Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis citra yang terbagi menjadi citra foto dan citra non-foto. Citra foto dihasilkan melalui kamera dan menggunakan spektrum tampak, sedangkan citra non-foto dihasilkan melalui sensor selain kamera dengan menggunakan berbagai spektrum elektromagnetik. Keduanya memiliki perbedaan pada sensor, sistem wahana, dan spektrum yang digunakan.
Citra foto udara dan citra nonfoto memberikan informasi tentang benda di permukaan bumi tanpa menyentuhnya langsung. Citra foto diambil menggunakan kamera udara sedangkan citra nonfoto menggunakan sensor pada satelit. Keduanya dapat memberikan informasi mengenai objek melalui interpretasi berdasarkan ciri-ciri seperti warna, tekstur, bentuk, pola dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan pengertian fotografi serta jenis dan bagian-bagian kamera digital SLR. Fotografi adalah proses merekam gambar menggunakan media cahaya, dimulai dari eksperimen Mo Ti pada abad ke-5 SM hingga penemuan kamera oleh Louis Daguerre pada 1837. Kamera digital SLR memiliki sensor untuk merekam gambar secara digital dan memungkinkan pengaturan profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang fotografi, mulai dari definisi fotografi analog dan digital, jenis-jenis kamera seperti DSLR dan action cam, komponen utama kamera seperti lensa dan anatomi DSLR, serta teknik dasar pengambilan gambar seperti diafragma, kecepatan rana, dan depth of field.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis citra yang terbagi menjadi citra foto dan citra non-foto. Citra foto dihasilkan melalui kamera dan menggunakan spektrum tampak, sedangkan citra non-foto dihasilkan melalui sensor selain kamera dengan menggunakan berbagai spektrum elektromagnetik. Keduanya memiliki perbedaan pada sensor, sistem wahana, dan spektrum yang digunakan.
Citra foto udara dan citra nonfoto memberikan informasi tentang benda di permukaan bumi tanpa menyentuhnya langsung. Citra foto diambil menggunakan kamera udara sedangkan citra nonfoto menggunakan sensor pada satelit. Keduanya dapat memberikan informasi mengenai objek melalui interpretasi berdasarkan ciri-ciri seperti warna, tekstur, bentuk, pola dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan pengertian fotografi serta jenis dan bagian-bagian kamera digital SLR. Fotografi adalah proses merekam gambar menggunakan media cahaya, dimulai dari eksperimen Mo Ti pada abad ke-5 SM hingga penemuan kamera oleh Louis Daguerre pada 1837. Kamera digital SLR memiliki sensor untuk merekam gambar secara digital dan memungkinkan pengaturan profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang fotografi, mulai dari definisi fotografi analog dan digital, jenis-jenis kamera seperti DSLR dan action cam, komponen utama kamera seperti lensa dan anatomi DSLR, serta teknik dasar pengambilan gambar seperti diafragma, kecepatan rana, dan depth of field.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang teknik pencahayaan yang digunakan dalam produksi televisi;
(2) Terdapat dua jenis peralatan pencahayaan yaitu studio lighting instruments dan fields lighting instruments;
(3) Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai peralatan pendukung pencahayaan seperti mounting devices dan equipment untuk mengontrol arah dan intensitas cahaya.
Kamera bekerja dengan cara memfokuskan cahaya melalui lensa ke film yang peka cahaya, sehingga membentuk gambar terbalik yang sesuai dengan objek. Prinsip kerjanya sama dengan mata yakni menggunakan lensa untuk membentuk bayangan, tetapi hasil akhir yang tercetak di film masih terbalik.
Kamera adalah perangkat yang mengubah gambar optik menjadi sinyal listrik untuk merekam gambar diam maupun bergerak. Terdapat berbagai jenis kamera seperti kamera berita, produksi lapangan, dan studio. Kamera terdiri dari lensa, kepala kamera, dan VTR serta dilengkapi tripod atau pedestral untuk penyangganya.
Dokumen tersebut memberikan pedoman dan teknik dasar untuk melakukan pengambilan gambar dan produksi video, mulai dari persiapan peralatan, teknik pengambilan gambar di lapangan, hingga hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam produksi seperti riset, wawancara, dan komposisi gambar.
