SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
1
Principles of
Human
Resources
Management
2
Training Agenda
1. HR Management : An Overview
2. HR Planning and Recruitment
3. Employee Selection
4. Training and Development
5. Performance Management
6. Career Management
3
Human Resource
Management : An Overview
4
HR Management Cycle
Recruitment &
Selection
Training &
Development
Performance
Management
Reward
Management
Career
Management
5
HR Strategy and Business Result
Recruitment &
Selection
Training &
Development
Performance
Management
Reward
Management
Career
Management
HR
STRATEGY
Business
Strategy
Business
Result
6
Manpower Planning &
Employee Recruitment
7
Manpower Planning
Company Strategy
What staff do we
need to do the
job?
What staff is
available within
our
organization?
Is there a
match?
If not, what type of people
do we need, and how
should we recruit them?
Job Analysis
• Performance
appraisal
• Company data
banks
• Training
• Employee
management and
development
What is impact
on wage and
salary program?
8
Manpower Planning
Sumber daya
keuangan
perusahaan
Factors in Forecasting Personnel
Requirements
Estimasi jumlah
karyawan yang keluar
(baik karena pensiun
atau mengundurkan
diri)
Kebutuhan
perusahaan karena
akan melakukan
eskpansi atau
pemekaran organisasi
9
Teknik untuk Menentukan
Jumlah Rekrutmen
Teknik untuk memprediksi kebutuhan
rekrutmen baru berdasar trend jumlah
karyawan di masa lalu.
Misal : Menghitung jumlah teknisi pada tiap
akhir tahun selama lima tahun berturut-turut.
Tujuannya untuk mengidentifikasi trend
perkembangan jumlah teknisi yang dibutuhkan
dimasa depan.
Trend
Analysis
10
Teknik untuk memprediksi jumlah rekrutmen baru
berdasar rasio antara faktor tertentu (misal, jumlah
pendapatan) dengan jumlah karyawan yang
dibutuhkan (misal : jumlah pegawai yang
diperlukan).
Misal:
Jumlah pendapatan tahun ini = Rp 100 milyar
Jumlah karyawan tahun ini = 100 orang
Rasio = 1 karyawan : Rp 1 milyar
Estimasi pendapatan tahun depan = Rp 110 milyar
Estimasi kebutuhan karyawan baru = 10 orang
Teknik untuk Menentukan
Jumlah Rekrutmen
Ratio
Analysis
11
Memenuhi Kebutuhan SDM dari
Dalam (internal)
• Kebutuhan tenaga baru untuk promosi jabatan bisa
didapatkan dari sumber intern perusahaan, bisa juga dari
luar perusahaan.
• Sumber dari intern perusahaan dilakukan dengan mengacu
pada :
• Data histori prestasi karyawan
• Data histori karir karyawan
• Data histori pelatihan karyawan
• Data-data tersebut digunakan sebagai bahan untuk menilai
apakah kualifikasi karyawan cocok dengan kebutuhan
promosi jabatan atau tidak
12
• Pencarian kebutuhan tenaga baru untuk promosi jabatan
dari sumber intern perusahaan, dilakukan dengan cara :
• Job posting : membuka pengumuman mengenai
lowongan jabatan baru kepada seluruh karyawan,
disertai dengan kualifikasi dan persyaratan yang
dibutuhkan. Karyawan yang merasa memenuhi
kualifikasinya dapat mendaftar ke bagian SDM
• Selanjutnya, bagian SDM dapat melakukan proses
seleksi kepada para pelamar dari dalam tersebut
Memenuhi Kebutuhan SDM dari
Dalam (internal)
13
Memenuhi Kebutuhan SDM dari Luar (eksernal)
• Jika akan dilakukan perekrutan dari luar, biasanya
digunakan kurve rekrutmen, atau berapa jumlah
orang yang harus melamar untuk bisa mengisi
sejumlah posisi tertentu.
• Contoh Kurva Rekrutmen:
• 1600 - Calon pelamar mengirim surat lamaran
• 200 - Kandidat dipanggil untuk seleksi
• 100 - Kandidat dipanggil untuk seleksi tahap 2
• 20 - Pelamar yang diterima bekerja
14
Employee Selection
15
Konsep Dasar Alat Tes Seleksi
Kualitas alat tes seleksi karyawan ditentukan oleh dua
faktor utama, yakni
1. Validitas : tingkat akurasi alat tes dalam memprediksi
kinerja calon karyawan. Misal, jika dalam skor suatu tes,
si Abun mendapat skor A, maka ketika kelak bekerja, si
Abun memang benar-benar merupakan pekerja yang
hebat.
2. Realibilitas : konsistensi alat tes seleksi. Artinya, alat
tes akan memberikan skor yang relatif konsisten –
meskipun seseorang melakukan pengulangan tes.
16
Tipe Alat Tes Seleksi
1. Tes IQ/Tes Intelegensi
2. Tes Kepribadian/Personality Test
• (gabungan tes intelegensi dan tes kepribadian acap
disebut sebagai psikotes)
3. Interview
17
Tes Intelegensi/Tes IQ
• Tes tertulis (paper and pencil test) yang digunakan
untuk mengukur level intelegensi individu -- mencakup
kemampuan verbal dan numerikal.
• Memiliki validitas dan reliabilitas yang paling tinggi
diantara instrumen seleksi lainnya (hasil riset Schmidt and Hunter, “The
Validity and Utility of Selection Methods : Practical Implications of 85 Years of Research Findings” )
18
• Terdapat sejumlah tes intelegensi, misal :
Wonderlic Test
 Terdiri dari 50 item pertanyaan yang mencakup soal
mengenai ‘spatial relation’ dan analogi dengan durasi 12
menit.
 Tes ini mengukur kemampuan individu untuk
 Memahami instruksi
 Belajar pekerjaan baru dengan cepat
 Memecahkan problem dalam pekerjaan
 Menemukan ide-ide baru
Tes Intelegensi/Tes IQ
19
The Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal
• Merupakan tes untuk mengukur kemampuan individu
dalam menggunakan lima aspek ‘critical thnking
skills’, yakni inference, recognition of assumptions,
deduction,
interpretation dan evaluation of arguments.
• Terdiri dari 40 item dengan durasi selama 40 menit
Tes Intelegensi/Tes IQ
20
Tes Intelegensi/Tes IQ
Kelebihan Tes Intelegensi
• Validitasnya tinggi -- makin kompleks pekerjaan, makin
tinggi validitasnya
• Biayanya relatif murah dan praktis pelaksanaannya
• Sistem skoringnya bisa dilakukan dengan komputer
Keterbatasan
• Bersifat bias terhadap suku bangsa tertentu
(warga Asia Timur secara konsisten selalu tinggi skornya,
sementara warga negro Amerika selalu rendah skornya).
21
Tes Kepribadian/Personality Test
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur karakteristik
atau profil kepribadian seseorang
• Memiliki reliabilitas yang tinggi, sementara validitasnya
tergantung pada profil kepribadian yang diukur dan jenis
pekerjaan yang diseleksi.
• Contoh tes kepribadian adalah Tes MBTI (Myers Briggs
Type Indicators) dan Tes DISC.
22
Tes Kepribadian/Personality Test
Kelebihan :
• Dapat mengungkapkan gambaran yang lebih lengkap
mengenai profil minat dan karakteristik kandidat
• Dapat mengidentifikasi “interpersonal traits” yang
mungkin dibutuhkan untuk beberapa jabatan tertentu
Keterbatasan:
• Memiliki validitas yang tidak begitu kuat
• Terdapat kemungkinan respon yang tidak benar dari
kandidat
23
Interview
• Metode untuk menguji kemampuan seseorang dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan.
• Jika pertanyaan disusun secara baku dan terstruktur,
maka disebut sebagai structured interview. Sebaliknya,
jika pertanyaan bersifat bebas dan longgar, maka disebut
sebagai unstructured interview.
• Kelebihan metode ini adalah memberikan kesempatan
kepada penilai untuk secara langsung bertatap muka
dengan pelamar, dan juga melakukan ‘probing’ atau
menggali lebih dalam mengenai kemampuan sesorang.
24
Interview
• Namun, metode ini memiliki kelemahan, yakni munculnya
subyektivitas dalam menilai, terutama jika sistem skor
tidak dibakukan dalam format yang terstandar.
25
Training & Development
26
Training
Need
Analysis
Training
Objectives
Training
Delivery
Training
Evaluation
Siklus Pelatihan
What are
the training
needs for
this person
and/or job?
Objective
should be
measurable
and
observable
Techniques
include on-
the-job-
training,
action
learning, etc.
Measure
reaction,
learning,
behavior,
and results
27
Task
Analysis
• Analis yang berfokus pada kebutuhan
tugas yang dibebankan pada satu posisi
tertentu. Tugas dan tanggungjawab posisi
ini dianalisa untuk diketahui jenis ketrampilan
apa yang dibutuhkan. Dari sini, kemudian
dapat ditentukan jenis training semacam
apa yang diperlukan.
• Jadi dalam analisa ini, yang menjadi fokus
adalah tugas posisi, bukan orang yang
memegang posisi tersebut.
Analisa Kebutuhan Training
28
Person
Analysis
Analisa Kebutuhan Training
Analis yang berfokus pada level
kompetensi orang yang memegang
posisi tertentu. Analisa ditujukan
untuk mengetahui kekurangan dan
area pengembangan yang dibutuhkan
oleh orang tersebut. Dari sini,
kemudian dapat disusun jenis training
apa saja yang diperlukan untuk orang
tersebut.
29
Competency Analysis
Required
competency
level for certain
position
Competency
Gap
Competency
Assessment
Current
competency
level of the
employee
Training and
Development
Program
30
Competency Profile Per Position
1 2 3 4 5
Communication Skills
Public Speaking
Leadership
Training Need Analysis
Material Development
Training Evaluation
Communication Skills
Interview Skills
Analytical Thinking
Understand Selection Tools
Teamwork
Customer Orientation
Recruitment
Supervisor
Required Level
Required Competency
Position
Training &
Development
Manager
Score Required
Competency Type
31
Position
Competency
Requirements
Relevant Training Modules
Leadership
 Leadership I
 Communication Skills I
 The Art of Motivating Employees
 Providing Effective Feedback
SUPERVISOR
Achievement
Orientation
 Goal Setting Technique
 Work Motivation
 Planning & Organizing
 Continuous Self Improevement
Managerial competency 1 2 3 4
Leadership Required Level
Actual Level
Achievement Orientation
Teamwork
Planning & Organizing
Functional competency 1 2 3 4
Mechanical Engineering
Mechanical Equipment Maintenance
Competency Profile Per Position
32
Training Matrix for Competency Development
Communication Skills V
Leadership V
Teamwork V
Achievement Orientation V
Customer Focus V
Job Functional Skills V
Communication Skills V
Leadership V
Teamwork V
Achievement Orientation V
Customer Focus V
Strategic Thinking V
Problem Solving & Decision Making V
Job Functional Skills V
Position Managerial Competency
Supervisor
Manager
Productive
Communication
Series
On
Becoming
Effective
Leader
1
On
Becoming
Effective
Leader
2
Service
Excellence
for
Customer
Professional
Seminar
Series
Achievement
Motivation
Training
Creative
Problem
Solving
Strategic
Management
Building
Productive
Teamwork
V = compulsory training
Training Title
33
Mendesain Materi & Model Training
Menetapkan
Tujuan
Training
• Menunjukkan sasaran kinerja yang mesti
dapat dilakukan oleh partisipan setelah
mengikuti kegiatan training
• Sasaran kinerja sebaiknya bersifat
spesifik, relevan dengan tugas, dan
dituliskan dengan jelas
• Sasaran kinerja mengacu pada profil
kompetensi yang telah ditetapkan
34
Mendesain Materi & Model Training
Menetapkan
Tujuan
Training
• Sebaiknya diawali dengan kata kerja.
Contoh :
• Setelah mengikuti training, para
peserta diharapkan mampu:
……melakukan analisa kebutuhan
pelatihan dengan menggunakan
metode competency-based interview
• ….. mengidentifikasi seluruh line
bearings yang rusak
• …..mengidentifikasi komponen yang
rusak pada radio receiver
35
Merumuskan
Kerangka
Materi Training
Mendesain Materi & Model Training
• Langkah Dalam Menyusun Kerangka
Training:
• Sebutkan judul pelatihan secara ringkas, jelas
dan mencerminkan isi training
• Uraikan tujuan training
• Kembangkan dan jelaskan sejumlah topik
pokok training -- kemudian masing-masing
topik tersebut, diuraikan lagi secara lebih detil
dalam beberapa sub-topik.
• Sebutkan pula durasi untuk keseluruhan
training dan juga untuk setiap topiknya
• Sebutkan juga model pemberian training yang
akan dilakukan
36
Mendesain
Materi
Pelatihan
Mendesain Materi & Model Training
Faktor yang Perlu diperhatikan Dalam
Mendesain Materi Training:
• Akurasi
• Level Kesulitan
• Keterlibatan Partisipan
• Aplikatif
37
Berbagai Jenis Training
Pelatihan di
Tempat Kerja (On
the Job Training)
Memberikan pelatihan untuk
peningkatan ketrampilan dan
pengetahuan secara langsung on the
spot di tempat kerja.
Class room
training
Memberikan training dalam ruang-
ruang kelas sesuai dengan topik yang
dibutuhkan oleh para peserta
38
Action-based
Learning
Proses training yang dilakukan secara
kontinyu dengan mengacu pada
pemecahan problem riil yang ditemui
dilapangan. Peserta belajar mengenai
konsep sambil memecahkan problem
riil (learning by doing principle)
Cross Training Mengirimkan karyawan untuk
mengikuti training dalam bidang lain
(cross skills); bertujuan untuk
mempersiapkannya masuk dalam
beragam pilihan jabatan
Berbagai Jenis Training
39
Level 1 - Reaction
Level 2 - Learning
Level 3 – Behavior
Application
Level 4 – Business
Impact
Four Levels
of Training
Effectiveness
Evaluasi Program Pelatihan
40
Evaluasi Program Pelatihan
• Evaluasi efektifitas berbagai program pelatihan & pengembangan
dapat dilakukan dengan menggunakan metode 4 - Level
Pengukuran.
Apakah hasil program pengembangan memberikan
dampak nyata terhadap pencapaian sasaran bisnis
Apakah ketrampilan dan proses yang diajarkan
diterapkan secara konsisten dalam pekerjaan?
Apakah peserta memahami konsep dan
ketrampilan yang diajarkan dalam
program?
Apakah peserta memiliki reaksi
dan pandangan positif terhadap
program pengembangan?
Level 1 - Reaksi
Level 2 - Learning
Level 3 - Aplikasi
Perilaku
Level 4 - Dampak
Bisnis
41
Peningkatan Efektifitas Training
Susun materi
yang
bermutu
Siapkan
transfer
pembelajaran
Memotivasi
trainee
Efektifitas
Training
42
Peningkatan Efektifitas Training
1. Pada awal training, berikan pandangan
sekilas kepada trainee tentang bahan yang
akan diberikan.
2. Pergunakan contoh yang bervariasi ketika
mempresentasikan sesuatu
3. Kembangkan materi training dalam urutan
yang mudah dipahami dan sistematis
4. Gunakan istilah dan konsep yang telah
dikenal (familiar) dengan trainiee
5. Pergunakan sebanyak mungkin alat bantu
visual
Susun materi
yang berarti
43
1. Maksimalkan kesesuaian antara situasi
training dengan situasi kerja
2. Berikan praktek yang cukup ketika dalam
sesi training
3. Berikan pedoman langkah demi langkah
untuk mempraktekkan materi training ke
dalam situasi kerja nyata
Siapkan
transfer
pembelajaran
Peningkatan Efektifitas Training
44
Memotivasi
trainee
1. Cara belajar terbaik manusia adalah dengan
melakukannya. Coba untuk memberikan
praktek yang serealistik mungkin
2. Belajar terbaik bagi trainee adalah saat
mereka memperoleh dukungan (pujian)
ketika mampu menunjukkan respons
perilaku/ketrampilan yang tepat
3. Belajar terbaik bagi trainee adalah saat
mereka belajar sesuai dengan ritme yang
mereka kehendaki. Jika memungkinkan,
biarkan trainee menentukan sendiri ritme
pembelajaran yang paling pas dengan dirinya
Peningkatan Efektifitas Training
45
Employee
Performance Management
46
Mengapa Performance Appraisal?
• Penilaian memberikan informasi mengenai keputusan
yang akan dibuat tentang promosi dan gaji
• Penilaian memberikan peluang untuk manager dan
anak buahnya untuk duduk dan mereview perilaku kerja
bawahannya dan kemudian menyusun rencana untuk
perbaikan
• Penilaian memberikan peluang yang bagus untuk
mereview rencara karir seseorang berdasar kekuatan
dan kelemahan mereka
47
Siklus Performance Appraisal
Perencanaan kinerja
(menentukan target
kinerja)
Secara regular
mereview and
memonitor
kinerja
Masukan
Aksi
perbaikan
Unjuk kerja
Penilaian dan
Evaluasi
• Rencana Training &
Development
• Penyesuaian
Gaji/Bonus
Pengembangan Karir
48
Menentukan
Standar Unjuk
Kerja/Target
Penilaian
Kinerja
Memberikan
Masukan untuk
Pengembangan
1. Menentukan standar kinerja dan
memastikan bahwa anda dan bawahan
anda setuju dengan tugasnya dan target
yang anda harapkan
2. Penilaian Kinerja berarti
membandingkan unjuk kerja aktual
bawahan anda dengan standar / target
yang ditentukan yang ditentukan dalam
langkah awal
3. Memberikan Umpan Balik berarti
membahas tentang rencana
pengembangan yang diperlukan
Siklus Performance Appraisal
49
Masalah dalam Penilaian Kinerja
Kurangnya
standar kinerja
yang jelas
Kurangnya
review dan
monitoring
Kurangnya
umpan balik
untuk karyawan
Komunikasi
yang buruk
Kegagalan
dalam
melakukan
evaluasi data
Evaluasi permasalahan umum Unjuk Kerja
Kurang jelas
hubungan
antara kinerja
dengan reward
50
Bias in the Appraisal Process
Halo
Effect
Satu atau dua kesan baik/buruk dari
seorang pegawai dijadikan dasar untuk
menyimpulkan keseluruhan kualitas
pegawai tersebut
Central
Tendency
Semua kandidat dinilai rata-rata saja (tidak
ada yang istimewa, dan tidak ada yang
buruk)
51
Leniency
Semua kandidat dinilai terlalu bagus
First
Impression
Error
Mendasarkan keseluruhan penilaian
hanya pada kesan pertama terhadap
penampilan kandidat
Bias in the Appraisal Process
52
Manajemen Kinerja
memiliki dua elemen
utama
Hasil Kinerja: Menunjukkan
aspek kuantitatif dari kinerja (fokus
pada hasil)
Kompetensi: Merepresentasikan
aspek kualitatif dari kinerja (fokus
pada proses)
Elemen Manajemen Kinerja
53
1. Skor Hasil Kinerja
2. Skor Kompetensi
Overall Score
Will determine the employee’s
career movement, and also
the reward to be earned
Elemen Manajemen Kinerja
54
No. Main Performance Target Target to be
Achieved
1 Conduct an assessment of the All employees submit their performance assessment form
employee's performance on time
2 Improve the system for Target : completed 100 %
performance assessment in November 2008
3 Conduct training activities Target : to conduct 6 training modules
in one year
4 Carry out on the job training Target : 90 % of the total employees
activities who attend the training
experience an increase
in skill and knowledge
Target should be measurable and specific
Elemen # 1 : Hasil Kinerja
55
No. Kompetensi yang Dinilai
1 2 3 4 5
A Kompetensi
1 Orientasi kepada Pelanggan
Kemampuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,
baik pelanggan eksternal maupun internal
2 Kerjasama
Kemampuan membina kerjasama tim/kelompok untuk mencapai
sasaran organisasi
3 Orientasi pada Kualitas yang Prima (Excellence)
Kemampuan untuk secara kontinyu melakukan penyempurnaan metode
kerja guna menghasilkan kinerja dengan cacat/kesalahan minimal;
secara konsisten memperhatikan kualitas kerja yang tinggi
4 Inovasi
Kemampuan membuat solusi kreatif sesuai dengan kebutuhan; aktif
mencari metode baru yang lebih baik dalam menyelesaiakan tuntutan
pekerjaan
5 Perencanaan dan Pengelolaan
Kemampuan untuk melakukan perencanaan kerja dan mengelola
sumber daya secara efisien guna mencapai sasaran yang telah
ditetapkan
6 Komunikasi
Kemampuan untuk menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan
secara sistematis, jelas dan mudah dipahami
7 Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Kemampuan untuk menganalisa masalah, mengidentifikasi sumber
masalah dan merumuskan solusi; serta mengambil keputusan
berdasar solusi
8 Pengetahuan Teknis/Profesi
Kemampuan dan ketrampilan teknis/profesi dalam bidang yang
berhubungan dengan posisinya
Nilai Kompetensi
Nilai kompetensi
dalam skala 1 – 5
1 – Buruk
2 – Kurang
3 – Standard
4 – Baik
5 – Baik Sekali
Elemen # 2 : Evaluasi Kompetensi
56
Employee Career
Management
57
• Suatu proses untuk mengidentifikasi dan merencanakan
jalur posisi yang akan dilalui oleh karyawan.
Career Planning
• Didalamnya tercakup proses penyelarasan (alignment)
antara kebutuhan, keinginan dan kualifikasi karyawan
dengan kebutuhan organisasi.
• Melibatkan serangkaian proses asesmen dan program
pengembangan yang ditujukan untuk membekali para
karyawan agar siap menduduki jalur posisi yang telah
diidentifikasi dan direncanakan.
58
Tahapan Career Planning
Design
Career Path
Profile
Assess
Employee
Career
Needs and
Aspiration
Conduct
Development
Intervention
59
Mendesain Career Path
Career Path atau Jalur Karir adalah
rangkaian posisi yang harus dilalui untuk
mencapai tingkatan posisi tertentu dalam
perusahaan. Jalur disusun berdasarkan
profil kompetensi posisi (position
competency profile) yang perlu dimiliki
seseorang untuk menduduki suatu posisi
tertentu.
What Is
Career
Path?
60
Mendesain Career Path (Jalur Karir)
Menganalisa
suatu posisi
pekerjaan
berdasarkan
profil
kompetensi
yang dibutuhkan
Mengelompokkan
posisi pekerjaan
yang memiliki
kompetensi yang
kurang lebih
sama ke dalam
satu job family
Mengidentifikasi
jalur karir
berdasar
pengelompokkan
posisi (job
family)
Profil
Kompetensi
(Kompetensi
Teknikal dan
Manajerial) Per
Posisi
Pengelompokkan
posisi kedalam
Job Family
• Jalur Karir :
Vertikal, Lateral
dan Diagonal
• Mandatory
training
61
Menyusun Job Family atau Job Cluster
• Mengkelompokkan beragam jenis posisi yang memiliki profil
kompetensi yang kurang lebih sama kedalam satu family
(cluster)
• Contoh job family:
• Niaga/Pemasaran
• IT
• SDM
• Keuangan
• Operasi
• Hukum/Humas
62
Menentukan Pergerakan Karir
Vertical
Movement
Diagonal
Movement
Horizontal
Movement
63
Meng-ases Kebutuhan Karir Karyawan
Kebutuhan Karir
Karyawan
Kebutuhan Karir
Organisasi
Match?
Development Programs and
Interventions
64
Penyelarasan Kebutuhan Karir
Proses penyelarasan kebutuhan karir karyawan dengan
kebutuhan organisasi dilakukan dengan
mengidentifikasi dua elemen utama:
1. Minat (interest) dan aspirasi karir karyawan
• Minat (career interest) karyawan dieksplorasi
dengan mengacu pada siklus karir dimana ia kini
berada dan occupational interest yang ia miliki.
65
Penyelarasan Kebutuhan Karir
2. Penyelarasan level kompetensi karyawan dengan level
yang dipersyaratkan oleh jabatan/posisi yang akan dituju
dalam rencana karirnya, yang dapat diidentifikasi melalui :
• Career History Karyawan (job experiences)
• Hasil Performance Appraisal
• Assessment Center
• Competency-based Interview
• 360 Degree Evaluation
66
Melakukan Pengembangan Karyawan
Kebutuhan Karir
Karyawan
Kebutuhan Karir
Organisasi
Match?
Penugasan Khusus
(Special Assignment)
Pementoran Karir
(Mentoringship)
Action based Learning
Pengkayaan Pekerjaan On the Job
development
Rotasi/Transfer
Pelatihan/Lokakarya
atau Tugas Belajar
Studi Literatur
Development Programs and Interventions
Cross Training
67
Siklus Karir
Trial Stage Periode usia 24 - 30, dimana sesorang
melakukan proses eksplorasi mengenai
pilihar karir/posisi yang paling tepat bagi
dirinya
Stabilization
Stage
Periode sekitar usia 30 - 40, dimana
seseorang telah memiliki pilihan karir yang
lebih jelas; dan memiliki rencana yang lebih
eksplisit mengenai jenis pengembangan
dan jalur karir apa yang harus ditempuh.
68
Midcareer
Crisis Stage
Periode usia sekitar pertengangan 30-an
dan pertengahan 40-an, dimana seseorang
melakukan evaluasi mendasar terhadap
perjalanan karirnya; dan acap dihadapkan
pada dilema mengenai apa yang
sesungguhnya ia akan inginkan
Maintenance
Stage
Periode sekitar usia 45 - 50, dimana
seseorang telah benar-benar 'settled'
dengan pekerjaannya; dan fokusnya kini
lebih pada usaha mengamankan (secure)
posisinya dalam perusahaan
Siklus Karir
69
Decline Stage Periode usia sekitar pertengangan 50-
an keatas, dimana seseorang
melakukan persiapan untuk pensiun.
Acapkali terdapat motivasi yang kian
menurun; juga mulai di sergap sense
tentang 'post power syndrome'
Siklus Karir
70
Occupational Orientation
Realistic ( R ) Investigative (I)
Conventional ( C ) Artistic (A)
Enterprising (E) Social (S)
71
Occupational Orientation
Realistic
Orientation
Orientasi pekerjaan yang melibatkan aktvitas fisik dan
memerlukan strength dan coordination. Contoh:
forestry, mechanical, factory.
Investigative
Orientation
Orientasi pekerjaan yang lebih berfokus pada cognitive
(thinking, organizing, undertsanding) dan bukan pada
aspek afektif (feeling, emotional). Contoh: peneliti,
perencana strategis, modul developer.
Social
Orientation
Orientasi pekerjaan yang melibatkan interaksi
interpersonal, dan bukan intelektual atau fisikal.
Contoh: marketing manager, HR counselor, customer
relationship
72
Occupational Orientation
Conventional
Orientation
Orientasi pekerjaan yang lebih berfokus alur kerja yang
terstruktur, terorganisasi, dan mengacu pada aturan-
aturan baku. Contoh: akuntan, bankir.
Enterprising
Orientation
Orientasi pekerjaan yang melibatkan aktivitas verbal dan
persuasi pada orang lain. Contoh: public relations, sales
manager, team leader.
Artistic
Orientation
Orientasi pekerjaan yang melibatkan penciptaan artistik,
ekspresi diri dan aktivitas yang bersifat individualistik.
Contoh: copywriter, graphic desainer, dll.
73
Selesai

