Berikut pembahasan Kultum Singkat Tentang Wanita - Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari Hafidzahullahu Ceramah Singkat: Pengertian dan Hakikat Takwa Ceramah Singkat: Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Tips Hidup Sehat dengan Islam Berikut pembahasan Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari Hafidzahullahu Ta’ala. Navigasi Catatan: • Transkrip Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka o Video Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka Transkrip Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Kaum Muslimin dan Muslimah yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam suatu perjalanan Isra dan Mi’raj ia telah diperlihatkan kepada beliau api neraka. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: أُرِيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ “Telah diperlihatkan kepadaku neraka dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Para Shahabiyah atau para wanita yang mendengar sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini bertanya kepada Nabi, “mengapa demikian, Ya Rasulullah?” أَيَكْفُرْنَ باِللهِ؟ “Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?” Nabi mengatakan,”Tidak! يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ “Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.” وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ “dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29) Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.” Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan: لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا “Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)] Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada