SlideShare a Scribd company logo
BUDIDAYA BELUT
1. SEJARAH SINGKAT
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya
memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil.
Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun
1979, Belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini Belut banyak dibudidayakan dan
menjadi salah satu komoditas ekspor.
2. SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan Belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia.
Sedangkan sentra perikanan Belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di
daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan Belut-Belut tangkapan dari alam atau sebagai pos
penampungan.
3. JENIS
Klasifikasi Belut adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Synbranchus
Species : Synbranchus bengalensis Mc clell (Belut rawa); Monopterus albus Zuieuw (Belut sawah);
Macrotema caligans Cant (Belut
kali/laut).
Jadi jenis Belut ada 3 (tiga) macam yaitu Belut rawa, Belut sawah dan Belut kali/laut. Namun demikian
jenis Belut yang sering dijumpai adalah jenis Belut sawah.
4. MANFAAT
Manfaat dari budidaya Belut adalah:
1) Sebagai penyediaan sumber protein hewani.
2) Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3) Sebagai obat penambah darah.
5. PERSYARATAN LOKASI
Secara klimatologis ikan Belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian
tempat budidaya ikan Belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan
kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
Kualitas air untuk pemeliharaan Belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan
kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi tanah dasar kolam tidak beracun.
Suhu udara/temperatur optimal untukpertumbuhan Belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat C.
Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk
bibit/benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya Belut
dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat hidup di air yang keruh.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan Belut harus dibedakan antara lain: kolam induk/kolam
pemijahan, kolam pendederan (untuk benih Belut berukuran 1-2 cm), kolam Belut remaja (untuk Belut
ukuran 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan Belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing-masing
dibutuhkan waktu 2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan Belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20
cm dan untuk pemeliharan Belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran 30-40 cm.
Bangunan jenis-jenis kolam Belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas dan
daya tampung Belut itu sendiri.
Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m2. Untuk kolam pendederan (ukuran Belut 1-2 cm) daya
tampungnya 500 ekor/m2. Untuk kolam Belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m2.
Dan untuk kolam Belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m2. Serta
kolam Belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m2, hingga panjang
Belut pemanenan kelak berukuran 3-50 cm.
Pembuatan kolam Belut dengan bahan bak dinding tembok/disemen dan dasar bak tidak perlu diplester.
Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penangkapan yang
diperlukan, ember plastik dan peralatan-peralatan lainnya.
Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi dan jerami padi.
Caranya kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya
ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang
atau jerami kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30
cm), berulah air dialirkan kedalam kolam secara perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik +
air). Dengan demikian media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat
agar sampai menjadi lumpur sawah. Setelah itu Belut-Belut diluncurkan ke dalam kolam.
Penyiapan Bibit
Menyiapkan Bibit
Anak Belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah yang berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4
bulan dalam 2 tahapan denga masing-masing tahapannya selama 2 bulan.
Bibit bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibitdiperoleh dari sarang-sarang bibit yang
ada di alam.
Pemilihan bibit bisa diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya Belut yang dipijahkan
adalah Belut betina berukuran ± 30 cm dan Belut jantan berukuran ± 40 cm.
Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor pejantan dengan dua ekor betina
untuk kolam seluas 1 m2. Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan Belut
menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak Belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam
ukuran ini Belut segera diambil untuk
ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak Belut dengan ukuran sedemikian tersebut
diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak Belut
tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak Belut sudah bisa diperlihara dalam kolam Belut untuk