More Related Content

Similar to Principles of HR Management.ppt

Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasasarahismi
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasseliselawati89
 
Recruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated ProcessRecruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated ProcessSeta Wicaksana
 
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiPenilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiYuliana Abbas
 
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya ManusiaRekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya ManusiaDeviana Febrianti
 
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in BahasaPPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in BahasaYesica Adicondro
 
6.analisis dan rancangan pekerjaan 2
6.analisis dan rancangan pekerjaan 26.analisis dan rancangan pekerjaan 2
6.analisis dan rancangan pekerjaan 2elearningstialanbdg
 
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawanBab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan01051982
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)Ami Gos
 
seleksi dan rekrutment
seleksi dan rekrutmentseleksi dan rekrutment
seleksi dan rekrutmentsuher lambang
 
Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03
Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03
Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03Zilafeeq Shafilla
 
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 yUas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 yAYI SUHANDI
 
Manajemen sd mn
Manajemen sd mnManajemen sd mn
Manajemen sd mnMeli Nipah
 
Analisa Beban Kerja Workload analysis
Analisa Beban Kerja Workload analysis  Analisa Beban Kerja Workload analysis
Analisa Beban Kerja Workload analysis Yuda Mahendra Asmara
 
Modul 5 ekma 4478
Modul 5 ekma 4478Modul 5 ekma 4478
Modul 5 ekma 4478padlah1984
 

Similar to Principles of HR Management.ppt (20)

Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Recruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated ProcessRecruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated Process
 
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiPenilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
 
PEOPLE DRIVEN print.pptx
PEOPLE DRIVEN print.pptxPEOPLE DRIVEN print.pptx
PEOPLE DRIVEN print.pptx
 
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya ManusiaRekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
 
000109713.pdf
000109713.pdf000109713.pdf
000109713.pdf
 
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in BahasaPPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
PPT tes seleksi karyawan dan wawancara in Bahasa
 
6.analisis dan rancangan pekerjaan 2
6.analisis dan rancangan pekerjaan 26.analisis dan rancangan pekerjaan 2
6.analisis dan rancangan pekerjaan 2
 
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawanBab 4. pengujian dan seleksi karyawan
Bab 4. pengujian dan seleksi karyawan
 
Management sdm
Management sdmManagement sdm
Management sdm
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
 
Rekrutmen
RekrutmenRekrutmen
Rekrutmen
 
seleksi dan rekrutment
seleksi dan rekrutmentseleksi dan rekrutment
seleksi dan rekrutment
 
Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03
Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03
Ph 3023 bil_09_pemilihan_dalaman_nov_02-03
 
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 yUas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
Uas evaluasi kinerja ayi suhandi 11141098 7 y
 
Manajemen sd mn
Manajemen sd mnManajemen sd mn
Manajemen sd mn
 
Analisa Beban Kerja Workload analysis
Analisa Beban Kerja Workload analysis  Analisa Beban Kerja Workload analysis
Analisa Beban Kerja Workload analysis
 
Modul 5 ekma 4478
Modul 5 ekma 4478Modul 5 ekma 4478
Modul 5 ekma 4478
 
Pengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusiaPengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusia
 

Recently uploaded

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 

Recently uploaded (6)

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 

Principles of HR Management.ppt

  • 2. 2 Training Agenda 1. HR Management : An Overview 2. HR Planning and Recruitment 3. Employee Selection 4. Training and Development 5. Performance Management 6. Career Management
  • 4. 4 HR Management Cycle Recruitment & Selection Training & Development Performance Management Reward Management Career Management
  • 5. 5 HR Strategy and Business Result Recruitment & Selection Training & Development Performance Management Reward Management Career Management HR STRATEGY Business Strategy Business Result
  • 7. 7 Manpower Planning Company Strategy What staff do we need to do the job? What staff is available within our organization? Is there a match? If not, what type of people do we need, and how should we recruit them? Job Analysis • Performance appraisal • Company data banks • Training • Employee management and development What is impact on wage and salary program?
  • 8. 8 Manpower Planning Sumber daya keuangan perusahaan Factors in Forecasting Personnel Requirements Estimasi jumlah karyawan yang keluar (baik karena pensiun atau mengundurkan diri) Kebutuhan perusahaan karena akan melakukan eskpansi atau pemekaran organisasi
  • 9. 9 Teknik untuk Menentukan Jumlah Rekrutmen Teknik untuk memprediksi kebutuhan rekrutmen baru berdasar trend jumlah karyawan di masa lalu. Misal : Menghitung jumlah teknisi pada tiap akhir tahun selama lima tahun berturut-turut. Tujuannya untuk mengidentifikasi trend perkembangan jumlah teknisi yang dibutuhkan dimasa depan. Trend Analysis
  • 10. 10 Teknik untuk memprediksi jumlah rekrutmen baru berdasar rasio antara faktor tertentu (misal, jumlah pendapatan) dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan (misal : jumlah pegawai yang diperlukan). Misal: Jumlah pendapatan tahun ini = Rp 100 milyar Jumlah karyawan tahun ini = 100 orang Rasio = 1 karyawan : Rp 1 milyar Estimasi pendapatan tahun depan = Rp 110 milyar Estimasi kebutuhan karyawan baru = 10 orang Teknik untuk Menentukan Jumlah Rekrutmen Ratio Analysis
  • 11. 11 Memenuhi Kebutuhan SDM dari Dalam (internal) • Kebutuhan tenaga baru untuk promosi jabatan bisa didapatkan dari sumber intern perusahaan, bisa juga dari luar perusahaan. • Sumber dari intern perusahaan dilakukan dengan mengacu pada : • Data histori prestasi karyawan • Data histori karir karyawan • Data histori pelatihan karyawan • Data-data tersebut digunakan sebagai bahan untuk menilai apakah kualifikasi karyawan cocok dengan kebutuhan promosi jabatan atau tidak
  • 12. 12 • Pencarian kebutuhan tenaga baru untuk promosi jabatan dari sumber intern perusahaan, dilakukan dengan cara : • Job posting : membuka pengumuman mengenai lowongan jabatan baru kepada seluruh karyawan, disertai dengan kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan. Karyawan yang merasa memenuhi kualifikasinya dapat mendaftar ke bagian SDM • Selanjutnya, bagian SDM dapat melakukan proses seleksi kepada para pelamar dari dalam tersebut Memenuhi Kebutuhan SDM dari Dalam (internal)
  • 13. 13 Memenuhi Kebutuhan SDM dari Luar (eksernal) • Jika akan dilakukan perekrutan dari luar, biasanya digunakan kurve rekrutmen, atau berapa jumlah orang yang harus melamar untuk bisa mengisi sejumlah posisi tertentu. • Contoh Kurva Rekrutmen: • 1600 - Calon pelamar mengirim surat lamaran • 200 - Kandidat dipanggil untuk seleksi • 100 - Kandidat dipanggil untuk seleksi tahap 2 • 20 - Pelamar yang diterima bekerja
  • 15. 15 Konsep Dasar Alat Tes Seleksi Kualitas alat tes seleksi karyawan ditentukan oleh dua faktor utama, yakni 1. Validitas : tingkat akurasi alat tes dalam memprediksi kinerja calon karyawan. Misal, jika dalam skor suatu tes, si Abun mendapat skor A, maka ketika kelak bekerja, si Abun memang benar-benar merupakan pekerja yang hebat. 2. Realibilitas : konsistensi alat tes seleksi. Artinya, alat tes akan memberikan skor yang relatif konsisten – meskipun seseorang melakukan pengulangan tes.
  • 16. 16 Tipe Alat Tes Seleksi 1. Tes IQ/Tes Intelegensi 2. Tes Kepribadian/Personality Test • (gabungan tes intelegensi dan tes kepribadian acap disebut sebagai psikotes) 3. Interview
  • 17. 17 Tes Intelegensi/Tes IQ • Tes tertulis (paper and pencil test) yang digunakan untuk mengukur level intelegensi individu -- mencakup kemampuan verbal dan numerikal. • Memiliki validitas dan reliabilitas yang paling tinggi diantara instrumen seleksi lainnya (hasil riset Schmidt and Hunter, “The Validity and Utility of Selection Methods : Practical Implications of 85 Years of Research Findings” )
  • 18. 18 • Terdapat sejumlah tes intelegensi, misal : Wonderlic Test  Terdiri dari 50 item pertanyaan yang mencakup soal mengenai ‘spatial relation’ dan analogi dengan durasi 12 menit.  Tes ini mengukur kemampuan individu untuk  Memahami instruksi  Belajar pekerjaan baru dengan cepat  Memecahkan problem dalam pekerjaan  Menemukan ide-ide baru Tes Intelegensi/Tes IQ
  • 19. 19 The Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal • Merupakan tes untuk mengukur kemampuan individu dalam menggunakan lima aspek ‘critical thnking skills’, yakni inference, recognition of assumptions, deduction, interpretation dan evaluation of arguments. • Terdiri dari 40 item dengan durasi selama 40 menit Tes Intelegensi/Tes IQ
  • 20. 20 Tes Intelegensi/Tes IQ Kelebihan Tes Intelegensi • Validitasnya tinggi -- makin kompleks pekerjaan, makin tinggi validitasnya • Biayanya relatif murah dan praktis pelaksanaannya • Sistem skoringnya bisa dilakukan dengan komputer Keterbatasan • Bersifat bias terhadap suku bangsa tertentu (warga Asia Timur secara konsisten selalu tinggi skornya, sementara warga negro Amerika selalu rendah skornya).
  • 21. 21 Tes Kepribadian/Personality Test • Instrumen yang digunakan untuk mengukur karakteristik atau profil kepribadian seseorang • Memiliki reliabilitas yang tinggi, sementara validitasnya tergantung pada profil kepribadian yang diukur dan jenis pekerjaan yang diseleksi. • Contoh tes kepribadian adalah Tes MBTI (Myers Briggs Type Indicators) dan Tes DISC.
  • 22. 22 Tes Kepribadian/Personality Test Kelebihan : • Dapat mengungkapkan gambaran yang lebih lengkap mengenai profil minat dan karakteristik kandidat • Dapat mengidentifikasi “interpersonal traits” yang mungkin dibutuhkan untuk beberapa jabatan tertentu Keterbatasan: • Memiliki validitas yang tidak begitu kuat • Terdapat kemungkinan respon yang tidak benar dari kandidat
  • 23. 23 Interview • Metode untuk menguji kemampuan seseorang dengan mengajukan sejumlah pertanyaan. • Jika pertanyaan disusun secara baku dan terstruktur, maka disebut sebagai structured interview. Sebaliknya, jika pertanyaan bersifat bebas dan longgar, maka disebut sebagai unstructured interview. • Kelebihan metode ini adalah memberikan kesempatan kepada penilai untuk secara langsung bertatap muka dengan pelamar, dan juga melakukan ‘probing’ atau menggali lebih dalam mengenai kemampuan sesorang.
  • 24. 24 Interview • Namun, metode ini memiliki kelemahan, yakni munculnya subyektivitas dalam menilai, terutama jika sistem skor tidak dibakukan dalam format yang terstandar.
  • 26. 26 Training Need Analysis Training Objectives Training Delivery Training Evaluation Siklus Pelatihan What are the training needs for this person and/or job? Objective should be measurable and observable Techniques include on- the-job- training, action learning, etc. Measure reaction, learning, behavior, and results
  • 27. 27 Task Analysis • Analis yang berfokus pada kebutuhan tugas yang dibebankan pada satu posisi tertentu. Tugas dan tanggungjawab posisi ini dianalisa untuk diketahui jenis ketrampilan apa yang dibutuhkan. Dari sini, kemudian dapat ditentukan jenis training semacam apa yang diperlukan. • Jadi dalam analisa ini, yang menjadi fokus adalah tugas posisi, bukan orang yang memegang posisi tersebut. Analisa Kebutuhan Training
