Dokumen ini membahas implementasi Wireless Distribution System (WDS) statis pada jaringan nirkabel MikroTik untuk menyediakan akses internet yang luas melalui beberapa access point. Metode WDS statis digunakan untuk menghubungkan access point utama dan beberapa repeater agar koneksi antara perangkat-perangkat tetap stabil meski sinyal menurun. Konfigurasi mencakup pembentukan jembatan, pengaturan mode WDS, dan penambahan alamat WDS untuk masing-masing
1. Tugas
Jaringan Nirkabel Dan Komputasi
Bergerak
Nama yayu dwi wardani
Npm 121055520112118
IMPLEMENTASI WDS PADA
MIKROTIK
2. Di era modern kebutuhan akan koneksi
internet hampir bisa dikatakan kebutuhan yang
penting. Banyak perusahaan atau instansi
pendidikan kemudian mencoba memberikan
akses internet di area terbuka sehingga pengguna
bisa jauh lebih nyaman. Kasus yang muncul
adalah dengan kebutuhan cover area yang luas
seperti sekolah, kampus atau area terbuka,
terkadang tidak dapat dijangkau dengan satu
perangkat wireless. Terlebih user wireless yang
bersifat mobile atau berpindah - pindah. MikroTik
memberikan solusi kebutuhan roaming wireless
dengan fitur WDS.
3. Topologi
Ada lebih dari satu access point yang nantinya akan
memancarkan wireless dengan SSID yang sama. Client bisa
terkoneksi ke access point manapun, tergantung signal dari
access point mana yang terdetct bagus di sisi client. Ketika
client berpindah lokasi dan terputus dengan salah satu access
point, client akan secara otomastis berpindah ke access point
lain yang menjangkau client tersebut.
4. Static WDS
MikroTik memiliki fitur Dynamic WDS dan Static WDS. Biasanya
dengan pertimbangan kestabilan koneksi, admin jaringan lebih memilih
static WDS. Memang secara konfigurasi sedikit lebih rumit, namun koneksi
tidak mudah berganti - ganti jika signal turun. Ketika koneksi antar repeter
berpindah, koneksi biasanya akan putus kurang lebih dalam satu ping. Jika
terlalu sering, maka akan muncul kesan koneksi seperti putus - putus.
Maka dari itu, banyak yang memilih untuk mengimplementasikan static
WDS. Artinya, kita tentukan ke access point mana repeater akan
terkoneksi. Sehingga walaupun signal turun, koneksi tidak akan berpindah
- pindah. Sebagai contoh, kita akan coba bangun implementasi static WDS
dengan detail topologi seperti berikut:
5. Access Point Master
Router yang menjadi AP
master harus terkoneksi ke internet.
Jika sudah terkoneksi ke internet
dengan baik, saatnya setting sebagai
AP master. Pertama buat interface
Bridge. Pada setting STP, pilih RSTP
pada opsi Protocol Mode.
Kemudian tambahkan interface
wlan kedalam port bridge
tersebut. Masuk ke tab port,
kemudian klik tombol +. Pilih
interface wlan1 dan arahkan pada
bridge yang sudah dibuat,
kemudian klik OK
6. Setting bridge sudah selesai,
kemudian kita setting interface wlan
sebagai access point. Double-klik
interface wireless kemudian masuk
ke tab Wireless. Set dengan mode
AP-Bridge. Parameter lainnya bisa
disesuaikan dengan kebutuhan.
selanjutnya kita mulai setting
static WDS. Double klik interface
wireless, kemudian masuk ke
Tab "WDS". Pada opsi WDS
Mode, silahkan pilih static.
Kemudian pada opsi WDS
Default Bridge, pilih bridge yang
sudah dibuat sebelumnya.
7. Kemudian buat interface WDS baru secara manual di menu Wireless. Klik tombol + dan
pilih WDS.
Pada opsi WDS Address isi dengan mac-address repeater yang
akan terkoneksi ke AP master. Coba perhatikan gambar topologi
sebelumnya. AP Master terkoneksi ke Repeater 1 dan Repeater 3. Maka
pada opsi WDS Address akan kita isi dengan mac-address inetrface
wireless Repeater 1 dan Repeater 3.
Setting WDS sudah selesai, selanjutnya kita tinggal setting Hotspot
Server pada AP Master di interface Bridge yang sudah dibuat. Jika
Hotspot Server dipasang pada interface wlan maka laptop yang
terkoneksi ke repeater tidak akan mendapatkan service Hotpsot.
8. Repeater 1
Cara setting repeater 1 pertama buat interface bridge dengan port
wlan1, pada langkah ini cara yang dilakukan hampir sama ketika setting
bridge pada AP Master. Jika setting bridge sudah selesai, setting
interface wireless sebagai WDS Slave.
Kemudian setting pada Tab WDS dengan WDS Mode = Static dan
WDS Default Bridge pilih interface Bridge yang sudah dibuat.
Selanjutnya buat WDS static di menu Wireless. Sedikit berbeda dengan
setting pada AP Master, kali ini setting WDS Address pada Repeater 1
diisi dengan mac-address interface wireless AP Master dan Repeater 2.
Ingat, Repeater 1 terkoneksi dengan AP Master dan Repeater 2.
9. Setting static WDS pada Repeater 1 sudah selesai. Jika
kita ingin repeater 1 bisa konek ke interne, tinggal berikan ip
address di interface bridge yang dibuat sebelumnya.
Tambahkan pula DNS dan gateway. Jika AP Master
menjalankan service hotpsot, jangan lupa binding mac-
address masing - masing repeater mengingat Router MikroTik
tidak mempunyai browser untuk login hotspot.
10. Repeater 2
Setting pada repeater 2 juga hampir sama dengan repeater
1, seperti setting bridge, dan setting WDS pada interface wireless.
Yang sedikit membedakan adalah ketika menambahkan static
WDS. Rada Repeater 2, WDS Address diisi dengan mac-address
Repeater 1 dan Repeater 3 karena Repeater 2 nantinya akan
terkoneksi dengan kedua repeater tersebut.
11. Repeater 3
Sama halnya dengan Repeater 2, setting bridge dan
juga setting WDS pada interface wireless sama dengan setting
pada repeater 1. Dan Pada saat membuat static WDS, WDS
Address kita isi dengan mac-address AP Master dan mac-
address Repeater 2. Dimana Repeater 3 ini akan terkoneksi ke
AP Master dan ke Repeater 2
12. Setting static WDS Sudah selesai. Jika semua perangkat baik AP
master dan Repeater bisa saling terkoneksi dengan baik, maka interface
static WDS yang sudah kita buat sebelumnya akan berstatus RSA
(Running, Slave, Active).
Kemudian coba konek ke wireless lewat laptop, akan
muncul halaman login, walaupun laptop terkoneksi dengan
selain access point master, bisa jadi Repeater 1 atau repeater
lainnya.