Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan tindak lanjut pengawasan melalui pemeriksaan wajib pajak pasca PPS.
2. Terdapat dua kebijakan yang diatur mengenai perlakuan harta yang belum atau kurang diungkapkan dalam PPS dan sanksi yang diberikan.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengawasan terhadap kewajiban repatriasi dan investasi bagi
2. 2
No Uraian Kebijakan I Kebijakan II
1 Definisi - Pengungkapan harta yang diperoleh dari 1
Jan 1985 s.d. 31 Des 2015
- belum diungkapkan dalam SPH TA 2016
- WPOP dan WP Badan
- Pengungkapan harta yang diperoleh 1 Jan 2016
s.d. 31 Des 2020
- Harta belum dilaporkan dalam SPT 2020
- WPOP
2 Persyaratan - Memiliki NPWP
- Membayar PPh Final
- Menyampaikan SPPH yang dilengkapi
dengan NTPN, daftar rincian harta bersih,
daftar utang, pernyataan repatriasi,
pernyataan investasi
- Memiliki NPWP
- Membayar PPh Final
- Menyampaikan SPT Tahunan 2020
- Menyampaikan SPPH yang dilengkap dengan
NTPN, daftar rincian harta bersih, daftar utang,
pernyataan repatriasi, pernyataan investasi, surat
pernyataan pencabutan permohonan (restitusi,
keberatan, non keberatan)
- Tidak sedang diperiksa, dibukper, disidik, dalam
proses peradilan, dan menjalani vonis
3 Fasilitas - Tidak dikenakan sanksi 200% (Pasal 18
ayat 1(UU TA)
- Tidak diterbitkan ketetapan pajak atas kewajiban
PPh dan PPN tahun pajak 2016 s.d. 2020
RESUME SYARAT DAN FASILITAS PPS
5. 5
UU 11 Tahun 2016 Pasal 18 Ayat 1
• Dalam hal Wajib Pajak telah memperoleh Surat Keterangan kemudian ditemukan
adanya data dan/atau informasi mengenai Harta yang belum atau kurang
diungkapkan dalam Surat Pernyataan, atas Harta dimaksud dianggap sebagai
tambahan penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak pada saat
ditemukannya data dan/atau informasi mengenai Harta dimaksud.
UU 11 Tahun 2016 Pasal 18 Ayat 3
• Atas tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai Pajak
Penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Pajak Penghasilan dan ditambah dengan sanksi administrasi perpajakan berupa
kenaikan sebesar 200% (dua ratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau
kurang dibayar.
PERLAKUAN UNTUK HARTA YANG BELUM
ATAU KURANG DIUNGKAP KEBIJAKAN I
8. PEMERIKSAAN ATAS WP
YANG MENGIKUTI PPS
8
Ayat (1)
Dalam hal DJP menemukan data dan/atau informasi lain mengenai Harta yang belum atau kurang
diungkapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1):
a. Nilai Harta Bersih yang belum atau kurang diungkapkan tersebut diperlakukan sebagai penghasilan yang
bersifat final pada Tahun Pajak 2022; dan
b. Terhadap penghasilan sebagaimana dimaksud dalam huruf a;
1. Dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar 30%; dan
2. Dikenai sanksi administratif berupa bunga sebagaimana diatur dalam Pasal 13 ayat (2) UU No 6
Tahun 1983 tentang KUP beserta perubahannya
melalui penerbitan SKPKB oleh Direktur Jenderal Pajak
Ayat (2)
Termasuk dalam pengertian Harta yang belum atau kurang diungkapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yaitu:
a. Harta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf a yang tidak diungkapkan dalam SPPH s.d. 30
Juni 2022; dan/atau
b. Penyesuaian nilai Harta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (7)
Disebutkan dalam Pasal 9 PMK 196/PMK.03/2021:
10. PEMERIKSAAN ATAS WP
YANG MENGIKUTI PPS
WP yang mengikuti PPS
Kebijakan II namun
berdasarkan penelitian
ditemukan belum/kurang
mengungkapkan harta
bersih dalam SPPH
WP berdasarkan surat teguran tidak
memberikan klarifikasi atau memberikan
klarifikasi namun tidak :
1. Mengalihkan harta bersih ke dalam
wilayah NKRI sampai dengan 30 September
2022 sesuai pasal 15 ayat (1) PMK-196
2. menginvestasikan harta bersih sampai
dengan 30 September 2023 sesuai pasal 15
ayat (4) PMK-196, dan/atau
3. memenuhi jangka waktu investasi sesuai
Pasal 15 ayat (5) dan (10) PMK-196.