  • 28. 28 Person Analysis Analisa Kebutuhan Training Analis yang berfokus pada level kompetensi orang yang memegang posisi tertentu. Analisa ditujukan untuk mengetahui kekurangan dan area pengembangan yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Dari sini, kemudian dapat disusun jenis training apa saja yang diperlukan untuk orang tersebut.
  • 29. 29 Competency Analysis Required competency level for certain position Competency Gap Competency Assessment Current competency level of the employee Training and Development Program
  • 30. 30 Competency Profile Per Position 1 2 3 4 5 Communication Skills Public Speaking Leadership Training Need Analysis Material Development Training Evaluation Communication Skills Interview Skills Analytical Thinking Understand Selection Tools Teamwork Customer Orientation Recruitment Supervisor Required Level Required Competency Position Training & Development Manager Score Required Competency Type
  • 31. 31 Position Competency Requirements Relevant Training Modules Leadership  Leadership I  Communication Skills I  The Art of Motivating Employees  Providing Effective Feedback SUPERVISOR Achievement Orientation  Goal Setting Technique  Work Motivation  Planning & Organizing  Continuous Self Improevement Managerial competency 1 2 3 4 Leadership Required Level Actual Level Achievement Orientation Teamwork Planning & Organizing Functional competency 1 2 3 4 Mechanical Engineering Mechanical Equipment Maintenance Competency Profile Per Position
  • 32. 32 Training Matrix for Competency Development Communication Skills V Leadership V Teamwork V Achievement Orientation V Customer Focus V Job Functional Skills V Communication Skills V Leadership V Teamwork V Achievement Orientation V Customer Focus V Strategic Thinking V Problem Solving & Decision Making V Job Functional Skills V Position Managerial Competency Supervisor Manager Productive Communication Series On Becoming Effective Leader 1 On Becoming Effective Leader 2 Service Excellence for Customer Professional Seminar Series Achievement Motivation Training Creative Problem Solving Strategic Management Building Productive Teamwork V = compulsory training Training Title
  • 33. 33 Mendesain Materi & Model Training Menetapkan Tujuan Training • Menunjukkan sasaran kinerja yang mesti dapat dilakukan oleh partisipan setelah mengikuti kegiatan training • Sasaran kinerja sebaiknya bersifat spesifik, relevan dengan tugas, dan dituliskan dengan jelas • Sasaran kinerja mengacu pada profil kompetensi yang telah ditetapkan
  • 34. 34 Mendesain Materi & Model Training Menetapkan Tujuan Training • Sebaiknya diawali dengan kata kerja. Contoh : • Setelah mengikuti training, para peserta diharapkan mampu: ……melakukan analisa kebutuhan pelatihan dengan menggunakan metode competency-based interview • ….. mengidentifikasi seluruh line bearings yang rusak • …..mengidentifikasi komponen yang rusak pada radio receiver
  • 35. 35 Merumuskan Kerangka Materi Training Mendesain Materi & Model Training • Langkah Dalam Menyusun Kerangka Training: • Sebutkan judul pelatihan secara ringkas, jelas dan mencerminkan isi training • Uraikan tujuan training • Kembangkan dan jelaskan sejumlah topik pokok training -- kemudian masing-masing topik tersebut, diuraikan lagi secara lebih detil dalam beberapa sub-topik. • Sebutkan pula durasi untuk keseluruhan training dan juga untuk setiap topiknya • Sebutkan juga model pemberian training yang akan dilakukan
  • 36. 36 Mendesain Materi Pelatihan Mendesain Materi & Model Training Faktor yang Perlu diperhatikan Dalam Mendesain Materi Training: • Akurasi • Level Kesulitan • Keterlibatan Partisipan • Aplikatif
  • 37. 37 Berbagai Jenis Training Pelatihan di Tempat Kerja (On the Job Training) Memberikan pelatihan untuk peningkatan ketrampilan dan pengetahuan secara langsung on the spot di tempat kerja. Class room training Memberikan training dalam ruang- ruang kelas sesuai dengan topik yang dibutuhkan oleh para peserta
  • 38. 38 Action-based Learning Proses training yang dilakukan secara kontinyu dengan mengacu pada pemecahan problem riil yang ditemui dilapangan. Peserta belajar mengenai konsep sambil memecahkan problem riil (learning by doing principle) Cross Training Mengirimkan karyawan untuk mengikuti training dalam bidang lain (cross skills); bertujuan untuk mempersiapkannya masuk dalam beragam pilihan jabatan Berbagai Jenis Training
  • 39. 39 Level 1 - Reaction Level 2 - Learning Level 3 – Behavior Application Level 4 – Business Impact Four Levels of Training Effectiveness Evaluasi Program Pelatihan
  • 40. 40 Evaluasi Program Pelatihan • Evaluasi efektifitas berbagai program pelatihan & pengembangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode 4 - Level Pengukuran. Apakah hasil program pengembangan memberikan dampak nyata terhadap pencapaian sasaran bisnis Apakah ketrampilan dan proses yang diajarkan diterapkan secara konsisten dalam pekerjaan? Apakah peserta memahami konsep dan ketrampilan yang diajarkan dalam program? Apakah peserta memiliki reaksi dan pandangan positif terhadap program pengembangan? Level 1 - Reaksi Level 2 - Learning Level 3 - Aplikasi Perilaku Level 4 - Dampak Bisnis
  • 41. 41 Peningkatan Efektifitas Training Susun materi yang bermutu Siapkan transfer pembelajaran Memotivasi trainee Efektifitas Training
  • 42. 42 Peningkatan Efektifitas Training 1. Pada awal training, berikan pandangan sekilas kepada trainee tentang bahan yang akan diberikan. 2. Pergunakan contoh yang bervariasi ketika mempresentasikan sesuatu 3. Kembangkan materi training dalam urutan yang mudah dipahami dan sistematis 4. Gunakan istilah dan konsep yang telah dikenal (familiar) dengan trainiee 5. Pergunakan sebanyak mungkin alat bantu visual Susun materi yang berarti
  • 43. 43 1. Maksimalkan kesesuaian antara situasi training dengan situasi kerja 2. Berikan praktek yang cukup ketika dalam sesi training 3. Berikan pedoman langkah demi langkah untuk mempraktekkan materi training ke dalam situasi kerja nyata Siapkan transfer pembelajaran Peningkatan Efektifitas Training
  • 44. 44 Memotivasi trainee 1. Cara belajar terbaik manusia adalah dengan melakukannya. Coba untuk memberikan praktek yang serealistik mungkin 2. Belajar terbaik bagi trainee adalah saat mereka memperoleh dukungan (pujian) ketika mampu menunjukkan respons perilaku/ketrampilan yang tepat 3. Belajar terbaik bagi trainee adalah saat mereka belajar sesuai dengan ritme yang mereka kehendaki. Jika memungkinkan, biarkan trainee menentukan sendiri ritme pembelajaran yang paling pas dengan dirinya Peningkatan Efektifitas Training
  • 46. 46 Mengapa Performance Appraisal? • Penilaian memberikan informasi mengenai keputusan yang akan dibuat tentang promosi dan gaji • Penilaian memberikan peluang untuk manager dan anak buahnya untuk duduk dan mereview perilaku kerja bawahannya dan kemudian menyusun rencana untuk perbaikan • Penilaian memberikan peluang yang bagus untuk mereview rencara karir seseorang berdasar kekuatan dan kelemahan mereka
  • 47. 47 Siklus Performance Appraisal Perencanaan kinerja (menentukan target kinerja) Secara regular mereview and memonitor kinerja Masukan Aksi perbaikan Unjuk kerja Penilaian dan Evaluasi • Rencana Training & Development • Penyesuaian Gaji/Bonus Pengembangan Karir
  • 48. 48 Menentukan Standar Unjuk Kerja/Target Penilaian Kinerja Memberikan Masukan untuk Pengembangan 1. Menentukan standar kinerja dan memastikan bahwa anda dan bawahan anda setuju dengan tugasnya dan target yang anda harapkan 2. Penilaian Kinerja berarti membandingkan unjuk kerja aktual bawahan anda dengan standar / target yang ditentukan yang ditentukan dalam langkah awal 3. Memberikan Umpan Balik berarti membahas tentang rencana pengembangan yang diperlukan Siklus Performance Appraisal
  • 49. 49 Masalah dalam Penilaian Kinerja Kurangnya standar kinerja yang jelas Kurangnya review dan monitoring Kurangnya umpan balik untuk karyawan Komunikasi yang buruk Kegagalan dalam melakukan evaluasi data Evaluasi permasalahan umum Unjuk Kerja Kurang jelas hubungan antara kinerja dengan reward
