SlideShare a Scribd company logo
SHARING PENGALAMAN
Aplikasi Teknologi
Budidaya Ikan di Daerah
FAUZAN ALI
PUSAT RISET PERIKANAN
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
2022
Perkenalan Singkat
 Dr. Ir. Fauzan Ali, M.Sc.
 Lahir : Kototinggi, 6 Februari 1962 (Sumatera Barat)
 SD-SMA di Sumatera Barat
 S1 di IPB Bogor (Fakultas Perikanan jurusan Budidaya Perairan)
 S2-S3 di Universitas Kagoshima, Jepang.
 100 Inovator Indonesia (2008) (Kemenristek/Business
Innovation Center)
 101 Inovator Indonesia (2009) (Kemenristek/Business
Innovation Center
 7 Paten dan Paten sederhana
 Jabatan Sebelumnya: Kepala Pusat Penelitian Limnologi-LIPI
2016-2021
 Jabatan Sekarang: Peneliti Ahli Utama BRIN (Badan Riset dan
Inovasi Nasional)
www.brin.go.id
Perjalanan Pekerjaan
Perjalanan penelitian budidaya selama bekerja di Puslit Limnologi-LIPI
• Percobaan perkawinan induk dan pemeliharaan larva udang galah
dan
beberapa ikan hias air tawar
(1989-1991)
• Pendidikan S2 di Universitas Kagoshima, Jepang
(1992-1995)
• Kajian parameter kunci pembenihan udang galah
(1996-1997)
• Desain kolam serta teknologi adaptasi
(2001-2003)
• Kajian apartemen udang untuk meningkatkan produktivitas
(2002-2004)
• Kajian transportasi udang galah hidup
(2003)
• Sosialisasi teknologi budidaya udang galah (IPTEKDA-LIPI) ke
masyarakat (2001-2005)
• Management Trainee pada Perusahaan Udang Windu di Aceh
(1986-1987)
• Dosen Luar Biasa pada Fak. Perikanan, Universitas Bung Hatta,
Padang (1987-1988)
www.brin.go.id
Penelitian yang pernah dilakukan
 Pembenihan (udang galah, ikan papuyu, gurami, nila, lele, mas, gabus, nilem, gariang, ikan-
ikan hias, dll)
 Pendederan dan pembesaran (udang galah, ikan papuyu, ikan sidat, ikan nila, ikan gurami,
ikan lele, ikan mas, dll)
 Teknologi budidaya
 Pakan (udang dan ikan) berbasis nano teknologi
 Apartemen udang galah
 Sistem aerasi dengan teknologi nano bubble
 Budidaya system resirkulasi
 Budidaya system bioflok
 Penggunaan teknologi nano secara masif baru dimulai tahun ini terhadap berbagai komoditas
ikan al. Ikan Tor, udang galah, Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan gabus, Ikan gurami, Ikan sidat, dan
lain-lain.
www.brin.go.id
PERMASALAHAN
 Produksi yang ada hanya dari
hasil tangkapan di perairan alami
 Produksi cenderung menurun
baik jumlah maupun ukuran
 Belum ada panti-panti
pembenihan ikan puyu
 Belum terkuasai teknik
pembenihan secara massal
• Manipulasi lingkungan pemeliharaan
• Pakan yang tepat (ukuran dan gizi)
• Hibridisasi untuk keseragaman ukuran populasi
Solusi
Contoh penelitian 1:
MENYELAMATKAN ANAK IKAN PAPUYU YANG BERUKURAN MIKRO
Ukuran
Partikel
No.0: 30 ~ 90 μ
No.1 : 90~150 μ
No.2 : 150~250 μ
No.3:> 250 μ
Supertemia adalah pakan bergizi yang
dikembangkan dari karakteristik organism hidup
yang digunakan sebagai pakan hidup untuk larva
ikan dan udang
(kualitas, BJ, dan ukuran)
Rotatoria
Nauplii Artemia
0.1- 0.3 mm
0.4 - 1.0 mm
Bukaan mulut larva puyu umur 4 hari
sekitar 0.1 mm
0 jam
15 menit
6 jam
Pakan Nano buatan sendiri
Latar Belakang:
 Ikan puyu (Anabas testudineus) tahan hidup pada kualitas air yang luas,
tersebar diperairan tawar di Indonesia.
 Digemari masyarakat, khususnya di Sumatera dan Kalimantan karena cita rasa
daging yang khas.
 Ikan puyu mampu memproduksi telur yang banyak. 1 kg induk betina =
sekitar 600.000 ekor (ikan mas: sekitar 10.000 ekor; ikan nila sekitar 1000 ekor;
ikan lele sekitar 10.000 ekor).
 Siklus pemijahannya pendek (1 bulan), lebih pendek daripada ikan mas (6
bulan).
 Pemijahannya belum banyak diketahui.
Metoda penelitian:
 Eksplorasi dan koleksi induk ikan puyu di Jawa dan Sumatra
 Teknik rangsang pijah hormonal pada induk yang telah matang gonad
 Hibridisasi antara induk yang berbeda keragaman genetiknya
Hasil Penelitian:
 Ikan puyu yang biasanya memijah pada musim tertentu, awal musim hujan, dapat dipijahkan
kapan saja ketika sudah matang gonad dengan teknik rangsang pijah hormonal.
 Larva stadium awal sangat kecil dengan ukuran mulut sekitar 90 mikron memerlukan pakan
yang lebih kecil juga.
 Pertumbuhan anakan tidak seragam karena itu perlu dipisahkan supaya tidak terjadi
kanibalisme.
 Hibridisasi antara induk dari aksesi yang beragam menghasilkan anakan yang berukuran
seragam dan berdampak peningkatan survival larva menjadi benih siap tebar dari 4,57%
menjadi 18,47%.
Kelangsungan hidup yang lebih tinggi pada hasil silangan dari induk Ikan
Puyu asal Kuansing diduga karena tingkat keseragaman ukuran larva
yang tinggi. Hal ini berdampak kepada rendahnya tingkat pemangsaan
sesamanya.
Kasus Ikan Puyu ini mirip dengan kasus pada persilangan Udang Galah yang memperlihatkan kecenderungan yang sama,
strain yang memiliki jarak genetik yang berbeda dapat menghasilkan keturunan yang memiliki keseragaman ukuran yang
tinggi
A
B
Konsep hubungan kekerabatan antara Ikan Puyu Purworejo (A), Indramayu (B) dan Kuansing (C).
C www.lipi.go.id
C
Penetapan Hasil Silangan Ikan Puyu Unggul
Persilangan (♂
X ♀)
N 0 hari 5 hari 10 hari 15 hari 20 hari 30 hari
PRJ x KSG 4 100% 91,56% 87,63% 73,55% 50,64% 17,68%
IMY x KSG 3 100% 82,33% 73,34% 57,08% 48,07% 18,47%
KSG x PRJ 3 100% 90,22% 85,66% 60,40% 44,15% 9,92%
KSG x IMY 3 100% 82,32% 65,04% 50,14% 24,22% 1,64%
IMY x PRJ 4 100% 89,88% 79,49% 49,85% 31,11% 0,95%
PRJ x IMY 8 100% 80,84% 68,02% 44,47% 31,32% 0,94%
KSG x KSG 3 100% 92,01% 84,33% 60,42% 27,73% 1,22%
PRJ x PRJ 3 100% 88,99% 80,22% 61,52% 22,22% 0,42%
IMY x IMY 4 100% 90,21% 80,58% 51,13% 17,14% 1,11%
Tabel 3. Kelangsungan hidup larva Ikan Puyu sampai berumur 30 hari
www.brin.go.id
Contoh penelitian 2:
- Penelitian pembenihan, pentokolan, dan pembesaran
udang galah
 Membuat pembenihan udang galah jauh dari laut (di Cibinong)
 Air laut didatangkan dari Ancol atau Pelabuhanratu
 Menciptakan ekosistem buatan yang layak untuk kehidupan benih,
tokolan, maupun pembesaran udang galah
 Mengujicobakan pembesaran di kolam-kolam petani di 4 kecamatan di
Kab. Bogor (Ciampea, Pamijahan, Dramaga, dan Ciomas).
www.brin.go.id
- Penelitian Udang Galah Hibrid
Untuk mengatasi masalah variasi ukuran benih dan
produktivitas
www.brin.go.id
 BAHARI : Udang galah dari Sungai Batanghari, Jambi
 TARIK : Udang galah dari Sungai Citarik, Jawa Barat
 KUMAI : Udang galah dari Sungai Kumai, Kalimantan Tengah
 JENEBE : Udang galah dari Sungai Jeneberang, Sulawesi Selatan
www.brin.go.id
Performa Induk
Dendrogram UPGMA dari beberapa koleksi udang galah
1. Terdapat tiga kelompok populasi yang berbeda:
I. kelompok udang galah Jawa (TARIK),
II. kelompok udang galah Kalimantan (KUMAI) dan Sumatera (BAHARI), dan
III. kelompok udang galah Sulawesi (JENEBE).
2. Udang galah BAHARI cenderung memiliki keunggulan pada fekunditas dan
produktivitas pasca larva.
3. Udang galah TARIK dan KUMAI memiliki keunggulan cepat menjadi pasca larva,
sintasan tinggi, fekunditas tinggi, seragam dan pertumbuhan yang baik.
4. Udang galah JENEBE memiliki sintasan tinggi.
UG-KUMAI
UG-BAHARI
UG-TARIK
UG-JENEBE
0, 3 0,2 0,1
0,4
www.brin.go.id
MACRO-JENERIK, Udang Galah Indonesia
(Macrobrachium rosenbergii) Berkarakter Unggul
TENTANG MACRO-JENERIK
Macro-Jenerik adalah nama untuk udang galah unggul hasil pemuliaan di Puslit Limnologi-LIPI
Macro-Jenerik adalah udang galah hasil silangan udang galah dari sungai Jeneberang,
Sulawesi Selatan dan sungai Citarik, Jawa Barat.
KEUNGGULAN KOMPARATIF MACRO JENERIK
22 hari
(30-45 hari)
51%
(10-20%)
4,5 bln
(6 bln) ( ) nilai untuk udang galah lain
Sudah diujicoba di Kab. Belitung, BABEL
www.brin.go.id
Perbandingan Performa Induk dan Hasil
Silangan Terbaik
 Lama Masa Larva lebih pendek (10 hari lebih cepat )
 Peningkatan Sintasan Fase Larva (26 persen lebih tinggi)
 Peningkatan Pertumbuhan (27 % lebih cepat tumbuh )
 Peningkatan Keseragaman Ukuran (34 % lebih seragam)
“Macro-Jenerik”
www.brin.go.id
- Lahirnya teknologi Apartemen Udang Galah
 2001-2002: Pendampingan teknologi
budidaya udang galah di petani ikan di
Kab. Bogor.
 Produksi udang galah dibatasi oleh luas
kolam dengan padat tebar optimal 10
ekor/m2
 Udang : makhluk dasar, berganti kulit,
kanibal
 Kebiasaan petani memberi pelindung
untuk udang galah yang baru ditebar
(ranting bambu, pelepah kelapa, daun
pisang dll)
 2002-2004: Penelitian dan uji coba
anyaman bambu untuk pelindung
udang galah di kolam
 2003: Pemberian nama “Apartemen
Udang Galah”
Gambar
Untuk mengatasi masalah kanibalisme dan kepadatan tebar udang di kolam
- Produksi terbatas
- Kehidupan udang yang berganti kulit untuk tumbuh
- Perlu pelindung dan jarak aman (teriotorial) antar individu
Disain Apartemen Udang Galah
 Apartemen udang galah
adalah bangunan dari bahan
bambu yang dibelah dan
dianyam/dirakit menyerupai
kerangka bilik/kamar sebuah
apartemen (bilik yang tidak
ada lantai, dinding dan langit-
langitnya)
www.brin.go.id
Dimensi Apartemen
Teknik pemasangan apartemen
Ukuran 1 unit apartemen bisa
bervariasi sesuai keinginan.
Biasanya 1 x 1 x 1m, disesuaikan
dengan kedalaman air kolam.
Ukuran panjang, lebar dan tinggi
biliknya masing-masing 20 cm
Manfaat Apartemen Udang Galah
1. Meningkatkan kepadatan tebar
udang galah
2. Meminimumkan kanibalisme
3. Aman sebagai tempat udang
berganti kulit
4. Mudah mengetahui ukuran udang
yang dipelihara
5. Tidak mengganggu arus air dalam
kolam
6. Mencegah pencurian dengan jala
atau alat tangkap sejenis lainnya
7. Meningkatkan produksi/hasil panen
Udang bertengger di apartemen
Kanibalisme berkurang
Kepadatan tebar meningkat
Meningkatkan produksi dari 2,5 sampai 7 ton per Ha
- Teknologi Transportasi Udang Galah Hidup
Udang hidup:
 Harga lebih tinggi
 Udang lebih segar
 Masalah dalam transportasi
Hati-hati saat:
 Penangkapan
 Penyimpanan sementara
 Persiapan transportasi dan pengemasan
 Selama transportasi
Sistem transportasi udang
galah hidup ini didisain untuk:
1. Meningkatkan lama
pengangkutan yang aman
2. Meningkatkan kelangsungan
hidup
3. Meningkatkan jumlah daya
angkut udang
4. Memudahkan penanganan
(handling) di kolam, di
perjalanan dan di tempat tujuan
(transportasi sistem rak)
• Prinsip kerja sistem ini adalah :
1. menjaga suhu air rendah dan konstan,
2. air tersirkulasi selama pengangkutan,
3. udang tertata di dalam kotak-kotak
penyimpanan dan
4. sistem dapat dibongkar-pasang
• Diperlukan pemahaman prinsip kerja dan
pengoperasian sistem sebelum digunakan
Sketsa alat transportasi
- Jenset
- Aerator
- Filter
- Keranjang
- Pompa
- Handuk
Alat yang diperlukan
- Es batu
Target:
• mengurangi kematian selama transportasi (SR 87 – 97 %)
• Meningkatkan lama pengangkutan (sampai 12 jam)
• meningkatkan jumlah angkut (50 kg/400 liter), dan
• praktis dalam operasional
Slide-slide berikut adalah beberapa kegiatan tentang
Pengalaman aplikasi teknologi budidaya ikan di masyarakat:
- Meneliti iya…., aplikasi teknologi ke
masyarakat juga iya..
- Tiada henti saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan
dengan masyarakat sejak 2002
sampai sekarang
- Pengembangan budidaya udang galah di
petani ikan di Kabupaten Bogor
4 kecamatan, 43 petani, bermacam-macam tipe tanah, dan sumber air, akses lokasi
- Pembimbingan pembenihan udang galah di
Dinas Perikanan Prov. Kalimantan Tengah
(Lokasi: Kumai, Kotawaringin Barat)
Gambar udang
Pembenihan dan
pembesaran,
- Revitalisasi Pembenihan udang galah di Agro
Techno Park–RISTEK, Palembang
K.l. 5 Ha, lahan rawa, pembenihan, dan pembesaran
- Revitalisasi Balai Benih Ikan di Dinas
Perikanan Kab. Kuantan Singingi, Riau
• BBI Sentral,
• Luas Area kl 3 Ha,
• air keruh (akibat PETI),
• tanah berpasir
• Potensi pengembangan masih besar
• Masalah perbenihan
- Pemanfaatan air danau bekas galian tambang batu bara
PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Udang usia 5 bulan
- Pembinaan Kelompok Tani Ikan Mina
Jaya, Berbah, Sleman, Yogyakarta
• Kelompok sudah punya hatchery sendiri,
• Anggota : 15 KK
• Luas kl. 2 Ha
• lahan berpasir,
• potensi pengembangan besar
- Kegiatan Pendampingan Teknologi Budidaya Ikan Sidat di
Bengkulu
2014
2014
Produksi benih ikan
Semula : 10.000-an ekor/tahun
Menjadi : 3 juta ekor/tahun
- Pembangunan Teknopark Perikanan di lokasi Balai Benih
Ikan milik Kab. Samosir, Sumatra Utara
Fungsi : Menjaga fluktuasi suhu air pada kisaran rendah
Meningkatkan laju penetasan, kelangsungan
hidup dan pertumbuhan
2014-2020
- Revitalisasi Balai Benih Ikan Kab. Deli Serdang, Sumatra
Utara (komoditas patin, mas, nila, dll)
2018-2019
- Taman Kiyai Langgeng, Magelang, Jawa Tengah
2022
Tantangan:
- Sumber air dari sungai tercemar
limbah penduduk
- Teknik perkolaman yang tidak
standar
- Komoditas yang dipelihara, ikan
arwana, mas, dan nila
- Lain-lain
- Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Sumsel
(2007)
- Kab. Belitung (2008)
- Kab. Malang Raya, Jatim (2008)
- Kab. Serdang Bedagai, Sumut (2009)
- PT Asian Agri (2009)
- Kelompok Tani Udang Galah ....
Tasikmalaya lewat BIC (2011)
- Konsultasi Perorangan (2004-sekarang)
Pemanfaatan air danau bekas galian tambang
batu bara untuk budidaya ikan
PT ADARO INDONESIA
BEKERJASAMA DENGAN
PUSAT PENELITIAN LIMNOLOGI-LIPI
2009-2015
Tujuan
 Memanfaatkan air danau bekas galian tambang batubara oleh PT Adaro Indonesia
untuk budidaya ikan dan udang
 Hasil ikan untuk menscukupi kebutuhan petani ikan binaan CSR yang ada di sekitar
tambang
 Mewujudkan kewajiban perusahaan dalam menghadapi masa penutupan tambang
bila masa konsesi berakhir
Pembenihan Ikan Nila BEST
(Bogor Enhanced Strain Tilapia)
Unggul dalam hal:
1. Menghasilkan telur dan benih yang banyak
(6000 butir/kg induk, 3-5 kali lebih banyak dibandingkan varietas lainnya)
2. Ukuran larvanya lebih besar
(pertumbuhan dalam 40 hari mencapai 87,5 kali. Varietas lain sekitar 17 kali)
3. Rata-rata pertumbuhan badannya tinggi dibandingkan nila merah NIFI
4. Tahan dan tumbuh baik pada media salinitas
(Pada kadar garam 15 ppt, kelangsungan hidup dua kali lebih baik daripada varietas lain)
5. Tahan terhadap kondisi lingkungan buruk
(Kelangsungan hidupnya 1,40 kali lebih besar dibandingkan varietas lain.
Pembesaran Udang Galah
dengan Teknologi Apartemen
1. Udang galah adalah komoditas perikanan penting di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan
2. Udang galah tumbuh baik di lahan bekas tambang batubara PT Adaro Indonesia
3. Daging udang (termasuk ikan nila BEST) hasil panen bebas dari logam berbahaya
4. Apartemen udang galah membantu dalam meningkatkan padat tebar,
meminimumkan kanibalisme dan meningkatkan hasil panen (dari 2-3 ton/Ha sampai 6-7 ton/Ha)
Penelitian ini telah membuktikan
 Udang galah dan ikan nila mampu tumbuh dan
berkembang dengan sangat baik di daerah
bekas tambang dengan memanfaatkan air dari
danau bekas galian tambang batu bara.
 Analisa daging ikan dan udang galah hasil
produksi menujukkan bahwa baik daging ikan
maupun udang galah terbebas dari cemaran
logam-logam yang membahayakan (ikan dan
udang galah aman untuk dikonsumsi).
 Dalam masa 4 tahun kerjasama, benih-benih
ikan hasil produksi telah disebarkan ke
beberapa kelompok tani yang melibatkan
sekitar 150 kepala keluarga di sekitar lokasi
tambang.
Hasil yang Dicapai
 Ikan Nila Best
 Skala produksi benih ikan nila BEST
sekarang (2011) 600.000 per bulan.
 Benih akan digulirkan ke petani
ikankaramba melalui program CSR PT Adaro
Indonesia
 Udang galah
 Uji keekonomian pembesaran sudah selesai.
Keuntungan kotor per 0,05 Ha, Rp
9.750.000,-
 Pengadaan benih masih masalah
(didatangkan dari P. Jawa)
 Pengembangan budidaya ikan-ikan lokal
Kalimantan (Pembenihan dan pembesaran)
Kendala Budidaya Ikan di Lahan Bekas Tambang
 Kondisi lahan bekas timbunan
 Perlu konstruksi kolam dengan disain anti longsor.
 Fluktuasi air danau bekas tambang
 Pengaturan air keluar (outlet) untuk kecukupan air
sepanjang tahun
Analisa Daging Udang dan Ikan
No Parameter Satuan
Titik Pengambilan
Ambang Baku
UDANG GALAH NILA
Cibinong Adaro Cibinong Adaro
Udang
Galah
Ikan
Nila
1 Timbal (Pb) mg/kg <0.048 <0.048 < 0.048 <0.048 0,50 0,30
2 Kadmium (Cd) mg/kg 0,160 <0.003 <0.003 <0.003 1,00 0,10
3 Timah (Sn) mg/kg <0.8 <0.8 <0.8 <0.8 - -
4 Mangan (Mn) mg/kg 0,700 1,88 1,200 0,30 - -
5 Besi (Fe) mg/kg 1,780 5,71 5,130 11,80 - -
6 Raksa (Hg) mg/kg <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 1,00 0,50
7 Arsen (As) mg/kg <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 1,00 1,00
- tidak
dipersyaratkan
Ambang Baku merujuk pada SNI 7387 : 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat
dalam Pangan
Diawali dengan kegiatan revitalisasi Balai Benih Ikan milik Pemkab
Dilanjutkan dengan MoU pembangunan teknopark perikanan
Pembiayaan Bersama oleh DIPA LIPI dan APBD Kab. Samosir
Transfer teknologi
budidaya ikan di
Kab. Samosir,
Sumatera Utara
Success story Technopark Samosir
1. Potensi sumber daya alam mendukung
2. Pasar dari produk yang akan dikembangkan sudah ada
3. Teknologi sesuai kebutuhan bisnis masyarakat
4. Komitmen Pemda dan stakeholders dibangun sejak awal
5. Diseminasi teknologi melibatkan organisasi perangkat daerah
(OPD) terkait dan para pakar
6. Memiliki kelembagaan yang resmi yang dikelola bersama
stakeholders
7. Memiliki bussines proces mangement yang jelas dan terstandar
8. Kegiatannya dilaksanakan lintas kompetensi dan multi
komoditas
A. PROSES yang terjadi selama 5 tahun perjalanan Technopark
Single commodity
Multi commodities
Satu satker
Lintas satker
Success story Technopark Samosir
B. OUTPUT yang telah dicapai:
1. Teknologi baru yang diimplementasikan 12 teknologi
2. Manajemen baru yang diperkenalkan 4 buah
3. Kerjasama transfer teknologi 9 MoU
4. Perusahaan pemula 14 perusahaan
5. Kelompok usaha tani yang dibina 11 kelompok usaha
6. SDM yang telah dilatih/bersertifikat 259 orang
7. Lapangan kerja yang tercipta 292 orang
8. BBI : awalnya cost center  profit center (PAD)
Perpres No. 106/2017 tentang Kawasan Sain dan
Teknologi
JUMLAH TEKNOLOGI
1. Teknologi Kolam Dome
2. Teknologi Pembenihan Ikan
3. Teknologi Pendederan ikan
4. Teknologi Biomassa Fitoplankton
5. Teknologi pembuatan pakan ikan
(pellet)
6. Teknologi Bioflok untuk budidaya
ikan lele
7. Teknologi pengolahan pasca
panen perikanan (krispi dan
dendeng)
8. Teknologi pengalengan makanan
(arsik ikan mas, sambal tombur,
sambal andaliman)
9. Teknologi pengolahan kopi
robusta
10. Teknologi pengemasan produk
olahan hasil pertanian
11. Teknologi online monitoring
Kualitas Air
12. Teknologi listrik hibrida
JUMLAH MANAJEMEN
BARU
1. Kelembagaan
Pengelolaan Technopark
2. Proses Sertifikasi Halal
3. Keamanan Pangan
4. Usaha Budidaya Ikan
JUMLAH KERJASAMA
1. Kerjasama dengan BP POM
2. Kerjasama dengan LP POM
MUI
3. Kerjasama dengan IPB
4. Kerjasama dengan Univ.
Parahyangan
5. Kerjasama dengan UNIMED
6. Kerjasama dengan Bank
SUMUT
7. Kerjasama dengan SMK
Pertanian
8. Kerjasama dengan Univ.
Darmawangsa
9. Kerjasama dengan Pemda
Kab. Deli Serdang
JUMLAH PERUSAHAAN PEMULA
1. Start Up Samandali (Andaliman)
2. Start Up TIC Kopi
3. Start Up 12 Bersaudara
4. Start Up Roti Ketawa
5. Start Up Kacang Rondam
6. Start Up Usaha Kolang
Kaling/Kripik Pisang
7. Start Up Bawang merah goreng
8. Start Up Kripik Kentang Cinabo
9. Start Up Kripik Pinadar
10. Start Up Kopi Nature
11. Start Up Kopi Kaldera
12. Start Up Kopi Sinergi
13. Start Up Kopi Sirongo-ringo
(Palipi)
14. Start Up Buyung Sitakar (usaha
penjualan saprotan)
JUMLAH KELOMPOK USAHA
1. Kelompok Usaha Aek
Sibunga-bunga
2. Kelompok Usaha Saroha
3. Kelompok Usaha Arinta
4. Kelompok Usaha Sepakat
5. Kelompok Usaha Sepinggan
Nauli
6. Kelompok Usaha Dotashi
7. Kelompok Usaha Idonata
Simbolon
8. Kelompok Usaha Lintong
Nihuta
9. Kelompok Usaha Pardosir
10. Kelompok Usaha Lundak
Sagala
11. Kelompok Usaha Melati
Tomok
SDM TERLATIH
1. Krispi Ikan 30 orang
2. Pemijahan Ikan mas 12 orang
3. Pendederan ikan mas 12 orang
4. Pemijahan ikan lele 5 orang
5. Pendederan ikan lele 5 orang
6. Bioflok untuk budidaya lele 15
orang
7. Pembuatan pakan alami 3 orang
8. Pembuatan pakan buatan 13
orang
9. Budidaya system bioflok 25
orang
10. Pelatihan Produk sehat 25
orang
11. Pelatihan Produk halal 25 orang
12. Praktek Kerja SMK 60 orang
13. Pelatihan PPL Perikanan 25
orang
LAPANGAN KERJA
1. Samandali 45 orang
2. TIC Kopi 3 orang
3. 12 Bersaudara 20 orang
4. Roti Ketawa 5 orang
5. Kacang Rondam 4 orang
6. Usaha Kolang Kaling 10 orang
7. Bawang merah goreng 9 orang
8. Kripik kentang Cinabo 5 orang
9. Kripik Pinadar 2 orang
10. Kopi Nature 2 orang
11. Kopi Kaldera 2 orang
12. Kopi Sinergi 10 orang
13. Kopi Siringo-ringo 4 orang
14. Usha Buyung Sitakar 11 orang
15. Aek Sibunga-bunga 11 orang
16. Saroha 10 orang
17. Arinta 2 orang
18. Sepakat 11 orang
19. Sipinggan Nauli 10 orang
20. Petani Kopi Dotashi 30 orang
21. Idonata Simbolon 20 orang
22. Lintong Nihuta 35 orang
23. Pardosir 25 orang
24. Lundak Sagala 10 orang
25. Melati Tomok 2 orang
1. Proses Pemilihan Teknologi
2. Membangun Komitmen dengan
Stakeholders
3. Proses Diseminasi Teknologi
4. Membangun Kelembagaan
5. Mengembangkan Model Bisnis
5 Kunci Transfer Teknologi
 Memastikan teknologi yang sudah “proven”
 Memilih teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan
 Menyiapkan teknologi dari multi kompetensi
 Menjamin teknologi mampu membuat bisnis
lebih efisien dan untung
PROSES PEMILIHAN TEKNOLOGI
PEMDA
 Meyakinkan Pemda tentang keunggulan teknologi
 Meyakinkan Pemda tentang SDM LIPI yang handal
 Meyakinkan Pemda tentang hasil yang akan dinikmati
Melalui:
1. Branding LIPI (pameran, publikasi, seminar, dll)
2. Kunjungan ke LIPI untuk melihat langsung dan diskusi
3. Profil SDM LIPI dan hasil karyanya
4. Pengalaman daerah atau negara lain (studi banding)
UMKM
⊸ Ketepatan pemilihan mitra (visi, kejelasan masalah,
punya potensi untuk maju)
Melalui:
1. Diskusi
2. Melihat track record
3. Memiliki sarana prasarana (lahan, finansial, barang,
dll)
INSTITUSI PENDUKUNG
 Menyatakan keterbukaan untuk membangun
kerjasama (program, fasilitas, pendanaan,
manfaat).  saling melengkapi
 Membuat kesepakatan kerjasama/MoU
 Selalu membangun komunikasi berkelanjutan
 Saling menghargai dalam kontribusi setiap
capaian yang dihasilkan.
MEMBANGUN KOMITMEN DENGAN STAKEHOLDERS
PROSES DISEMINASI
1. Pembuatan demplot
Sebagai ajang pembuktian bahwa:
- teknologi proven
- SDM IPTEK handal
2. Pemagangan pelaku bisnis
- yang akan memakai teknologi
- untuk menetapkan mitra UKM terpilih
3. Memulai usaha untuk perubahan
- melihat keseriusan calon pelaku usaha
- menetapkan UKM yang akan didampingi
4. Monitoring dan Pendampingan
- Evaluasi usaha dan ketepatan teknologi
- Pendampingan untuk menjelaskan know how dari
teknologi
MEMBANGUN KELEMBAGAAN
1. Unsur kelembagaan berbasis triple helix
- Pemda -------------- terkait regulator
- UKM ----------------- sebagai pelaku bisnis
- Lembaga litbang -- Penyedia teknologi dan SDM Pendamping
2. Struktur
- Direktur
+ mempunyai visi untuk memajukan UKM
+ mampu menjembatani 3 unsur triple helix
+ Memiliki jejaring (network) dengan pihak luar
+ Mampu bekerja secara tim
- Manajer
+ Bidang Produksi (Barang/Jasa)
+ Bidang Keuangan
+ Bidang Pemasaran
- Staf Administrasi
- Badan Pembina/Penasihat (Pimpinan daerah dan Lembaga
Litbang)
Dilakukan berbasis komoditas sesuai
dengan karakterisitik masing-masing,
sehingga terwujud:
 Pertambahan nilai produk
 Penambahan jenis usaha (segmentasi
usaha)
 Perputaran uang lebih cepat
 Masyarakat yang terlibat bertambah
 Produk yang dihasilkan lebih banyak
 Permintaan pasar lebih cepat
terlayani
• Produk tahan lama
• Jangkauan pasar lebih luas
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS
The Project