konsumsi selama dua bulan atau empat bulan.
Perlakuan dan Perawatan Bibit; Dari hasil pemijahan anak Belut ditampung di kolam pendederan calon
benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin agar tidak banyak yang
hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi apabila di air yang mengalir.
Pemeliharaan Pembesaran
1) Pemupukan Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan
pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.
2) Pemberian Pakan
Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang
diberikan setiap 10 hari sekali.
3) Pemberian Vaksinasi
4) Pemeliharaan Kolam dan Tambak
Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan Belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari
luar dan dalam kolam tidak beracun.
Hama Penyakit
1) Hama pada Belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu
kehidupan Belut.
2) Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang Belut antara lain: berang-
berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan ikan gabus.
3) Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan
kucing. Pemeliharaan Belut secara intensif tidak banyak diserang hama. Penyakit yang umum
menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri,
jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
7. PANEN
Pemanenan Belut berupa 2 jenis yaitu :
Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan.
Berupa hasil akhir pemeliharaan Belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai
dengan permintaan pasar/konsumen). Cara Penangkapan Belut sama seperti menangkap ikan lainnya
dengan peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan
pengeringan air kolam sehingga Belut tinggal diambil saja.
8. PASCAPANEN
Pada pemeliharaan Belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu
mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar Belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang
baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.
9. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
Perkiraan analisis budidaya Belut selama 3 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai
berikut:
1) Biaya Produksi
a. Pembuatan kolam tanah 2 x 3 x 1, 4 HOK @ Rp.7.000,- Rp. 28.000,-
b. Bibit 3.000 ekor x @ Rp. 750,- Rp. 225.000,-
c. Makanan tambahan (daging kelinci 3 ekor) @ Rp.15.000,-Rp. 45.000,-
d. Lain-lain Rp. 30.000,-
Jumlah Biaya Produksi Rp. 328.000,-
2) Pendapatan: 3000 ekor = 300 kg x @ Rp. 2.500,- Rp. 750.000,-
3) Keuntungan Rp. 422.000,-
4) Parameter Kelayakan Usaha 2,28
Gambaran Peluang Agribisnis
Budidaya ikan Belut, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek yang
cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan Belut semakin meningkat. Dengan teknik
pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen
Budidaya Belut saat ini dirasa sangat menguntungkan mengingat permintaan dalam dan luar negeri
terus meningkat, namun Belut alam yang hidup bebas sangat sulit ditemukan.
Penggunaan pestisida pembahas hama dilahan pertanian ternyata berdampak menghilangnya sebagian
spesies ikan, termasuk Belut. Hal ini sangat memprihatinkan, bila dipandang dari segi keseimbangan
alam. Kelestarian alam merupakan tanggungjawab bersama penghuni bumi.
Budidaya Belut sebenarnya tidak sulit dan juga tidak mahal. Masyarakat yang memiliki lahan sempitpun
dapat memelihara Belut. Secara Teknis Budidaya dan pemeliharaan Belut (monopterus albus) hanya
memerlukan perhatian dalam memilih tempat/lokasi budidaya, pembuatan kolam, media pemeliharaan,
memilih benih, perkembangbiakan Belut, penetasan, makanan dan kebiasaan makan serta hama. Disisi
lain kita memerlukan tata cara panen, pasca panen, pemasaran dan pencatatan.
Teknik Budidaya dan Pemeliharaan Belut
a. Tempat/Lokasi Budidaya
Pemilihan lokasi bakal pembuatan kolam ditempat yang tidak secara langsung terkena sinar matahari,
meskipun dapat disiasati dengan pemberian peneduh. Disamping itu luas lahan dengan memperhatikan
kemiringan dan batas calon kolam. Kolam ini dapat diatas tanah atau galian tanah, hal ini tergantung pada
luas lahan yang akan memudahkan pengamatan, pembangunan konstruksi kolam, seperti pintu air,
saringan dan lain sebagainya.
b. Pembuatan kolam
Lokasi yang telah ditentukan dengan memperhatikan persyaratan teknis dan jenis kolam, baik kolam
penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan serta kolam pembesaran. Kolam-kolam ini
memiliki ukuran tersndiri, pertama, Kolam Penampungan Induk berukuran 200 cm x 400 cm x 80 cm,
kedua Kolam Pemijahan 200 cm x 200 cm x 100 cm, ketiga, Kolam Pembesaran 500 cm x 500 cm x 120
cm.
c. Media Pemeliharaan
Kolam budidaya Belut menggunakan media pemelihaan sebagai tempat hidup berupa tanah/lumpur
sawah yang dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam/gabah padi yang dibusukkan), jerami
padi, cincangan batang pisang, pupuk urea dan NPK dengan perbandingan kurang lebih sebagai berikut :
Lapisan paling bawah tanah/lumpur setinggi 20 cm.
1. Lapisan pupuk kandang setinggi 5 cm.
2. Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm.
3. Lapisan Pupuk kompos setinggi 5 cm.
4. Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm.
5. Lapisan jerami padi setinggi 15 cm, yang diatasnya ditaburi secara merata pupuk urea 2,5 kg dan NPK
2,5 kg untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm. Perbandingan jumlah pupuk dan luas kolam ini juga
dipergunakan dalam ukuran kolam, baik lebih besar maupun kecil.
7. Lapisan tanah/lumpur setinggi 20 cm.
8. Lapisan air dengan kedalaman setinggi 15 cm, yang ditaburi secara merata batang pisang sampai
menutupi permukaan kolam.
Seluruh media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses permentasi dan siap untuk pemeliharaan
Belut selama kurang lebih dua minggu.
d. Pemilihan Benih
Media pemeliharaan yang sudah lengkap dan siap untuk pemeliharaan, menuntut pemilihan bibit Belut
yang berkualitas agar menghasilkan keturunan normal.
Syarat Benih Belut : pertama, anggota tubuh utuh dan mulus atau tidak cacat atau bekas gigitan. kedua,
mampu bergerak lincah dan agresif. ketiga, penampilan sehat yang ditunjukan dengan tubuh yang keras,
tidak lemas tatkala dipegang. keempat, tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan. kelima,
usia berkisar 2-4 bulan.
Disamping itu diperhatikan pula pemilihan induk Belut jantan dan betina sebagai berikut :
1. Ciri Induk Belut Jantan
Berukuran panjang lebih dari 40 cm.
Warna permukaan kulit gelap atau abu-abu.
Bentuk kepala tumpul.
Usia diatas sepuluh bulan.
2. Ciri Induk Belut Betina
Berukuran panjang 20-30 cm
Warna permukaan kulit cerah atau lebih muda
Warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perut
Bentuk kepala runcing
Usia dibawah sembilan bulan.
e. Perkembangan Belut
Belut berkembangbiak secara alami dialam terbuka dan dapat dibudidaya dengan perkembangbiakan
normal dikolam dengan media pemeliharaan yang memenuhi persyaratan. Belut secara lami memiliki
masa kawin selama musim hujan (4-5 bulan), dimalam hari dengan suhu sekitar 28° C atau lebih. Musim
kawin ini ditandai dengan berkeliarannya Belut jantan kepenjuru kolam, terutama ketepian dan dangkal
yang akan menjadi lubang perkawinan. Lubang berbentuk "U"dimana Belut jantan akan membuat
gelembung busa dipermukaan air untuk menarik perhatian betina, namun Belut jantan menunggu
pasangannya dikolam yang tidak berbusa. Telur-telur dikeluarkan disekitar lubang, dibawah busa dan
setelah dibuahi akan dicakup pejantan untuk disemburkan dilubang persembunyian yang dijaga Belut
jantan.
f. Penetasan
Telur-telur ini akan menetas setelah 9-10 hari, tetapi dalam pendederan menetas pada hari ke 12-14. Anak-
anak Belut ini memiliki kulit kuning yang semakin hari akan berangsur-angsur menjadi coklat. Belut
jantan akan tetap menjaga sampai Belut muda berusia dua minggu atau mereka meninggalkan sarang
penetasan untuk mencari makanan sendiri.
g. Makanan dan kebiasaan makan
Belut secara alamiah memakan segala jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh di air. Belut ini akan
menyergap makanannya dengan membuat lubang perangkap, lubang ini menyerupai terowongan
berdiameter 5 cm.
h. Hama Belut
Belut jarang terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri, namun mereka sering
kekurangan pangan, kekeringan atau dimakan sesama Belut dan predator lainnya, sehingga memerlukan
air mengalir agar tetap sehat.
Setelah Belut berkembang sesuai yang diharapkan, kita harus memperhatikan tata cara panen agar Belut
tidak luka dan tetap segar, baik untuk pasar lokal maupun antar daerah dan ekspor. Belut untuk pasar lokal
hanya memerlukan ukuran sedang dengan umur 3-4 bulan, sedangkan ekspor perlu ukuran lebih besar
dengan usia 6-7 bulan.
Perlakukan pasca panenpun juga harus diperhatikan, baik dalam membersihkan dan memperbaiki kolam
pemeliharaan serta dilakukan penggantian media yang baru, sehingga makanan Belut tidak habis bahkan
semakin banyak.
Belut merupakan makanan bergizi yang layak dikonsumsi manusia, sehingga dapat dipasarkan
dimanapun, baik lokal maupun ekspor dengan harga yang cukup menguntungkan.
berdiameter 5 cm.
h. Hama Belut
Belut jarang terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri, namun mereka sering
kekurangan pangan, kekeringan atau dimakan sesama Belut dan predator lainnya, sehingga memerlukan
air mengalir agar tetap sehat.
Setelah Belut berkembang sesuai yang diharapkan, kita harus memperhatikan tata cara panen agar Belut
tidak luka dan tetap segar, baik untuk pasar lokal maupun antar daerah dan ekspor. Belut untuk pasar lokal
hanya memerlukan ukuran sedang dengan umur 3-4 bulan, sedangkan ekspor perlu ukuran lebih besar
dengan usia 6-7 bulan.
Perlakukan pasca panenpun juga harus diperhatikan, baik dalam membersihkan dan memperbaiki kolam
pemeliharaan serta dilakukan penggantian media yang baru, sehingga makanan Belut tidak habis bahkan
semakin banyak.
Belut merupakan makanan bergizi yang layak dikonsumsi manusia, sehingga dapat dipasarkan
dimanapun, baik lokal maupun ekspor dengan harga yang cukup menguntungkan.

