1. Upaya Guru Sejarah Dalam Meningkatkan Evektifitas
Belajar Melalui Optimalisasi Fungsi Museum Sebagai
Sumber Belajar Di SMA Negeri 1 Palu
Usulan Penelitian
Andi Fauzi Dwi Ananta
A 311 19 049
Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
2023
Pembimbing :
Dr.Hasan, M.Hum
Penguji I :
Penguji ll :
3. Dalam pembelajaran sejarah yang dilakukan di SMA 1 Kota Palu ini
menurut hasil observasi peneliti aktivitas pembelajaran sejarah hanya
dilakukan dengan metode ceramah dan cerita serta dengan buku – buku
bacaan yang mendominasi paragraf – paragraf dan kalimat – kalimat
penjelasan. Dalam pembelajaran sejarah ini siswa belum bisa langsung
menanggapi apa yang diterangkan oleh guru sejarah. Melalui
pembelajaran sejarah pada siswa – siswi dengan bersumber pada museum
tersebut diharapkan nantinya akan muncul kemampuan kritis. Selain itu
diharapkan pula selama kegiatan kunjungan guru memberikan bimbingan
secara khusus kepada siswa agar mereka tidak dilepas begitu saja dengan
pengetahuan yang masih nol tentang materi yang akan dipelajari di
museum dan lokasi museum itu sendiri.
4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana optimalisasi fungsi museum sebagai sumber
pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Palu?
2. Bagaimana hasil dari optimalisasi fungsi museum sebagai
sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Palu?
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan optimalisasi fungsi museum sebagai
sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Palu
2. Mendeskripsikan hasil dari optimalisasi fungsi museum
sebagai sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri
1 Palu
5. Kajian Pustaka
A. Museum
Museum merupakan tempat untuk belajar dan merupakan pusat rekreasi, museum nasional dan lokal
menyoroti perkembangan sosial, budaya, dan kesenian. Museum bertugas mengadakan, melengkapi dan
mengembangkan tersedianya objek penelitian ilmiah itu bagi siapapun yang membutuhkan
B. Pendidikan
Menurut prayitno (2002:14) sebagaimana yang dikutip oleh(Jailani, 2013:1) menyatakan pendidikan
merupakan proses sentuhan kemanusia antara pendidikan dengan peserta didik. Dalam proses pengajaran
hendaknya ada kendekatan antara kedua belah pihak, kedekatan seorang pendidik dan peserta didik
hendaknya mengarahkan pada tujuan-tujuan instrinsik pendidikan, terlepas dari tujuan-tujuan ekstrinsik
yang bersifat famrih atau mengasihi untuk kepentingan pribadi pendidikan lebih jauh.
6. Kajian Pustaka
C. Hakikat Pembelajaran Sejarah
Istilah sejarah berasal dari kata syajaratun (Bahasa Arab) yang berarti pohon kayu. Istilah ini membawa kecenderungan
pengertian sejarah sebagai suatu sisilah, asal-usul pertumbuhan dan perkembangan suatu peristiwa yang
berkesinambuungan.
D. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resource) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah
peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
E. Efektifitas Belajar
Keefektifan belajar adalah derajat dimana organisasi mencapai tujuannya. Efektifitas merupakan unsur pokok untuk
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif
apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang ditentukan.
7. Kerangka Berpikir
Rendahnya Efektivitas belajar
sejarah pada siswa
Kurangnya inovasi
pembelajaran sejarah
cenderung monoton dilakukan
dalam kelas
Optimalisasi fungsi museum
sebagai upaya meningkatkan
efektivitas belajar siswa
Kunjungan kemuseum
Peningkatan efektivitas belajar
siswa diharapkan mampu
mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran sejarah
9. A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Sejarah dengan metode penelitian kualitatif dengan judul upaya guru sejarah dalam
meningkatkan efektifitas belajar melalui optimalisasi fungsi museum sebagai sumber belajar di SMA Negeri 1 Palu. Bentuk penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena - fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktifitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu
dengan fenomena lainnya, adalah penelitian deskriptif. Data tersebut dapat diperoleh sumber hasil survey, wawancara, dokumen,
observasi, hasil evaluasi dan sebagainya.
B. Lokasi Penelitian
Dalam melakukan proses penelitian ini dilakukan di Museum Kota Palu yang berlokasi di Jl. Kemiri No. 23 Kota Palu dan di SMA
Negeri 1 Palu tepatnya berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto No. 70 Kota Palu. Dalam hal ini jarak lokasi penelitian yaitu dari SMA
Negeri 1 Palu menuju lokasi tempat penelitian selanjutnya yaitu Museum Kota Palu yang berjarak sekitar 5 kilometer dari sekolah SMA
1 Palu.
10. C. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Palu, penelitian ini fokus pada fungsi museum yang menjadi sumber belajar siswa SMA
Negeri 1 Palu. Meningkatkan efektivitas belajar siswa melalui fungsi museum.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan sebagai sumber data antara lain: Guru sejarah SMA1 Palu dan peserta didik SMA 1 Palu.
C. Jenis dan Sumber Data
dalam penelitian ini, sumber data dibagi menjadi dua bagian, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder sedangkan Sumber
data dari penelitian ini adalah sumber dari mana data itu diperoleh. Sumber data menurut sifatnya digolongkan menjadi 2 yaitu data
primer dan data sekunder
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan
dokumentasi.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan Reduksi Data (Pemilihan Data), Verifikasi
Data, Interpretasi Data dan Penarikan Kesimpulan.