Diksi menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga di peroleh makna tertentu ) seperti yang di harapkan
Pilihan kata atau diksi mencakup cara pemilihan kata kata mana yang harus di pakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana menggunakan ungkapan dan atau gaya mana yang paling baik di gunakan dalam suatu situasi.
ketepatan pilihan kata ada beberapa yaitu sebagai berikut :
1. makna denotatif dan makna konotatif
2. kata bermakna umum dan kata bermakna khusus
3. kata ilmiah dan kata populer
4. kata bersinonim
5. kata ungkapan atau idiom
teknik penggunaan diksi yang benar yaitu sebagai berikut :
1. Ringkaslah kalimat yang akan disampaikan, jangan boros kata-kata
2. Hindari pengulangan kata yang tidak perlu
3. Hindari penggunaan anak kalimat
4. Hindari mendahulukan kata kerja
5. Jangan menempatkan ‘kata kerja penting’ di akhir kalimat
Diksi menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga di peroleh makna tertentu ) seperti yang di harapkan
Pilihan kata atau diksi mencakup cara pemilihan kata kata mana yang harus di pakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana menggunakan ungkapan dan atau gaya mana yang paling baik di gunakan dalam suatu situasi.
ketepatan pilihan kata ada beberapa yaitu sebagai berikut :
1. makna denotatif dan makna konotatif
2. kata bermakna umum dan kata bermakna khusus
3. kata ilmiah dan kata populer
4. kata bersinonim
5. kata ungkapan atau idiom
teknik penggunaan diksi yang benar yaitu sebagai berikut :
1. Ringkaslah kalimat yang akan disampaikan, jangan boros kata-kata
2. Hindari pengulangan kata yang tidak perlu
3. Hindari penggunaan anak kalimat
4. Hindari mendahulukan kata kerja
5. Jangan menempatkan ‘kata kerja penting’ di akhir kalimat
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. BAB III
DIKSI
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa dapat
1. memilih kata dengan tepat;
2. memakai idiom.
2. DIKSI
• Pilihan kata atau diksi ialah pemilihan kata
yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Pilihan kata tersebut akan dipakai dalam
suatu kalimat atau wacana.
• Pemilihan kata yang tepat dalam tulisan
maupun lisan akan membantu penutur
dalam menyampaikan maksud yang sesuai
dengan keinginanya.
3. Makna Denotatif dan Konotatif
• Makna denotatif adalah makna
sesungguhnya atau lugas atau
konseptual. Makna ini adalah makna
yang sesuai dengan apa adanya atau
objektif.
Contoh: 1. Adik gemar makan hati ayam.
4. • Makna konotatif adalah makna tidak
sesungguhnya atau asosiatif. Makna ini
ada akibat dari sikap pribadi, sikap sosial,
dan kriteria tambahan yang dikenakan
pada sebuah makna konseptual.
Contoh: 3. Saya makan hati berteman
dengannya.
5. Kata Umum dan Kata Khusus
• Kata umum disebut hipernim atau
superordinat adalah kata yang cakupan
maknanya lebih umum dan menyangkut
aspek- aspek yang lebih luas. Contohnya,
kata hewan. Cakupan makna hewan
meliputi sapi, kambing, ikan, kerbau,
monyet, rusa. Jadi, kata hewan
merupakan kata umum karena maknaya
lebih luas dari sapi, kambing, ikan,
kerbau, monyet, dan rusa.
6. • Kata khusus disebut hiponim atau
subordinat adalah kata yang cakupan
maknanya lebih sempit atau hanya
meliputi aspek- aspek tertentu. Contohnya,
kata ikan lebih sempit cakupan maknanya
daripada hewan. Namun, bila kata ikan
dihubungkan dengan kata lele, arwana,
tenggiri, gabus, maka kata tersebut
menjadi kata umum
7. Kata Konkret dan Abstrak
• Kata konkret adalah kata yang acuannya
mudah diserap pancaindra, seperti kursi,
pohon, air, dingin, bunyi, cantik.
• Kata abstrak adalah kata yang acuannya
tidak mudah diserap pancaindra, seperti
keadilan, gagasan, keinginan, angan-angan,
dan perdamaian.
8. • Kata abstrak digunakan untuk
mengungkapakan gagasan rumit. Kata
abstrak mampu membedakan secara halus
gagasan yang bersifat teknis dan khusus.
9. Sinonim
• Sinonim adalah dua kata atau lebih yang
pada asasnya mempunyai makna yang
sama, tetapi bentuknya berlainan.
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya
ada kesamaan atau kemiripan.
• Sinonim persis atau lengkap (saling
menggantikan).
Contoh:
konsisten = taat asas = ajek
efektif = mangkus
10. • Sinonim mirip (tidak saling
menggantikan)
Contoh:
besar = makro = kolosal = raya = agung
= akbar
11. Pembentukan Kata
• Ada dua cara pembentukan kata, yaitu
dari dalam dan dari luar bahasa
Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia
terbentuk kosakata baru dengan dasar
kata yang sudah ada, sedangkan dari
luar terbentuk kata baru melalui unsur
serapan.
12. • Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk
kata baru, misalnya
bulan kepala jatuh
bulan madu kepala angin jatuh cinta
bulan sabit kepala batu jatuh bangkrut
13. • Dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata-kata
melalui pungutan kata
misalnya
internasional film
dialog modern
skor karier
sistem apotek
14. • Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi
oleh bahasa asing karena
ketidakmampuan bahasa Indonesia dalam
memberikan nama dan penamaan benda
atau situasi tertentu yang belum dimilki
bahasa Indonesia.
15. Penyerapan kosakata bahasa asing dapat
dilakukan dengan cara
a. melalui terjemahan (translasi)
up to date mutakhir
spare parts suku cadang
cross country lintas alam
b. melalui penyesuaian ejaan (adaptasi)
standardization standardisasi
structural struktural
system sistem
16. C. melalui penyerapan secara utuh (adopsi)
• bahasa Inggris : modern, novel, film
• bahasa Belanda : atlas, kalender, meter,
• bahasa Sansekerta : budaya, guna, pahala,
wanita, kuasa.
• bahasa Portugis : almari, gereja, kemeja,
lentera, serdadu.
• bahasa Cina : tauco, bakso, kecap, kuah.
• bahasa Arab : yakin, abjad, derajat,
.
17. LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan diksi?
2. Jelaskan perbedaan makna denotasi dan
makna konotasi disertai dengan contoh!
3. Jelaskan perbedaan kata umum dan kata
khusus disertai dengan contoh!
4. Jelaskan perbedaan kata konkret dan kata
abstrak disertai dengan contoh!
5. Sebutkan cara penyerapan bahasa asing ke
dalam bahasa Indonesia disertai contoh!