More Related Content

What's hot

Panduan teknis Budidaya kodok
Panduan teknis Budidaya kodokPanduan teknis Budidaya kodok
Panduan teknis Budidaya kodok
Warta Wirausaha
 
Budidaya ikan air tawar dengan bio flok
Budidaya ikan air tawar dengan bio flokBudidaya ikan air tawar dengan bio flok
Budidaya ikan air tawar dengan bio flok
LukmanHakim683
 
Panduan Budidaya bekicot
Panduan Budidaya bekicotPanduan Budidaya bekicot
Panduan Budidaya bekicot
Warta Wirausaha
 
9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropoda9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropodaxie_yeuw_jack
 
Tinjauan pustaka Ikan NILA
Tinjauan pustaka Ikan NILATinjauan pustaka Ikan NILA
Tinjauan pustaka Ikan NILA
Angga Asc
 
Budidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan LeleBudidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan Lele
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Teknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungTeknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungsujononasa
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
Sky Patronus
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahafifauliya
 
Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
ryuzakiwhym3
 
Ladang
LadangLadang
Teknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kolTeknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kolsujononasa
 
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
Mustain Adinugroho
 
Pedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itikPedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itik
Warta Wirausaha
 

What's hot (18)

Panduan teknis Budidaya kodok
Panduan teknis Budidaya kodokPanduan teknis Budidaya kodok
Panduan teknis Budidaya kodok
 
Budidaya ikan air tawar dengan bio flok
Budidaya ikan air tawar dengan bio flokBudidaya ikan air tawar dengan bio flok
Budidaya ikan air tawar dengan bio flok
 
Budidaya cacing tanah
Budidaya cacing tanahBudidaya cacing tanah
Budidaya cacing tanah
 
Panduan Budidaya bekicot
Panduan Budidaya bekicotPanduan Budidaya bekicot
Panduan Budidaya bekicot
 
9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropoda9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropoda
 
Tinjauan pustaka Ikan NILA
Tinjauan pustaka Ikan NILATinjauan pustaka Ikan NILA
Tinjauan pustaka Ikan NILA
 
Budidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan LeleBudidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan Lele
 
Teknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungTeknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagung
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
Kedondong
KedondongKedondong
Kedondong
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Salak
SalakSalak
Salak
 
Ladang
LadangLadang
Ladang
 
Teknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kolTeknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kol
 
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
 
Pedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itikPedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itik
 

Viewers also liked

Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...
Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...
Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...
Nerma Saracevic
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
MathClan TenWira
 
Voyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yi
Voyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yiVoyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yi
Voyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yi
nefyodovdv2907
 
Trabalho: o desejo de ter
Trabalho: o desejo de terTrabalho: o desejo de ter
Trabalho: o desejo de ter
Daniel Faria Jr.
 
Lưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn Hp
Lưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn HpLưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn Hp
Lưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn Hp
Dong Do Pharmaceutical Co. Ltd.
 
Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".
Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".
Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".
Lina Gasparian
 
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baruDampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Kusmiati
 
Matematika "Dalil Menelaus"
Matematika "Dalil Menelaus"Matematika "Dalil Menelaus"
Matematika "Dalil Menelaus"
Syifa Sahaliya
 
лекція 4 сталь_2015-2016
лекція 4 сталь_2015-2016лекція 4 сталь_2015-2016
лекція 4 сталь_2015-2016
Denis Stupak
 
Definir #Designthinking
Definir #DesignthinkingDefinir #Designthinking
Definir #Designthinking
Javier Arteaga
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Universitas Pekalongan
 
(3)aneka macam masakan ala dayak
(3)aneka macam masakan ala dayak(3)aneka macam masakan ala dayak
(3)aneka macam masakan ala dayak
smp negeri 1 balai riam
 
Dinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra Sao
Dinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra SaoDinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra Sao
Dinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra Sao
Ha Thanh Binh
 
BiciBus
BiciBusBiciBus
BiciBus
Mario Polito
 
Artikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PK
Artikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PKArtikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PK
Artikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PKBerend Jan van der Wal
 
Ромашка аптечная
Ромашка аптечнаяРомашка аптечная
Ромашка аптечная
junior253506
 

Viewers also liked (17)

Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...
Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...
Methods and tools for the analysis of entrepreneurial thinking- a critical re...
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
 
Voyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yi
Voyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yiVoyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yi
Voyenni diyi na_teritoriyi_ukrayini_v_roki_persho1yi
 
BT Kjerneoppgaver i NAV
BT Kjerneoppgaver i NAVBT Kjerneoppgaver i NAV
BT Kjerneoppgaver i NAV
 
Trabalho: o desejo de ter
Trabalho: o desejo de terTrabalho: o desejo de ter
Trabalho: o desejo de ter
 
Lưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn Hp
Lưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn HpLưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn Hp
Lưu ý phụ huynh khi điều trị bệnh dạ dày ở trẻ em nhiễm khuẩn Hp
 
Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".
Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".
Интерпретация художественного текста. Стефан Малларме "На имени Пафос".
 
