2. PENINGKATAN PEMAHAMAN PERKALIAN
MELALUI METODE JARIMATIKA
PADA SISWA KELAS III SDN PUCANGRO
II,
KECAMATAN GUDO, KABUPATEN
JOMBANG
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
2013 / 2014
3. LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
Pada saat berbelanja, perlu Matematika untuk
menghitung belanja dan membayar belanja
kita.
Saat membangun rumah kita butuh Matematika
untuk menghitung bahan, biaya, atau
pengeluaran yang diperlukan.
4. Mengingat begitu pentingnya Matematika dalam
kehidupan sehari-hari maka mutu pelajaran
Matematika perlu ditingkatkan sejak dari
sekolah dasar.
5. Akan tetapi . . .
• Siswa kelas III SDN Pucangro II
mengalami kesulitan dalam memahami
perkalian terutama perkalian 6 sampai 9
• Hal ini dibuktikan dengan hasil tes
tentang perkalian yang hasilnya sangat
tidak memuaskan.
6. No Nama Nilai KKM Nilai Ketuntasan
1
ACHMAD OKI AFANDI
67
36
Tidak tuntas
2 NUREL ERAWATI 67
46
Tidak tuntas
3 ANANDA M.BINTANG 67
34
Tidak tuntas
4 IKA NAISILA S.A. 67
54
Tidak tuntas
5 MARIO BAGUS S. 67
51
Tidak tuntas
6 DEA HADI S. 67
62
Tidak tuntas
7
DEBBY PATRECIA 67
66
Tidak tuntas
8
EKA FAHMI A. 67
69
Tuntas
9
MOHAMAD ZAKARIA 67
74
Tuntas
10
REZA BAYU MAULANA 67
74
Tuntas
11
SANTI KURNIASARI 67
73
Tuntas
12
TEGAR SHOBIRIN 67
43
Tidak tuntas
7. Bersama teman sejawat peneliti dapat menemukan
faktor penyebab masalah tersebut antara lain:
• Siswa tidak paham tentang perkalian.
• Guru menerangkan penjumlahan
berulang untuk menjelaskan perkalian
yang sederhana.
• Guru belum menggunakan metode yang
tepat untuk mempermudah siswa.
8. RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana cara meningkatkan kemampuan
siswa dalam perkalian melalui metode
jarimatika di kelas III SDN Pucangro II,
Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang?”
9. KAJIAN PUSTAKA
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
dipelajari di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran
Matematika inilah diharapkan pada diri siswa terjadi
perubahan, dari yang tidak paham menjadi paham,
dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.
Ilmu Matematika yang merupakan sistem deduktif
ternyata dapat digunakan untuk mengatasi persoalan
dalam kehidupan sehari-hari, karena Matematika
dapat membentuk pola pikir orang yang
mempelajarinya menjadi pola pikir matematis,
sistematis, logis, kritis, dan penuh kecermatan.
10. Definisi Metode Mengajar
Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru
dalam pembelajaran bersama siswa agar terjadi
interaksi dalam proses pembelajaran.
Fungsi metode mengajar antara lain:
• Sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran
• Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh
siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
• Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat
penilaian pembelajaran.
• Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
bimbingan dalam kegiatan pembelajaran.
11. Jenis Metode Mengajar
1. Metode ceramah
2. Metode tanya-jawab
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Pemberian Tugas
Jarimatika Untuk Perkalian
Dalam jarimatika menggunakan metode demonstrasi
karena siswa diajak secara langsung mengoperasikan
sepuluh jarinya. Dalam pelaksanaan guru harus yakin
bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan terhadap
objek atau jari-jemari yang akan didemonstrasikan.
13. Siklus I
PEMBAHASAN
Pada perbaikan pembelajaran siklus I,
meningkatkan pemahaman jarimatika untuk
perkalian, diawali dengan mengingatkan
kembali fakta dasar perkalian. Perkalian
merupakan penjumlahan berulang.
Walaupun masih banyak kekurangan dalam
proses pembelajaran , tetapi hasil belajar
siswa sudah menunjukkan peningkatan.
14. PEMBAHASAN
Pada awal pembelajaran ketuntasan yang dicapai 30
%. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran
ketuntasan mencapai 50 %. Artinya ada peningkatan
sebesar 20 %. Hasil tersebut belum memenuhi
standar ketuntasan yang harus dicapai 70 %. Oleh
karena itu peneliti perlu melaksanakan perbaikan
pembelajaran ulang dengan mengoreksi kekurangan
dari perbaikan pembelajaran siklus I untuk
perbaikan pembelajaran siklus II.
15. Siklus II
Dari hasil tes tersebut diketahui bahwa.
Pemahaman sudah ada peningkatan walaupun
belum mencapai 100 %.
Ketuntasan perbaikan pembelajaran siklus II
mencapai 92 %.
Ada peningkatan 42 % dibanding dengan
perbaikan pembelajaran siklus I.
Sedangkan jika dibandingkan dengan awal
pembelajaran ada peningkatan sebanyak 62 %.
16. Tabel Hasil Tes Sebelum Perbaikan
Perbaikan Siklus I, Perbaikan Siklus II
No Nama Siswa
Hasil Nilai Tes
Sebelum Perbaikan Perbaikan Siklus I Perbaikan Siklus II
1 ACHMAD OKI AFANDI 36 50 62
2 NUREL ERAWATI
46 59 67
3 ANANDA M.BINTANG
34 60 70
4 IKA NAISILA S.A.
54 68 76
5 MARIO BAGUS S.
51 60 70
6 DEA HADI S.
62 65 75
7 DEBBY PATRECIA
66 69 82
8 EKA FAHMI A.
69 76 80
9 MOHAMAD ZAKARIA
74 86 100
10 REZA BAYU MAULANA
74 86 100
11 SANTI KURNIASARI
73 85 100
12 TEGAR SHOBIRIN
43 43 68
Persentase Ketuntasan 30 % 50 % 92%
17. KESIMPULAN
1. Dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti
sebanyak dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, menggunakan
jarimatika untuk perkalian. Jarimatika memberikan
visualisasi proses berhitung. Hal ini akan membuat anak
mudah melakukannya. Gerakan jari-jari tangan akan menarik
minat anak. Jarimatika relatif tidak memberatkan memori
anak saat digunakan.
2. Penggunaan jarimatika untuk perkalian
dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengerjakan perkalian.
18. DAFTAR PUSTAKA
• Wardani, Igak, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka.
• Wanataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
• Sumantri Mulyani, Syaodah Nana. 2007. Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta. Universitas Terbuka.
• Drs. Karso, M.Pd, dkk. 2003. Pendidikan Matematika.
Jakarta: Universitas Terbuka.
• Wulandani, Septi Peni. 2008. Jarimatika Perkalian dan
Pembagian. Jakarta: Kawan Pustaka.