Peran guru dalam pengembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di TK Fajar Harapan Samarinda Ulu meliputi tiga aspek, yaitu sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator. Guru berperan sebagai fasilitator dengan menyediakan bahan dan media pembelajaran serta menciptakan lingkungan kondusif bagi perkembangan motorik kasar anak. Sebagai motivator, guru memberi motivasi dan memberikan hadiah atau pujian kep
upaya peningkatan hasil belajar ipa materi ciri khusus hewan melalui media permainan monopoli pada siswa kelas vi sdn pademangan timur 01 jakarta utara
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
upaya peningkatan hasil belajar ipa materi ciri khusus hewan melalui media permainan monopoli pada siswa kelas vi sdn pademangan timur 01 jakarta utara
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
1. Peran Guru Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-4
Tahun Di TK Fajar Harapan Samarinda Ulu
Thresia Lave
NIM: 1886207004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA
2023
3. Daftar Isi Presentasi
Latar belakang
Rumusan Masalah
tujuan penelitian
manfaat penelitian
batasan penelitian
definisi operasional
kajian pustaka
peneliitian relevan
metodologi penelitian
1 desain penelitian
waktu dan tempat
subjek penelitian
instrumen
teknik pengumpulan data
teknik analisis data
pengecekan keabsarahan data
Hasil penelitian dan
pembahasan
Kesimpulan
saran
Lampiran
2
4. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan observasi awal oleh peneliti yang telah dilakukan di
sekolah TK Fajar Harapan Samarinda. Peneliti menemukan masalah
yang terjadi pada anak mengenai perkembangan motorik kasar pada
peserta didik. Yang dimana perlunya peran guru dalam pengembangan
motorik kasar anak usia 3-4 tahun ini memiliki pengembangan yang baik
terhadap guru dan teman seusianya.
Oleh sebab itu guru harus menjadi teladan bagi siswanya, baik secara
perhatian dan kepedulian terhadap perkembangan motorik kasarnya.
Oleh karena itu guru memiliki tanggung jawab penting dalam membina
peserta didik.
Bab I
5. Berdasarkan latar belakang yang
dibahas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu Bagaimana
peran guru dalam pengembangan
motorik kasar anak usia 3-4 tahun di
TK Fajar Harapan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peran guru dalam
pengembangan motorik kasar
anak usia 3-4 tahun di TK Fajar
Harapan
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
Batasan Masalah
Peran guru
Pengembangan motori kasar
Anak usia 3-4 tahun
Definisi Operasional
Peran guru
Pengembangan motori kasar
Anak usia 3-4 tahun
1 2
3
7. Pengertian Peran
Septiani, (2019) suatu yang menjadi bagian atau pegangan pimpin yang
terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa.
Peran Guru
Dona, (2022) seseorang yang dapat memberikan ilmunya kepada anak
didik atau guru juga biasa disebut sebagai tenaga profesional untuk
bisa menghasilkan murid-murinya dalam merancang, menganalisis
serta menyimpulkan permasalah yang dihapapi
Kajian Pustaka
Bab II
8. Guru sebagai fasilitator merupakan guru yang menyediakan materi dan media
pembelajaran bagi peserta didiknya dalam mencapai tujuan belajar ia bertugas
selalu menyajikan pengetahuan atau materi pelajaran bagi peserta didiknya.
Guru sebagai motivator merupakan guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup untuk media pendidikan merupakan alat komunikasi
guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Guru sebagai evaluator merupakan guru yang melakukan penilaian untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai apa tidak,
apakah materi yang diajarkan sudah dikuasai atau belum oleh peserta didik,
dan apakah metode yang digunakan sudah cukup tepat
Peran Guru Dalam Pembelajaran Menurut Kirom 2017
9. Sum, (2019) kompetensi berasal dari bahasa inggris, yakni ‘Competency” yang
berarti kecakapan, kemampuan atau kecakapan atau keterampilan sebagai
guru. kompetensi guru memiliki empat kompetensi yaitu:
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Keahlian
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Guru PAUD
10. Pengertian Motorik Kasar
Yulianti, (2017) Merupakan gerak tubuh yang mengunakan otot-otot besar, sebagian
besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperluakan agar anak dapat duduk,
menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya.
Tujuan Perkebangan Motorik Kasar
Fransiska, (2017) bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerkan tubuh dan koordinasi, serta
meingkatkan ketermapilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. sesuai dengan tujuan
pengembangan jasmani tersebut, anak didik dilatih gerakan-gerakan dasar yang akan
membantu perkembangan mootoriknya kelak.
Lanjutan......
11. Fungsi Motorik Kasar
Menurut Kumalasari, (2015)
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar
Menurut Khotimah, (2020) .
Lanjutan.......
12. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Nafilla, (2019) dengan judul “peran guru
dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini kelompok A RA Ar-Rafif
Kalasan Sleman”
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Salam, (2020) dengan judul “ peran guru
dalam mengembangkan motorik kasar anak melalui permainan tradisional lari
karung di kelompok B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu”
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Savana, (2019) dengan judul “ peran
guru dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di
Raudhatul Athfal Ar-Rohmah Suren Ledokombo Jember”
Penelitian Relevan
13. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di
Tk Fajar Harapan Samarinda Ulu
Subjek Penelitian
Guru kelas yang terlibat dalam peran guru dalam
pengembangan moroik kasar di sekolah TK Fajar
Harapan
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif
Metode Penelitian
Bab III
17. adapun hasil observasi dan wawancara yang secara rinci dengan subjek yang ditemukan dilapangan dari guru yaitu
sebagai berikut:
1. Peran guru sebagai fasilitator
dari hasil observasi dan wawancara diatas dapat diperoleh informasi bahwa peran guru sebagai fasilitator disekolah TK
Fajar Harapan ini sudah terlaksana dan terencana dengan baik dengan kepala sekolah dan gurunya untuk menyediakan
bahan belajar yang sesuai dengan RPPH, fasilitas dan media, materi. serta memberikan media pembelajaran yang
sesuai dengan tema pembelajaran. dari hal ini terlihat dalam kegiatan anak-anak secara langsung dikelas.
2. Peran guru sebagai motivator
seperti diatas dapat diperoleh informasi bahwa peran gurun sebagai motivator disekolah ini juga sudah terlaksana dan
terencana dengan baik dengan kepala sekolah dan guru lainnya untuk memberikan motivasi kepada anak pada saat
melakukan pembelajaran berlangsung agar anak-anak tidak merasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung didalam
kelas, dan memberi hadiah atau kata-kata pujian kepada anak.
3. Peran guru sebagai evaluator
seperti hasil diatas juga dapat diperolehkan informasi bahwa peran guru sebagai evaluator disekolah ini juga sudah
terlaksana dan terencna dnegan baik denga kepala sekolah dan guru lainnya dengan cara mengawasi dan memberikan
arahan kepada anak pada saat melakukan pembelajaran atau kegiatan bermain, dan pada saat melakukan pengawasan
dan memberikan arahan tidak lupa juga guru melakukan penilaian kepada anak dengan mengunakan format BSB, BSH,
MB, BB.
Hasil Penelitian
18. 1. Peran guru sebagai fasilitator
kedua subjek mampu menyediakan bahan pembelajaran, fasilitas serta media pada anak dan memberikan penilaian di
kelas A yang dimana peran guru di sini merupakan peran yang penting sebagai fasilitator dalam kegiatan dan
pembelajaran serta perkembangan motorik kasar pada anak yang dapat dilihat melalui kegiatan yang diberikan dan
mampu memberikan perkembangan motorik kasar pada anak tersebut. kedua subjek tersebut hanya memberikan
kegiatan yang dapat mengembangkan motorik kasar anak seperti kegiatan bermain diindoor atau audoor, maka bisa kita
liat bahwa dua subjek ini membantu anak didik mengatasi kesulitan dalam proses belajar terutama pada kegiatan
pengembangan motorik kasar anak, serta berupaya mneciptakan lingkungan yang menyenangkan dengan menyediakan
fasilitas belajar serta media belajar dengan baik dan terlibat secara aktif dalam pengembangan motorik kasar dari
hasil penelitin ini pada kedua subjek ada peran peranan yang penting yang dapat mempengaruhi pengembangan motorik
kasar anak seperti ketika guru memberikan dan menjelaskan mengenai fasilitas dan media, materi yang akan digunak
atau dilakukan oleh anak kegiatan bermain dan pembelajaran yang melibatkan berbagai keterampilan gerakan-gerakan
dasar anak seperti berjalan, berlari, melompat, melempar serta menangkap.
Pembahasan
19. 1. Peran guru sebagai fasilitator
kedua subjek mampu menyediakan bahan pembelajaran, fasilitas serta media pada anak dan memberikan penilaian di
kelas A yang dimana peran guru di sini merupakan peran yang penting sebagai fasilitator dalam kegiatan dan
pembelajaran serta perkembangan motorik kasar pada anak yang dapat dilihat melalui kegiatan yang diberikan dan
mampu memberikan perkembangan motorik kasar pada anak tersebut. kedua subjek tersebut hanya memberikan
kegiatan yang dapat mengembangkan motorik kasar anak seperti kegiatan bermain diindoor atau audoor, maka bisa kita
liat bahwa dua subjek ini membantu anak didik mengatasi kesulitan dalam proses belajar terutama pada kegiatan
pengembangan motorik kasar anak, serta berupaya mneciptakan lingkungan yang menyenangkan dengan menyediakan
fasilitas belajar serta media belajar dengan baik dan terlibat secara aktif dalam pengembangan motorik kasar dari
hasil penelitin ini pada kedua subjek ada peran peranan yang penting yang dapat mempengaruhi pengembangan motorik
kasar anak seperti ketika guru memberikan dan menjelaskan mengenai fasilitas dan media, materi yang akan digunak
atau dilakukan oleh anak kegiatan bermain dan pembelajaran yang melibatkan berbagai keterampilan gerakan-gerakan
dasar anak seperti berjalan, berlari, melompat, melempar serta menangkap.
Pembahasan