanaman.
6. Uji Lab dan Sertifikasi
Uji lab dan sertifikasi ini dilakukan melalui badan yang berwenang sebelum
dilakukan pengemasan produk. Uji lab yang dilakukan antara lain:
a. Uji fisik: pH dan suhu
b. Uji kimia: kandungan unsur N, P, K bahan organik dan kadar air
c. Uji biologis (khusus untuk pupuk cair): pemupukan tanah dan semprot
daun
7. Produksi
Tahap ini adalah tahap produksi yang sesungguhnya. Maksudnya, hasil
produksi inilah yang mulai akan dijual ke pasaran dan diuji kelayakannya.
8. Pemasaran
Pemasaran ini dilakukan oleh tim pelaksana dengan pertimbangan masyarakat
selama ini masih lemah dalam hal pemasaran produk. Segmen pemasaran didasarkan
sesuai hasil dari studi segmen pemasaran.
9. Control and Monitoring
Tahap ini meliputi control and monitoring proses produksi, kualitas produk,
pemasaran, dan keuntungan yang diraih. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan
kontinuitas produksi.
Lokasi Pelaksanaan
7. 7
Dusun Koripan I, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, D.I.
Yogyakarta
Peserta Program
Sasaran dari program ini adalah petani Dusun Koripan I, Desa Dlingo, Kecamatan
Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Pendampingan Program
Pelaksana program ini berperan sebagai mitra langsung dengan masyarakat.
Pembagian peran antara pelaksana dan masyarakat yaitu:
Masyarakat: mengelola badan usaha dan melakukan proses produksi
Pelaksana: melakukan pendampingan proses produksi, pengembangan kualitas produk,
dan pemasaran.
Alur Sistem Pelaksanaan Program
Berikut bagan alur sistem pelaksanaan program:
Alur sistem Pelaksanaan Program
Control and Monitoring
8. 8
G. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No. Nama kegiatan
Bulan ke-
1 2 3 4 5
1.
Sosialisasi program pupuk organik curah
(pasir) dan cair kepada masyarakat dusun
Koripan 1,desa Dlingo
2.
Proses pembuatan pupuk organik bersama
warga Dlingo
3. Pembentukan badan usaha
4. Pengujian sampel ke laboratorium
5. Produksi pupuk organic
6. Pemasaran
7. Control and Monitoring
8. Evaluasi dan pembuatan laporan
H. RANCANGAN BIAYA
Tabel 2. Rancangan Biaya
Tabel 3. Bahan Habis Pakai
No Uraian Jumlah
Kebutuhan
Satuan Harga Satuan
(Rp)
Total (Rp)
1 Terpal 3 unit 350.000 1.050.000
2 Bamboo 15 batang 13.000 195.000
3 Paku 5 kg 13.600 68.000
4 Tali 145.000
5 Plastik Besar 125.000
6 Bakteri Starter 20 liter 17.500 350.000
No.