More Related Content

What's hot

Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Badiuzzaman
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
AdinDin2
 
Oogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikanOogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikan
HASANUDDIN UNIVERSITY
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
afdal muhammad
 
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUTKUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
ZulfikarRaihanMalah
 
Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payau
iin hamzah
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
farida11zf
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
Indra Lesmana
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
Deden Reinaldi
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
Putra putra
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
firmanahyuda
 
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanTata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanSawargi Ppmkp
 
Hari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikanHari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikan
SKIPM Kelas II Bandung
 

What's hot (20)

Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
 
Oogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikanOogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikan
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUTKUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
 
Kegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairanKegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairan
 
Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payau
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanTata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
 
Hari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikanHari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikan
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 

Similar to Presentasi BRIN_Pengalaman aplikasi teknologi budidaya ikan di daerah (1).pptx

Jojo subagja semah domestikasi
Jojo subagja semah domestikasiJojo subagja semah domestikasi
Jojo subagja semah domestikasi
Jojo Subagja
 
Breeding dan Reproduksi
Breeding dan ReproduksiBreeding dan Reproduksi
Breeding dan Reproduksi
MazAeldyVanHouten
 
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
MeltaRiniFahmi
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
Hafdalia
 
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptxBenih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
ssuser217dab
 