Penginderaan jauh melibatkan sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, sensor, wahana, perolehan data, dan pengguna data. Terdapat berbagai jenis citra foto dan non-foto yang dibedakan berdasarkan spektrum, sensor, dan sistem wahana yang digunakan. Interpretasi citra dilakukan secara visual maupun digital dengan mempertimbangkan ciri-ciri seperti rona, bentuk, dan spasial.
Unsur interpretasi citra terdiri dari sembilan yaitu: rona, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, dan asosiasi. Kesembilan unsur ini disusun secara berjenjang dari yang paling dasar yaitu rona sampai yang paling kompleks yaitu asosiasi. Rona merupakan tingkat kegelapan atau kecerahan suatu objek pada citra.
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxELLYAMUTHIARAMADHANI
Pengindraan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam suatu benda, gejala dan area dari jarak jauh dengan menggunakan sensor yang mendeteksi pantulan gelombang elektromagnetik dari objek. Hasilnya berupa citra yang mengandung informasi keruangan dan dianalisis untuk berbagai keperluan seperti geologi, lingkungan, dan meteorologi.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam objek, gejala, dan area dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Metode ini melibatkan penggunaan energi elektromagnetik, sensor, dan interpretasi data untuk memperoleh informasi mengenai benda atau fenomena di Bumi.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam objek, gejala, dan area dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Terdiri dari sumber energi, atmosfer, objek, sensor, perolehan data, dan penggunaan data. Ada dua jenis citra yaitu citra foto dan nonfoto yang membedakan spektrum dan sensor yang digunakan.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk memperoleh informasi tentang objek, area, dan gejala menggunakan alat tanpa kontak langsung. Sistem penginderaan jauh melibatkan tenaga (alamiah atau buatan), atmosfer, sensor, objek, perolehan data, dan pengguna data. Interpretasi peta dan citra melibatkan pengumpulan informasi kualitatif dan kuantitatif secara langsung dan tidak langsung.
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari objek tanpa kontak fisik menggunakan alat seperti pesawat, satelit, atau kapal. Komponen utamanya meliputi sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, sensor dan wahana, serta perolehan dan manfaat data. Citra hasilnya berupa foto atau non-foto dan digunakan untuk memetakan sumber daya alam dan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang teknik pencahayaan yang digunakan dalam produksi televisi;
(2) Terdapat dua jenis peralatan pencahayaan yaitu studio lighting instruments dan fields lighting instruments;
(3) Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai peralatan pendukung pencahayaan seperti mounting devices dan equipment untuk mengontrol arah dan intensitas cahaya.
Kamera bekerja dengan cara memfokuskan cahaya melalui lensa ke film yang peka cahaya, sehingga membentuk gambar terbalik yang sesuai dengan objek. Prinsip kerjanya sama dengan mata yakni menggunakan lensa untuk membentuk bayangan, tetapi hasil akhir yang tercetak di film masih terbalik.
Kamera adalah perangkat yang mengubah gambar optik menjadi sinyal listrik untuk merekam gambar diam maupun bergerak. Terdapat berbagai jenis kamera seperti kamera berita, produksi lapangan, dan studio. Kamera terdiri dari lensa, kepala kamera, dan VTR serta dilengkapi tripod atau pedestral untuk penyangganya.
Dokumen tersebut memberikan pedoman dan teknik dasar untuk melakukan pengambilan gambar dan produksi video, mulai dari persiapan peralatan, teknik pengambilan gambar di lapangan, hingga hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam produksi seperti riset, wawancara, dan komposisi gambar.
Penginderaan jauh melibatkan sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, sensor, wahana, perolehan data, dan pengguna data. Terdapat berbagai jenis citra foto dan non-foto yang dibedakan berdasarkan spektrum, sensor, dan sistem wahana yang digunakan. Interpretasi citra dilakukan secara visual maupun digital dengan mempertimbangkan ciri-ciri seperti rona, bentuk, dan spasial.
Unsur interpretasi citra terdiri dari sembilan yaitu: rona, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, dan asosiasi. Kesembilan unsur ini disusun secara berjenjang dari yang paling dasar yaitu rona sampai yang paling kompleks yaitu asosiasi. Rona merupakan tingkat kegelapan atau kecerahan suatu objek pada citra.