Jenis
Pengeluaran Rincian Anggaran yang Diusulkan (Rp)
1
Bahan habis
pakai 3.483.000
2
Peralatan
Penunjang 1.107.000
3 Perjalanan 5.755.000
4
Seminar dan
Publikasi 2.155.000
Subtotal 12.500.000
9. 9
EM4
7 Molasses 10 kg 2.000 20.000
8 Jerami 30 kg 1.500 45.000
9 Abu dapur 10 kg 1.500 15.000
10 Kapur 10 kg 2.000 20.000
11 Label 1 paket 300.000 300.000
12
Kemasan untuk
Pupuk 1 paket 750.000 750.000
Organik Cair dan
Curah (pasir)
13
Peralatan ATK
dan Tinta 1 paket 400.000 400.000
Subtotal 3.483.000
Tabel 4. Peralatan Penunjang
No Uraian Jumlah
Kebutuhan
Satuan Harga Satuan
(Rp)
Total (Rp)
1 Gerobak Dorong 2 unit 270.000 540.000
2 Bak 2 Buah 35.000 70.000
3 Drum 3 Buah 80.000 240.000
4 Timba 5 Buah 19.000 95.000
5 Sabit 2 Buah 17.000 34.000
6 Sekop 2 Buah 29.000 58.000
7 Cangkul 2 Buah 35.000 70.000
Total 1.107.000
Tabel 5. Perjalanan
No Uraian Jumlah
Kebutuhan
Satua
n
Harga
Satuan (Rp)
Total (Rp)
1
Transportasi ke
Daerah 350.000
Dlingo
2 Transprotasi untuk 400.000
Distribusi Produk
3
Sosialisasi Program
3 175.000 525.000Kepada Warga
Dusun Koripan 1
4
Pembentukan Badan
Usaha 1 230.000 180.000
5 Uji Laboratorium 2 1.200.000 2.400.000
6 Sertifikasi (hak 1 1.900.000 1.900.000
10. 10
paten)
Subtotal 5.755.000
Tabel 6. Seminar dan
Publikasi
N
o
Uraian Jumlah
Kebutuhan
Satuan Harga
Satuan
(Rp)
Total
(Rp)
1
Publikasi ke Jurnal
Ilmiah 1 275.000 275.000
2 Poster 30 lembar A3 1000 30.000
3 X-banner 5 Unit 40.000 200.000
4 Leaflet 60 lembar A3 1000 60.000
5 Back Drop 2 lembar 45.000 90.000
6 Seminar Publikasi 1 Kali 1.500.000 1.500.000
Subtotal 2.155.000
I. LAMPIRAN
1. Peta Lokasi Kegiatan
Gambar 4. Jalur dari Sekip Utara (kampus UGM) sampai Desa Dlingo
2. Gambaran Teknologi yang Diterapkan
Fermentasi dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair
Fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme baik aerob maupun anaerob yang
mampu mengubah atau mentransformasikan senyawa kimia ke subtrat organik
(Rahman,1989). Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Reaksi dalam fermentasi
berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara
11. 11
singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH).
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP (Energi
yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula(glukosa, fruktosa,atau sukrosa)→ Alkohol
(etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Gambar 5. Penerapan proses Fermentasi
3. Biodata
Ketua Kelompok
Nama lengkap : Miskiyah
NIM : 11/417029/PA/14146
Prodi : Kimia
Jurusan : Kimia
Fakultas : MIPA
Yogyakarta, 23 Oktober 2012
Miskiyah
Anggota Kelompok 1
Nama lengkap : Awani Dwita Rokhman
NIM : 11/313612/PA/13721
Prodi : Statistika
Jurusan : Matematika
Fakultas : MIPA
Yogyakarta, 23 Oktober 2012
Awani Dwita Rokhman
12. 12
Anggota Kelompok 2
Nama lengkap : Deny Enggar Tri Ardiansyah
NIM : 11/316689/PA/13818
Prodi : Elektronika dan Instrumentasi
Jurusan : Ilmu Komputer dan Elektronika
Fakultas : MIPA
Yogyakarta, 23 Oktober 2012
Deny Enggar Tri A.
Anggota kelompok 3
Nama lengkap : Ika Bonita Mardiyani
NIM : 09/283112PA/12445
Prodi : Kimia
Jurusan : Kimia
Fakultas : MIPA
Yogyakarta, 23 Oktober 2012
Ika Bonita Mardiyani
13. 13
Biodata Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : Yuny Erwanto, S.Pt., MP., Ph.D.
Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 7 Juni 1971
Alamat Rumah : Sawahan RT 05/29, Nogotirto, Gamping
Nomor HP : 081-5687-8535
Alamat e-mail : erwantougm@gmail.com
Yogyakarta, 23 Oktober 2012
Yuny Erwanto, S.Pt., MP., PhD
NIDN 0007067103