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALIPRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALI
lisa ruliaty 631971
 
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Jojo Subagja
 
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptxBudidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
MuhammadAyyub37
 
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
lisa ruliaty 631971
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
marspoint
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
marspoint
 
Proposal pertamina sobat bumi fix
Proposal pertamina sobat bumi fixProposal pertamina sobat bumi fix
Proposal pertamina sobat bumi fixAlbab Ulil
 
01. kegiatan akuakultur
01. kegiatan akuakultur01. kegiatan akuakultur
01. kegiatan akuakultur
Noor Yusuf
 
Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...
Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...
Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...
Oto Prasadi
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
Sky Patronus
 
Budidayabelut
BudidayabelutBudidayabelut
Budidayabelut
Abdi Rusdyanto
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautRohman Efendi
 
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptxPPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
MarettyDolorosaButar
 
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
MeltaRiniFahmi
 

Similar to Presentasi BRIN_Pengalaman aplikasi teknologi budidaya ikan di daerah (1).pptx (20)

Jojo subagja semah domestikasi
Jojo subagja semah domestikasiJojo subagja semah domestikasi
Jojo subagja semah domestikasi
 
Breeding dan Reproduksi
Breeding dan ReproduksiBreeding dan Reproduksi
Breeding dan Reproduksi
 
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptxBenih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
 
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALIPRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALI
 
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
 
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptxBudidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
 
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
 
Proposal pertamina sobat bumi fix
Proposal pertamina sobat bumi fixProposal pertamina sobat bumi fix
Proposal pertamina sobat bumi fix
 
01. kegiatan akuakultur
01. kegiatan akuakultur01. kegiatan akuakultur
01. kegiatan akuakultur
 
Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...
Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...
Potensi Perikanan Berdasarkan "Concern Organisme" di Segara Anakan, Cilacap (...
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
Budidayabelut
BudidayabelutBudidayabelut
Budidayabelut
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
 
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptxPPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
 