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxELLYAMUTHIARAMADHANI
Pengindraan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam suatu benda, gejala dan area dari jarak jauh dengan menggunakan sensor yang mendeteksi pantulan gelombang elektromagnetik dari objek. Hasilnya berupa citra yang mengandung informasi keruangan dan dianalisis untuk berbagai keperluan seperti geologi, lingkungan, dan meteorologi.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam objek, gejala, dan area dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Metode ini melibatkan penggunaan energi elektromagnetik, sensor, dan interpretasi data untuk memperoleh informasi mengenai benda atau fenomena di Bumi.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk merekam objek, gejala, dan area dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Terdiri dari sumber energi, atmosfer, objek, sensor, perolehan data, dan penggunaan data. Ada dua jenis citra yaitu citra foto dan nonfoto yang membedakan spektrum dan sensor yang digunakan.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk memperoleh informasi tentang objek, area, dan gejala menggunakan alat tanpa kontak langsung. Sistem penginderaan jauh melibatkan tenaga (alamiah atau buatan), atmosfer, sensor, objek, perolehan data, dan pengguna data. Interpretasi peta dan citra melibatkan pengumpulan informasi kualitatif dan kuantitatif secara langsung dan tidak langsung.
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari objek tanpa kontak fisik menggunakan alat seperti pesawat, satelit, atau kapal. Komponen utamanya meliputi sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, sensor dan wahana, serta perolehan dan manfaat data. Citra hasilnya berupa foto atau non-foto dan digunakan untuk memetakan sumber daya alam dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran paralaks objek pada citra foto udara untuk menentukan tinggi objek. Terdapat penjelasan mengenai dasar teori fotogrametri, langkah kerja pengukuran paralaks dan contoh perhitungan untuk menentukan tinggi beberapa objek.
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
Dokumen tersebut membahas tentang fotogrametri dan penginderaan jauh, termasuk konsep dasar fotogrametri, jenis foto udara berdasarkan sudut pengambilan, bagian-bagian foto udara seperti tanda fiducial dan tanda tepi, serta penentuan skala foto udara. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang metode pemetaan menggunakan foto udara dan interpretasi geometri untuk menghasilkan peta.
Dokumen tersebut membahas pengertian penginderaan jauh beserta istilahnya dalam bahasa asing, langkah untuk mengenali obyek, sistem penginderaan jauh, sumber energi, sensor, perolehan data, hasil penginderaan jauh berupa citra dan data, keunggulan serta keterbatasan citra penginderaan jauh.
Remote sensing atau indraja adalah ilmu dan teknik memperoleh informasi tentang objek tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Citra indraja memiliki ciri spasial, spektral, dan temporal yang membantu mengidentifikasi objek. Citra dapat berupa foto atau non-foto yang diambil dari udara atau satelit untuk keperluan pertanian, geografi, geologi, dan arkeologi.
[Ringkasan]
Buku ini membahas tentang efisiensi penggunaan nitrogen dalam produksi pangan. Nitrogen merupakan input kunci tetapi penggunaannya masih sangat tidak efisien sehingga menyebabkan kerugian ekonomi dan pencemaran lingkungan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen antara lain pengoptimalan waktu dan metode aplikasi pupuk nitrogen, penyesuaian suplai nitrogen dengan kebutuhan tanaman, seleksi varietas tanaman yang lebi
Bab 1 membahas pengaruh cuaca dan iklim terhadap produktivitas pertanian global. Perubahan iklim di masa depan diprediksi meningkatkan ketidakpastian hasil panen. Bab 2 membahas perubahan iklim historis dan efek rumah kaca. Model iklim memprediksi peningkatan suhu global ke depan akibat emisi gas rumah kaca yang semakin meningkat.