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baruDampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
 
Matematika "Dalil Menelaus"
Matematika "Dalil Menelaus"Matematika "Dalil Menelaus"
Matematika "Dalil Menelaus"
 
лекція 4 сталь_2015-2016
лекція 4 сталь_2015-2016лекція 4 сталь_2015-2016
лекція 4 сталь_2015-2016
 
Definir #Designthinking
Definir #DesignthinkingDefinir #Designthinking
Definir #Designthinking
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
 
(3)aneka macam masakan ala dayak
(3)aneka macam masakan ala dayak(3)aneka macam masakan ala dayak
(3)aneka macam masakan ala dayak
 
Dinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra Sao
Dinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra SaoDinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra Sao
Dinh Thự Của Các Nguyên Thủ Quốc Gia Đẹp Lộng Lẫy Ra Sao
 
BiciBus
BiciBusBiciBus
BiciBus
 
Artikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PK
Artikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PKArtikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PK
Artikel Controllers magazine Oktober 2015 G4S BW PK
 
Ромашка аптечная
Ромашка аптечнаяРомашка аптечная
Ромашка аптечная
 

Similar to Budidayabelut

Bbudidaya Belut
Bbudidaya BelutBbudidaya Belut
Bbudidaya BelutHametea
 
Budidaya ikan nila
Budidaya ikan nilaBudidaya ikan nila
Budidaya ikan nila
Cuko Ahmatsukron
 
Budidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometBudidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias komet
FitriHastuti2
 
Cara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaerCara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaer
PewangiMawar Brebes
 
Ikan gabus
Ikan gabusIkan gabus
Ikan gabus
Thie Thien
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Warta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Warta Wirausaha
 
Budidaya Pakan Alami secara massal
Budidaya Pakan Alami  secara massalBudidaya Pakan Alami  secara massal
Budidaya Pakan Alami secara massal
Batar Siahaan
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
Warta Wirausaha
 
Budidaya Ikan Lele.pdf
Budidaya Ikan Lele.pdfBudidaya Ikan Lele.pdf
Budidaya Ikan Lele.pdf
VirqiWahyuningBianti
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
Warta Wirausaha
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikan
Warta Wirausaha
 
Leaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang winduLeaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang windusujononasa
 
Budidayaikangurame
BudidayaikangurameBudidayaikangurame
Budidayaikangurame
Abdi Rusdyanto
 
Budidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIlaBudidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIla
Ammara Fathina
 
Budidaya ikan lele
Budidaya ikan leleBudidaya ikan lele
Budidaya ikan lele
Niza Salsa
 

Similar to Budidayabelut (20)

Bbudidaya Belut
Bbudidaya BelutBbudidaya Belut
Bbudidaya Belut
 
Belut
BelutBelut
Belut
 
Budidaya ikan nila
Budidaya ikan nilaBudidaya ikan nila
Budidaya ikan nila
 
Budidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometBudidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias komet
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Cara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaerCara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaer
 
Ikan gabus
Ikan gabusIkan gabus
Ikan gabus
 
Budidaya belut
Budidaya belutBudidaya belut
Budidaya belut
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
 
Budidaya Pakan Alami secara massal
Budidaya Pakan Alami  secara massalBudidaya Pakan Alami  secara massal
Budidaya Pakan Alami secara massal
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
 
Budidaya Ikan Lele.pdf
Budidaya Ikan Lele.pdfBudidaya Ikan Lele.pdf
Budidaya Ikan Lele.pdf
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikan
 
Leaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang winduLeaflet budidaya udang windu
Leaflet budidaya udang windu
 
Budidayaikangurame
BudidayaikangurameBudidayaikangurame
Budidayaikangurame
 
Budidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIlaBudidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIla
 
Budidaya ikan lele
Budidaya ikan leleBudidaya ikan lele
Budidaya ikan lele
 

More from Abdi Rusdyanto

Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolahMembuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolah
Abdi Rusdyanto
 
Intensifikasiternakayamburas
IntensifikasiternakayamburasIntensifikasiternakayamburas
Intensifikasiternakayamburas
Abdi Rusdyanto
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
Abdi Rusdyanto
 
Pembenihanikantawes
PembenihanikantawesPembenihanikantawes
Pembenihanikantawes
Abdi Rusdyanto
 
Budidayaternakitik
BudidayaternakitikBudidayaternakitik
Budidayaternakitik
Abdi Rusdyanto
 
Kisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citraKisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citra
Abdi Rusdyanto
 
Surat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulusSurat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulus
Abdi Rusdyanto
 
Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)
Abdi Rusdyanto
 
Modul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesiaModul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesia
Abdi Rusdyanto
 
Business process mapping pt
Business process mapping   ptBusiness process mapping   pt
Business process mapping pt
Abdi Rusdyanto
 
6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database 6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database
Abdi Rusdyanto
 
Mapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum PerusahaanMapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum Perusahaan
Abdi Rusdyanto
 