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
 

Presentasi BRIN_Pengalaman aplikasi teknologi budidaya ikan di daerah (1).pptx

  • 1. SHARING PENGALAMAN Aplikasi Teknologi Budidaya Ikan di Daerah FAUZAN ALI PUSAT RISET PERIKANAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL 2022
  • 2. Perkenalan Singkat  Dr. Ir. Fauzan Ali, M.Sc.  Lahir : Kototinggi, 6 Februari 1962 (Sumatera Barat)  SD-SMA di Sumatera Barat  S1 di IPB Bogor (Fakultas Perikanan jurusan Budidaya Perairan)  S2-S3 di Universitas Kagoshima, Jepang.  100 Inovator Indonesia (2008) (Kemenristek/Business Innovation Center)  101 Inovator Indonesia (2009) (Kemenristek/Business Innovation Center  7 Paten dan Paten sederhana  Jabatan Sebelumnya: Kepala Pusat Penelitian Limnologi-LIPI 2016-2021  Jabatan Sekarang: Peneliti Ahli Utama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) www.brin.go.id
  • 3. Perjalanan Pekerjaan Perjalanan penelitian budidaya selama bekerja di Puslit Limnologi-LIPI • Percobaan perkawinan induk dan pemeliharaan larva udang galah dan beberapa ikan hias air tawar (1989-1991) • Pendidikan S2 di Universitas Kagoshima, Jepang (1992-1995) • Kajian parameter kunci pembenihan udang galah (1996-1997) • Desain kolam serta teknologi adaptasi (2001-2003) • Kajian apartemen udang untuk meningkatkan produktivitas (2002-2004) • Kajian transportasi udang galah hidup (2003) • Sosialisasi teknologi budidaya udang galah (IPTEKDA-LIPI) ke masyarakat (2001-2005) • Management Trainee pada Perusahaan Udang Windu di Aceh (1986-1987) • Dosen Luar Biasa pada Fak. Perikanan, Universitas Bung Hatta, Padang (1987-1988) www.brin.go.id
  • 4. Penelitian yang pernah dilakukan  Pembenihan (udang galah, ikan papuyu, gurami, nila, lele, mas, gabus, nilem, gariang, ikan- ikan hias, dll)  Pendederan dan pembesaran (udang galah, ikan papuyu, ikan sidat, ikan nila, ikan gurami, ikan lele, ikan mas, dll)  Teknologi budidaya  Pakan (udang dan ikan) berbasis nano teknologi  Apartemen udang galah  Sistem aerasi dengan teknologi nano bubble  Budidaya system resirkulasi  Budidaya system bioflok  Penggunaan teknologi nano secara masif baru dimulai tahun ini terhadap berbagai komoditas ikan al. Ikan Tor, udang galah, Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan gabus, Ikan gurami, Ikan sidat, dan lain-lain. www.brin.go.id
  • 5. PERMASALAHAN  Produksi yang ada hanya dari hasil tangkapan di perairan alami  Produksi cenderung menurun baik jumlah maupun ukuran  Belum ada panti-panti pembenihan ikan puyu  Belum terkuasai teknik pembenihan secara massal • Manipulasi lingkungan pemeliharaan • Pakan yang tepat (ukuran dan gizi) • Hibridisasi untuk keseragaman ukuran populasi Solusi Contoh penelitian 1: MENYELAMATKAN ANAK IKAN PAPUYU YANG BERUKURAN MIKRO
  • 6. Ukuran Partikel No.0: 30 ~ 90 μ No.1 : 90~150 μ No.2 : 150~250 μ No.3:> 250 μ Supertemia adalah pakan bergizi yang dikembangkan dari karakteristik organism hidup yang digunakan sebagai pakan hidup untuk larva ikan dan udang (kualitas, BJ, dan ukuran) Rotatoria Nauplii Artemia 0.1- 0.3 mm 0.4 - 1.0 mm Bukaan mulut larva puyu umur 4 hari sekitar 0.1 mm 0 jam 15 menit 6 jam Pakan Nano buatan sendiri
  • 7. Latar Belakang:  Ikan puyu (Anabas testudineus) tahan hidup pada kualitas air yang luas, tersebar diperairan tawar di Indonesia.  Digemari masyarakat, khususnya di Sumatera dan Kalimantan karena cita rasa daging yang khas.  Ikan puyu mampu memproduksi telur yang banyak. 1 kg induk betina = sekitar 600.000 ekor (ikan mas: sekitar 10.000 ekor; ikan nila sekitar 1000 ekor; ikan lele sekitar 10.000 ekor).  Siklus pemijahannya pendek (1 bulan), lebih pendek daripada ikan mas (6 bulan).  Pemijahannya belum banyak diketahui. Metoda penelitian:  Eksplorasi dan koleksi induk ikan puyu di Jawa dan Sumatra  Teknik rangsang pijah hormonal pada induk yang telah matang gonad  Hibridisasi antara induk yang berbeda keragaman genetiknya Hasil Penelitian:  Ikan puyu yang biasanya memijah pada musim tertentu, awal musim hujan, dapat dipijahkan kapan saja ketika sudah matang gonad dengan teknik rangsang pijah hormonal.  Larva stadium awal sangat kecil dengan ukuran mulut sekitar 90 mikron memerlukan pakan yang lebih kecil juga.  Pertumbuhan anakan tidak seragam karena itu perlu dipisahkan supaya tidak terjadi kanibalisme.  Hibridisasi antara induk dari aksesi yang beragam menghasilkan anakan yang berukuran seragam dan berdampak peningkatan survival larva menjadi benih siap tebar dari 4,57% menjadi 18,47%.
  • 8. Kelangsungan hidup yang lebih tinggi pada hasil silangan dari induk Ikan Puyu asal Kuansing diduga karena tingkat keseragaman ukuran larva yang tinggi. Hal ini berdampak kepada rendahnya tingkat pemangsaan sesamanya. Kasus Ikan Puyu ini mirip dengan kasus pada persilangan Udang Galah yang memperlihatkan kecenderungan yang sama, strain yang memiliki jarak genetik yang berbeda dapat menghasilkan keturunan yang memiliki keseragaman ukuran yang tinggi A B Konsep hubungan kekerabatan antara Ikan Puyu Purworejo (A), Indramayu (B) dan Kuansing (C). C www.lipi.go.id C
  • 9. Penetapan Hasil Silangan Ikan Puyu Unggul Persilangan (♂ X ♀) N 0 hari 5 hari 10 hari 15 hari 20 hari 30 hari PRJ x KSG 4 100% 91,56% 87,63% 73,55% 50,64% 17,68% IMY x KSG 3 100% 82,33% 73,34% 57,08% 48,07% 18,47% KSG x PRJ 3 100% 90,22% 85,66% 60,40% 44,15% 9,92% KSG x IMY 3 100% 82,32% 65,04% 50,14% 24,22% 1,64% IMY x PRJ 4 100% 89,88% 79,49% 49,85% 31,11% 0,95% PRJ x IMY 8 100% 80,84% 68,02% 44,47% 31,32% 0,94% KSG x KSG 3 100% 92,01% 84,33% 60,42% 27,73% 1,22% PRJ x PRJ 3 100% 88,99% 80,22% 61,52% 22,22% 0,42% IMY x IMY 4 100% 90,21% 80,58% 51,13% 17,14% 1,11% Tabel 3. Kelangsungan hidup larva Ikan Puyu sampai berumur 30 hari www.brin.go.id
  • 10. Contoh penelitian 2: - Penelitian pembenihan, pentokolan, dan pembesaran udang galah  Membuat pembenihan udang galah jauh dari laut (di Cibinong)  Air laut didatangkan dari Ancol atau Pelabuhanratu  Menciptakan ekosistem buatan yang layak untuk kehidupan benih, tokolan, maupun pembesaran udang galah  Mengujicobakan pembesaran di kolam-kolam petani di 4 kecamatan di Kab. Bogor (Ciampea, Pamijahan, Dramaga, dan Ciomas). www.brin.go.id
  • 11. - Penelitian Udang Galah Hibrid Untuk mengatasi masalah variasi ukuran benih dan produktivitas www.brin.go.id
  • 12.  BAHARI : Udang galah dari Sungai Batanghari, Jambi  TARIK : Udang galah dari Sungai Citarik, Jawa Barat  KUMAI : Udang galah dari Sungai Kumai, Kalimantan Tengah  JENEBE : Udang galah dari Sungai Jeneberang, Sulawesi Selatan www.brin.go.id
  • 13. Performa Induk Dendrogram UPGMA dari beberapa koleksi udang galah 1. Terdapat tiga kelompok populasi yang berbeda: I. kelompok udang galah Jawa (TARIK), II. kelompok udang galah Kalimantan (KUMAI) dan Sumatera (BAHARI), dan III. kelompok udang galah Sulawesi (JENEBE). 2. Udang galah BAHARI cenderung memiliki keunggulan pada fekunditas dan produktivitas pasca larva. 3. Udang galah TARIK dan KUMAI memiliki keunggulan cepat menjadi pasca larva, sintasan tinggi, fekunditas tinggi, seragam dan pertumbuhan yang baik. 4. Udang galah JENEBE memiliki sintasan tinggi. UG-KUMAI UG-BAHARI UG-TARIK UG-JENEBE 0, 3 0,2 0,1 0,4 www.brin.go.id
  • 14. MACRO-JENERIK, Udang Galah Indonesia (Macrobrachium rosenbergii) Berkarakter Unggul TENTANG MACRO-JENERIK Macro-Jenerik adalah nama untuk udang galah unggul hasil pemuliaan di Puslit Limnologi-LIPI Macro-Jenerik adalah udang galah hasil silangan udang galah dari sungai Jeneberang, Sulawesi Selatan dan sungai Citarik, Jawa Barat. KEUNGGULAN KOMPARATIF MACRO JENERIK 22 hari (30-45 hari) 51% (10-20%) 4,5 bln (6 bln) ( ) nilai untuk udang galah lain Sudah diujicoba di Kab. Belitung, BABEL www.brin.go.id
  • 15. Perbandingan Performa Induk dan Hasil Silangan Terbaik  Lama Masa Larva lebih pendek (10 hari lebih cepat )  Peningkatan Sintasan Fase Larva (26 persen lebih tinggi)  Peningkatan Pertumbuhan (27 % lebih cepat tumbuh )  Peningkatan Keseragaman Ukuran (34 % lebih seragam) “Macro-Jenerik” www.brin.go.id