  • 50. 50 Bias in the Appraisal Process Halo Effect Satu atau dua kesan baik/buruk dari seorang pegawai dijadikan dasar untuk menyimpulkan keseluruhan kualitas pegawai tersebut Central Tendency Semua kandidat dinilai rata-rata saja (tidak ada yang istimewa, dan tidak ada yang buruk)
  • 51. 51 Leniency Semua kandidat dinilai terlalu bagus First Impression Error Mendasarkan keseluruhan penilaian hanya pada kesan pertama terhadap penampilan kandidat Bias in the Appraisal Process
  • 52. 52 Manajemen Kinerja memiliki dua elemen utama Hasil Kinerja: Menunjukkan aspek kuantitatif dari kinerja (fokus pada hasil) Kompetensi: Merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja (fokus pada proses) Elemen Manajemen Kinerja
  • 53. 53 1. Skor Hasil Kinerja 2. Skor Kompetensi Overall Score Will determine the employee’s career movement, and also the reward to be earned Elemen Manajemen Kinerja
  • 54. 54 No. Main Performance Target Target to be Achieved 1 Conduct an assessment of the All employees submit their performance assessment form employee's performance on time 2 Improve the system for Target : completed 100 % performance assessment in November 2008 3 Conduct training activities Target : to conduct 6 training modules in one year 4 Carry out on the job training Target : 90 % of the total employees activities who attend the training experience an increase in skill and knowledge Target should be measurable and specific Elemen # 1 : Hasil Kinerja
  • 55. 55 No. Kompetensi yang Dinilai 1 2 3 4 5 A Kompetensi 1 Orientasi kepada Pelanggan Kemampuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, baik pelanggan eksternal maupun internal 2 Kerjasama Kemampuan membina kerjasama tim/kelompok untuk mencapai sasaran organisasi 3 Orientasi pada Kualitas yang Prima (Excellence) Kemampuan untuk secara kontinyu melakukan penyempurnaan metode kerja guna menghasilkan kinerja dengan cacat/kesalahan minimal; secara konsisten memperhatikan kualitas kerja yang tinggi 4 Inovasi Kemampuan membuat solusi kreatif sesuai dengan kebutuhan; aktif mencari metode baru yang lebih baik dalam menyelesaiakan tuntutan pekerjaan 5 Perencanaan dan Pengelolaan Kemampuan untuk melakukan perencanaan kerja dan mengelola sumber daya secara efisien guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan 6 Komunikasi Kemampuan untuk menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan secara sistematis, jelas dan mudah dipahami 7 Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Kemampuan untuk menganalisa masalah, mengidentifikasi sumber masalah dan merumuskan solusi; serta mengambil keputusan berdasar solusi 8 Pengetahuan Teknis/Profesi Kemampuan dan ketrampilan teknis/profesi dalam bidang yang berhubungan dengan posisinya Nilai Kompetensi Nilai kompetensi dalam skala 1 – 5 1 – Buruk 2 – Kurang 3 – Standard 4 – Baik 5 – Baik Sekali Elemen # 2 : Evaluasi Kompetensi
  • 57. 57 • Suatu proses untuk mengidentifikasi dan merencanakan jalur posisi yang akan dilalui oleh karyawan. Career Planning • Didalamnya tercakup proses penyelarasan (alignment) antara kebutuhan, keinginan dan kualifikasi karyawan dengan kebutuhan organisasi. • Melibatkan serangkaian proses asesmen dan program pengembangan yang ditujukan untuk membekali para karyawan agar siap menduduki jalur posisi yang telah diidentifikasi dan direncanakan.
  • 58. 58 Tahapan Career Planning Design Career Path Profile Assess Employee Career Needs and Aspiration Conduct Development Intervention
  • 59. 59 Mendesain Career Path Career Path atau Jalur Karir adalah rangkaian posisi yang harus dilalui untuk mencapai tingkatan posisi tertentu dalam perusahaan. Jalur disusun berdasarkan profil kompetensi posisi (position competency profile) yang perlu dimiliki seseorang untuk menduduki suatu posisi tertentu. What Is Career Path?
  • 60. 60 Mendesain Career Path (Jalur Karir) Menganalisa suatu posisi pekerjaan berdasarkan profil kompetensi yang dibutuhkan Mengelompokkan posisi pekerjaan yang memiliki kompetensi yang kurang lebih sama ke dalam satu job family Mengidentifikasi jalur karir berdasar pengelompokkan posisi (job family) Profil Kompetensi (Kompetensi Teknikal dan Manajerial) Per Posisi Pengelompokkan posisi kedalam Job Family • Jalur Karir : Vertikal, Lateral dan Diagonal • Mandatory training
  • 61. 61 Menyusun Job Family atau Job Cluster • Mengkelompokkan beragam jenis posisi yang memiliki profil kompetensi yang kurang lebih sama kedalam satu family (cluster) • Contoh job family: • Niaga/Pemasaran • IT • SDM • Keuangan • Operasi • Hukum/Humas
  • 63. 63 Meng-ases Kebutuhan Karir Karyawan Kebutuhan Karir Karyawan Kebutuhan Karir Organisasi Match? Development Programs and Interventions
  • 64. 64 Penyelarasan Kebutuhan Karir Proses penyelarasan kebutuhan karir karyawan dengan kebutuhan organisasi dilakukan dengan mengidentifikasi dua elemen utama: 1. Minat (interest) dan aspirasi karir karyawan • Minat (career interest) karyawan dieksplorasi dengan mengacu pada siklus karir dimana ia kini berada dan occupational interest yang ia miliki.
  • 65. 65 Penyelarasan Kebutuhan Karir 2. Penyelarasan level kompetensi karyawan dengan level yang dipersyaratkan oleh jabatan/posisi yang akan dituju dalam rencana karirnya, yang dapat diidentifikasi melalui : • Career History Karyawan (job experiences) • Hasil Performance Appraisal • Assessment Center • Competency-based Interview • 360 Degree Evaluation
  • 66. 66 Melakukan Pengembangan Karyawan Kebutuhan Karir Karyawan Kebutuhan Karir Organisasi Match? Penugasan Khusus (Special Assignment) Pementoran Karir (Mentoringship) Action based Learning Pengkayaan Pekerjaan On the Job development Rotasi/Transfer Pelatihan/Lokakarya atau Tugas Belajar Studi Literatur Development Programs and Interventions Cross Training
  • 67. 67 Siklus Karir Trial Stage Periode usia 24 - 30, dimana sesorang melakukan proses eksplorasi mengenai pilihar karir/posisi yang paling tepat bagi dirinya Stabilization Stage Periode sekitar usia 30 - 40, dimana seseorang telah memiliki pilihan karir yang lebih jelas; dan memiliki rencana yang lebih eksplisit mengenai jenis pengembangan dan jalur karir apa yang harus ditempuh.
  • 68. 68 Midcareer Crisis Stage Periode usia sekitar pertengangan 30-an dan pertengahan 40-an, dimana seseorang melakukan evaluasi mendasar terhadap perjalanan karirnya; dan acap dihadapkan pada dilema mengenai apa yang sesungguhnya ia akan inginkan Maintenance Stage Periode sekitar usia 45 - 50, dimana seseorang telah benar-benar 'settled' dengan pekerjaannya; dan fokusnya kini lebih pada usaha mengamankan (secure) posisinya dalam perusahaan Siklus Karir
  • 69. 69 Decline Stage Periode usia sekitar pertengangan 50- an keatas, dimana seseorang melakukan persiapan untuk pensiun. Acapkali terdapat motivasi yang kian menurun; juga mulai di sergap sense tentang 'post power syndrome' Siklus Karir
  • 70. 70 Occupational Orientation Realistic ( R ) Investigative (I) Conventional ( C ) Artistic (A) Enterprising (E) Social (S)
  • 71. 71 Occupational Orientation Realistic Orientation Orientasi pekerjaan yang melibatkan aktvitas fisik dan memerlukan strength dan coordination. Contoh: forestry, mechanical, factory. Investigative Orientation Orientasi pekerjaan yang lebih berfokus pada cognitive (thinking, organizing, undertsanding) dan bukan pada aspek afektif (feeling, emotional). Contoh: peneliti, perencana strategis, modul developer. Social Orientation Orientasi pekerjaan yang melibatkan interaksi interpersonal, dan bukan intelektual atau fisikal. Contoh: marketing manager, HR counselor, customer relationship
  • 72. 72 Occupational Orientation Conventional Orientation Orientasi pekerjaan yang lebih berfokus alur kerja yang terstruktur, terorganisasi, dan mengacu pada aturan- aturan baku. Contoh: akuntan, bankir. Enterprising Orientation Orientasi pekerjaan yang melibatkan aktivitas verbal dan persuasi pada orang lain. Contoh: public relations, sales manager, team leader. Artistic Orientation Orientasi pekerjaan yang melibatkan penciptaan artistik, ekspresi diri dan aktivitas yang bersifat individualistik. Contoh: copywriter, graphic desainer, dll.