Rancangan pembangunan e business
Rancangan pembangunan e  businessRancangan pembangunan e  business
Rancangan pembangunan e business
Abdi Rusdyanto
 
Perencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e businessPerencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e business
Abdi Rusdyanto
 
buku 6 Tentang Bisnis
buku 6 Tentang Bisnisbuku 6 Tentang Bisnis
buku 6 Tentang Bisnis
Abdi Rusdyanto
 

More from Abdi Rusdyanto (15)

Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolahMembuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolah
 
Intensifikasiternakayamburas
IntensifikasiternakayamburasIntensifikasiternakayamburas
Intensifikasiternakayamburas
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
 
Pembenihanikantawes
PembenihanikantawesPembenihanikantawes
Pembenihanikantawes
 
Budidayaternakitik
BudidayaternakitikBudidayaternakitik
Budidayaternakitik
 
Kisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citraKisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citra
 
Surat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulusSurat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulus
 
Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)
 
Modul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesiaModul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesia
 
Business process mapping pt
Business process mapping   ptBusiness process mapping   pt
Business process mapping pt
 
6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database 6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database
 
Mapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum PerusahaanMapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum Perusahaan
 
Rancangan pembangunan e business
Rancangan pembangunan e  businessRancangan pembangunan e  business
Rancangan pembangunan e business
 
Perencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e businessPerencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e business
 
buku 6 Tentang Bisnis
buku 6 Tentang Bisnisbuku 6 Tentang Bisnis
buku 6 Tentang Bisnis
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