  • 16. - Lahirnya teknologi Apartemen Udang Galah  2001-2002: Pendampingan teknologi budidaya udang galah di petani ikan di Kab. Bogor.  Produksi udang galah dibatasi oleh luas kolam dengan padat tebar optimal 10 ekor/m2  Udang : makhluk dasar, berganti kulit, kanibal  Kebiasaan petani memberi pelindung untuk udang galah yang baru ditebar (ranting bambu, pelepah kelapa, daun pisang dll)  2002-2004: Penelitian dan uji coba anyaman bambu untuk pelindung udang galah di kolam  2003: Pemberian nama “Apartemen Udang Galah” Gambar Untuk mengatasi masalah kanibalisme dan kepadatan tebar udang di kolam - Produksi terbatas - Kehidupan udang yang berganti kulit untuk tumbuh - Perlu pelindung dan jarak aman (teriotorial) antar individu
  • 17. Disain Apartemen Udang Galah  Apartemen udang galah adalah bangunan dari bahan bambu yang dibelah dan dianyam/dirakit menyerupai kerangka bilik/kamar sebuah apartemen (bilik yang tidak ada lantai, dinding dan langit- langitnya) www.brin.go.id
  • 18. Dimensi Apartemen Teknik pemasangan apartemen Ukuran 1 unit apartemen bisa bervariasi sesuai keinginan. Biasanya 1 x 1 x 1m, disesuaikan dengan kedalaman air kolam. Ukuran panjang, lebar dan tinggi biliknya masing-masing 20 cm
  • 19. Manfaat Apartemen Udang Galah 1. Meningkatkan kepadatan tebar udang galah 2. Meminimumkan kanibalisme 3. Aman sebagai tempat udang berganti kulit 4. Mudah mengetahui ukuran udang yang dipelihara 5. Tidak mengganggu arus air dalam kolam 6. Mencegah pencurian dengan jala atau alat tangkap sejenis lainnya 7. Meningkatkan produksi/hasil panen
  • 20. Udang bertengger di apartemen Kanibalisme berkurang Kepadatan tebar meningkat Meningkatkan produksi dari 2,5 sampai 7 ton per Ha
  • 21. - Teknologi Transportasi Udang Galah Hidup Udang hidup:  Harga lebih tinggi  Udang lebih segar  Masalah dalam transportasi Hati-hati saat:  Penangkapan  Penyimpanan sementara  Persiapan transportasi dan pengemasan  Selama transportasi Sistem transportasi udang galah hidup ini didisain untuk: 1. Meningkatkan lama pengangkutan yang aman 2. Meningkatkan kelangsungan hidup 3. Meningkatkan jumlah daya angkut udang 4. Memudahkan penanganan (handling) di kolam, di perjalanan dan di tempat tujuan (transportasi sistem rak)
  • 22. • Prinsip kerja sistem ini adalah : 1. menjaga suhu air rendah dan konstan, 2. air tersirkulasi selama pengangkutan, 3. udang tertata di dalam kotak-kotak penyimpanan dan 4. sistem dapat dibongkar-pasang • Diperlukan pemahaman prinsip kerja dan pengoperasian sistem sebelum digunakan
  • 23. Sketsa alat transportasi - Jenset - Aerator - Filter - Keranjang - Pompa - Handuk Alat yang diperlukan - Es batu
  • 24. Target: • mengurangi kematian selama transportasi (SR 87 – 97 %) • Meningkatkan lama pengangkutan (sampai 12 jam) • meningkatkan jumlah angkut (50 kg/400 liter), dan • praktis dalam operasional
  • 25. Slide-slide berikut adalah beberapa kegiatan tentang Pengalaman aplikasi teknologi budidaya ikan di masyarakat: - Meneliti iya…., aplikasi teknologi ke masyarakat juga iya.. - Tiada henti saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan masyarakat sejak 2002 sampai sekarang
  • 26. - Pengembangan budidaya udang galah di petani ikan di Kabupaten Bogor 4 kecamatan, 43 petani, bermacam-macam tipe tanah, dan sumber air, akses lokasi
  • 27. - Pembimbingan pembenihan udang galah di Dinas Perikanan Prov. Kalimantan Tengah (Lokasi: Kumai, Kotawaringin Barat) Gambar udang Pembenihan dan pembesaran,
  • 28. - Revitalisasi Pembenihan udang galah di Agro Techno Park–RISTEK, Palembang K.l. 5 Ha, lahan rawa, pembenihan, dan pembesaran
  • 29. - Revitalisasi Balai Benih Ikan di Dinas Perikanan Kab. Kuantan Singingi, Riau • BBI Sentral, • Luas Area kl 3 Ha, • air keruh (akibat PETI), • tanah berpasir • Potensi pengembangan masih besar • Masalah perbenihan
  • 30. - Pemanfaatan air danau bekas galian tambang batu bara PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan Udang usia 5 bulan
  • 31. - Pembinaan Kelompok Tani Ikan Mina Jaya, Berbah, Sleman, Yogyakarta • Kelompok sudah punya hatchery sendiri, • Anggota : 15 KK • Luas kl. 2 Ha • lahan berpasir, • potensi pengembangan besar
  • 32. - Kegiatan Pendampingan Teknologi Budidaya Ikan Sidat di Bengkulu 2014 2014
  • 33. Produksi benih ikan Semula : 10.000-an ekor/tahun Menjadi : 3 juta ekor/tahun - Pembangunan Teknopark Perikanan di lokasi Balai Benih Ikan milik Kab. Samosir, Sumatra Utara Fungsi : Menjaga fluktuasi suhu air pada kisaran rendah Meningkatkan laju penetasan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan 2014-2020
  • 34. - Revitalisasi Balai Benih Ikan Kab. Deli Serdang, Sumatra Utara (komoditas patin, mas, nila, dll) 2018-2019
  • 35. - Taman Kiyai Langgeng, Magelang, Jawa Tengah 2022 Tantangan: - Sumber air dari sungai tercemar limbah penduduk - Teknik perkolaman yang tidak standar - Komoditas yang dipelihara, ikan arwana, mas, dan nila
  • 36. - Lain-lain - Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Sumsel (2007) - Kab. Belitung (2008) - Kab. Malang Raya, Jatim (2008) - Kab. Serdang Bedagai, Sumut (2009) - PT Asian Agri (2009) - Kelompok Tani Udang Galah .... Tasikmalaya lewat BIC (2011) - Konsultasi Perorangan (2004-sekarang)
  • 37. Pemanfaatan air danau bekas galian tambang batu bara untuk budidaya ikan PT ADARO INDONESIA BEKERJASAMA DENGAN PUSAT PENELITIAN LIMNOLOGI-LIPI 2009-2015
  • 38. Tujuan  Memanfaatkan air danau bekas galian tambang batubara oleh PT Adaro Indonesia untuk budidaya ikan dan udang  Hasil ikan untuk menscukupi kebutuhan petani ikan binaan CSR yang ada di sekitar tambang  Mewujudkan kewajiban perusahaan dalam menghadapi masa penutupan tambang bila masa konsesi berakhir
  • 39. Pembenihan Ikan Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) Unggul dalam hal: 1. Menghasilkan telur dan benih yang banyak (6000 butir/kg induk, 3-5 kali lebih banyak dibandingkan varietas lainnya) 2. Ukuran larvanya lebih besar (pertumbuhan dalam 40 hari mencapai 87,5 kali. Varietas lain sekitar 17 kali) 3. Rata-rata pertumbuhan badannya tinggi dibandingkan nila merah NIFI 4. Tahan dan tumbuh baik pada media salinitas (Pada kadar garam 15 ppt, kelangsungan hidup dua kali lebih baik daripada varietas lain) 5. Tahan terhadap kondisi lingkungan buruk (Kelangsungan hidupnya 1,40 kali lebih besar dibandingkan varietas lain.
  • 40. Pembesaran Udang Galah dengan Teknologi Apartemen 1. Udang galah adalah komoditas perikanan penting di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan 2. Udang galah tumbuh baik di lahan bekas tambang batubara PT Adaro Indonesia 3. Daging udang (termasuk ikan nila BEST) hasil panen bebas dari logam berbahaya 4. Apartemen udang galah membantu dalam meningkatkan padat tebar, meminimumkan kanibalisme dan meningkatkan hasil panen (dari 2-3 ton/Ha sampai 6-7 ton/Ha)
  • 41. Penelitian ini telah membuktikan  Udang galah dan ikan nila mampu tumbuh dan berkembang dengan sangat baik di daerah bekas tambang dengan memanfaatkan air dari danau bekas galian tambang batu bara.  Analisa daging ikan dan udang galah hasil produksi menujukkan bahwa baik daging ikan maupun udang galah terbebas dari cemaran logam-logam yang membahayakan (ikan dan udang galah aman untuk dikonsumsi).  Dalam masa 4 tahun kerjasama, benih-benih ikan hasil produksi telah disebarkan ke beberapa kelompok tani yang melibatkan sekitar 150 kepala keluarga di sekitar lokasi tambang.
  • 42. Hasil yang Dicapai  Ikan Nila Best  Skala produksi benih ikan nila BEST sekarang (2011) 600.000 per bulan.  Benih akan digulirkan ke petani ikankaramba melalui program CSR PT Adaro Indonesia  Udang galah  Uji keekonomian pembesaran sudah selesai. Keuntungan kotor per 0,05 Ha, Rp 9.750.000,-  Pengadaan benih masih masalah (didatangkan dari P. Jawa)  Pengembangan budidaya ikan-ikan lokal Kalimantan (Pembenihan dan pembesaran)