WP berdasarkan surat teguran tidak
menyetorkan tambahan PPh Final dan
mengungkapkan penghasilan bersifat
final dalam SPT Masa PPh Final sampai
dengan batas waktu terkait pengalihan
atau investasi sesuai pasal 19 ayat (8)
huruf b PMK-196.
.
10
01 02 03
11. 11
Penelitian
Harta yang belum/kurang
diungkapkan dalam SPPH
WP
Case Closed
Sesuai
KEBIJAKAN II
1. Data internal
2. Data eksternal
3. Harta dalam pembetulan SPT 2016-2020
tidak sesuai ketentuan
4. Harta dalam SPT 2020 tidak sesuai ketentuan
5. Penyesuaian Nilai Harta dalam Surat
Pembetulan
KPP
Tidak sesuai
SKPKB
30%xNilai Harta Bersih yang
belum/kurang diungkapkan
+
Bunga Pasal 13(2) UU KUP
Dafnom Harta
belum/kurang
diungkapkan
Sistem DJP
Lembar
Pengawasan
PENGAWASAN HARTA BERSIH BELUM/KURANG
DIUNGKAPKAN DALAM SPPH (PASAL 11 (2) UU HPP)
KPP
Usulan
Pemeriksaan atas
Harta Belum/Kurang
Diungkapkan dalam
SPPH
12. 12
Surat Teguran
Manual
Penelitian Kewajiban
Repatriasi
WP
Menyampaikan SPT PPh Final
Tambahan atas seluruh
kekurangan akibat gagal
repatriasi melalui DJPOnline
Kewajiban Repatriasi
terpenuhi
Case Closed
Kewajiban Repatriasi
tidak terpenuhi
Tidak memberikan tanggapan atau
menyampaikan SPT PPh Final Tambahan
tidak atas seluruhkekurangan
Usulan Pemeriksaan
atas Kekurangan
Pembayaran PPh
Final
Dafnom WP
Repatriasi
Sistem DJP KPP
PENGAWASAN KEWAJIBAN REPATRIASI
PASAL 7 (1) & 12 (1) UU HPP
KEBIJAKAN I & II
Harta dialihkan sebelum 30 Sept 2022
KPP
KEBIJAKAN I
4% (hanya Repat)
6% (Repat
komitmen investasi)
KEBIJAKAN II
5% (hanya Repat)
7% (Repat
komitmen investasi)
KEBIJAKAN I
SKPKB
5,5% (hanya Repat)
7,5% (Repat
komitmen investasi)
KEBIJAKAN II
SKPKB
6,5% (hanya Repat)
8,5% (Repat
komitmen investasi)
13. 13
Kewajiban Investasi
terpenuhi
Surat Teguran
Manual
Penelitian Kewajiban
Investasi
WP
Menyampaikan SPT PPh Final
Tambahan atas seluruh
kekurangan akibat gagal
repatriasi melalui DJPOnline
KPP
Usulan Pemeriksaan
atas Kekurangan
Pembayaran PPh Final
Case Closed
Kewajiban Investasi
tidak terpenuhi
Tidak memberikan tanggapan atau
menyampaikan SPT PPh Final Tambahan
tidak atas seluruhkekurangan
KEBIJAKAN I & II
1. Harta diinvestasikan sebelum 30 Sept 2023
2. Investasi s.d. 5 Tahun (30 Sept 2028)
KPP
KEBIJAKAN I & II
3% (Gagal Investasi Harta
DN/Hasil Repatriasi)
KEBIJAKAN I & II
SKPKB
4,5% (Gagal Investasi Harta
DN/Hasil Repatriasi)
Dafnom WP Investasi
Sistem DJP
Lembar
Pengawasan
PENGAWASAN KEWAJIBAN INVESTASI
PASAL 7 (1) & 12 (1) UU HPP