Budidayabelut

  • 1. BUDIDAYA BELUT 1. SEJARAH SINGKAT Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, Belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini Belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor. 2. SENTRA PERIKANAN Sentra perikanan Belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan Belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan Belut-Belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan. 3. JENIS Klasifikasi Belut adalah sebagai berikut: Kelas : Pisces Subkelas : Teleostei Ordo : Synbranchoidae Famili : Synbranchidae Genus : Synbranchus Species : Synbranchus bengalensis Mc clell (Belut rawa); Monopterus albus Zuieuw (Belut sawah); Macrotema caligans Cant (Belut kali/laut). Jadi jenis Belut ada 3 (tiga) macam yaitu Belut rawa, Belut sawah dan Belut kali/laut. Namun demikian jenis Belut yang sering dijumpai adalah jenis Belut sawah. 4. MANFAAT Manfaat dari budidaya Belut adalah: 1) Sebagai penyediaan sumber protein hewani. 2) Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. 3) Sebagai obat penambah darah. 5. PERSYARATAN LOKASI Secara klimatologis ikan Belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan Belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik. Kualitas air untuk pemeliharaan Belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi tanah dasar kolam tidak beracun. Suhu udara/temperatur optimal untukpertumbuhan Belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat C. Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya Belut dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat hidup di air yang keruh. 6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA Penyiapan Sarana dan Peralatan
  • 2. Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan Belut harus dibedakan antara lain: kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih Belut berukuran 1-2 cm), kolam Belut remaja (untuk Belut ukuran 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan Belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing-masing dibutuhkan waktu 2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan Belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20 cm dan untuk pemeliharan Belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran 30-40 cm. Bangunan jenis-jenis kolam Belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas dan daya tampung Belut itu sendiri. Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m2. Untuk kolam pendederan (ukuran Belut 1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m2. Untuk kolam Belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m2. Dan untuk kolam Belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m2. Serta kolam Belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m2, hingga panjang Belut pemanenan kelak berukuran 3-50 cm. Pembuatan kolam Belut dengan bahan bak dinding tembok/disemen dan dasar bak tidak perlu diplester. Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penangkapan yang diperlukan, ember plastik dan peralatan-peralatan lainnya. Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi dan jerami padi. Caranya kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30 cm), berulah air dialirkan kedalam kolam secara perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik + air). Dengan demikian media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat agar sampai menjadi lumpur sawah. Setelah itu Belut-Belut diluncurkan ke dalam kolam. Penyiapan Bibit Menyiapkan Bibit Anak Belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah yang berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4 bulan dalam 2 tahapan denga masing-masing tahapannya selama 2 bulan. Bibit bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibitdiperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada di alam. Pemilihan bibit bisa diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya Belut yang dipijahkan adalah Belut betina berukuran ± 30 cm dan Belut jantan berukuran ± 40 cm. Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor pejantan dengan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 m2. Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan Belut menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak Belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran ini Belut segera diambil untuk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak Belut dengan ukuran sedemikian tersebut diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak Belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak Belut sudah bisa diperlihara dalam kolam Belut untuk konsumsi selama dua bulan atau empat bulan. Perlakuan dan Perawatan Bibit; Dari hasil pemijahan anak Belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin agar tidak banyak yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi apabila di air yang mengalir. Pemeliharaan Pembesaran 1) Pemupukan Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama. 2) Pemberian Pakan Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali. 3) Pemberian Vaksinasi 4) Pemeliharaan Kolam dan Tambak
  • 3. Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan Belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun. Hama Penyakit 1) Hama pada Belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan Belut. 2) Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang Belut antara lain: berang- berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan ikan gabus. 3) Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan Belut secara intensif tidak banyak diserang hama. Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. 7. PANEN Pemanenan Belut berupa 2 jenis yaitu : Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan. Berupa hasil akhir pemeliharaan Belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan permintaan pasar/konsumen). Cara Penangkapan Belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga Belut tinggal diambil saja. 8. PASCAPANEN Pada pemeliharaan Belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar Belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas. 9. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA Perkiraan analisis budidaya Belut selama 3 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut: 1) Biaya Produksi a. Pembuatan kolam tanah 2 x 3 x 1, 4 HOK @ Rp.7.000,- Rp. 28.000,- b. Bibit 3.000 ekor x @ Rp. 750,- Rp. 225.000,- c. Makanan tambahan (daging kelinci 3 ekor) @ Rp.15.000,-Rp. 45.000,- d. Lain-lain Rp. 30.000,- Jumlah Biaya Produksi Rp. 328.000,- 2) Pendapatan: 3000 ekor = 300 kg x @ Rp. 2.500,- Rp. 750.000,- 3) Keuntungan Rp. 422.000,- 4) Parameter Kelayakan Usaha 2,28 Gambaran Peluang Agribisnis Budidaya ikan Belut, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan Belut semakin meningkat. Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen
  • 4. Budidaya Belut saat ini dirasa sangat menguntungkan mengingat permintaan dalam dan luar negeri terus meningkat, namun Belut alam yang hidup bebas sangat sulit ditemukan. Penggunaan pestisida pembahas hama dilahan pertanian ternyata berdampak menghilangnya sebagian spesies ikan, termasuk Belut. Hal ini sangat memprihatinkan, bila dipandang dari segi keseimbangan alam. Kelestarian alam merupakan tanggungjawab bersama penghuni bumi. Budidaya Belut sebenarnya tidak sulit dan juga tidak mahal. Masyarakat yang memiliki lahan sempitpun dapat memelihara Belut. Secara Teknis Budidaya dan pemeliharaan Belut (monopterus albus) hanya memerlukan perhatian dalam memilih tempat/lokasi budidaya, pembuatan kolam, media pemeliharaan, memilih benih, perkembangbiakan Belut, penetasan, makanan dan kebiasaan makan serta hama. Disisi lain kita memerlukan tata cara panen, pasca panen, pemasaran dan pencatatan. Teknik Budidaya dan Pemeliharaan Belut a. Tempat/Lokasi Budidaya Pemilihan lokasi bakal pembuatan kolam ditempat yang tidak secara langsung terkena sinar matahari, meskipun dapat disiasati dengan pemberian peneduh. Disamping itu luas lahan dengan memperhatikan kemiringan dan batas calon kolam. Kolam ini dapat diatas tanah atau galian tanah, hal ini tergantung pada luas lahan yang akan memudahkan pengamatan, pembangunan konstruksi kolam, seperti pintu air, saringan dan lain sebagainya. b. Pembuatan kolam Lokasi yang telah ditentukan dengan memperhatikan persyaratan teknis dan jenis kolam, baik kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan serta kolam pembesaran. Kolam-kolam ini memiliki ukuran tersndiri, pertama, Kolam Penampungan Induk berukuran 200 cm x 400 cm x 80 cm, kedua Kolam Pemijahan 200 cm x 200 cm x 100 cm, ketiga, Kolam Pembesaran 500 cm x 500 cm x 120 cm. c. Media Pemeliharaan Kolam budidaya Belut menggunakan media pemelihaan sebagai tempat hidup berupa tanah/lumpur sawah yang dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam/gabah padi yang dibusukkan), jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk urea dan NPK dengan perbandingan kurang lebih sebagai berikut : Lapisan paling bawah tanah/lumpur setinggi 20 cm. 1. Lapisan pupuk kandang setinggi 5 cm. 2. Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm. 3. Lapisan Pupuk kompos setinggi 5 cm. 4. Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm. 5. Lapisan jerami padi setinggi 15 cm, yang diatasnya ditaburi secara merata pupuk urea 2,5 kg dan NPK 2,5 kg untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm. Perbandingan jumlah pupuk dan luas kolam ini juga dipergunakan dalam ukuran kolam, baik lebih besar maupun kecil. 7. Lapisan tanah/lumpur setinggi 20 cm. 8. Lapisan air dengan kedalaman setinggi 15 cm, yang ditaburi secara merata batang pisang sampai menutupi permukaan kolam. Seluruh media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses permentasi dan siap untuk pemeliharaan
  • 5. Belut selama kurang lebih dua minggu. d. Pemilihan Benih Media pemeliharaan yang sudah lengkap dan siap untuk pemeliharaan, menuntut pemilihan bibit Belut yang berkualitas agar menghasilkan keturunan normal. Syarat Benih Belut : pertama, anggota tubuh utuh dan mulus atau tidak cacat atau bekas gigitan. kedua, mampu bergerak lincah dan agresif. ketiga, penampilan sehat yang ditunjukan dengan tubuh yang keras, tidak lemas tatkala dipegang. keempat, tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan. kelima, usia berkisar 2-4 bulan. Disamping itu diperhatikan pula pemilihan induk Belut jantan dan betina sebagai berikut : 1. Ciri Induk Belut Jantan Berukuran panjang lebih dari 40 cm. Warna permukaan kulit gelap atau abu-abu. Bentuk kepala tumpul. Usia diatas sepuluh bulan. 2. Ciri Induk Belut Betina Berukuran panjang 20-30 cm Warna permukaan kulit cerah atau lebih muda Warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perut Bentuk kepala runcing Usia dibawah sembilan bulan. e. Perkembangan Belut Belut berkembangbiak secara alami dialam terbuka dan dapat dibudidaya dengan perkembangbiakan normal dikolam dengan media pemeliharaan yang memenuhi persyaratan. Belut secara lami memiliki masa kawin selama musim hujan (4-5 bulan), dimalam hari dengan suhu sekitar 28° C atau lebih. Musim kawin ini ditandai dengan berkeliarannya Belut jantan kepenjuru kolam, terutama ketepian dan dangkal yang akan menjadi lubang perkawinan. Lubang berbentuk "U"dimana Belut jantan akan membuat gelembung busa dipermukaan air untuk menarik perhatian betina, namun Belut jantan menunggu pasangannya dikolam yang tidak berbusa. Telur-telur dikeluarkan disekitar lubang, dibawah busa dan setelah dibuahi akan dicakup pejantan untuk disemburkan dilubang persembunyian yang dijaga Belut jantan. f. Penetasan Telur-telur ini akan menetas setelah 9-10 hari, tetapi dalam pendederan menetas pada hari ke 12-14. Anak- anak Belut ini memiliki kulit kuning yang semakin hari akan berangsur-angsur menjadi coklat. Belut jantan akan tetap menjaga sampai Belut muda berusia dua minggu atau mereka meninggalkan sarang penetasan untuk mencari makanan sendiri. g. Makanan dan kebiasaan makan Belut secara alamiah memakan segala jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh di air. Belut ini akan menyergap makanannya dengan membuat lubang perangkap, lubang ini menyerupai terowongan
  • 6. berdiameter 5 cm. h. Hama Belut Belut jarang terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri, namun mereka sering kekurangan pangan, kekeringan atau dimakan sesama Belut dan predator lainnya, sehingga memerlukan air mengalir agar tetap sehat. Setelah Belut berkembang sesuai yang diharapkan, kita harus memperhatikan tata cara panen agar Belut tidak luka dan tetap segar, baik untuk pasar lokal maupun antar daerah dan ekspor. Belut untuk pasar lokal hanya memerlukan ukuran sedang dengan umur 3-4 bulan, sedangkan ekspor perlu ukuran lebih besar dengan usia 6-7 bulan. Perlakukan pasca panenpun juga harus diperhatikan, baik dalam membersihkan dan memperbaiki kolam pemeliharaan serta dilakukan penggantian media yang baru, sehingga makanan Belut tidak habis bahkan semakin banyak. Belut merupakan makanan bergizi yang layak dikonsumsi manusia, sehingga dapat dipasarkan dimanapun, baik lokal maupun ekspor dengan harga yang cukup menguntungkan.
  • 7. berdiameter 5 cm. h. Hama Belut Belut jarang terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri, namun mereka sering kekurangan pangan, kekeringan atau dimakan sesama Belut dan predator lainnya, sehingga memerlukan air mengalir agar tetap sehat. Setelah Belut berkembang sesuai yang diharapkan, kita harus memperhatikan tata cara panen agar Belut tidak luka dan tetap segar, baik untuk pasar lokal maupun antar daerah dan ekspor. Belut untuk pasar lokal hanya memerlukan ukuran sedang dengan umur 3-4 bulan, sedangkan ekspor perlu ukuran lebih besar dengan usia 6-7 bulan. Perlakukan pasca panenpun juga harus diperhatikan, baik dalam membersihkan dan memperbaiki kolam pemeliharaan serta dilakukan penggantian media yang baru, sehingga makanan Belut tidak habis bahkan semakin banyak. Belut merupakan makanan bergizi yang layak dikonsumsi manusia, sehingga dapat dipasarkan dimanapun, baik lokal maupun ekspor dengan harga yang cukup menguntungkan.