Buku karya K.F. Isherwood menjelaskan dampak penggunaan pupuk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pupuk dapat meningkatkan kadar nitrat dalam air minum yang berpotensi menyebabkan sindrom pada bayi, serta menghasilkan zat karsinogenik. Namun, pupuk juga bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan dapat mencegah penyakit tertentu. Buku ini juga membahas dampak pertanian terhadap keragaman
Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih karet, perkecambahan benih rekalsitran, seleksi benih kelapa, dan penyimpanan benih rekalsitran. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tahapan produksi benih karet mulai dari pengumpulan dan pemilihan biji, pengecambahan, hingga pemindahan kecambah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perbenihan, agribisnis perbenihan, dan manajemen bisnis benih. Sistem perbenihan mencakup faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri perbenihan serta tahapan kegiatan pemuliaan. Agribisnis perbenihan menjelaskan evolusi industri benih dan kebijakan pemerintah terkait. Manajemen bisnis benih membahas perbedaan dengan bisnis lain, kemampuan yang dib
Dokumen ini membahas sistem pertanian berkelanjutan seperti pengolahan tanah minimum, sistem tanam ganda, dan tanaman berurutan. Juga dibahas tentang berbagai agroekosistem seperti lahan sawah beririgasi, lahan tadah hujan, lahan kering, dan rawa. Prinsip penyusunan pola pertanaman mencakup pergantian tanaman dan memperhatikan kebutuhan tanah dan air.
Dokumen tersebut membahas proses pasca panen kopi dan kelapa sawit. Pada pasca panen kopi, buah kopi dipetik secara manual berdasarkan tingkat kematangan dan diolah lebih lanjut melalui proses sortasi, pengolahan biji, dan pengupasan kulit. Sedangkan pada pasca panen kelapa sawit, tandan buah dipanen berdasarkan kriteria kematangan dan diolah di pabrik kelapa sawit melalui proses perebusan, perontokan buah
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi jamur mikoriza arbuskular (FMA), mikrobiologi kompos, biofertilisasi, dan produksi inokulan FMA. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang taksonomi FMA berdasarkan pola infeksi akar dan spora, faktor yang mempengaruhi proses kompos, mekanisme fiksasi nitrogen oleh Rhizobium dan Azotobacter, serta tahapan produksi inokulan FMA.
Teks tersebut membahas tentang nutrisi tumbuhan, teknik evaluasi media tanam, hama dan penyakit pada anggrek, serta remediasi media tanam yang terkontaminasi. Secara khusus, teks ini menjelaskan gejala kekurangan unsur hara pada tumbuhan, teknik evaluasi media tanam melalui analisis gejala dan kimiawi, serta berbagai metode untuk meremediasi media tanam yang tercemar melalui pendekatan fisik, kimiawi, bi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. Citra Satelit (Non Foto)
Citra dibuat Citra Citra Citra
dari antariksa Satelit Spot Satelit
Hasil dari NOAAA Daerah Landsat
sensor bukan Klaten
kamera
3. Penginderaan Planet
Penggunaan Penginderaan Cuaca
Penginderaan
Sumber Daya Bumi
Spektral
Klasifikasi Spasial
Citra Resolusi
Radiometrik
Temporal
Tunggal
Sensor
Multispektral
4. Foto
Udara
• Mengambil objek, daerah, atau
fenomena yang ada dipermukaan bumi
menggunakan alat berupa kamera
• Menggunakan sebuah wahana
biasanya balon udara, pesawat
Karakteristik udara, gantole, pesawat ultra ringan
dan pesawat tanpa awak
• Vertikal : dibuat dengan
sumbu kamera tegak lurus
• Condong : dibuat dengan
sumbu kamera menyudut
• Agak Condong :cakrawala tidak
Klasifikasi tergambar pada foto.
• Sangat Condong : foto tampak
cakrawalanya.
5. Gambar 8. Bentuk Liputan
Foto Udara
(Susanto, 1999)
Gambar 9. Blok Bujursangkar pada Foto
Udara (Smith, 1943)
(Susanto, 1999)
6. Tabel
PerbedaanNon Foto
Jenis Citra Citra Foto
Variabel
Sensor Non kamera, berdasarkan Kamera
scanning kamera dengan
detector bukan film
Detektor Pita magnetic, thermistor foto, Film
konduktif, foto voltaic,
Proses Elektronik Fotografi/Kimia
Perekaman
Mekanisme Parsial Serentak
Perekaman
Spektrum Spectra tampak dan Spektrum tampak
Elektromagnetik perluasan thermal, dan dan