  • 43. Kendala Budidaya Ikan di Lahan Bekas Tambang  Kondisi lahan bekas timbunan  Perlu konstruksi kolam dengan disain anti longsor.  Fluktuasi air danau bekas tambang  Pengaturan air keluar (outlet) untuk kecukupan air sepanjang tahun
  • 44. Analisa Daging Udang dan Ikan No Parameter Satuan Titik Pengambilan Ambang Baku UDANG GALAH NILA Cibinong Adaro Cibinong Adaro Udang Galah Ikan Nila 1 Timbal (Pb) mg/kg <0.048 <0.048 < 0.048 <0.048 0,50 0,30 2 Kadmium (Cd) mg/kg 0,160 <0.003 <0.003 <0.003 1,00 0,10 3 Timah (Sn) mg/kg <0.8 <0.8 <0.8 <0.8 - - 4 Mangan (Mn) mg/kg 0,700 1,88 1,200 0,30 - - 5 Besi (Fe) mg/kg 1,780 5,71 5,130 11,80 - - 6 Raksa (Hg) mg/kg <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 1,00 0,50 7 Arsen (As) mg/kg <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 1,00 1,00 - tidak dipersyaratkan Ambang Baku merujuk pada SNI 7387 : 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan
  • 45.
  • 46. Diawali dengan kegiatan revitalisasi Balai Benih Ikan milik Pemkab Dilanjutkan dengan MoU pembangunan teknopark perikanan Pembiayaan Bersama oleh DIPA LIPI dan APBD Kab. Samosir Transfer teknologi budidaya ikan di Kab. Samosir, Sumatera Utara
  • 47. Success story Technopark Samosir 1. Potensi sumber daya alam mendukung 2. Pasar dari produk yang akan dikembangkan sudah ada 3. Teknologi sesuai kebutuhan bisnis masyarakat 4. Komitmen Pemda dan stakeholders dibangun sejak awal 5. Diseminasi teknologi melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan para pakar 6. Memiliki kelembagaan yang resmi yang dikelola bersama stakeholders 7. Memiliki bussines proces mangement yang jelas dan terstandar 8. Kegiatannya dilaksanakan lintas kompetensi dan multi komoditas A. PROSES yang terjadi selama 5 tahun perjalanan Technopark Single commodity Multi commodities Satu satker Lintas satker
  • 48. Success story Technopark Samosir B. OUTPUT yang telah dicapai: 1. Teknologi baru yang diimplementasikan 12 teknologi 2. Manajemen baru yang diperkenalkan 4 buah 3. Kerjasama transfer teknologi 9 MoU 4. Perusahaan pemula 14 perusahaan 5. Kelompok usaha tani yang dibina 11 kelompok usaha 6. SDM yang telah dilatih/bersertifikat 259 orang 7. Lapangan kerja yang tercipta 292 orang 8. BBI : awalnya cost center  profit center (PAD) Perpres No. 106/2017 tentang Kawasan Sain dan Teknologi JUMLAH TEKNOLOGI 1. Teknologi Kolam Dome 2. Teknologi Pembenihan Ikan 3. Teknologi Pendederan ikan 4. Teknologi Biomassa Fitoplankton 5. Teknologi pembuatan pakan ikan (pellet) 6. Teknologi Bioflok untuk budidaya ikan lele 7. Teknologi pengolahan pasca panen perikanan (krispi dan dendeng) 8. Teknologi pengalengan makanan (arsik ikan mas, sambal tombur, sambal andaliman) 9. Teknologi pengolahan kopi robusta 10. Teknologi pengemasan produk olahan hasil pertanian 11. Teknologi online monitoring Kualitas Air 12. Teknologi listrik hibrida JUMLAH MANAJEMEN BARU 1. Kelembagaan Pengelolaan Technopark 2. Proses Sertifikasi Halal 3. Keamanan Pangan 4. Usaha Budidaya Ikan JUMLAH KERJASAMA 1. Kerjasama dengan BP POM 2. Kerjasama dengan LP POM MUI 3. Kerjasama dengan IPB 4. Kerjasama dengan Univ. Parahyangan 5. Kerjasama dengan UNIMED 6. Kerjasama dengan Bank SUMUT 7. Kerjasama dengan SMK Pertanian 8. Kerjasama dengan Univ. Darmawangsa 9. Kerjasama dengan Pemda Kab. Deli Serdang JUMLAH PERUSAHAAN PEMULA 1. Start Up Samandali (Andaliman) 2. Start Up TIC Kopi 3. Start Up 12 Bersaudara 4. Start Up Roti Ketawa 5. Start Up Kacang Rondam 6. Start Up Usaha Kolang Kaling/Kripik Pisang 7. Start Up Bawang merah goreng 8. Start Up Kripik Kentang Cinabo 9. Start Up Kripik Pinadar 10. Start Up Kopi Nature 11. Start Up Kopi Kaldera 12. Start Up Kopi Sinergi 13. Start Up Kopi Sirongo-ringo (Palipi) 14. Start Up Buyung Sitakar (usaha penjualan saprotan) JUMLAH KELOMPOK USAHA 1. Kelompok Usaha Aek Sibunga-bunga 2. Kelompok Usaha Saroha 3. Kelompok Usaha Arinta 4. Kelompok Usaha Sepakat 5. Kelompok Usaha Sepinggan Nauli 6. Kelompok Usaha Dotashi 7. Kelompok Usaha Idonata Simbolon 8. Kelompok Usaha Lintong Nihuta 9. Kelompok Usaha Pardosir 10. Kelompok Usaha Lundak Sagala 11. Kelompok Usaha Melati Tomok SDM TERLATIH 1. Krispi Ikan 30 orang 2. Pemijahan Ikan mas 12 orang 3. Pendederan ikan mas 12 orang 4. Pemijahan ikan lele 5 orang 5. Pendederan ikan lele 5 orang 6. Bioflok untuk budidaya lele 15 orang 7. Pembuatan pakan alami 3 orang 8. Pembuatan pakan buatan 13 orang 9. Budidaya system bioflok 25 orang 10. Pelatihan Produk sehat 25 orang 11. Pelatihan Produk halal 25 orang 12. Praktek Kerja SMK 60 orang 13. Pelatihan PPL Perikanan 25 orang LAPANGAN KERJA 1. Samandali 45 orang 2. TIC Kopi 3 orang 3. 12 Bersaudara 20 orang 4. Roti Ketawa 5 orang 5. Kacang Rondam 4 orang 6. Usaha Kolang Kaling 10 orang 7. Bawang merah goreng 9 orang 8. Kripik kentang Cinabo 5 orang 9. Kripik Pinadar 2 orang 10. Kopi Nature 2 orang 11. Kopi Kaldera 2 orang 12. Kopi Sinergi 10 orang 13. Kopi Siringo-ringo 4 orang 14. Usha Buyung Sitakar 11 orang 15. Aek Sibunga-bunga 11 orang 16. Saroha 10 orang 17. Arinta 2 orang 18. Sepakat 11 orang 19. Sipinggan Nauli 10 orang 20. Petani Kopi Dotashi 30 orang 21. Idonata Simbolon 20 orang 22. Lintong Nihuta 35 orang 23. Pardosir 25 orang 24. Lundak Sagala 10 orang 25. Melati Tomok 2 orang
  • 49. 1. Proses Pemilihan Teknologi 2. Membangun Komitmen dengan Stakeholders 3. Proses Diseminasi Teknologi 4. Membangun Kelembagaan 5. Mengembangkan Model Bisnis 5 Kunci Transfer Teknologi
  • 50.  Memastikan teknologi yang sudah “proven”  Memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan  Menyiapkan teknologi dari multi kompetensi  Menjamin teknologi mampu membuat bisnis lebih efisien dan untung PROSES PEMILIHAN TEKNOLOGI
  • 51. PEMDA  Meyakinkan Pemda tentang keunggulan teknologi  Meyakinkan Pemda tentang SDM LIPI yang handal  Meyakinkan Pemda tentang hasil yang akan dinikmati Melalui: 1. Branding LIPI (pameran, publikasi, seminar, dll) 2. Kunjungan ke LIPI untuk melihat langsung dan diskusi 3. Profil SDM LIPI dan hasil karyanya 4. Pengalaman daerah atau negara lain (studi banding) UMKM ⊸ Ketepatan pemilihan mitra (visi, kejelasan masalah, punya potensi untuk maju) Melalui: 1. Diskusi 2. Melihat track record 3. Memiliki sarana prasarana (lahan, finansial, barang, dll) INSTITUSI PENDUKUNG  Menyatakan keterbukaan untuk membangun kerjasama (program, fasilitas, pendanaan, manfaat).  saling melengkapi  Membuat kesepakatan kerjasama/MoU  Selalu membangun komunikasi berkelanjutan  Saling menghargai dalam kontribusi setiap capaian yang dihasilkan. MEMBANGUN KOMITMEN DENGAN STAKEHOLDERS
  • 52. PROSES DISEMINASI 1. Pembuatan demplot Sebagai ajang pembuktian bahwa: - teknologi proven - SDM IPTEK handal 2. Pemagangan pelaku bisnis - yang akan memakai teknologi - untuk menetapkan mitra UKM terpilih 3. Memulai usaha untuk perubahan - melihat keseriusan calon pelaku usaha - menetapkan UKM yang akan didampingi 4. Monitoring dan Pendampingan - Evaluasi usaha dan ketepatan teknologi - Pendampingan untuk menjelaskan know how dari teknologi
  • 53. MEMBANGUN KELEMBAGAAN 1. Unsur kelembagaan berbasis triple helix - Pemda -------------- terkait regulator - UKM ----------------- sebagai pelaku bisnis - Lembaga litbang -- Penyedia teknologi dan SDM Pendamping 2. Struktur - Direktur + mempunyai visi untuk memajukan UKM + mampu menjembatani 3 unsur triple helix + Memiliki jejaring (network) dengan pihak luar + Mampu bekerja secara tim - Manajer + Bidang Produksi (Barang/Jasa) + Bidang Keuangan + Bidang Pemasaran - Staf Administrasi - Badan Pembina/Penasihat (Pimpinan daerah dan Lembaga Litbang)
  • 54. Dilakukan berbasis komoditas sesuai dengan karakterisitik masing-masing, sehingga terwujud:  Pertambahan nilai produk  Penambahan jenis usaha (segmentasi usaha)  Perputaran uang lebih cepat  Masyarakat yang terlibat bertambah  Produk yang dihasilkan lebih banyak  Permintaan pasar lebih cepat terlayani • Produk tahan lama • Jangkauan pasar lebih luas PENGEMBANGAN MODEL BISNIS